Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN

BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR


HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR

DENGAN PRESTASI BELAJAR

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

1. Disiplin Belajar
2. Prestasi Belajar
3. Hubungan Antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar
4. Hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Identifikasi Variabel Penelitian


2. Definisi Operasional
3. Subjek Penelitian
4. Metode Penentuan Objek
5. Metode Pengumpulan Data
6. Metode Analisis Data

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
1. A. Latar Belakang Masalah

Proses belajar (pendidikan) adalah proses yang mana seseorang diajarkan untuk bersikap setia
dan taat dan juga pikirannya dibina dan dikembangkan. Pendidikan bagi bangsa yang sedang
berkembang seperti bangsaIndonesiasaat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus
dikembangkan sejalan dengan tuntunan pembangunan secara tahap demi tahap.

Berhasil tidaknya proses belajar mengajar (pendidikan) tergantung dari faktor-faktor dan kondisi
yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Faktor dan kondisi yang mempengaruhi proses
belajar sesungguhnya banyak sekali macamnya, baik ada pada diri siswa sebagai pelajar, pada
guru sebagai pengajar, metode mengajar, bahan materi pelajaran harus diterima siswa, maupun
sarana dan prasarana.

Disiplin merupakan upaya untuk membuat orang berada pada jalur sikap dan perilaku yang
sudah ditetapkan pada individu oleh orang tua. Pendidikan disiplin merupakan suatu proses
bimbingan yang bertujuan untuk menanamkan pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan
tertentu, atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk meningkatkan
kualitas mental dan moral (Sukadji, 2002).

Proses belajar yang baik adalah proses belajar yang bisa memudahkan siswa dalam memahami
materi pelajaran yang diajarkan. Sikap disiplin dalam belajar sangat diperlukan untuk
terwujudnya suatu proses belajar yang baik. Sikap disiplin dalam belajar akan lebih mengasah
ketrampilan dan daya ingat siswa terhadap materi yang telah diberikan, karena siswa belajar
menurut kesadarannya sendiri serta siswa akan selalu termotivasi untuk selalu belajar, sehingga
pada akhirnya siswa akan lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal dari materi yang diberikan.

Belajar dengan disiplin yang terarah dapat menghindarkan diri dari rasa malas dan menimbulkan
kegairahan siswa dalam belajar, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan daya kemampuan
belajar siswa. Disiplin adalah kunci sukses dan keberhasilan. Dengan disiplin seseorang menjadi
yakin bahwa disiplin akan membawa manfaat yang dibuktikan dengan tindakannya. Setelah
berprilaku disiplin, seseorang akan dapat merasakan bahwa disiplin itu pahit tetapi buahnya
manis. Disiplin memberikan manfaat yang besar dalam diri seseorang. Sepintas bila kita
mendengar kata disiplin maka yang selalu terbayang usaha untuk menyekat, mengawal dan
menahan. Padahal tidak demikian, sebab disiplin bermakna melatih, mendidik dan mengatur atau
hidup teratur. Artinya kata disiplin itu tidak terkandung makna sekatan, tetapi juga latihan. Untuk
itulah kedisiplinan sangat diperlukan dalam usaha meningkatkan suatu kehidupan yang teratur
dan meningkatkan prestasi dalam belajar karena sifatnya yang mengatur dan mendidik. Dari
kebanyakan orang-orang sukses rasanya tidak ada diantara mereka yang tidak berdisiplin,
kedisiplinan yang tertanam dalam setiap kegiatan mereka yang membawa kesuksesan.

1. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “Apakah ada hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar ?”.
1. C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi
belajar.

1. D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hubungan antara disiplin belajar
dengan prestasi belajar sehingga dapat memberikan masukan kepada guru juga siswa. Dengan
adanya informasi itu, maka guru dapat menanamkan kedisiplinan belajar kepada peserta didiknya
agar dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Dan bagi siswa, dengan adanya informasi itu dapat
memotivasi mereka untuk lebih disiplin lagi dalam belajar, sehingga mereka memiliki prestasi
yang memuaskan.

BAB II

LANDASAN TEORI

1. A. Disiplin Belajar
1. Pengertian Disiplin

Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk


melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan
nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau
ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian perilaku
dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui proses binaan
melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman.

Disiplin menurut Hodges (Helmi, 1996) dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau
sekelompok orang yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam
kaitannya dengan belajar, pengertian disiplin belajar adalah suatu sikap dan tingkah laku yang
menunjukkan ketaatan siswa terhadap peraturan di sekolah.

1. Pengertian Belajar

Menurut Slameto (1995:2) belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” Selanjutnya Winkel (1996:53)
belajar adalah “suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstant.” Kemudian Hamalik
(1983:28) mendefinisikan belajar adalah “suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan
latihan.”

