Anda di halaman 1dari 2

KIE PRA ANESTESI

No.Dokumen No.Revisi Halaman

02/B.5/012 01 1/2
Tanggal terbit Ditetapkan oleh Direktur Umum
STANDAR
PROSEDUR 10 Agustus 2019
OPERASIONAL
dr. Hi. Arief Yulizar, MARS
Memberikan pendidikan dan penjelasan kepada pasien dan atau kelurga
PENGERTIAN
tentang rencana tindakan anestesi yang akan dilakukan.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan informasi,


TUJUAN
edukasi kepada pasien sebelum di lakukan tindakan anestesi

Surat Keputusan Direktur Utama No : K02/SK/RSBW/VII/2019 Tentang


KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan Instalasi Kamar Bedah Di Rumah Sakit Bumi Waras
Dokter anestesi melakukan komunikasi, informasi dan edukasi kepada pasien
pada saat melakukan kunjungan pra anestesi di ruangan
a. Anestesi umum
Dokter anestesi menjelaskan :
 Proses :pasien akan disuntik tidur selama operasi berlangsung dan
tidak merasakan sakit. Obat bius yang diberikan dapat berupa suntikan
atau pun obat bius yang di hirup / dihisap. Lama kerja obat
disesuaikan dengan lama operasi, agar jalan napas tetap terbuka
diperlukan pemasangan alat/pipa pernapasan kedalam mulut (pipa
laryngeal) dan tenggorokan (pipa endotracheal). Melalui alat ini
bantuan napas, oksigen dan gas bius diberikan. Pasienakanterus di
monitor keadaanya sampai operasi selesai dan akan di bangunkan
kembali, dipindahkan keruang pemulihan sampaibenar- benar sadar
PROSEDUR kembali
 Kelebihan : sejak awal pasien sudah tidak sadar dan tidak merasakan
sakit,lama pembiusan dapat disesuaikan dengan lamanya operasi,
kedalaman pembiusan dapat diatur sesuai kebutuhan dan sebagian
besar operasi dilakukan dengan pembiusan umum
 Kekurangan :obatbius yang diberikan berefek keseluruh tubuh pasien
dan darah pada janin dalam kandungan, pasca bedah harus sadar
penuh sebelum bias diberi minum dan pemulihan relative lebih lama
 Komplikasi :mungkin terjadi mual , muntah, menggigil, pusing,
mengantuk, sakit tenggorokan, sakit menelan bisa di atasi dengan
obat-obatan. Pada pasien tidak puasa bias terjadi aspirasi yaitu
masuknya isi lambung ke dalam jalan napas/paru. Komplikasi akan
meningkat pada pasien di bawah 1 tahun, umur lanjut, pasien dengan
penyakit penyerta (jantung, ginjal, hati, saraf, paru, endokrin, dll)
KIE PRA ANESTESI
No.Dokumen No.Revisi Halaman

02/B.5/012 01 2/2

b. Anestesi regional spinal


Dokter anestesi menjelaskan :
 Proses :pasienakan di beri suntikan dengan memakai jarum yang
sangat kecil di daerah punggung kea rah tulang belakang, pasien
dalam posisi duduk membungkuk atau tidur miring kesalah satu sisi
dengan kedua tungkai dilipat kearah perut dan kepala menunduk. Pada
waktu penyuntikan obat bius ke dalam tulang belakang ,pada awal
nya akan terasa hangat di punggung, kemudian akan merasa
kesemutan pada kedua tungkai dan lama kelamaan kedua tungkai akan
terasa berat dan pada akhirnya tidak dapat digerakan, seolah olah ke
dua tungkai hilang. Hilang rasa ini bias berlangsung 2-3 jam. Bila
PROSEDUR tindakan ini gagal atau tidak berhasil maka tehnik anestesi dilanjutkan
dengan anestesi umum.
 Kelebihan :obat yang diberikan sangat sedikit, efek obat tidak beredar
keseluruh tubuh sehingga janin dalam kandungan tidak kena efek
bius,pasti bedah bias langsung minum, relative aman untuk pasien
yang tidak puasa, mobilisasi lebih cepat minimal 6 jam post bedah
 Kelemahan : posisi pasien tidak nyaman waktu penyuntikan
 Komplikasi : mungkin mual/muntah, gatal-gatal terutama daerah
wajah, menggigil semua bias diatasi dengan obat, efek yang jarang
adalah pusing bagian depan atau belakang pada hari ke 2 atau ke 3
terutama pada waktu mengangkat kepala dan akan menghilangs etelah
5 – 7 hari.

UNIT TERKAIT Ruang perawatan, Klinik bedah, UGD

Anda mungkin juga menyukai