Anda di halaman 1dari 10

SAP

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI
“SP 1 : MENGONTROL HALUSINASI DENGAN CARA MENGHARDIK”

A. Topik Terapi Aktivitas Kelompok


1. Topik : Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
2. Terapis : Mahasiswa profesi ners
3. Sasaran : Pasien dengan halusinasi

B. Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah 30 menit klien mengikuti aktivitas kelompok diharapkan klien
mampu mengenal halusinasi dan mengontrol halusinasi.
Tujuan khusus :
1. Klien dapat mengenal halusinasi dan dapat menjelaskan cara mengontrol
halusinasi yang selama ini dilakukan.
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
4. Klien mengenal perasaan saat terjadi halusinasi
5. Klien dapat memahami dan memperagakan cara menghardik halusinasi

C. Landasan Teori
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus gangguan persepsi sensori
halusinasi pendengaran. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien
menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan
kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan
lingkungan di sekitarnya.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan terapi aktivitas
kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong
dalam hal sosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya, kriteria klien yang

1
mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari
halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak
mengganggu anggota kelompok yang lainnya.
Halusinasi adalah gangguan persepsi panca indera tanpa adanya
rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua system penginderaan dimana
terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh atau baik Halusinasi
pendengaran.
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, terutama suara orang,
biasanya klien mendengarkan suara orang yang sedang membicarakan apa
yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu
1. Halusinasi penglihatan
Karakteristik ditandai dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk
pancaran cahaya gambar kartun atau panorama yang luas dan kompleks
penglihatannya dapat menyenangkan juga dapat menakutkan.
2. Halusinasi penciuman
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang
menjijikan seperti darah, urine dan feses kadang-kadang terhirup bau
harum.
3. Halusinasi peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa
stimulus yang terlihat. Contohnya seperti merasakan sensasi listrik dating
dari tanah, benda mati atau orang lain.
4. Halusinasi pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan
menjijikkan.

D. Pembagian Tugas
1. Leader : Sidiq Ramadan
2. Co Leader : Angga Agung Saputra
3. Observer : Cita Devi. A

2
4. Fasilitator :
a. Yuliani Disari
b. Ana Maustika Dewi
c. Fatimah
d. Anik. W
e. Parwoko
f. Tri Mulyani
g. Tamam Husni

E. Kriteria Anggota Kelompok


1. Klien sehat secara fisik
2. Klien dalam keadaan tenang dan dapat berinteraksi
3. Klien yang mengalami halusinasi namun halusinasinya sudah terkontrol

F. Proses Seleksi
1. Perawat mengidentifikasi jenis TAK yang akan diberikan yaitu TAK
stimulasi presepsi sensori : halusinasi.
2. Perawat mengidentifikasi masalah keperawatan klien yaitu klien dengan
halusinasi.
3. Perawat mengidentifikasi jumlah klien dengan halusinasi untuk mengikuti
TAK stimulasi presepsi.

G. Uraian Pelaksanaan Kegiatan


Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Maret 2018
Tempat pertemuan kegiatan : Ruangan Abimanyu
Kegiatan :
1. Tahap Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan
presepsi sensori : halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

3
2. Tahap Orientasi
a. Salam teraupatik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/Validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
mengenal suara-suarayang didengar.
2) Terapis menjelaskan aturagn main berikut.
a) Jika ada klien meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada
terapis.
b) Lama kegiatan 30 menit.
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan sesuai yang akan dilakukan, yaitu
mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadinya ,situasi terjadinya, dan perasaan klien saat terjadi.
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,
situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat halusinasi. Mulai
dari klien sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien
mendapat giliran. Hasil nya ditulis di whiteboard.
c. Beri pujian kepada klien yang melakukan dengan baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi situasi terjadi, dan perasaan klien dari
suara yang biasa didengar.
e. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua
klien mendapat giliran.

4
1) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
2) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul.
3) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu : “Pergi,
jangan ganggu saya, kamu suara palsu...”
4) Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardik halusinasi dimulai dari klien di sebelah kiri terapis
berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapatkan
giliran.
5) Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan saat setiap klien selesai memperagakan menghardik
halusinasi.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

H. Perilaku Yang Diharapkan dari Peserta TAK


Peserta siap mengikuti kegiatan TAK dan mematuhi tata tertib yang telah
ditentukan.

I. Perilaku yang Diharapkan dari Leader


Leader mampu mengidentifikasi masalah klien sebelum kegiatan TAK
dimulai dan dapat mengarahkan peserta TAK sesuai dengan target kegiatan
yang telah disusun.

J. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran atau stimulasi

5
K. Jalannya Acara Kegiatan
1. Persiapan/ Pre interaksi
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/Validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menannyakan pengalaman klien cara mengontrol halusinasi yang
sudah di pelajari
3) Terapis menanyakan pengalaman klien cara menererapkan
menghardik halusinasi
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
mengenal suara-suarayang didengar.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
a) Jika ada klien meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada
terapis.
b) Lama kegiatan 30 menit.
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan sesuai yang akan dilakukan, yaitu
mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadinya ,situasi terjadinya, dan perasaan klien saat terjadi.
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,
situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat halusinasi. Mulai
dari klien sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien
mendapat giliran. Hasil nya ditulis di whiteboard.

6
c. Beri pujian kepada klien yang melakukan dengan baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi situasi terjadi, dan perasaan klien dari
suara yang biasa didengar.
e. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua
klien mendapat giliran.
1) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
2) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul.
3) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu : “Pergi,
jangan ganggu saya, kamu suara palsu...”
4) Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardik halusinasi dimulai dari klien di sebelah kiri terapis
berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapatkan
giliran.
5) Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan saat setiap klien selesai memperagakan menghardik
halusinasi.
4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti selesai
menyusun jadwal kegiatan dan memperagakannya.
2) Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah
di pelajari.
3) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

L. Alat Bantu yang Digunakan


bolpoin, kertas, handphone, bola

7
M. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung khususnya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

8
LAMPIRAN

1. Kemampuan verbal
N Nama Klien
Aspek Yang Dinilai
o
1 Mampu memperkenalkan nama lengkap
2 Mampu menyebutkan nama panggilan
3 Mampu menyebutkan asal/tempat tinggal

2. Kemampuan non-verbal
Mengenal Waktu Terjadinya Situasi Terjadinya Perasaan saat Terjadi Memprakte-kan Cara
No Nama Pasien
Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi menghardik
1
2
3
4
5
6

9
10

Anda mungkin juga menyukai