PENDAHULUAN
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda,
tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. ·
Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkem-
bangan per definisi adalah sebagai berikut:
1
TUMBUH KEMBANG ANAK
1. Faktor genetik.
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang
telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan
intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rang-
sangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. Tennasuk faktor gene-
tik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis
kelamin, suku bangsa atau bangsa. Potensi genetik yang bennutu hendaknya dapat
berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang
optimal. Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor
genetik ini. Sedangkan di negara yang sedang berkembang, gangguan pertumbuhan .
selain diakibatkan oleh faktor genetik, juga faktor lingkungan yang kurang memadai
untuk tumbuh kembang anak yang optimal, bahkan kedua faktor ini dapat menye-
babkan kematian anak-anak sebelum mencapai usia Balita.
Disamping itu, banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan kro-
mosom, seperti sindrom Down, sindrom Turner, di!.
2. Faklor lingkungan.
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya
potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya
potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini
merupakan lingkungan "bio-fisiko-psiko-sosial" yang mempengaruhi individu setiap
hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi:
a. Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kan-
dungan (Faktor pranatal).
b. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir
(Faktor postnatal).
2
TUMBUH-KEMBANG ANAK
Anak yang lahir dari ibu yang gizinya kurang dan _hidup di lingkungan miskin
maka akan mengalami kurang gizi juga dan mudah terkena infeksi dan selanjut-
nya akan menghasilkan wanita dewasa yang berat dan tinggi badannya kurang
pula. Keadaan ini merupakan lingkaran setan yang akan berulang dari generasi ke
generasi selama kemiskinan tersebut tidak ditanggulangi (Gbr l. l. dikutip dari
Ebrahim GJ, 1985).
-f
Wanita
Nutrisi buruk
~dewasa
selama kehamilan
. / yang kerdil
lnfeksi perinatal
Nutrisi buruk
Gambar 1.1. Pengaruh gizi ibu terhadap tumbuh kembang. (Dikutip dari Ebrahim GJ, 1985).
2. Mekanis.
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan
pada bayi yang dilahirkan. Demikian pula dengan posisi janin pada uterus dapat
mengakibatkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau
kranio tabes. ·
3. Toksin/zat kimia.
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen.
Misalnya obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin, methadion, obat-obat anti
kanker, dan lain sebagainya dapat menyebabkan kelainan bawaan. Demikian pula
dengan ibu hamil yang perokok berat/peminum alkohol kronis sering melahirkan
bayi berat badan lahir rendah, lahir mati, cacat, atau retardasi mental.
Keracunaan logam berat pada ibu hamil, misalnya karena makan ikan yang ter-
kontaminasi mer,kuri dapat menyebabkan mikrosefali dan palsi serebralis, seperti
di Jepang yang dikenal dengan penyakit Minamata.
4. Endokrin.
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah soma-
totropin, hormon plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain dengan
aktivitas mirip insulin (Insulin-like growthfactors/IGFs).
Somatotropin (growth hormone) disekresi oleh kelenjar hipofisis janin seki-
tar minggu ke-9. Produksinya terus meningkat sampai minggu ke-20, selanjutnya
menetap sampai lahir. Perannya belum jelas pada pertumbuhan janin.
3
TUMBUH KEMBANG ANAK
4
TUMBUH-KEMBANG ANAK
Perbedaan lingkungan sebelum dan sesudah anak lahir adalah sebagai berikut (Me-
nurut Timiras, dikutip dari Johnston 1986):
Masa perinatal yaitu masa antara 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah
dilahirkan, merupakan masa rawan dalam proses tumbuh kembang anak, khususnya
tumbuh kembang otak. Trauma kepala akibat persalinan akan berpengaruh besar dan
dapat meninggalkan cacat yang pennanen. Risiko palsi serebralis lebih besar pada
BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) yang disertai asfiksia berat, hiperbilirubinemi yang
disertai kem ikterus, IRDS (ldiophatic Respiratory Distress Syndrome, asidosis "'eta-
bolik, dan meningitis/ensefalitis.
Dalam tumbuh kembang anak tidak sedikit peranan ibu dalam ekologi anak, yaitu
peran ibu sebagai "para genetik faktor" yaitu pengaruh biologisnya terhadap pertum-
buhan janin dan pengaruh psikobiologisnya terhadap pertumbuhan post natal dan per-
kembangan kepribadian. Disamping itu pemberian ASl/menyusui adalah periode ekstra-
gestasi dengan payudara sebagai "plasenta ekstemal", karena payudara menggantikan
fungsi plasenta tidak hanya dalam memberikan nutrisi bagi bayi, tetapi juga sangat
mempunyai arti dalam perkembangan anak karena seolah-olah hubungan anak-ibu tidak
terputus begitu dia dilahirkan ke dunia. Demikian pula dengan memberikan ASI sedini
mungkin segera setelah bayi lahir, merupakan stimulasi dini terhadap tumbuh kembang
anak. Interaksi timbal balik antara ibu dan anak yang terjadi pada proses menyusui dapat
digambarkan sebagai berikut:
Didalam interaksi timbal balik antara ibu dan anak tersebut terdapat keuntungan
yang timbal balik pula. Keuntungan untuk bayi selain nilai gizi ASI yang tinggi, juga
adanya zat anti pada ASI yang melindungi bayi terhadap berbagai macam infeksi.
