Anda di halaman 1dari 6

Nutrisi-Metabolik

POLA PENGKAJIAN
Menggambarkan intake makanan, keseimbangan
FUNGSIONAL GORDON cairan dan elektrolit, nafsu makan, pola makan,

Pola pengkajian fungsional menurut Gordon diet, fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir, kesulitan

adalah bahwa pola fungsional Gordon ini mempunyai menelan, mual / muntah, kebutuhan julah zat gizi,

aplikasi luas untuk para perawat dengan latar masalah / penyembuhan kulit, akanan kesukaan.

belakang praktek yang beragam model pola Komponen


fungsional kesehatan terbetuk dari hubungan
antara klien an lingkungan dan dapat diguakn untuk Gambaran yang biasa dimakan
perseorangan, keluarga, dan omunitas. Setiap pola (Pagi,siang,sore,snack)
merupakan suatu rangkaian perilaku yang mmbantu
Tipe dan intake cairan
perawat mengumpulkan, mengorganisasikan dan
memilah-milah data. (Potter, 1996 : 15). l Gambaran bagaimana nafsu makan, kesulitan dan
keluhan yang mempengaruhi makan dan nafsu makan
Pola-pola fungsional kesehatan menurut Gordon
adalah: l Penggunaan obat diet

Persepsi dan Penanganan Kesehatan l Makanan Kesukaan, Pantangan,alergi

Menggambarkan persepsi, pemeliharaan dan l Penggunaan suplemen makanan


penanganan kesehatan. Persepsi terhadap arti
l Gambaran BB, perubahan BB dalam 6-9 bln,
kesehatan, dan piñata laksanaan kesehatan,
kemampuan menyusun tujuan, pengetahuan tentang l Perubahan pada kulit (lesi, kering,
praktek kesehatan. membengkak,gatal)

Komponen: l Proses penyembuhan luka (cepat-lambat)

1. Gambaran kesehatan secara umum dan saat l Adakah faktor resiko terkait ulcer kulit
ini, (penurunan sirkulasi, defisit sensori,penurunan
2. alasan kunjungan dan harapan, mobilitas)
3. gambaran terhadap sakit dan penyebabnya
dan penanganan yang dilakukan,
 Kepatuhan terhadap pengobatan Eliminasi
 Pencegahan/tindakan dalam menjaga
kesehatan Menggambarkan pola fungsi eksresi, kandung kemih
 Penggunaan obat resep dan warung, dan kulit.
 Penggunaan produk atau zat didalam
kehidupan sehari-hari dan frekuensi Komponen
(misal : rokok, alkohol)
 Penggunaan alat keamanan l Berapa kali miksi dalam sehari, karakteristik urin
dirumah/sehari-hari, dan faktor resiko
timbulnya penyakit l Adakah masalah dalam proses miksi, adakah
 Gambaran kesehatan keluarga penggunaan alat bantu untuk miksi
l Gambaran pola BAB, karakteritik Komponen

l Penggunaan alat bantu l Kemampuan menulis dan membaca

l Bau bdn, Keringat berlebih,lesi & pruritus l Kemampuan berbahasa

Aktivitas-Latihan l Kemampuan belajar

Menggambarkan pola aktivitas dan latihan, fungsi l kesulitan dalam mendengar


pernafasan dan sirkulasi.
l Penggunaan alat bantu mendengar/melihat
Komponen
l Bagaimana visus
l Gambaran level aktivitas, kegiatan sehari-hari
l Adakah keluhan pusing bagaimana gambarannya
dan olahraga
l Apakah mengalami insensitivitas terhadap dingin,
l Aktivitas saat senggang/waktu luang
panas,nyeri
l Apakah mengalami kesulitan dalam bernafas,
l Apakah merasa nyeri
lemah, batuk, nyeri dada,palpitasi,nyeri pada
tungkai, gambarkan! (Skala dan karaketeristik)

