Hipospadia RD2002
Hipospadia RD2002
---------------------------------------------------------------------------------------------------RD- penis juga tak terbentuk. Bagisan anterior dari membrana kloaka, yaitu membrana
Collection 2002 urogenitalia akan ruptur dan membentuk sinus. Sementara itu sepasang lipatan yang
disebut genital fold akan membentuk sisi dari sinus urogenitalia. Bila genital fold
gagal bersatu diatas sinus urogenitalia maka akan timbul hipospadia. Selama periode
Kelainan kongenital pada penis menjadi masalah yang sangat penting karena penis ini juga, terbentuk genital swelling di bagian lateral kiri dan kanan. Hipospadia yang
selain berfungsi sebagai saluran pengeluaran urin juga sebagai alat seksual terberat yaitu jenis penoskrotal skrotal dan perineal, terjadi karena kegagalan fold
dikemudian hari yang akan berpengaruh terhadap fertilitas Salah satu kelainan dan genital sweling untuk bersatu di tengah-tengah.
kongenital pada penis yang paling banyak kedua setelah undescensus testiculorum
( cryptorchidism ) yaitu hipospadia. Angka kejadian hipospadia sangat dipengaruhi
oleh banyak faktor antara lain faktor genetik, hormonal, ras, geografis dan sekarang
Anatomi Penis
yang harus mendapat perhatian khusus yaitu pengaruh faktor pencemaran Anatomi normal penis terdiri dari sepasang korpora kavernosa yang dibungkus oleh
lingkungan limbah industri. tunika albugenia yang tebal dan fibrous dengan septum di bagian tengahnya. Uretra
Hipospadia menyebabkan terjadinya berbagai tingkatan defisiensi uretra. Jaringan melintasi penis di dalam korpus spongiosum yang terletak dalam posisi ventral pada
fibrosis yang menyebabkan chordee menggantikan fascia Bucks dan tunika dartos. alur diantara kedua korpora kavernosa. Uretra muncul pada ujung distal dari glans
Kulit dan preputium pada bagian ventral menjadi tipis, tidak sempurna dan penis yang berbentuk konus. Fascia spermatika atau tunika dartos, adalah suatu
membentuk kerudung dorsal di atas glans (Duckett, 1986, Mc Aninch, 1992). lapisan longgar penis yang terletak pada fascia tersebut. Di bawah tunika dartos
Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan dimana meatus uretra eksternus terletak terdapat facia Bucks yang mengelilingi korpora kavernosa dan kemudian memisah
dipermukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang normal untuk menutupi korpus spongiosum secara terpisah. Berkas neurovaskuler dorsal
pada ujung glans penis. terletak dalam fascia Bucks pada diantara kedua korpora kavernosa.
Di Amerika Serikat, hipospadia diperkirakan terjadi sekali dalam kehidupan dari
350 bayi laki-laki yang dilahirkan . Angka kejadian ini sangat berbeda tergantung
dari etnik dan geogafis. Di Kolumbia 1 dari 225 kelahiran bayi laki-laki,
Belakangan ini di beberapa negara terjadi peningkatan angka kejadian hipospadia
seperti di daerah Atlanta meningkat 3 sampai 5 kali lipat dari 1,1 per 1000 kelahiran
pada tahun 1990 sampai tahun 1993. Banyak penulis melaporkan angka kejadian
hipospadia yang bervariasi berkisar antara 1 : 350 per kelahiran laki-laki. Bila ini
kita asumsikan ke negara Indonesia karena Indonesia belum mempunyai data pasti
berapa jumlah penderita hipospadia dan berapa angka kejadian hipospadia. Maka
berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik tahun 2000 menurut kelompok umur dan
jenis kelamin usia 0 – 4 tahun yaitu 10.295.701 anak yang menderita hipospadia
sekitar 29 ribu anak yang memerlukan penanganan repair hipospadia.