Disamping itu bayi juga merasakan sentuhan, kata-kata dan tatapan kasih sayang dari
ibunya, serta mendapatkan kehangatan yang penting untuk tumbuh kembangnya.
Sedangkan keuntungan yang diperoleh ibu, adalah selain menimbulkan perasaan senang
dan dibutuhkan oleh bayinya sehingga menimbulkan rasa percaya diri, juga adanya
5
TUMBUH KEMBANG ANAK
Belaian
Tatapan mata Tatapan mata
Suara Tangis
Bau Bau
Kehangatan
lnteraksi
Limfosit T & B
Oksitosin
Makrofag
Prolaktin
Flora Bakteri
6
TUMBUH-KEMBANG ANAK
7
TUUBUH KEMBANG ANAK
mental yang kalau berlangsung terlalu lama, dapat menjadi permanen. Seba-
liknya pada hipertiroidisme dapat mengakibatkan gangguan pada kardiovas-
kular, metabolisme, otak, mata, seksual, dll. Hormon ini mempunyai interaksi
dengan hormon-hormon lain seperti somatotropin ~
GIUkokortikoid
Mempunyai fungsi yang bertentangan dengan somatotropin, tiroksin serta
androgen, karena kortison mempunyai efek anti-anabolik. Kalau kortison ber-
lebihan akan mengakibatkan pertumbuhan terhambat/terhenti dan terjadinya
osteoporosis.
Honnon-hormon seks
Terutama mempunyai peranan dalam fertilitas dan reproduksi. Pada permula-
an pubertas, hormon seks memacu pertumbuhan badan, tetapi sesudah bebe-
rapa lama justru menghambat pertumbuhan. Androgen disekresi kelenjar
adrenal (dehidroandrosteron) dan testis (testosteron), sedangkan estrogen
terutama diproduksi oleh ovarium.
Insulin like growth factors ( IGFs )
Merupakan somatomedin yang kerjanya sebagai mediator GH dan kerjanya
mirip dengan insulin. Fungsinya selain sebagai growth promoting factor yang
berperan pada pertumbuhan, sebagai mediator GH, aktifitasnya mirip insulin,
efek mitogenik terhadap kondrosit, osteoblas dan jaringan lainnya. IGFs
diproduksi oleh berbagai jaringan tubuh, tetapi IGFs yang beredar dalam
sirkulasi terutama diproduksi di hepar.
8
TUMBUH-KEMBANG ANAK
d. Radiasi
Tumbuh kembang anak dapat terganggu akibat adanya radiasi yang tinggi.
9
TUMBUH KEMBANG ANAK
hari menjadi anak yang tidak sombong dan bisa memberikan kasih sayangnya
pula kepada sesamanya.
Sebaliknya kasih sayang yang diberikan secara berlebihan yang menjurus kearah
memanjakan, akan menghambat bahkan mematikan perkembangan kepribadian
anak. Akibatnya anak akan menjadi manja, kurang mandiri , pemboros, sombong
dan kurang bisa menerima kenyataan.
h. Kualitas interaksi anak-orang tua
Interaksi timbal balik antara anak dan orang tua, akan menimbulkan keakraban
dalam keluarga. Anak akan terbuka kepada orang tuanya, sehingga komunikasi
bisa dua arah dan segala permasalahan dapat dipecahkan bersama karena adanya
keterdekatan dan kepercayaan antara orang tua dan anak. Interaksi tidak di-
tentukan oleh seberapa lama kita bersama anak. Tetapi lebih ditentukan oleh
kualitas dari interaksi tersebut yaitu pemahaman terhadap kebutuhan masing-
masing dan upaya optimal untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang dilandasi
oleh rasa saling menyayangi.
10
TUMBUH-KEMBANG ANAK
f. Kepribadian ayah/ibu
Keprib?dian ayah dan ibu yang terbuka tentu pengaruhnya berbeda terhadap
tumbuh kembang anak, bila dibandingkan dengan mereka yang kepribadiannya
tertutup.
g. .Adat-istiadat, 'norma-norma, tabu-tabu
Adat-istiadat yang berlaku di tiap daerah akan berpengaruh tethadap tumbuh
kembang anak.
