Anda di halaman 1dari 14

Imunisasi dan Vaksinasi

PENGERTIAN IMUNISASI DAN VAKSINASI SERTA PEMBAGIAN IMUNISASI

Kelompok : I

Anggota : Lakmi Nurul Suci ( 1211013005 )

Aulia Dwi Putri ( 1411012004 )

Fitria Yeni ( 1411012006 )

Elva Latifatul Khairriyah ( 14110102010 )

Budi Karma ( 1411012060 )

IMUNISASI

I. PENGERTIAN IMUNISASI

1) Imunisasi adalah prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas, memberikan imunitas


protektif dengan menginduksikan respons memori terhadap patogen/toksin.

2) Imunisasi adalah praktik yang dilakukan untuk menginduksi perlindungan terhadap


beberapa agen penginfeksi dan digunakan sebagai material untuk meinaktifasi (membunuh)
(Katzung, 2011).

3) Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila terpapar dengan penyakit tidak akan
sakit atau sakit ringan (Depkes RI, 2005)

II. PENGERTIAN VAKSINASI

1) Vaksinasi adalah menyuntikkan suspensi mikroorganisme yang dilemahkan atau dibunuh


diberikan untuk pencegaha atau pengobatan penyakit menular (Kamus Kedokteran Dorlan)

2) Vaksinasi adalah usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap
penyakit tertentu (Alimul, 2008)

III. PEMBAGIAN IMUNISASI

Imunisasi dapat terjadi secara :


1. Alamiah

Terbagi menjadi : pasif dan aktif

 Pasif : Antibodi via plasenta dan kolostrum

 Aktif : Infeksi kuman

2. Buatan

Terbagi menjadi : pasif dan aktif

 Pasif : Antitoksin dan antibodi

 Aktif : Toksoid, vaksin virus acak, vaksin inaktif, vaksin hidup


IMUNISASI AKTIF

Kelompok II :

Lili wahyuni 1411012023

Della sucitra h.c 1411011042

Puji sri haryati 1411012044

Annisa nurfiatul aini 1411012074

Imunisasi aktif merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses
infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologik spesifik yang akan menghasilkn respon
seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori sehingga apabila benar benar terjadi infeksi
maka tubbuh secara cepat dapat merespn.

Dalam imunisasi aktif terdapat 4 macam kandungan zat :

1. Antigen, merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba guna
terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa polisakarida,toksoid atau virus
dilemahkan dan bakteri ang dimatikan

2. Pelarut dpat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan

3. Preservative, stabilizer dan antibiotic yang berguna untuk menghindari tumbuhnya


mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen

4. Adjuvant yng terdiri dari gram aluminium yang berfungsi untuk meningkatkan
imunogenitas antigen.

Imunisasi aktif dibagi menjadi 2 :

1. Imunisasi aktif alami dapat timbul ketika misalnya seseorang terinfeksi mikroba. Sistem
kekebalan tubuh akan membentuk antibody dan perlindungan atau perlawanan lainnya
terhadap mikroba. Banyak kasus dimana anak anak terinfeksi walaupun sekali kemudian
kebal.

2. Imunisasi aktif buatan adalah dimana mikroba atau bagan darinya diinjeksikan kepada
seseorang sebelum ia dapat melakukannya secara alami

Pada imunisai aktif alami kekebalan tidak terbentuk secara cepat namun sekali terbentuk akan
bertahan lama dan membentuk sel memori sehingga memiliki kemampuan merangsang ulang.
IMUNISASI PASIF

OLEH

KELOMPOK III

MAULIA AGUSTINANCY (1411012024)

RIA HUMMAM PRAMIBA (1411012042)

BELLA FISTA (1411012052)

RIVA YULAINI (1411012059)

NESLY ARISTI (1411012063)

IMUNISASI PASIF

Imunisasi pasif merupakan pemberian zat (imunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan
melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasm manusia atau binatang yang digunakan
untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi.

Imunisasi pasif adalah tubuh tidak membuat zat antibodi sendiri tetapi kekebalan tersebut
diperoleh dari luar setelah memperoleh zat penolakan sehingga prosesnya cepat tetapi tidak
bertahan lama karena akan di metabolisme oleh tubuh, karena antibodi akan pecah dengan
sendirinya jika tidak ada sel-sel B untuk membuat lebih banyak antibodi maka akan hilang.

