Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH PERUBAHAN BUDAYA ORGANISASI

DOSEN PENGAMPU: Dr. ENDAH SETYOWATI, M.Si

PERTANYAAN:
1. Apakah organisasi publik
2. Apakah organisasi privat
3. Uraikan perbedaan organisasi publik dan organisasi privat dan buatlah bentuk tabel dari
perbedaan tersebut
4. Analisis efektivitas organisasi publik dan organisasi privat

PENGERTIAN ORGANISASI
Sebelum menguraikan tentang pengertian organisasi publik dan organisasi privat dan
perbedaan serta analisis efektivitas di antara keduanya, pertama-tama kita perlu memahami
pengertian organisasi itu sendiri.
Pengertian Organisasi menurut:
- Dwight Waldo:
Struktur otoritas dan hubungan personal dalam suatu sistem administrasi
- Chester Barnard:
Suatu sistem aktivitas yang terkoordinasikan secara standar, atau sistem kekuatan dua orang
atau lebih
- Philip Selznick:
Suatu ekspresi structural dari kegiatan rasional
- Gareth Morgan: organisasi dapat didefisikan secara bervariasi, yaitu sebagai:
 Suatu kumpulan orang yang ingin mencapai tujuan secara rasional
 Suatu kondisi dari konstituen yang berkuasa dimana mereka menggunakan kekuasaannya
untuk mengontrol distribusi sumberdaya dalam organisasi
 Suatu sistem terbuka dimana terjadi sistem transformasi input-output dengan lingkungan
 Sistem yang menghasilkan pemaknaan tertentu, dimana tujuan diciptakan secar simbolik
dan dipelihara oleh manajemen
 Sistem pasangan yang independen, dimana unit-unit yang berada di dalamnya dapat
memiliki tujuan yang berbeda atau konflik
 Suatu sistem politik, dimana konstituen internal berusaha mengontrol proses pembuatan
keputusan dalam memantapkan posisinya
 Suatu alat untuk mendominasi
 Suatu unit yang memproses informasi baik secara horizontal maupun secara vertical
melalui suatu hirarki structural
 Suatu penjara psikis, dimana para anggotanya selalu ditekan/dihambat kebebasannya oleh
organisasi misalnya dengan menetapkan pembagian kerja, standar kerja, pembentukan unit
dan divisi
 Suatu kontrak sosial dimana terdapat serangkaian kesepakatan yang tidak tertulis dan para
anggotanya harus berperilaku sedemikian rupa sehingga mendapatkan kompensasi
- Robbins:
Suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan suatu batasan yang relatif
jelas, yang berfungsi secara relatif teratur dalam rangka mencapai suatu atau serangkaian tujuan
- Shafritz dan Russel:
Suatu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu
Secara umum suatu organisasi dapat dikategorikan dalam dua sektor, yaitu sektor bisnis,
sektor publik.
Istilah publik berasal dari bahasa Latin “of people” (yang berkenaan dengan masyarakat).
Sasaran organisasi publik ditujukan kepada masyarakat umum. Organisasi publik adalah tipe
organisasi yang bertujuan menghasilkan pelayanan kepada masyarakat, tanpa membedakan status
dan kedudukannya. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang
pelayanan publik dan penyelenggaraan Negara. Organisasi sektor publik pada umumnya berupa
lembaga-lembaga Negara atau pemerintahan atau organisasi yang memiliki keterkaitan dengan
keuangan Negara. Organisasi publik adalah organisasi kompleks yang diciptakan oleh undang-undang
yang bertugas mengatur dan mengadministrasikan peraturan undang-undang. (Salusu, 1996)
Istilah privat berasal dari bahasa Latin “set apart” (yang terpisah). Sasaran organisasi bisnis
ditujukan pada hal – hal yang ‘terpisah’ dari masyarakat secara umum. Organisasi privat atau bisnis
adalah organisasi yang ditujukan untuk menyediakan barang dan jasa kepada konsumen, yang
dibedakan dari kemampuanya membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan bisnis pasar.
Organisasi sektor bisnis merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang bisnis komersial atau
disebut juga sebagai sektor privat atau swasta. Organisasi sektor bisnis dapat berbentuk usaha
perseorangan (proprietorship), persekutuan (partnership), maupun perseroan (coporation).
