Anda di halaman 1dari 13

Stakeholders Internal

Berikut ini terdapat beberapa Stakeholders Internal, terdiri atas:

a. Stakeholder Pada Sektor Publik


stakeholder internal pada sektor publik antara lain adalah :

1. Lembaga negara (kabinet, MPR, DPR, dan sebagainya)


Lembaga Negara adalah lembaga pemerintahan atau “Civilizated Organization”
di mana lembaga tersebut dibuat oleh negara, dari negara, dan untuk negara
di mana bertujuan untuk membangun negara itu sendiri. Lembaga negara
terbagi dalam beberapa macam dan mempunyai tugas masing-masing antara
lain. Tugas umum lembaga negara antara lain :

1. Menciptakan suatu lingkungan yang kondusif, aman, dan harmonis.


2. Menjadi badan penghubung antara negara dan rakyatnya.
3. Menjadi sumber insipirator dan aspirator rakyat.
4. Memberantas tindak pidana korupsi, kolusi, maupun nepotisme.
5. Membantu menjalankan roda pemerintahan negara.

Lembaga Negara :

1. DPR atau dewan perwakilan rakyat bertugas membentuk undang-


undang untuk menampung segala usulan dari rakyat.
2. MPR Majelis permusyawaratan rakyat yang bertugas mengatur
susunan amandemen / UUD 1945.
3. TNI Tentara Nasional Indonesia bertugas untuk mengatur keamanan
dan stabilitas negara.
4. PN Pengadilan negeri bertugas untuk menghukum atau mengadili
masalah masalah yang berkaitan dengan hukum perdata maupun
hukum pidana.
5. KPK Komisi pemberantasan korupsi bertugas untuk memberantas para
pelaku yang melakukan tindak pidana korupsi.
6. BPK Badan Pemeriksa Keuangan bertugas untuk memeriksa uang
Negara.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan :  Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Para Ahli

2. Kelompok politik (partai politik)


Secara umum partai politik adalah suatu kelompok terorganisir yang anggota-
anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Adapun
tujuan dibentuknya sebuah partai adalah untuk memperoleh kekuasaan
politik, dan merebut kedudukan politik dengan cara (yang biasanya)
konstitusional yang mana kekuasaan itu partai politik dapat melaksanakan
program-program serta kebijakan-kebijakan mereka.

3. Manajer Publik (Gubernur BUMN, BUMD),


manajer publik ialah orang yang menjalankan fungsi manajemen publik.
Orang tersebut mengatur serta mengkoordinasikan kegiatan dan aspek
lainnya, agar tercapai kesesuaian. Maka seorang manajer dituntut
mengerjakan segala hal secara benar agar dihasilkan efisiensi dalam
organisasi.

4. Pegawai Pemerintah.
Pegawai negeri adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan,
diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku

b. Stakeholder Pada Sektor Swasta


Karena stakeholders internal mudah dikendalikan dan biasanya lebih
diserahkan kepada bagian kepegawaian atau dirangkap langsung oleh
eksekutif puncak. Unsur-unsur stakeholders internal adalah sebagai berikut :
1. Pemegang Saham
Pemegang saham atau pemilik perusahaan mempunyai kekuasaan yang
besar karena mudanya usia perusahaan dan seluruh karyawan
mengidentikkan pemilik sebagai pemimpin spiritual perusahaan. Selama
pemilik itu adalah pendiri hal ini akan berubah bila perusahaan telah go public
dan tidak ada lagi konsentrasi kepemilikan saham pada pihak tertentu.
Perusahaan muda adalah perusahaan yang relative masih dinahkodai oleh
pemilik,berada pada generasi pertama dan dominasi keluarga pemilik.

2. Manajer dan Top Executives


Manajer perusahaan berada dibawah kendali pemilik, hanya dengan
kapasitas memadailah seorang manajer dapat tampil otonom dalam
mengelola perusahaan. Manager professional membutuhkan mitra yang
mempunyai kapasitas manajerial dan wawasan intelektual.

Kasus berpindahnya secara bergerombol (enblock),redaksi senior media


massa yang mapan dalam kurun waktu 1985-1990 ke media baru terjadi
karena adanya daya tarik dari investor baru yang ingin cepat menguasai
teknologi penerbitan dan bayangan hidup lebih baik bagi para wartawan nuda.

