BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Jenis dan Kalsifikasi media :
1. Berdasarkan berdasarkan ciri fisiknya
a. Media pembelajaran dua dimensi (2D)
b. Media pembelajaran tiga dimensi (3D)
c. Media pandang diam
d. Media pandang gerak
2. Berdasarkan unsur pokoknya
a. Media audio
b. Media Visual
c. Media Auido-Visual
3. Berdasarkan pengalaman belajar
a. Pengalaman langsung (the real life experiences)
b. Pengalaman tiruan (the subtitute of the real experiences)
c. Pengalaman melalui lambang kata (words only )
d. Pengalaman melalui dramatisasi
e. Pengalaman gambar hidup pameran
4. Berdasarkan penggunaannya
Berdasarkan jumlah penggunaanya, meliputi:
a. Penggunaan secara individual, yakni metode penggunaannya secara individual.
Contohnya: Kelas atau laboratorium elektronik, Media oto- instruksi, Kotak unit pengajaran.
b. Penggunaanya secara berkelompok, misalnya film dan slide.
c. Penggunaanya secara missal, misalnya televisi.
Berdasarkan cara penggunaannya
a. Media tradisional atau konvensional (sederhana).
b. Media modern atau kompleks
5. Berdasarkan hirakri manfaat media
Media Semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya
investasinya, semakin susah pengadaannya, tetapi semakin umum penggunaannya dan semakin
luas lingkup sasarannya.
Sebaliknya, semakin sederhana jenis perangkatnya, semakin murah biaya, semakin
mudah penggadaan,sifat penggunaanya semakin khusus dan lingkup sasarannya semakin
terbatas.
3.2 Saran
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kekurangan ataupun kesalaan didalamnya,
kami mohon krtik dan sarannya bagi para pembaca umumnya dan dosen pembimbing khususnya.
Dan semoga makalah ini ber
[1] Asnawi dan M basyirudin Usman, Media Pembelajaran, 2002 hal 108
[2] Oemar Hamalik, Media Pendidikan, 1994 hal 133
[3]Opcit, hal 105
[4] Opcit hal 138
Jenis Media Pembelajaran
Meskipun sudah banyak ragam dan format media yang dikembangkan dan diproduksi untuk
pembelajaran, namum pada dasarnya media tersebut dapat di kelompokkan menjadi empat
jenis,[1] yaitu sebagai berikut :
a. Media audio
Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya
melibatkan pendengaran peserta didik.
b. Media visual
Meida visual adalah jenis media yang dugunakan hanya mengandalkan indera penglihatan
semata.
c. Media audio-visual
Media audio-visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan
melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses.
d. Multimedia
Multimedia yaitu media yang melibatkan berbagai indera dalam satu kegiatan pembeljaran.
Media visual
Karakteristik dari media visual adalah unsure-unsur terdiri dari garis, bentuk, warna, dan
tekstur. Media visual terbagi dua, yaitu : media visual non-proyeksi dan media visual
proyeksi.[3]
Media visual proyeksi adalah media-media visual yang bias diproyeksi. Media-media
visual proyeksi yang menampilkan objek lebih besar dari aslinya pada layar proyeksi. Media-
media proyeksi seperti :
Power point
Kamera digital
Media Audio-Visual
Karakteristik yang menonjol dari media audio-visual adlah menggunakan alat keras
selama proses belajar mengajar.[4] Karena media ini dapat menggunakan gambar (visual) dan
suara (audio), atau yang mampu menampilkan gambar bergerak. Media ini dapat menampilkan
unsur gambar dan suara secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan. Media audio-
visual terbagi dua macam yaitu: audio visual murni adalah unsur suara dan unsur gambar berasal
dari satu sumber, minsalnya, video dan kaset. Dan audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan
unsur gambar berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya film bingkai suara yang unsur
gambarnya berasal dari slide proyektor dan unsur suaranya dari tape recorder.
