Anda di halaman 1dari 2

Hadits al Baihaqi dari Aisyah ra.

‫صلَّى هللا َعلَيْه‬ َ ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ت‬ ْ َ‫ى هللا َع ْن َها قَال‬ َ ‫شةَ َرض‬ َ ‫َو َع ْن َعائ‬
‫سبْعيْنَ ض ْعفًا ا َذا‬ َ ‫ض ُل الذِّ ْك ُر (اى الخفى) َعلَى الذِّ ْكر (اى الجهر) ب‬ ُ ‫سلَّ َم َي ْف‬
َ ‫َو‬
‫ضةُ ب َما َكانَ يَ ْو ُم ْالقيَا َمة َر َّج َع‬ َ َ‫سابه َو َجائَت ْال َحف‬ َ ‫هللا ُْال َخالَئقَ الَى ح‬
‫ش ْي ٍئ؟‬َ ‫ي لعَبْدى م ْن‬ َ ‫ظ ُر ْوا ه َْل بَق‬ ُ ‫ قا َ َل تَعَالَى ا ُ ْن‬:‫ظ ْوهُ َو َكتَبُ ْوا‬ُ َ‫َحف‬
َ ‫ظنَاهُ الَّ َوقَ ْد ا َ ْح‬
ُ‫ص ْينَاه‬ ْ ‫ش ْيئًا م َّما َعل ْمنَاهُ َو َحف‬َ ‫فَيَقُ ْولُ ْونَ َما ت َ َر ْكنَا‬
‫سنا ً َوانا َّ ا َ ْجزي َْك به َوهُ َو‬ َ ‫ ا َّن لَ َك ع ْندى َح‬:‫َو َكت َ ْبنَاهُ فَيَقُ ْو ُل هللا تَعاَلَى‬
‫الذِّ ْك ُر ْالخَفى‬
Dari Aisyah ra. beliau berkata bahwa Nabi Saw pernah bersabda, “Dzikir (dengan tidak bersuara) lebih
unggul dari pada dzikir (dengan suara) selisih tujuh puluh kali lipat. Jika tiba saatnya hari kiamat, maka
Allah akan mengembalikan semua perhitungan amal semua makhluk-makhluknya sesuai amalnya. Para
malaikat pencatat amal datang dengan membawa tulisan-tulisan mereka. Allah berkata pada mereka
Lihatlah apakah ada amalan yang tersisa pada hamba-Ku ini? Para malaikat itu menjawab, kami tidak
meninggalkan sedikit pun amalan yang kami ketahui kecuali kami mencatat dan menulisnya. Allah lalu
berkata lagi (pada hamba-Nya itu), kamu mempunyai amal kebaikan yang hanya Aku yang
mengetahuinya. Aku akan membalas amal kebaikanmu itu. Kebaikanmu itu berupa dzikir dengan
sembunyi (tak bersuara).” )HR. al Baihaqi(
Abu Awanah dan Ibnu Hibban meriwayatkan dalam masing-masing kitab kumpulan hadits shahih
mereka, juga al Baihaqi di sebuah hadits berikut :

‫سلَّ َم‬
َ ‫صلَّى هللا َعلَيْه َو‬ َ ‫الر ْزق َما َي ْكفي َوقَا َل‬ ِّ ‫َخي ُْر الذِّ ْكر ْالخَفى َو َخي ُْر‬
‫سبْعيْنَ ض ْعفًا‬ َ ‫ظةُ ب‬َ َ‫ظةُ يَز ْي ُد َعلَى الذِّ ْكر ت َ ْس َمعُهُ ْال َحف‬
َ ‫الذِّ ْك ُر لَ ت َ ْس َمعُهُ ْال َح ْف‬
Sebaik-baik dzikir adalah dzikir dengan samar (khafi) dan sebaik-baiknya rezeki adalah rezeki yang
mencukupi, Nabi juga bersabda : “Dzikir yang tidak terdengar oleh malaikat pencatat amal (maksudnya
dzikir khafi) mengungguli atas dzikir yang dapat didengar oleh mereka (dzikir jahri) sebanyak tujuh puluh
kali lipat.” )HR. al Baihaqi(
Menurut ulama : Yang mentakhrij hadits tersebut, hadits itu dinilai sebagai hadits hasan lighairihi. Hadits-
hadits lainnya yang berbicara tentang keutamaan dzikir khafi masih banyak sekali.

Sebagian orang yang telah mencapai tahapan makrifat mengatakan, “Berdzikir dengan hati adalah
pedangnya orang-orang yang meniti jalan ruhani. Dengan dzikir itu, mereka bisa membunuh habis
musuh-musuh mereka dan menjadi tameng dari bahaya-bahaya yang merongrong mereka.” Orang-orang
yang telah makrifat ini juga berkata, “Siapa saja yang diinginkan baik oleh Allah, maka akan dibukakan
penutup hatinya dan ditanamkan keyakinan di dalamnya.”
Syaikh Abu Said al Kharraj berkata, “Jika Allah ingin menjadikan seorang hamba sebagai kekasihnya,
maka dia akan membukakan pintu pengingatnya. Jika hamba tersebut sudah merasa kelezatan dalam
mengingatnya, maka dia akan membukakan pintu keakrabannya lalu diangkatlah hamba itu ke tempat
yang serba nikmat dan senang gembira. Setelah itu dia akan mendudukkan hamba tersebut di atas kursi
tauhid. Kemudian disingkapkan tirai yang menutupinya. Hamba itu lalu dimasukkan ke suatu ruangan
tersendiri. Di sanalah, ia akan bisa melihat kebesaran dan keagungan-Nya. Ketika pandangannya tertuju
pada kebesaran dan keagungan-Nya, maka dia sudah tidak merasa lagi sebagai makhluk. Karena saat

Anda mungkin juga menyukai