Solidaritas pers akan rusak dan persaingan dapat saling mematikan. Tugas
Public Relation adalah memantau gejala-gejala ini dan member masukan dan
rekomendasi kepada perusahaan agar perusahaan tersebut tidak
menimbulkan dampak bagi:

 Merosotnya moral kerja karyawan


 Hilangnya kepercayaan konsumen
 Turut campurnya phak ketiga untuk mengambil alih perusahaan(take
over)/memasukkan orang baru (intervensi)
 Merosotnya reputasi eksekutif puncak perusahaan.(perusahaan yang
melepas saham menimbulkan turunya harga saham).

3. Karyawan
Karyawan adalah orang-orang dalam perusahaan yang tidak memegang
jabatan struktural. Public Relation perlu menangani karyawan karena
Pertama, karyawan adalah orang yang paling banyak jumlahnya dalam
perusahaan, secara struktural mereka lemah. Kedua, karena tingkat
pendidikannya rendah, karyawan mudah disulut isu. Ketiga, karyawan adalah
ujung tombak perusahaan jasa. Keempat, karyawan merupakan sumber
suara potensial dalam pemilihan umum. Kelima, pers umumnya bersimpati
kepada karyawan yang dilanggar hak-haknya oleh manajemen.

Public Relation umumnya menggunakan MBWA (Managing by Walking


Aroun) untuk memperoleh simpati kayawan. Tugas Public Relation adalah
menciptakan iklim baik agar karyawan dapat bekerja tenang dan aman. Rasa
tidak aman akan mengakibatkan mereka mencari perlindungan dari pihak-
pihak diluar perusahaan, turut campurnya pihak luar menunjukkan
perusahaan sudah kehilangan kepercayaan dari karyawannya.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan :  Lembaga Keuangan Bank –
Pengertian, Fungsi, Ciri, Struktur Dan Contohnya

4. Keluarga Karyawan
Tugas Public Relation adalah menimbulkan pemahaman para anggota
keluarga tentang keadaan pekerjaan anggota keluarganya sehingga mereka
dapat menyesuaikan perilakunya. Public Relation juga perlu mendapatkan
kepercayaan dari anggota keluarga karyawannya atas produk-produk yang
dihasilkan perusahaan, sebelum perusahaan memperoleh kepercayaan diri
dari konsumen raihlah kepercayaan dari keluarga karyawan yang turut
memproduksi barang itu.
Stakeholders Eksternal
Berikut ini terdapat beberapa Stakeholders Eksternal, terdiri atas:

a. Stakeholder Pada Sektor Publik


Pada Sektor Publik Stakeholder eksternal antara lain :

1. masyarakat pengguna jasa publik

Sesungguhnya yang menjadi produk dari organisasi pemerintahan adalah


pelayanan masyarakat (publik service). Pelayanan tersebut diberikan untuk
memenuhi hak masyarakat, baik itu merupakan layanan civil maupun layanan
publik. Artinya kegiatan pelayanan pada dasarnya menyangkut pemenuhan
suatu hak. Ia melekat pada setiap orang, baik secara pribadi maupun
berkelompok (organisasi), dan dilakukan secara universal.

2. masyarakat pembayar pajak

Pajak ialah iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dengan


tidak mendapat prestasi (balas jasa) kembali secara langsung, manfaat atau
guna pajak yaitu untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
sehubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan
dan kesejahteraan rakyat.

Pajak dibagi dalam dua macam yaitu pajak langsung dan pajak tidak
langsung, disamping itu wajib pajak pun mempunyai kewajiban dan hak-hak
sebagai seorang wajib pajak. Hukum pajak ialah hukum yang mengatur
hubungan antara pemerintah dan wajib pajak.
3. perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan
pelayanan publik sebagai input atas aktivitas organisasi,
4. Bank sebagai kreditor pemerintah,
5. Badan-badan internasional (IMF, ADB, PBB, dan sebagainya), investor
asing, dan generasi yang akan datang.

B. Stakeholder Pada Sektor Swasta


Stakeholders eksternal adalah Unsur-unsur yang ada di luar kendali
perusahaan (uncontrollable). Konsumen adalah raja yang mempunyai hak
untuk memilih barangnya sendiri. Pemerintah adalah penentu kebijakan.
Penyalur menguasai jaringan distribusi dan Pemasok akan mudah berpindah
bila tidak memuaskan,semakin kuat pengaruh pers semakin besar
kemungkinan mereka menjaga jarak dari pengaruh bisnis.

