Optocoupler
Tugas Sistem Instrumentasi Industri
KARAKTERISTIK SENSOR
Optocoupler merupakan salah satu jenis komponen yang memanfaatkan sinar
sebagai pemicu on/off-nya. Opto berarti optic dan coupler berarti pemicu. Sehingga bisa
diartikan bahwa optocoupler merupakan suatu komponen yang bekerja berdasarkan picu
cahaya optic opto-coupler termasuk dalam sensor, dimana terdiri dari dua bagian yaitu
transmitter dan receiver. Dasar rangkaian dapat ditunjukkan seperti pada gambar dibawah
ini :
Pola hidup dengan memanfaatkan sepeda merupakan suatu gerakan yang membantu
akan pedulinya masyarakat terhadap kerisis energi dan suatu implementasi terhadap gerakan
GO GREEN. Karena bersepeda memiliki segi positif dalam gerakan mengatasi kerisis energi maka
penulis merancang “Sepeda Listrik” dimana sepeda yang ramah lingkungan ini di harapkan akan
memepermudah pemakai serta penggunaanya yang dinilai melelahkan menjadi mudah untuk di
gunakan karna adanya penamabahan motor listrik sebagai penggerak bantu tambahan.
Dalam pengaturan gas saat pengoperasian sepeda listrik akan menggunakan sensor
optocopler. Sensor ini terdiri dari sensor photodioda dan sumber cahaya, dua komponen ini di
pasang sebagai transmitter (pemancar) yaitu sumber cahaya dan sebagai receiver (penerima)
yaitu sensor photodioda. Kedua komponen ini di pasang saling berhadapan. Yang bertujuan
untuk mengatur kecepatan dengan cara keluaran (output) di hubungkan ke rangkaian
pengolahan sinyal. Hasil dari pengolahan sinyal ini di teruskan untuk mengatur sumber energi
listrik ke aktuator motor.
Metode :
Pergerakan sepeda listrik dilakukan dengan mengayunkan pedal untuk manualnya dan
memutarkan gas pada posisi stan sebelah kanan. Pemutaran gas ini berfungsi untuk mengatur
perputaran motor yang di couple dengan rantai pada ayunan pedal. Perputaran motor di control
oleh sebuah controller dan di kendalikan perputarannya menggunakan perputaran gas yang di
beri sensor optocoupler. Blok diagram perputaran gas hingga perputaran motor dapat dilihat
pada Gambar 2.
Untuk pemasangan sensor Optocoupler sebagai perputaran gas (kecepatan) di rancang seperti
pada Gambar 3. Dan bentuk aslinya dapat dilihat pada Gambar 4.
Aplikasi Optocoupler dalam Sistem Pengaturan Kecepatan Sepeda Listrik
Pengambilan data sensor menggunakan metode pengaturan putaran motor untuk mengaktifkan
sensor optocoupler dan hasilnya dilihatkan output dari akuisisi data yang berupa tegangan dari
rangkaian akuisisi data seperti pada Gambar 8.
Aplikasi Optocoupler dalam Sistem Pengaturan Kecepatan Sepeda Listrik
Gambar 8 Output dari Akuisis Data Sensor Optocoupler
Rilay dari R1 sampai R5 akan dikendalikan oleh sensor Optocoupler yang diletakkan pada
perputaran kecepatan motor. Rilay 1 (R1) akan dikendalikan pada sensor yang letakkan paling
depan atau di urutan pertama pada perputaran kecepatan motor. Dan untuk rilay 5 (R5) ada
sensor yang paling terakhir atau paling bawah. Fungsi dari rilay ini untuk membuat rangkaian
short sehingga tahanan yang parallel dengan rilay aktif tidak berfungsi.
Dan data yang diperoleh antara ke aktifan sensor optocoupler saat perputaran
kecepatan motor terhadap nilai output pada akuisisi data yang nantinya data ini di kirimkan ke
controller motor. Data itu dapat dilihat pada Tabel 1.
Data perputaran motor merupakan hubungan antara pengaturan kecepatan motor terhadap
perputaran kecepatan motor. Pengaturan kecepatan akan berkaitan dengan jumlah sensor
optocoupler yang aktif dan kecepatan motor akan berkaitan dengan rpm, dengan motor tanpa
adanya beban. Data ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Sebenarnya fungsi sensor optocoupler di pengaturan kecepatan perputaran motor ini
sebagai pengganti resistor geser yang biasa di gunakan untuk mengatur kecepatan perputaran
motor pada kontrol motor brushless.
- Berdasarkan data pada Tabel 1, bahwa perputaran pengaturan kecepatan yang di pasang
dengan sensor optocoupler yang berfungsi mendeteksi perputaran dapat berfungsi dengan
sempurna. Dan pengaturan dengan sensor optocoupler ini dapat berfungsi seperti halnya
sebuah resistor geser yang di geser – geser nilai resistansinya.
Kelemahan dengan menggunakan sensor optocoupler bila dibandingkan dengan
resistor geser adalah nilainya tidak berubah secara smoot atau kecil seperti pada
resistor geser. Dengan menggunakan sensor optocoupler ini perubahan tegangannya
terbagi terhadap jumlah sensor yang ada, untuk penelitian ini menggunakan 5 buah
sensor optocoupler yang di karenakan tempat atau kedudukan sensor yang tidak
cukup.
- Berdasarkan data pada Tabel 2, terlihat bahwa perubahan kecepatan pada motor tidak
secara smoot atau halus, hal ini karena perubahan input pada controller yang terbatas.
Walaupun demikian sensor optocoupler ini dapat berfungsi sebagai pengatur kecepatan
motor dan masih ada kekurangannya bila di bandingkan dengan resistor geser.
keunggulan bila di bandingkan dengan resistor geser, yaitu untuk peletakan dan
penggunakan pada pengatur kecepatan model perputaran di tangan cukup fleksible
bila di bandingkan dengan menggunakan resistor geser pada model yang sama. Maka
dari itu sensor ini cukup baik dan bagus untuk pengaturan kecepatan pada sepeda
listrik.