Embriologi
Pada embrio berumur 2 minggu baru terdapat 2 lapisan yaitu ektoderm dan
entoderm. Baru kemudian terbentuk lekukan ditengah - tengah yaitu mesoderm yang
kemudian bermigrasi ke perifer, memisahkan ektoderm dan entoderm. Di bagian
kaudal ektoderm dan entoderm tetap bersatu membentuk membrana kloaka. Pada
permulaan minggu ke 6, terbentuk tonjolan antara umbilical cord dan tail yang
disebut genital tubercle. Dibawahnya pada garis tengah terbentuk lekukan dimana
dibagian lateralnya ada 2 lipatan memanjang yang disebut genital fold. Selama
minggu ke 7, genital tubercle akan memanjang dan membentuk glans. Ini adalah
bentuk primordial dari penis bila embrio adalah laki-laki . Bila wanita akan menjadi
klitoris.
Etiopatogenesis Sudah diketahui bahwa setelah tingkat indiferen maka perkembangan genital
Hipospadia terjadi karena gangguan perkembangan urethra anterior yang tidak eksterna laki-laki selanjutnya dipengaruhi oleh estrogen yang dihasilkan testis
sempurna sehingga urethra terletak dimana saja sepanjang batang penis sampai primitif. Suatu hipotesis mengemukakan bahwa kekurangan estrogen atau
perineum. Semakin proksimal muara meatus maka semakin besar kemungkinan terdapatnya anti androgen akan mempengaruhi pembentukan genitalia ekterna laki-
ventral penis memendek dan melengkung karena adanya chordae. laki.
Sampai saat ini terjadinya hipospadia masih dianggap karena kekurangan androgen Beberapa kemungkinan yang terjadi berkaitan dengan hipospadia, yaitu :
atau kelebihan estrogen pada proses maskulinisasi masa embrional Devine, 1970 1. Kegagalan tunas sel-sel ektoderm yang berasal dari ujung glans untuk tumbuh
mengatakan bahwa deformitas yang terjadi pada penderita hipospadia disebabkan kedalam massa glans bergabung dengan sel-sel entoderm sepanjang uretra
oleh Involusi sel-sel interstitial pada testis yang sedang tumbuh yang disertai penis. Hal ini mengakibatkan terjadinya osteum uretra eksternum terletak di
dengan berhentinya produksi androgen dan akibatnya terjadi maskulanisasi yang glans atau korona glandis di permukaan ventral.
tak sempurna organ genetalia eksterna Ada banyak faktor penyebab hipospadia 2. Kegagalan bersatunya lipatan genital untuk menutupi alur uretra – uretral
dan banyak teori yang menyatakan tentang penyebab hipospadia antara lain : groove kedalam uretra penis yang mengakibatkan osteum uretra eksternum
1. Faktor genetik.. terletak di batang penis. Begitu pula kegagalan bumbung genital bersatu
12 % berpengaruh terhadap kejadian hipospadia bila punya riwayat keluarga dengan sempurna mengakibatkan osteum uretra ekternum bermuara di
yang menderita hipospadia. 50 % berpengaruh terhadap kejadian hipospadia penoskrotal atau perineal.
bila bapaknya menderita hipospadia.
Dari kegagalan perkembangan penis tersebut akan terjadi 5 macam letak osteum
2. Faktor etnik dan geografis.. uretra eksternum yaitu di : 1. Glans, 2. Koronal glandis, 3. Korpus penis, 4. Penos
Di Amerika Serikat angka kejadian hipospadia pada kaukasoid lebih tinggi dari skrotal, 5. Perineal.
pada orang Afrika, Amerika yaitu 1,3 Paulozzi dkk, 1997 dimana Metropolitan Congenital Defects Program (MCDP)
. membagi hipospadia atas 3 derajat, yaitu :
3. Faktor hormonal 1. Derajad I OUE letak pada permukaan ventral glans penis & korona glandis.
Faktor hormon androgen / estrogen sangat berpengaruh terhadap kejadian
hipospadia karena berpengaruh terhadap proses maskulinisasi masa embrional. 2. Derajat II OUE terletak pada permukaan ventral korpus penis
Sharpe dan Kebaek (1993) mengemukakan hipotesis tentang pengaruh estrogen
terhadap kejadian hipospadia bahwa estrogen sangat berperan dalam 3. Derajat III OUE terletak pada permukaan ventral skrotum atau perineum
pembentukan genital eksterna laki-laki saat embrional.