Misalnya di Bali karena seringnya upacara agama yang diadakan oleh suatu kelu-
arga, dimana harus disediakan berbagai makanan dan buah-buahan, maka sangat
jarang terdapat anak yang gizi buruk karena makanan mau pun buah-buahan ter-
sebut akan dimakan bersama setelah selesai upacara.
Demikian pula dengan norma-norma maupun tabu-tabu yang berlaku di masya-
rakat, berpengaruh pula terhadap tumbuh kembang anak.
h. Agama
Pengajaran agama harus sud~ ditanamkan pada anak-anak sedini mungkin, ka-
rena dengan memahami agama akan menuntun umatnya untuk berbuat kebaikan
dan kebajikan.
i. Urbanisasi
Salah satu dampak dari urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala permasalah-
annya.
j. Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan
anak, anggaran, dan lain-lain. ·
Betapa kompleksnya pengaruh lingkungan terhadap tumbuh kembang anak, dapat di-
lihat pada gambar 1.3 (dikutip dari Ebrahim, 1985).
BIOLOGI ASIK
Masyarakat
11
TUMBUH KEMBANG ANAK
LINGKUNGAN
I I ·1 I
w
I GENETIK/HEREDOKONSTITUSIONAL I~
INDIVIDU
Gambar 1.4 Diagram kerangka konseptual proses tumbuh kembang anak (Ismael S. 1991)
Sementara itu Unicef dan Jonsson (dikutip dari Moeljono, 1993), mengajukan model
lain mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Dimana di-
bedakan sebab yang langsung, tidak langsung dan dasar (lihat gambar 1.5).
12
TUMBUH-KEMBANG ANAK
Sebab Tak
Langsung
Pendidikan Keluarga
I Manusia, Ekonomi
dan Organisasi
\ r I
Super Struktur Politik dan ldeologi
\ II
Struktur Ekonomi
Sebab
Dasar
Gambar 1.5 Model interelasi tumbuh kembang anak (Unicef 1992, Jonsson 1992).
13
TUMBUH KEMBANG ANAK
14
TUMBUH-KEMBANG ANAK
2. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan,
serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-organ. Terdapat 3 periode
pertumbuhan cepat adalah pada masa janin, masa bayi 0-1 tahun, dan masa pubertas.
Sedangkan pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti 4 pola, yaitu pola umum, lim-
foid, neural dan reproduksi.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda
antara anak satu dengan lainnya.
Contoh, anak akan belajar duduk sebelum belajar berjalan, tetapi umur saat anak
belajar duduk/berjalan berbeda antara anak satu dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
Contoh, tidak ada latihan yang dapat menyebabkan anak dapat berjalan sampai
sistem saraf siap untuk itu, tetapi tidak adanya kesempatan praktik akan menghambat
kemampuan ini.
5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respons individu yang khas.
Contoh, bayi akan menggerakkan seluruh tubuhnya, tangan dan kakinya kalau
melihat sesuatu yang menarik, tetapi pada anak yang lebih besar reaksinya hanya
tertawa atau meraih benda tersebut.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
Langkah pertama sebelum berjalan adalah perkembangan menegakkan kepala. ·
7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunter tercapai.
Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan Iingku.ngan yang
berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangannya juga ber-
beda, tetapi tetap akan menuruti patokan umum . Sehingga diperlukan kriteria sampai
seberapa jauh keunikan seorang anak tersebut, apakah masih dalam batas-batas normal
atau tidak. Dikenal normal dalam arti medis dan normal dalam arti statistik. Yang di-
maksud normal dalam arti medis yaitu apabila perlumbuhan dan perkembangan baik
fisik maupun intelek dan kepribadian berlangsung harmonis yang meningkat dan dapat
diramalkan kecepatan serta basil akhimya, sesuai dengan kemampuan genetik/bawaan-
nya. Sedangkan yang dimaksud normal dalam arti statistik adalah apabila anak tersebut
berada dalam batas 2 SD dibawah atau diatas mean kurva sebaran normal menurut
Gauss, .dimana seorang anak dibandingkan dengan anak sebayanya. Jadi mungkin saja
seorang anak termasuk abnormal dalam arti statistik tetapi sesungguhnya masih normal
dalam arti medis, misalnya anak dari keluarga yang bertubuh kecil.
Hal-ha! penting yang harus diperhatikan dalam anamnesis tumbuh kembang anak,
adalah sebagai berikut:
1. Anamnesis faktor pranatal dan perinatal
Merupakan faktor yang penting untuk mengetahui perkembangan anak. Anamnesis
harus menyangkut faktor risiko untuk terjadinya gangguan perkembangan fisik dan
15
TUMBUH KEMBANG ANAK
mental anak, tennasuk faktor risiko untuk buta, tuli, palsi serebralis, dll. Anamnesis
juga menyangkut penyakit keturunan dan apakah ada perkawinan antar keluarga.
