BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Hipospadia
dari tempatnya yang normal pada ujung penis. Pada hipospadia didapatkan
tiga kelainan anatomi dari penis yaitu meatus uretra terletak di ventral,
terdapat korde, dan distribusi kulit penis di ventral lebih sedikit dibanding di
(16)
distal .
12
Gambar 2.1 Anatomi Penis Penampang Koronal (A) dan Sagital (B)
( Moore &Agur, 2002 )
keluar bersama untuk urin dan cairan sperma. Penis dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu : bagian ujung (glans penis), bagian tengah (korpus penis) dan bagian
berhubungan dengan bagian permukaan dalam dari organ dan tidak memiliki
kecil yang disebut frenulus preputium yaitu kulit yang menutupi glans penis
a. Fasia Superfisialis
membuat kulit dapat bergerak bebas. Bagian anterior, dari ujung muskulus
dalam dan lapisan luar. Lapisan luar menutupi permukaan superior otot-
otot ini dan fasia perinealis dari perinium sedangkan lapisan dalam
merupakan lapisan fasia dan lapisan profunda. Fasia profunda dari penis
Terdiri atas dua massa silinder yang erektif dan merupakan tigaperempat
dari bagian anterior batang penis. Bangunan ini ditutupi oleh kapsul yang
tebal dan terdiri atas bangunan vertikal yang disebut septum pektini
formis. Pada permukaan atas terdapat celah kecil tempat vena dorssalis
penis profunda dan permukaan bawah terdapat celah yang dalam dan luas
Bagian dari penis yang berisi urethra. Di dalam batang penis terlihat
berbentuk silinder lebih kecil dari kavernosa penis. Pada ujungnya agak
d. Glans Penis
bentuknya seperti jamur. Glans penis licin dan kuat, bagian perifernya
dari leher penis dan pada puncaknya terdapat celah dari orifisium urethra
eksterna.
e. Bulbus Urethra
f. Preputium
Lipatan kulit yang menutupi glans penis, kulit ini akan dipotong atau
C. Patofisiologi Hipospadia
perkembangan germ cell dan sel leydig. Dibawah pengaruh testosteron yang
urethra penis dan ektoderm berkembang menjadi kulit penis dan preputium
(20)
.
paling distal urethra terbentuk saat sel-sel ectoderm dari ujung gland penis
Namun diyakini bahwa hal ini terjadi karena adanya gangguan pada
makin tinggi, dalam hal ini banyaknya paparan zat-zat yang mengandung
1) Faktor Genetik
2) Faktor Lingkungan
3) Faktor Maternal
peningkatan usia ibu. Usia ibu yang lebih tua secara potensial akan
1,3-2 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita dengan berat badan
4) Faktor Fetus
Bayi laki-laki yang lahir prematur, kembar, atau berat badan lahir rendah
kasus, bayi kembar dengan berat badan lahir rendah, salah satunya
badan lahir rendah serta small for gestational age (SGA) yang
frekuensi infark plasenta akibat berat badan lahir sangat rendah dan
memiliki berat badan ketika lahir kurang dari persentil tiga dan berat
dan ringan: 94% (17/18) dibanding 55% (6/11) dengan p=0.02. Dengan
22
E. Klasifikasi
Smith yang membagi hipospadia menjadi tiga derajat, derajat satu bila letak
meatusnya dari corona sampai shaft penis bagian distal, derajat dua mulai dari
distal shaft sampai penoscrotal junction, derajat tiga mulai dari penoscrotal
F. Manifestasi klinis
Letak meatus uretra eksterna abnormal di ventral penis, mulai dari glans penis
tipis atau bahkan tidak ada, dimana kulit luar di bagian dorsal menebal bahkan
atrofi dari corpus spongiosum, fibrosis dari tunica albuginea dan fasia di
atas tunica, pengencangan kulit ventral dan fasia Buck, perlengketan antara
pancaran urin yang lemah ketika berkemih, nyeri ketika ereksi, dan gangguan
G. Pemeriksaan penunjang
H. Penatalaksanaan
Tujuan dari prosedur ini secara ringkas ada 5, yaitu: untuk mendapatkan
yang adekuat dengan kaliber yang sama serta bentuk kosmetik dari penis dan
seharusnya)
4) Scrotoplasty
5) Skin coverage
teknik operasi hipospadia. Ada sekitar 300 jenis teknik yang dikembangkan,
hampir setiap ahli bedah memiliki variasi dan teknik tersendiri. Hal ini
menunjukkan bahwa belum ada teknik yang paling sempurna (gold standard)
meskipun demikian preferensi dari ahli bedahnya pun turut berperan. Teknik
yang banyak dipakai dan dianggap cukup baik dengan resiko komplikasi yang
lebih rendah adalah teknik Tubularized Incised Plate (TIP) yang ditemukan
hipospadia yang muara uretranya ada di midshaft, atau shaft penis yang
letaknya di distal. Prinsip dasar teknik ini adalah membuat insisi midline
proksimal dengan hasil operasi yang cukup baik. Tahapan operasi untuk
teknik TIP ini secara umum adalah: pertama identifikasi dari urethral
insisi longitudinal pada kedua sisi urethral plate sepanjang garis batas
urethral plate dan glans wing selanjutnya yang sangat penting adalah
kemudian dilapisi dengan flap dari fascia dartos, kemudian ditutup dengan
kulit (21).