Imunisasi pasif dibagi 2 yaitu:

1. Imunisasi pasif alamiah atau bawaan

Kekebalan yang berupa antibodi yang diberikan oleh ibu kepada anak yang dikandung selama
kehamilan melalui plasenta atau ASI. Kekebalan ini, hanya berfungsi dalam waktu singkat setelah
bayi lahir.

2. Imunisasi pasif buatan

Kekebalan yang berupa antibodi yang sudah tadi dimasukkan kedalam tubuh. Sistem kekebalan ini
tidak memacu sel-sel penghasil antibodi untuk menghasilkan antibodi. Dimana kekebalan ini
diperoleh setelah mendapatkan suntikan zat penolakan misalnya ATS (anti tetanus serum).
JENIS-JENIS VAKSIN DAN PENYAKIT

OLEH:

Kelompok : IV

Anggota :

1. Adinda Putri 1411012011

2. Delila Eliza 1411012014

3. Yoan Yasril 1411012019

4. Rizki Oktarini 1411012041

5. Dhiya Zhafira 1411012043

Jenis-Jenis Vaksin menurut Farmakope Indonesia IV

1. Vaksin Bakteri

Dibuat dari biakan galur bakteri yang sesuai dalam medi cair atau padat yang sesuai dan
memgandung bakteri hidup atau inaktif atau komponen imunologinya

2. Toksoid Bakteri

Diperoleh dari toksin yang telah dikurangi atau dihilangkan sifat toksisitasnya hingga mencapai
tingkat tidak terdeteksi, tanpa mengurangi sifat imunogenitasnya

3. Vaksin Visrus dan Riketsia

Adalah suspensi virus atau riketsia yang ditimbulkan dalam telur berembrio, dalam biakan sel atau
dalam jaringan yang sesuai. Mengandung virus atau riketsia hidup atau inaktif atau komponen
imunologeniknya. Vaksin virus hidup umumnya dibuat dari virus galur khas yang virulensinya telah
dilemahkan

Jenis-Jenis Vaksin menurut Kistner

1. Vaksin Virus Hidup yang Dilemahkan

Membuat virus virulen menjadi kurang virulen dengan menumbuhkan virus pada sel inang yang
berbeda dan normal atau dikembang biakkan pada suhu non-fisiologis

Contoh:

 Vaksin BCG

 Vaksin Polio

 Vaksin Campak

 Vaksin Rubella
 Vaksin Tifoid

2. Vaksin Virus Inaktif / Mati

Memproduksi virus patogen dan di inaktifkan dengan bahan kimia atau prosedur fisik yang dirancang
untuk menghilangkan sifat inaktif virus tanpa kehilangan sifat anti genitasnya

Conto:

 Vaksin Influenza

 Vaksin poliovirus

 Vaksin rabies

 Vaksin hepatitis A

3. Vaksin Sub Unit

Mengambil hanya satu bagian virus untuk dibuat menjadi suatu vaksin

Contoh :

 Vaksin hepatitis B

 Vaksin influenza

Imunisasi yang ada di Indonesia:

a. Imunisasi Rutin (dasar)

1. Hepatitis BO

2. BCG untuk penyakit TBC

3. Polio, cara pemberian dengan oral atau injeksi

4. DPT-HB (Difteri, Pertusis, Tetanus), cara pemberian dengan intaramaskular

5. Campak

b. Imunisasi Rutin (lanjutan)

1. DPT-HB

2. Campak

c. Imunisasi Tambahan

1. Campak

2. Campak terpadu dengan polio


d. Imunisasi Khusus

1. Meningitis

2. Yellow fever

3. Rabies

e. Imunisasi pilihan

1. Vaksin tifoid

2. Vaksin influenza B
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN VAKSIN YANG DILEMAHKAN

Kelompok : V

Anggota : 1. Azwita (1411012002)

2. Tiara Yulinda Putri (1411012008)

3. Maghfira Maulani (1411012026)

4. Marwinda Adistha (1411012066)

5. Faradilla Oktaviani (1411012073)

Vaksin yang dilemahkan yaitu vaksin hidup yang dibuat dari bakteri atau virus yang sudah
dilemahkan daya virulensinya dengan cara kultur dan perlakuan yang berulang ulang namun masih
mampu menimbulkan reaksi imunologi yang mirip dengan infeksi alamiah.

