Anda di halaman 1dari 8

Rekayasa Ide Matriks Ruang Vektor

SUSPENSI

Dosen Pengampu: Drs. Jonny Haratua Panggabean, M. Si

DISUSUN OLEH:

PUTRI YANI (4173540015)

RIZA AULIYA (4173540016)

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2018

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia, penggunaan kendaraan bermotor setiap tahunnya mengalami
peningkatan yang sangat pesat. Kenyamanan dan keamanan pengendara menjadi
faktor yang paling utama disamping kehandalan dari mesin mobil itu sendiri. Hal ini
mendorong industri-indutri otomotif bersaing untuk menghasilkan suatu produk
otomotif yang berkualitas. Kenyamanan dan keselamatan pengendarakendaraan
bermotor khususnya kendaraan roda empat harus terjamin baik secara langsung
maupun tidak langsung. Hal ini dimaksudkan agar pengemudi tidak mengalami
gangguan yang dapat mengakibatkan cedera atau rasa sakit selama mengendarari
kendaraan.
Untuk memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh standar tersebut, maka suspensi
kendaraan harus dirancang agar mampu menghadapi kondisi perubahan jalan, . Salah
satu bagian terpenting dari alat transportasi ini adalah pada bagian suspensinya.
Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan,
getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang
dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.
perubahan kecepatan dan massa muatan. Suspensi merupakan suatu sistem yang
terdiri atas pegas, damper (shock absorber), dan lengan–lengan penghubung sistem
roda dan bodi kendaraan. Untuk mendapatkan redaman yang optimal diperlukan
pengembangan desain suspensi pada kendaraan.
Sistem suspensi pada mobil saat ini sebagian besar menggunakan komponen pasif
yang terdiri dari komponen pegas dan komponen peredam kejut dengan harga
konstanta pegas dan koefisien peredam selalu konstan dan dikenal sebagai sistem
suspensi pasif. Sistem ini sangat sederhana dan mempunyai kelemahan yaitu tidak
dapat beradaptasi dengan kondisi jalan yang berubah-ubah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana prinsip suspensi pada mobil ?
2.Bagaimana suspensi yang biasa digunakan pada kendaraan pada umumnya?

2
1.3 Tujuan Makalah
1. Mengetaahui prinsip suspensi pada mobil ?
2. Mengetaahui suspensi yang biasa digunakan pada kendaraan pada umumnya?

3
BAB II
LANDASAN TEORI
Saat sebuah mobil melewati jalan yang bergelombang terasa ada guncangan. Pada
keadaaan seperti ini sebuah kendaraan perlu adanya sebuah suspensi.
Sistem suspensi semi aktif merupakan pilihan alternatif karena lebih murah dan
membutuhkan sulai dana yang lebih kecil dibandingkan pada sistem suspensi aktif.
Dinamakan sistem suspensi aktif karena yang berubah hanya peredam (variabel
damper) atau pegasnya saja (variabel spring). Peredam kejut atau Shock Absorber.
Shock Absorber kendaraan bermotor dirancang agar mampu menghadapi kondisi
perubahan jalan, kecepatan dan massa muatan. Banyak jenis dari Shock Absorber,
salah satunya adalah Shock Absorber yang berisi fluida magnetorheological (fluida
MR) yang dapat menjadi alternatif jenis peredam pada Shock Absorber. Fluida MR
adalah cairan yang berubah sifat fisisnya ketika terkena medan magnet.
Douglas dan Magnus (1997), mempelajari suspensi semi aktif dengan memakai
electro theological fluid. Sistem dirancang untuk dapat memberikan respon secara
cepat yaitu lebih kecil dari 10 m/s dan memakai tenaga hanya 10 watt. Yoshihiro dan
Hiroyuki (1997,) telah melakukan study suspensi semi aktif dengan model
¼kendaraan, study dilakukan pada jalan acak dan dengan bump. Study ini
menunjukkan bahwa dengan mengendalikan besarnya redaman, kualitas kenyamanan
dapat dijaga konsisten pada kekasaran jalan berbeda.
Kihong Park dan Seung Jin Heo (1997), melakukan study suspensi semi aktif
dengan model ¼ kendaraan dan dengan menerapkan beberapa model pengendalian
redaman. Study ini mengutamakan jalan dengan bump. Penelitian ini menghasilkan
bahwa dengan kontrol loop tertutup pengendalian redaman dapat sesuai dengan
kebutuhan untuk menjamin kebutuhan sesuai dengan standart.
Ekawati dan Soenarko (1997), melakukan study suspensi semi aktif dengan model
¼ kendaraan dan dengan menerapkan “dissipative control theory” untuk
meminimalkan pengaruh profil permukaan jalan.
Jika tidak terjadi variabel damper atau variabel spring dari sistem suspensi, maka
sistem suspensi tetap dapat bekerja karena masih terdapat komponen pasif. Hal ini
merupakan kelebihan lain apabila dibandingkan dengan sistem suspensi aktif yang
jika aktuator rusak maka sistem suspensi kendaraan rusak total. Dari sisi lain sistem

