Anda di halaman 1dari 4

Nama Pasien : ………………………………………………………………..

Tanggal Lahir : ………………………………………………………………..

Kelas/Kamar : ………………………………………………………………..

EDUKASI TINDAKAN ANESTESI DAN SEDASIANESTESI UMUM

Adalah teknik anastesi dengan bius total dimana pasien tidak sadar, tidak dapat dirangsang dan tidak
merasakan sakit. Obat bius untuk anestesi umum berupa obat yang disuntikan kedalam pembuluh darah atau zat
anestesi yang dapat dihirup/dihisap, terutama pada bayi/anak, lama kerja obat disesuaikan dengan lama operasi.
Sesuai dengan kebutuhan operasi dan kondisi pasien, teknik ini akan mempengaruhi kemampuan untuk
mempertahankan patensi nafas, terjadi depresi fungsi pernafasan spontan atau pelumpuhan fungsi otot.
Sehingga pasien memerlukan pemasangan alat bantu pernafasan untuk mempertahankan patensi jalan nafas dan
pemberian nafas bantu.

TUJUAN

Membuat tidur untuk memfasilitasi pembedahan, menghilangkan rasa sakit selama pembedahan, Relaksasi otot
selama pembedahan

KOMPLIKASI/EFEK SAMPING

1. Efek samping pasca bedah berupa mual, muntah, mengigil, pusing, mengantuk, sakit tenggorokan, sakit
menelan yang bisa diatasi dengan obat-obatan.
2. Pada pasien yang tidak bisa puasa bisa terjadi aspirasi yaitu masuknya isi lambung ke dalam jalan
nafas/paru.
3. Kesulitan pemasangan alat/pipa pernafasan baik yang sudah di duga atau tidak diduga sebelumnya.
4. Alergi atau hipersensitif terhadap obat (sangat jarang) mulai derajat ringan hingga berat/ fatal.
5. Kejang pita suara (spasme larings), kejang jalan nafas bawah (spasme bronkus) dari ringan hingga berat
yang dapat menyebabkan henti jantung yang dapat diatasi sesuai prosedur terlampir.
6. Komplikasi akan meningkat pasien di bawah 1 tahun, lanjut usia, pasien dengan penyakit penyerta
(jantung , ginjal, hati, saraf, paru, endikrin, dan sepsis)

Komplikasi-komplikasi diatas dapat timbul tanpa diduga sebelumnya dan akan ditangani sesuai prosedur
medis

KELEBIHAN TEKNIK ANESTESI UMUM

1. Sejak awal operasi pasien sudah tidak sadar dan tidak merasakan sakit
2. Lama pembiusan dapat disesuaikan dengan lama operasi
3. Kedalaman pembiusan dapat diatur sesuai kebutuhan
4. Relaksasi obat-obat dapat diatur

KEKURANGAN TEKNIK ANASTESI UMUM

1. Obat bius yang diberikan berefek keseluruh tubuh pasien termasuk ke aliran darah janin dalam kandungan.
2. Paska bedah harus sadar penuh sebelum bisa diberi minum.
3. Pemulihan relatif lebih lama.
4. Pada pasien dengan kondisi tertentu, obat bius dapat mempengaruhi sistem pernafasan maupun
kardiovaskuler.

ANASTESI REGIONAL

Spinal

Epidural

Anestesi spinal/epidural adalah penghilangan rasa sakit (analgesia) yang hanya meliputi daerah perut ke bawah
(perut sampai ujung kaki) dengan pasien tetap sadar tanpa merasakan nyeri. Bila pasien menginginkan untuk tidur
maka dokter dapat memberi obat tidur/penenang melalui suntikan. Obat bius yang dipakai adalah obat bius lokal
dan bisa di tambah dengan obat lain yang bias menambah kekuatan obat maupun menambah lama kerja obat
bius lokal.