Perubahan kadar estrogen dapat berasal dari : Biasanya derajat II dan derajat III diikuti oleh melengkungnya penis ke ventral yang
a. Androgen yaitu perubahan pola makanan yang meningkatkan lemah tubuh. disebut chordee . Chordee ini disebabkan terlalu pendeknya kulit pada permukaan
b. Sintetis seperti oral kontracepsi (Ethynil Estradiol) ventral penis. Hipospadia derajat ini akan mengganggu aliran normal urin dan
c. Tanaman seperti kedelai fungsi reproduksi , oleh karena itu perlu dilakukan terapi dengan tindakan operasi
d. Estrogen chemical seperti senyawa organochlcrin
Androgen dihasilkan oleh testis dan placenta karena terjadi defisiensi androgen Diagnosis
akan menyebabkan penurunan produksi dehidrotestosterone (DHT) yang Kelainan hipospadia diketahui segera setelah kelahiran. Kelainan ini diketahui
dipengaruhi oleh 5 α reduktase, ini berperan dalam pembentukan penis dimana letak muara uretra tidak diujung gland penis tetapi terletak di
sehingga bila terjadi defisiensi androgen akan menyebabkan kegagalan ventroproksimal penis. Kelainan ini terbatas di uretra anterior sedangkan leher
pembentukan bumbung urethra yang disebut hipospadia. vesica urinaria dan uretraposterior tidak terganggu sehingga tidak ada gangguan
miksi.
4. Faktor pencemaran limbah industri.
Limbah industri berperan sebagai “Endocrin discrupting chemicals” baik bersifat
eksogenik maupun anti androgenik seperti polychlorobiphenyls, dioxin, furan,
peptisida organochlorin, alkilphenol polyethoxsylates dan phtalites.
Klasifikasi
Barcat (1973) berdasarkan letak ostium uretra eksterna maka hipospadia dibagi 5 1.Chordectomi merelease chordae sehingga penis bisa lurus kedepan saat ereksi.
type yaitu : 2.Urethroplasty membuat osteum urethra externa diujung gland penis sehingga
pancaran urin dan semen bisa lurus ke depan.
Anterior ( 60-70 %)
(1) Hipospadia tipe gland Apabila chordectomi dan urethroplasty dilakukan dalam satu waktu operasi yang
(2) Hipospadia tipe coronal sama disebut satu tahap, bila dilakukan dalam waktu berbeda disebut dua tahap
Ada 4 hal yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan repair hipospadia agar
Midle (10-15%) tujuan operasi bisa tercapai yaitu usia, tipe hipospadia dan besarnya penis dan ada
(3) Hipospadia tipe penil tidaknya chorde. Usia ideal untuk repair hipospadia yaitu usia 6 bulan sampai usia
belum sekolah karena mempertimbangkan faktor psikologis anak terhadap tindakan
Posterior (20%) operasi dan kelainannya itu sendiri, sehingga tahapan repair hipospadia sudah
(4) Hipospadia tipe penoscrotal tercapai sebelum anak sekolah. Sedangkan tipe hipospadia dan besar penis sangat
(5) Hipospadia tipe perineal berpengaruh terhadap tahapan dan tehnik operasi hal ini berpengaruh terhadap
keberhasilan operasi. Semakin kecil penis dan semakin ke proksimal tipe hipospadia
semakin sukar tehnik dan keberhasilan operasinya.
Ada 3 tipe rekonstruksi sebagai berikut :
I. Methode Duplay
Untuk repair hipospadia tipe penil.
Kulit penil digunakan untuk membuat urethroplastinya atau bisa juga
digunakan kulit scrotum.
II. Methode Ombredane Untuk repair hipospadia coronal dan distal penil.
III. Nove-josserand Untuk repair hipospadia berbagai tipe tapi urethroplastinya
menggunakan skin graft.
