Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MARIPI
Alamat: Jln. Trikora Maripi KM 23 Distrik Manokwari Selatan – Papua
Barat.

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS MARIPI
NOMOR : / SK/UKP/ / / /2018

TENTANG
BUDAYA MUTU, TATA NILAI DAN KESELAMATAN PASIEN DI
PUSKESMAS MARIPI

a. Bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan klinis tidak hanya


ditentukan oleh system pelayanan yang ada, tetapi juga perilaku pemberi
pelayanan yang mencerminkan budaya mutu dan keselamatan pasien.
Bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas ditetapkan budaya mutu
keselamatan pasien.

.
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan klinis

tidak hanya ditentukan oleh system pelayanan yang ada,

tetapi juga perilaku pemberi pelayanan yang

mencerminkan budaya mutu dan keselamatan pasien

b. Bahwa sehubug dengan buti a tersebut diatas ditetapkan

budaya mutu keselamatan pasien

Mengingatkan : 1. Undang – undang no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan;


2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 169/

Menkes/VII/2011/ tentang keselamatan pasien di Rumah

Sakit

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 75

tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 43

Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang

Kesehatan;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 44

Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MARIPI

TENTANG BUDAYA MUTU, TATA NILAI DAN

KESELAMATAN PASIEN DIPUSKESMAS MARIPI

Kesatu : Budaya mutu keselamatan pasien seperti yang tertera

dalam lampiran surat keputusan ini

Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat

kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan

sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : MARIPI
Pada Tanggal : 2018
KEPALA PUSKESMAS MARIPI

AYUB MANSIM
NIP. 198108022003121004
BUDAYA MUTU KESELAMATAN PASIEN
1. Kesadaran ( Awareness)
Seluruh staf Puskesmas harus sadar untuk bekerja dengan berhati-hati.
Seluruh staf Puskesmas mampu mengenali kesalahan dan belajar dari
kesalahan tersebut, serta mengambil tindakan untuk memperbaikinya.
2. Terbuka dan Adil
Bagian yang fundamental dari organisasi dengan budaya keselamatan
adalah menjamin adanya keterbukaan dan adil, berbagi informasi secara
“terbuka dan bebas”, perlakuan yang adil terhadap staf waktu terjadi insiden.
Adapun konsekuensi menjadi “terbuka dan adil” adalah :
a. Staf harus terbuka tentang insiden yang melibatkan mereka
b. Staf dan Puskesmas harus akuntabel terhadap tindakan mereka
c. Staf merasa mampu berbicara kepada kolega dan atasannya tentang
insiden yang terjadi
d. Puskesmas terbuka dg pasien,masyarakat dan staf
e. Staf diperlakukan adil dan didukung bila terjadi insiden

3. Pendekatan Sistem
Memiliki budaya keselamatan akan mendorong terciptanya lingkungan
yang mempertimbangkan semua komponen sebagai faktor yang ikut
berkontribusi terhadap insiden yang terjadi. Hal ini menghindari
kecenderungan untuk menyalahkan individu dan lebih melihat kepada sistem
dimana individu tersebut bekerja. Inilah yang disebut pendekatan system
(systems approach).
Ditetapkan di : MARIPI
Pada Tanggal : 2018
KEPALA PUSKESMAS MARIPI

AYUB MANSIM
NIP. 198108022003121004

Anda mungkin juga menyukai