Anda di halaman 1dari 36

TUMBUH - KEMBANG ANAK

PENDAHULUAN
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda,
tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. ·
Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkem-
bangan per definisi adalah sebagai berikut:

I. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perub.ahan dalam besar, jumlah,


ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan
ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan
keseimbangan metabOlik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struk-
tur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat di-
ramalkan, sebagai basil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai basil in-
teraksi dengan lingkungannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek


fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu.
Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu.
Sedangkan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada
potensi biologiknya. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang, merupakan basil
interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-
fisiko-psiko-sosial dan perilaku. Proses yang unik dan basil akhir yang berbeda-beda
yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak.
· Tujuan Ilmu Tumbuh Kembang adalah mempelajari berbagai hal yang berhubung-
an dengan segala upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak
baik fisik, mental, dan sosial. Juga menegakkan diagnosis dini setiap kelainan tumbuh
kembang dan kemungkinan penanganan yang efektif, serta mencari penyebab dan
mencegah keadaan tersebut.

1
TUMBUH KEMBANG ANAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG


Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kem-
bang anak, yaitu:

1. Faktor genetik.
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang
telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan
intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rang-
sangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. Tennasuk faktor gene-
tik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis
kelamin, suku bangsa atau bangsa. Potensi genetik yang bennutu hendaknya dapat
berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang
optimal. Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor
genetik ini. Sedangkan di negara yang sedang berkembang, gangguan pertumbuhan .
selain diakibatkan oleh faktor genetik, juga faktor lingkungan yang kurang memadai
untuk tumbuh kembang anak yang optimal, bahkan kedua faktor ini dapat menye-
babkan kematian anak-anak sebelum mencapai usia Balita.
Disamping itu, banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan kro-
mosom, seperti sindrom Down, sindrom Turner, di!.

2. Faklor lingkungan.
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya
potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya
potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini
merupakan lingkungan "bio-fisiko-psiko-sosial" yang mempengaruhi individu setiap
hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi:
a. Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kan-
dungan (Faktor pranatal).
b. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir
(Faktor postnatal).

ad. L FAKTOR UNGKUNGAN PRANATAL


Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai
dari konsepsi sampai lahir, antaia lain adalah:
I. Gizi ibu pada waktu hamil.
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang
hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) atau lahir
mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan. Disamping itu dapat pula menye-
babkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru
lahir mudah terkena infeksi, abortus, dan sebagainya.

2
TUMBUH-KEMBANG ANAK

Anak yang lahir dari ibu yang gizinya kurang dan _hidup di lingkungan miskin
maka akan mengalami kurang gizi juga dan mudah terkena infeksi dan selanjut-
nya akan menghasilkan wanita dewasa yang berat dan tinggi badannya kurang
pula. Keadaan ini merupakan lingkaran setan yang akan berulang dari generasi ke
generasi selama kemiskinan tersebut tidak ditanggulangi (Gbr l. l. dikutip dari
Ebrahim GJ, 1985).

-f
Wanita
Nutrisi buruk
~dewasa
selama kehamilan
. / yang kerdil

Pertumbuhan janin tergangguj_


Penurunan potensi intelektual
\BBLR
(kurang dari 2,5 kg)

lnfeksi perinatal
Nutrisi buruk

Gambar 1.1. Pengaruh gizi ibu terhadap tumbuh kembang. (Dikutip dari Ebrahim GJ, 1985).

2. Mekanis.
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan
pada bayi yang dilahirkan. Demikian pula dengan posisi janin pada uterus dapat
mengakibatkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau
kranio tabes. ·
3. Toksin/zat kimia.
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen.
Misalnya obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin, methadion, obat-obat anti
kanker, dan lain sebagainya dapat menyebabkan kelainan bawaan. Demikian pula
dengan ibu hamil yang perokok berat/peminum alkohol kronis sering melahirkan
bayi berat badan lahir rendah, lahir mati, cacat, atau retardasi mental.
Keracunaan logam berat pada ibu hamil, misalnya karena makan ikan yang ter-
kontaminasi mer,kuri dapat menyebabkan mikrosefali dan palsi serebralis, seperti
di Jepang yang dikenal dengan penyakit Minamata.
4. Endokrin.
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah soma-
totropin, hormon plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain dengan
aktivitas mirip insulin (Insulin-like growthfactors/IGFs).
Somatotropin (growth hormone) disekresi oleh kelenjar hipofisis janin seki-
tar minggu ke-9. Produksinya terus meningkat sampai minggu ke-20, selanjutnya
menetap sampai lahir. Perannya belum jelas pada pertumbuhan janin.

3
TUMBUH KEMBANG ANAK

Honnon plasenta (human placental lactogen = hormon chorionic somatro-


mammotropic ), disekresi oleh plasenta di pihak ibu dan tidak dapat masuk ke
janin. Kegunaannya mungkin dalam fungsi nutrisi plasenta.
Honnon-honnon tiroid seperti TRH (Thyroid Releasing Harmon ), TSH (Thy-
roid Stimulating Harmon), T3 dan T4 sudah diproduksi oleh janin sejak minggu
ke-12. Pengaturan oleh hipofisis sudah terjadi pada minggu ke-13. Kadar honnon
ini makin meningkat sampai minggu ke-24, lalu konstan. Perannya belum jelas,
tetapi jika terdapat defisiensi hormon tersebut, dapat terjadi gangguan pada per-
tumbuhan susunan saraf pusat yang dapat mengakibatkan retardasi mental.
Insulin mulai diproduksi oleh janin pada minggu ke-11, lalu meningkat sam-
pai bulan ke-6 dan kemudian konstan . Berfungsi untuk pertumbuhan janin mela-
lui pengaturan keseimbangan glukosa darah, sintesis protein janin, dan pengaruh-
nya pada pembesaran sel sesudah minggu ke-30. Sedangkan fungsi IGFs pada
janin belum diketahui dengan jelas.
Cacal bawaan sering terjadi pada ibu diabetes yang hamil dan tidak mendapat
pengobatan pada trimester I kehamilan , umur ibu kurang dari 18 tahun/lebih dari
35 tahun, defisiensi yodium pada waktu hamil, PKU (phenylketonuria), dll.
5. Radiasi.
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan
kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya. Misalnya
pada peristiwa di Hiroshima, Nagasaki dan Chernobyl. Sedangkan efek radiasi
pada orang laki-laki, dapat mengakibatkan cacat bawaan pada anaknya.
6. Infeksi
lnfeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH
(Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex). Sedangkan infeksi
lainnya yang juga dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela,
Coxsackie, Echovirus, malaria, lues, HIV, polio, campak, listeriosis, leptospira,
mikoplasma, virus influensa, dan virus hepatitis. Diduga setiap hiperpireksia pada
ibu hamil dapat merusakjanin.
7. Stres
Stres yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang
janin, antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan, dan lain-Iain.
8. lmunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis,
kem ikterus, atau lahir mati.
9. Anoksia embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat,
menyebabkan berat badan lahir rendah.

ad. b. FAKTOR LINGKUNGAN POST-NATAL


Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang teratur
yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu sistem yang ter-
gantung pada kemampuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri.

4
TUMBUH-KEMBANG ANAK

Perbedaan lingkungan sebelum dan sesudah anak lahir adalah sebagai berikut (Me-
nurut Timiras, dikutip dari Johnston 1986):

Tabel 1.1. Perbedaan Iingkungan intra dan ekstra uterin .

. Sebelum lahir Sesudah lahir


1. Lingkungan fisik Cai ran Udara
2. Suhu luar Pada umumnya tetap Berubah-ubah
3. Stimulasi sensoris Terutama kinestetik atau vi- Bermacam-macarn stimuli
brasi
4. Gizi Tergantung pada zat-zat gizi . Tergantung pada tersedianya ba-
yang terdapat dalarn darah han makanan dan kemampuan
ibu saluran cema
5. Penyediaan oksigen Berasal dari ibu ke janin me- Bearasal dari paru-paru ke pem-
Ialui plasenta buluh darah paru-paru
6. Pengeluaran hasil Dikeluarkan ke sistem per- Dikeluarkan melalui paru-paru,
metabolisme edaran darah ibu kulit, ginjal, dan saluran pencer-
naan

Masa perinatal yaitu masa antara 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah
dilahirkan, merupakan masa rawan dalam proses tumbuh kembang anak, khususnya
tumbuh kembang otak. Trauma kepala akibat persalinan akan berpengaruh besar dan
dapat meninggalkan cacat yang pennanen. Risiko palsi serebralis lebih besar pada
BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) yang disertai asfiksia berat, hiperbilirubinemi yang
disertai kem ikterus, IRDS (ldiophatic Respiratory Distress Syndrome, asidosis "'eta-
bolik, dan meningitis/ensefalitis.
Dalam tumbuh kembang anak tidak sedikit peranan ibu dalam ekologi anak, yaitu
peran ibu sebagai "para genetik faktor" yaitu pengaruh biologisnya terhadap pertum-
buhan janin dan pengaruh psikobiologisnya terhadap pertumbuhan post natal dan per-
kembangan kepribadian. Disamping itu pemberian ASl/menyusui adalah periode ekstra-
gestasi dengan payudara sebagai "plasenta ekstemal", karena payudara menggantikan
fungsi plasenta tidak hanya dalam memberikan nutrisi bagi bayi, tetapi juga sangat
mempunyai arti dalam perkembangan anak karena seolah-olah hubungan anak-ibu tidak
terputus begitu dia dilahirkan ke dunia. Demikian pula dengan memberikan ASI sedini
mungkin segera setelah bayi lahir, merupakan stimulasi dini terhadap tumbuh kembang
anak. Interaksi timbal balik antara ibu dan anak yang terjadi pada proses menyusui dapat
digambarkan sebagai berikut:
Didalam interaksi timbal balik antara ibu dan anak tersebut terdapat keuntungan
yang timbal balik pula. Keuntungan untuk bayi selain nilai gizi ASI yang tinggi, juga
adanya zat anti pada ASI yang melindungi bayi terhadap berbagai macam infeksi.
Disamping itu bayi juga merasakan sentuhan, kata-kata dan tatapan kasih sayang dari
ibunya, serta mendapatkan kehangatan yang penting untuk tumbuh kembangnya.
Sedangkan keuntungan yang diperoleh ibu, adalah selain menimbulkan perasaan senang
dan dibutuhkan oleh bayinya sehingga menimbulkan rasa percaya diri, juga adanya