A : Penis yang Normal B : Hipospadias dengan chorda Pada semua tehnik operasi tersebut pada tahap pertama adalah dilakukan
Penatalaksanaan eksisi chordee. Penutupan luka Operasi dilakukan dengan menggunakan
Tujuan repair hipospadia yaitu untuk memperbaiki kelainan anatomi baik bentuk penis preputium bagian dorsal dari kulit penis . Tahap pertama ini dilakukan pada
yang bengkok karena pengaruh adanya chordae maupun letak osteum uretra eksterna usia 1,5 – 2 tahun bila ukuran penis sesuai untuk usianya. Setelah eksisi
sehingga ada 2 hal pokok dalam repair hipospadia yaitu: chordee maka penis akan menjadi lurus, tapi meatus masih pada tempatnya
yang abnormal. Pada tahap ke dua dilakukan uretroplasty yang dikerjakan 6 kateter foley ukuran kecil no. 8. Selama 3 sampai 4 hari. Hipospadia penile,
bulan setelah tahap pertama. uretrostomy periental lebih disukai sedangkan Hipospadia skrotal dan perineal bisa
Tekhnik reparasi yang paling populer dilakukan oleh dokter bedah plastik adalah didiversi dengan drainase suprapubik
tekhnik modifikasi operasi Thiersch – Duplay. Kelebihan jaringan preputium
ditransfer dari dorsum penis ke permukaan ventral. Byar, 1951 memodifikasi Tehnik Hipospadia bagian Distal
operasi ini dengan membelah preputium pada garis tengah dan membawa flap Reparasi hipospadia jenis ini dilakukan jika v- flap dari jaringan glans mencapai
preputium ini ke arah distal permukaan ventral penis. Hal demikian memberikan uretra normal setelah koreksi chordee, dibuat uretra dari “ Flip – Flop “ kulit. Flap
kelebihan jaringan untuk rekontroksi uretra lebih lanjut. Setelah interval ini akan membentuk sisi ventral dan lateral uretra dan di jahit pada flap yang
sedikitnya 6 bulan, suatu strip sentral dari kulit dipasangkan pada permukaan berbentuk v pada jaringan glans, yang mana akan melengkapi bagian atas dan
ventral penis, dan tube strip dari kulit ditarik sejauh mungkin kearah distal. Byar bagian sisi uretra yang baru. Beberapa jahitan ditempatkan dibalik v- flap granular
bisa menutupi uretra baru dengan mempertemukan tepi kulit lateral di garis dipasangkan pada irisan permukaan dorsal uretra untuk membuka meatus aslinya.
tengah dengan penutupan yang berlapis lapis. Sayap lateral dari jaringan glans ini dibawah kearah ventral dan didekatkan pada
garis tengah. Permukaan ventral penis di tutup dengan suatu preputium. Ujung dari
Tekhnik Thirsh – duplay dimodifikasi oleh Byar flap ini biasanya berlebih dan harus dipotong. Di sini sebaiknya mempergunakan
1. Adalah penis dengan chordee. 2. Insisi pada linea media dari meatus uretra ke satu flap untuk membentuk permukaan di bagian belakang garis tengah.
korona dan di sekitar penis sebelah proksimal dari glans. 3. Jaringan yang
menyebabkan chordee dipotong. Irisan itu dibuat sedemikian rupa sehingga terletak
pada linea media dari proputium yang tak melipat. 4. Flap pada kulit preputium
ditransfer ke ventral. 5. Pada tahap yang kedua, suatu strip sentral diisolasi untuk
membentuk uretra. Jaringan dibelakang flap ini cukup longgar untuk terbentuknya
tube. 6. Tubulus (tube) telah terbentuk, suatu irisan sirkumsisi dilakukan dan flap
lateral dari kulit digunakan. 7. Tapi dari flap diperdekatkan dengan berbagai lapisan
penutup. 8. Tepi-tepi kulit selanjutnya diperdekatkan.
