Honest Presperous Family
Honest Presperous Family
WACANA
Kalau bicara perlindungan atau hubungan antara produsen dan konsumen maka masuk
dalam kelompok hukum dimana para pihak mempunyai hak sama dalam perdata
Hubungan antara konsumen dan produsen masuk dalam kelompok hukum Publik.
LITERATUR
1. Perlindungan terhadap Konsumen dilihat dr sudut perjj oleh Mariam darus
Badrus Zaman.
2. Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Oleh SP Hutagalung.
3. Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar Oleh AZ Nasution.
4. Konsumen dan Hukum Tinjauan sosial ekonomi dan hukum pada perlindungan
konsumen Indonesia Oleh AZ Nasution
5. Apa, mengapa, Bagaimana Konsumen hijau oleh Zaim saidi
6. Pengetahuan tentang aspek hukum perlindungan Konsumen dan status sosial
media cetak serta perlindungan hak2 konsumen dalam iklan oleh Sidharta
7. Perlindungan konsumen dan instrumen2 hukumnya oleh Yusuf Shofie.
8. Perlindungan Konsumen dilihat dari sudut peraturan perundang2an kesehatan
oleh R Sianturi
9. Hukum Perlindungan konsumen Indonesia oleh Shidarta
BAB I
Istilah, Definisi dan pengertian, Ruang Lingkup, Batasan Hukum perlindungan
Konsumen.
I. ISTILAH
Istilah konsumen dalam beberapa peraturan / UU
1. Makna Konsumen Dalam UU No 8 Tahun 1999 Pasal 1 Ayat 2
“Tiap orang yang memakai barang dan jasa yang tersedia dimasyarakat”
Yang dimaksud dengan tersedia di masyarakat adalah :
Barang yang tidak ditawarkan secara umum dan barang tsb langka tidak disebut
konsumen.
Contoh :
Seseorang membeli sebuah mobil karena penjual kepepet
Tersedia di masyarakat untuk kepentingan siapa :
Batasan Kepentingan adalah :
- Diri sendiri
- Keluarga
- Orang lain
- Kepentingan mahluk lainnya
Jika terpenuhi 4 diatas maka dapat dikatakan konsumen Keempat unsur tersebut
dapat dikatakan sebagai konsumen
Kesimpulan :
Setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia di masyarakat untuk
kepentingan dan tidak diperjual belikan
Perlindungan Adalah
Mengapa perlu ada perlindungan pada konsumen ?
Ada beberapa rujukan atau patokan atau alasan yaitu :
1. konsumen yang berada dalam posisi yang lemah dalam segala hal.
2. sesuai dengan tujuan hukum yaitu secara teoritis melindungi yang lemah
3. upaya atau langkah untuk mempertahankan hak2 konsumen atau pemakai barang
dan jasa
Hukum adalah :
Sekumpulan aturan yang bersifat memaksa dan mempunyai sanksi.
Kesimpulan Hukum perlindungan konsumen
Himpunan peraturan yang mengatur tentang upaya2/langkah untuk mempertahankan
hak2 pemakai atau konsumen dari gangguan pihak lain.
Pelaku Usaha
-Produsen
-Penyalur
-Penjual
-Penyedia Uang
-Media Periklanan
Barang
Menurut Pasal 1 ayat 4 UU Perlindungan Konsumen
“setiap benda yang dikategorikan dengan berbagai hal”
SUMBER HUKUM
1. Hukum Tertulis
- UU Perlindungan Konsumen
- UU Pangan
- UU Obat2 an
- UU penyiaran
- UU Periklanan
2. Hukum Tidak Tertulis
Kebiasaan
SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
1. Ecosoc (dewan ekonomi dan sosial PBB)
Resolusi PBB Tahun 1998 tentang adanya perlindungan Konsumen
2. WTO ( Word Trade Organization)
3. IOCU/CI
HUKUM Konsumen
Setiap Pemakai (Himpunan Peraturan yang mengatur tentang setiap pemakai barang &
Jasa)
- Perjanjian
- Ham
Mengenai hak-hak konsumen
- transnasional
- international
hukum diberbagai negara
Kaitan Tambahan
- Globalisasi produksi
Jika kita mempunyai UU perlindungan konsumen maka akan disamakan dengan
negara2 lain adalah product yang dibuat dimana-mana dalam setiap negara
- Globalisasi Tehnologi
Misalnya perkembangan dari barang tradisional menjadi modern (dibuat sevara
modern)
- Globalisasi Perdagangan
- Globalisasi Keuangan
Uang mengalir kemana-mana, maka terjadi pasar global, maka terjadi pula konsumen
global dibeberapa hal ini kita sesuaikan Per-UU-an yang ada
1. Amerika
2. Lahirnya suatu badan yang disebut Internasional organisasi (I.O.C.U) tahun 1960
dipelopori oleh Belanda kemudian berpindah ke London, Pada Tanggal 15 Maret
tahun 1993 IOCU berubah menjadi Consumer International (C.I) , dimana YLKI
dan LP2K menjadi CI anggotanya sekitar 203 negara dan sekarang tinggal 93
negara.
3. Tahun 1978 PBB mendirikan badan khusus yang dinamakan ECOSOC yang
membuat resolusi tentang perlindungan konsumen.
