Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN ANESTESI LOKAL DAN

SEDASI

NO. DOKUMEN : 025/PKM-MHU/I/2016


STANDAR NO. REVISI :
OPERASIONAL
TANGGAL TERBIT : 11 Januari 2016
PROSEDUR
HALAMAN :2/2

KEPALA PUSKESMAS BAGENDANG,

SUYOTO,S.Kp.M.Kes
PUSKESMAS BAGENDANG
NIP. 19660903 199303 1 007

Rangkaian Kegiatan dalam pemberian anestesi lokal tindakan menghilangkan rasa sakit
1. PENGERTIAN
atau nyeri secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menghilangkan rasa sakit sementara
2. TUJUAN ketika melakukan tindakan bedah minor dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan
rasa sakit pada tubuh.
SK Kepala Puskesmas Bagendang tentang Jenis-jenis Sedasi yang dapat dilakukan di
3. KEBIJAKAN
Puskesmas Bagendang.
1. Undang-undang Republik Indonesia No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
4. REFRENSI 2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 779/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pelayanan
Anestesiologi dan Reaminasi di Rumah Sakit.
5. PROSEDUR Anestesi Lokal
a. Anestesi lokal dilakukan dalam tindakan bedah minor yang dapat dilakukan di
Puskesmas Bagendang.
b. Preparat yang digunakan adalah Lidocaine 2 %.
Teknik anestesi local :
a. Teknik blok : menyuntikkan obat anestesi di area tertentu dimana saraf yang
mempersarafinya diblok agar rangsang nyeri tidak dilanjutkan.
b. Teknik infiltrasi : dilakukan penyuntikkan di sekitar area bedah minor, suntikan
dilakukan di daerah subkutis.
Prosedur pemberian anestesi local adalah :
1. Petugas mengidentifikasi pasien ,mencocokkan identitas pasien dengan rekam medis.
2. Petugas menganamnesa pasien.
3. Petugas Mencatat anamnesa pasien ke rekam medis.
4. Petugas memberikan informed consent pada pasien dan keluarga tentang tindakan
anestesi yang akan dilakukan.
5. Pasien menanda tangani lembah informed consent setelah diberi informed consent
oleh petugas.
6. Petugas menidurkan pasien diruang tindakan, memposisikan luka yang akan
dilakukan anestesi.
7. Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk melakukan tindakan anestesi.
8. Petugas mencuci tangan dengan langkah mencuci tangan.
9. Petugas menggunakan sarung tangan steril.
10. Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan spuit dibantu dengan
petugas lain yang membukankan obat anetesi.
11. Petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan penyuntikan pembiusan
PEMBERIAN ANESTESI LOKAL DAN
SEDASI

NO. DOKUMEN : 025/PKM-MHU/I/2016


STANDAR NO. REVISI :
OPERASIONAL
TANGGAL TERBIT : 11 Januari 2016
PROSEDUR
HALAMAN :2/2
untuk menghilangkan rasa sakit.
12. Petugas menyuntik obat anestesi local langusng ke lesi, luka dan sekitarnya secara
blockade lingkar dan obat disuntikan intradermal dan subcutan.
13. Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi beraksi dan pasien sudah tidak
merasakan sakit pada luka dan sekitarnya.
14. Petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan rangsangan nyeri pada sekitar
luka apakah masih nyeri atau tidak dan sudah merasa baal/ kesemutan pada kulit
sekitar luka.
15. Setelah pasien tidak merasa nyeri petugas membersihkan luka yang terkena kotoran
dengan laruatan NaCi 0,9%.
16. Petugas melakukan tindakan bedah minor Sedasi Per Rectal:
a. Sedasi per rectal digunakan untuk pasien anak dengan kejang demam sederhana
maupun kompleks.
b. Preparat yang digunakan adalah Diazepam.
c. Dosis pemberian : berat badan kurang dari 10 kg berikan 5 mg diazepam per
rectal, berat badan lebih dari 10 kg berikan 10 mg diazepam per rectal Sedasi Per
Oral:
a. Sedasi per oral untuk pasien anak diberikan dengan riwayat kejang demam,
preparat yang digunakan adalah Phenobarbital dengan dosis :
 Neonatus (<28 hari ) : 3-5 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis terbagi.
 Bayi : 5-6 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis terbagi 1-2 dosis terbagi.
 1-5 tahun : 6-8 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis terbagi.
 > 12 tahun : 1-3 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis terbagi atau 50-100 mg 2-3
kali sehari.
b. Sedasi per oral untuk pasien dewasa dengan riwayat kejang, preparat yang
digunakan adalah Phenobarbital dengan dosis 30-120 mg/hari dengan dosis
terbagi 2-3 kali per hari, tidak lebih dari 400 mg/hari.
1. Poli Umum
2. Poli KIA
3. Poli Gigi
6. UNIT TERKAIT
4. IGD
5. Rawat Inap
6. Ruang Persalinan

Anda mungkin juga menyukai