Operasi tahap kedua, Browne 1953 melakukan irisan yang paralel pada permukaan
ventral penis yang meluas dari meatus keujung penis. Irisan ini akan mengisolasi
strip kulit pada garis tengah. Lebarnya tergantung kaliber uretra baru yang
dikehendaki. Kulit lateral selanjutnya diperdekatkan pada garis tengah untuk
menutup strip kulit yang dibenamkan. Irisan relaksing dorsal akan memungkinkan
kulit lateral itu bisa saling diperdekatkan tanpa menimbulkan tension, meskipun
demikian tekhnik ini memiliki kemungkinan besar terjadinya fistula dan stenosis
sehingga dilanjutkan hanya untuk dokter bedah yang berpengalaman
Culp, 1959 memodifikasi cara operasi yang dilakukan oleh Cecil, 1955. Pada
operasi tahap pertama chordee dilepaskan setelah sembuh, uretra dibentuk dengan
membuat pembuluh dari kulit sentral pada permukaan ventral penis, Seperti tekhnik
Thiersch – Duplay dan menutup permukaan yang kasar dengan cara menanamkan
penis ini dalam kantung yang dibuat dalam sokrotum. Ujung kulit penile dan
jaringan subkutan diatas uretra saling diperdekatkan ke lapisan skrotal. Dengan
jahitan yang beberapa kali. Anastomosis Skorotal- penil selanjutnya dipisahkan
sehingga meninggalkan banyak sekali kulit skrotal pada penis untuk menutupi
permukaan ventral.
Tindakan reparasi dilakukan sebelum anak itu berusia sekolah. 1,5 – 2 tahun. Sebelum Desain granular flap berbentuk Z dapat juga dilakukan untuk memperoleh meatus
dilakukan uretroplasty semua jaringan yang menyebabkan terjadinya chordee harus yang baik secara kosmetik dan fungsional pemotongan berbentuk 2 dilaksanakan
dibuang. Setelah itu pengujian ereksi artifical dilakukan jika chordee tetap ada pada ujung glans dalam posisi tengah keatas. Rasio dimensi dari Z terhadap
meskipun telah dilakukan usaha tersebut, maka dilakukan reseksi lebih lanjut atas dimensi glans adalah 1 : 3, Dua flap ini ditempatkan secara horisontal pada posisi
lapisan tersebut Diversi urine untuk reparasi Hipospadia distal dilakukan dengan yang berlawanan. Setelah melepaskan chordee, sebuah flap dua sisi dipakai untuk
membentuk uretra baru dan untuk menutup permukaan ventral penis, Permukaan kasar menghadap keluar , diatas kateter pipa atau tube ini dibuat dimana pada ujung
bagian dalam dari preputium dipersiapkan untuk perpanjangan uretra. Untuk proksimalnya harus sesuai dengan celah meatus uretra yang lama dan flap granular
mentransposisikan uretra baru , satu saluran dibentuk diatas tinika albuginia sampai dengan jahitan tak terputus benang kromic gut 6 – 0, Sayap lateral dari jaringan
pada glans. Meatus uretra eksternus dibawa menuju glans melalui saluran ini. granular selanjutnya dimobilisasi kearah distal untuk menutup saluran uretra dan
Bagian distal dari uretra dipotong pada bagian anterior dan posterior dengan arah untuk membentuk glans kembali diatas uretra yang baru yang akan bertemu pada
vertikal kedua flap Trianggular dimasukkan ke dalam fissure dan dijahit dengan ujung glans.
menggunakan benang 6 – 0 poli glatin. Setelah kedua flap dimasukkan dan dijahit
selanjutnya anastomosis uretra pada glans bisa diselesaikan.
Hipospadia merupakan kelainan kongenital pada penis dimana letak dari ostium
Penanganan
urethra eksterna di proksimal dari gland penis dan berada di bagian ventral penis yang
Penanganan penderita hipospadia pada prisipnya melakukan 2 tindakan utama,
bisa disertai adanya chordae sehingga bentuk penis bengkok ke ventral saat ereksi
yaitu:
sehingga penanganannya ditujukan kepada tiga hal kelainan tersebut agar tujuan setiap
1. Menghilangkan korda, disebut khordektomi degloving kulit shaft penis merupakan metode yang dapat diandalkan juga dalam
2. Membuat saluran uretra, disebut uretroplasti. menilai derajat kurvatura penis.
Gittes dan McLaughlin, pertama kali mendeskripsikan ereksi artifisial untuk
Pemilihan waktu dilakukan operasi adalah usia menjelang sekolah (preschool age) melakukan evaluasi kurvatura penis. Metode ini banyak diterima dikalangan ahli
untuk menghindari anak dari beban mental penyakitnya, tepatnya adalah : bedah. Metode ini dilakukan dengan cara Injeksi normal saline dengan wing-
a. Chordae excisi (firs stage) : dilakukan pada usia 2-3 tahun atau sesudah penis nedlee di sisi lateral kedua corpus cavernosa . Sebagai alternatif, injeksi
cukup besar untuk mendapat trauma atau untuk mendapatkan jahitan/heoptisis dilakukan melalui glans penis untuk menghindari hematoma di bawah fascia
yang baik, sebab biasanya hipospadia penisnya kecil. buck’s Ereksi farmakologis dilakukan melalui Injeksi Intracorporal obat
b. Urethroplasti (second stage) : dilakukan segera setelah 6-12 bulan. Maksudnya vasodilator arteri seperti prostaglandin E1 (PGE1).
