Anda di halaman 1dari 13

H.

PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

1. Tabel Data Pengamatan Fisik Sampel dan Reagen

Nama Bahan Pengamatan Fisik


No. atau Reagen
Warna Bau Wujud
Sampel Air
1. Limbah Tidak Berwarna Tidak Berbau Cair
2. Cu Biru Tidak Berbau Cair

2. Tabel Data Pembuatan Larutan Standar Induk Cu

Bobot Garam V. LT (mL) Warna Larutan Perhitungan Konsentrasi Standar Induk (mg/L)
(mg)

392.9 100 Tidak Berwarna


3. Data Pembuatan Larutan Deret Standar

Volume
Konsentrasi
Standar Induk Volume Labu Takar
No. Abs
yang Yang digunakan (mL) Konsentrasi
dipindahkan Deret Standar
(mL) Yang dibuat
(mg/L)
1. 0 0 -0.0013
2. 0.5 1 0.0757
3. 1 50 2 0.1532
4. 1.5 3 0.2332
5. 2 4 0.3139
Slope 0.07879
Intercept -0.00264
y = -0,00264 +
Persamaan Regresi 0,07879

4. Data Preparasi Sampel dan Penentuan Kadar Cu dalam Sampel Air Limbah

Kadar analit
Volume Sampel Yang dalam
No. Sampel Volume LT C terukur dialat sampel
dipindahkan (mL)
Akhir (mL) Fp (mg/L) (mg/L) Abs
1. Sampel 1 0.7975631425 7.975631425 0.0602
2. Sampel 2 0.8356390405 8.356390405 0.0632
3. Sampel 3 5 mL 50 mL 10 0.8115243051 8.115243051 0.0613
4. Sampel 4 0.8381774337 8.381774337 0.0634
5. Sampel 5 0.8051783221 8.051783221 0.0608
0.35
Kurva Deret Standar Cu
0.3 f(x) = 0.07879x - 0.00264
R² = 0.9998838544
0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
-0.05

I. PERHITUNGAN ESTIMASI

1. Data Ketidakpastian Asal Kurva Kalibrasi

Deret Standar Xi (mg/L) Yi (Abs) Yc (Abs) Yi-Yc (Yi-Yc)2 Xi-Xr (Xi-Xr)2


1 0 -0.0013 -0.00264 0.00134 1.7956E-06 -2 4
2 1 0.0757 0.07615 -0.00045 2.025E-07 -1 1
3 2 0.1532 0.15494 -0.00174 3.0276E-06 0 0
4 3 0.2332 0.23373 -0.00053 2.809E-07 1 1
5 4 0.3139 0.31252 0.00138 1.9044E-06 2 4
Jumlah 10 0.7747 0.7747 9.54097911787E-18 0.000007211 0 10
Rerata 2 0.15494 0.15494 1.90819582357E-18 1.4422E-06 0 2
n= 5
n-2 = 3
Yo = 0.06178
Slope (b) = 0.07879
Intercept = -0.00264
RSD 0.0015503763
(Yo-Yr)2 = 0.0086787856
1+1/n = 1.2
b2∑ (Xi-Xr)2 = 0.062078641
1+1/n +(Yo- 1.3398030862
Yr)2/b2
Sx atau µreg = 0.0227764748

2. Data Ketidakpastian Asal Presisi Metode

C Cu Terukur Larutan Kadar Cu dalam


Ulangan Abs Fp
Uji (mg/L) Sampel (mg/L) Keterangan
1 0.0602 0.7976 7.9756
2 0.0632 0.8356 8.3564
3 0.0613 0.8115 10 8.1152
4 0.0634 0.8382 8.3818 Syarat
5 0.0608 0.8052 8.0518 Keberterimaan
PM adalah %RSD
Rerata 0.06178 0.8176 10 8.1762 < 5%
µPM atau SD 0.1831
RSD 0.0224
%RSD 2.2399
3. Data Ketidakpastian Asal Faktor Pengenceran (Labu Takar)

µ Volume
Labu Takar Labu Takar
(mL)
Koefisien Muai Variasi Suhu ( C
Ketidakpastian Vol (mL) k µ (Efek T) (mL)
Air (C-1) ) 0.00297675
Asal Temperatur
0.00021 50 9 1.7320508076 0.0545596004

0.06462778
Ketidakpastian Data Kal. Spek Pabrik (mL) k µ kal (mL)
Asal Spesifikasi
(Kalibrasi) Pabrik
0.06 1.7320508076 0.0346410162 0.0012

4. Data Ketidakpastian Asal Faktor Pengenceran (Pipet)

µ Volume
Pipet Pipet (mL)
Koefisien Muai Variasi Suhu ( C
Ketidakpastian Vol (mL) k µ (Efek T) (mL)
Air (C-1) )
Asal Temperatur
0.00021 5 9 1.7320508076 0.00545596 0.0102356 2.97675E-05
Ketidakpastian Data Kal. Spek Pabrik (mL) k µ kal (mL)
Asal Spesifikasi
(Kalibrasi) Pabrik 0.015 1.7320508076 0.008660254 0.000075

5. Kuantifikasi Ketidakpastian Asal Faktor Pengenceran

µ Volume Labu µ Volume Pipet Vol LT (mL) Vol Pipet (mL) Fp µ Fp


Takar (mL) (mL) 1.6707E-06
0.0646277804 0.0102355996 50.0000 5 10.0000 0.0242103284 4.1907E-06
6. Kuantifikasi Ketidakpastian Gabungan Penetapan Cu dalam Sampel Air Limbah

Sumber Nilai (Xi) Satuan µXi (µXi / Xi)


Ketidakpastian (µXi / Xi)2
Kurva Kalibrasi 0.8176 mg/L 0.0227764748 0.0279 0.0008
Presisi Metode 8.1762 mg/L 0.1831 0.0224 0.0005
Pengenceran 10.0000 - 0.0242103284 0.0024 0.0000
∑ 0.0013
Nilai Ketidakpastian Gabungan 0.2929278379
Nilai Ketidakpastian Gabungan diperluas 0.5858556758
Pelaporan (8,18 ± 0,58) mg/L

J. KESIMPULAN
Persamaan y = -0,00264 +
Regresi 0,07879
Koefisien 0.9999
Korelasi ( r )
% RSD 2.2399
(8,18 ± 0,58)
Pelaporan mg/L

K. TES FORMATIF
1. Berapakah nilai sensitivitas standar Cu ?
Jawab : Nilai sensitifitas larutan standar Cu dapat dilihat dari %RSD nya yaitu sebesar 2,24 %

2. Mengapa larutan Cu direkomendasikan untuk mengkonfirmasikan sensitifitas instrumen AAS?

Jawab : Karena kelarutan Cu memiliki kelinearitasan sebesar 1.0000 sehingga nilai RSD yang diperoleh dapat
dijadikan nilai sensitifitas instrumen
3. Mengapa sumber radiasi yang berasal dari lampu katoda dikategorkan radiasi resonansi ?
: Karena radiasi lampu katoda yang ada di AAS digunakan dalam proses eksitasi dan deeksitasi yang
Jawab tergolong sebagai proses resonansi elektron dalam atom
4. Apakah Cu daat dianalisis menggunakan nyala api yang berasal dari udara dan gas elpiji ?

: Bisa, karena nyala api yang dihasilkan oleh campuran udara dan gas elpiji memiliki temperatur ±2250
Jawab C dan mampu mengeksitasi atom logam Cu

Bogor, 06 November 2018

Dosen / Pembimbing Analis / Praktikan

Nathia Widya
( ) Agustin
Abs Standar Abs Sampel
-0.0013 0.0602
0.0757 0.0632
0.1532 0.0613
0.2332 0.0634
0.3139 0.0608
0.06178
Nama : Nathia Widya Agustin
Kelas / Kelompok : 2B / 08
NIM : 1717939
Tanggal : 06 November 2018

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROFOTOMETRI

A. JUDUL
Penetapan Kadar Cu dalam Sampel Air Limbah secara Spektrofotometri Serap

B. TUJUAN
Menetapkan Kadar Cu dalam Sampel Air Limbah secara Spektrofotometri Sera

C. PRINSIP

Ion logam Cu yang terlarut dalam air limbah dapat ditetapkan kadarnya menggunakan spektrofotometer serapan atom nyala.
Larutan satndar logam dan air limbah yang sudah disaring diaspirasikan ke alat SSA sehingga terkabut oleh nebulizer. Sampel
yang sudah terbentuk kabut dibakar oleh nyala api agar senyawaan organik terbakar dan ion-ion teratomisasi. Logam yang
sudah teratomisasi diberikan sumber radiasi resonansi yang berasal dari lampu katoda sehingga logam tersebut mengalami
eksitasi. Atom-atom yang tereksitasi sesuai dengan radiasi resonansi lampu katoda. Besarnya intensitas radiasi resonansi
lampu katoda yang disusun/deiserap oleh atom 1 logam sebanding dengan konsentrasi logam tersebut.

D. DASAR TEORI

Tembaga (Cu) adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa dan liat, dapat melebur pada 108C karena potensial
elektroda standarnya positif (+0,34 V untuk pasangan Cu/Cu2+). (G.SUEHIA,1985). Tembaga adalah logam yang ditemukan
sebagai unsur atau berasosiasi dengan tembaga dan perak. Tembaga ini terdapat dalam jumlah yang relatif besar.
Air limbah adalah air yang telah digunakan oleh manusia dalam berbagai aktivitas yang dapat berasal dari aktivitas rumah
tangga, perkantoran, fasilitas umum, industri, dll. Dengan demikian air lumut tersebut sebagai pencemaran lingkungan harus
ditangani (Supriyatno,2000)
Air limbah adalah air yang telah digunakan oleh manusia dalam berbagai aktivitas yang dapat berasal dari aktivitas rumah
tangga, perkantoran, fasilitas umum, industri, dll. Dengan demikian air lumut tersebut sebagai pencemaran lingkungan harus
ditangani (Supriyatno,2000)
Dalam logam berat dilingkungan aluasik sangat membahayakan kelangsungan lingkungan tersebut maupun organisme yang
terlibat termasuk manusia. Logam berat berbahaya bagi manusi karena dapat mengakibatkan efek biotoksisk pada manusia
sehingga menimbulkan penyakit hingga kronis. Logam berat dalam aliran air perkotaan dan limbah industri dialirkan menjadi
limbah dan diencerkan menjadi limbah limbah dan diendapkan menjadi bahan pencemar warna pada perairan air tawar
adalah logam tembaga (Cu). (Liantira,2015).
Spektrofotometer serapan atom (SSA) adalah salah satu alat yang digunakan pada metode analisa untuk penentuan unsur-
unsur logam dan metaloid yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh
atom logam dalam keadaan bebas. Metode ini sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah. (Busni,2010)

F. CARA KERJA
1. Pembuatan Larutan Cu 1000 mg/L

2. Pembuatan Standar Kerja Cu 100 mg/L


3. Pembuatan Deret Standar Cu

4. Preparasi Sampel Air Limbah


G. PERHITUNGAN
1. Pembuatan Larutan Induk Cu 1000 mg/L

2. Pembuatan Standar Kerja Cu 100 mg/L

3. Pembuatan Deret Standar


4. Pembuatan HNO3 0,05 N dari HNO3 p

Anda mungkin juga menyukai