Anda di halaman 1dari 9

Tugas -1 “Konsep Teknologi”

“Buku Hitam hal 79 – 84”

Hari Rabu, Kelompok : 16


Disusun oleh :
Taufik Anbiya (073001400132)
Dzahaby Alam (073001400133)

Program Studi Teknik Pertambangan


Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
Universitas Trisakti
2018
Kerangka Optimasi
adalah untuk mendpatkan hasil yang optimal baik secara maksimasi perolehan
atau minimasi pengeluaran. Berbagai cara penyelesaian masalah optimasi
berdasarkan pengalaman dapat diangkat dalam berbagi metoda antara lain metoda
programa lnier, metoda programa dinamik, metoda antrian, algoritma lorong dan
metoda permainan.

Programa Linier

Di dalam metoda ini diambil asumsi kelinieran, fungsi tujuan dan pembatas
dinyatakan dalam ketidaksamaan linier. Fungsi tujuan pembatas dinyatakan dalam
bentuk maksimasi atau minimasi sementara fungsi pembatas selalu sama atau lebih
besar dari nol.

contoh soal :

suatu pabrik baja memperkirakan keuntungan dari produksi sekrup panjang 3


rupiah/biji dan dari sekrup pendek 1,50 rupiah/biji kapasits penuh seluruh mesin
perhari adalah 40.000 sekrup panjang dan 60.000 sekrup pendek. Karena ada
perbedaan cara pengolahanya, setiap jam dihasilkan 5000 sekrup panjang 7500
sekrup pendek tetapi bahan kimia khusus untuk memproduksi sekrup panjang
hanya tersedia untuk mengolah 30.000 sekrup panjang, dan bagian pengepakan
hanya mampu mengepak 50.000 sekrup perhari.

berapa sekrup dari masing-masing ukuran harus dibuat agar tercapai keuntungan
maksimum (waktu kerj 8 jam perhari)?

jawab :

maksimasi (fungsi tujuan) : z = 3 x + 1,5 y

pembatas : (1) x < 40.000 dan y < 60.000

(2) x / 5000 + y / 7500 < 8

79
(3) x + y < 50.000

(4) x < 30.000

(5) x > 0 dan y > 0

Fungsi Tujuan, memaksimalkan keuntungan Z = 3x + 1,5 y alternative


keuntungan :
(1) Titik 0 → x = 0
y = 0 → z = 0 (ribu)

(2) Titik A → x = 0
80
y = 50 → z = 75 (ribu)
(3) Titik B → perpotongan pembatas 2 dan 3
3x + 2y = 120 → x = 20
x + y = 50 → y = 30 → z = 105 (ribu)
(4) Titik C → perpotongan pembatas 2 dan 1
3x + 2y = 120 → x = 20
3x = 50 → x = 30 → z = 112,5 (ribu)
(5) Titik D → x = 30
y = 0 → z = 90 (ribu)
Ternyata titik C memberikan keuntungan maksimal = 112,5 (ribu)
Program Dinamik

Merupakan pendekatan masalah pengambilan keputusan dengan jalan menetapkan


urutan – urutan keputusan, dimana strategi menyeluruh yang optimal dapat
diturunkan dengan jalan memperhitungkan akibat dan pengaruh tiap keputusan
secara optimal. Penggunaanya antara lain untuk pemilihan route terpendek
seperti jalan ke kantor, jalan tukang pos atau tukang Koran dan sebagainya, untuk
permasalahan produksi seperti pemesanan kembali persediaan, perencanaan
produksi untuk permintaan berfluktuasi, penjadwalan perbaikan mesin, dst.

Prinsip Optimasi Bellman menyatakan bahwa suatu kebijakan menyeluruh yang


optimal harus dibentuk oleh sub-sub kebijakan yang optimal pula.

Contoh soal :

Diberikan skema jaringan jalan beserta lama tempuhnya dalam menit. Pilihlah
route A ke 1 yang dapat ditempuh paling cepat.

81
Jawab :

1) Perhitungan dari I ke A secara mundur


2) Ditulis dengan diagram pohon sebagai berikut

Bila ditulis secara lengkap :

82
Solusi Akhir

Dapat pula disusun alternatife untuk tiap titik sebagai berikut :

Dari Waktu ke 1 Keputusan optimal


Waktu titik
H 10 10 1
D 11 11 1
Lewat H Lewat D Waktu Titik
G 8 + 10 - 18 H
E 7 + 10 7 + 11 17 H
C 9 + 11 20 D
Lewat G Lewat E Lewat C waktu Titik
F 3 + 18 9 +17 - 21 G
B - 5 + 17 12 22 E
Lewat F Lewat B Waktu Titik
A 10 + 21 8 + 22 30 B

Jadi lintasan terpendek adalah jalur A – B – E – H – I dengan total waktu 30 menit.

82
Metoda Antrian

Penggunaanya seperti di pompa bensin, pada saat pendaftaran mahasiswa, di


penjualan tiket, dst.

Beberapa faktor antrian antara lain : Kedatangan Langganan yang acak pada
jumlah maupun waktunya, pelayanan yang menyangkut jumlah dan waktu serta
tempat pelayanan, pelanggan ada yang sedang dilayani dan menunggu membuat
antrian, serta waktu pelayanan yang dapat sama untuk semua pelanggan ataupun
berubah secara acak.

Persoalan antrian akan dapat dipecahkan bila waktu pelayanan rata – rata lebih
kecil dari waktu kedatangan rata – rata. Faktor utilisasi tempat pelayanan
dinyatakan sebagai :
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
β=
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎

Bila β ˂1, berarti tempat pelayanan dapat melayani pelanggan

Bila β ˃1, berarti tempat antrian semakin panjang

Harga β merupakan ukuran (%) penggunaan fasilitas pelayanan, misalnya β = 75%


berarti petugas pelayanan dan peralatanya bekerja selama 75 %

Contoh soal :

Kedatangan pelanggan di sebuah toko yang hanya mempunyai satu kasir


pembayaran adalah sebagai berikut :

83
Orang ke Jam orang ke Jam orang ke Yang
dilayani
1 09 : 01 6 09 : 31 11 09 : 39
2 09 : 13 7 09 : 35 12 09 : 40
3 09 : 15 8 09 : 36 13 09 : 41
4 09 : 19 9 09 : 37 14 09 : 44
5 09 : 27 10 09 :38 15 09 : 47

Kedatangan pelanggan tersebut secara acak (random)

Bila setiap pelanggan memerlukan waktu 3 menit untuk dilayani, maka pola
pelayananya adalah sebagai berikut :

jam Yang Jam Yang jam Yang


dilayani dilayani dilayani
09:01–09:04 1 09:31-09:34 6 6 09:47-09:50
09:13-09:16 2 09:35-09:38 7 7 09:50-09:53
09:15-09:18 3 09:36-09:39 8 8 09:53-09:56
09:19-09:22 4 09:37-09:40 9 14 09:56-09:59
09:27-09:20 5 09 :38-09:41 10 15 09:59-09:62

Selama 1 jam dari jam 09:00 – 10:00 terjadi pengganguran selama 17 menit. Jadi
sarana pelayanan hanya digunakan selama 43 menit.

43
β= =72 %
60

84

Anda mungkin juga menyukai