1. Pengertian Disiplin Belajar

Pendidikan disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan menanamkan pola
perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu, atau membentuk manusia dengan ciri-ciri
tertentu, terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan moral (Sukadji dalam Mu’tadin,
2002).

Disiplin belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas
belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang
telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan
guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah.

1. Unsur-unsur Disiplin
1. Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku.
2. Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri
bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul
karena rasa takut, tekanan,paksaan dan dorongan dari luar dirinya.
3. Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan
membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan.
4. Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang
berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan
memperbaiki tingkah laku.
5. Peraturan-peraturaan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku.

1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Belajar

Menurut Syah (1995), disiplin belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

1. Lingkungan
2. Suasana emosional sekolah
3. Sikap terhadap pelajaran
4. Hubungan guru dan murid
5. B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi

Muray dalam Beck (1990 : 290) mendefinisikan prestasi sebagai berikut :

“To overcome obstacle, to exercise power, to strive to do something difficult as well and as
quickly as possible”

“Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan
sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin”.
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40)
menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi limaaspek, yaitu : kemampuan intelektual,
strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi
Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik.

Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode
tertentu. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.

1. Pengertian Belajar

Adabeberapa pendapat para ahli tentang definisi tentang belajar. Cronbach, Harold Spears dan
Geoch dalam Sardiman A.M (2005:20) sebagai berikut :

1. Cronbach memberikan definisi :

“Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”.

Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman.

1. Harold Spears memberikan batasan:

“Learning is to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen, to follow


direction”.

Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan,


mengikuti petunjuk/arahan.

1. Geoch, mengatakan :

“Learning is a change in performance as a result of practice”.

Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek.

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itu merupakan perubahan tingkah
laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.

Fontanaseperti yang dikutip oleh Udin S. Winataputra(1995:2) dikemukakan bahwa learning


(belajar) mengandung pengertian proses perubahan yang relative tetap dalam perilaku individu
sebagai hasil dari pengalaman. Pengertian belajar juga dikemukakan oleh Slameto (2003:2)
yakni belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.
Thursan Hakim (2000:1) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam
kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas
dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan
kuantitas tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan
kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses belajar, apabila seseorang
tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang tersebut
sebenarnya belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan di
dalam proses belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang
meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang
diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar
adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode
tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi
faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur
dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.

Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang
telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai
oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Sedangkan menurut Arif Gunarso
(1993 : 77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh
seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh
seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.”
Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti
keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya
sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi
belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.
Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan
psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu
memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat
kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi
yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat
keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai
atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa
dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang
tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar


Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan
beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain:

1. Faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern)

Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat
digolongkan ke dalam faktor intern yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.
Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis.

1. Faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern)

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di
luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan
sekitarnya dan sebagainya. Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak
memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto (1995:60) faktor ekstern yang dapat
mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.”

1. C. Hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar

Pada dasarnya prestasi belajar setiap orang itu berbeda, antara orang yang satu dengan yang
lainnya itu tidak sama. Hal ini terjadi disebabkan karena adanya faktor yang ada dalam diri
individu (faktor intern) dan faktor di luar individu (faktor ekstern). Dengan adanya kedua faktor
tersebutlah yang dapat mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Disamping kedua faktor
tersebut, masih ada faktor lainnya yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang, misalnya
kedisiplinan dalam belajar. Dalam belajar atau mempelajari sesuatu itu tidak hanya dalam waktu
yang singkat dan cepat, tetapi perlu untuk meluangkan waktu sedikit setiap hari untuk belajar
dan itu juga harus konsisten. Dengan demikian, maka dapat membuat seseorang menjadi disiplin
waktu dalam belajar.

Disiplin belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas
belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang
telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan
guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah. Dengan tujuan agar setiap individu memiliki
disiplin jangka panjang, yaitu disiplin yang tidak hanya didasarkan pada kepatuhan terhadap
aturan atau otoritas, tetapi lebih kepada pengembangan kemampuan untuk mendisiplinkan diri
sendiri sebagai salah satu ciri kedewasaan individu.

Kedisiplinan belajar siswa dapat terjadi secara optimal bila pihak sekolah dan para pendidik
(guru) melakukan perbaikan proses belajar mengajar yang menjadikan siswa itu memiliki tingkat
yang sama, sama-sama mencari ilmu tanpa ada dinding pemisah yang menghalangi. Sehingga
antara guru dan siswa itu akan tercipta saling kerjasama. Dan siswa pun menjadi bersemangat
dalam belajar karena siswa tidak merasa lebih rendah dari pada guru mereka.