Keuntungannya :

1. Karena mengandung bibit penyakit yang dilemahkan, sehingga menimbulkan reaksi


rangsangan yang sangat kuat terhadap sistem imunologi tubuh kita untuk memproduksi
antibody

2. Vaksin merangsang respon selulerdan antibodi yang kuat karena jumlah imunogen banyak
dihasilkan dari agen yang dilemahkan, sehingga bisa bertahan seumur hidup hanya dengan
satu atau atau dua dosis pemberian

3. Untuk beberapa jenis vaksin virus mudah diproduksi

4. Respon imun yang diberikan mirip dengan infeksi alamiah sehingga tidak perlu dosis
berganda

5. Mempunyai kemampuan proteksi jangka panjang dengan keefektifan mencapai 95%

6. Virus yang telah dilemahkan dapat bereplikasi di dalam tubuh, meningkatkan dosis asli dan
berperan sebagai imunisasi ulangan, contohnya vaksin campak, polio, TBC, gondongan, cacar
air, dan typhoid.

Kerugiannya :
1. Karena bibit penyakit yang masih hidup meskipun sudah dilemahkan, masih ada
kemungkinan terjadi mutase genetic, dimana bibit penyakit menjadi ganas kembali,
sehingga menimbulkan penyakit bagi penerima vaksoin tersebut

2. Vaksin yang dilemahkan ini tidak boleh diberikan kepada semua orang, khususnya tidak
boleh diberikan kepada wanita hamil, karena resiko kemungkinan transmisi virus atau
bakteri yang berasal dari vaksin ke janin dan terjadi gangguan perkembangan janin

3. Vaksin bersifat labil dan dapat mengalami kerusakan bila terkena panas atau sinar
sehingga diperlukan stabilator dalam penyimpanan

4. Tingginya resiko tercemar dengan organisme yang tidak diinginkan

5. Kehalalannya belum jelas

Contoh vaksin yang dilemahkan:

 Vaksin polio -vaksin TBC

 Vaksin MMR -vaksin campak

 Vaksin rabies -vaksin gondongan

 Vaksin rotavirus -vaksin cacar air

 Vaksin demam typhoid


KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN VAKSIN YANG DIMATIKAN

Oleh

Kelompok VI

M. Iqbal (1411012064)

Fadilla Septria Zelli (1411011006)

Octy Aisyahharma (1411011038)

Salmi Mardhiyah (1411012033)

Atika Rahma Dona (1411012067)

Vaksin yang dimatikan adalah vaksin yang berisi mikroorganisme agen penyakit
dalam keadaan mati (dimatikan) atau hasil-hasil pemurniannya (protein, partikel serupa virus dsb).

Keuntungan vaksin yang dimatikan :

 Bisa digunakan untuk semua orang (wanita hamil, pasien yang mengalami kelainan sistem
imun, pasien yang dicangkok organ tubuh dan pasien yang mendapat pengobatan
kortikosteroid).

 Cara menyimpan vaksin mati lebih mudah daripada vaksin hidup.

 Pengobatan dengan vaksin mati tidak ada lagi kemungkinan terjadi mutasi genetik dari bibit
penyakit kembali menjadi ganas.

Kerugian vaksin yang dilemahkan :

 Penggunaan vaksin mati reaksi perangsangan terhadap sistem kekebalan tubuh lebih lemah.

 Berlangsung lama pada pengobatan sehingga diperlukan pengulangan vaksinasi (dosis


booster).

 Pada keadaan tertentu dapat menimbulkan penyakit karena imbalans respon imun.

 Respon imun yang timbul sebagian besar adalah humoral dan hanya sedikit/tidak
menimbulkan imunitas seluler.

Contoh vaksin yang dimatikan

 Polio in-aktif

 Vaksin hepatitis A dan B

 Vaksin meningitis
 Vaksin human papiloma virus

 Vaksin demam tipoid

 Vaksin batuk rejan


VAKSIN DNA DAN MEKANISME KERJA

Kelompok VII

Anggota :

1. Anna Fadhila (1411011057)

2. Gantis Alfidasari (1411012025)

3. Tesa Inmerka Alwi (1411012045)

4. Ani Puji Astuti (1411012061)

Vaksin DNA adalah vaksin yang memasukan gen yang memproduksi protein bagian dari patogen
kedalam sel manusia. Gen ini biasanya ditransfusi melalui plasmid.