2. Kelahiran prematur.
Harus dibedakan antara bayi prematur (SMK = Sesuai Masa Kehamilan) dan bayi
dismatur (KMK = Kecil Masa Kehamilan) dimana telah terjadi retardasi pertum-
buhan intrauterin.
Pada bayi prematur, karena dia lahir lebih cepat dari kelahiran normal, maka harus
diperhitungkan periode pertumbuhan intrauterin yang tidak sempat dilalui tersebut.
Contoh, bayi lahir 3 bulan prematur (umur kehamilan 6 bulan), kalau bayi ini di-
lakukan pemeriksaan 6 bulan setelah lahir, maka dia tidak bisa dibandingkan dengan
bayi usia 6 bulan, tetapi harus dengan bayi usia 3 bulan (setelah koreksi 3 bulan
masa pertumbuhan intrauterin yang tidak sempat dilaluinya).
Pada Tabel 1.2 menunjukkan perbedaan DQ (Developmental Quotient = Kuosien
Perkembangan) pada bayi prematur dengan umur yang dikoreksi dan yang tanpa
dikoreksi (umur kronologis).
Sedangkan pada post-matur, masih belumjelas apakah diperhitungkan keterlambatan
lahirnya tersebut. Karena pada post-matur sering disertai dengan insufisiensi pla-
senta, sehingga dirasa tidak perlu diperhitungkan berapa lama dia post-matur.
Untuk mengukur DQ adalah umur mental dibagi umur kronologis, dikalikan 100.
Sedangkan menurut Brandt Ingeborg (1986), dalam pengukuran antropometri
anak yang lahir prematur, koreksi umur tidak dipetlukan pada pengukuran lingkar
kepala mulai umur 18 bulan, berat badan mulai umur 24 bulan dan tinggi badan
mulai umur 3,5 tahun. Karena mulai umur ini tidak ada perbedaan yang bennakna
antara umur yang dikoreksi dengan yang tanpa dikoreksi .
3. Anamnesis harus menyangkut faktor Iingkungan yang mempengaruhi perkembangan
anak.
Misalnya untuk meneliti perkembangan motorik pada anak, harus ditanyakan berat
badannya, karena erat hubungannnya dengan perkembangan motorik tersebut. Untuk
menanyakan kemampuan menolong diri sendiri, misalnya makan, berpakaian, dll.
harus pula ditanyakan apakah ibunya memberikan kesempatan pada anak untuk
belajar itu.
4. Penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi.
16
TUMBUH-KEAIBANG ANAK
I. Masa pranatal
· a. Masa mudigah/embrio : konsepsi - 8 minggu
b. Masa janin/fetus : 9 minggu - lahir
2. Masa bayi : usia 0- I tahun
a Masa neonatal : usia 0 ..:. 28 hari
- Masa neonatal dini : 0 - 7 hari
- Masa neonatal lanjut : 8 - 28 hari
b. Masa pasca neonatal : 29 hari - 1 tahun
3. Masa pra-sekolah : usia 1 - 6 tahun
4. Masa sekolah : usia 6 - 18/20 tahun
a Masa pra-remaja : usia 6 - 10 tahun
b. Masa remaja:
I. Masa remaja dini
- Wanita, usia 8 - 13 tahun
- Pria, usia I0 - 15 tahun
2. Masa remaja lanjut
- Wanita, usia 13-18 tahun
- Pria, usia 15 - 20 tahun
Sesungguhnya tiap-tiap tahap tumbuh kembang tersebut tidak terdapat batas yang jelas,
karena proses tumbuh kembang berjalan secara berkesinambungan.
17
TUMBUH KEMBANG ANAK
PERTUUBUHAN FISIK
Pertumbuhan fisik adalah basil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme.
11
TUMBUH·KEMBANG ANAK
sedangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun. Kenaikan berat
badan dan laju pertumbuhannya antara anak laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada
kurva dibawah ini (dikutip dari Widdowson, 1985):
Laki·laki
60
10
50
9
c
40
.Eal 8
~7
.:!.
30 a
'C
6
~o
-
~
~.
CD
.0
s
·a; 3
a.
10 fl
c:
2
CD
::E 1
0 5 . 10 15 . 20 0 5
Urr.ur (tahun)
Umur (tahun)
Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan, kalau anak mendapat gizi
yang baik, adalah be~kisar antara:
Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari Behrman, 1992 untuk memperkirakan
berat badan anak adalah sebagai berikut:
19
TUMBUH KE~ ANAK.
-
•• il :
"
io
E
u "
~ 11
Cl
C 10
:p
iii •
f .
LI-.L...L....r....L-L....r....L-L..-L.J....L...J...J-l--'-1-1-.J
CD
~ .
