Tanggal :
Nama :
Unit :
1. Berdasarkan asalnya nyeri terbagi menjadi :
a. Nyeri nociceptive dan nyeri neuropatik
b. Nyeri nociceptive dan nyeri tajam
c. Nyeri tumpul dan nyeri tajam
d. Nyeri kolik dan nyeri kardiak
e. Nyeri kardiak dan nyeri non kardiak
2. Penatalaksanaan nyeri dilakukan pada populasi dibawah ini :
a. Neonatus
b. Pasien nyeri akut
c. Pasien akhir hidup (DNR)
d. Pasien tidak sadar
e. Semua pilihan diatas benar
3. Dalam menghadapi pasien yang sedang kesakitan pertanyaan apa saja yang
diajukan dalam pengkajian nyeri :
a. Lokasi, Karaterikstik, Durasi, Frekuensi
b. Lokasi, Onset, Kualitas, Durasi
c. Onset, Lokasi, Kualitas, Radiasi, factor pencetus, keparahan, treatment
d. Onset, Umur, trauma atau tidak, treatment
e. Onset, treatment, perbaikan
4. Pasien dewasa yang sedang kesakitan, dinilai skala nyeri apa ?
a. NPRS
b. VAS-WB
c. FLACC
d. CRIES
e. CPOT
5. Pasien neonates, aktif dengan gerakan wajah, detak jantung meningkat
20x/menit, mata terpejam kuat, saturasi O2 berkurang, berapa skala nyerinya?
a.3
b.0
c.2
d.1
e.4
6. Ketika ditanya pasien mengatakan nyerinya berada di skala 10, tetapi ekspresi
wajahnya dalam kondisi tenang, dengan skala apa kita ukur skala nyerinya?
a. CPOT
b. FLACC
c. VAS-WB
d. NPRS
e. CRIES
7. CPOT adalah skala nyeri yang digunakan pada pasien ?
a. Sakit kritis
b. Pasien yang sadar
c. Neonatus
d. Dewasa
e. Pasien kanker
8. Penanganan nyeri pada RSIA MASYITA mengacu pada :
a. Ketentuan direktur
b. Buku Farmakologi
c. Instruksi Dokter
d. Pengalaman
e. WHO Analgesic ladder
9. Pemantauan nyeri di UGD dipantau dengan menggunakan form :
a. CPPT
b. Pengkajian keperawatan
c. Pengkajian gawat darurat
d. Pemantauan Nyeri Akut
e. Pemantauan Nyeri di ruang perawatan
10. Apa tujuan utama pendidikan pasien dan keluarga tentang nyeri :
a. Agar paham apa itu nyeri
b. Supaya pasien tidak menahan nyeri
c. Agar dapat berpartisipasi aktif dalam manajemen nyeri
d. Agar mandiri
e. Agar tidak menyusahkan perawat atau dokter
11. Dibawah ini merupakan proses fisiologi nyeri adalah, kecuali :
a. Sensitisasi
b. Transduksi
c. Transmisi
d. Modulasi
e. Persepsi
e. Benar Semua
13. Nyeri yang persisten setelah akut atau penyembuhan nyeri akut tidak terjadi
dalam waktu 1 – 6 bulan
a. Nyeri Kronis
b. Nyeri Neuropatik
c. Nyeri Nosisepsi
e. Nyeri kanker
a. Takikardi
b. Hipertensi
e. Benarsemua
b. Comfort scale
16. Tatalaksana mekanisme nyeri sesuai penggunakan step-ladder WHO untuk non
farmakologi, Kecuali :
a. Modalitas fisik
d. Ortesa
e. ELA/ILA
a. Injeksi epidural
c. Infiltrasi di tempatnyeri
d. Radiofrekuensi
e. BenarSemua
a. Analgesik non-opioid
d. opioid poten
e. BSSD
19. Monitoring efek samping terapi yang perlu dilakukan pada pasien :
a. Depresi nafas
b. Kedalaman sedasi
e. Benarsemua
e. Benar semua
POST-TEST MANAJEMEN NYERI RSIA MASYITA
Tanggal :
Nama :
Unit :
6. Ketika ditanya pasien mengatakan nyerinya berada di skala 10, tetapi ekspresi
wajahnya dalam kondisi tenang, dengan skala apa kita ukur skala nyerinya?
a. CPOT
b. FLACC
c. VAS-WB
d. NPRS
e. CRIES
7. CPOT adalah skala nyeri yang digunakan pada pasien ?
a. Sakit kritis
b. Pasien yang sadar
c. Neonatus
d. Dewasa
e. Pasien kanker
8. Penanganan nyeri pada RSIA MASYITA mengacu pada :
a. Ketentuan direktur
b. Buku Farmakologi
c. Instruksi Dokter
d. Pengalaman
e. WHO Analgesic ladder
9. Pemantauan nyeri di UGD dipantau dengan menggunakan form :
a. CPPT
b. Pengkajian keperawatan
c. Pengkajian gawat darurat
d. Pemantauan Nyeri Akut
e. Pemantauan Nyeri di ruang perawatan
10. Apa tujuan utama pendidikan pasien dan keluarga tentang nyeri :
a. Agar paham apa itu nyeri
b. Supaya pasien tidak menahan nyeri
c. Agar dapat berpartisipasi aktif dalam manajemen nyeri
d. Agar mandiri
e. Agar tidak menyusahkan perawat atau dokter
11. Dibawah ini merupakan proses fisiologi nyeri adalah, kecuali :
f. Sensitisasi
g. Transduksi
h. Transmisi
i. Modulasi
j. Persepsi
j. Benar Semua
13. Nyeri yang persisten setelah akut atau penyembuhan nyeri akut tidak terjadi dalam
waktu 1 – 6 bulan
f. Nyeri Kronis
g. Nyeri Neuropatik
h. Nyeri Nosisepsi
j. Nyeri kanker
f. Takikardi
g. Hipertensi
j. Benarsemua
f. Comfort scale
16. Tatalaksana mekanisme nyeri sesuai penggunakan step-ladder WHO untuk non
farmakologi, Kecuali :
f. Modalitas fisik
i. Ortesa
j. ELA/ILA
f. Injeksi epidural
h. Infiltrasi di tempatnyeri
i. Radiofrekuensi
j. BenarSemua
f. Analgesik non-opioid
i. opioid poten
j. BSSD
19. Monitoring efek samping terapi yang perlu dilakukan pada pasien :
f. Depresi nafas
g. Kedalaman sedasi
j. Benarsemua
e. Benar semua