RM
Rumah Sakit ProMEDIKA Pontianak Nama Pasien L/P
Tanggal Lahir
Harap diisi atau tempelkan stiker bila ada
Ruangan / Poli :
1. Untuk dilakukan anestesi serta operasi berencana pasian harus puasa. Puasa ini penting ditaati oleh
pasien karena lambung pasien harus kosong untuk menghindari keluarnya isi lambung ke rongga mulut
pada waktu pembiusan dan isi lambung ini bisa masuk ke dalam jalan napas dan menyebabkan
sumbatan jalan napas yang fatal.
Berikut ini adalah rekomendasi lamanya puasa sebelum anestesia dilakukan pada pasien sehat (tidak
ada penyerta seperti : Obesitas, DM/Diabetes Millitus, gangguan pencernaan, ibu hamil, dll)
Susu formula untuk bayi atau Susu yang bukan asi akan mengalami
6 jam
susu segar hewani pencernaan seperti makanan ringan
Rekomendasi puasa ini berlaku untuk semua kegiatan anestesi yang direncanakan kecuali untuk operasi
emergency darurat. Pada pasien dengan penyakit penyerta (obesitas, DM, gangguan pencernaan, ibu
hamil, dll) anjuran puasa di atas tidak menjamin kosongnya lambung.
2. Evaluasi oleh dokter spesialis anstesia & konsultasi ke bidang lain bila diperlukan.
3. Pemeriksaan penunjang seperti laboratorium/radiologi dan Elektrokardiogram (EKG) sesuai indikasi.
4. Semua make-up (lipstick / pewarna kuku) harus dibersihkan agar warna kulit dapat dimonitor selama
pembiusan.
5. Perhiasan dan gigi palsu harus dilepas.
6. Pasien menyetujui dan menanda tangani Surat Persetujuan Tindakan Anastesia.
RM 43 C
PT. PROMEDIKA No. RM
Rumah Sakit ProMEDIKA Pontianak Nama Pasien L/P
Tanggal Lahir
Harap diisi atau tempelkan stiker bila ada
ANASTESIA UMUM
Tindakan anastesia umum adalah pembiusan dimana pasien dibuat tidak sadar sehingga tidak merasakan nyeri.
Obat bius diberikan melalui penyuntikan ke dalam pembuluh darah atau melalui gas/uap yang dihirup. Lama kerja
obat disesuaikan dengan lama tindakan/operasi. Setelah pasien menjadi tidar sadar, bila perlu akan dipasang alat
bantu jalan napas ke dalam rongga mulut (pipa laryngeal) atau tenggorokan (pipa endotrakeal) agar jalan napas
tetap terbuka. Oksigen dan gas lain akan dialirkan melalui selang pernapasan.
Komplikasi dapat timbul tanpa diduga sebelumnya dan akan ditangani sesuai prosedur medis yang berlaku.
Blok peripheral adalah penyuntikan obat anestesi lokal pada daerah tertentu untuk menghilangkan sensasi
setempat. Umumnya blok peripheral dilakukan untuk tindakan / operasi pada anggota gerak (lengan atau tungkai).
Bila anestesi regional gagal / tidak berhasil dilakukan, maka teknik anestesi dapat diulang atau dapat dilanjutkan
dengan anestesi umum. Prosedur regional dapat juga konfirmasi dengan anestesi umum.
RM 43 C
PT. PROMEDIKA No. RM
Rumah Sakit ProMEDIKA Pontianak Nama Pasien L/P
Tanggal Lahir
Harap diisi atau tempelkan stiker bila ada
Komplikasi / Efek Samping Anestesi Blok Spinal dan Epidural, antara lain :
Mual, muntah, gatal-gatal terutama di daerah wajah, menggigil.
Sakit kepala di bagian depan atau belakang pada hari ke 2 atau ke 3, terutama sewaktu mengangkat kepala, dan
menghilang setelah 5 sampai 7 hari.™
Alergi/hipersensitif terhadap obat (sangat jarang) mulai ringan sampai berat.
Gangguan pernapasan dari mulai ringan sampai berat (henti napas).
Gangguan saraf perifer arau kesemutan/rasa baal yang memanjang.
Sakit pinggang.
Kejang.
Hematom (lebam/memar) pada lokasi penyuntikkan dan kesulitan teknis lain.
Komplikasi dapat timbul tanpa diduga sebelumnya dan akan ditangani sesuai prosedur medis yang berlaku. Bila
masih ada hal yang belum jelas maka dapat ditanyakan kepada dokter anestesi.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini (pasien / wali / keluarga) telah mendapat penjelasan yang cukup
mengenai tindakan anestesi dan diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi mengenai tindakan anestesi
yang akan dilakukan.
Penanggung Jawab Pasien / Wali / Keluarga
............................................... ...............................................
RM 43 C