5
TUMBUH KEMBANG ANAK

Belaian
Tatapan mata Tatapan mata
Suara Tangis
Bau Bau
Kehangatan

lnteraksi

Waktu yang diberikan

Limfosit T & B
Oksitosin
Makrofag
Prolaktin
Flora Bakteri

IBU ---~) BAYI IBU ~---BAYI

Gambar 1.2 Interaksi ibu-anak (Dikutip dari Levine, 1983)

sekresi honnon oksitosin akan mempercepat berhentinya perdarahan setelah melahir-


kan dan prolaktin akan mencegah terjadinya ovulasi yang mempunyai efek menjarang-
kan kehamilan. '
Lingkungan post-natal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum
dapat digolongkan menjadi:

1. Lingkungan biologis, antara lain:


a. Ras/suku bangsa
Pertumbuhan somatik juga dipengaruhi oleh ras/suku bangsa. Bangsa kul it putih/
ras Eropah mempunyai pertumbuhan somatik lebih tinggi daripada bangsa Asia.
b. Jenis kelamin
Dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan anak perempuan, tetapi
belum diketahui secara pasti mengapa demikian.
c. Umur
Umur yang paling rawan adalah masa balita, oleh karena pada masa itu anak mu-
dah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Disamping itu masa balita merupakan
dasar pembentukan kepribadian anak. Sehingga diperlukan perhatian khusus.
d. Gizi
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, dimana ke-
butuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuh-
kan juga untuk pertumbuhan, dimana dipengaruhi oleh ketahanan makanan (food
security) keluarga. Ketahanan makanan keluarga mencakup pada ketersediaan
makanan dan pembagian yang adil makanan dalam keluarga, dimana acapkali

6
TUMBUH-KEMBANG ANAK

kepentingan budaya bertabrakan dengan kepentingan biologis anggota-anggota


keluarga. Satu aspek yang penting yang perlu ditambahkan adalah keamanan
pangan (food safety) yang mencakup pembebasan makanan dari berbagai "racun"
fisika, kimia dan biologis, yang kian mengancam kesehatan manusia.
e. Perawatan kesehatan
Perawatan kesehatan yang teratur, tidak saja kalau anak sakit, tetapi pemeriksaan ·
kesehatan dan menimbang anak secara rutin setiap bulan, akan menunjang pada
tumbuh kembang anak. Oleh karena itu pemanfaatan fasilitas pelayanan kese-
hatan dianjurkan unluk dilakukan secara komprehensif, yang mencakup aspek-
aspek promotif, preventif,kuratif dan rehabiltatif.
f. Kepekaan terhadap penyakit
Dengan memberikan imunisasi, maka diharapkan anak terhindar dari penyakit-
penyakit yang sering menyebabkan cacat atau kematian. Dianjurkan sebelum
anak berumur satu tahun sudah mendapat imunisasi BCG, Polio 3 kali, DPT 3
kali, Hepatitis-B 3 kali, dan campak.
Disamping imunisasi, gizi juga memegang peranan penting dalam kepekaan ter-
hadap penyakit.
g. Penyakit kronis
Anak yang menderita penyakit menahun akan terganggu tumbuh kembangnya
dan pendidikannya, disamping itu anak juga mengalami stres yang berkepanjan-
gan akibat dari penyakitnya.
h. Fungsi metabolisme
Khusus pada anak, karena adanya perbedaan yang mendasar dalam proses meta-
bolisme pada berbagai umur, maka kebutuhan akan berbagai nutrien harus di-
dasarkan atas perhjtungan yang lepat atau setidak-tidaknya memadai.
1. Honnon
Honnon-honnon yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang antara lain adalah:
"growth hormon", tiroid, hormon seks, insulin, IGFs (Insulin-like growth fac-
tors), dan honnon yang dihasilkan kelenjar adrenal.
Somatotropin atau "growth hormon" (GH =hormon pertumbuhan)
Merupakan pengatur utama pada pertumbuhan somatis terutama pertumbuhan
kerangka. Pertambahan tinggi badan san~at dipengaruhi honnon ini. GH
merangsang terbentuknya somatomedin yang kemudian berefek pada tulang
rawan. GH mempunyai "circadian variation" dimana aktivitasnya meningkat
pada malam hari pada waktu tidur, sesudah makan, sesudah latihan fisik, per-
ubahan kadar gula darah dan sebagainya.
Honnon tiroid
Honnon ini mutlak diperlukan pada tumbuh kembang anak, karena mem-
punyai fungsi pada metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Maturasi
tulang juga dibawah pengaruh honnon ini. Demikian pula dengan pertum-
buhan dan fungsi otak sangat tergantung pada tersedianya honnon tiroid dalam
kadar yang cukup. Defisiensi honnon tiroid mengakibatkan retardasi fisik dan

7
TUUBUH KEMBANG ANAK

mental yang kalau berlangsung terlalu lama, dapat menjadi permanen. Seba-
liknya pada hipertiroidisme dapat mengakibatkan gangguan pada kardiovas-
kular, metabolisme, otak, mata, seksual, dll. Hormon ini mempunyai interaksi
dengan hormon-hormon lain seperti somatotropin ~
GIUkokortikoid
Mempunyai fungsi yang bertentangan dengan somatotropin, tiroksin serta
androgen, karena kortison mempunyai efek anti-anabolik. Kalau kortison ber-
lebihan akan mengakibatkan pertumbuhan terhambat/terhenti dan terjadinya
osteoporosis.
Honnon-hormon seks
Terutama mempunyai peranan dalam fertilitas dan reproduksi. Pada permula-
an pubertas, hormon seks memacu pertumbuhan badan, tetapi sesudah bebe-
rapa lama justru menghambat pertumbuhan. Androgen disekresi kelenjar
adrenal (dehidroandrosteron) dan testis (testosteron), sedangkan estrogen
terutama diproduksi oleh ovarium.
Insulin like growth factors ( IGFs )
Merupakan somatomedin yang kerjanya sebagai mediator GH dan kerjanya
mirip dengan insulin. Fungsinya selain sebagai growth promoting factor yang
berperan pada pertumbuhan, sebagai mediator GH, aktifitasnya mirip insulin,
efek mitogenik terhadap kondrosit, osteoblas dan jaringan lainnya. IGFs
diproduksi oleh berbagai jaringan tubuh, tetapi IGFs yang beredar dalam
sirkulasi terutama diproduksi di hepar.

2. Faktor fisik, antara lain:


a. Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah.
Musim kemarau yang panjang/adanya bencana alam lainnya, dapat berdampak
pada tumbuh kembang anak antara lain sebagai akibat gagalnya panen, sehingga
banyak anak yang kurang gizi. Demikian pula gondok endemik banyak ditemu-
kan pada daerah pegunungan, dimana air tanahnya kurang mengandung yodium.
b. Sanitasi
Sanitasi lingkungan memiliki peran yang cukup dominan dalam penyediaan ling-
kungan yang mendukung kesehatan anak dan tumbuh kembangnya.
Kebersihan, baik kebersihatf perorangan maupun lingkungan memegang peranan
penting dalam timbulnya penyakit. Akibat dari kebersihan yang kurang, maka
anak akan sering sakit, misalnya diare, kecacingan, tifus abdominalis, hepatitis,
malaria, demam berdarah, dan sebagainya. Demikian pula dengan polusi udara
baik yang berasal dari pabrik, asap kendaraan atau asap rokok, dapat berpengaruh
terhadap tingginya angka kejadian ISPA (lnfeksi Saluran Pemafasan Akut).
Kalau anak sering menderita sakit, maka tumbuh kembangnya pasti terganggu.
c. Keadaan rumah: struktur bangunan, ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian.
Keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang tidak mem-
bahayakan penghuninya, serta tidak penuh sesak akan menjamin kesehatan
penghuninya.

8
TUMBUH-KEMBANG ANAK

d. Radiasi
Tumbuh kembang anak dapat terganggu akibat adanya radiasi yang tinggi.

