Referat Fix
Referat Fix
PENDAHULUAN
degenerasi yang tidak dapat dihindari. Seluruh sistem, cepat atau lambat akan
pada organ dan/atau sistem yang terkena. Perubahan yang normal dalam bentuk
dan fungsi otak yang sudah tua harus dibedakan dari perubahan yang disebabkan
Salah satu manifestasi klinik yang khas adalah timbulnya demensia. Penyakit
semacam ini sering dicirikan sebagai pelemahan fungsi kognitif atau sebagai
demensia. Memang, demensia dapat terjadi pada umur berapa saja, bergantung
pada faktor penyebabnya, namun demikian demensia sering terjadi pada lansia.1
fungsi kognitif tanpa gangguan kesadaran. Fungsi kognitif yang dapat dipengaruhi
yang berat dan merupakan suatu penurunan dari tingkat fungsi sebelumnya. 1,2
Dari aspek medik, demensia merupakan masalah yang tak kalah rumitnya
dengan masalah yang terdapat pada penyakit kronis lainnya (stroke, diabetes
1
mellitus, hipertensi, keganasan). Ilmu kedokteran dan kesehatan mengemban misi
kematian umum dan bayi, sangatlah membantu peningkatan umur harapan hidup
(UHH). Pada tahun 2000 umur harapan hidup antara 65-70 tahun meningkat
menjadi 9,37 persen dari tahun sebelumnya. Dalam istilah demografi, penduduk
lansia yang akan berdampak pada pergeseran pola penyakit dari penyakit infeksi
age) : 45-69 tahun, usia lanjut (elderly) : 60-74 tahun, tua (old) : 75-90 tahun, dan
yang berusia 80 tahun, kira-kira 20 persen menderita demensia berat. Dari semua
yang merupakan tipe demensia paling sering. Kira-kira lima persen dari semua
2
dengan 15 sampai 25 persen dari semua orang yang berusia 85 tahun atau lebih.
demensia. Demensia vaskular paling sering ditemukan pada orang yang berusia
antara 60-70 tahun dan lebih sering pada laki-laki dibandingkan wanita.
mendapatkan bahwa bila demensia disebabkan oleh penyakit vaskular, hal ini
biasanya terjadi karena adanya infark di otak, dan hal ini melahirkan konsep
adanya gangguan memori sebagai suatu sarat. Hal ini dapat dibenarkan pada
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
mengandung tiga hal pokok, yaitu gangguan kognitif, gangguan tadi harus
kondisi medik secara umum, bahan-bahan tertentu (obat, narkotika, toksin), atau
berbagai faktor etiologi. Demensia dapat progresif, statik atau dapat pula
mendasarinya serta bergantung pula pada ketersediaan dan kecepatan terapi yang
efektif. 3
B. KLASIFIKASI
4
a. Penyakit yang berhubungan dengan Sindrom Medik: Hal ini
5
Tabel 2. Beberapa penyebab demensia pada dewasa yang belum dapat diobati/ irreversibel. 4
Primer degenerative
- Penyakit Alzheimer
- Penyakit Pick
- Penyakit Huntington
- Penyakit Parkinson
- Degenerasi olivopontocerebellar
- Progressive Supranuclear Palsy
- Degenerasi cortical-basal ganglionic
Infeksi
- Penyakit Creutzfeldt-Jakob
- Sub-acute sclerosing panencephalitis
- Progressive multifocal leukoencephalopathy
Metabolik
- Metachromatic leukodyntrophy
- Penyakit Kuf
- Gangliosidoses
C. ETIOLOGI
jenis Alzheimer ini. Pada kebanyakan penderita, berat kasar otak pada saat otopsi
jauh lebih rendah dan ventrikel dan sulkus jauh lebih besar dibandingkan yang
normal untuk seukuran usia tersebut. Demielinasi dan peningkatan kandungan air
pada jaringan otak ditemukan berdekatan dengan ventrikel lateral dan dalam
beberapa daerah lain di bagian dalam hemisfer serebrum pada penderita manula,
jumlah kekusutan neurofibril dan plak neuritik dan juga penurunan 60-90 persen
di korteks.5
7
Neuropatologi. Observasi makroskopis neuro-anatomik klasik pada otak dari
seorang pasien dengan penyakit Alzheimer adalah atrofi difus dengan pendataran
Guam, penyakit Hallervorden-Spatz, dan otak orang lanjut usia yang normal.