adalah agar mendapat jaringan yang lunak (native of the wound)
Menurut Sami Arap umur optimal untuk memperbaiki hipospadia antara 8-12 bulan.
Pada tahapan ini ukuran dari penis hampir sama dengan ukuran penis pada umur 3
tahun dan kondisi tropic kulit mempunyai derajat keamanan yang tinggi selama
operasi. Anak pada usia ini mendapatkan emosi lebih sedikit setelah operasi
daripada anak usia diatasnya, selain itu kecemasan orangtua juga lebih berkurang.
Sedangkan operasi di luar negeri sering dilakukan dalam satu tahap untuk kedua-
duanya, yang dilakukan oleh Hortone dan Tevine.
Tujuan dari rekonstruksi ini adalah : mengembalikan fungsi sefisiologis mungkin.
Sebab jika penisnya bengkok, maka fungsi sebagai laki-laki tidak mampu
dilakukan (untuk mendapatkan ereksi yang komplit/baik membawa oriifisial
eksternus ke puncak penis sehingga pancaran urin dan semen menjadi normal).
Ada beberapa cara Chordae excisi, yaitu :
1. Cara Denis Brown, yaitu : dengan menginsisi melintang lalu dijahit arah
longitudinal, sehingga penis bertambah panjang.
2. Cara lain, yaitu dengan memanfaatkan preputium : kulit preputium diambil,
dilihat ke belakang, untuk menempel khordae yang dieksisi.
Maksud dari chordae eksisi adalah untuk meluruskan penis yang bengkok. Jika
penis tersebut sudah diluruskan, maka antara 6-12 bulan kemudian diuretroplasti.
Penatalaksanaan Kurvatura penis dengan atau tanpa hipospadia
Salah satu cara uretroplasti adalah dengan mengambil dindng ventral penis sampai
a. Release chordee
skrotum.
Kurvatura penis disebabkan oleh oleh tarikan kutis dan lapisan subkutis
Jadi ada 3 cara rekonstruksi uretra, yaitu :
dibagian ventral penis, yang dapat di koreksi dengan release kutis dan tunika
1. Memakai kulit preputium,
dartos penis. Sekitar 25 % kurvatura disebabkan sekunder oleh adanya jaringan
2. Memakai Free Skin Graft,
fibrosa dari chordae, dan untuk membebaskannya dibutuhkan pemisahan
3. Memakai kulit skrotum (local skin flap/distant skin flap).
urethral plate kemudian baru eksisi jaringan fibrosa sampai dengan tunica
albuginea
Prinsip umum dalam repair hipospadia ada lima kategori, yaitu :
Kadang , setelah chordae di eksisi, kemudian dilakukan ereksi artificial
1.Meluruskan penis ( orthoplasty) ulangan, masih terdapat kurvatura penis kearah ventral. Hal ini biasanya
Cara menilai kurvatura penis disebabkan oleh adanya disproporsi corpus cavernosa, dimana bagian ventral
Derajat kurvatura penis pada bayi atau anak dapat dinilai pada saat bayi atau pada mengalami hambatan perkembangan. Penanganannya adalah dengan
saat anak ereksi . Foto penis pada saat ereksi yang dilakukan dirumah juga dapat melakukan insisi bagian ventral corpus cavernosa penis kemudian dilakukan
digunakan untuk menilai derajat kurvatura penis. Alternatif lain , pada periode patch dengan menggunakan kulit ataupun tunica vaginalis. Teknik lain
intraoperasi dilakukan ereksi artifisial atau ereksi farmakologi setelah dilakukan dilakukan dengan cara melakukan wedge excisi di dorsal corpus cavernosa
penis kemudian di jahit secara tranversal sehingga penis dapat diluruskan. Mikulicz. Insisi tranversal dibuat pada tunika albuginea sisi ventral penis
Beberapa ahli bedah menggunakan teknik plikasi dorsal corpus cavernosa penis kemudian dijahit secara longitudinal. Teknik Nesbit dan Heineke-Mikulicz dapat
tanpa eksisi. digunakan bersamaan pada sisi penis yang berbeda untuk koreksi kurvatura
penis. Teknik Multiple parallel plication sutures dapat dilakukan di sisi
berlawanan kurvatura penis.