Walter (1984) melihat bahwa sebenarnya organisasi publik dan organisasi privat secara
bersama-sama menghadapi tantangan yang datang dari lingkungan eksternal (Salusu, 1996)
PERBEDAAN ORGANISASI PUBLIK DAN ORGANISASI PRIVAT
Berikut adalah Perbedaan antara Organisasi Publik dan Organisasi Bisnis menurut:
I. Prof. Dr. J. Salusu, MA (1996)
Perbedaan Utama antara Organisasi Publik dan Organisasi Bisnis:
1. Kekuasaan dan Politik
Peranan dan ambisi politik dari actor-aktor politik pemerintahan dan birokrasi jauh lebih
menonjol dibandingkan dengan yang dimiliki para pelaku bisnis, yang kemudian tampak
dalam praktek pelayanan kepada masyarakat. Ragam dan macam tingkah laku dari para
manajer bisnis justru merupakan factor eksternal yang sangat berharga sebagai masukan
bagi para manajer pemerintahan. Akan tetapi sistem kewenangan yang diciptakan dalam
jajaran birokrasi sering kali kompleks dan tumpang tindih. Berbeda dengan sistem
kewenangan dalam dunia bisnis yang umumnya lebih sederhana dan jelas. Selain itu, para
manajer dari organisasi bisnis relative lebih bisa bertindak dan merumuskan suatu
kebijaksanaan dan bahkan juga dalam menggunakan cara yang dianggap paling efektif
dalam melaksanakannya sepanjang hal itu tidak secara tegas dilarang.
2. Pengaruh Manajer Publik
Para manajer pada organisasi publik umumnya mempunyai pengaruh besar apabila mereka
berada dalam posisi yang erat hubunganya dengan isu-isu dan masalah-masalah pokok yang
berkaitan dengan pencapaian sumber daya. Selain itu, pengaruhnya juga besar, apabila
mereka memperoleh dukungan efektif dari pemegang kekuasaan serta kelompok-kelompok
inti dalam organisasinya. Di sector non politik, para manajer publik juga akan mampu
menanamkan pengaruhnya yang cukup kuat, andaikata mereka memiliki kemampuan
professional, kemampuan untuk mencapai reputasi sehingga bisa memperoleh kepercayaan
yang besar, serta mempunyai pengetahuan luas yang luar biasa tentang pemerintahan
termasuk sebagai aspek dan liku-liku operasionalnya (Rainey, 1991)
3. Loyalitas dan Efisiensi
Loyalitas dan ketaatan masyarakat pada pemerintah dan Negara jauh lebih tinggi daripada
loyalitas dan ketaatan para pelanggan dan konsumen terhadap organisasi bisnis dan
nonprofit. Mereka loyal dan taat secara hokum dan undang-udang, tempat pemerintah
member jaminan perlindungan hokum terhadap hak-hak asasi manusia. Selain itu,
pemerintah menjamin sarana dan kemudahan-kemudahan bagi kehidupan dan
penghidupan masyarakat, termasuk kemudahan bagi organisasi bisnis. Pada organisasi
bisnis loyalitas konsumen akan tergantung pada sejauh mana mereka tertarik pada produk
dan jasa yang ditawarkan. Organisasi bisnis adalah produsen dari berbagai kebutuhan
masyarakat. Pada umumnya organisasi ini secara internal cukup efisien, ke luar berjiwa
entrepreneur dan agresif dan hanya terikat pada satu sasaran tunggal, mencari keuntungan.
Bagi organisasi publik atau pemerintahan, dalam member pelayanan, lebih berpedoman
pada prinsip birokratik, dank e dalam tidak efisien, serta keluar tidak avonturistis.
4. Sumber Daya dan Profesionalisme
Dalam kenyataan kehidupan bernegara, sumber daya dan profesionalisme masih dikuasai
oleh pemerintah, sementara kalangan bisnis dapat memilikinya dengan bayaran yang tinggi.
Dalam organisasi bisnis terjadihubungan langsung antara produk perusahaan dan
konsumen. Pada dasarnya sumber keuangannya adalah dari sector swasta dan tidak banyak
tergantung pada peraturan dari pemerintah.