Tranfer DNA plasmid awalnya dilakukan pertama kali pada tahun 1990 pada mencit. DNA plasmid
yang disuntikan secara intramuskular ke dalam tubuh mencit ternyata dapat memproduksi protein
yang dikode oleh sekuen DNA yang terdapat dalam DNA plasmid tersebut dalam jaringan mencit.
Penelitian berikutnya telahmembuktikan bahwa DNA dapat dimasukan langsung secara invivo untuk
menghasilkan protein yang dikehendaki sesuai dengan sekuen DNA yang mengkode ekspresi protein
tersebut.

Mekanisme kerja Vaksin DNA

Vaksin DNA diperoleh melalui serangkaian proses rekayasa genetika. DNA dari suatu virus, misalnya
virus H1N1 dianalisis protein mana yang menyebabkan penyakit, kemudian diambil proteinnya dan
dikonstruk dengan plasmid bakteri. Vaksin DNA ini harus melewati serangkaian tahapan pengujian
laboratorium setelah lolos tahap uji, maka vaksin dapat digunakan sebagai salah satu alasan
mengapa DNAdapat disuntikan kedalam tubuh khususnya manusia karena terkait sifat dari DNA
yang merupakan suatu protein sehingga dapat dimodifikasi melalui rekayasa genetika.

Mekanisme vaksin DNA dalam merangsang sistem imun

Setelah plasmid DNA disuntikan kedalam jaringan, maka plasmid DNA akan bereplikasi secara
otonom dan memproduksi antigen yang dikode oleh gen vaksin. Antigen ini langsung menstimulasi
sel B yang kemudian memproduksi antibodi terhadap antigen yang dikode oleh plasmid DNA. Sel
yang mengandung antigenasing tersebut kemudian dapat bersifat sebagai penyaji antigen (APC).
Tubuh akan merespon vaksin DNA tersebut melalui 2 cara : yakni membunuh langsung virus dan
mengenali virus ( dikenal sebagai selB memori). Vaksun DNA tersebut akan diterjemahkan menjadi
antigen oleh limfosit (sel darah putih) yang berperan dalam sistem kekebalan dalam melawan virus
atau penyakit.

Pemberian vaksin DNA pada umumnya melalui penyuntikan, tetapi terdapat alternatif nya yaitu 1.
Particle-mediated epidermal delivery (PMED) untuk vaksin DNA hepatitis B dan DNA influenza. 2.
Elektroporosi yaitu dengan menggunakan arus listrik dengan berbagai voltase setelah penyuntikan
vaksin DNA untukmeningkatkan pasokanDNA kedalam sel hospes, tetapi metode ini masih diteliti
lebih lanjut untuk keamanan pada manusia sedangkan pada hewan sudah berhasil.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN VAKSIN DNA

Kelompok 8

Anggota kelompok :

1. Radika vionita (1411012012)

2. Mutia rahma yunita (1411012013)

3. Rara monisah (1411012046)

4. Rio kirnanda (1411012048)

Keuntungan :

1. Dapat merangsang respon imun humoral melalui antibodi

2. Merangsang imun seluler melalui aktivitas sel T

3. Plasmid DNA mudah diproduksi dalam jumlah besar dalam wktu yang cepat

4.dapat direkayasa gabungan beberapa plasmid DNA yang mempunyai spektrum luas untuk beberap
epitop antigen

5. Vaksin DNA terbukti dapat meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus dan bakteri dalam waktu
yang sangat lama

6. Tidak memerlukan perlakuan khusus terhadap mikroba patogen selama proses produksi

Kerugian :

1. DNA dalam vektor plasmid akan berintegrasi kedalam genom host atau inang kemungkinan akan
menghindari tumor atau menginduksi terbentuknya antibodi terhadap DNA

2. Vaksin DNA dapat menginduksi respon imun seluler yang kuat tidak hanya terhadap antigen
mikroba melainkan juga terhadap antigen inangnya.

Anda mungkin juga menyukai