Plak senilis juga dikenal sebagai plak amiloid, adalah jauh lebih indikatif
Protein prekursor amiloid. Gen untuk protein prekursor amiloid adalah pada
yang merupakan kandungan utama dari plak senilis, adalah suatu peptida dengan
Pada sindroma Down (trisomi 21), terdapat tiga cetakan protein prekursor
8
amiloid, dan pada penyakit dimana terjadi mutasi pada kodon 717 dalam gen
amiloid yang abnormal adalah penyebab utama yang penting pada penyakit
Alzheimer masih belum terjawab. Tetapi, banyak kelompok peneliti secara aktif
prosesnya pada pasien dengan demensia tipe Alzheimer dalam usaha untuk
data yang konsisten dengan hipotesis bahwa suatu degenerasi spesifik pada
neuron kolinergik ditemukan pada nukleus basalis Meynerti pada pasien dengan
penyakit Alzheimer. Data lain yang mendukung adanya defisit kolinergik pada
9
Alzheimer diperkirakan dari penurunan neuron yang mengandung norepinefrin
patologis otak dari pasien dengan penyakit Alzheimer. Dua neurotransmiter lain
kekurangan cairan yaitu lebih kaku dibandingkan normal. Beberapa peneliti telah
sebagai faktor kausatif, karena kadar aluminium yang tinggi telah ditemukan
Orang dengan satu salinan gen menderita penyakit Alzheimer tiga kali lebih
sering daripada orang tanpa gen E4. Orang dengan dua gen E4 mempunyai
kemungkinan menderita penyakit delapan kali lebih sering daripada orang tanpa
gen E4.5
10
b) Demensia Vaskular
vaskular serebral yang multipel, yang menyebabkan suatu pola gejala demensia.
Demensia vaskular paling sering pada laki-laki, khususnya pada mereka dengan
hipertensi yang telah ada sebelumnya atau faktor risiko kardiovaskular lainnya.
menyebar pada daerah otak yang luas. Penyebab infark mungkin termasuk oklusi
pembuluh darah oleh plak arteriosklerotik atau tromboemboli dari tempat asal
yang jauh (sebagai contohnya katup jantung). Suatu pemeriksaan pasien dapat
c) Penyakit Pick
Alzheimer, penyakit Pick ditandai oleh atrofi yang lebih banyak dalam daerah
adanya badan Pick neuronal yang merupakan massa elemen sitoskeletal. Badan
Pick ditemukan pada beberapa spesimen postmortem tetapi tidak diperlukan untuk
diagnosis. Penyebab penyakit Pick tidak diketahui. Penyakit Pick berjumlah kira-
kira lima persen dari semua demensia yang irreversibel. Penyakit ini paling sering
terjadi pada laki-laki, khususnya mereka yang mempunyai sanak saudara derajat
11
pertama dengan kondisi tersebut. Penyakit Pick sulit dibedakan dari demensia tipe
Alzheimer, walaupun stadium awal penyakit Pick lebih sering ditandai oleh
perubahan kepribadian dan perilaku, dengan fungsi kognitif lain yang relatif
plasiditas, hiperoralitas) adalah jauh lebih sering pada penyakit Pick dibandingkan
d) Penyakit Creutzfeldt-Jakob
yang disebabkan oleh agen yang progresif secara lambat, dan dapat ditransmisikan
(yaitu, agen infektif), paling mungkin suatu prion, yang merupakan agen
yang berhubungan dengan prion adalah scrapie (penyakit pada domba), kuru
(suatu gangguan degeneratif sistem saraf pusat yang fatal pada suku di dataran
degenerasi berbentuk spongiosa pada otak, yang ditandai dengan tidak adanya
sporadik, mengenai individual dalam usia 50-an. Terdapat bukti bahwa periode
12
inkubasi mungkin relatif singkat (satu sampai dua tahun) atau relatif lama
ataksia gaya berjalan, mioklonus, dan demensia. Penyakit biasanya secara cepat
e) Penyakit Binswanger
kortikal. Penyakit ini ditandai dengan adanya banyak infark-infark kecil pada
resonance imaging: MRI), telah menemukan bahwa kondisi tersebut adalah lebih
f) Penyakit Huntington
subkortikal, yang ditandai oleh kelainan motorik yang lebih banyak dan kelainan
13
bicara yang lebih sedikit dibandingkan tipe demensia kortikal (tabel 1). Demensia
melakukan tugas yang kompleks, tetapi ingatan, bahasa, dan tilikan tetap relatif
utuh pada stadium awal dan menengah dari penyakit. Tetapi, saat penyakit
berkembang, demensia menjadi lengkap dan ciri yang membedakan penyakit ini
dari demensia tipe Alzheimer adalah tingginya insidensi depresi dan psikosis,
g) Penyakit Parkinson
ganglia basalis yang sering disertai dengan demensia dan depresi. Diperkirakan 20