Perbedaan Organisasi Publik Organisasi Bisnis
Kekuasaan dan  Peran dan ambisi politik lebih  Peran dan ambisi politik tidak
politik menonjol begitu berpengaruh
 Sistem kewenangan kompleks dan  Sistem kewenangan lebih
tumpang tindih sederhana dan jelas
 Pimpinan mempunyai kekuasaan
untuk bertindak secara efektif
Pengaruh a. Manajer mempunyai pengaruh Manajer tidak terpengaruh kekuasaan
manajer publik besar apabila: politik. Manajer mempunyai pengaruh
- Berada dalam posisi yang erat apabila mempunya kompetensi yang
hubungannya dengan isu-isu diinginkan untuk mencapai tujuan
dan masalah-masalah pokok organisasi
yang berkaitan dengan
pencapaian sumber daya
- Memperoleh dukungan dari
politisi, elit kekuasaan
b. Di sector non politik, manajer
mampu menanamkan
pengaruhnya apabila memilik
kemampuan profesional
Loyalitas dan Loyalitas dan ketatan masyarakat Loyalitas dan ketaatan pelanggan dan
efisiensi pada pemerintah dan Negara jauh konsumen tergantung pada
lebih tinggi ketertarikannya pada produk dan jasa
Ke dalam tidak efisien, ke luar tidak yang ditawarkan
avonturistis, pelayanan berprinsip Secara internal cukup efisien, ke luar
birokratik berjiwa entrepreneur dan agresif
dengan tujuan tunggal mencari
keuntungan
Sumber daya Menguasai sumber daya Membayar mahal untuk mendapatkan
dan sumber daya
profesionalisme

Perbedaan Khas antara Organisasi Publik dan Organisasi Bisnis:


1. Factor-faktor Lingkungan
a. Tingkat relasi dengan pasar
 Tingkat relasi dengan pasar dari organisasi publik sangat kurang, yang berarti
kurang insentif untuk mengurangi biaya, kurang perhatian pada efisiensi
operasional dan pada penampilan organisasi yang efektif
 Kurangnya relasi dengan pasar berarti kurangnya indicator dan informasi,
misalnya mengenai harga dan keuntungan
b. Kendala formalitas dan hukum (pengadilan, undang-undang, hierarki)
 Banyak kendala pada prosedur dan kurang otonomi bagi para manajer publik
dalam mengambil keputusan
 Ada kecenderungan yang semakin besar untuk memperluas spesifikasi pekerjaan
dengan control yang semakin besar
 Lebih banyak sumber-sumber eksternal yang mempunyai pengaruh formal, selain
sumber-sumber itu sendiri sangat tersebar
c. Pengaruh politik
Diversitas dan intensitas dari pengaruh informal dari luar terhadap keputusan
organisasi publik semakin besar, misalnya tawar menawar, pendapat umum, dan
reaksi dari kelompok-kelompok kepentingan
2. Transaksi Organisasi – Lingkungan
a. Paksaan dan desakan, misalnya monopoli dan sifat dari tindakan pemerintah yang
tidak dapat dihindari
Sangat mungkin bahwa peran serta dalam pelayanan pangan dan keuangan tidak
dapat dihindari dan bahkan merupakan keharusan
b. Dampak yang luas
Tindakan para administrator publik mempunyai dampak simbolik yang besar dan
meluas karena menyangkut kepentingan umum
c. Pengamatan terhadap publik
Pejabat publik lebih banyak melakukan pengamatan yang terinci terhadap masyarakat
umum
d. Harapan publik yang unik
Harapan masyarakat yang lebih besar bahwa pejabat-pejabat pemerintah akan
bertindak bijaksana, penuh tanggung jawab, hormat, dan berlaku jujur
3. Proses dan Struktur Internal
a. Sasaran, kriteria keputusan dan evaluasi pada organisasi publik sangat kompleks
 Sasaran dan kriteria yang sangat beraneka ragam
 Kekaburan yang jauh lebih besar serta ketidakjelasan dari sasaran dan kriteria
 Tujuan-tujuan yang bertentangan cenderung lebih besar
b. Hubungan otoritas dan peran administrator
 Kurangnya otonomi pengambilan keputusan pada pihak administrator publik
 Pada organisasi publik sering tampak kewenangan yang sangat lemah, lagi pula
terpencar pada manajemen tingkat bawah, misalnya bawahan dapat potong
kompas, dapat mengadu pada penguasa lain
 Ada keseganan untuk mendelegasikan pengambilan keputusan
 Manajemen puncak lebih banyak mempunyai peranan politik
c. Penampilan operasional
 Kurang inovatif, sangat hati-hati, dan sangat kaku
 Karena sering terjadi penggantian pejabat sebagai hasil pemilihan atau