Unsur dalam lingkungan eksternal dapat dilihat dua hal pertama, kompleksitas
lingkungan di ukur dari banyaknya pihak luar perusahaan yang mendapat
perhatian perusahaan karena pengaruhnya. Kedua, stabilitas lingkungan
diukur dari perubahan yang ditimbulkan.

Dalam lingkungan stabil, perusahaan cenderung didesain mekanitiks,


mengandalkan peraturan, prosedur, dan lebih birokratis. Tanggung jawab
seorang praktisi Public Relation banyak atau sedikitnya departemen
disediakan tergantung jumlah aktor dalam lingkungan yang perlu diperhatikan
(kompleksitas). Semakin banyak kctor yang berpengaruh, semakin banyak
departemen yang harus didesain untuk melakukan deal dengan masing-
masing unsur tersebut. Demikian sebaliknya. Stakeholder eksternal pada
sektor swasta terdiri dari bank, serikat buruh, pemerintah, pemasok,
distributor, pelanggan, masyarakat, serikat dagang dan pasar modal.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan :  Manajemen Personalia :
Pengertian Menurut Para Ahli Dan ( Tujuan – Fungsi – Tugas – Tips )
Fungsi atau Peran Stakeholder dalam Organisasi
Pelanggan atau konsumen yang loyal memang penting bagi perusahaan,
tetapi ruang lingkup stakeholder tidak hanya pelanggan saja. Bahkan tidak
sedikit orang mengira dan memahami bahwa yang dimaksud dari stakeholder
hanyalah shareholder saja yaitu pengusaha.

Dalam suatu bisnis selain konsumen yang turut andil juga dalam memberikan
“saham” adalah para karyawan dan masyarakat sekitar. Mereka mempunyai
peranan sendiri-sendiri untuk ikut andil memberikan saham secara simbiosis
mutualistis.

Dan juga tidak bisa sebuah perusahaan hanya fokus pada pelanggan saja,
mereka memprioritaskan seluruh aktifitas perusahaan untuk memuaskan
pelanggan. Hanya terfokus kepada satu sisi pelanggan saja akan
menyebabkan kegagalan dari perusahaan tersebut, karena melalaikan
stakeholder yang lain.

Terdapat pendapat yang menyatakan pentingnya internal stakeholders dalam


setiap perusahaan yakni karyawan yang juga merupakan primary
stakeholders terutama dalam usaha manufacturing. Jenis usaha sektor
lainnya lebih menekankan komunitas sekitar korporasi seperti dalam usaha
ekstraktif (mineral dan tambang). Demikian pula konsumen dalam sektor jasa
maupun suppliers dan usaha kecil (UKM) telah pula dipandang sebagai
stakeholders. Dalam hal ini peran pemerintah lokal, kabupaten, propinsi dan
nasional dianggap pula sebagai stakeholders yang penting.

Pelanggan eksternal adalah mereka yang bukan bagian dari organisasi,


namun mereka menerima produk atau jasa dari organisasi. Mereka adalah
pihak yang membayar bagi produk atau jasa organisasi. Apabila produk atau
jasa tersebut tidak membuat mereka puas, mereka dapat dengan mudah
mencari perusahaan lain yang menawarkan produk atau jasa yang lebih baik.
Sedangkan pelanggan internal adalah siapa saja di dalam organisasi. Mereka
adalah fungsi lain, cabang lain, atau bahkan rekan kerja. Fungsi yang satu
dengan lainnya berhubungan dengan pelanggan di dalam organisasi.
Walaupun di sini yang merupakan inti adalah pelanggan eksternal, namun bila
pelanggan internal diabaikan, maka dampak langsungnya akan
mempengaruhi pelanggan eksternal. Semakin pelanggan internal
diperlakukan dengan baik, maka layanan terhadap pelanggan eksternal akan
makin baik.

Pola Kehidupan saling Ketergantungan Antar


Stakeholder
Berikut ini terdapat beberapa pola kehidupan saling ketergantungan antar
stakeholder, terdiri atas:

a. Sektor Swasta
Hubungan antara pemimpin dengan karyawan dan pemasok pun berjalan
satu arah, kaku dan berorientasi jangka pendek. Hal itu menyebabkan setiap
bagian perusahaan mempunyai kepentingan, nilai dan tujuan yang berbeda-
beda bergantung pada pimpinan masing-masing fungsi tersebut yang
terkadang berbeda dengan visi, misi, dan capaian yang ditargetkan oleh
perusahaan.