dapat diukur. Pergerakan yang lambat pada pasien dengan penyakit Parkinson
adalah disertai dengan berpikir yang lambat pada beberapa pasien yang terkena,
suatu ciri yang disebut oleh beberapa dokter sebagai bradifenia (bradyphenia).6
14
demensia pada pasien yang terinfeksi HIV seringkali disertai oleh tampaknya
D. GAMBARAN KLINIK
kognitif berikut ini: afasia, apraksia, agnosia, atau gangguan dalam hal fungsi
a) Gangguan memori
atau lupa akan hal-hal yang baru saja dikenal, dikerjakan atau dipelajari. Sebagian
seringkali kehilangan dompet dan kunci, lupa bahwa sedang meninggalkan bahan
masakan di kompor yang menyala, dan merasa asing terhadap tetangganya. Pada
15
penderita lupa akan pekerjaan, sekolah, tanggal lahir, anggota keluarga, dan
b) Gangguan orientasi
Karena daya ingat adalah penting untuk orientasi terhadap orang, tempat,
dan waktu. Orientasi dapat terganggu secara progresif selama perjalanan penyakit
tingkat kesadaran.6
c) Afasia
Dapat dalam bentuk kesulitan menyebut nama orang atau benda. Penderita
afasia berbicara secara samar-samar atau terkesan hampa, dengan ungkapan kata-
kata yang panjang, dan menggunakan istilah-istilah yang tak menentu misalnya
“anu”, “itu”, “apa itu”. Bahasa lisan dan tertulis dapat pula terganggu. Pada tahap
lanjut, penderita dapat menjadi bisu atau mengalami gangguan pola bicara yang
dicirikan oleh ekolalia (menirukan apa yang dia dengar) atau palilalia yang berarti
d) Apraksia
motorik, fungsi sensorik dan pengertian yang diperlukan tetap baik. Penderita
16
e) Agnosia
maupun fungsi sensoriknya utuh. Sebagai contoh, penderita tak dapat mengenali
kursi, pena, meskipun visusnya baik. Akhirnya, penderita tak mengenal lagi
anggota keluarganya dan bahkan dirinya sendiri yang tampak pada cermin.
Demikian pula, walaupun sensasi taktilnya utuh, penderita tak mampu mengenali
benda yang diletakkan di tangannya atau yang disentuhnya misalnya kunci atau
uang logam.6
g) Perubahan Kepribadian
perilaku mereka terhadap orang lain. Pasien demensia yang mempunyai waham
17
paranoid biasanya bersikap bermusuhan terhadap anggota keluarga dan
mengalami perubahan kepribadian yang jelas dan mungkin mudah marah dan
meledak-ledak.6
h) Gangguan Lain
demensia juga menunjukkan tertawa atau menangis yang patologis, yaitu emosi
potensial dalam DSM-IV. Tanda neurologis lain yang dapat berhubungan dengan
demensia adalah kejang, yang terlihat pada kira-kira 10 persen pasien dengan
demensia tipe Alzheimer dan 20 persen pasien dengan demensia vaskular, dan
18
Palsi serebrobulbar, disartria, dan disfagia juga lebih sering pada demensia
kemampuan untuk menerapkan apa yang disebut oleh Kurt Goldstein sebagai
contoh tunggal, dalam membentuk konsep, dan dalam mengambil perbedaan dan
reaksi katastropik, yang ditandai oleh agitasi sekunder karena kesadaran subjektif
lain. Tidak adanya pertimbangan atau control impuls yang buruk sering
frontalis. Contoh dari gangguan tersebut adalah bahasa yang kasar, humor yang
tidak sesuai, pengabaian penampilan dan higiene pribadi, dan mengabaikan aturan
ataksia, dan terjatuh secara tidak disengaja. Keadaan ini terjadi pada pasien lanjut
usia yang mengalami sedasi berat dan pada pasien demensia yang bereaksi secara
menyimpang bahkan terhadap dosis kecil obat psikoaktif. Sindroma juga terjadi
19
pada pasien demensia jika stimuli eksternal, seperti cahaya dan isyarat yang
Hasil dari semua pemeriksaan laboratorium adalah normal, termasuk B12, folat, T4
yang nyata.5,6
E. DIAGNOSIS
pemeriksaan suatu mental, dan pada informasi dari anggota keluarga, teman-
teman, dan perusahaan. Keluhan perubahan kepribadian pada seorang pasien yang
berusia lebih dari 40 tahun menyatakan bahwa suatu diagnosis demensia harus
dandanan yang kotor, ucapan yang tidak tertahan, gurauan yang bodoh, atau
ekspresi wajah atau gaya yang bodoh, apatik atau kosong menyatakan adanya
20
a) Demensia tipe Alzheimer
lain dari penurunan kognitif (afasia, apraksia, agnosia, atau fungsi eksekutif yang
menerus dan bertahap pada fungsi, gangguan fungsi sosial atau pekerjaan, dan