pengangkatan politis maka banyak rencana pelaksanaan terganggu
d. Insentif dan struktur insentif
Ada kesulitan yang lebih besar dalam menentukan insentif untuk pekerjaan yang
efisien dan efektif
e. Karakteristik pribadi dari karyawan
 Sifat dan kebutuhan personil yang bervariasi terutama antara para atasan dan
bawahan
 Kepuasan kerja dan komitmen terhadap organisasi sering kurang
II. Dr. Mardiasmo, MBA, Ak. (2004)
Perbedaan sifat dan karakteristik sector publik dengan sector swasta dapat dilihat dengan
membandingkan beberapa hal, yaitu:
1. Tujuan organisasi
Dilihat dari tujuannya, organisasi sector publik berbeda dengan sector swasta. Perbedaan
yang menonjol terletak pada tujuan untuk memperoleh laba. Pada sector swasta terdapat
semangat untuk memaksimumkan laba (profit motive), sedangkan pada sector publik tujuan
utama organisasi bukan untuk memaksimumkan laba tetapi pemberian pelayanan publik
(publik service). Organisasi sector publik juga memiliki tujuan financial, akan tetapi hal
tersebut berbeda baik secara filosofis, konseptual, dan operasionalnya dengan tujuan
profitabilitas pada sector swasta. Jika pada sektor swasta tujuan financial diorientasikan
pada maksimalisasi laba untuk memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham, maka
pada sector publik tujuan financial diorientasikan untuk maksimalisasi pelayanan publik.
2. Sumber pembiayaan
Struktur pembiayaan sector publik berbeda dengan sector swasta dalam hal bentuk, jenis,
dan tingkat risiko. Sumber pembiayaan pada sector swasta lebih fleksibel dan memiliki
variasi yang lebih banyak. Sedangkan pada sector publik, keputusan pemilihan struktur
pembiayaan tidak hanya dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi semata, tetapi juga
pertimbangan politik dan sosial
3. Pola pertanggungjawaban
Manajemen pada sector swasta bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan (pemegang
saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sector publik manajemen bertanggung
jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang digunakan organisasi sector publik
dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal dari masyarakat (publik funds) pola
pertanggungjawaban di sector publik bersifat vertical (pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi) dan horizontal (pertanggungjawaban
kepada masyarakat luas.
4. Struktur organisasi
Struktur organisasi pada sector publik bersifat birokratis, kaku, dan hierarkis, sedangkan
struktur organisasi pada sector swasta lebih fleksibel. Salah satu factor utama yang
membedakan sector publik dengan sector swasta adalah adanya pengaruh politik yang
sangat tinggi pada organisasi sector publik. Sector publik memiliki fungsi yang lebih
kompleks dibandingkan dengan sector swasta. Kompleksitas organisasi akan berpengaruh
terhadap struktur organisasi. Fungsi sector swasta adalah penyediaan barang dan jasa yang
menjadi kebutuhan dan permintaan konsumen.
5. Karakteristik anggaran dan stakeholder yang dipengaruhi
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sector publik rencana anggaran dipublikasikan
kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan. Sementara itu, anggaran
pada sector swasta bersifat tertutup bagi publik karena anggaran merupakan rahasia
perusahaan. “Publik dalam organisasi sector publik memiliki makna yang berbeda dengan
yang dipahami oleh organisasi sector swasta. Pengertian publik terkait dengan stakeholder
organisasi. Sector publik memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan sector swasta,
sehingga stakeholder pada sector publik lebih beragam dibandingkan dengan sector swasta
6. Sistem akuntansi yang digunakan
Sistem akuntansi yang biasa digunakan pada sector swasta adalah akuntansi berbasis akrual.
Sedangkan pada sector publik lebih banyak menggunakan sistem akuntansi berbasis kas.
Tabel Perbedaan Organisasi Publik dan Privat menurut Dr. Mardiasmo, MBA, Ak.