• u u .. .. ~ ll M • ~
Gambar 1.8 Kurva tinggi badan anak Gambar 1.9 Kurva laju kenaikan ting-
laki-laki de Montbeillard ( 1759-1777) gi badan anak laki-laki de Montbeillard
Gambar 1.8 tersebut diatas adalah kurvajarak tempuh (distance curve), yang meng-
gambarkan tinggi badan anak dari umur ke umur secara suksesif.
Gambar 1.9 adalah kurva velositas atau kurva laju pertumbuhan yang dengan demi-
kian sebenarnya menggambarkan keadaan anak tersebut pada setiap saat tertentu,
sedangkan kurvajarak tempuh sangat tergantung pada seberapajauh anak tersebut telah-
tumbuh pada saat-saat sebelumnya.
20
Dari gambar 1.9 terlihat bahwa pada umumnya laju pertumbuhan berkurang sejak
lahir sampai hampir selesainya proses pertumbuhan. Pada kurva ini nampak ~ahwa sejak
lahir sampai umur 4-S tahun laju pertumbuhan dengan cepat berkurang (deselerasi) dan
kemudian deselerasi in{ mengurang ~ perlaban-lahan hingga umur S-6 tahun. Sejak
saat ini sampai awal pacu laju pertumbuhan, maka pertumbuhan bersifat konstan.
Namun sering terjadi suatu kenaikan kecil yang terjadi antara 6-8 tahun yang secara
umum menyebabkan suatu gelombang lagi pada kurva laju pertumbuhan, tetapi hal ini
tidak selalu ada. Pada umur 13-lS tahun terjadilah percepatan (akselerasi) pertumbuh8n
yang disebut pacu tumbuh adolesen.
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah SO cm. Secara garis besar, ·tinggi
badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut:
1 tahun l ,S x TB lahir
4 tahun 2 x TB lahir
6 tahun l ,S x TB setahun
13 tahun 3 x TB lahir
Dewasa 3,S x TB lahir (2 x TB 2 tahun)
Atau digunakan rumus seperti yang dikutip dari Behrman, 1992 sebagai berikut:
a Lahir 50cm
Rata-rata kenaikan tinggi badan pada anak prasekolah adalah 6--8 cIQ/tahun. Kemu-
dian pada masa remaja terjadi pacu tumbuh adolesen, yang berbeda antara anak laki-laki
dan perempuan seperti halnya berat badan. Anak perempuan umumnya memulai pacu
tumbuh tinggi badan adolesennya kira-kira pada umur 10,5 tahun dan mencapai pun-
caknya kira-kira umur 12 tahun di lnggris dan 3 bulan lebih awal di Amerika. Anak laki-
laki memulai pacu tumbuh dan mencapai puncaknya 2 tahun kemudian. Namun puncak
untuk anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan, Rata-rata laju pertumbuhan
tinggi badan anak laki-laki 10,3 cm per tahun dibandingkan dengan 9 cm per tahun pada
anak perempuan. Kecepa~ rata-rata seluruh tahun adalah 9,5 cm per tahun pada anak
laki- laki dan 8,1 cm per tahun pada anak perempuan. Kurva tinggi badan tersebut dapat
dilihat pada gambar dibawah ini ('lfilrutip dari Widdowson, 1985):
21
TIMBUH KEMBANG ANAK
s 0--~~t---,.--:~~--,~~=-
10 tS s IO 15
Umur (tahun) Umur (tahun)
Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data
tinggi badan orang tua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai dengan
potensinya, adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi, 1993):
(13 cm adalah rata-rata selisih tinggi badan antara orang dewasa laki-laki dan pe-
rempuan di Inggris, dan 8,5 cm adalah nilai absolut tentang tinggi badan).
Sehingga terdapat suatu rentangan antara angka terendah dan tinggi. Apabila se-
orang anak dapat mencapai tinggi antara dua angka itu, maka secara medis tidak perlu
ada tindakan/interverisi.
Sedangkan kalau dilihat proporsi antara kepala, badan serta anggota gerak maka
akan tampak perbedaan yang jelas ahtara janin; anak-anak dan dewasa, yaitu sebagai
berikut:
- Pada waktu janin umur 2 bulan, kepala tampak besar dan memanjang, dimana
ukuran panjang kepala hampir sama dengan panjang badan ditambah tungkai
bawah. Anggota gerak sangat pendek.
22
TUMBUH- KEMBANG ANAK
- Pada waktu lahir, kepala relatif masih besar, muka bulat, ukuran antero-posterior
dada masih lebih besar, perut membuncit dan anggota gerak relatif lebih pendek.
Sebagai titik tengah tinggi badannya adalah setinggi umbilikus.