3. Faktor psikososial antara lain:


a. Stimulasi
Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tunbuh kernbang anak. Anak yang
mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang diban-
dingkan dengan anak yang kurang/tidak mendapat stimulasi.
b. Motivasi belajar
Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan
yang kondusif untuk belajar, misalnya adanya sekolah yang tidak terlalu jauh,
buku-buku, suasana yang tenang serta sarana Jainnya.
c. Ganjaran ataupun hukuman yang wajar
Kalau anak berbuat benar, maka wajib kita memberi ganjaran, misalnya pujian,
ciuman, belaian, tepuk tangan dan sebagainya. Ganjaran tersebut akan menim-
bulkan motivasi yang kuat bagi anak untuk mengulangi tingkah lakunya.
Sedangkan menghukum dengan cara-cara yang wajar kalau anak berbuat salah,
masih dibenarkan. Yang penting hukuman harus diberikan secara obyektif, di-
sertai pengertian dan maksud dari hukuman tersebut, bukan hukuman untuk
melampiaskan kebencian dan kejengkelan terhadap anak. Sehingga anak tahu
mana yang baik dan yang tidak baik, akibatnya akan menimbulkan rasa percaya
diri pada anak yang penting untuk perkembangan kepribadian anak kelak
kemudian hari.
d. Kelompok sebaya ·
Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya.
Tetapi perhatian dari orang tua tetap dibutuhkan untuk memantau dengan siapa
anak tersebut bergaul. Khususnya bagi remaja, aspek lingkungan teman sebaya
menjadi sangat penting dengan makin meningkatnya kasus-kasus penyalah-
gunaan obat-obat dan narkotika.
e. Stres
Stres pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya, misalnya anak
akan menarik diri, rendah diri, terlambat bicara, nafsu makan menurun, dan
sebagainya.
f. Sekolah
Dengan adanya wajib belajar 9 tahun sekarang ini, diharapkan setiap anak men-
dapat kesempatan duduk di bangku sekolah minimal 9 tahun . Sehi.1gga dengan
mendapat pendidikan yang baik, maka diharapkan dapat meningkatkan taraf
hidup anak-anak tersebut. Yang masih menjadi masalah sosial saat ini adalah
masih banyaknya anak-anak yang terpaksa meninggalkan bangku sekolah karena
harus membantu mencari nafkah untuk keluarganya.
g. Cinta dan kasih sayang
Salah satu hak anak adalah hak untuk dicintai dan dilindungi. Anak memerlukan
kasih sayang dan perlakuan yang adil dari orang tuanya. Agar kelak kemudian

9
TUMBUH KEMBANG ANAK

hari menjadi anak yang tidak sombong dan bisa memberikan kasih sayangnya
pula kepada sesamanya.
Sebaliknya kasih sayang yang diberikan secara berlebihan yang menjurus kearah
memanjakan, akan menghambat bahkan mematikan perkembangan kepribadian
anak. Akibatnya anak akan menjadi manja, kurang mandiri , pemboros, sombong
dan kurang bisa menerima kenyataan.
h. Kualitas interaksi anak-orang tua
Interaksi timbal balik antara anak dan orang tua, akan menimbulkan keakraban
dalam keluarga. Anak akan terbuka kepada orang tuanya, sehingga komunikasi
bisa dua arah dan segala permasalahan dapat dipecahkan bersama karena adanya
keterdekatan dan kepercayaan antara orang tua dan anak. Interaksi tidak di-
tentukan oleh seberapa lama kita bersama anak. Tetapi lebih ditentukan oleh
kualitas dari interaksi tersebut yaitu pemahaman terhadap kebutuhan masing-
masing dan upaya optimal untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang dilandasi
oleh rasa saling menyayangi.

4. Faktor ~eluarga dan adat istiadat antara lain:


a. Pekerjaan/pendapatan keluarga
Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang . tumbuh kembang anak,
karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer
maupun yang sekunder.
b. Pendidikan ayah/ibu
Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh
kembarig anak. Karena dengan pendidikan yang baik, maka orang tua dapat
menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang
baik, bagaimana menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya dan sebagainya.
c. Jumlah saudara
Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosia\ ekonominya cukup,
akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima
anak. Lebih-lebih kalau jarak anak terlalu dekat. Sedangkan pada keluarga
dengan keadaan sosial ekonomi yang kurang, jumlah anak yang banyak akan
mengakibatkan selain kurangnya kasih sayang· dan perhatian pada anak, juga
kebutuhan primer seperti makanan, sanoang dan perumahan pun tidak terpenuhi .
Oleh karena itu Keluarga Berencana tetap diperlukan.
d. Jenis kelarnin dalam keluarga
.- Pada masyarakat tradisional, wanita mempunyai status yang lebih rendah diban-
dingkan laki-laki, sehingga angka kematian bayi dan malnutrisi masih tinggi pada
wanita. Demikian pula dengan pendidikan, masih banyak ditemukan wanita yang
butahuruf.
e. Stabilitas rumah tangga
Stabilitas dan keharmonisan rumah tangga mempengaruhi tumbuh kembang
anak. Tumbuh kembang anak akan berbeda pada keluarga yang harmonis, diban-
dingkan dengan mereka yang kurang harmonis .

10
TUMBUH-KEMBANG ANAK

f. Kepribadian ayah/ibu
Keprib?dian ayah dan ibu yang terbuka tentu pengaruhnya berbeda terhadap
tumbuh kembang anak, bila dibandingkan dengan mereka yang kepribadiannya
tertutup.
g. .Adat-istiadat, 'norma-norma, tabu-tabu
Adat-istiadat yang berlaku di tiap daerah akan berpengaruh tethadap tumbuh
kembang anak.
Misalnya di Bali karena seringnya upacara agama yang diadakan oleh suatu kelu-
arga, dimana harus disediakan berbagai makanan dan buah-buahan, maka sangat
jarang terdapat anak yang gizi buruk karena makanan mau pun buah-buahan ter-
sebut akan dimakan bersama setelah selesai upacara.
Demikian pula dengan norma-norma maupun tabu-tabu yang berlaku di masya-
rakat, berpengaruh pula terhadap tumbuh kembang anak.
h. Agama
Pengajaran agama harus sud~ ditanamkan pada anak-anak sedini mungkin, ka-
rena dengan memahami agama akan menuntun umatnya untuk berbuat kebaikan
dan kebajikan.
i. Urbanisasi
Salah satu dampak dari urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala permasalah-
annya.
j. Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan
anak, anggaran, dan lain-lain. ·
Betapa kompleksnya pengaruh lingkungan terhadap tumbuh kembang anak, dapat di-
lihat pada gambar 1.3 (dikutip dari Ebrahim, 1985).

BIOLOGI ASIK

Masyarakat

SOSIALDANBUDAYA ·I EKONOMI DAN POUTIK

Gambar 1.3 Pengaruh lingkungan terhadap tumbuh kembang anak


:~ .

11
TUMBUH KEMBANG ANAK

Ismael (dikutip dari Moeljono, 1993), mengungkapkan Kerangka Konseptual dalam


tumbuh kembang anak. Pada model tersebut ekosistem dibagi menjadi mikro, mini,
meso dan makro yang mengacu pada keterdekatan dan kelangsungan pengaruh masing-
masing terhadap tumbuh kembang anak. Pada model tersebut juga dijabarkan kebutuhan
anak pada ASUH, ASIH, dan ASAH (lihat gambar 1.4).

DIAGRAM KERANGKA KONSEPTUAL PROSES


TUMBUH KEMBANG ANAK

LINGKUNGAN

* lbu • Anggota • Lingkungan * Kebijakan


- Pendidikan keluarga tetangga Pemerintah
-Gizi -Ayah • Sarana bermain - Depkes
-KB - Saudara - Depdikbud
<:--) <--> <:--> - Depag, dll.
* Nutrisi (ASI) • Rumah • Pelayanan • Sosial budaya
,..._ * lmunisasi • Suasana rumah kesehatan masyarakat
,.._._
• Pengobatan • Pendidikan • Lembaga non
sederhana sekolah pemerintah
(oralit) - nasional
- intemasional
MIKRO MINI · MESO MAK RO
I I I I
KEBUTUHAN DASAR ANAK

ASAH ASIH ASUH


I I I I
I I I I
I
->~ NEONATUS----> BAYI ~ ANAK - - > REMAJA
~-
I TUMBUH-KEMBANG

I I ·1 I
w
I GENETIK/HEREDOKONSTITUSIONAL I~
INDIVIDU

Gambar 1.4 Diagram kerangka konseptual proses tumbuh kembang anak (Ismael S. 1991)

Sementara itu Unicef dan Jonsson (dikutip dari Moeljono, 1993), mengajukan model
lain mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Dimana di-
bedakan sebab yang langsung, tidak langsung dan dasar (lihat gambar 1.5).

12
TUMBUH-KEMBANG ANAK

TUMBUH-KEMBANG ANAK Manifestasl

Kecukupan Keadaan Sebab


Makanan + - - - + - - - + Kesehatan Langsung

Sebab Tak
Langsung

Pendidikan Keluarga

r Keberadaan dan Kontrol


Sumber Daya Keluarga:

I Manusia, Ekonomi
dan Organisasi

\ r I
Super Struktur Politik dan ldeologi

\ II
Struktur Ekonomi
Sebab
Dasar

Potensi Sumber Daya

Model lnterelasi Tumbuh-Kembang Anak

Gambar 1.5 Model interelasi tumbuh kembang anak (Unicef 1992, Jonsson 1992).