3.Membentuk gland yang simetris dan berbentuk konus ( glanuloplasty ) b. Tunica Vaginalis Flap
Membuat simetris, bentuk penis yang konus merupakan salah satu target dari Tunica vaginalis flap merupakan alternatif untuk menutup atau melingkupi
glanuloplasty pada repair hipospadia. Pada glans penis yang berbentuk flat, dilakukan neourethra yang telah dibentuk.Testis sebagai donor tunica vaginalis testis
koreksi dengan cara mendekatkan bagian lateral jaringan glans penis ke garis tengah dilepaskan dari perlekatannya ke scrotum, dan di tarik keluar untuk di ekspose di
pada sisi ventral penis menutupi meatoplasty-nya. medan operasi. Tunica vaginalis di insisi dengan luas sesuai kebutuhan tanpa
merusak atau mengganggu vaskularisasinya. Kemudian flap tunica vaginalis terlalu tipis merupakan hal penting untuk menghindari gangguan vascularisasi dari
digunakan untuk menutupi neourethra dan testis dikembalikan ke asalnya. flaps.Keberhasilan dari free grafts bergantung pada vaskularisasi dari dasar resipient,
karenanya perlu dihindari tranplantasi free grafts pada permukaan dengan jaringan
parut.Untuk menjamin vaskularisasi, neourethra dari free grafts juga sebaiknya di
tutupi oleh jaringan subkutis atau kutis dengan vaskularisasi yang baik. Kebanyakan
ahli bedah lebih memilih mobilisasi vascularized flaps dari preputium dibanding
dengan free grafts. Flap ini digunakan untuk patch pada urethra yang asli untuk
membentuk neourethra, atau dibentuk tubuler untuk menyambung urethra yang asli
dengan lubang urethra baru di glans penis.
TEKNIK TUBULARIZATION
Thiersch dan Duplay merupakan ahli yang pertama kali mendeskripsikan tekni
tubularization pada urethra plate. Teknik ini selanjutnya diberi nama Thiesch –
Duplay urethroplasty. Snodgrass memperkenalkan Tubularized Incised Plate (TIP)
urethroplasty merupakan modifikasi teknik Thiersch-Duplay . Komplikasi yang
timbul dari teknik ini berkisar antara 2% sampai dengan 5%.
ONE-STAGE REPAIR
Tranverse Preputial Island Flap (TPIF) menggunakan kulit preputium untuk
membentuk neourethra tube yang kemudian di transfer ke ventral. Teknik ini juga
dikenal sebagai teknik Duckett tube, sesuai dengan nama penemunya. Selain teknik
tersebut, dapat juga digunakan teknik Onlay island flap.
b. MIDDLE HIPOSPADIA
Teknik yang popular seperti TIP urethroplasty dan Mathieu selain dapat digunakan
untuk repair hipospadia distal, tetapi juga dapat digunakan untuk repair hipospadia tipe
penil distal. Untuk tipe yang lebih proksimal digunakan secara terbatas.
TEKNIK ONLAY
Teknik Onlay island flap merupakan teknik yang paling banyak digunakan saat ini.
Digunakan untuk repair hipospadia tipe subcoronal dan midshaft penis.
Komplikasi
Komplikasi yang bisa timbul pada operasi penanganan hipospadia adalah :
1.Terjadi fistel di tempat yang dulu atau dinding lain,
2.terjadi strikture,
3.terjadi kantongan/sakus, sehingga terjadi inti-inti batu (bahkan pada kantongan
tersebut tumbuh rambut-rambut/bulu).