Oleh
Muh. Irwan (N012171003)
Pegagan sejak dulu sudah digunakan sebagai bahan untuk pengobatan tradisional.
Khasiatnya antara lain adalah sebagai tonik, antiinfeksi, antitoksik, antirematik, diuretik,
antipiretik, penenang (sedatif), mempercepat penyembuhan luka, dan vasodilator pembuluh
[1]
darah perifer . Selain itu, pegagan juga digunakan untuk pengobatan penyakit kusta, TBC,
selulit, dan berbagai keracunan. Khasiat lain pegagan yang tak kalah mengejutkan adalah
pegagan dapat menambah kekuatan mental[2].
Pegagan juga dapat membantu menyeimbangkan energi serta menurunkan gejala stres
dan depresi, bahkan pegagan dipercaya dapat meningkatkan daya ingat dan konsentrasi pada
anak yang mengalami retardasi mental. Pegagan dapat meningkatkan short term memory dan
kemampuan belajar karena aksi nootropik melibatkan modulasi kolinergik dan GABAergik.
Diperkirakan peningkatan memori disebabkan oleh penurunan pengubahan monoamine
sentral, melibatkan norepinephrine, dan sistem 5-HT (5-hydrotetraamine) pada proses
learning and memory [3].
Hasil uji klinis di India, tanaman ini dapat meningkatkan IQ, kemampuan mental, serta
menanggulangi lemah mental pada anak-anak. Penelitian lain membuktikan, tanaman pegagan
atau Centella ini dapat meningkatkan kemampuan belajar dan memori seseorang. Karena
manfaatnya itu, tanaman ini juga dikenal sebagai "makanan otak".
Pada penelitian ini akan dibuat suatu tablet hisap dengan menggunakan ekstrak pegagan
dimana akan dilihat efeknya terhadap peningkatan daya ingat dan mengurangi kelelahan otak
yang mana akan diformulasikan dengan menggunakan beberapa bahan tambahan tertentu
kemudian dievaluasi kekerasan, keregasan, waktu larut, penetapan kadar ekstrak, dan disolusi
dari masing-masing formula tablet. Dari hasil penelitian ini diharapkan tablet hisap ekstrak
pegagan ini dapat menjadi produk unggulan yang dapat dipasarkan dan diterima oleh
konsumen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan Pustaka
1.1 Pegagan
Pegagan (Centela asiatica L. Urban) termasuk salah satu tumbuhan yang
dapat digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional. Sesuai dengan klasifikasi
botani, pegagan termasuk dalam:[4]
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Bangsa : Apiales
Suku : Apiceae
Marga : Centella
Jenis : Centella asiatica L. Urban.
Centella asiatica L. Urban berasal dari daerah Asia tropik dan tumbuh
tersebar di berbagai negara seperti Filipina, Cina, India, Sri Langka, Madagaskar,
Afrika, Indonesia. Pegagan merupakan tumbuhan menjalar. Tumbuh di dataran
rendah sampai ketinggian 2500 m diatas permukaan laut, dan ditemukan pada
tanah yang lembab dan subur, di pinggir jalan, lereng bukit yang rindang, di antara
batu-batu,dan tegalan.[4]
1.4.2 Cab-O-Sil
Sinonim :Colloidal Silicon
Dioxide,Aerosil,coll
oidal
silica, Cabosil M 5P
Fungsi : Glidant, tablet disintegrant.
1.4.3 Avicel ph 101
Nama resmi : Mikrokristalin sellulosa
Pemerian : Berupa serbuk kristal poros, putih, tidak
berbau, tidak berasa, dan memiliki aliran yang
baik.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, cairan asam dan
kebanyakan pelarut organik, sedikit larut dalam
larutan NaOH 5% b/v.
Inkompatibilitas : Tidak tercampurkan dengan bahan pengoksidasi
kuat.
Kegunaan : Sebagai bahan desintegran.
.4.2 Cab-O-Sil
silica, Cabosil M 5P
serbuk amorf.