Perbedaan Organisasi Publik Organisasi Bisnis
Tujuan organisasi - Nonprofit motive - Profit motive
- Pelayanan publik - Penyediaan barang dan jasa
komersial
Sumber pendanaan Pajak, retribusi, utang, obligasi Pembiayaan internal: modal
pemerintah, laba BUMN/BUMD, sendiri, laba ditahan, penjualan
penjualan asset Negara, dsb aktiva
Pembiayaan eksternal : utang
bank, obligasi, penerbitan saham
Pertanggungjawaban Kepada masyarakat (publik) dan Kepada pemegang saham dan
parlemen (DPR/DPRD) kreditor
Struktur organisasi Birokratis, kaku, dan hirarkis Fleksibel
Karakteristik Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik
anggaran
Perbedaan Organisasi Publik Organisasi Bisnis
Sistem akuntansi Cash accounting Accrual accounting

ANALISA EFEKTIVITAS ORGANISASI PUBLIK DAN ORGANISASI PRIVAT


Efektifitas berasal dari kata efektif, batasan konsep ini sulit untuk diperinci, karena
masing‐masing disiplin ilmu memberikan pengertian‐pengertian sendiri‐sendiri.
Berbicara mengenai efektifitas, menurut Kumorotomo adalah menyangkut apakah tujuan
dari didirikannya organisasi pelayanan public tersebut tercapai. Hal tersebut erat kaitannya dengan
rasional teknis, nilai, misi tujuan organisasi serta fungsi agen pembangungn (Kumorotomo, 1996).
Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa tindakan yang efektif adalah tindakan pencapaian
tujuan tanpa memperhitungkan bagaimana atau seberapa pengorbanan yang diberikan/ditimbulkan
asalkan tujuan dapat tercapai. Dengan demikian dapat terjadi penghamburan usaha (tenaga, waktu,
fikiran, ruang benda dan uang) dari yang melaksanakan pekerjaan.
Efektivitas adalah keberhasilan mencapai tujuan organisasi. Organisasi yang efektif adalah
organisasi yang mencapai tujuan. Efektivitas sebagai tingkat pencapaian organisasi dalam jangka
pendek dan jangka panjang. Organisasi dapat disebut efektif ketika dapat melaksanakan
kewajibannya dalam memenuhi:
1. kepuasan pelanggan,
2. mencapai visi organisasi,
3. pemenuhan aspirasi,
4. menghasilkan keuntungan bagi organisasi,
5. pengembangan sumber daya manusia organisasi, dan
6. aspirasi yang dimiliki, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat di luar organisasi.
Menurut Bemard (1938:20) efektivitas organisasi merupakan kemahiran dalam sasaran
spesifik dari organisasi yang bersifat objektif (“if it accomplished its specific objective aim”). Schein
dalam bukunya “Organizational Psychology” mendefinisikan efektivitas organisasi sebagai
kemampuan untuk bertahan, menyesuaikan diri, memelihara diri dan juga bertumbuh, lepas dari
fungsi-fungsi tertentu yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
Empat hal yang menggambarkan tentang efektivitas, yaitu:
(1) mengerjakan hal-hal yang benar, di mana sesuai dengan yang seharusnya diselesaikan sesuai
dengan rencana dan aturannya.
(2) mencapai tingkat di atas pesaing, di mana mampu menjadi yang terbaik dengan lawan yang lain
sebagai yang terbaik.
(3) membawa hasil, di mana apa yang telah dikerjakan mampu memberikan hasil yang bermanfaat.
(4) menangani tantangan masa depan.
Jadi dapat dikatakan bahwa efektivitas selalu berkait dengan tujuan. Efektivitas merupakan
salah satu dimensi dari produktivitas (hasil) yaitu mengarah pada pencapaian unjuk kerja yang
maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Efektivitas
adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah
dicapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya.
Efektivitas adalah jangkauan usaha suatu program sebagai suatu system dengan sumber
daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan
sumber daya itu serta tanpa memberi tekanan yang tidak wajar terhadap pelaksanaannya. Efektivitas
adalah suatu kondisi atau keadaan, dimana dalam memilih tujuan yang hendak dicapai dan sarana
yang digunakan, serta kemampuan yang dimiliki adalah tepat, sehingga tujuan yang diinginkan dapat
dicapai dengan hasil yang memuaskan”. Jadi, efektivitas organisasi adalah tingkat keberhasilan
organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran. Dengan demikian, pengertian
efektivitas dalam beberapa definisi di atas menunjukkan pada kualifikasi sampai seberapa jauh
tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Dapat dikatakan bahwa efektivitas
merupakan suatu konsep yang menggambarkan tentang keberhasilan suatu organisasi dalam
mencapai tujuannya. Jadi efektivitas adalah pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan dengan pemakaian proses yaitu pemilihan cara-cara yang sesuai dengan tujuan.
