Anda di halaman 1dari 41

KASUS 2

“Seorang pasien Ny. T usia 36 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri
perut. Nyeri dirasakan pada malam hari, disertai mual dan keringat dingin. Nyeri
makin terasa ketika perut kosong dan menyebar ke leher hingga ke punggung. Ny. T
memiliki kebiasaan mengkonsumsi obat warung sebagai penghilang rasa sakit. Saat
dilakukan pemeriksaan vital sign didapatkan hasil TD : 100/70 mmHg, RR:
26x/menit, Nadi 98x/menit dan SB : 36,8°C.

A. KLARIFIKASI ISTILAH-ISTILAH PENTING


a. Nyeri
Nyeri merupakan pengalaman sensoris subyektif dan emosional yang
tidak menyenangkan, yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan yang
nyata, berpotensi rusak, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.
b. Mual
Mual merupakan sensasi tidak nyaman pada perut bagian atas yang
disertai dorongan untuk muntah. Namun, mual belum tentu diikuti dengan
muntah.
c. Tekanan Darah (TD)
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada
pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota
tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan
biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120)
menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan
disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan
saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole.
Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda
istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
d. Respiration Rate (RR)
Respiration Rate merupakan frekuensi pernapasan. Pengukuran laju
pernapasan dilakukan dengan menghitung jumlah pengembangan dada
seseorang untuk menarik napasa dalam waktu satu menit. Pengukuran
dilakukan pada saat istirahat, dan pengukuran ini juga dapat menilai sulit
tidaknya seseorang bernapas. Respirasi normal atau pernafasan normal untuk
orang dewasa adalah 12 – 20 kali per menit. Pada bayi dan anak – anak laju
perapasan normal lebih tinggi daripada orang dewasa. Laju pernapasan dapat
mengalami peningkatan dengan olahraga, demam atau karena penyakit paru,
atau kondisi medis lainnya.
e. Nadi
Denyut nadi merupakan frekuensi pemompaan jantung pada arteri.
Pengukuran denyut nadi dilakukan dengan menggunakan stetoskop atau
menggunakan jari yang ditekankan pada nadi penderita selama 60 detik.
Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada arteri radialis (pergelangan
tangan), arteri brakialis (siku), arteri karotis (leher), arteri poplitea (belakang
lutut) atau arteri dorsalis pedis (kaki). Pengukuran ini juga bermanfaat untuk
menentukan irama dan kekuatan nadi.
f. Suhu Tubuh
Suhu tubuh merupakan ukuran panas badan seseorang. Pengukuran
suhu tubuh dilakukan dengan menggunakan alat ukur shu yang disebut
dengan Termometer. Tergantung jenis termometer yang digunakan
pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan melalui mulut, ketiak, dubur, telinga,
dan kulit dahi. Suhu tubuh normal untuk orang dewasa adalah 36,5 derajat
Celcius – 37,5 derajat Celcius. Suhu tubuh dapat bervariasi, tergantung
aktivitas, makanan, konsumsi cairan, cuaca dan jenis kelamin terutama
wanita pada saat mengalami masa subur.
B. KATA/PROBLEM KUNCI
1. Nyeri perut
2. Menyebar ke leher hingga ke punggung
3. dirasakan pada malam hari
4. Mual dan keringat dingin
5. kebiasaan mengkonsumsi obat warung sebagai penghilang rasa sakit
6. Tanda Vital TD : 100/70 mmHg
RR : 26x/m
N : 98x/m
SB : 36.8 ©
C. MIND MAP

THYFOID

Adalah penyakit yang


disebabkan oleh bakteri
salmonella enterica. Khususnya
turunanya yaitu salmonella
thyposa. Penyakit ini dapat
ditemukan di seluruh dunia, dan
di sebarkan melalui makanan dan
minuman yang telah tercemar APPENDISITIS
tinja.
ULKUS PEPTIKUM
Usus buntu (Apendiks)
Ulkus peptikum sebuah tabung, tertutup
c
berakhir sempit beberapa inci
merupakan putusnya
sampai melekat pada sekum
kontinuitas mukosa NYERI PERUT
(bagian pertama pada usus
lambung yang meluas
besar)
sampai di bawah epitel.
(meita shanty, penyakit
saluran pencernaan 2011)
GASTRITIS

Proses inflamasi pada mukosa


dan submucosa lambung atau
gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh factor iritasi
dan infeksi.
Manifestasi Klinis
Nyeri
Nyeri pada
Diagnosa Kebiasaan
Nyeri Menyebar malam Keringat
Medik Mual mengkonsumsi
Perut ke leher hari Dingin
obat warung
dan
punggung
Gastritis + - - + + +
Ulkus + + + + + +
Peptikum
Appendisitis + - - + + -

Thyfoid + - - + - -

Gastritis Ulkus peptikum Appendicitis Thyfoid


Definisi Definisi Definisi Definisi
Proses inflamasi Ulkus peptikum Usus buntu Adalah penyakit
pada mukosa dan merupakan putusnya (Apendiks) sebuah yang disebabkan
submucosa lambung kontinuitas mukosa tabung, tertutup oleh bakteri
atau gangguan lambung yang meluas berakhir sempit salmonella
kesehatan yang sampai di bawah epitel. beberapa inci sampai enterica.
disebabkan oleh Etiologic melekat pada sekum Khususnya
factor iritasi dan (bagian pertama pada turunanya yaitu
Penyebab utama
infeksi. usus besar) salmonella
Etiologic sekitar 60% dari Etiologic thyposa. Penyakit
Gastritis akut, ulkus gaster dan 90% ini dapat
App dimulai ketika
merokok, jenis obat, ditemukan di
alcohol, bakteri ulkus deudenum ialah pembukaan dari seluruh dunia, dan
virus, jamur, stress adanya reaksi APP sekum menjadi di sebarkan
akut, radiasi, alergi melalui makanan
atau intoksikasi dari
inflamasi kronik tersumbat. dan minuman
bahan makanan dan akibat invasi dari Penyumbatan ini yang telah
minuman. tercemar tinja.
Helicobacteri pyilori dapat disebabkan
Gastritis kronik dari Etiologi
penyakit gastritis yang masuk oleh penumpukan
Di sebabkan
akut. Manifestasi lender atau tinja
Manifestasi oleh bakteri
Area nyeri perut
bagian atas, panas di Muncul pada malam yang masuk ke Salmonella
dada, bersendawa,
hari, terasa makin lampiran dari Thypi,
gangguan
pencernaan, mual parah pada saat perut sekum itu. salmonella
atau muntah. kosong, menyebar ke Manifestasi paratyphi A, dan
Kehilangan nafsu
makan leher, pusar hingga ke Nyeri perut, salmonella
punggung dan kehilangan nafsu parathypi B
keleher, hilang lalu makan, mual Manifestasi
kambuh beberapa muntah, diare atau Area nyeri
hari atau minggu sembelit, ketidak daerah perut,
kemudian, umumnya mampuan untuk diare, mual
berkurang semnetara buang gas, demam muntah atau
jika anda makan atau ringan, perut sembelit,
mengkonsumsi obat bengkak. demam,
penurun asam kelelahan,
lambung. kehilangan
selera makan,
malaise, panas
atau dingin.