- Pada dewasa anggota gerak lebih pru\jang dan kepala secara proporsional kecil,
sehingga sebagai titik tengah adalah setinggi simfisis pubis.
Gambar 1.12 Menunjukkan proporsi tubuh dari janin sampai dewasa (dikutip dari Behrman,
1992; gambar dikutip dari Markum AH 1991).
2.3. Kepala
Lingkar kepala pada waktu lahir rata-rata 34 cm dan besarnya lingkar kepala ini
lebih besar dari lingkar dada. Pada anak umur 6 bulan lingkar kepala rata-ratanya adalah
44 cm, umur 1 tahun 47 cm, 2 tahun 49 cm dan dewasa 54 cm. Jadi pertambahan lingkar
kepala pada 6 bu Ian pertama ini adalah I 0 cm, atau sekitar 50% dari pertambahan ling-
kar kepala dari lahir sampai dewasa terjadi pada 6 bulan pertama kehidupan.
Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, demikian pula sebaliknya.
I Pertumbuhan otak yang tercepat terjadi pada trimester ketiga kehamilan sampai 5-6
bulan pertama setelah lahir. Pada masa ini terjadi pembelahan sel-sel otak yang pesat,
setelah itu pembelahan melambat dan terjadi pembesaran sel-sel otak saja. Sehingga
pada waktu lahir berat otak bayi l/4 berat otak dewasa, tetapi jumlah selnya sudah men-
capai ~ jumlah sel otak orang dewasa.
Tabel 1.6 Kenaikan berat otak anak adalah sebagai berikut (dikutip dari Lazuardi, 1984):
23
TUMBUH KEMBANG ANAK
~ ~Cepat ~
3 bulan dalam
.
Pada
kandungan saat lahir l
~
·~1 ·' '
ifl
'
1 tahun
' '1,
J ' ): '
Sang at
-
lambat
i/ ',~
.• 't I
5 tahun
Lahir 2 tahun
Masa pesat pertumbuhan jaringan otak adalah rawan, setiap gangguan pada masa itu
akan mengakibatkan gangguan pada jumlah sel otak dan mielinisasi yang tidak bisa di-
kejar pada masa pertumbuhan berikutnya.
2.4. Gigi
Gigi pertarna tumbuh pada umur 5-9 bulan, pada umur 1 tahun sebagian besar anak
mempunyai 6-8 gigi susu. Selama tahun kedua gigi tumbuh lagi 8 biji, sehingga jumlah
seluruhnya sekitar 14-16 gigi, dan pada umur 21;2 tahun sudah terdapat 20 gigi susu.
24
TUMBUH- KEMBANG ANAK
Lipatan kulit
..
le
Triseps
,,
_,- ,-
,, ,,
--
5
..
-...
""
...
...
...
3 Umur (tahun) "°
, 2 3 4 5 6 7 a 9 i> n 12 13 w 15 16 17 18 1a
...
Gambar 1.14 Kurva tebalnya lipatan kulit pada anak laki-laki dan perempuan (Tanner, dikutip
dari Behrman, 1992)
pertengahan masa bayi. Setelah itu jumlah sel Jemak tidak banyak bertambah. Banyak
dan besarnya sel lemak menentukan gemuk atau kurusnya seseorang. Pertumbuhan
jaringan lemak melambat sampai anak berumur 6 tahun, anak kelihatan kurus/langsing.
Jaringan lemak akan bertambah lagi pada anak perempuan umur 8 tahun dan pada anak
laki-laki umur 10 tahun sampai menjelang awal pubertas. Setelah itu pertambahan
I jaringan pada pria mengurang, sedangkan pada wanita terns bertambah dan mengalami
reorganisasi hingga dicapai bentuk tubuh wanita dewasa. Untuk mengukur tebalnya
jaringan lemak, yaitu dengan mengukur tebalnya lipatan kulit.
25
TUMBUH KEMBANG ANAK
200
180
160
140
120
ffi 100
~
80
••
60 •••
•
••
40
.••
. ••
.. .. .. ..
20 Jl!NIS OENn'AL •••
0
0 4 8 12 16 20
UMUR DAI.AM TAHUN
Gambar 1.15 Kurva pertumbUhanjaringan clan organ tubuh (dikutip dari Behrman, 1992)
Yang mengikuti pertumbuhan pola umum adalah tulang panjang, otot skelet (pada
neonatus 20-25% berat badan, setelah dewasa 40% berat badan), sistem pencemaan,
pemafasan, peredaran darah dan volume darah.
Perkembangan otak bersama-sama tulang tengkorak yang melindunginya, mata dan
telinga berlangsung lebih dini. Berat otak waktu lahir 25% berat otak dewasa, pada umur
2 tahun 75% dan pada umur IO tahun sudah 95% berat otak dewasa.