Gambar 2.5 Tahapan dalam urethroplasti teknik TIP (Hadidi, et al., 2004)
teknik Glans Approximation Procedures (GAP). Teknik lain yang juga umum
biasa dipakai adalah Onlay technique, Duckett-flap, dan juga teknik operasi
sulit dan rentan terhadap timbulnya komplikasi pasca operasi. Struktur organ
28
dan jaringan penyokongnya yang halus dan rentan, suplai pembuluh darah
baru yang dekat sekali dengan urine dan perineum membuatnya rentan
terhadap infeksi dan juga pasien yang masih anak-anak yang umumnya
a. Komplikasi segera
Komplikasi ini dapat terjadi segera setelah operasi atau beberapa hari
b. Komplikasi lambat
Komplikasi ini muncul dalam hitungan hari, bulan bahkan tahun. Yang
a. Urethrocutaneus fistula
b. Striktur uretra
baru. Striktur ini biasanya nampak jelas kurang dari 3 bulan setelah
diantaranya adalah desain uretra baru yang kurang baik, jahitan yang
adalah sebelum anak mulai sekolah, dengan usia ideal antara 6-12 bulan.
Alasannya pada usia tersebut anak belum dapat mengingat trauma suatu
permasalahannya pada usia tersebut ukuran penis masih sangat kecil sehingga
ideal berikutnya adalah antara 2,5 – 4 tahun atau 4 – 5 tahun. Sejalan dengan
meningkat (6).
31
tahap intra operatif aktivitas yang dapat dilakukan meliputi empat hal, yaitu :
1) Safety manajemen
diantaranya :
operasi, usia, berat badan pasien, tipe anatesi. Hal-hal yang dilakukan
Contoh :
Lamninectomy
32
2) Monitoring Fisiologis
menghitung jumlah cairan yang masuk dan yang keluar (cek pada
infus.
kondisi klien masih dalam batas normal. Jika terjadi gangguan harus
induksi
4) Tim Operasi
- Anggota steril
b. Perawat sirkulasi
yang rumit).
Perioperatif sebagai anggota tim operasi, mempunyai peran dari dari tahap
pra operasi sampai pasca operasi. Secara garis besar maka peran perawat
perioperatif adalah:
a. Perawat Administratif
b. Perawat Instrumen.
c. Perawat sirkuler.
Peran perawat dalam hal ini adalah penghubung antara area steril dan
sirkuler (27).
36
dikirim kembali ke ruang rawat inap adalah satu satu tugas perawat
e. Perawat Anestesi.
dan pasca operasi. Pada tahap pra operasi, perawat anestesi berperan
aman bagi aktivitas anestesi dan efek yang ditimbulkan dari anestesi.
37
akibat anestesi antara dokter anestesi dan perawat anestesi, adalah hal
yang wajib dilakukan sebagai anggota tim dalam suatu operasi baik
berkaitan dengan masalah yang didapat pada pasien baik itu secara aktual,