D. PERTANYAAN- PERTANYAAN PENTING


1. Apa perbedaan nyeri pada ulkus peptikum dengan nyeri pada gastritis?
2. Mengapa nyeri pada ulkus peptikum biasa dirasakan pada malam hari dan
nyerinya menyebar ke leher hingga ke punggung?
3. Mengapa mengkonsumsi obat warung dapat menyebabkan ulkus peptikum ?
4. Apa yang menyebabkan sesak dan takikardi serta berkeringat dingin pada
pasien dengan ulkus peptikum?
5. Mengapa nyeri pada ulkus peptikum dirasakan pada saat perut kosong?
E. JAWABAN PERTANYAAN
1. Nyeri pada ulkus adalah sebagai berikut :
- Nyeri abdomen yang sering terasa seperti rasa terbakar, kembung,
perasaan perut penuh. Nyeri menjalar ke leher bahkan sampai ke
punggung
- Nyeri nokturnal atau rasa nyeri pada malam hari umumnya antara pukul
12 malam hingga 3 pagi
- Tingkat keparahan nyeri akibat ulkus bervariasi pada beberapa pasien,
dan mungkin bersifat musiman terutama pada penderita yang tinggal
dinegara empat musim. Episode nyeri dapat berlangsung dalam beberapa
minggu yang diikuti dengan periode bebas nyeri dalam kurun waktu
mingguan hingga tahunan.
- Adanya perubahan karakter nyeri dapat menunjukan adanya komplikasi
- Mulas, bersendawa, dan kembung yang sering disertai rasa nyeri
- Mual, muntah dan anoreksia lebih sering terjadi pada pasien ulkus
lambung dibanding ulkus duodenum

Sedangkan Nyeri pada gastritis adalah sebagai berikut :


- Rasa tertekan yang samar pada epigastrium.
- Kembung / rasa penuh pada epigastrium.
- Rasa perih sebelum dan sesudah makan.
2. Gejala utama dalam ulkus peptikum adalah nyeri pada perut. Nyeri ini
muncul karena adanya iritasi asam lambung yang membasahi luka. Pada
malam hari biasanya perut kosong sehingga nyeri muncul dan terasa semakin
parah. Pada kondisi yang lebih parah, nyeri yang dirasakan bias menyebar
keleher, pusar hingga punggung.
3. Karena biasanya obat warung mengandung obat antiinflamasi aspirin atau
nonsteroidal. Paracetamol adalah pengganti yang baik untuk beberapa
kondisi. Jika paracetamol tidak membantu, bicarakan dengan ahli kesehatan
tentang obat alternative lainnya. Jika gejalanya ringan coba penghambat asam
lambung seperti antisid atau obat antihistamin (H2) yang dapat dibeli bebas
di apotik menetralkan asam lambung. Jika tidak memp[an, biasanya
diperlukan obat yang lebih kuat yang perlu diresepkan oleh dokter.
4. Karena pada pasien dengan diagnose ulkus peptikum biasanya pasien
mengalmi nyeri perut yang dirasakan menyebar ke leher hingga ke punggung.
Biasanya ketika nyeri timbul ketegangan otot, pucat, berkeringat, denyutan
jantung yang cepat, dan aktivitas lambung yang bertambah.
5. Penyakit berbahaya yang sering ditimbulkan ketika perut kosong adalah
ulkus peptikum. Dalam kasus ini lambung terluka atau mengalami iritasi
yang ditimbulkan oleh cairan lambung pada mukosa lambung.
F. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA
 Mengetahui dan memahami penyebab ulkus peptikum serta tanda dan
gejalanya.
 Mengetahui pertolongan pertama pada pasien dengan diagnose ulkus
peptikum.
 Mengetahui makanan yang apat menyebabkan iritasi lambung.
G. INFORMASI TAMBAHAN
Ulkus peptikum atau tukak lambung adalah peradangan terbuka seperti
sariawan di saluran pencernaan bagian atas. Ada dua jenis ulkus peptikum,
yaitu ulkus gaster yang terbentuk di lapisan lambung, dan ulkus duodenum
yang terbentuk di abgian atas usus kecil.
Penyebab ulkus peptikum meliputi
- Bakteri yang di sebut Helicobacter pylori (H pylori)
- Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid
- Alcohol
- Stress fisik atau emosional
- Kafein
- Merokok
- Terapi radiasi

Pada beberapa orang tidak memilioki gejala adanya ulkus, tapi gejala umum
yang terjadi antara lain :

- Sakit perut
- Mual
- Muntah
- Kehilangan selera makan
- Penurunan berat badan
- Pada kasus yang parah, terjadi pendarahan di lambung dann deudenum.

Pengobatan ulkus peptikum tergantung pada penyebabnya. Perawatan


yang mencakup perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok, menghindari
alcohol, aspirin, dan NSAID, obat penghambat asam, obat yang melindungi
lapisan asam lambung, dan duodenum dan rejimen.

Pertolongan pertama untuk tanda dan gejala yang kita curigai mengarah
ke diagnose medis ulkus peptikum adalah sebagi berikut

- Jika memungkinkan lakukan pemasangan infus


- Mengistrahatkan usus, yaitu dengan istirahat dan tidur dan minum cairan
bening tanpa makanan sama sekali selama beberapa hari. Ini memberi
kesempatan untuk memulai penyembuhan ulkus tanpa harus teriritasi
bahan makanan apapun.
- Belilah obat antasida, obat ini dapat dibeli tanpa resep dokter, dan cara
kerjanya adalah menetralkan asam lambung, karena obat antasida bersifat
basa.
Berikut tehnik mengurangi atau menghilangkan nyeri dengan berbagai cara.
Cara yang dapat kita lakukan harus disesuaikan dengan kondisi dan patologisnya.
Pada beberapa kasus, nyeri dapat ditanggulangi dengan menghilangkan stimulus
nyeri.
1) Distraksi
2) Relaksasi
3) Stimulasi kulit
4) Placebo

Jenis makanan yang dapat mengiritasi lambung adalah sebagai berikut.