Pertumbuhan jaringan limfoid agak berbeda dari bagian tubuh lainnya, pertumbuhan
mencapai maksimmn sebelum adolesensi kemudian menurun hingga mencapai ukuran dewasa.
Organ-organ reproduksi mengikuti pola genital, dimana pertumbuhannya lambat
pada pra-remaja, kemudian disusul pacu tumbuh adolesen yang pesat.
Pada masa remaja terjadi perbedaan lebih lanjut pada pertnmbuhan tungkai meman-
jang dan melebar, pertumbuhan terus berlangsung sampai epifise menutup dan pertum-
buhan tinggi berhenti. Pada anak laki-laki pacu tinggi badan dimulai kira-kira setahun
setelah pembesaran testis dan mencapai puncak pada tahun berikutnya bila pertumbuhan
penis mencapai maksjmum dan rambut pubis pada stadium 3-4 (lihat gambar 1.16
menurut Tanner, dikutip dari Behrman, 1992).
TUMBUH- KEMBANG ANAK
Pada anak perempuan tanda pubertas pertama pada umumnya adalah pertumbuhan
payudara stadium 2 atau disebut "breast bud" yaitu terdiri dari penonjolan puting
disertai pembesaran areola mamae sekitar umur 8-12 tahun. Haid pertama (menarche)
terjadi pada stadium lanjut dari pubertas dan sangat bervariasi pada umur berapa
masing-masing individu mengalaminya, rata-rata pada umur 10,5-15,5 tahun. Hubungan
antara "menarche" dan paculspurt tinggi badan sangat erat, haid pertama ini pada setiap
anak perempuan terjadi bila kecepatan pertumbuhan tinggi badan mulai menurun (lihat
gambar 1.16 ). Penjelasan hormonal, .bagaimana ini bisa terjadi belum diketahui.
Keadaan ini sering menimbulkan masalah tentang kematangan yang terlambat dirasa-
kan oleh para remaja perempuan, karena mereka belum "menarche" padahal pacu tinggi
badannya telah tercapai, sehingga mereka merasa badannya terlalu tinggi. Sedangkan
kecemasan yang sering terjadi pada para remaja laki-laki bila belum tiba pacu tinggi
badannya, padahal teman sebaya yang perempuan sudah mencapainya.
+Rata-rata
~~"Mo
Pacu tumbuh
10,5-16 13,5-17,5
Laki-laki Penis
10,5-14,5 12,5-16,5
Testis
9,5-13,5 13,5-17
G.r•ti• 2_3_4_5
• • " 11 n u
Umur,tahun
•• IS
" "
Perempuan Pacu
tumbuh
~ 9,5-14,5
Menarke
•
10-15,5
Payudara 2-3-4 5
8-13 12-18
Rambut pubis 2993-4
• ' .. II II IJ
Umur,tahun
14 II
. "
Gambar i.16 Diagram urutan perkembangan pubertas pada anak laki-laki dan anak perempuan.
TUMBUH KEMBANG ANAK
Tabel 1.7 Hubungan antara pertumbuhan dengan stadium pubertas pada anak laki-laki.
Tabel 1.8 Hubungan antara pertumbuhan dengan stadium pubertas pada anak pcrempuan.
28
•'
TUMBUH-KEMBANG ANAK
21
TIMBUH KSIBANG ANAK
Ada juga yang membagi perkembangan Balita ini menjadi 7 aspek perkembangan,
seperti pada buku petunjuk program BKB· (Bina Keluarga dan Balita) yaitu per-
kembangan:
Pada prinsipnya cara membagi aspek perkembangan anak tersebut diatas sama saja,
hanya penjabarannya yang berbeda. Frankenburg membagi lebih sederhana, sedangkan
yang pada program BKB tersebut lebih dijabarkan lagi.
Banyak "milestone" perkembangan anak yang penting, tetapi dibawah ini akan
disajikan beberapa "milestone" pokok yang harus kita ketahui dalam mengetahui taraf
perkembangan seorang anak (yang dimaksud dengan "milestone" perkembangan adalah
tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada umur tertentu ), misalnya:
4-6 rninggu: tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian
12 - 16 minggu: - menegakkan kepala, tengkurap sendiri
- menoleh kearah suara
- memegang benda yang ditaruh ditangannya
20minggu: meraih benda yang didekatkan kepadanya
26rninggu: - dapat memindahkan benda dari satu tangan ketangan lainnya
- duduk, dengan bantuan kedua tangannya kedepan
- makan biskuit sendiri
9- lObulan: - menunjuk dengan jari telunjuk
- memegang benda dengan ibu jari dan telunjuk
-merangkak
. - bersuara da.... da....
13 bulan: - berjalan tanpa bantuan
- mengucapkan kata-kata tunggal
Dengan kita mengetahui berbagai "milestone" pokok ini, maka kita dapat m~ngeta
hui apakah seorang anak perkembangannya terlambat ataukah masih dalam batas-batas
normal.