Untuk anastesi spinal, obat bius disuntikan dengan memakai jarum khusus spinal yang sangat kecil di celah tulang
belakang di daerah punggung

• Untuk anastesi epidural tempat penyuntikan sama dengan spinal tapi memakai jarum khusus epidural
dengan ukuran yang lebih besar. Penusukan jarum epidural ini didahului oleh pemberian obat bius lokal di
tempat penusukan agar tidak sakit. & kemudian melalui jarum epidural tersebut dimasukan selang kecil
kedalam pinggiran tulang belakang
• Pada kedua teknik di atas penyuntikan dilakukan pada pasien dalam keadaan posisi duduk
membungkuk atau miring kesalahan satu sisi dengan kedua tungkai dilipat ke perut dan kepala
menunduk. Pada waktu penyuntikan obat akan terasa hangat di punggung. Setelah obat masuk ke tulang
belakang, pada awalnya akan merasakan hangat, kesemutan pada tungkai, lama kelamaan akan terasa
berat pada kedua tungkai dan pada akhirnya kedua tungkai tidak dapat digerakan, seolah-olah tungkainya
hilang. Pada awalnya di bagian perut pasien masih bisa merasakan sentuhan, gosokan dan tarikan, tapi
lama kelaman akan tidak merasakan apa-apa lagi. Hilang rasa ini berlangsung kira-kira 2
sampai 3 jam sesuai jenis obat anastesi lokal yang digunakan.

KELEBIHAN TEKNIK ANESTESI SPINAL/EPIDURAL

1. Jumlah obat yang diberikan sedikit (untuk epidural jumlah obat lebih banyak).
2. Obat bius tidak masuk kedalam sirkulasi ari-ari /rahim sehingga baik untuk operasi besar.
3. Obat bius tidak mempengaruhi organ lain dalam tubuh
4. Bisa ditambahkan obat penghilang rasa sakit yang bisa bertahan hin gga 24 jam paska bedah
(untuk epidural bisa ditambah terus obat anti sakit sesuai kebutuhan).
5. Bila tidak mual/muntah paska bedah bisa langsung minum tanpa harus menunggu flatus (buang angin)
6. Lebih aman untuk paien yang tidak puasa/operasi darurat

KELEMAHAN SPINAL/EPIDURAL

1. Pasca bedah harus berbaring, tidak boleh duduk/bangun selama 6 jam.


2. Posisi pasien tidak nyaman pada waktu penyuntikan spinal/epidural

KOMPLIKASI/EFEK SAMPING
1. Efek samping paska bedah yang sering adalah mual/muntah, gatal-gatal terutama di daerah wajah, semua
bisa diatasi dengan obat-obatan.
2. Efek samping yang jarang adalah sakit kepala di bagian depan atau belakang kepala pada hari ke 2/3
terutama pada waktu mengangkat kepala dan menghilang 5 sampai 7 hari dan bisa diatasi dengan obat-
obatan. Bila tidak menghilangkan maka bila perlu akan dilakukan tindakan khusus berupa pemberian
darah pada tempat suntikan semula.
3. Efek samping lain berupa kesulitan buang air kecil, sehingga perlu dipasang urin kateter
4. Alergi hipersensitif terhadap obat (sangat jarang), mulai derajat ringan sampai berat/fatal.
5. Gangguan pernafasan mulai dari ringan (terasa pernafasannya agak berat) sampai berat (henti nafas)
6. Kelumpuhan atau kesemutan/rasa baal ditungkai memanjang, bersifat sementara dan bisa sembuh
kembali.
7. Untuk epidural bisa terjadi kejang bila obat masuk kedalam pembuluh darah (jarang terjadi) dan dapat
ditangani sesuai prosedur tanpa gejala sisa.
8. Gangguan kardiovaskuler dari yang ringan (gangguan irama jantung) sampai berat (henti jantung)

BLOK PERIFER

Blok periferer adalah teknik pembiusan yang hanya melibatkan sebagian tubuh saja (misalnya lengan atas atau
bawah, tangan, tungkai, kaki dan sebagainya). Teknik ini dilakukan dengan menyuntikan obat bius lokal di daerah
sekitar syaraf yang mensyarafi bagian tubuh yang akan dioperasi. Demikian juga pada saat penyuntikan obat bius
lokal akan terasa nyeri, tapi lama kelamaan bagian tubuh yang dioperasi akan terasa kesemutan dan akhirnya
terasa berat sampai tidak bisa digerakan. Efek bius berlangsung 2-4 jam tergantung kondisi obat.