Dengan adanya disiplin diri dalam belajar yang tertanam dalam diri setiap siswa, hal ini akan
menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dengan adanya disiplin belajar yang
baik bagi siswa akan meningkatkan ketekunan serta memperbesar kemungkinan siswa untuk
berkreasi dan berprsestasi.
Sehingga, bila siswa itu telah memiliki disiplin waktu dalam hal belajar, maka mereka akan
memiliki motivasi atau dorongan dari dalam diri mereka untuk belajar. Dengan adanya disiplin
waktu yang telah tertanam dalam diri mereka, maka mereka akan terdorong untuk berprestasi.
Dengan adanya disiplin diri tersebut, biasanya akan mendatangkan keberhasilan dan kesuksesan
bagi diri siswa, sehingga siswa akan mampu untuk menunjukkan prestasi yang bagus dan
memuaskan.

Sedangkan siswa yang tidak memiliki disiplin diri dalam belajar, biasanya hal ini akan membuat
mereka menjadi orang yang lamban dalam menangkap pelajaran yang diajarkan. Tanpa adanya
disiplin dalam belajar, hal ini akan membuat siswa menjadi kurang semangat dalam belajar. Dan
tanpa disiplin dalam belajar tentu akan membuat siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti
proses belajar mengajar. Sehingga keadaan ini akan berakibat pada prestasi belajarnya yang akan
menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa, siswa yang memiliki kedisiplinan dalam belajar, mereka
cenderung memiliki prestasi belajar yang lebih baik. Sedangkan siswa yang tidak memiliki
kedisiplinan dalam belajar, mereka cenderung memiliki prestasi belajar yang kurang atau rendah
dibandingkan dengan siswa yang memiliki kedisiplinan dalam belajar. Oleh karena itu, setiap
siswa harus memiliki kedisiplinan dalam belajar agar mereka bisa memiliki prestasi yang bagus.

1. D. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan yang sedang
diteliti. Dan dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: “Adahubungan
antara disiplin belajar dengan prestasi belajar”.

BAB III

METODE PENELITIAN

1. A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas

Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain (Saifuddin
Azwar, 2007:62). Dan variabel bebas dalam penelitian ini adalah Disiplin belajar.

1. Variabel tergantung

Variabel tergantung adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau
pengaruh variabel lain (Saifuddin Azwar, 2007:62). Dan variabel tergantung dalam penelitian ini
adalah Prestasi belajar.
1. B. Definisi Operasional
1. Disiplin Belajar

Pendidikan disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan menanamkan pola
perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu, atau membentuk manusia dengan ciri-ciri
tertentu, terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan moral (Sukadji dalam Mu’tadin,
2002).

Disiplin belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas
belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang
telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan
guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah.

1. Prestasi Belajar

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang
meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang
diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar
adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode
tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi
faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur
dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.

1. C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa SMA yang berusia 16 – 18 tahun pada saat penelitian ini
dilakukan. Pemilihan siswa SMA sebagai subjek penelitian karena pertimbangan bahwa pada
usia tersebut merupakan usia para remaja yang penuh dengan gejolak emosi dan ketidak stabilan
di dalam dirinya.

1. D. Metode Penentuan Objek


1. Populasi

Populasi adalah sekelompok subjek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian (Saifuddin
Azwar, 2007: 77). Dalam penelitian ini sebagai populasi adalah siswa SMA yang berusia 16 – 18
tahun.

1. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Saifuddin Azwar, 2007: 79).
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 siswa.

1. Sampling
Sampling adalah cara atau teknik yang dipergunakan untuk mengambil sampel. Teknik sampling
yang dipakai dalam penelitian ini adalah: Stratified Random Sampling, yaitu teknik sampel
dengan menggunakan dasar stratifikasinya atau tingkatan-tingkatannya.

1. E. Metode Pengumpulan Data


1. Angket

Angket adalah suatu alat pengumpulan informasi dengan cara menyampaikan sejumlah
pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden (S. Margono, 2004).
Dengan kata lain, angket merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
menggunakan pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi subjek
dari penelitian tersebut.

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan menurut kenyataan, melukiskannya dengan kata
secara cermat mencatatnya dan kemudian mengolahnya dalam rangka meneliti masalah secara
ilmiah (S. Nasution, 2000).

1. F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode analisis korelasi
product moment. Penggunaan metode ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara disiplin
belajar dengan prestasi belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Belajar.

http://mailzain.blogspot.com/

http://orenriffmilano.wordpress.com/2009/04/03/pengaruh-disiplin- belajar-lingkungan-
keluarga-sekolah- terhadap-prestasi-belajar-siswa/

http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/

http://ridwan202.wordpress.com/2008/05/03/ketercapaian-prestasi-belajar/

http://digilib.unitomo.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunitomo-
5ngy4qbbphgcxfuxgv4ewc3glifrvq-fifimurtab-300&PHPSESSID=ordolinkrp

Anda mungkin juga menyukai