ANTI ADHEREN
Fungsi utama dari anti adheren adalah mencegah penempelan tablet
pada punch atau pada dinding die. (Lachman Tablets, 110)
- Bahan yang paling baik adalah yang larut air dan yang paling efisien
adalah DL-leusin. (Lachman Tablets, 114)
- Biasa digunakan pada produk yang mengandung vitamin E dosis
tinggi karena cenderung terjadi picking.
1.4.5 Mg Stearat
butiran.
Cab-O-Sil 25 25 25 25
Avicel ph 101 50 50 50 50
PVP K 30 - 1% 2% 3%
Selisih (%)
Berat Rata-rata
A B
25 mg atau kurang 15 30
25 – 150 mg 10 20
BAB IV
PEMBAHASAN
Penelitian uji mutu fisik granul dan uji mutu fisik tablet ekstrak pegagan
(Centella asiatica L) dengan bahan pengikat polivinil pirolidon (PVP K 30)
dengan menggunakan metode granulasi basah telah dilakukan. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan pengaruh kadar PVP K 30 dalam formulasi tablet
ekstrak pegagan yang memenuhi persyaratan mutu fisik tablet. Kadar PVP K 30
yang digunakan dalam formula adalah 1% (F2), 2% (F3), 3% (F4) dan
menggunakan formula 0% PVP K 30 (F1) sebagai formula kontrol.
Pada pembuatan tablet ekstrak pegagan, setelah ekstrak diperoleh,
dilakukan uji identifikasi senyawa golongan glikosida triterpenoid (asiaticoside)
menggunakan metode kromatografi lapis tipis dan hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa ekstrak pegagan memang benar mengandung senyawa
golongan glikosida triterpenoid
Tabel 2 Hasil Pemeriksaan Senyawa Aktif Ekstrak Pegagan (Asiaticoside)
- Ekstrak pegagan ditotolkan pada - Noda berwarna coklat, - Noda berwarna coklat
plat KLT dan dieluasi dalam merah-ungu, hijau-
chamber dengan fase gerak biru - Nilai Rf = 0,34
kloroform:metanol (1:9) dan - Nilai Rf = 0,18; 0,36 dan
disemprot dengan penampak noda 0,84
Lieberman Burchard
*Pramono S, 2004
Sedangkan pemeriksaan pada eksipien dengan metode spektrofotometri
inframerah menunjukan bahwa bahan yang diteliti benar laktosa, avicel PH 102,
dan PVP K 30. Pada pemeriksaan mikroskopik menunjukan bahwa bahan yang
diteliti benar amylum manihot. Pembuatan granul dimulai dengan ekstrak
ditimbang sebanyak 200 mg, kemudian ditambahkan laktosa sedikit demi sedikit
sambil digerus sampai homogen. Setelah itu, ditambahkan amylum manihot dan
avicel PH 102 sedikit demi sedikit dan diaduk sampai homogen. Dilanjutkan
dengan penambahan larutan PVP K 30 ke dalam campuran, digerus hingga
diperoleh massa granul yang kalis. Massa granul yang dihasilkan diayak dengan
ayakan granul mesh 12 kemudian dikeringkan dan diayak lagi untuk memperkecil
ukuran partikel dengan ayakan granul mesh 16. Kemudian dievaluasi mutu fisik
granulnya yang dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 3 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul (Massa Cetak) dengan Bahan
Pengikat PVP K 30
Pemeriksaan F1 F2 F3 F4
MC (%) n
0,92 ±0,12 0,90 ±0,42 1,48 ±0,11 1,90 ±0,80
Kecepatan Alir (g/dtk)n 8,53 ±0,03 8,02 ±0,08 9,43 ±0,15 9,89 ±0,36
Sudut Diam (˚)n 28,10 ±1.13 27,34 ±4,23 26,46 ±1,97 29,96 ±0,65