a. Makanan Pedas
Mengkonsumsi makanan pedas dapat meningkatkan sekresi (produksi)
asam lambung sehingga dinding lambung akan rentan untuk mengalami
iritasi.Oleh karena itu kita sering kali mengeluhkan timbulnya rasa nyeri
dan begah pada perut bagian atas setelah mengkonsumsi makanan pedas
secara berlebihan.
b. Makanan Berlemak
Mengkonsumsi makanan dengan kandungan lemak yang tinggi dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan produksi asam lambung.Ketika
asam lambung yang dikeluarkan meningkat, lambung akan mudah
mengalami iritasi dan bahkan perlukaan pada dindingnya (apabila
produksi asam lambung yang meningkat dibiarkan secara terus menerus
dengan mengkonsumsi makanan berlemak tinggi dalam waktu yang
lama). Perlukaan pada dinding mukosa lambung dapat menyebabkan
sensasi panas seperti terbakar (heartburn) pada perut bagian atas.
c. Minuman Bersoda dan Berkarbonasi
Minuman yang bersoda dan berkarbonasi merupakan jenis minuman
dengan kandungan asam yang tinggi sehingga dapat manggangu stabilitas
produksi asam lambung. Asam lambung akan meningkat produksinya
apabila konsumsi makanan atau minuman yang bersifat asam juga
meningkat. Ketika asam lambung meningkat, risiko terjadinya iritasi pada
dinding mukosa lambung juga mengalami peningkatan. Selain memicu
peningkatan produksi asam lambung, kandungan karbon pada minuman
berkarbonasi juga dapat mengiritasi dinding mukosa lambung secara
langsung.
d. Minuman Beralkohol
Sama seperti minuman bersoda dan berkarbonasi, minuman beralkohol
juga memiliki sifat keasaman yang tinggi sehingga dapat memicu
terjadinya peningkatan produksi asam lambung yang dapat meningkatkan
risiko terjadinya iritasi pada dinding mukosa lambung. Alkohol juga
memiliki kemampuan untuk melemaskan kontraksi dari otot-otot yang
membatasi esophagus (saluran pencernaan di atas lambung) dengan
lambung sehingga dapat memicu terjadinya interaksi antara dinding
mukosa esophagus dan asam lambung. Interaksi tersebut dapat
menyebabkan iritasi pada dinding mukosa esophagus sebab dinding
mukosa esophagus tidak memiliki daya tahan terhadap asam lambung
sehingga sangat rentan mengalami iritasi hanya dengan paparan yang
sedikit.
e. Makanan dan Minuman yang Mengandung Kafein
Makanan dan minuman yang mengandung kafein memiliki sifat yang
sama seperti minuman beralkohol, bersoda, dan berkarbonasi yaitu
memiliki derajat keasaman yang tinggi. Contoh makanan dan minuman
yang mengandung kafein adalah cokelat, kopi, dan teh. Cokelat juga
memiliki kandungan zat yang disebut theobromine yang dapat
merangsang peningkatan produksi asam lambung serta dapat mengiritasi
dinding mukosa lambung secara langsung.
f. Sayuran dengan Kandungan Gas yang Tinggi
Beberapa jenis sayuran yang memiliki kandungan gas yang tinggi adalah
sawi, kubis, kol, dan brokoli. Kandungan gas tinggi yang dimiliki oleh
beberapa jenis sayuran tersebut dapat mengganggu kerja dari asam
lambung. Kerja dari asam lambung yang terganggu kemudian akan
memicu peningkatan produksi asam lambung sehingga kadarnya akan
meningkat. Kadar asam lambung yang mengalami peningkatan tersebut
dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada dinding mukosa lambung.

H. KLARIFIKASI INFORMASI
Cara yang dapat kita lakukan harus disesuaikan dengan kondisi dan patologisnya.
Pada beberapa kasus, nyeri dapat ditanggulangi dengan menghilangkan stimulus
nyeri.
1) Distraksi
Manajemen nyeri yang pertama adalah distraksi. Distraksi merupakan metode
untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian pasien pada
hal-hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang dialaminya.
Sebagai contoh, pasien yang sudah selesai mengalami operasi mungkin tidak
akan nyeri ketika melihat pertandingan sepakbola di televisi. Cara bagaimana
distraksi dapat mengurangi nyeri dapat dijelaskan melalui teori "Gate
Control". Pada spinacord, sel-sel reseptor yang menerima stimuli nyeri
periferal dihambat oleh stimuli sari serabut syaraf yang lain. Karena pesan-
pesan nyeri menjadi lebih lambat daripada pesan-pesan diversional, maka
pintu spinal cord yang mengontrol jumlah input ke otak menutup dan pasien
merasa nyerinya berkurang. Kita mengenal beberapa teknik distraksi, antara
lain : Bernafas secara pelan-pelan, masage sambil bernafas pelan-pelan,
mendengarkan lagu sambil menepuk-nepukkan jari-jari atau kaki, atau
membayangkan hal-hal yang indah sambil menutup mata.
2) Relaksasi
Teknik mengurangi nyeri yang kedua adalah relaksasi. Relaksasi adalah
metode paling efektif untuk mengurangi nyeri kronis. Ada 3 hal yang perlu
diperhatikan dalam teknik relaksasi yaitu : posisiyang tepat, pikiran
beristirahat, serta lingungan yang tenang. Posisi klien diatur senyaman
mungkin dengan semua bagian tubuh disokong ( misalkan bantal menyokong
leher ) persendian diluruskan, serta otot-otot tidak tertarik. Untuk
menenangkan pikiran klien, klien dianjurkan pelan-pelan memandang
sekitarnya misalnya memandang atap turun ke dinding dll. Steward (
1979:959 ) menjelaskan teknik relaksasi sebagai berikut : Pasien menarik nafs
dalam dan mengisi paru-paru dengan udara. Perlahan-lahan udara
dihembuskan sambil membiarkan tubuh menjadi kendor dan merasakan
betapa nyamannya hal itu. Pasien bernafas beberapa kali dengan irama
normal. Pasien menarik nafas dalam lagi dan menghembuskan pelan-pelan
serta membiarkan hanya kaki dan telapak kaki yang kendor. Perawat
menganjurkan pasien untuk mengkonsentrasikan pikiran pasien pada kakiya
yang terasa ringan dan hangat. Pasien mengulang langkah 4 dan
mengkonsentrasikan pikiran pada lengan, perut, punggung dan kelompok otot-
otot yang lain.
3) Stimulasi kulit
Stimulasi kulit dapat dilakukan dengan cara pemberian kompres dingin,
balsem analgetika dan stimulasi kontrateral. Kompres dingin dapat
memperlambat impuls-impuls motorik menuju otot-otot pada area yang terasa
nyeri. Balsem analgetika yang berisi menthol dapat membebaskan nyeri.
Balsem ini dapat menyebabkan rasa hangat pada kulit yang berlangsung
beberapa jam.
4) Placebo
Teknik mengurangi nyeri yang terakhir adalah placebo. Placebo merupakan
suatu bentuk tindakan misalnya tindakan pengobatan atau tindakan
keperawatan yang mempunyai efek pada klien akibat sugesti daripada
kandungan fisik atau kimianya. Obat yang diberikan tidak berisi analgetika
tetapi berisi gula, air atau saline dinamakan placebo
5) ANALISA & SINTESIS INFORMASI
Berdasarkan Clinical Study of Peptic Ulcer Disease Journal yang
dipublikasikan oleh dr. Subrata Roy (Padmashree Dr. D. Y. Patil Medical
College, Hospital & Research Centre) pada tahun 2016 bahwa saat gejala terjadi,
biasanya gejala paling umum ulkus peptikum adalah bangun di malam hari
dengan nyeri perut bagian atas atau atas sakit perut yang membaik dengan
makan. Rasa sakitnya sering digambarkan sebagai rasa sakit yang membakar atau
tumpul. Gejala lainnya termasuk bersendawa, muntah, penurunan berat badan,
atau nafsu makan yang buruk. (Jurnal Terlampir)
Berdasarkan gejala-gejala yang dialami oleh penderita dalam pasien, maka
dapat dianalisis sebagai berikut:

Manifestasi Klinis
Nyeri
Nyeri pada Kebiasaan
Diagnosa
Nyeri Menyebar malam Keringat mengkonsumsi
Medik Mual
Perut ke leher hari Dingin obat penghilang
dan rasa sakit
punggung
Gastritis + - - + + +
Ulkus + + + + + +
Peptikum
Appendisitis + - - - + -
Berdasarkan gejala yang dialami oleh klien pada kasus diatas maka dapat
ditetapkan bahwa Differensial Diagnosis utama adalah Ulkus Peptikum (Peptic
Ulcer Desease).
6) LAPORAN DISKUSI

KONSEP MEDIS

ULKUS PEPTIKUM

A. Definisi
Ulkus peptikum adalah ekskavasasi (area berlubang) yang terbentuk dalam
dinding mukosal lambung, pilorus, duodenum atau esofagus. Ulkus peptikum disbut
juga sebagai ulkus lambung, duodenal atau esofageal, tergantung pada lokasinya.
Ulkus peptikum merupakan putusnya kontinuitas mukosa lambung yang
meluas sampai di bawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai ke
bawah epitel disebut sebagai erosi, walaupun sering dianggap sebagai ”ulkus”
(misalnya ulkus karena stres). Menurut definisi, ulkus peptikum dapat terletak pada
setiap bagian saluran cerna yang terkena getah asam lambung, yaitu esofagus,
lambung, duodenum, dan setelah gastroenterostomi, juga jejenum.
Ulkus peptikum atau tukak peptic adalah ulkus yang terjadi pada mulkosa,
submukosa dan kadang-kadang sampai lapisan muskularis dari traktus
gastrointestinalis yang selalu berhubungan dengan asam lambung yang cukup
mengandung HCL. Termasuk ini ialah ulkus (tukak) yang terdapat pada bagian
bawah dari oesofagus, lambung dan duodenum bagian atas (first portion of the
duodeum). Mungkin juga dijumpai tukak di yeyenum, yaitu penderita yang
mengalami gastroyeyenostomy.
B. Etiologi
Sebab-sebab yang pasti dari ulkus peptikum belum diketahui
Faktor Predisposisi
Penyebab ulkus peptikum kurang dipahami, meskipun bakteri gram
negatif H. Pylori telah sangat diyakini sebagai factor penyebab. Diketahui bahwa
ulkus peptik terjadi hanya pada area saluran GI yang terpajan pada asam
hidrochlorida dan pepsin. Faktor predisposisinya menurut beberapa pendapat
mengatakan stress atau marah yang tidak diekspresikan adalah factor
predisposisi. Ulkus nampak terjadi pada orang yang cenderung emosional, tetapi
apakah ini factor pemberat kondisi, masih tidak pasti. Kecenderungan keluarga
yang juga tampak sebagai factor predisposisi signifikan. Hubungan herediter
selanjutnya ditemukan pada individu dengan golongan darah lebih rentan
daripada individu dengan golongan darah A, B, atau AB. Factor predisposisi lain
yang juga dihubungkan dengan ulkus peptikum mencakup penggunaan kronis
obat antiinflamasi non steroid(NSAID). Minum alkohol dan merokok berlebihan.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus lambung dapat dihubungkan
dengan infeksi bakteri dengan agens seperti H. Pylori. Adanya bakteri ini
meningkat sesuai dengan usia. Ulkus karena jumlah hormon gastrin yang
berlebihan, yang diproduksi oleh tumor(gastrinomas-sindrom zolinger-
ellison)jarang terjadi. Ulkus stress dapat terjadi pada pasien yang terpajan kondisi
penuh stress.

C. Patofisiologi Terjadinya Penyakit


Ulkus peptikum terjadi pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini
tidak dapat menahan kerja asam lambung pencernaan (asam hidrochlorida dan
pepsin). Erosi yang terjadi berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan kerja
asam peptin, atau berkenaan dengan penurunan pertahanan normal dari mukosa.
1. Peningkatan Konsentrasi atau Sekresi Lambung dan Kerja Asam Peptin
Sekresi lambung terjadi pada 3 fase yang serupa :
a. Sefalik
Fase pertama ini dimulai dengan rangsangan seperti pandangan,
bau atau rasa makanan yang bekerja pada reseptor kortikal serebral yang
pada gilirannya merangsang saraf vagal. Intinya, makanan yang tidak
menimbulkan nafsu makan menimbulkan sedikit efek pada sekresi
lambung. Inilah yang menyebabkan makanan sering secara konvensional
diberikan pada pasien dengan ulkus peptikum. Saat ini banyak ahli
gastroenterology menyetujui bahwa diet saring mempunyai efek
signifikan pada keasaman lambung atau penyembuhan ulkus. Namun,
aktivitas vagal berlebihan selama malam hari saat lambung kosong adalah
iritan yang signifikan.
b. Fase lambung
Pada fase ini asam lambung dilepaskan sebagai akibat dari
rangsangan kimiawi dan mekanis terhadap reseptor dibanding lambung.
Refleks vagal menyebabkan sekresi asam sebagai respon terhadap
distensi lambung oleh makanan.
c. Fase usus
Makanan dalam usus halus menyebabkan pelepasan hormon
(dianggap menjadi gastrin) yang pada waktunya akan merangsang sekresi
asam lambung. Pada manusia, sekresi lambung adalah campuran
mukokolisakarida dan mukoprotein yang disekresikan secara kontinyu
melalui kelenjar mukosa. Mucus ini mengabsorpsi pepsin dan melindungi
mukosa terhadap asam. Asam hidroklorida disekresikan secara kontinyu,
tetapi sekresi meningkat karena mekanisme neurogenik dan hormonal
yang dimulai dari rangsangan lambung dan usus. Bila asam hidroklorida
tidak dibuffer dan tidak dinetralisasi dan bila lapisan luar mukosa tidak
memberikan perlindungan asam hidroklorida bersama dengan pepsin
akan merusak lambung. Asam hidroklorida kontak hanya dengan
sebagian kecil permukaan lambung. Kemudian menyebar ke dalamnya
dengan lambat. Mukosa yang tidak dapat dimasuki disebut barier mukosa
lambung. Barier ini adalah pertahanan untama lambung terhadap
pencernaan yang dilakukan oleh sekresi lambung itu sendiri. Factor lain
yang mempengaruhi pertahanan adalah suplai darah, keseimbangan asam
basa, integritas sel mukosa, dan regenerasi epitel. Oleh karena itu,
seseorang mungkin mengalami ulkus peptikum karena satu dari dua
factor ini : 1. hipersekresi asam pepsin
2. Kelemahan Barier Mukosa Lambung
Apapun yang menurunkan yang mukosa lambung atau yang merusak
mukosa lambung adalah ulserogenik, salisilat dan obat antiinflamasi non
steroid lain, alcohol, dan obat antiinflamasi masuk dalam kategori
ini.Sindrom Zollinger-Ellison (gastrinoma) dicurigai bila pasien datang
dengan ulkus peptikum berat atau ulkus yang tidak sembuh dengan terapi
medis standar. Sindrom ini diidentifikasi melalui temuan berikut :
hipersekresi getah lambung, ulkus duodenal, dan gastrinoma(tumor sel istel)
dalam pancreas. 90% tumor ditemukan dalam gastric triangle yang mengenai
kista dan duktus koledokus, bagian kedua dan tiga dari duodenum, dan leher
korpus pancreas. Kira-kira ⅓ dari gastrinoma adalah ganas(maligna).
Diare dan stiatore(lemak yang tidak diserap dalam feces)dapat ditemui.
Pasien ini dapat mengalami adenoma paratiroid koeksisten atau hyperplasia,
dan karenanya dapat menunjukkan tanda hiperkalsemia. Keluhan pasien
paling utama adalah nyeri epigastrik. Ulkus stress adalah istilah yang
diberikan pada ulserasi mukosa akut dari duodenal atau area lambung yang
terjadi setelah kejadian penuh stress secara fisiologis. Kondisi stress seperti
luka bakar, syok, sepsis berat, dan trauma dengan organ multiple dapat
menimbulkan ulkus stress. Endoskopi fiberoptik dalam 24 jam setelah cedera
menunjukkan erosi dangkal pada lambung, setelah 72 jam, erosi lambung
multiple terlihat. Bila kondisi stress berlanjut ulkus meluas. Bila pasien
sembuh, lesi sebaliknya. Pola ini khas pada ulserasi stress.
Pendapat lain yang berbeda adalah penyebab lain dari ulserasi mukosa.
Biasanya ulserasi mukosa dengan syok ini menimbulkan penurunan aliran
darah mukosa lambung. Selain itu jumlah besar pepsin dilepaskan.
Kombinasi iskemia, asam dan pepsin menciptakan suasana ideal untuk
menghasilkan ulserasi. Ulkus stress harus dibedakan dari ulkus cushing dan
ulkus curling, yaitu dua tipe lain dari ulkus lambung. Ulkus cushing umum
terjadi pada pasien dengan trauma otak. Ulkus ini dapat terjadi pada
esophagus, lambung, atau duodenum, dan biasanya lebih dalam dan lebih
penetrasi daripada ulkus stress. Ulkus curling sering terlihat kira-kira 72 jam
setelah luka bakar luas.