onset dapat digolongkan sebagai awal (pada usia 65 tahun atau kurang) atau
lambat (setelah usia 65 tahun) dan gejala perilaku yang predominan dapat diberi
b) Demensia Vaskular
Gejala umum dari demensia vaskular adalah sama dengan gejala untuk
kode secara langsung: penyakit HIV, trauma kepala, penyakit Parkinson, penyakit
21
d) Demensia menetap akibat zat
Alasan utama bahwa kategori DSM-IV ini dituliskan dengan demensia dan
berpikir tentang diagnosis banding. Zat spesifik yang merupakan referensi silang
DSM-IV adalah alkohol, inhalan, sedatif, hipnotik, atau ansiolitik, dan zat lain
F. DIAGNOSIS BANDING
Alzheimer dan demensia vaskular agak lebih cepat dibandingkan di masa lalu
pada beberapa kasus. Suatu bidang penelitian yang sedang giat dilakukan adalah
berbagai jenis demensia; dan tidak lama lagi, penggunaan pencitraan SPECT
satu periode waktu. Walaupun pemburukan yang jelas dan bertahap mungkin
tidak ditemukan pada semua kasus, gejala neurologis fokal adalah lebih sering
22
b) Demensia vaskular lawan Serangan Iskemik Transien
episode singkat disfungsi neurologis fokal yang berlangsung kurang dari 24 jam
dari suatu lesi intrakranial proksimal yang menyebabkan iskemia otak transien,
dan episode biasanya menghilang tanpa perubahan patologis yang bermakna pada
yang tidak diobati selanjutnya mengalami suatu infark otak; dengan demikian,
pengenalan serangan iskemik transien adalah suatu strategi klinis yang penting
c) Delirium
yang bertahan tanpa perubahan selama beberapa bulan lebih mengarah kepada
keadaan sulit untuk membedakan apakah terjadi delirium atau demensia, maka
penderita lebih lanjut secara cermat untuk menentukan jenis gangguan yang
sebenarnya.6
23
d) Depresi
Depresi yang berat dapat disertai keluhan tentang gangguan memori, sulit
pada pemeriksaan status mental dan neuropsikologi. Terutama pada lanjut usia,
sering kali sulit untuk menentukan apakah gejala gangguan kognitif merupakan
gejala demensia atau depresi. Kesulitan ini dapat dipecahkan melalui pemeriksaan
medik yang menyeluruh dan evaluasi awitan gangguan yang ada, urutan
e) Amnesia
abstraksi).6
f) Retardasi mental
tahun. Apabila demensia tampak pada usia di bawah 18 tahun, diagnosis demensia
24
g) Skizofrenia
skizofrenia muncul pada usia lebih muda; disamping itu dicirikan oleh pola gejala
yang khas tanpa disertai etiologi yang spesifik. Yang khas, gangguan kognitif
pada skizofrenia jauh lebih berat daripada gangguan kognitif pada demensia.6
G. TERAPI
dilakukan tepat pada waktunya. Riwayat medis yang lengkap, pemeriksaan fisik,
dan tes laboratorium, termasuk pencitraan otak yang tepat, harus dilakukan segera
setelah diagnosis dicurigai. Jika pasien menderita akibat suatu penyebab demensia
pemeliharaan diet gizi, latihan yang tepat, terapi rekreasi dan aktivitas, perhatian
terhadap masalah visual dan audiotoris, dan pengobatan masalah medis yang
25
keluarga yang menghadapi frustasi, kesedihan, dan masalah psikologis saat
Jika diagnosis demensia vaskular dibuat, faktor risiko yang berperan pada
a) Sikap umum:
organik
Untuk demensia tidak ada terapi spesifik atau drug of choice. Terapi
26
penyuluhan tentang situasi demensia; dengan demikian keluarga dapat merawat
a. Cholinergic-enhancing agents
27
Dengan lecithin hasilnya cenderung negatif, walaupun dengan
d. Nootropic agents
Dari golongan nootropic substances ada dua jenis obat yang sering
e. Dihydropyridine
28
mengembalikan fungsi kognitif yang menurun pada lansia dan
29
BAB III
KESIMPULAN
Kesulitan pada ingatan jangka pendek dan jangka panjang, berpikir abstrak
semuanya cukup berat untuk mengganggu fungsi sosial dan pekerjaan, terjadi
dalam keadaan kesadaran yang jernih, dan tidak disebabkan oleh gangguan mental
faktor penyebab tadi, maka ada beberapa jenis demensia yang dapat ditolong
sempurna. Disamping itu ada jenis demensia yang sampai saat ini belum ada
obatnya, ialah demensia pada Creutzfeldt-Jakob dan AIDS. Sementara itu, untuk
30
Penatalaksanaan demensia secara menyeluruh melibatkan seluruh anggota
31
DAFTAR PUSTAKA
2003
69.
Surabaya; 2001
32