Menekankan kolaborasi antara perusahaan dengan seluruh stakeholder-nya


sehingga perusahaan bukan hanya menempatkan dirinya sebagai bagian
yang bekerja secara sendiri dalam sistem sosial masyarakat karena
profesionalitas telah menjadi hal utama dalam pola hubungan ini.
Hubungan perusahaan dengan internal stakeholders dibangun berdasarkan
konsep kebermanfaatan yang membangun kerjasama untuk bisa
menciptakan kesinambungan usaha perusahaan sedangkan hubungan
dengan stakeholder di luar perusahaan bukan hanya bersifat transaksional
dan jangka pendek namun lebih kepada hubungan yang bersifat fungsional
yang bertumpu pada kemitraan selain usaha untuk menghimpun kekayaan
yang dilakukan oleh perusahaan, perusahaan juga berusaha untuk bersama-
sama membangun kualitas kehidupan eksternal stakeholders.

1. Stockholder  atau Pemegang saham

Pemegang saham mempunyai hak dalam perusahaan, karena ketika mereka


membeli saham perusahaan, mereka menjadi pemilik perusahaan, dan
memiliki hak untuk mendapatkan dividen. Pemegang saham sangat perhatian
terhadap cara kerja perusahaan karena mereka ingin mendapatkan hasil yang
maksimal dari investasinya.

Karena itu mereka mengamati perusahaan dan manajernya untuk


memastikan bahwa mereka bertindak sesuai etika dan tidak menimbulkan
resiko terhadap modal investor dengan melakukan tindakan yang tidak
merusak reputasi perusahaan. Sehingga timbul keinginan untuk
memaksimalkan hasil imbalan atas investasi mereka.

2. Manajer

Manajer merupakan stakeholder yang sangat vital karena mereka


bertanggung jawab untuk menggunakan modal dan sumber daya perusahaan
untuk meningkatkan kinerja dan harga saham perusahaan. Manajer telah
memberikan ketrampilan, keahlian, dan pengalamannya untuk meningkatkan
kinerja perusahaan sehingga mereka mempunyai hak untuk mendapatkan
penghargaan berupa gaji yang tinggi, promosi jabatan, dan bonus.
Manajer bertanggung jawab untuk menetukan tujuan perusahaan dan
menggunakan sumber daya secara efisien untuk mencapai tujuan tersebut.
Keputusan-keputusan itu kadang-kadang sangat sulit dan menantang
manajer untuk tetap memegang nilai-nilai etika karena di satu sisi keputusan
tersebut dapat menguntungkan beberapa stakeholder, tapi bisa merugikan
kelompok lain.

Selain itu, manajer juga mempunyai hak untuk mengharapkan suatu hasil
imbalan atau penghargaan yang baik dengan menginvestasikan modal
manusia mereka untuk memperbaiki suatu kinerja perusahaan.

3. Karyawan

Perusahaan bersikap etis terhadap karyawan, bila perusahaan dapat


menciptakan struktur pekerjaan yang wajar dan pemberian penghargaan
dilakukan secara adil. Perusahaan harus melaksanakan pengerahan,
pelatihan, penilaian kinerja dan sistem penghargaan dengan tidak membeda-
bedakan.

4. Para Pemasok Dan Distributor

Tidak ada perusahaan yang dapat beroperasi sendiri. Tiap perusahaan selalu
menjalin kerja sama dengan perusahaan lain untuk mensuplai input seperti
bahan baku, buruh kontrak, dan klien. Perusahaan juga sangat tergantung
pada retailer untuk mendistribusikan produknya pada konsumen.

Para pemasok mengharapkan untuk dibayar secara wajar dan segera untuk
masukan-masukan mereka. Para distributor mengharapkan juga untuk
menerima produk-produk bermutu pada harga yang disetujui.
5. Pelanggan atau Konsumen

Konsumen merupakan stakeholder yang paling kritis. Perusahaan harus


bekerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas untuk mendapatkan
pelanggan yang setia dan menarik bagi mereka.