D. Patogenesis
Obat-obatan golongan NSAID (aspirin), alcohol, garam empedu, dan
obat-obatan lain yang merusak mukosa lambung, mengubah permeabilitas sawar
epitel, memungkinkan difusi balik asam klorida dengan akibat kerusakan
jaringan (mukosa) dan khususnya pembuluh darah. Hai ini mengakibatkan
pengeluaran histamin. Histamine akan merangsang sekresi asam dan
meningkatkan pepsin dari pepsinogen. Histamine ini akan mengakibatkan juga
peningkatan vasodilatasi kapilerm sehingga membrane kapiler menjadi
permeable terhadap protein, akibatnya sejumlah protein hilang dan mukosa
menjadi adema.
Peningkatan asam akan merangsang syaraf kolinergik dan syaraf
simpatik. Perangsangan terhadap kolinergik akan berakibat terjadinya
peningkatan motilitas sehingga menimbulkan rasa nyeri (MK I), sedangkan
rangsangan terhadap syaraf simpatik dapat mengakibatkan reflek spasme
esophageal sehingga timbul regurgitasi asam Hcl yang menjadi pencetus
timbulnya rasa nyeri berupa rasa panas seperti terbakar yang mengandung
diagnosa (keperawatan I). Selain itu, rangsangan terhadap syaraf sympatik juga
dapat mengakibatkan terjadinya pilorospasme yang berlanjut menjadi
pilorustenosis yang berakibat lanjut makanan dari lambung tidak bisa masuk ke
saluran berikutnya. Oleh karena itu pada penderita ulkus peptikum setelah makan
mengalami mual, anoreksia, kembung dan kadang vomitus. Resiko terjadinya
kekurangan nutrisi bisa terjadi sebagai manifestasi dari gejala-gejala tersebut.
Pada penderita tukak lambung mengalami peningkatan pepsin yang
berasal dari pepsinogen. Pepsin menyebabkan degradasi mucus yang
merupakansalah satu factor lambung. Oleh karena itu terjadilah penurunan fungsi
sawar sehingga mengakibatkan penghancuran kapiler dan vena kecil. Bila hal ini
terus berlanjut akan dapat memunculkan komplikasi berupa pendarahan.
Perdarahan pada ulkus peptikum bisa terjadi disetiap tempat, namun yang
tersering adalah dinding bulbus duodenum bagian posterior, karena dekat dengan
arterigastroduodenalis atau arteri pankreatikoduodenalis. Kehilangan darah
ringan dan kronik dapat mengakibatkan anemi defisiensi besi. Disamping itu
perdarahan juga dapat memunculkan gejala hemateneses dan melena. Pada
pendarahan akut akibat ulkus peptikum dapat mengakibatkan terjadinya
kekurangan volume cairan (MK III).
Proses ulkus peptikum yang terus berlanjut, selain berakibat pendarahan dapat
pula berakibat terjadinya perforasi.perforasi yang berlanjut dapat menembus
organ sekitarnya, termasuk peritoneum. Bila ulkus telah sampai diperitonium
dapat terjadi peritonitis akibat infasi kuman. Obstruksi merupakan salah satu
komplikasi dariulkus peptikum. Obstruksi biasanya dijumpai di daerah pylorus,
yang disebabkan oleh peradangan, edema, adanya pilorusplasme dan jaringan
parut yang terjadi pada proses penyembuhan ulkus. Akibat adanya obstruksi bisa
timbul gejala anoreksia, mual, kembung dan vomitus setelah makan.
Klasifikasi
Klasifikasi ulkus berdasarkan lokasi:

Ulkus duodenal Ulkus Lambung


Insiden Insiden
Usia 30-60 tahun Biasanya 50 tahun lebih
Pria: wanita3:1 Pria:wanita 2:1
Terjadi lebih sering daripada ulkus lambung
Tanda dan gejala Tanda dan gejala
Hipersekresi asam lambung Normal sampai hiposekresi asam lambung
Dapat mengalami penambahan berat badan Penurunan berat badan dapat terjadi
Nyeri terjadi 2-3 jam setelah makan; sering Nyeri terjadi ½ sampai 1 jam setelah makan;
terbangun dari tidur antara jam 1 dan 2 pagi. jarang terbangun pada malam hari; dapat
Makan makanan menghilangkan nyeri hilang dengan muntah.
Muntah tidak umum Makan makanan tidak membantu dan kadang
Hemoragi jarang terjadi dibandingkan ulkus meningkatkan nyeri.
lambung tetapi bila ada milena lebih umum Muntah umum terjadi
daripada hematemesis. Hemoragi lebih umum terjadi daripada ulkus
Lebih mungkin terjadi perforasi daripada duodenal, hematemesis lebih umum terjadi
ulkus lambung. daripada melena.
Kemungkinan Malignansi Kemungkinan malignansi
Jarang Kadang-kadang
Faktor Risiko Faktor Risiko
Golongan darah O, PPOM, gagal ginjal Gastritis, alkohol, merokok, NSAID, stres
kronis, alkohol, merokok, sirosis, stress.
E. Gejala Klinis
Gejala-gejala ulkus dapat hilang selama beberapa hari, minggu, atau
beberapa bulan dan bahkan dapat hilang hanya sampai terlihat kembali, sering
tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi. Banyak individu mengalami gejala
ulkus, dan 20-30% mengalami perforasi atau hemoragi yang tanpa adanya
manifestasi yang mendahului.
Nyeri : biasanya pasien dengan ulkus mengeluh nyeri tumpul, seperti tertusuk
atau sensasi terbakar di epigastrium tengah, leher bahkan sampai ke punggung.
Nyeri abdomen yang sering terasa seperti rasa terbakar, kembung, perasaan perut
penuh. Nyeri menjalar ke leher bahkan sampai ke punggung. Nyeri nokturnal
atau rasa nyeri pada malam hari umumnya antara pukul 12 malam hingga 3 pagi.
Tingkat keparahan nyeri akibat ulkus bervariasi pada beberapa pasien, dan
mungkin bersifat musiman terutama pada penderita yang tinggal dinegara empat
musim. Episode nyeri dapat berlangsung dalam beberapa minggu yang diikuti
dengan periode bebas nyeri dalam kurun waktu mingguan hingga tahunan..
Adanya perubahan karakter nyeri dapat menunjukan adanya komplikasi. Mulas,
bersendawa, dan kembung yang sering disertai rasa nyeri. Mual, muntah dan
anoreksia lebih sering terjadi pada pasien ulkus lambung dibanding ulkus
duodenumHal ini diyakini bahwa nyeri terjadi bila kandungan asam lambung dan
duodenum meningkat menimbulkan erosi dan merangsang ujung saraf yang
terpajan. Teori lain menunjukkan bahwa kontak lesi dengan asam merangsang
mekanisme refleks local yang mamulai kontraksi otot halus sekitarnya. Nyeri
biasanya hilang dengan makan, karena makan menetralisasi asam atau dengan
menggunakan alkali, namun bila lambung telah kosong atau alkali tidak
digunakan nyeri kembali timbul. Nyeri tekan lokal yang tajam dapat dihilangkan
dengan memberikan tekanan lembut pada epigastrium atau sedikit di sebelah
kanan garis tengah. Beberapa gejala menurun dengan memberikan tekanan local
pada epigastrium.
1. Pirosis (nyeri uluhati) : beberapa pasien mengalami sensasi luka bakar pada
esophagus dan lambung, yang naik ke mulut, kadang-kadang disertai eruktasi
asam. Eruktasi atau sendawa umum terjadi bila lambung pasien kosong.
2. Muntah : meskipun jarang pada ulkus duodenal tak terkomplikasi, muntah
dapat menjadi gejala ulkus peptikum. Hal ini dihubungkan dengan
pembentukan jaringan parut atau pembengkakan akut dari membran mukosa
yang mengalami inflamasi di sekitarnya pada ulkus akut. Muntah dapat terjadi
atau tanpa didahului oleh mual, biasanya setelah nyeri berat yang dihilangkan
dengan ejeksi kandungan asam lambung.
3. Konstipasi dan perdarahan : konstipasi dapat terjadi pada pasien ulkus,
kemungkinan sebagai akibat dari diet dan obat-obatan. Pasien dapat juga
datang dengan perdarahan gastrointestinal sebagian kecil pasien yang
mengalami akibat ulkus akut sebelumnya tidak mengalami keluhan, tetapi
mereka menunjukkan gejala setelahnya.
F. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang
1. Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan adanya nyeri, nyeri tekan epigastrik
atau distensi abdominal.
2. Bising usus mungkin tidak ada.
3. Pemeriksaan dengan barium terhadap saluran GI atas dapat menunjukkan
adanya ulkus, namun endoskopi adalah prosedur diagnostic pilihan.
4. Endoskopi GI atas digunakan untuk mengidentifikasi perubahan inflamasi,
ulkus dan lesi. Melalui endoskopi mukosa dapat secara langsung dilihat dan
biopsy didapatkan. Endoskopi telah diketahui dapat mendeteksi beberapa lesi
yang tidak terlihat melalui pemeriksaan sinar X karena ukuran atau lokasinya.
5. Feces dapat diambil setiap hari sampai laporan laboratorium adalah negatif
terhadap darah samar.
6. Pemeriksaan sekretori lambung merupakan nilai yang menentukan dalam
mendiagnosis aklorhidria(tidak terdapat asam hdroklorida dalam getah
lambung) dan sindrom zollinger-ellison. Nyeri yang hilang dengan makanan
atau antasida, dan tidak adanya nyeri yang timbul juga mengidentifikasikan
adanya ulkus.
7. Adanya H. Pylory dapat ditentukan dengan biopsy dan histology melalui
kultur, meskipun hal ini merupakan tes laboratorium khusus. serta tes
serologis terhadap antibody pada antigen H. Pylori.
a. Therapy atau Tindakan Penanganan
Beberapa metode dapat digunakan untuk mengontrol keasaman lambung
termasuk perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan tindakan pembedahan.
Penurunan stress dan istirahat.
1. Modifikasi diet
2. Penghentian merokok
3. Obat-obatan
4. Intervensi bedah
10. Komplikasi Potensial
- Pendarahan. Ulkus peptikum merupakan penyebab yang paling sering dari
perdarahan hebat gastrointestinal bagian atas. Pada perdarahan ringan
gejalanya hanya feses yang berwarna kehitaman dan terjadi defisiensi zat
besi.
- Perforasi adalah suatu erosi dari ulkus peptikum menembus dinding otot,
menimbulkan lubang dari saluran gastrointerstinal.
- Obstruksi Pilorus. Dapat disebabkan oleh edema jaringan disekitar ulkus
B. KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Data demografi
a. Biodata pasien
Nama : Ny. T
Umur : 36 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Diagnose medis : Ulkus Peptikum
b. Penanggung jawab pasien
Nama :-
Umur :-
Pekerjaan :-
Hubungan dengan pasien :-
2. Riwayat kesehatan
a. Alasan masuk Rumah sakit
Klien masuk Rumah sakit dengan dengan keluhan nyeri perut.
Nyeri dirasakan pada malam hari, disertai mual dan keringat dingin.
Nyeri makin terasa ketika perut kosong dan menyebar ke leher hingga
ke punggung. Ny. T memiliki kebiasaan mengkonsumsi obat warung
sebagai penghilang rasa sakit
b. Keluhan utama : Nyeri Perut
c. Riwayat keluhan utama
Klien mengeluh nyeri perut. Nyeri dirasakan pada malam hari,
disertai mual dan keringat dingin. Nyeri makin terasa ketika perut
kosong dan menyebar ke leher hingga ke punggung
d. Pola kegiatan sehari – hari ( activity daily living ) : tidak ada data
3. Pemeriksaan fisik
a. KU :-
b. Tanda – tanda vital : TD : 100/70 mmHg, RR: 26x/menit, Nadi
98x/menit dan SB : 36,8°C.
c. System kardiovaskuler : keringat dingin
d. System digestif :
- Mual
- Nyeri perut menyebar ke leher sampai ke punggung
Pathway ulkus peptikum