30
TUMBUH-KEMBANG ANAK
Kalau ada kecurigaan, kita dapat melakukan tes skrining, antara lain dengan DOST.
Sehingga deteksi dini dan intervensi dini dapat dilakukan, agar tumbuh kembang anak
dapat Iebih optimal.
KESlllPULAN
I. Tumbuh kembang adalah proses yang berkesinambungan mulai dari konsepsi sarnpai
dewasa.
2. Tumbuh kembang mengikuti pola yang sama dan tertentu, tetapi kecepatannya ber-
beda antara satu anak dengan lainnya.
3. Tumbuh kembang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Lingkungan
yang baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang
baik akan menghambatnya. ·
4. Pentingnya ibu dalam ekologi anak, sebagai "para genetik" faktor, yaitu pengaruh
biologisnya terhadap pertumbuhan janin dan pengaruh psikobiologisnya terhadap
tumbuh kembang postnatal dan perkembangan kepribadian anak. Juga pentingnya
menyusui dalam tumbuh kembang anak.
5. Perlunya stimulasi dalam tumbuh kembang anak.
6. Perlunya deteksi dan penanganan dini, untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia kelak.
KEPUSTAKAAN
1. Illingworth RS. The development of the infant and young child, normal and abnormal, 9th.
Ed. Churchill Livingstone, Edinburg, 1987.
2. Ebrahim G J. Social & community paediatrics in developing countries, caring for the rural
and urban poor, !st.Ed. Macmillan, London, 1985.
3. Ebrahim GJ. Child health in a changing environment, 1st.Ed. Macmillan, London, 1982.
4. Brandt Ingeborg. Growth dynamics of low-birth-weight infants with emphasis on the peri-
natal period, in Falkner & Tanner: Human Growth A Comprehensive Treatise, 2nd.Ed.
. Vol I , Plenum, New York, 1986, p 415.
5. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, pada Pendidikan Kedokteran Ber-
kelanjutan I Ilmu Kesehatan .Anak, FKUNUD, Denpasar, 1987, ha!. I - 16.
6. Widdowson EM. Growth and body composition in childhood, in Clinical Nutrition of the
young child, !st. Ed. Raven Press, New York, 1985, p I - 21.
7. Moersintowarti BN. Pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja, Buku Continuing
Education Ilmu Kesehatan Anak FK. UNAIR, No. 12, 1985, p I - 24.
8. Morley D, Love! H. My name is today, 1st.Ed. Macmilan, London, 1986, p 314.
31
TUMBUH KEMBANG ANAK
32
TUMBUH- KEMBANG ANAK
LAllPIRAN
SKALA YAUlllL-111111
Bagian Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bersama Unit Kerja Pedia-
tri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia menyusun skema praktis Perkembangan Mental
anak Balita yang disebut: SKALA YAUMIL-MIMI
PERKEllBANGAN MENTAL
0
Perkembangan anak balita - sangat panting sebagai dasar untuk perkenibangan selanjut-
nya yakni prasekola/r, sekolah, akil balik danTemaja ·
- untuk perkembangan yang baik dibutuhkan:
1. kesehatan & gizi yang baik daripada ibu hamll, bayi dan
anak prasekolah
2. stimulasVrangsangan yang cukup dalam kualitas dan
kuantitas
- keluarga dan KIA-KB mempunyai peran .yang panting dalam
pembinaan fisik, mental sosial anak balita
Dari 3 sampai 6 bulan: - mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada de-
ngan bertopang tangan
- mulai belajar meraih benda-benda yang cMta (falam jang-
kauannya atau diluar jangkauannya
- menaruh benda-benda di mulutnya
- berusaha memperluas lapangan pandangan
- ter.tawa dan menjerit karena gembira bile diajak bermain
- mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang .
33
TUMBUH KEMBANG ANAK
Dari 12 sampai 18 bulan: - berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
- menyusun 2 atau 3 kotak
- dapat mengatakan 5-10 kata
- memper1ihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
34
TUMBUH- KEMBANG ANAK
Dari 2 sampai 3 tahun: - belajar meloncat, memanjat, meiompat dengan satu kaki
- membuat jembatan dengan 3 kotak
- mampu menyusun kalimat
- ·mempergunakan kata·kata saya, bertanya, mengerti kata·
kata yang ditujukan kepadanya •
- menggambar iingkaran
- bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya
lingkungan lain di luar kefuarganya •·
35
TUMBUH KEMBANG ANAK
Sumber:
SKALA YAUMIL-MIMI
BAGIAN PSIKOLOGI ANAK U.I. &
UKK PEDIATRI SOSIAL IDAI