Multimedia
Multimedia merupakan penggabungan dua atau lebih format media yang terpadu gseperti
teks, grafik, animasi, dan video. Multimedia merupakan suatu system penyampaian dengan
menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit.[5]
Multimedia content production
Multimedia adalah penggunaan dan pemrosesan beberapa media yang berbeda untuk
menyampaikan informasi atau menghasilkan produk multimedia. Minsalnya, media teks, audio,
image, dan video animasi.
Multimedia communication
Multimedia adalah menggunakan media (masa) seperti : televise, radio, dan internet.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Ashar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.
Asyhar, Rayandra. 2010. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta. Gaung Persada.
Sadiman, Arif S. 2009. Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta.
PT Rajagrafindo Persada.
http://fatimahsukses21.blogspot.com/2012/11/klasifikasi-dan-karakteristik-media.html
[1]Rayandra Asyhar. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta. Gaung Persada. 2010. Hlm 52-53
[2] Arif S. Sadiman. Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta.
PT Rajagrafindo Persada.2009. Hlm 49
[3] Rayandra Asyhar. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta. Gaung Persada. 2010. Hlm 61
[4] Ashar Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada. 2002. Hlm 30
[5] http://fatimahsukses21.blogspot.com/2012/11/klasifikasi-dan-karakteristik-media.html
[6] Rayandra Asyhar. . Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta. Gaung Persada. 2010. Hlm 53
[7] Rayandra Asyhar. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta. Gaung Persada. 2010. Hlm 57
[8] Rayandra Asyhar. . Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta. Gaung Persada. 2010. 61
A. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti “tengah”, perantara
atau pengantar’. Media merupakan bentuk jamak dari kata ‘medium’. Medium, yang merupakan bahasa
Latin memiliki arti ‘antara’. Sehingga medium dapat diartikan segala sesuatu yang membawa informasi dari suatu
sumber ke penerima (Heinich, 1993: dalam buku media pembelajaran Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A h. 3).
Media pembelajaran memiliki arti yang lebih khusus di bidang pembelajaran, yakni segala sesuatu yang
membawa pesan/informasi untuk tujuan belajar dari sumber ke
penerima. .
Dari gambar di atas terlihat bahwa kerucut pengalaman tersebut terdiri dari 9 macam klasifikasi
media pembelajaran yang digunakan, yaitu:
1. Pengalaman langsung dan bertujuan, pengalaman ini diperoleh dengan berhubungan secara langsung
dengan benda, kejadian, atau objek yang sebenarnya. Di sini siswa secara aktif bekerja sendiri,
memecahkan masalah sendiri yang kesemuanya didasarkan atas tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
2. Pengalaman tiruan, pengalaman ini diperoleh melalui benda-benda atau kejadian-kejadian tiruan yang
sebenarnya.
3. Pengalaman melalui dramatisasi, pengalaman ini diperoleh dalam bentuk drama dari berbagai gerakan.
4. Pengalaman melalui karyawisata, pengalaman semacam ini diperoleh dengan mengajak kelas ke objek di
luar kelas dengan maksud memperkaya dan memperluas pengalaman siswa.
5. Pengalaman gambar hidup pameran. Pengalaman tersebut diperoleh melalui pertunjukan hasil pekerjaan
siswa, perkembangan dan kemajuan sekolah.
6. Pengalaman melalui televisi.
7. Pengalaman melalui gambar diam, rekaman radio.
8. Pengalaman melalui lambang visual. Pengalaman ini diperoleh dari segala sesuatu yang diwujudkan
secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan dan pikiran, misalnya lukisan ilustrasi,
karikatur, kartun, poster, potret, slide, dan sebagainya.
9. Pengalaman melalui lambang kata. Pengalaman ini diperoleh dalam buku dan bahan bacaan.
C. Taksonomi Media
Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang, dan
peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan (misalnya teori/konsep baru
dan teknologi), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam
berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian
timbul usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokan media, yang mengarah kepada
pembuatan taksonomi media menurut kesamaan ciri atau karakteristiknya.