Pemaparan di atas menunjukkan bahwa tujuan menjadi pokok pertama dan utama dari
sebuah kegiatan dalam suatu organisasi. Dengan kata lain unsur yang penting dalam teori efektivitas
adalah pencapaian tujuan yang sesuai dengan apa yang telah disepakati secara maksimal. Tujuan itu
tidak lain adalah harapan yang dicita-citakan atau suatu kondisi tertentu yang ingin dicapai oleh
serangkaian proses. Dengan demikian perumusan tujuan dan proses mencapai tujuan itu melibatkan
berbagai komponen, antara lain tenaga, sarana dan prasarana, serta waktu.
Organisasi public dikatakan efektif apabila mampu mencapai tujuan organisasi public tersebut, yaitu
pelayanan kepada masyarakat (non profit oriented). Tanpa memperhitungkan besarnya sumberdaya
yang dikeluarkan, selama mampu mencapai tujuan, maka organisasi dikatakan efektif apabila mampu
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendapat Handayaningrat
(1996), suatu tujuan atau sasaran yang telah tercapai sesuai dengan rencana adalah efektif tetapi
belum tentu efisien suatu pekerjaan pemerintah sekalipun tidak efektif, dalam arti input dan output
tetapi tercapainya efek atau pengaruh besar terhadap kepentingan masyarakat banyak, baik politik,
ekonomi, sosial dan sebagainya.
Sedangkan menurut Gibson, et.al,. (1993:27) yang dialihbahasakan oleh Djoerban Wahid,
mengemukakan pengertian efektifitas adalah “Pencapaian sasaran yang telah disepakati atas usaha
bersama. Tingkat pencapaian sasaran itu menunjukan tingkat efektifitas”.
Adapun pengertian efektifitas menurut para ahli diantaranya sebagai berikut:
Sondang P. Siagian (2001: 24) memberikan definisi sebagai berikut: “Efektifitas adalah
pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar
ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya.
Efektifitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika
hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektifitasnya.”
Sementara itu Abdurahmat (2003:92): Efektifitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana
dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan
sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu pekerjaan dapat
dilaksanakan secara tepat, efektif, efisien apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan tepat
sesuai dengan yang telah direncanakan. Pengertian efektifitas tersebut lebih menekankan pada
tercapainya sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan tidak begitu
menghiraukan masalah penggunaan biaya dan bahan‐bahan atau material yang digunakan, yang
penting sasaran dan tujuan bisa dicapai dan pekerjaan tergolong itu dikatakan efektif.
Menurut Richard M Steelers (1988:1). “Bagi seorang ahli ekonomi atau analis keuangan
efektifitas semakna dengan keuntungan, atau laba investasi. Bagi seorang manajer produksi,
efektifitas seringkali berarti kuantitas keluaran (output) barang atau jasa. Bagi seorang ilmuwan
bidang riset, efektifitas dijabarkan dengan jumlah paten, penamaan atau produk baru suatu
organisasi. Dan bagi sejumlah sarjana ilmu sosial efektifitas seringkali ditinjau dari sudut kualitas
kehidupan bekerja, singkatnya, pengertian efektifitas mempunyai arti yang berbeda bagi setiap
orang, tergantung kepada kerangka acuan yang dipakai”. Sedangkan tujuan organisasi privat
menurut Mardiasmo (2004) adalah profit oriented. Sehingga dapat disimpulkan bahwa organisasi
privat dapat dikatakan efektif apabila mendapatkan keuntungan atau laba sebanyak-banyaknya.

Daftar Pustaka:
Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta
Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit.
Grasindo. Jakarta

Internet
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26650/4/Chapter%20II.pdf
http://siimettablebh.blogspot.com/2010/11/perbedaan-organisasi-publik-dan.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/374/jbptunikompp-gdl-watiarisas-18680-1-baasp2-0.pdf
http://anahuraki.lecture.ub.ac.id/files/2012/07/org-publik-dan-bisnis-4.pdf
http://usepmulyana.files.wordpress.com/2009/02/manajemen-pelayanan-publik.pdf
http://redscoter.blogspot.com/2010/12/perbedaan-organisasi-publik-dan-swasta.html
http://anggia-megani.blogspot.com/2010/12/pengertian-organisasi-publik-dan-bisnis.html
http://afrizalwszaini.wordpress.com/makalah/manajemen-organisasi-publik/
https://www.academia.edu/7153145/BAB_3_komparasi_organisasi_sektor_publik_vs_swasta

Anda mungkin juga menyukai