dari seluruh materi yang telah dipelajari, pada kegiatan tutorial perilaku
organisasi.
Pengertian organisasi adalah : unit sosial atau entitas sosial yang didirikan oleh manusia untuk
jangka waktu yang relatif lama, beranggotakan sekelompok manusia – minimal dua orang,
mempunyai kegiatan yang terkoordinir, teratur dan terstruktur, didirikan untuk mencapai tujuan
tertentu dan mempunyai identitas diri yang membedakan satu entitas dengan entitas lainnya.
Pengertian perilaku organisasi, adalah : suatu bidang studi terapan yang mempelajari perilaku
manusia didalam organisasi, baik manusia dalam kapasitasnya sebagai individu maupun manusia
sebagai kelompok, dan hubungan antara manusia dengan variabel yang releven dengan
organisasi dalam rangka untuk meningkatkan efektifitas organisasi dan kepuasan kerja
karyawan.
Tujuan mempelajari perilaku organisasi, yaitu : 1. Mendeskripsikan perilaku manusia.
2. Menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia. 3. Mengendalikan perilaku manusia.
Dimensi kepribadian, diantaranya : 1). The big five model of personality, adalah : dimensi kepribadian yang
kensepnya dibangun berdasarkan keenam belas karakter utama manusia, yang terdiri : openness to experience,
conscientiousness, extraversion, agreebleness, dan neuroticism. 2). Locus of control, 3). Kepribadian Tipe A dan
Tipe B, 4). Machiavellianism, 5). Self-monitoring, 6).Self-esteem
Kemampuan diri : setiap orang memiliki kemampuan-nya masing – masing untuk melakukan sesuatu, namun harus
diakui pula keterbatasannya, tidak setiap orang bisa mengerjakan semua pekerjaan yang diperintahkan. Oleh
karena itu, kemampuan diri seseorang perlu dipahami secara seksama disamping untuk memahami karakteristik
orang tersebut juga dalam rangka mengoptimalkan kinerja individual.
Secara umum kemampuan diri seseorang dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. kemampuan mental,
2. kemampuan fisik.
Proses persepsi terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : menangkap sensasi, memberi atensi dan
mengorganisasi persepsi.
Faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu: 1. individu yang melakukan persepsi, 2. objek yang
dipersepsi, 3. konteks yang melingkupi terjadinya persepsi.
Strategi manajemen impresi, terdiri dari dua, yaitu: 1. jika seorang karyawan ingin
meminimalkan tanggungjawab terhadap kejadian yang tidak menguntungkan atau keluar dari
masalah yang selama ini mengganggu dirinya, bisa dilakukan strategi preventif. 2. jika ia
menginginkan tanggungjawab maksimal terhadap sebuah hasil kegiatan yang dinilai positif bagi
dirinya atau paling tidak dirinya tampak lebih baik, ia bisa melakukan strategi promosi diri.
Teori atribusi menjelaskan : tentang siapa yang harus tanggungjawab terhadap proses kognitif
berkaitan dengan perilaku seseorang – apakah perilaku tersebut disebabkan karena
kepribadiannya atau karena dorongan lingkungan.
Stress di Tempat Kerja.
Pengertian stress, menurut luthan, adalah : sebuah respon adaptif terhadap situasi eksternal yang
berakibat pada : penyimpangan atau deviasi fisik, psikologis dan atau perilaku bagi pelaku
organisasi.
Beberapa catatan yang berkaitan dengan stress, yaitu: stress bukan semata kecemasan, stress
bukan semata ketegangan syaraf, stress tidak selamanya berakibat buruk, stress bukan suatu
kejadian yang harus dihindari, setiap orang tidak akan pernah terhindar sama sekali dari stress,
hanya orang yang sudah meninggal dunia yang bisa terhindar dari stress.
Faktor – faktor yang menyebabkan stress dikelompokkan menjadi empat, yaitu : 1. level
individu, 2. level kelompok, 3. level organisasi, 4. level diluar organisasi.
Strategi mengatasi stress bisa dikelompokkan menjadi tiga macam : 1) strategi mengendalikan
stress, yaitu : upaya yang dilakukan secara langsung untuk mengantisipasi persoalan stress. 2)
strategi menghindari stress, yaitu : menghindari atau mengabaikan masalah yang menimbulkan
stress. 3) strategi mengelola gejala stress yaitu : upaya mengatasi stress dengan cara melakukan
relaksasi, meditasi, atau olahraga.