KOMPILKASI/EFEK SAMPING

1. Rasa kesemutan dan atau gangguan bergerak (motorik) yang berkepanjangan tetapi bersifat sementara
2. Pendarahan dibawah kulit (hematom).
3. Tertusuknya lapisan baru.
4. Pembiusan yang tidak komplit (sebagai tumbuh terbius).
5. Reaksi alergi atau hipersensitif yang ringan hingga berat (fatal) .
6. Kejang bila obat masuk ke dalam pembuluh darah yang dapat ditangani sesuai prosedur tanpa gejala
sisa

SEDASI

Sedasi Ringan

Teknik pembiusan dengan penyuntikan obat yang dapat menyebabkan pasien mengantuk, tetapi masih memiliki
respon normal terhadap rangsangan verbal dan tetap mempertahankan potensi jalan nafasnya, sadang fungsi
pernafasan dan kerja jantung serta pembuluh darah tidak dipengaruhi

Sedasi Sedang

Teknik pembiusan dengan penyuntikan obat yang dapat menyebabkan pasien mengantuk tetapi masih memiliki
respon terhadap rangsangan verbal, dapat diikuti atau tidak diikuti oleh rangsangan tekan yang ringan dan pasien
masih dapat menjaga potensi jalan nafasnya sendiri. Pada sedasi moderat terjadi perubahan ringan dari respon
pernafasan namun fungsi kerja jantung serta pembuluh darah masih tetap dipertahankan dalam keadaan normal.
Pada sedasi moderat dapat diikuti gangguan orientasi lingkungan serta fungsimotorik ringan sampai sedang

Sedasi Dalam

Teknik pembiusan dengan penyuntikan obat yang dapat menyebabkan pasien mengantuk, tidur, serta tidak mudah
dibangunkan tetapi masih memberikan respon terhadap rangsangan berulang atau rangsangan nyeri. Respon
pernafasan sudah mulai tergannggu dimana nafas spontan sudah mulai tidak adekuat dan pasien tidak dapat
mempertahankan potensi dari jalan nafasnya (mengakibatkan hilangkangnya sebagian atau seluruh reflex proteksi
jalan nafas). Sedasi dalam dapat berpengaruh terhadap fungsi kerja jantung dan pembuluh darah terutama pada
pasien sakit berat, sehingga tindakan sedasi dalam membutuhkan alat monitoring yang lebih lengkap dari seedasi
ringan maupun sedasi moderat.

KELEBIHAN TEKNIK SEDASI

1. Obat diberikan secara bertahap


2. Selama tindakan pasien dalam keadaan mengantuk dan tidur.
3. Obat yang diberikan dapat memiliki efek amnesia

KELEMAHAN TEKNIK SEDASI

1. Paska sedasi pasien harus sadar penuh sebelum bisa diberi minum
2. Sampai 24 jam paska sediasi pasien tidak dapat diperbolehkan mengendarai mobil, mengoperasikan
mesin dan menandatangani dokumen penting yang bersifat legal

KOMPLIKASI SEDASI

1. Oleh karena tindakan sedasi merupakan rangkaian proses dinamika dan dapat berubah, maka sedasi
ringan maupun moderat bisa bergeser menjadi sedasi dalam.
2. Efek samping paska sedasi dapat berupa: mual/muntah , menggigil pusing, yang bisa diatasi dengan obat-
obatan.
3. Alergi/hipersensitif terhadap obat (sangat jarang), mulai derajat ringanhingga berat/fatal.
4. Beresiko pada pasien yang tidak puasa, bisa terjadi aspirasi yaitu masuknya isi lambung ke jalan
nafas/paru.
5. Pada sedasi dalam terdapat kemungkinan pemasangan alat atau pipa pernafasan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah diberikan informasi informasi di atas
dengan jelas dan saya telah mengerti dan menerima informasi tersebut

Nganjuk ......................jam..............

Dokter yang menjelaskan


Pihak Yang dijelaskan

(................................................)
(................................................)

Anda mungkin juga menyukai