Obat-obatan Alcohol Bakteri pilori Genetik Stress

Produksi asam lambung

Penghancuran sawar
epitel

As. Bedifuksi ke mukosa


histamin

Penghancuran sel mukosa


Vasodilatasi dan
permaebilitas kapiler
Fungsi sawar mukosa

Plasma bocor ke lumen


Destruksi kapiler dan vena lambung
Manajemen Regimen
terapeutik tidak efektif

Perdarahan
Beli Obat di Warung
Ulkus peptikum

Peradangan/luka pda As. lambung Fungsi sawar mukosa Peristaltik lambung


lambung

Peristaltik lambung Lambung tdk bsa


Serabut-serabut Mukosa lambung
dksongkn
afeten
Tekanan duodenum Refluks dr lmbng ke
Menghantarkan Rsa tidk enk di
esofagus
impils nyeri perut
Refluks isi duodenum ke Munth bercmpr drah
Nyeri Akut lambung
ketidaknyamanan
mual Lemas

Ketidakseimbangan
Kurang Nafsu Makan Intoleran Aktivitas
Nutrisi <kebutuhan
B. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
1. Data Subjektif peningkatan Gangguan rasa
 Ny. T mengeluh asam lambung nyaman
nyeri perut
 Ny. T mengatakan
nyeri perut pada mukosa
malam hari lambung
 Ny. T mengatakan meningkat
mual dan keringat
dingin
 Ny. T mengatakan rasa tidak enak
nyeri perut terasa di perut
saat perut kosong
Data Objektif
 Pasien Nampak Gangguan rasa
berkeringat dingin nyaman
 Vital Sign
TD : 100/70 mmHg
RR : 26x/m
N : 98x/m
SB: 36.8©
2. Data Subjektif Fungsi sawar Mual
 Os mengatakan mual mukosa menurun berhubungan
dan keringat dingin dengan iritasi
 Os mengatakan nyeri gaster
perut Peristaltic
Data objektif lambung
 Vital sign menurun
TD: 100/70 mmHg
RR:26x/m Tekanan
N: 98x/m deudenum
SB: 36.8 © meningkat

Refluks isi
deudenum ke
lambung

Mual
Data Subjektif Ulkus Peptikum Manejemen
 Pasien mengatakan regimen
sering terapeutik tidak
mengkonsumsi obat Menghantarkan efektif
warung untuk impuls nyeri
menghilangkan sakit
Data Objektif
 Vital Sign Nyeri akut
TD : 100/70 mmHg
N : 98x/m beli obat di
RR: 26x/m warung
SB: 36.8 ©

Manejemen
regimen
terapeutik tidak
efektif

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA PASIEN ULKUS PEPTIKUM


1. Gangguan rasa nyaman
2. Mual
3. Manajemen regimen terapeutik tidak efektif
4. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
5. Intoleran Aktivitas
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN & INTERVENSI


KRITERIA HASIL

Gangguan rasa Setelah dilakukan NIC label : Pain Management


nyaman asuhan keperawatan 1. Memastikan pasien mendapatkan
selama 3 x 24 jam, analgesic secara tepat
diharapkan klien 2. Mengeksplorasi faktor yang dapat
merasa lebih nyaman memperburuk nyeri klien
dengan keadaanya 3. Mengajarkan prinsip dalam
memanajemen nyeri
dengan kriteria, yaitu
NIC label : Enviromental
:
Management Comfort
NOC Label : Pain 1. Mengatur temperatur ruangan pada
Level suhu yang nyaman untuk klien
2. Mengurangi hal-hal yang dapat
1. Frekuensi nyeri
mengganggu kenyamanan klien
klien menurun
2. Klien tidak tampak
NIC Label :
meringis
Pruritis Management
Menentukan penyebab dari rasa
NOC Label : Comfor gatal yang ditimbulkan
Status: Physical Menggunakan krim dan lotion anti
pruritis sesuai dengan medikasi
1. Klien dapat
Menginstruksikan klien untuk
mengontrol gejala
menghindari keringat dg
2. Relaksasi dari otot
menghindari cuaca panas dan
klien
aktivitas yg berlebihan
Menggunakan krim
NOC Label antihistamin
>>Comfort status:
physical NIC Label>>Anxiety Reduction :
 Kontrol gejala  Pendekatan meyakinkan dan
(skala 4) menenangkan
NOC  Menjelaskan semua procedur,
Label>>Comfort termasuk sensasi mungkin dialami
status: selama prosedur
psychospiritual  Kaji pandangan klien terkait situasi

 Gambaran internal stress

diri (skala 4)  Memberikan informasi faktual

 Takut (skala 3) mengenai diagnosis, pengobatan,


dan prognosis
 Mendorong keluarga untuk bersama
dengan pasien
 Mendorong verbalisasi perasaan,
persepsi, dan ketakutan
 Mengidentifikasi ketika perubahan
tingkat kecemasan
 Memberikan aktivitas pengalihan
diarahkan untuk pengurangan
ketegangan
 Membantu pasien mengidentifikasi
situasi yang memicu kecemasan
 Mendukung penggunaan
mekanisme pertahanan yang tepat
 Anjurkan pasien dari penggunaan
teknik relaksasi
 Menilai tanda-tanda verbal dan
nonverbal kecemasan

Mual NOC NIC


berhubungan
Tujuan Manajemen Cairan
dengan iritasi
gaster  Tingkat  Monitor status nutrisi
kenyamanan  Moniyor status hidrasi (
Definisi:
 Hidrasi kelembaban membaran mukosa
Batasan  Status nutrisi vital sign adekuat)
Karakteristik:  Anjurkan untuk makan pelan
Kriteria Hasil
pelan
 Keenganan
 Melaporkan  Jelaskan untuk menggunakan
terhadap
bebas mual nafas dalam untuk menekan
makanan
 Mengidentifik reflex mual
 Sensasi
asi hal hal ang  Batasi minum 1 jam sebelum,
muntah
mengurangi I1 jam sesudh dan selama
 Peningkata
mual makan
n salivasi
 Nutrisi  Berikan therapi IV kalua perlu
 Rasa asam
adekuat  Kelola pemberian anti emetic
di dalam
 Status hidrasi:
mulut
hidrasi kulit