13
TUMBUH KEMBANG ANAK

KEBUTUHAN DASAR ANAK


Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum di golongkan menjadi 3
kebutuhan dasar (dikutip dari Titi 1993):

1. Kebutuhan fisik·biomedis (" ASUH")


Meliputi:
- pangan/gizi merupakan kebutuhan terpenting.
- perawatan kesehatan dasar, antara lain imunisasi, pemberian ASI, penimbangan
bayi/anak yang teratur, pengobatan kalau sakit, dll.
- papan/pemukiman yang layak.
- higiene perorangan, sanitasi lingkungan .
- sandang.
- kesegaran jasmani , rekreasi .
- dll .

2. Kebutuhan emosi/kasih sayang ("ASIH")


Pada tahun-tahun pertama k<!h1dupan , hubungan yang erat, mesra dan selaras antara
ibu/pengganti ibu dengan an.:ik merupakan syarat mutlak untuk m<!nJamm tumbuh
kembang yang selaras baik fisik , mental maupun psikososial. Berperannya Jan keha-
diran ibu/penggantinya sedini dan selanggeng mungkin, akan menJalin rasa aman
bagi bayinya. Ini diwujudkan dengan kontak tisik ~kul it/mata) dan ps1kis sedmi
mungkin, misalnya dengan menyu,ui bayi secepat mungkm .>egera :-etelah lahlf
Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dam·
pak negatif pada tumbuh kembang anak baik fisik , mental maupun sosial emosi,
yang disebut "Sindrom Deprivasi Maternal".
Kasih sayang dari orang tuanya (ayah-ibu) akan menciptakan ikatan yang erat
(bonding) dan kepercayaan dasar (basic trust) .

3. Kebutuhan akan stimulasi mental ("ASAH")


Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan pela ·
tihan) pada anak. Stimulasi mental (ASAH ) ini mengembangkan perkembangan
mental psikososial: kecerdasan . keterampilan , kemandirian . kreativitas , agama, ke-
pribadian , moral-etika, produktivitas, dan sebagainya .

CIRI • CIRI TUMBUH KEMBANG ANAK


Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mem-
punyai ciri-ciri tersendiri , yaitu:
l . Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai maturitas/
dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan .
· Ini berarti bahwa tumbuh kembang sudah terjadi sejak didalam kandungan dan sete-
lah kelahiran merupakan suatu masa dimana mulai saat itu tumbuh kembang anak
dapat dengan mudah diamati.

14
TUMBUH-KEMBANG ANAK

2. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan,
serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-organ. Terdapat 3 periode
pertumbuhan cepat adalah pada masa janin, masa bayi 0-1 tahun, dan masa pubertas.
Sedangkan pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti 4 pola, yaitu pola umum, lim-
foid, neural dan reproduksi.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda
antara anak satu dengan lainnya.
Contoh, anak akan belajar duduk sebelum belajar berjalan, tetapi umur saat anak
belajar duduk/berjalan berbeda antara anak satu dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
Contoh, tidak ada latihan yang dapat menyebabkan anak dapat berjalan sampai
sistem saraf siap untuk itu, tetapi tidak adanya kesempatan praktik akan menghambat
kemampuan ini.
5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respons individu yang khas.
Contoh, bayi akan menggerakkan seluruh tubuhnya, tangan dan kakinya kalau
melihat sesuatu yang menarik, tetapi pada anak yang lebih besar reaksinya hanya
tertawa atau meraih benda tersebut.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
Langkah pertama sebelum berjalan adalah perkembangan menegakkan kepala. ·
7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunter tercapai.

Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan Iingku.ngan yang
berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangannya juga ber-
beda, tetapi tetap akan menuruti patokan umum . Sehingga diperlukan kriteria sampai
seberapa jauh keunikan seorang anak tersebut, apakah masih dalam batas-batas normal
atau tidak. Dikenal normal dalam arti medis dan normal dalam arti statistik. Yang di-
maksud normal dalam arti medis yaitu apabila perlumbuhan dan perkembangan baik
fisik maupun intelek dan kepribadian berlangsung harmonis yang meningkat dan dapat
diramalkan kecepatan serta basil akhimya, sesuai dengan kemampuan genetik/bawaan-
nya. Sedangkan yang dimaksud normal dalam arti statistik adalah apabila anak tersebut
berada dalam batas 2 SD dibawah atau diatas mean kurva sebaran normal menurut
Gauss, .dimana seorang anak dibandingkan dengan anak sebayanya. Jadi mungkin saja
seorang anak termasuk abnormal dalam arti statistik tetapi sesungguhnya masih normal
dalam arti medis, misalnya anak dari keluarga yang bertubuh kecil.

ANAMNESIS TUMBUH KEMBANG ANAK

Hal-ha! penting yang harus diperhatikan dalam anamnesis tumbuh kembang anak,
adalah sebagai berikut:
1. Anamnesis faktor pranatal dan perinatal
Merupakan faktor yang penting untuk mengetahui perkembangan anak. Anamnesis
harus menyangkut faktor risiko untuk terjadinya gangguan perkembangan fisik dan

15
TUMBUH KEMBANG ANAK

mental anak, tennasuk faktor risiko untuk buta, tuli, palsi serebralis, dll. Anamnesis
juga menyangkut penyakit keturunan dan apakah ada perkawinan antar keluarga.
2. Kelahiran prematur.
Harus dibedakan antara bayi prematur (SMK = Sesuai Masa Kehamilan) dan bayi
dismatur (KMK = Kecil Masa Kehamilan) dimana telah terjadi retardasi pertum-
buhan intrauterin.
Pada bayi prematur, karena dia lahir lebih cepat dari kelahiran normal, maka harus
diperhitungkan periode pertumbuhan intrauterin yang tidak sempat dilalui tersebut.
Contoh, bayi lahir 3 bulan prematur (umur kehamilan 6 bulan), kalau bayi ini di-
lakukan pemeriksaan 6 bulan setelah lahir, maka dia tidak bisa dibandingkan dengan
bayi usia 6 bulan, tetapi harus dengan bayi usia 3 bulan (setelah koreksi 3 bulan
masa pertumbuhan intrauterin yang tidak sempat dilaluinya).
Pada Tabel 1.2 menunjukkan perbedaan DQ (Developmental Quotient = Kuosien
Perkembangan) pada bayi prematur dengan umur yang dikoreksi dan yang tanpa
dikoreksi (umur kronologis).
Sedangkan pada post-matur, masih belumjelas apakah diperhitungkan keterlambatan
lahirnya tersebut. Karena pada post-matur sering disertai dengan insufisiensi pla-
senta, sehingga dirasa tidak perlu diperhitungkan berapa lama dia post-matur.

Tabel 1.2 Contoh perbandingan kuosien perkembangan (DQ)

16 minggu setelah lahir Tingkat perkembangan (minggu) DQ


- Cukup bulan 16 100
- 6 minggu prematur
(Jadi umur sesungguhnya 10 minggu) 16 160
- Cukup bulan 10 62
- 4 minggu post-matur 16 ?

Dikuti p dari Illingworth, 1987

Untuk mengukur DQ adalah umur mental dibagi umur kronologis, dikalikan 100.
Sedangkan menurut Brandt Ingeborg (1986), dalam pengukuran antropometri
anak yang lahir prematur, koreksi umur tidak dipetlukan pada pengukuran lingkar
kepala mulai umur 18 bulan, berat badan mulai umur 24 bulan dan tinggi badan
mulai umur 3,5 tahun. Karena mulai umur ini tidak ada perbedaan yang bennakna
antara umur yang dikoreksi dengan yang tanpa dikoreksi .
3. Anamnesis harus menyangkut faktor Iingkungan yang mempengaruhi perkembangan
anak.
Misalnya untuk meneliti perkembangan motorik pada anak, harus ditanyakan berat
badannya, karena erat hubungannnya dengan perkembangan motorik tersebut. Untuk
menanyakan kemampuan menolong diri sendiri, misalnya makan, berpakaian, dll.
harus pula ditanyakan apakah ibunya memberikan kesempatan pada anak untuk
belajar itu.
4. Penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi.

16
TUMBUH-KEAIBANG ANAK

5. Anamnesis kecepatan pertumbuhan anak.


Merupakan informasi yang sangat penting yang harus ditanyakan pada ibunya pada
saat pertama kali datang. Anamnesis yang teliti tentang "milestone" perkembangan
anak. dapat mengetahui tingkat perkembangan anak tersebut. Tidak selalu perkem-
bangan anak mulus seperti pada teori, ada kalanya perkembangan anak normal sam-
pai umur tertentu, kemudian mengalami keterlambatan. Ada juga yang mulainya ter-
lambat, atau karena sakit, perkembangan terhenti yang kemudian normal kembali.
Dapat juga perkembangan yang langsung pesat, misalnya pada perkembangan bicara
6. Pola perkembangan anak dal3Jll keluarga
Anamnesis tentang perkembangan anggota keluarga lainnya, karena ada kalanya per-
kembangan motorik dalam keluarga tersebut dapat lebih cepat/lambat, demikian pula
dengan perkembangan bicara atau kemampuan mengontrol buang air besar/kecilnya.

TAHAP • TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK DAN REMAJA


Walaupun terdapat variasi yang besar, !1kan tetapi setiap anak akan melalui suatu
"milestone" yang merupakan tahapan dari tumbuh kembangnya dan tiap-tiap tahap -
mempunyai ciri tersendiri. Dari kepustakaan terdapat berbagai pendapat mengenai pem-
bagian tahap-tahap tumbuh kembang ini, tetapi pada tulisan ini digunakan pembagian
berdasarkan Hasil Rapat Kerja UKK Pediatri Sosial di Jakarta, Oktober 1986, yaitu:

Tabel 1.3 Tahap-tahap tumbuh kembang anak.