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari
berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran
yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai (Sadiman, dkk., 2008. h. 27 ). Karakteristik
media juga dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam
hal ini, pengetahuan mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk
pengelompokan dan pemilihan media. Kemp, 1975, (dalam Sadiman, dkk., 1990. h. 27 ) juga
mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan dasar pemilihan media yang disesuaikan dengan
situasi belajar tertentu.
Arsyad (2002) mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi empat kelompok berdasarkan
teknologi, yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi
berdasarkan komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Masing-masing
kelompok media tersebut memiliki karakteristik yang khas dan berbeda satu dengan yang lainnya.
Rudi Bretz (1977. Dalam buku Media Pendidikan, Karangan Dr. Arief Sadiman M.Sc. dkk. h. 20)
mengklasifikasi ciri utama media pembelajaran pada tiga unsur pokok, yaitu suara, visual dan gerak.
Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis, dan simbol. Usaha-
usaha ke arah taksonomi media tersebut telah dilakukan oleh beberapa ahli. Rudy Bretz,
mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, garis, dan
simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar (telecommunication) dan
media rekam (recording). Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8
kategori: 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media
visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.
Beberapa ahli yang lain , membuat taksonomi media dengan pertimbangan yang lebih berfokus
pada proses dan interaksi dalam belajar, ketimbang sifat medianya sendiri. Gagne misalnya,
mengelompokkan media berdasarkan tingkatan hirarki belajar yang dikembangkannya. Menurutnya, ada
7 macam kelompok media seperti: benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak,
gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Briggs mengklasifikasikan media menjadi
13 jenis berdasarkan kesesuaian rangsangan yang ditimbulkan media dengan karakteristik siswa. Ketiga
belas jenis media tersebut adalah: objek/benda nyata, model, suara langsung, rekaman audio, media
cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film bingkai, film (16 mm), film rangkai,
televisi, dan gambar (grafis).
Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun mengalami
perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut,
Arsyad (dalam buku Media Pembelajaran, karangan, Prof. Dr. Azhar Arsyad. Th. 2009. h.29-32)
mengklasifikasikan media atas empat kelompok: 1) media hasil teknologi cetak, 2) media hasil teknologi
audio-visual, 3) media hasil teknologi berbasis komputer, dan 4) media hasil gabungan teknologi cetak
dan komputer. .
BAB III
PEMBAHASAN
Pada dasarnya media yang banyak digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah media
komunikasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengklasifikasian ini. Salah satu cara
diantaranya ialah dengan menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam pembuatan media
tersebut. Sebagai contoh, seperti gambar, fotografi, rekaman audio, dan sebagainya. Ada pula yang
dilihat dari cara yang dipergunakan untuk mengirimkan pesan. Contoh, ada penyampaian yang
disampaikan melalui siaran televisi dan melalui optik. Berbagai bentuk presentasi media yang kita terima,
membuat kita sadar bahwa kita menerima informasi dalam bentuk tertentu. Pesan-pesan tersebut dapat
berupa bahan cetakan, bunyi, bahan visual, gerakan, atau kombinasi dari berbagai bentuk informasi ini.
Masih banyak ciri yang membedakan media yang satu dengan yang lain, sehingga
tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang mencakup semua jenis media. Faktor
lain yang juga mempersulit klasifikasi ini ialah untuk menentukan mana yang termasuk dan
mana yang tidak termasuk media. Sebagai contoh, beberapa ahli membedakan antara media
komunikasi dan alat bantu komunikasi. Yang menjadi dasar utama dari pembedaan ini ialah
apakah suatu sarana komunikasi dapat menyampaikan program secara lengkap atau
tidak.