Fakor yang membrane

berhubungan mukosa baik,


tidak ada rasa
 Rasa
haus yang
makanan abnormal,
minuman panas, urin
yang tidak output normal
enak tekanan darah
normal,
Penyakit yang
terkait

 Iritasi
gastrointest
inal

Manejemen NOC: NIC :


regimen § Complience Behavior Self Modification assistance
terapeutik tidak§ Knowledge : - Kaji pengetahuan pasien tentang
efektif treatment regimen penyakit, komplikasi dan
berhubungan Setelah dilakukan pengobatan
dengan: tindakan keperawatan - Interview pasien dan keluarga
- Konflik dalam selama untuk mendeterminasi masalah
memutuskan …. manejemen yang berhubungan dengan regimen
terapi, konflik regimen terapeutik pengobatan tehadap gaya hidup
keluarga, tidak efektif pasien - Hargai alasan pasien
keterbatasan teratasi dengan - Hargai pengetahuhan pasien
pengetahuan, kriteria hasil: - Hargai lingkungan fisik dan sosial
kehilangan § Mengembangkan dan pasien
kekuatan, defisit mengikuti regimen - Sediakan informasi tentang
support sosial terapeutik penyakit, komplikasi dan
DS: § Mampu mencegah pengobatan yang direkomendasikan
- Pilihan tidak perilaku yang Dukung motivasi pasien untuk
efektif terhadap berisiko - melanjutkan pengobatan yang
tujuan § Menyadari dan berkesinambungan
pengobatan/progra mencatat tanda-tanda
m pencegahan perubahan status
- Pernyataan kesehatan
keluarga dan
pasien tidak
mendukung
regimen
pengobatan/perawa
tan,
- Pernyataan
keluarga dan
pasien tidak
mendukung/ tidak
mengurangi faktor
risiko
perkembangan
penyakit atau
skuelle
DO :
- Percepatan
gejala-gejala
penyakit

Ketidak Status Nutrisi Konseling gizi


seimbangan Nutrisi
Definisi : sejauh Definisi : Menggunakan proses bantu
: Kurang dari
mana nutrisi yang yang interaktif yang berfokus pada
kebutuhan
tersedia untuk kebutuhan modifikasi diet/makanan
memenuhi kebutuhan
- Lakukan hubungan terapeutik
metabolisme
berdasarkan kepercayaan dan
- Asupan nutrisi baik kepedulian
- Asupan makanan - Tentukan asukan makanan pasien
baik dan kebiasaan makan
- Asupan cairan baik - fasilitasi identifikasi terhadap
perilaku makan yang harus di ganti
- Gunakan standar gizi yang sudah
Status Nutrisi : disetujui untuk klien dalam
Asupan makanan dan mengevalulasi keadekuatan asupan
cairan makanan
- Diskusikan makanan yang klien
Definisi : jumlah
sukai dan yang tidak disukai
makanan dan cairan
- Diskusikan arti dari makanan
yang diambil ke
kepada pasien
dalam tubuh selama
periode 24-jam

- Asupan Makanan Terapi Nutrisi


secara oral baik
Definisi : administrasi makanan dan
- Asupan dari
cairan untuk mendukung proses
tabung pengisi
metabolisme pasien yang kurang gizi
baik
- Asupan cairan oral atau berisiko tinggi untuk menjadi
baik menjadi kurang gizi
- Asupan cairan
- Lakukan penilaian gizi dengan
melalui intravena
lengkap,
baik
- Pantau cairan / makanan yang
- Asupan nutrisi
ditelan dan menghitung asupan
secara parenteral
kalori harian
baik
- Sediakan makanan yang dibutuhkan
dalam batas diet yang ditentukan
- Berikan pasien dengan tinggi
Status Nutrisi :
protein, tinggi kalori, makanan dan
Asupan nutrisi
minuman bergizi jari yang dapat
Definisi : Asupan mudah dikonsumsi,
nutrisi untuk - Pilih suplemen gizi,
memenuhi kebutuhan
metabolic
Manajemen Cairan/Elektrolit
- Asupan kalori
memadai Definisi : Regulasi dan Prevensi yang
- Asupan protein rumit dari level cairan dan elektrolit
cukup
- Pantau level serum elektrolit yang
- Asupan lemak
tidak normal
cukup
- Berikan Cairan, sesuai keadaan
- Asupan karbohidrat
- Jaga laporan yang akurat berkaitan
cukup
dengan asupan dan keluaran
- Asupan serat cukup
- Pantau tanda-tanda vital
- Asupan vitamin
- Pantau tanda dan gejala terhadap
cukup
- Asupan mineral retensi cairan
cukup
- Asupan zat besi
cukup
- Asupan kalsium
cukup
- Asupan garam
cukup

Intoleransi NOC : NIC :


aktivitas  Self Care : ADLs  Observasi adanya pembatasan klien
 Toleransi dalam melakukan aktivitas
aktivitas  Kaji adanya faktor yang
 Konservasi menyebabkan kelelahan
eneergi  Monitor nutrisi dan sumber energi
Setelah dilakukan yang adekuat
tindakan keperawatan  Monitor pasien akan adanya
selama …. Pasien kelelahan fisik dan emosi secara
bertoleransi terhadap berlebihan
aktivitas dengan  Monitor respon kardivaskuler
Kriteria Hasil : terhadap aktivitas (takikardi,
 Berpartisipasi disritmia, sesak nafas, diaporesis,
dalam aktivitas pucat, perubahan hemodinamik)
fisik tanpa  Monitor pola tidur dan lamanya
disertai tidur/istirahat pasien
peningkatan  Kolaborasikan dengan Tenaga
tekanan darah, Rehabilitasi Medik dalam
nadi dan RR merencanakan progran terapi yang
 Mampu tepat.
melakukan  Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas sehari aktivitas yang mampu dilakukan
hari (ADLs)  Bantu untuk memilih aktivitas
secara mandiri konsisten yang sesuai dengan
 Keseimbangan kemampuan fisik, psikologi dan
aktivitas dan sosial
istirahat  Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
 Bantu untuk mendapatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi roda,
krek
 Bantu untuk mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
 Bantu klien untuk membuat jadwal
latihan diwaktu luang
 Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas
 Sediakan penguatan positif bagi
yang aktif beraktivitas
 Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
 Monitor respon fisik, emosi, sosial
dan spiritual
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, A dkk. 2014. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius
Santosa, Budi. 2014. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2014. Jakarta: Prima
Medika
Subrata, Roy. 2016. Clinical Study of Peptic Ulcer Disease Journal
Sue Moorhead dkk, 2018. Nursing Outcome Clasification (NOC) edisi kelima.
Jakarta: Elsevier
Sue Moorhead dkk, 2018. Nursing Interventions Clasification (NOC) edisi kelima.
Jakarta: Elsevier

Anda mungkin juga menyukai