I. Masa pranatal
· a. Masa mudigah/embrio : konsepsi - 8 minggu
b. Masa janin/fetus : 9 minggu - lahir
2. Masa bayi : usia 0- I tahun
a Masa neonatal : usia 0 ..:. 28 hari
- Masa neonatal dini : 0 - 7 hari
- Masa neonatal lanjut : 8 - 28 hari
b. Masa pasca neonatal : 29 hari - 1 tahun
3. Masa pra-sekolah : usia 1 - 6 tahun
4. Masa sekolah : usia 6 - 18/20 tahun
a Masa pra-remaja : usia 6 - 10 tahun
b. Masa remaja:
I. Masa remaja dini
- Wanita, usia 8 - 13 tahun
- Pria, usia I0 - 15 tahun
2. Masa remaja lanjut
- Wanita, usia 13-18 tahun
- Pria, usia 15 - 20 tahun

Sesungguhnya tiap-tiap tahap tumbuh kembang tersebut tidak terdapat batas yang jelas,
karena proses tumbuh kembang berjalan secara berkesinambungan.

17
TUMBUH KEMBANG ANAK

PERTUUBUHAN FISIK
Pertumbuhan fisik adalah basil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme.

1. Pertumbuhan janin intrauterin


Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat yang
dialami seseorang dalam hidupnya. Dinamika pertumbuhan antenatal ini sangat menak-
jubkan yaitu sejak konsepsi sampai lahir. Janin tumbuh dengan faktor 44 x 100.000.000,
dari 0,0000175 gram menjadi 3700 gram, dan panjang badan dengan faktor 3850, dari
O,Ql menjadi 50 cm (Pierson-Deschamp, 1981 dikutip dari Sutan Asin, 1985).
Pada masa embrio yaitu 8 minggu pertama kehamilan, sel telur yang tel~ dibuahi
berdiferensiasi secara cepat menjadi organisme yang mempunyai bentuk anatomis
seperti manusia. Pada sistem-sistem tertentu organogenesis diteruskan sampai Jebih dari
8 minggu, oleh karena itu ada beberapa sarjana yang mengatakan bahwa 12 minggu per-
tama kehamilan sebagai masa embrio.
Mortalitas pada masa embrio ini tinggi, yang disebabkan oleh abnormalitas dari gen/
krornosom dan gangguan kesehatan ibu. Makin tua umur ibu merupakan predisposisi
kelainan kromosom. Sedangkan infeksi pada ibu terutama yang disebabkan oleh
TORCH yang terjadi pada trimester I kehamilan sering menyebabkan kelainan bawaan.
Pada masa janin yaitu pada kehamilan 9-40 minggu pertumbuhan berjalan cepat dan
mulai berfungsinya organ-organ. Mortalitas pada masa janin terjadi akibat gangguan
oksigenasi, infeksi, trauma, radiasi, bahan kimia, gizi ibu dan imunitas. Pada janin umur
8 minggu beratnya hanya 1 gram dengan panjangnya 2,5 cm. Pada 12 minggu beratnya
14 gram dan panjangnya 7,5 cm. Jenis kelamin bisa dikenali pada akhir trimester I. Pada
kehamilan 16 minggu beratjanin 100 gram dan panjangnya 17 cm. Pada umur kehamil
an 20 minggu berat janin 500 gram, 28 minggu 1000 gram dan panjangnya 35 cm, 8
bulan 1500 gram, dan 9 bulan/pada waktu dilahirkan rata-rata berat bayi 3200 gram,
panjang badan 50 cm, dan lingkar kepala 34 cm. Pertumbuhan janin yang pesat pada
trimester m kehamilan ini adalah sebagai akibat dari bertambahnya jaringan lemak
subkutan dan masa otot.

2. Pertumbuhan setelah lahir


2.1. Berat badan
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke
10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, menjadi
3 kali berat badan lahir pada umur satu tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada
umur 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun. Kemu-
dian pertumbuhan konstan mulai berakhir dan dimulai "pre-adolescent growth spurt"
(pacu tumbuh pra-adolesen) dengan rata-rata kenaikan berat badan adalah 3- 3,5 kg/
tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan "adolescent growth spurt" (pacu tumbuh
adolesen). Dibandingkan dengan anak laki-laki, "growth spurt" (pacu tumbuh) anak
perempuan dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak laki-laki baru
pada umur sekitar 10 tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat berhenti
daripada anak laki-laki. Anak perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh Iagi,

11
TUMBUH·KEMBANG ANAK

sedangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun. Kenaikan berat
badan dan laju pertumbuhannya antara anak laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada
kurva dibawah ini (dikutip dari Widdowson, 1985):

Laki·laki

60

10
50
9
c
40
.Eal 8
~7
.:!.
30 a
'C
6

~o
-
~
~.
CD
.0
s

·a; 3
a.
10 fl
c:
2
CD
::E 1

0 5 . 10 15 . 20 0 5
Urr.ur (tahun)
Umur (tahun)

Gambar l.6 : Kurva persentil ke 50 berat Gambar 1.7: Kurva persentil ke 50


badan anak lak.i-lak.i dan perempuan dari laju kenaikan berat badan laki-laki dan
lahir sampai dewasa. perempuan dari lahir sampai dewasa.

Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan, kalau anak mendapat gizi
yang baik, adalah be~kisar antara:

700-1000 gram/bulan pada triwulan I


500-600 gramlbulan pada triwulan II
350-450 gram/bulan pada triwulan Ill
250-350 gram/bulan pada triwulan IV

Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari Behrman, 1992 untuk memperkirakan
berat badan anak adalah sebagai berikut:

19
TUMBUH KE~ ANAK.

Tabel 1.4 : Perkiraan berat badan dalam kilogram


I. Lahir 3,25kg
Umur (bulan) + 9
2. 3-12 bulan
2
3. 1--6 tahun Umur (tahun) x 2 + 8
Umur (tahun) x 7 - 5
4. &-12 tahun
2

2.2. Tinggl badan


Rekaman pertumbuhan tinggi badan yang taicenal clan tertua dibuat pada abad ke 18
oleh Count Philibert de Montbeillard, dengan merekam tinggi badan anak laki-lakinya
setiap 6 bulan sejak lahir sampai 18 tahun.

-
•• il :
"

io

E
u "
~ 11
Cl
C 10
:p
iii •
f .
LI-.L...L....r....L-L....r....L-L..-L.J....L...J...J-l--'-1-1-.J
CD
~ .
• u u .. .. ~ ll M • ~

Umur, tahun Umur, tahun

Gambar 1.8 Kurva tinggi badan anak Gambar 1.9 Kurva laju kenaikan ting-
laki-laki de Montbeillard ( 1759-1777) gi badan anak laki-laki de Montbeillard

Gambar 1.8 tersebut diatas adalah kurvajarak tempuh (distance curve), yang meng-
gambarkan tinggi badan anak dari umur ke umur secara suksesif.
Gambar 1.9 adalah kurva velositas atau kurva laju pertumbuhan yang dengan demi-
kian sebenarnya menggambarkan keadaan anak tersebut pada setiap saat tertentu,
sedangkan kurvajarak tempuh sangat tergantung pada seberapajauh anak tersebut telah-
tumbuh pada saat-saat sebelumnya.

20
Dari gambar 1.9 terlihat bahwa pada umumnya laju pertumbuhan berkurang sejak
lahir sampai hampir selesainya proses pertumbuhan. Pada kurva ini nampak ~ahwa sejak
lahir sampai umur 4-S tahun laju pertumbuhan dengan cepat berkurang (deselerasi) dan
kemudian deselerasi in{ mengurang ~ perlaban-lahan hingga umur S-6 tahun. Sejak
saat ini sampai awal pacu laju pertumbuhan, maka pertumbuhan bersifat konstan.
Namun sering terjadi suatu kenaikan kecil yang terjadi antara 6-8 tahun yang secara
umum menyebabkan suatu gelombang lagi pada kurva laju pertumbuhan, tetapi hal ini
tidak selalu ada. Pada umur 13-lS tahun terjadilah percepatan (akselerasi) pertumbuh8n
yang disebut pacu tumbuh adolesen.
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah SO cm. Secara garis besar, ·tinggi
badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut:

1 tahun l ,S x TB lahir
4 tahun 2 x TB lahir
6 tahun l ,S x TB setahun
13 tahun 3 x TB lahir
Dewasa 3,S x TB lahir (2 x TB 2 tahun)

Atau digunakan rumus seperti yang dikutip dari Behrman, 1992 sebagai berikut:

Tabel 1.5 : Perkiraan tinggi badan dalam sentimeter

a Lahir 50cm

b. Umur 1 tahun 75cm

c. 2-12 tahun umur (tahun) x 6 + 77

Rata-rata kenaikan tinggi badan pada anak prasekolah adalah 6--8 cIQ/tahun. Kemu-
dian pada masa remaja terjadi pacu tumbuh adolesen, yang berbeda antara anak laki-laki
dan perempuan seperti halnya berat badan. Anak perempuan umumnya memulai pacu
tumbuh tinggi badan adolesennya kira-kira pada umur 10,5 tahun dan mencapai pun-
caknya kira-kira umur 12 tahun di lnggris dan 3 bulan lebih awal di Amerika. Anak laki-
laki memulai pacu tumbuh dan mencapai puncaknya 2 tahun kemudian. Namun puncak
untuk anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan, Rata-rata laju pertumbuhan
tinggi badan anak laki-laki 10,3 cm per tahun dibandingkan dengan 9 cm per tahun pada
anak perempuan. Kecepa~ rata-rata seluruh tahun adalah 9,5 cm per tahun pada anak
laki- laki dan 8,1 cm per tahun pada anak perempuan. Kurva tinggi badan tersebut dapat
dilihat pada gambar dibawah ini ('lfilrutip dari Widdowson, 1985):

21
TIMBUH KEMBANG ANAK

s 0--~~t---,.--:~~--,~~=-
10 tS s IO 15
Umur (tahun) Umur (tahun)

Gambar 1.10 Kurva persentil ke 50 Gambar 1.11 Kurva persentil ke 50


tinggi badan antara lalci-lalci dan pe- laju kenaikan tinggi badan lalci-lalci dan
rempuan dari lahir sampai dewasa. perempuan dari lahir sampai dewasa.

Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data
tinggi badan orang tua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai dengan
potensinya, adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi, 1993):

TB anak perempuan = cm ayah - l; cm) +TB ibu ± 8,5 cm

TB anak lalci-laki = cm ibu + 13 cm)


2 .
+TB ayah ± 8,5 cm

(13 cm adalah rata-rata selisih tinggi badan antara orang dewasa laki-laki dan pe-
rempuan di Inggris, dan 8,5 cm adalah nilai absolut tentang tinggi badan).

Sehingga terdapat suatu rentangan antara angka terendah dan tinggi. Apabila se-
orang anak dapat mencapai tinggi antara dua angka itu, maka secara medis tidak perlu
ada tindakan/interverisi.
Sedangkan kalau dilihat proporsi antara kepala, badan serta anggota gerak maka
akan tampak perbedaan yang jelas ahtara janin; anak-anak dan dewasa, yaitu sebagai
berikut:

- Pada waktu janin umur 2 bulan, kepala tampak besar dan memanjang, dimana
ukuran panjang kepala hampir sama dengan panjang badan ditambah tungkai
bawah. Anggota gerak sangat pendek.

22
TUMBUH- KEMBANG ANAK

- Pada waktu lahir, kepala relatif masih besar, muka bulat, ukuran antero-posterior
dada masih lebih besar, perut membuncit dan anggota gerak relatif lebih pendek.
Sebagai titik tengah tinggi badannya adalah setinggi umbilikus.
- Pada dewasa anggota gerak lebih pru\jang dan kepala secara proporsional kecil,
sehingga sebagai titik tengah adalah setinggi simfisis pubis.

2 bulan (janin) 5 bulan neonatus 2 tahun 6tahun 12 tahun 25 tahun

Gambar 1.12 Menunjukkan proporsi tubuh dari janin sampai dewasa (dikutip dari Behrman,
1992; gambar dikutip dari Markum AH 1991).

2.3. Kepala
Lingkar kepala pada waktu lahir rata-rata 34 cm dan besarnya lingkar kepala ini
lebih besar dari lingkar dada. Pada anak umur 6 bulan lingkar kepala rata-ratanya adalah
44 cm, umur 1 tahun 47 cm, 2 tahun 49 cm dan dewasa 54 cm. Jadi pertambahan lingkar
kepala pada 6 bu Ian pertama ini adalah I 0 cm, atau sekitar 50% dari pertambahan ling-
kar kepala dari lahir sampai dewasa terjadi pada 6 bulan pertama kehidupan.
Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, demikian pula sebaliknya.

I Pertumbuhan otak yang tercepat terjadi pada trimester ketiga kehamilan sampai 5-6
bulan pertama setelah lahir. Pada masa ini terjadi pembelahan sel-sel otak yang pesat,
setelah itu pembelahan melambat dan terjadi pembesaran sel-sel otak saja. Sehingga
pada waktu lahir berat otak bayi l/4 berat otak dewasa, tetapi jumlah selnya sudah men-
capai ~ jumlah sel otak orang dewasa.

Tabel 1.6 Kenaikan berat otak anak adalah sebagai berikut (dikutip dari Lazuardi, 1984):

Umur Kenaikan berat otak: gram/24 jam

6-9 bulan kehamilan 3


Lahir-6 bulan 2
6 bulan-3 tahun 0,35
3 tahun-6 tahun 0,15

23
TUMBUH KEMBANG ANAK

Ukuran pertumbuhan otak Jaringan sel otak


(tiap sel menjadi 14000 jaringan otak)

~ ~Cepat ~
3 bulan dalam
.
Pada
kandungan saat lahir l
~
·~1 ·' '

ifl
'

1 tahun
' '1,
J ' ): '

Sang at

-
lambat
i/ ',~
.• 't I

5 tahun

Lahir 2 tahun

Gambar 1.13 Pertumbuhan otak anak (Dikutip dari Morley, 1986)

Masa pesat pertumbuhan jaringan otak adalah rawan, setiap gangguan pada masa itu
akan mengakibatkan gangguan pada jumlah sel otak dan mielinisasi yang tidak bisa di-
kejar pada masa pertumbuhan berikutnya.

2.4. Gigi
Gigi pertarna tumbuh pada umur 5-9 bulan, pada umur 1 tahun sebagian besar anak
mempunyai 6-8 gigi susu. Selama tahun kedua gigi tumbuh lagi 8 biji, sehingga jumlah
seluruhnya sekitar 14-16 gigi, dan pada umur 21;2 tahun sudah terdapat 20 gigi susu.

Sedangkan waktu erupsi gigi tetap, adalah sebagai berikut:


molar pertama 6 - 7 tahun
insisor 7 - 9 tahun
premolar 9 - 11 tahun
kaninus 10 - 12 tahun
molar kedua 12 - 16 tahun
molar ketiga 17 - 25 tahun

2.5. Jaringan lemalc


Selain otot-otot, jaringan lemak juga menentukan ukuran dan bentuk tubuh sese-
orang. Pertarnbahan jumlah sel lemak meningkat pada trimester III kehamilan sampai'

24
TUMBUH- KEMBANG ANAK

Lipatan kulit

..
le

Triseps
,,
_,- ,-
,, ,,

--
5
..
-...
""

...
...
...
3 Umur (tahun) "°
, 2 3 4 5 6 7 a 9 i> n 12 13 w 15 16 17 18 1a
...
Gambar 1.14 Kurva tebalnya lipatan kulit pada anak laki-laki dan perempuan (Tanner, dikutip
dari Behrman, 1992)

pertengahan masa bayi. Setelah itu jumlah sel Jemak tidak banyak bertambah. Banyak
dan besarnya sel lemak menentukan gemuk atau kurusnya seseorang. Pertumbuhan
jaringan lemak melambat sampai anak berumur 6 tahun, anak kelihatan kurus/langsing.
Jaringan lemak akan bertambah lagi pada anak perempuan umur 8 tahun dan pada anak
laki-laki umur 10 tahun sampai menjelang awal pubertas. Setelah itu pertambahan

I jaringan pada pria mengurang, sedangkan pada wanita terns bertambah dan mengalami
reorganisasi hingga dicapai bentuk tubuh wanita dewasa. Untuk mengukur tebalnya
jaringan lemak, yaitu dengan mengukur tebalnya lipatan kulit.

2.6. Organ-organ tubuh


Pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti polanya sendiri-sendiri. Secara umum
terdapat 4 pola pertumbuhan organ, yaitu:

1. Pola umum (General pattern)


2. Pola neural (Brain & head pattern)
3. Pola limfoid (Lymphoid pattern)
4. Pola genital (Reproductive pattern)

25
TUMBUH KEMBANG ANAK

200

180

160

140

120

ffi 100
~
80
••
60 •••

••
40
.••
. ••

.. .. .. ..
20 Jl!NIS OENn'AL •••

0
0 4 8 12 16 20
UMUR DAI.AM TAHUN

Gambar 1.15 Kurva pertumbUhanjaringan clan organ tubuh (dikutip dari Behrman, 1992)

Yang mengikuti pertumbuhan pola umum adalah tulang panjang, otot skelet (pada
neonatus 20-25% berat badan, setelah dewasa 40% berat badan), sistem pencemaan,
pemafasan, peredaran darah dan volume darah.
Perkembangan otak bersama-sama tulang tengkorak yang melindunginya, mata dan
telinga berlangsung lebih dini. Berat otak waktu lahir 25% berat otak dewasa, pada umur
2 tahun 75% dan pada umur IO tahun sudah 95% berat otak dewasa.
Pertumbuhan jaringan limfoid agak berbeda dari bagian tubuh lainnya, pertumbuhan
mencapai maksimmn sebelum adolesensi kemudian menurun hingga mencapai ukuran dewasa.
Organ-organ reproduksi mengikuti pola genital, dimana pertumbuhannya lambat
pada pra-remaja, kemudian disusul pacu tumbuh adolesen yang pesat.
Pada masa remaja terjadi perbedaan lebih lanjut pada pertnmbuhan tungkai meman-
jang dan melebar, pertumbuhan terus berlangsung sampai epifise menutup dan pertum-
buhan tinggi berhenti. Pada anak laki-laki pacu tinggi badan dimulai kira-kira setahun
setelah pembesaran testis dan mencapai puncak pada tahun berikutnya bila pertumbuhan
penis mencapai maksjmum dan rambut pubis pada stadium 3-4 (lihat gambar 1.16
menurut Tanner, dikutip dari Behrman, 1992).
TUMBUH- KEMBANG ANAK

Pada anak perempuan tanda pubertas pertama pada umumnya adalah pertumbuhan
payudara stadium 2 atau disebut "breast bud" yaitu terdiri dari penonjolan puting
disertai pembesaran areola mamae sekitar umur 8-12 tahun. Haid pertama (menarche)
terjadi pada stadium lanjut dari pubertas dan sangat bervariasi pada umur berapa
masing-masing individu mengalaminya, rata-rata pada umur 10,5-15,5 tahun. Hubungan
antara "menarche" dan paculspurt tinggi badan sangat erat, haid pertama ini pada setiap
anak perempuan terjadi bila kecepatan pertumbuhan tinggi badan mulai menurun (lihat
gambar 1.16 ). Penjelasan hormonal, .bagaimana ini bisa terjadi belum diketahui.
Keadaan ini sering menimbulkan masalah tentang kematangan yang terlambat dirasa-
kan oleh para remaja perempuan, karena mereka belum "menarche" padahal pacu tinggi
badannya telah tercapai, sehingga mereka merasa badannya terlalu tinggi. Sedangkan
kecemasan yang sering terjadi pada para remaja laki-laki bila belum tiba pacu tinggi
badannya, padahal teman sebaya yang perempuan sudah mencapainya.

