Anda di halaman 1dari 3

1.

Perspektif Klasik
Teori organisasi klasik adalah teori yang berkembang di akhir abad ke-18, Atau periode yang
sering disebut Industri. Revolusi Perkembangan teori organisasi tidak lepas dari faktor
lingkungan, yang meliputi aspek teknologi, sistem politik, sistem sosial dan budaya, serta
demografi (persebaran fisik manusia).
2. Perspektif Modern
Teori organisasi perspektif modern adalah kelanjutan dari pemikiran-pemikiran era
klasik. Namun dilihat dari sisi yang lain, mereka ini berbeda. Inspirasi utama mereka
adalah keteraturan dan cara kerja alam , khusunya dari aspek biologis.
Ludwig Von Bertalanffy, adalah seorang ahli biofisiologi Jerman yang mengambil
konsep “organisme” yang kemudian dikembangkan ahli-ahli biologi untuk diterapkan
pada semua jenis “sistem” secara umum.
Peletak dasar dari pemikiran perspektif modern disusun Bertalanffy dibangun
berdasarkan premis-premis dasar yaitu seperti :
- Hierarki atau sebuah sistem selalu terdiri dari tingkatan-tingkatan yang makin tinggi
kompleksitasnya.
- Hubungan timbal balik dengan lingkungan: sistem yang terbuka selalu berorientasi
dengan lingkungannya secara timbal balik, yaitu pertukaran materi dan energi dalam
bentuk output-input.
- Pengaturan diri dan control atau sistem yang selalu berorientasi pada tujuan, dan
sistem yang mengatur perilakunya untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Perspektif Post-Modern
Memiliki tujuan yaitu mengungkapkan realitas yang lebih kompleks atau sebuah
kebenaran bisa berdampingan dengan. Kebenaran satu sama lain meskipun keduanya
tidak sama. Ketika metode postmodern masuk dalam hal teori organisasi, kesenjangan
tampaknya telah melebar.
Mungkin para eksekutif dan manajer merasakannya pindah dari "dunia aksi" ke
"dunia kontemplasi". Seolah-olah tanggung jawab itu tidak cukup menentukan arah
dan tujuan organisasi yang artinya pengelola organisasi tidak cukup hanya mengawasi
dan mengontrol dampak-dampak internal dan mereka juga perlu mengkaji lebih
dalam.
4. Tipe-Tipe Organisasi
1. Organisasi formal dan informal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang
menentang hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung
jawabnya.
Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran, melalui apa
komunikasi berlangsung. organisasi formal, menunjukkan tugas-tugas terspektif bagi
masing-masing anggotanya.
Organisasi-organisasi formal ini bisa bertahan lama, dan mereka terencana. mengingat
bahwa ditekankan mereka untuk lebih teratur, maka mereka relative bersifat tidak
fleksibel. contoh organisasi-organisasi formal seperti perusahaan-perusahaan besar,
badan badan pemerintah dan universitas.
Lain halnya dengan organisasi informal mereka terorganisasi secara lepas dan mereka
bersifat fleksibel, tidak terumuskan dengan baik, dan sifatnya secara spontan.
Keanggotaan pada organisasiorganisasi informal dicapai baik secara sadar, maupun
tidak sadar.
5. Organisasi Primer dan Organisasi Sekunder
Organisasi-organisasi primer menuntut keterlibatan lengkap, pribadi, dan emosional
para anggotanya. Organisasi-organisasi demikian dicirikan oleh hubungan-hubungan
yang bersifat pribadi, langsung, spontan, dan tatapmuka.
Contoh tentang organisasi primer adalah misalnya: keluarga tertentu, orang-orang
yang berdedikasi tinggi pada profesi mereka yang menimbulkan kuasa-kuasa yang
menyentuh hati para anggota mereka.
Kemudian organisasi sekunder yang memiliki sifat masuk akal, rasional dan kontrak.
resmi impersonal, wajib didefinisikan secara khusus.organisasi
Sekunder bukanlah bertujuan memberi kepuasan, tetapi mereka menyediakan alat
untuk memuaskan tujuan anggotayang anggotanya sendiri berpartisipasi terbatas pada
organisasi ini.
6. Organisasi-organisasi yang diklasifikasikan berdasarkan sasaran pokok mereka.
Organisasi dengan tujuan mencapai sasaran atau sasaran-sasaran tertentu, yang secara
luas dapat diartikan untuk memuaskan kebutuhan, keinginan, atau sasaransasaran para
anggota.
Contohnya :
a. Organisasi-organisasi pelayanan (service organizations), yang siap membantu orang
orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari masing-masing pihak yang menerima
service atau pelayanan.
b. Organisasi-organisasi ekonomi (economic organizations), yaitu organisasi-
organisasi yang menyediakan barang-barang dan jasa-jasa sebagai imbalan untuk
pembayaran dalam bentuk tertentu seperti (koperasi-koperasi, penyewa apartemen-
apartemen)
c. Organisasi-organisasi religius (religious organizations), yang memenuhi kebutuhan
spiritual dari anggotanya (masjid).

Anda mungkin juga menyukai