Manajemen stress, adalah : upaya sistematis baik upaya yang bersifat proactive maupun reactive
untuk mengurangi negative stress. Upaya tersebut bisa dilakukan secara : 1. individual, kalau
secara individual bisa dilakukan dengan : memanajemen waktu dengan baik, relaksasi dan
olahraga. 2. organisasional bisa dilakukan dengan : membangun budaya iklim kerja yang
kondusif, membangun kualitas kehidupan di lingkungan kerja, mengurangi konflik dan
memperjelas peran karyawan di tempat kerja, membuat perencanaan karir dan memberi
konseling.
Ada tiga komponen utama pembentuk motivasi, yaitu : 1. kebutuhan, 2. dorongan, 3. Insentif /
tujuan.
Teori motivasi secara umum dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu: 1). Teori
kebutuhan : satu asumsi bahwa setiap orang pasti mempunyai kebutuhan secara natural, dan akan
berusaha melakukan berbagai macam tindakan, jika sebagian atau keseluruhan kebutuhan
tersebut belum terpenuhi. 2). Teori proses merupakan : teori motivasi yang menyoroti proses
terjadinya motivasi. Contoh teori proses : teori pengharapan, teori keadilan atau kewajaran, dan
teori penetapan tujuan. 3). Teori pembelajaran.
Management by objective adalah salah satu bentuk evaluasi kinerja yang cukup populer, yang
artinya manajemen berbasis sasaran atau tujuan. Prinsipnya management by
objective menekankan pada pentingnya : setiap individu, baik manajer maupun karyawan biasa,
baik manajer tingkat atas maupun manajer bawah, bertanggungjawab terhadap hasil kerja
ketimbang semata – mata melakukan aktivitas perkerjaan.
Penegakan aturan dan disiplin, digunakan untuk menjaga karyawan terhindar dari perilaku yang
tidak dikehendaki yang bisa menghambat pencapaian tujuan organisasi.
Tipe kelompok ada dua, yaitu: 1). Kelompok formal, adalah kelompok yang sengaja
dibentuk oleh organisasi, baik melalui aturan yang dibuat oleh pengelola organisasi
maupun karena hierarki organisasi, sebagai bagian untuk membantu organisasi
mencapai tujuan – tujuannya. Kelompok formal dibagi menjadi dua, yaitu : a.
Kelompok komando, adalah kelompok yang dibentuk mengikuti alur hierarki
organisasi. Anggota kelompok komando terdiri dari : supersivor dan anak buahnya
yang secara hierarkis melaporkan semua aktivitasnya kepada supervisor sebagai
atasan. Contohnya : departemen sdm terdiri dari : kepala departemen dan anak
buahnya. b. Kelompok tugas, sengaja dibentuk secara formal bertujuan untuk :
mengerjakan tugas – tugas tertentu, dimana anggota – anggotanya terdiri dari : orang
– orang yang berasal dari departemen berbeda. 2). Kelompok informal, adalah sebuah
kelompok yang dibentuk atas inisiatif karyawan, bukan atas gagasan formal
organisasi. Dua tipe kelompok informal, yaitu : a. Kelompok pertemanan. b. Kelompok
kepentingan, adalah kelompok yang dibentuk oleh orang – orang dari departemen
berbeda atau bahkan dari organisasi berbeda, tetapi memiliki kepentingan yang sama.
Alasan seseorang bergabung dengan kelompok, yaitu : 1. mempermudah mencapai
tujuan, 2. sekadar berafiliasi, 3. memperoleh dukungan emosional, 4. memperoleh
status sosial, 5. alasan keamanan, 6.faktor kedekatan.
Norma kelompok : norma bertindak dalam lingkungan sosial, norma mematuhi aturan
berpakaian dalam organisasi, norma kinerja, peraturan pemberian imbalan, norma
imbal balik.
Mengelola konflik harus dikelola dengan : baik agar memberikan efek yang positif bagi
organisasi, dengan cara : menyesuaikan dengan perubahan lingkungan, mengoreksi diri dan mau
berusaha untuk menemukan sesuatu hal yang bermanfaat, agar dapat mengelola konflik kalau
terjadi.