4. Di Indonesia
a. Tahun 1973 lahir yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
b. Tahun 1988 Lahir Lembaga pembinaan perlindungan Konsumen (LP2K)
8 Mei 2008
HAK Konsumen
1. Hak dasar
2. IOCU
3. YLKI
- Pendidikan Formal
- Pendidikan Informal : LSM
- Pelakuk Usaha : Informasi Profil
7. Konsumen berhak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur.
Konsumen harus diberikan barang atau jasa dengan wajar juga antara barang dan
jasa itu bernilai wajar, maksudnya nilai tukar yang wajar terhadap barang dan
jasa
9. Hak-Hak lain
UU No 5 Tahun 1999 hak dilindungi terhadap akibat negatif dari persaingan curang,
yaitu larangan praktek monopoli dan perbuatan tidak sehat.
Ex : Mengadakan Banting Harga (Dumping).
Artinya :
Letakkanlah konsumen tersebut pada posisi yang seimbang, maksudnya kedudukan
antara konsumen dan pelaku usaha berada posisi yang seimbang maka tidaklah
perlu konsumen mendapatkan perlindungan yang berlebihan.
Hambatannya :
- Konsumen tidak mendapatkan akses informasi terhadap barang
dan jasa
- Pengetahuan yang terbatas pada konsumen.
Artinya bahwa dalam kedudukan konsumen dan pelaku usaha yang harus berhati-
hati adalah pengusaha. Dalam menawarkan barang dan jasanya siapapun tidak
dapat dipermasalahkan apabila konsumen dirugikan. Konsumen harus membuktikan
kecerobohan pelaku usaha (Pasal 1865 BW).
Artinya konsumen itu tetap dilindungi walau tanpa dalam hubungan perjanjian itu
ada syarat atau kontrak terlebih dahulu. Munculnya kontrak ini karena adany
transaksi yang bermacam-macam dalam dunia perekonomian kecuali untuk jasa
secara ringkas transaksi konsumen sangat luas sekali
-
Teori yang dekat dengan perlindungan konsumen adalah yang no 4
1. Small Claim
2. Clas action
Clas action adalah gugatan kelompok, dalam PK lihat pasal 46 ayat 1b UUPK “
sekelompok konsumen yang mempunyai kepentingan yang sama “.
PERNA no 1 tahun 2002 tentang gugatan perwakilan kelompok
Clas action dapat juga digunakan untuk
1. Mewakili diri sendiri
2. Mewakili sekelompok orang lain yang banyak jumlahnya
3. Mewakili sekelompok orang memiliki kesamaan fakta dan dasar hukum.
Munculnya sistim seperti ini adalah dari Comman law.
Siapa yang berhak mengajukan gugatan adalah konsumen yang benar-benar
dirugikan maksudnya dari sebuah kelompok ada yang paling atau benar2 dirugikan,
dibuktikan secara hukum dengan yang bersangkutan melalui transaksi secara
langsung
Syarat clas action :
a. Numerocity
b. Comonality
Adanya kesamaan soal hukum, fakta hukum diantara pihak2 yang mewakili
dan diwakili.
c. Typicality
d. Adaguacy representacion
Kelayakan untuk menjadi wakil atau mewakili pihak atau sekelompok orang
lain.
Clas action dalam UU lain yaitu :
- UU No 41 tahun 1999 tentang kehutanan mis, adanya kebakaran hutan
kelompok orang yang kena dampak bisa mengadakan tuntutan.
3. Legal Standing
a. Berbadan hukum.
b. Mempunyai anggaran dasar yang bertujuan melindungi konsumen
c. Kegiatan Lsm tersebut sesuai dengan AD (anggaran Dasar)
d. Terdaftar atau diakui
Diatur pada pasal 1365 KUHPer (PMH = Perbuatan melawan hukum), Pasal 1367
KUHPer
Pembuktiannya :
- PMH
a. melanggar hak orang lain
b. bertentangan dengan kewajiban hak
c. melanggar kesusilaan
d. pelanggaran kepatutan
- Kerugian
a. Materil
b. Imateril
- Hubungan kausal
Sebab akibat
- Kesalahan
Dapat dipersalahkan
Karena berdasarkan kesalahan maka ada beban pembuktian yaitu :
Yang diatur pada pasal 1865 KUHPer, Pasal 163 HIR, Pasal 283 Rbg, dimana
dijelaskan beban pembuktian ada pada pihak yang menggugat.
Yang bisa dimintai pertanggung jawaban atas PMH adalah :
Menurut Pasal 1367
a. Pelaku/subjek
b. Atasan/yang diwakili
- Majikan
- Koorparasi
Artinya :
Dinyatakan tergugat selalu dianggap bertanggung jawab, maksudnya pelaku usaha
selalu dianggap bertanggung jawab terhadap konsumen pengecualiannya pelaku
usaha akan tidak dinyatakan bertanggung jawab apabila dapat membuktikan, hal
ini menganut adanya pembebanan pembuktian terbalik (OMKERING VAN
BEWIKLAT)
Contoh pembuktian terbalik yaitu :
Pengangkutan udara
- pengangkut dilepaskan tanggung jawab apabila dapat membuktikan
bahwa kerugian yang dialami konsumenya diluar batas
kemampuannya sebagai seorang pengangkut.
- Pengangkut dilepaskan tanggung jawabnya apabila dapat
membuktikan bahwa kerugian dialami konsumennya (penumpang)
akibat kesalahan/kelalaian konsumen itu sendiri.
- Pengangkut dilepaskan tanggung jawabnya apabila sudah berupaya
untuk memperkecil kesalahannya
Pembuktian terbalik dapat dilihat dalam UUPK Pasal 19, 22, 23, 28
3. Mata Kuliah mana yang ada kaitannya dengan hukum perlindungan konsumen
- Haki
- Hukum Perdata
- Hukum Acara
- Filsafat Hukum
- Sosiologi Hukum
- Hukum lingkungan hiidup.
- Hukum Angkutan