Gambaran dalam pemenuhan ADL Persepsi Diri – Konsep Diri

1. Level Fungsional (0-IV) Menggambarkan sikap terhadap diri dan persepsi


terhadap kemampuan,harga diri,gambaran diri dan
2. Kekuatan Otot (1-5)
perasaan terhadap diri sendiri.
Tidur-Istirahat
Komponen
Menggambarkan pola tidur-istirahat dan
l Bagaimana menggambarkan diri sendiri
persepsi pada level energi.
l Apakah ada kejadian yang akhirnya mengubah
Komponen
gambaran terhadap diri
l Berapa lama tidur dimalam hari
l Apa hal yang paling menjadi pikiran
l Jam berapa tidur-Bangun
l Apakah sering merasa marah, cemas, depresi,
l Apakah terasa efektif takut, bagaimana gambarannya

l Adakah kebiasaan sebelum tidur Peran – Hubungan

l Apakah mengalami kesulitan dalam tidur Menggambarkan keefektifan hubungan dan peran
dengan keluarga-lainnya.
Kognitif-Persepsi
Komponen
Menggambarkan pola pendengaran, penglihatan,
pengecap, taktil, penciuman, persepsi nyeri, bahasa, l Bagaimana gambaran pengaturan kehidupan
memori dan pengambilan keputusan. (hidup sendiri/bersama)
l Apakah mempunyai orang dekat?Bagaimana l Apakah ada orang lain tempat berbagi?apakah
kualitas hubungan?Puas? orang tersebut ada sampai sekarang?

l Apakah ada perbedaan peran dalam keluarga, l Apakah anda selalu santai/tegang setiap saat
apakah ada saling keterikatan
l Adakah penggunaan obat/zat tertentu
l Bagaimana dalam mengambil keputusan dan
penyelesaian konflik
Nilai – Kepercayaan
l Bagaimana keadaan keuangan
Menggambarkan spiritualitas, nilai, sistem
l Apakah mempunyai kegiatan sosial?
kepercayaan dan tujuan dalam hidup.

Komponen
Seksualitas – Reproduksi
l Apakah anda selalu mendapatkan apa yang
Menggambarkan kepuasan/masalah dalam diinginkan
seksualitas-reproduksi.
l Adakah tujuan,cita-cita,rencana di masa y.a.d
Komponen
l Adakah nilai atau kepercayaan pribadi yang ikut
l Apakah kehidupan seksual aktif berpengaruh

l Apakah menggunakan alat bantu/pelindung l Apakah agama merupakan hal penting dalam
hidup?Gambarkan
l Apakah mengalami kesulitan/perubahan dalam
pemenuhan kebutuhan seks

l Khusus wanita : TMA, gambaran pola haid, usia


menarkhe/ menopause riwayat kehamilan, masalah
2.2. Pengaplikasian dalam Sebuah Kasus
terkait dengan haid
2.2.1. Contoh Kasus

Nama klien Hj. H berumur 85 tahun. Masuk RS tgl


Koping – Toleransi Stres
20 September 2010 dengan keluhan tidak bisa
Menggambarkan kemampuan untuk menangani stres buang air kecil dan sakit pinggang sebelah kanan.
dan menggunakan sistem pendukung. Keluhan ini berlangsung 3 hari di rumah. Awalnya
klien tidak bisa buang air besar 2 hari lalu. Klien
Komponen
menggunakan dulcolax suppositoria selama 2 hari
l Apakah ada perubahan besar dalam kehidupan berturut-turut dan klien bisa BAB. Sehari
dalam bbrp thn terakhir kemudian klien susah kencing, walau mengejan air
kencing tidak bisa keluar, lalu keluarga
l Dalam menghadapi masalah apa yang membawanya ke RS. Sesampai di RS dipasang
dilakukan?efektif? kateter dan air kecing lancar keluar berwarna agak
merah kemudian yang keluar berwarna agak coklat - aktivitas sehari-hari sering dibntu anak-
seperti air teh. anaknya

- terpasang kateter urine warna coklat seperti


air teh
2.2.2 Pengkajian
- TD 160/90 mmHg

- Nadi 82 x/menit
Identitas klien
- Suhu badan 36,20oC
Nama : Hj. H
- Sclera tampak pucat
Jenis kelamin : perempuan
- Secret mata (+)
Umur : 85 tahun
- Mulut / napas berbau amonia.
Tanggal masuk : 20 September 2010

Diagnosa medis : Gagal ginjal kronik


Pola fungsional Gordon:

1. aktivitas dan istirahat


Data subjektif:
gejala: keletihan kelemahan malaese
- Klien mengatakan tidak bisa buang air kecil
dan sakit pinggang sebelah kanan selama 3 hari tanda: kelemahan otot dan kehilangan tonus

- Klien mengatakan tidak bisa buang air besar 2 2. sirkulasi


hari lalu dan menggunakan dulcolax sehingga BAB
tanda: hipotensi/hipertensi, disritmia jantung, nadi
keluar
lemah/ halus hipotensia ortostatik (hipovalemia),
pucat, kecenderungan perdarahan.