+Rata-rata
~~"Mo
Pacu tumbuh
10,5-16 13,5-17,5
Laki-laki Penis
10,5-14,5 12,5-16,5
Testis
9,5-13,5 13,5-17
G.r•ti• 2_3_4_5

Rambut pubis 2 -..... _5

• • " 11 n u
Umur,tahun
•• IS
" "

Perempuan Pacu
tumbuh
~ 9,5-14,5

Menarke

10-15,5
Payudara 2-3-4 5
8-13 12-18
Rambut pubis 2993-4

• ' .. II II IJ
Umur,tahun
14 II
. "
Gambar i.16 Diagram urutan perkembangan pubertas pada anak laki-laki dan anak perempuan.
TUMBUH KEMBANG ANAK

Gambaran pertumbuhan remaja memperlihatkan hubungan yang erat dengan ting-


kat maturitas kelamin (TMK = sex maturity rating). Yang paling sering dipergunakan
adalah skema menurut Tanner seperti pada gambar diatas. Dimana TMK I dan 2 meru-
pakan masa remaja awal, TMK ·3 dan 4 masa remaja menengah, dan TMK 5 adalah
masa remaja lanjut dan maturitas seksual penuh.
Sedangkan pada tabel 1.7 dan 1.8, Warne GL, 1988 menghubungkan antara pertum-
buhan dan stadium pubertas antara anak laki-laki dan perempuan.

Tabel 1.7 Hubungan antara pertumbuhan dengan stadium pubertas pada anak laki-laki.

Stadium Rambut pubis Vol.testis Kecepatan tumbuh Umurtulang


(ml) (tahun)
Belum ada <2 Pra-pubertas (5 cm/tahun) <II ·
2 Pigmcn sedikit <4 Nilai pra-pubertas 12
3 Berpigmen, mcnyebar 4-10 Prapubertas 13
kc mons pubis
4 Tipe dan distribusi dcwa- 10-12 Fase pertumbuhan mak- 14
sa, belum kc paha simal
5 Tipe dcwasa, kc paha 12-25 Pertumbuhan mclambat 15-16
6 Tipe dcwasa, kc perut 12-25 Pertumbuhan minimal >17
=99%
maturitas

Tabel 1.8 Hubungan antara pertumbuhan dengan stadium pubertas pada anak pcrempuan.

Stadium Payudara Rambut pubis Kecepatan tumbuh Umurtulang


(tahun)
Prapubertas Prapubertas Prapubertas (5 cm/ <11
tahun)
2 .Teraba penonjolan . Jarang, pigmcn sedi- Awai pacu 11-11,5
areola melcbar kit turns sekitar labia pertumbuhan
3 Payudara & areola Lebih hitam, mulai Pacu tumbuh 12
membesar, batas ikaljumlah
tidakjclas bertambah
4 Areola dan papila Ketiting, kasar, se- Pcrtumbuhan 13
membentuk bukit perti dewasa, belum melambat
kedua kc pahaatas
5 Bentuk dcwasa Bcntuk segitiga Pertumbuhan 14-15
areola tidak seperti dewasa, kc minimal
menonjol paha atas

28

•'
TUMBUH-KEMBANG ANAK

Pertumbuhan organ-organ didalam tubuh sesuai dengan bentuk tubuh seseorang.


Pada orang yang pendek akan mempunyai organ-organ yang lebih pendek daripada
orang yang tinggi dan pada perempuan mempunyai organ yang lebih kecil dari laki-laki.
Pertumbuhan beberapa organ seperti hati, pankreas, adrenal, ovarium dan testis .masih
tumbuh untuk beberapa lama setelah pertumbuhan tulang berhenti. Pertumbuhan organ
akan berhenti bila telah mencapai besar sesuai dengan organ tubuh yang dilayani. Tam-
paknya sekali mencapai bentuk yang secara fungsional adekuat untuk keperluannya,
maka rangsangan untuk tumbuh berhenti. Tetapi bagaimana mekanismenya masih
belum diketahui, seolah-olah semua sudah diatur untuk memenuhi apa yang disebut
"harmony of growth" .

PERKEMBANGAN ANAK BALITA


Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa
ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,
kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian
juga dibentuk pada masa inr. Bahkan ada sarjana yang mengatakan bahwa "the child is
the father of the man". Sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila
tidak terdeteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sUDlber
daya manusia kelak kemudian hari.
Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/
stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian.
Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak
dengan orang tuanya/orang dewasa lainnya. Perkembangan anak akan optimal bila inter-
aksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkem-
bangannya, bahkan sejak bayi masih didalam kandungan. Sedangkan lingkungan yang
tidak mendukung akan menghambat perkembangan anak.
Frankenburg dkk. (1981) melalui DDST (Denver Developmental Screening Test)
mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan
anak balita yaitu:

1. Personal social (kepribadian/tingkah laku sosial). Aspek yang berhubungan dengan


kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk merigamati sesuatu, mela-
kukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan
otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Misalnya kemampuan
untuk menggambar, memegang sesuatu benda, dll.
3. Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan
berbicara spontan.

21
TIMBUH KSIBANG ANAK

4. Gross motor (perkembangan motorik kasar)


Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

Ada juga yang membagi perkembangan Balita ini menjadi 7 aspek perkembangan,
seperti pada buku petunjuk program BKB· (Bina Keluarga dan Balita) yaitu per-
kembangan:

1. Tingkah laku sosial


2. Menolong diri sendiri
3. Intelektual
4. Gerakan motorik halus
5. Komunikasi pasif
6. Komunikasi aktif
7. Gerakan motorik kasar

Pada prinsipnya cara membagi aspek perkembangan anak tersebut diatas sama saja,
hanya penjabarannya yang berbeda. Frankenburg membagi lebih sederhana, sedangkan
yang pada program BKB tersebut lebih dijabarkan lagi.
Banyak "milestone" perkembangan anak yang penting, tetapi dibawah ini akan
disajikan beberapa "milestone" pokok yang harus kita ketahui dalam mengetahui taraf
perkembangan seorang anak (yang dimaksud dengan "milestone" perkembangan adalah
tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada umur tertentu ), misalnya:

4-6 rninggu: tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian
12 - 16 minggu: - menegakkan kepala, tengkurap sendiri
- menoleh kearah suara
- memegang benda yang ditaruh ditangannya
20minggu: meraih benda yang didekatkan kepadanya
26rninggu: - dapat memindahkan benda dari satu tangan ketangan lainnya
- duduk, dengan bantuan kedua tangannya kedepan
- makan biskuit sendiri
9- lObulan: - menunjuk dengan jari telunjuk
- memegang benda dengan ibu jari dan telunjuk
-merangkak
. - bersuara da.... da....
13 bulan: - berjalan tanpa bantuan
- mengucapkan kata-kata tunggal

Dengan kita mengetahui berbagai "milestone" pokok ini, maka kita dapat m~ngeta­
hui apakah seorang anak perkembangannya terlambat ataukah masih dalam batas-batas
normal.

30
TUMBUH-KEMBANG ANAK

Kalau ada kecurigaan, kita dapat melakukan tes skrining, antara lain dengan DOST.
Sehingga deteksi dini dan intervensi dini dapat dilakukan, agar tumbuh kembang anak
dapat Iebih optimal.

KESlllPULAN
I. Tumbuh kembang adalah proses yang berkesinambungan mulai dari konsepsi sarnpai
dewasa.
2. Tumbuh kembang mengikuti pola yang sama dan tertentu, tetapi kecepatannya ber-
beda antara satu anak dengan lainnya.
3. Tumbuh kembang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Lingkungan
yang baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang
baik akan menghambatnya. ·
4. Pentingnya ibu dalam ekologi anak, sebagai "para genetik" faktor, yaitu pengaruh
biologisnya terhadap pertumbuhan janin dan pengaruh psikobiologisnya terhadap
tumbuh kembang postnatal dan perkembangan kepribadian anak. Juga pentingnya
menyusui dalam tumbuh kembang anak.
5. Perlunya stimulasi dalam tumbuh kembang anak.
6. Perlunya deteksi dan penanganan dini, untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia kelak.