Bobot Jenis Nyata
(g/mL)n 0,5318 ±0,03 0,5725 ±0,01 0,5752 ±0,01 0,6099 ±0,01
Bobot Jenis Mampat
(g/mL)n 0,5866 ±0,004 0,7157 ±0,008 0,6877 ±0,020 0,7121±0,019
Kompresibilitas (%)n 9,33 ±5,027 20,01 ±0,006 16,34 ±1,152 14,34 ±1,158
Kompaktibilitas 1 ton
(kg)n 7,56 ±0,32 7,60 ±0,38 8,33±0,20 8,53 ±0,36
Kompaktibilitas 2 ton
(kg)n 8,90 ±0,19 9,33 ±0,33 10,40 ±0,53 10,87 ±0,18
Keterangan :
F1 : formula tablet hisap tanpa bahan pengikat
F2 : formula tablet hisap dengan bahan pengikat PVP K 30 1 %
F3 : formula tablet hisap dengan bahan pengikat PVP K 30 2 %
F4 : formula tablet hisap dengan bahan pengikat PVP K 30 3 %
n : pengamatan dilakukan sebanyak 3 kali
Untuk mengetahui pengaruh kadar PVP K 30 pada mutu fisik tablet ekstrak
pegagan dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar Pengaruh kadar PVP K 30 pada Mutu Fisik Tablet Ekstrak Pegagan
Rata-rata±SD (kg)
F Tanpa Avicel PH 102 5,50±0,47 41,000 4,4139
F Kontrol 7,55±0,89
Keterangan:
F Tanpa Avicel PH 102 : formula tablet berisi ekstrak pegagan,
laktosadan amylum manihot 20%
Formula Kontrol : formula tablet berisi ekstrak pegagan, laktosa,
amylum manihot 20% dan avicel PH 102
Hasil pemeriksaan dapat diketahui bahwa harga F hitung (41,000) lebih
besar dibandingkan F tabel (4,4139) sehingga dapat disimpulkan bahwa
perbandingan antara formula tanpa avicel PH 102 dengan formula kontrol dengan
derajat kepercayaan 95% (α=0,05) menunjukan adanya perbedaan yang
bermakna. Dari pemeriksan ini dapat disimpulkan bahwa kekerasan yang
dihasilkan F1 (tanpa pengikat) dikarenakan adanya penambahan avicel PH 102
yang selain berfungsi sebagai bahan pengisi juga berfungsi sebagai bahan
pengikat. Hal ini dikarenakan avicel PH 102 berbentuk seperti granul dengan
ukuran 100 m dan memiliki partikel berpori (porous particle) sehingga
menyebabkan serbuk yang berukuran lebih kecil menempati ruangan pada
partikel avicel PH 102 dan membentuk ikatan yang lebih kohesif dan saat
dikempa menghasilkan tablet yang keras. Selain itu luas permukaan avicel PH
102 yang besar dapat menutupi partikel bahan tambahan lainnya sehingga daya
ikat granulnya meningkat.
BAB V
KESIMPULAN
Dari keseluruhan hasil uji pemeriksaan mutu fisik tablet ekstrak pegagan
dengan kadar bahan pengikat PVP K 30 sebesar 1%, 2%, 3%, dan kontrol
menghasilkan peningkatan kekerasan, penurunan kerapuhan dan waktu hancur
tablet yang lebih lambat. Sehingga formula yang terpilih dalam penelitian ini
adalah F1 yaitu formula tanpa pengikat, karena telah menghasilkan mutu fisik
tablet yang baik dan memenuhi persyaratan kekerasan, kerapuhan, dan waktu
hancur. F1 adalah formula tanpa pengikat namun dapat memberikan mutu fisik
yang memenuhi persyaratan. Hal ini dikarenakan bahan–bahan yang digunakan
dalam formula seperti avicel PH 102 memiliki daya pengikat, sehingga cukup
untuk menjadikan massa granul yang baik dan bila dikempa menghasilkan tablet
yang acceptable dan mutu fisiknya memenuhi persyaratan.
DAFTAR PUSTAKA