Data objektif: 3. eliminasi

- keadaan umum klien agak lemah gejala : perubahan pola berkemih, peningkatan
frekuensi, poliura (kegagalan dini), atau penurunan
- tungkai bawah lemas
frekuensi/ oligura (fase akhir)
- tidak bertenaga
disuria, ragu-ragu, dorongan, dan retensi
- kulit keriput tidak elastis (inflamasi/obstruksi, infeksi)

- edema pretibial abdomen kembung diare atau konstipasi.

- tonus otot kurang tanda : perubahan warna urine contoh kuning pea,
merah, coklat, berawan.
- selalu berbaring di tempat tidur
Oliguri (biasanya 12-21 hari)
Poliuri (2-6 liter/hari) Obat befrotik penggunaan berulang. Contoh :
aminoglikosida, amfoterisisn B, anestetik
4. makanan/cairan
vasodilator, tes diagnostik dengan media kontras
gejala : peingkatan berat badan (deidrasi) mual, radiografik, kondisi yang terjadi bersamaan tumor
muntah, anoreksia, nyeri uluhti di saluran perkemihan, sepsis gram negatif,
rauma/cedera kekerasan, perdarahan, cedera
penggunaan diuretik listrik, autoimun DM, gagal jantung/hati.

tanda : perubahan turgor kulit/kelembaban.

Edema (umum, bagian bawah) Diagnosa keperawatan

5. persepsi-sensori Diagnosa keperawatan I:

gejala : sakit kepala penglihatan kabur. perubahan kelebihan volume cairan berhubungan

Kram otot/kejang sindrom ”kaki Gelisah). dengan gagal ginjal dengan kelebihan air

Tanda : gangguan status mental, contoh penurunan kriteria hasil: keseimbangan cairan

lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi, indikator


kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat
kesadaran (azotemia, ketidak seimbangan arteri rata-rata dalam tingkat nilai yang
elektrolit/asam basa. diharapkan

Kejang, faskikulasi otot, aktifitas kejang. tekanan vena sentral dalam tingkat nilai yang
diharapkan
6. Nyeri dan keamanan
tekanan darah dalam tingkat nilai yang dharapkan
Gejala : nafas pendek
intervensi:
Tanda : takipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi,
kusmaul, nafas amonia, batuk produktif dengan manajemen elektrolit
spuum kental merah muda (edema paru)
Implementasi:
7. keamanan
ü monitor elektrolit sebelum abnormal
gejala : adanya reaksi transfusi
ü monitor manifestasi keseimbangan airan
tanda : demam, sepsis (dehidrasi), ptekie atau kulit
ü berikan cairan
ekimosis, pruritus, kulit kerin.
ü pertahankan keakuratan intake dan output
8. Penyuluhan /pembeajaran
ü berikan elektrolit tindakan tambahan (oral, NGT,
Gejala : riwayat penyakit polikistik keluarga,
10) sesuai resep
nefritis herediter, batu urinarius, malignansi,
riwayat terpapar toksin, (obat, racun lingkungan) ü ajarkan pasien degan keluarga tentang tipe,
penyebab, tremorit dalam keseimbangancairan
manajemen cairan Aktivitas:

Implementasi: ü Tentukan kemajuan BB harian yang diharapkan


bersama klien
ü naikkan masukan obat oral
ü Monitor masukan kalori perharinya
ü cairan intravena: berikan cairan IV temperatur
ruang ü Monitor klien berkaitan dengn makan, penurunan
berat badan, dan kenaikan BB
ü monitor kelebihan cairan dan reaksi fisik
ü Anjurkan klien untuk mengurangi aktivitasnya
sehingga bisa mendukung program kenaikan B
diagnosa keperawatan II:

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh berhubungan dengn katabolisme protein

Kriteria hasil: mempertahankan status nutrisi


adekuat

Indikator

ü Berat Badan Stabil

ü Tidak ditemukan edema

ü Albumin dalam batas normal

Intervensi:

manajemen nutrisi:

Aktivitas :

ü Menanyakan pada klien apakah memiliki alergi


terhadap makanan

ü Beri dukungan kepada klien untuk mendapatkan


intake kalori yang adekuat sesuai dengan tipe tubuh
dan pola aktivitasnya

ü Beri klien makanan yang mengandung protein,


tinggi kalori

ü Monitor catatab intae kandungan nutrisi pada


makanan

manajemen gangguan makan

Anda mungkin juga menyukai