4
suspensi pasif yang ada saat ini mampu mengendalikan getaran kendaraan pada
setiap mode geraknya, ia hanya meredam secara pasif. Pada saat ini telah banyak
dipelajari suspensi aktif yang secara aktif sesuai kebutuhan dapat merubah kekakuan
dan redaman sistem suspensi sehingga sekaligus dapat meningkatkan kwalitas
kenyamanan dan stabilitas arah kendaraan. Namun penerapan sistem tersebut masih
sangat mahal dan belum ekonomis. Untuk itu maka beberapa peneliti telah mencoba
mempelajari sistem suspensi semi aktif yang mengendalikan kekakuan dan redaman
suspensi sesuai dengan kebutuhan. Pada penelitian ini akan dikaji suspensi semi aktif
yang cukup ekonomis yang mampu meningkatkan kwalitas kenyamanan kendaraan.
Sistem suspensi yang umum diterapkan pada kendaraan saat ini disebut sistem
suspensi konvensional (suspensi pasif). Pada sistem suspensi pasif, kekakuan pegas
dan konstanta redamannya bernilai konstan. Adapun tujuan dari pengendalian
getaran secara aktif adalah agar dapat memberi dampak kenyamanan dan keamanan
pada berbagai kondisi.
Robust Proporsional, Integral dan Derivatif (PID) adalah jenis pengendali yang
mudah didapatkan di pasaran dan mudah dalam proses perancangannya,karena
langsung dihitung dari nilai redaman yang diinginkan pada semua kondisi jalan.

5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Aplikasi Pada Kendaraan
Alat-alat memiliki perilaku gerakan struktur dalam artian eksperimental
diperlukan konsep dasar pengukuran getaran. Pengukuran alat memiliki gerakan
relatif yaitu pemindahan relaatif masa terhadap base. Kenyamanan dalam
berkendara merupkan faktor yang berpengaruh terhadap kenyamanan yang
disebabkna ketidak rataanya permukaan jalan. Sebuah mobil melewati jalan mulus
kursi bergerak horisontal. Ketika melewati jalan yang bergelombang, kursi di dalam
mobil bergerak secara vertikal dan berosilasi. Di sini shock absorber akan
mengontrol amplitudo osilasi sehingga getaran/ guncangan yang dirasakan pengguna
kendaraan semakin lama semakin kecil dan akhirnya berhenti. Mensimulasikan gerak
sistem suspensi menggunakan model koefisien redaman fungsi kecepatan yang
beragam.

Dapat juga dilakukan dengan analisis komputatif. Bahasa pemrograman yang


dipakai adalah Delphi 7. Persamaan umum osilasi teredam yang telah diketahui,
didefinisikan ke dalam bahasa pemrograman tersebut. Syarat awal digunakan untuk
menunjukan keadaan awal sistem. Hasil visualisasi program ditunjukan oleh diagram
fase kecepatan pada setiap simpangan osilasi.

6
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menurut kami suspensi semi aktif dibandingkan suspensi pasif menghasilkan
percepatan vertikal. Nilai ini lebih kecil dari pada sistem suspensi pasif sehingga
kriterianya yang lebih nyaman.

4.2 Saran
Adanya gerakan agar lebih mengembangkan sistem suspensi dan agar meneliti
lebih lanjut masalah suspensi.

7
DAFTAR PUSTAKA
Susatio, Yerri Dan Totok R. Biyanto. 2006. Perancangan Sistem Suspensi Aktif Pada
Kendaraan Roda Empat Menggunakan Pengendali Jenis Robust Proporsional,
Integral Dan Derivatif. Jurnal Tenik Mesin. Vol 8(2).

Wibowo. 2011. Perancangan Karakteristik Sistem Suspensi Semi Aktif Untuk


Meningkatkan Kenyamanan Kendaraan. Mekanika. Vol 10 (1).

Anda mungkin juga menyukai