KEPUSTAKAAN

1. Illingworth RS. The development of the infant and young child, normal and abnormal, 9th.
Ed. Churchill Livingstone, Edinburg, 1987.
2. Ebrahim G J. Social & community paediatrics in developing countries, caring for the rural
and urban poor, !st.Ed. Macmillan, London, 1985.
3. Ebrahim GJ. Child health in a changing environment, 1st.Ed. Macmillan, London, 1982.
4. Brandt Ingeborg. Growth dynamics of low-birth-weight infants with emphasis on the peri-
natal period, in Falkner & Tanner: Human Growth A Comprehensive Treatise, 2nd.Ed.
. Vol I , Plenum, New York, 1986, p 415.
5. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, pada Pendidikan Kedokteran Ber-
kelanjutan I Ilmu Kesehatan .Anak, FKUNUD, Denpasar, 1987, ha!. I - 16.
6. Widdowson EM. Growth and body composition in childhood, in Clinical Nutrition of the
young child, !st. Ed. Raven Press, New York, 1985, p I - 21.
7. Moersintowarti BN. Pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja, Buku Continuing
Education Ilmu Kesehatan Anak FK. UNAIR, No. 12, 1985, p I - 24.
8. Morley D, Love! H. My name is today, 1st.Ed. Macmilan, London, 1986, p 314.

31
TUMBUH KEMBANG ANAK

9. Lazuardi S. Penyaringan psikommotorik pada 6 bulan pertama kehidupan, Kumpulan


Makalah KONIKA VI, Bag. I Denpasar 15 - 19 Juli 1984, hat. 46 - 53.
10. Levine MD, et.al. Developmental behavioral pediatrics, lst. Ed. Saunders, Philadelphia,
1983, p 65 - 74.
11. Buku Petunjuk Untuk Kader, Program Bina Keluarga dan Balita BKKBN Prop. Bali, 1993.
12. Behrman RE, Vaughan VC. Growth and development, in Nelson Textbook of Pediatrics, 14
th. Ed. Igaku-Shoin/Saunders, Tokyo, 1992, p 13 - 101.
13. Melly Budiman, Perkembangan Psikososial pada anak, pada Markum AH: Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Anak, Jilid I, Cetakan I, Balai Penerbit FKUI Jakarta, 1991 , hat. 42 - 65.
14. Titi S. Sularyo, Pertumbuhan tinier (stature) anak dan upaya pemantauannya dengan minat
pada perawakan pendek, Naskah Lengkap: Masalah penyimpangan pertumbuhan somatik
pada anak dan remaja,Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan llmu ~esehatan Anak
XXVlli, FKUI, Jakarta 16.-17 Februari 1993, hat 29 -48.
15. Warne, GL. Growth disorders in infancy and childhood, J. Pediatrics, Obstetrics and
Gynecology, 14: 6, 1988.
16. Sutan Asin M. Faktor hormonal dalam pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja.
Gizi dan tumbuh kemb~ng, FKUI 1985.
17. Johnstop FE. Somatic Growth of the infant and preschool child, in Falkner F and Tanner JM
( Eds. ): Humman Growth, 2nd.Ed. Plenum Press, New York, 1986, p. 3 - 24.
18. Batubara Jose RL. Insulin-like growth factors pada anak pendek, Naskah lengkap: Masalah
penyimpangan pertumbuhan somatik pada anak dan remaja, Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan FKUI, Jakarta 16- 17 Februari, 1993, p. 81 - 91.
19. Markum Ah. Tumbuh Kembang, dalam Markum AH dkk. Buku Ajar llmu Kesehatan Anak
Jilid I, Cetakan I, Balai Penerbit FKUI, 1991 hat. 9-41. ·
20. Moeljono TS. Pembangunan dan tumbuh kembang anak. Kumpulan Naskah Lengkap Sidang
Paripurna, KONIKA IX, Semarang 1993, hal. 13 - 29

32
TUMBUH- KEMBANG ANAK

LAllPIRAN
SKALA YAUlllL-111111

Bagian Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bersama Unit Kerja Pedia-
tri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia menyusun skema praktis Perkembangan Mental
anak Balita yang disebut: SKALA YAUMIL-MIMI

PERKEllBANGAN MENTAL
0

GERAKAN-GERAKAN !CASAR &HALUS, EMOSI, SOSIAL, PERILAKU, "BICARA

Perkembangan anak balita - sangat panting sebagai dasar untuk perkenibangan selanjut-
nya yakni prasekola/r, sekolah, akil balik danTemaja ·
- untuk perkembangan yang baik dibutuhkan:
1. kesehatan & gizi yang baik daripada ibu hamll, bayi dan
anak prasekolah
2. stimulasVrangsangan yang cukup dalam kualitas dan
kuantitas
- keluarga dan KIA-KB mempunyai peran .yang panting dalam
pembinaan fisik, mental sosial anak balita

Dari lahir sampai 3 bulan: - belajar mengangkat kepala


- belajar mengikuti obyek dengan matanya
- melihat kemuka orang dengan tersenyum
- bereaksi terhadap suara/bunyi
- mengenal ibunya dengan penglihatan , penciuman; ,pende-
ngaran, den kontak.
- menahan barang yang dipegangnya
- mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

Dari 3 sampai 6 bulan: - mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada de-
ngan bertopang tangan
- mulai belajar meraih benda-benda yang cMta (falam jang-
kauannya atau diluar jangkauannya
- menaruh benda-benda di mulutnya
- berusaha memperluas lapangan pandangan
- ter.tawa dan menjerit karena gembira bile diajak bermain
- mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang .

33
TUMBUH KEMBANG ANAK

Dari 6 aampal 9 bulan: - dapat duduk tanpa dibantu


- d_apat tengkurep dan berbalik sendiri
- dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
- memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
- memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
- bergembira dengan melempar benda-benda
- mengeiuarkan kata-kata yang tanpa arti
- mengenal muka anggota-anggota keluraga dan takut kepada
orang asing/laln
- mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sem-
bunyi-sembunyian

Dari 9 sampai 12 bulan: - dapat berdiri sendlri tanpa dibantu


- dapat berjalan dengan dituntun
- menirukan suara
...,
mangulang bunyi yang didengarnya
- belajar menyatakan satu atau dua kata
- mengerti perintah sederhana atau larangan
- memper1ihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi se-
kitamya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-
benda ke mulutnya
- berpartisipasi dalam permainan

Dari 12 sampai 18 bulan: - berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
- menyusun 2 atau 3 kotak
- dapat mengatakan 5-10 kata
- memper1ihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

Dari 18 sampai 24 bulan: - naik turun tangga


- menyusun 6 kotak
- menunjuk mata dan hidungnya
- menyusun dua kata
- belajar makan sendiri
- menggambar garis di kertas atau pasir
- mulai belajar mengontro! buang air besar dan buang air keciV
~~~ .
- menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang
yang lebih besar
- memper1ihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main
dengan mereka

34
TUMBUH- KEMBANG ANAK

Dari 2 sampai 3 tahun: - belajar meloncat, memanjat, meiompat dengan satu kaki
- membuat jembatan dengan 3 kotak
- mampu menyusun kalimat
- ·mempergunakan kata·kata saya, bertanya, mengerti kata·
kata yang ditujukan kepadanya •
- menggambar iingkaran
- bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya
lingkungan lain di luar kefuarganya •·

Dari 3 sampai 4 tahun: - berjafan-jafan sendiri mengunjungi tetanggp


- berjalan pada jari kaki
- belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
- menggambar garis silang
- menggambar orang hanya kepala dan badan
- mengenal 2 atau 3 wama
. - blcara dengan baik
- menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
- banyak bertanya
- bertanya bagaimana anak dilahirkan
- mengenaf sisi atas, sisi bawah, sisi muka, sisl belakang
- mendengarkan cerita-cerita
- bermain dengan anak lain
- menunjukkan · rasa sayang kepada saudara-saudaranya
- dapat mefaksanakan tugas-tugas sederhana

Dari 4 sampai 5 tahun: - melompat dan menari


- menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan
- menggambar segi empat dan segi tiga
- pandai bicara
- dapat menghitung jari-jarinya
- dapat menyebut hari-hari dalam seminggu
- mendengar dan mengulang hal-hal panting dan i::erita
- minat kepada kata baru dan artinya
- memprotes bila dilarang apa yang diingininya
- mengenal 4 wama
- memperkirakan bentuk dan besamya benda, membedakan
besar dan kecil · ·
- menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa

35
TUMBUH KEMBANG ANAK

Pendldlbn/atlmulaal yang - akademik sederhana; pengenalan ruang, bentuk, wama, per-


perlu dlberlkan: siapan berhitung
- pendldikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan
· ~arakat
- bermaln bebas untuk mengembangkan fantasi dan memper-
kaya pengalaman
- menyanyl, menggambar
- bahasa: bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, meng-
ucapkan syair sederhana
- melatlh daya ingat dengan antara lain berrnain jualan, me-
nyampaikan berita
- menggambar
- membuat perrnainan dari kertas
- bermain musik
- mengenal tugas, larangan-larangan
- aktlvitas sehari-hari (makan sendiri, minum sendiri , kontrol
buang air besar, kontrol buang air kecil)

Sumber:
SKALA YAUMIL-MIMI
BAGIAN PSIKOLOGI ANAK U.I. &
UKK PEDIATRI SOSIAL IDAI

Anda mungkin juga menyukai