Berdasarkan pembedaan ini, film dapat digolongkan sebagai media, karena film dapat
menyampaikan pesan yang lengkap selama waktu putarnya. Sedangkan Over Head Transparansi (OHT)
digolongkan sebagai alat bantu saja, karena OHT tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut hanya dapat
digunakan oleh instruktur untuk membantu menerangkan pembelajarannya. Walaupun pendapat ini
masuk akal, tetapi di sini kita akan membahas media dalam perspektif yang lebih luas, yaitu semua alat
atau bahan yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan pengertian media
pembelajaran sebelumnya.
Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi media
penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media audio, media
audio visual diam, dan media audio visual gerak. Kemudian dapat kita teliti media ini untuk membedakan
proses yang dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana suara atau gambar itu kita terima, apakah
melalui penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi. Kita akan keempat
cara ini sebagai cara penyajian dari sebuah media.
Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita mendapatkan
suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu:
1. Kelompok Kesatu. Media Grafik, Meliputi : Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar
Diam
a. Media Grafis.
Pada prinsipnya semua jenis media dalam kelompok ini merupakan penyampaian pesan lewat
simbul-simbul visual dan melibatkan rangsangan indera penglihatan. Karakteristik yang dimiliki adalah:
bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat memperjelas suatu masalah dalam
bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja, murah harganya dan mudah mendapatkan
serta menggunakannya, terkadang memiliki ciri abstrak (pada jenis media diagram), merupakan
ringkasan visual suatu proses, grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian
ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Yang termasuk media grafis antara lain :
1) Grafik, 2) Diagram, 3) Bagan, 4) Sketsa, 5) Poster, 6) Papan Flanel, 7) Bulletin Board.
Kelebihan Media Grafis
Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan Media Grafis
Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
c. Media Slide
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut
dengan proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang
terbuat dari karton atau plastik.
d. Media Filmstrip
Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada
dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan
satu kesatuan.
Kelebihan filmstrip dibanding film slide adalah media filmstrip mudah penggandaannya karena
tidak memerlukan bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu
kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relatif agak sukar, karena harus
dilakukan di laboratorium khusus.
3. Kelompok Ketiga. Media Audio, Meliputi : Media Radio, Media Alat Perekam Pita Magnetik
Media audio. Hakekat dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa pesan yang
disampaikan atau dituangkan kedalam simbul-simbul auditif (verbal dan/atau non-verbal), yang
melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki karakteristik atau ciri
sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan
jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat
mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi
masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik
dan bahasa, dan pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media radio).
a. Media Radio
Radio adalah media audio uang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang
elektromagnetik dari suatu pemancar.
Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau musik, sehingga sangat cocok
digunakan untuk pengajaran bahasa.
Jangkauannya sangat luas, sehingga dapat didengar oleh massa yang banyak.
Harganya relatif murah.
4. Kelompok Keempat. Media Audio Visual Diam, Meliputi : media sound slide (slide suara), film strip
bersuara, dan halaman bersuara
Media audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera
pendengaran dan indera pengelihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau
sedikit memiliki unsur gerak.
Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh berbeda dengan media proyeksi diam.
Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada media audiovisual diam.
6. Kelompok Keenam. Televisi, Meliputi : Televisi terbuka (open boardcast television), televisi siaran
terbatas/TVST (Cole Circuit Televirion/CCTV), dan video-cassette recorder (VCR).
Televisi adalah media yang dapat menempilkan pesan secara audiovisual dan gerak (sama
dengan film).
a. Media Televisi Terbuka
Media televisi terbuka adalah media audio-visual gerak yang penyampaian pesannya melalui
pancaran gelombang elektromagnetik dari satu stasiun, kemudian pesan tadi diterima oleh pemirsa
melalui pesawat televisi.
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad Azhar, Prof. Dr. Ed. 11,2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Sadiman Arief S. Dr. M.Sc. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: RajaGarafindo Persada..
Asyhar H.Rayandra, Dr.rer.nat.M,Si.2011.Kreatif Pengembangan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung
Persada Press
Kustandi Cecep,M.Pd & Sutjipto Bambang,Drs.M.Pd. 2011.Media Pembelajaran;Manual dan
Digital Bogor : Ghalia Indonesia