6. Lingkungan, Masyarakat, dan Negara

Efek dari keputusan-keputusan yang diambil oleh perusahaan dan


manajernya sangat mempengaruhi seluruh aspek dalam lingkungan,
masyarakat dan negara dimana perusahaan beroperasi.

Kesimpulannya semua bagian yang ada dalam stakeholder perlu memahami


bahwa mereka adalah bagian dalam kelompok sosial yang besar. Setiap
keputusan yang mereka ambil dan tindakan yang dilakukan tidak hanya
mempengaruhi mereka saja tetapi juga mempengaruhi yang lain.

b. Sektor Publik
Berdasarkan identifikasi Stakeholder yang telah dilakukan  dengan
memetakan masalah dan lokasi sehingga ditemukan masyarakat sebagai
stakeholder utama, kemudian mengkaitkan masalah baik dari segi
kepentingan, pemihakan dan kewenangan yang dimiliki oleh aktor-aktor baik
pemerintah maupun non pemerintah.

Pemetaan ini merupakan pendalaman dari kegiatan identifikasi stakeholder,


yang dilakukan melalui wawancara dan diskusi terfokus. Informasi yang
dikumpulkan menyangkut isu yang relevan dengan kebijakan, program, dan
proyek, pemahaman stakeholder, sikap, alasan dan kepentingan mereka,
jaringan mereka, posisi dan kekuatan pengaruh serta usulan-usulan mereka.
Klasifikasi Stakeholder
Berdasarkan kekuatan, posisi penting dan pengaruh stakeholder terhadap
suatu issu stakeholder dapat dikategorikan ke dalam beberapa kelompok
yakni stakeholder primer, sekunder dan stakeholder kunci.

1. Stakeholder Utama “Primer”


Stakeholder utama merupakan stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan
secara langsung dengan suatu kebijakan, program dan proyek. Mereka harus
ditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan.

Contoh:

Masyarakat dan tokoh masyarakat, masyarakat yang terkait dengan proyek


yakni masyarakat yang di identifikasi akan memperoleh manfaat dan yang
akan terkena dampak “kehilangan tanah dan kemungkinan kehilangan mata
pencaharian” dari proyek ini. Sedangkan tokoh masyarakat ialah anggota
masyarakat yang oleh masyarakat ditokohkan di wilayah itu sekaligus
dianggap dapat mewakili aspirasi masyarakat. Di sisi lain, stakeholders utama
ialah juga pihak manajer publik yakni lembaga/badan publik yang
bertanggung jawab dalam pengambilan dan implementasi suatu keputusan.

2. Stakeholder Pendukung “Sekunder”


Stakeholder pendukung “sekunder” ialah stakeholder yang tidak memiliki
kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan, program dan
proyek tetapi memiliki kepedulian “concern” dan keprihatinan sehingga
mereka turut bersuara dan berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan
keputusan legal pemerintah. Yang termasuk dalam stakeholder pendukung
“sekunder” yaitu:
 Lembaga “Aparat” pemerintah dalam suatu wilayah tetapi tidak memiliki
tanggung jawab langsung.
 Lembaga pemerintah yang terkait dengan issu tetapi tidak memiliki
kewenangan secara langsung dalam pengambilan keputusan.
 Lembaga swadaya masyarakat “LSM” setempat, LSM yang bergerak di
bidang yang bersesuai dengan rencana, manfaat, dampak yang muncul
yang memiliki concern “termasuk organisasi massa yang terkait”.
 Perguruan tinggi yakni kelompok akademisi ini memiliki pengaruh
penting dalam penmgambilan keputusan pemerintah serta pengusaha
“Badan Usaha” yang terkait sehingga mereka juga masuk dalam
kelompok stakeholder pendukung.
 Pengusaha “Badan Usaha” yang terkait.

3. Stakeholder Kunci
Stakeholder kunci merupakan stakeholder yang memiliki kewenangan secara
legal dalam hal pengambilan keputusan. Stakeholder kunci yang dimaksud
ialah unsur eksekutif sesuai levelnya, legislatif dan instansi. Stakeholder kunci
untuk suatu keputusan untuk suatu proyek level daerah kabupaten. Yang
termasuk dalam stakeholder kunci yaitu:

 Pemerintah kabupaten.
 DPR kabupaten.
 Dinas yang membawahi langsung proyek yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai