Anda di halaman 1dari 12

TDS dalam Air Minum

Kesimpulan mengenai TDS

TDS merupakan patokan jumlah zat yang terlarut dalam air

Kadar TDS yang diperbolehkan adalah maksimum 500 mg/l (standar


PERMENKES dan SNI)

Tidak ada manfaat kesehatan dari air yang mempunyai kadar TDS 0 atau
mendekati nol

Filter air Nazava dapat mengurangi kadar TDS dalam air hingga 500 mg/l

Apa itu TDS?

TDS adalah singkatan dari Total Dissolve Solid yang dalam Bahasa
Indonesia berarti Jumlah Zat Padat Terlarut. TDS merupakan indikator dari jumlah
partikel atau zat tersebut, baik berupa senyawa organik maupun non-organik.
Pengertian terlarut mengarah kepada partikel padat di dalam air yang memiliki
ukuran di bawah 1 nano-meter. Satuan yang digunakan biasanya ppm (part per
million) atau yang sama dengan miligram per liter (mg/l) untuk pengukuran
konsentrasi massa kimiawi yang menunjukkan berapa banyak gram dari suatu zat
yang ada dalam satu liter dari cairan. Zat atau partikel padat terlarut yang
ditemukan dalam air dapat berupa natrium (garam), kalsium, magnesium, kalium,
karbonat, nitrat, bikarbonat, klorida dan sulfat.

Bagaimana TDS Bisa Larut dalam Air?

Hal ini dimungkinkan karena tempat atau aliran dari air tersebut yang
mengandung mineral. Secara natural, tanah maupun bebatuan memiliki kandungan
mineral yang beragam. Jika air mengalir melalui tanah dan bebatuan, maka air akan
ikut membawa muatan partikel tersebut secara alami. Hal ini juga berlaku jika air
tersebut mengalir pada kawasan yang tercemar limbah. Baik itu limbah rumah
tangga, maupun limbah industri. Sehingga, otomatis partikel-partikel yang
terkandung dalam limbah akan ikut terbawa.

Apa Efek TDS Bagi Kesehatan?


Menurut WHO (World Health Organization), kandungan mineral dalam air
tidak akan berpengaruh terhadap kesehatan selama air masih dikategorikan tawar.
Meski begitu, WHO menetapkan standar kandungan padatan terlarut dalam air
minum yang terbagi menjadi beberapa kriteria level.

KANDUNGAN TDS (mg/l) Penilaian Rasa Air

Kurang dari 300 Bagus sekali

300 – 600 Baik Baik

600 – 900 Bisa diminum

900 – 1.200 Buruk

900 – 1.200 Berbahaya

Apakah Air dengan Kadar TDS Nol itu Baik?

Tidak. Sampai sekarang, masih terjadi perdebatan tentang apakah air yang
memiliki kadar TDS 0 (nol) atau sama sekali tidak mempunyai kandungan mineral
di dalamnya adalah yang terbaik bagi kesehatan. Namun WHO sebagai Organisasi
Kesehatan Dunia yang diakui saat ini mempunyai pandangan lain terhadap kualitas
air minum tersebut. Menurut WHO, dengan meminum air tanpa mineral (seperti air
hasil penyulingan yang diolah oleh teknologi RO (Reverse Osmosis) bisa
mengakibatkan beberapa hal ini pada tubuh manusia yang mengkonsumsinya,
diantaranya:

Kekurangan kadar kalium dalam badan, dimana tanpa kalium saraf tidak
berfungsi.

Kekurangan zat kalsium (Ca), akan menyebabkan gejala sebagai berikut :


banyak keringat, gelisah, sesak napas, menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu
makan, sembelit, susah buang air, insomnia (susah tidur), kram, dan sebagainya.
Kekurangan kadar Magnesium (Mg), dimana kekurangan magnesium dapat
memicu: kekakuan atau kejang pada salah satu pembuluh koroner arteri, sehingga
mengganggu peredaran darah dan dapat menyebabkan serangan jantung.

Sering buang air kecil dan dalam jumlah yang banyak karena badan kita tidak
bisa menyerap air yang tidak mengandung mineral.

Kurangnya kemampuan tubuh memproduksi darah.

Sehingga, menurut WHO, berdasarkan penelitian lanjutan, sebaiknya air yang


kita konsumsi memiliki TDS di atas 100 ppm atau mg/l.

TDS bisa diukur dengan pengukur TDS. Harga terjangkau dan bisa dibeli di
pasaran

Efek Lain yang Ditimbulkan TDS Berkadar Tinggi (Lebih dari 500 mg/l)

Padatan terlarut dapat menghasilkan air dengan kesadahan tinggi, yang


meninggalkan endapan pada peralatan rumah tangga, pipa air dan lain-lain. Hal ini
juga dapat dibuktikan pada sabun dan detergen yang tidak akan menghasilkan busa
yang banyak apabila kandungan T.D.S. terlalu tinggi pada air yang digunakan.

Namun, walaupun TDS sendiri mungkin hanya faktor estetis (rasa) dan
teknis, kadar padatan yang tinggi juga merupakan indikator bahwa kontaminan
berbahaya, seperti zat sulfat dan bromida arsenik juga dapat hadir di dalam air
tersebut. Hal ini terutama berlaku bila air terkontaminasi dengan limbah, baik
limbah rumah tangga maupun dari limbah industri. Pengujian lebih lanjut tentang
kandungan padatan terlarut dalam air lebih disarankan jika realitanya air yang
digunakan banyak menyebabkan penyakit di sekitar atau di wilayah yang
dilaluinya, dan terdapat endapan berwarna (hijau, hitam, putih, biru, jingga) pada
peralatan rumah tangga. Walaupun begitu, pengujian di laboratorium tetap
disarankan jika bertemu kondisi-kondisi diatas.

Bagaimana Caranya Menurunkan Kadar TDS dalam Air Minum?


Setidaknya ada tiga cara menurunkan kadar Total Dissolved Solids dalam air
minum.

Pertama; dengan menggunakan metode Reverse Osmosis. Metode RO atau


Reverse Osmosis merupakan metode dimana air akan disuling untuk memisahkan
antara air dengan zat-zat yang terkandung di dalamnya. Seperti yang telah
disinggung sebelumnya, metode RO tidak disarankan oleh WHO karena memang
menyapu bersih hampir semua zat pelarut, termasuk mineral kalsium dan
magnesium yang tergolong sehat.

Kedua; dengan memanfaatkan air hujan untuk air minum. Air hujan yang
jatuh langsung ke dalam wadah seharusnya bisa dikatakan bebas dari mineral atau
TDS. Namun, Dr. Allen E. Banik dalam bukunya “The Choice is Clear” (1991)
mengatakan bahwa; “Seharusnya hujan yang jatuh itu terbebas dari zat atau mineral
apapun, tetapi kondensasi yang terjadi pada awan hujan, apalagi pada zaman
sekarang, tidak murni berisi uap air yang disebabkan oleh panas sinar matahari,
tetapi juga partikel-partikel polusi yang ikut mengendap bersamanya”.

Ketiga; dengan filter air Nazava. Filter air Nazava dilengkapi dengan filter
keramik yang memiliki pori-pori sangat kecil yaitu 0,4 micron sehingga mampu
secara efektif menyaring semua kotoran dan bakteri yang terdapat dalam air. Filter
air Nazava pun telah memenuhi syarat dari standar baku mutu air minum di
Indonesia yang mempunyai batas maksimum 500mg/l. Bahkan, tidak saja untuk
keperluan air minum, Nazava juga menyediakan filter air keran, pemurni air UVC,
dan penyaring air kotor menjadi bersih.

Standar Baku Mutu TDS

Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 yang menetapkan


standar TDS maksimum adalah 500 mg/l.

Standar Nasional Indonesia 3553:2015 yang memaparkan syarat mutu air


mineral.
Code of Federal Regulations Title 21 yang dikeluarkan oleh Food and Drugs
Administration (FDA) Amerika Serikat.

WHO/SDE/WSH/03.04/16 tentang TDS dalam air minum.

Masalah Air Sumur (Keruh, Bau, Berwarna Kuning) dan Solusinya

Masalah air sumur di Indonesia bisa dikatakan sangat beragam. Penyebabnya


bisa dikarenakan air tersebut telah tercemar limbah, kesalahan teknis dalam
pembuatan sumur, struktur tanah, dan intrusi air laut.

Sebagai contoh misalnya yang terjadi pada warga Balongtani, Kecamatan


Jabon, Sidoarjo. Bertahun-tahun lamanya, warga Balongtani mesti memenuhi
kebutuhan air bersihnya dengan membeli air dari mobil-mobil tangki. Hal ini terjadi
karena air di Balongtani telah tercemar intrusi air laut sehingga rasanya asin.
Pembangunan sumur bor dari bantuan Pemerintah Daerah baru dilaksanakan pada
2002 yang lalu. Namun, permasalahan tidak selesai begitu saja. Sumur bor tetap tak
bisa digunakan karena diketahui mengandung bakteri dan kadar logam terlarut yang
tinggi.

Nazava, berkolaborasi dengan GAIN mencoba mengatasi permasalahan


tersebut dengan membangun instalasi filter air yang berfungsi menyaring air dan
membunuh bakteri sehingga air hasil saringan dapat dikonsumsi dan dipergunakan
secara layak. Sehingga kini, warga Balongtani tidak perlu lagi membeli air untuk
memenuhi kebutuhan harian mereka.

Masalah Air sumur yang keruh

Air sumur yang keruh merupakan problem yang banyak ditemui dalam
kaitannya dengan air bersih di Indonesia. Air yang keruh dapat disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya adalah galian sumur yang tidak terlalu dalam, alasan
geologis atau struktur tanah yang kurang baik, hujan deras atau hujan terus-menerus
yang dapat menyebabkan tanah di sekitar sumur menjadi lunak atau berlumpur
sehingga berefek terhadap air sumur, dan sumur yang rusak akibat kebocoran pipa.

Solusi:
Untuk menjernihkan air yang keruh, maka solusi paling tepat adalah
menggunakan Filter Pasir Silika Nazava . Filter ini dapat dibilang tahan lama untuk
pemakaian lebih kurang 5 tahun tergantung pada perawatannya. Oleh karena itu,
sebaiknya saringan silika dibersihkan sekurang-kurangnya satu minggu sekali.
Sementara, jika air keruh tersebut tidak terlalu intens atau tidak terlalu pekat,
maka Filter Housing 10 inchi khusus untuk keran juga dapat digunakan untuk
kebutuhan rumah tangga.

Masalah Air sumur keruh dan terkadang berwarna kuning serta terlihat seperti
ada lapisan minyak

Jika masalah pada air sumur tidak saja keruh namun terlihat agak berwarna
kuning, maka permasalahannya tidak sekedar disebabkan oleh hujan atau struktur
tanah yang kurang baik. Faktor itu bisa disebabkan karena terdapatnya kadar besi
yang tinggi dan terlarut di dalam air. Permasalahan tersebut bisa berasal dari lapisan
dalam pipa besi yang digunakan sebagai penghubung terlarut dalam air. Peristiwa
ini bisa terjadi karena pH air yang rendah sehingga dapat melarutkan logam besi.

Sementara, lapisan minyak yang terlihat pada air menandakan terdapatnya


aktifitas bakteri pemakan besi (Crenothrix, Lepothrix, Galleanella, Sinderocapsa
dan Sphoerothylus) yang massif. Terlebih jika kadar CO2 juga terbilang tinggi,
maka aktifitas bakteri tersebut akan menjadi semakin kentara.

Solusi:

Pada umumnya, air yang keruh dapat teratasi oleh Filter Pasir Silika Nazava.
Namun, untuk menghilangkan warna kuning dan menyerap kandungan besi dalam
air, maka dapat ditambahkan Filter Manganese Nazava dan Filter Pasir Karbon
Nazava.

Air awalnya jernih tapi setelah beberapa saat terlihat endapan kuning atau
hitam
Tabung filter air Nazava untuk air keruh dan bau jadi bersih

Kandungan besi dan mangan dalam air sebenarnya tidak akan mempengaruhi
warna, bau dan rasa dari air itu sendiri. Namun, jika kandungan tersebut sangat
tinggi, maka air jernih yang tertampung beberapa saat itu akan menimbulkan
endapan berwarna kuning, merah, merah kecoklatan bahkan hitam. Hal ini dapat
terjadi karena air yang tertampung tersebut sudah bercampur dengan udara,
sehingga jika kandungan besi yang terlarut dalam air itu tinggi, maka ia akan
berubah menjadi butir-butir karat yang akhirnya mengendap di dasar wadah.

Solusi:

Sebagai solusi, Filter Nazava Riam dapat digunakan untuk menyaring butir-
butir karat dan beberapa jenis logam terlarut lainnya. Namun, alangkah lebih baik
juga jika sebelum disaring menggunakan filter, air terlebih dahulu diendapkan pada
wadah lain. Memang langkah ini akan sedikit memakan waktu, tetapi untuk
memastikan agar filter dapat lebih efektif dan tahan lama.

Sementara, untuk kebutuhan mandi dan mencuci ( MCK) , maka Filter


Manganese Nazava dapat pula untuk digunakan. Pasir manganese sebagai inti
bahan dari filter ini dapat menyerap kandungan besi dengan efektif. Namun, Pasir
manganese ini harus rutin dibersihkan bila sudah terlihat kotor. Pembersihan bisa
dilakukan dengan menggunakan pengaktif mangan dan cairan KMNO4. Lamanya
pembersihan tergantung kadar besi dan kadar mangan serta logam lain dalam air
yang disaring.

Tetapi, jika air dari awal sudah terlihat keruh, maka saringan air silika dapat
digunakan untuk menyaring kotoran yang tidak larut (yang menyebabkan
kekeruhan pada air).

Untuk memastikan kadar besi dalam air dibutuhkan tes sehingga masalah
dapat ditangani dengan efektif. Nazava dapat membantu Anda maupun lingkungan
tempat Anda tinggal dalam melakukan tes kadar besi tersebut. Kirimkan sampel air
tersebut ke alamat kantor Nazava yang bisa di cek pada link
ini: https://www.nazava.com/kontak-kami/ Tes kadar besi tersebut hanya dikenai
biaya Rp. 25.000.-/sampel dan tes untuk kadar besi serta kadar mangan dikenai
biaya Rp. 100.000.-/sampel.

Bau kaporit pada Air PDAM

Kaporit atau Kalsium Hipoklorit atau disebut juga klorin merupakan senyawa
kimia yang dipergunakan sebagai zat disinfektan pada air. Kaporit pada pelanggan
PDAM sering dikeluhkan karena baunya. Hal ini disebabkan karena kaporit yang
lambat larut dalam air. Butuh beberapa waktu untuk menghilangkan bau kaporit
menjadi netral.

Solusi:

Jika bau kaporit tercium pekat, maka solusi umumnya adalah membiarkan
beberapa saat agar bau kaporit benar-benar hilang atau larut dalam air sebelum
digunakan. Namun, jika Anda tidak punya waktu untuk menunggu, maka Filter
Nazava Riam dapat Anda gunakan sebagai filter khusus untuk air minum.
Sementara untuk kebutuhan yang lain seperti mandi dan mencuci, maka Filter Pasir
Karbon 8 Inchi dan Filter Pasir Karbon 10 Inchi dapat menjadi pilihan yang sangat
ampuh untuk menghilangkan bau kaporit dalam sekejap.

Masalah Air di rumah menyebabkan gatal-gatal

Faktor yang membuat air di rumah Anda menyebabkan gatal-gatal bisa terjadi
oleh beberapa hal. Bisa disebabkan hanya karena kandungan TDS yang melewati
batas normal, kontaminasi bahan kimia atau faktor kuman dan bakteri. Dibutuhkan
pengujian lebih lanjut untuk memastikan penyebab-penyebabnya tersebut.

Solusi untuk air bersih

Saringan pasir silika, merupakan rekomendasi produk dari kami untuk


mengatasi masalah air sumur yang mengakibatkan gatal-gatal tersebut. Jika gatal-
gatal tidak hilang, maka kemungkinan sumber air Anda tersebut telah
terkontaminasi bahan kimia yang larut. Pemasangan karbon aktif yang
disandingkan bersama alat penjernih air silika dapat mengatasi hal tersebut. Sebab,
karbon aktif dapat menyerap kandungan kimia yang terdapat dalam air.

Air di rumah berbau tidak sedap seperti bau got

Air sumur yang berbau tidak sedap disebabkan karena faktor bakteri dan
kadar H2S yang tinggi. Faktor tersebut umumnya terjadi karena sumber air atau
sumur dibuat terlalu dekat dengan septic tank atau tempat pembuangan kotoran. Hal
ini mungkin terjadi karena kesalahan teknis atau human error atau bisa jadi karena
penurunan kualitas dari struktur tanah. Selain itu, air berbau juga bisa disebabkan
karena kesalahan pembuatan sumur serapan atau terdapat tanaman yang tertimbun
pada lapisan tanah jauh sebelum sumur dibuat, dan bisa saja dulunya daerah itu
bekas sawah, rawa, atau hutan.

Solusi:

Umumnya, air yang berbau ini dapat diatasi menggunakan saringan pasir
silika. Jika tidak mampu, kami menyarankan untuk menguji kadar H2S
(hydrogensulfida), besi dan juga mangan yang terkandung dalam air. Jika kadar
H2S tinggi, tapi besi dan mangan rendah, maka kami menyarankan untuk
menggunakan Penjernih Air Nazava Silika dan Penjernih Air Nazava Karbon.

Definisi kekeruhan

Kekeruhan merupakan kondisi air, dimana air mengandung materi


tersuspensi/terlarut yang dapat menghalangi masuknya cahaya matahari sehingga
jarak pandang dalam air menjadi terbatas ( untuk melihat kedalaman air yang makin
dalam akan sulit). Materi tersuspensi tersebut memiliki variasi ukuran, mulai dari
yang berukuran koloidal hingga yang berukuran agregat kasar. Dimana, semakin
besar total suspended solids yang terdapat dalam air maka akan semakin besar
turbiditas nya. Kekeruhan juga dapat menunjukkan nilai air disaat kehilangan
transparansinya ataupun warna aslinya karena partikel yang tersuspensi. Semakin
banyak padatan yang tersuspensi di dalam air akan mengakibatkan warnanya
semakin terlihat gelap dan semakin besar kekeruhannya. Selain itu, sifat kekeruhan
yang menghambat masuknya cahaya ke dalam air, mengakibatkan tumbuhan
didalam air terhambat proses fotosintesisnya sehingga menurunkan kadar oksigen
terlarut (dissolved oxygen). Kekeruhan dapat juga menunjukkan sifat optis air,
yang mengakibatkan pembiasan cahaya ke dalam air. Semakin keruh air, semakin
tinggi daya hantar listriknya dan semakin banyak pula padatannya.

Quote:

Penyebab Kekeruhan

Kekeruhan di perairan terbuka bisa disebabkan oleh pertumbuhan fitoplankton,


kegiatan manusia yang berhubungan dengan tanah, seperti konstruksi, industri
tertentu seperti penggalian, pertambangan batubara dan pemulihan. Penyebab lain
dari kekeruhan yaitu, tingginya debit limbah, sedimen dan erosi, partikel koloid
batuan, aktifitas pertanian, air buangan dari daerah perkotaan dan industri.

Selain itu, kekeruhan juga dapat terjadi karena adanya materi yang terapung dan
terurainya zat tertentu, seperti bahan organik, jasad renik, lumpur, tanah liat dan
benda lain yang melayang atau terapung dan sangat halus.
Konsentrasi kekeruhan dalam penyebarannya didalam air dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Pertama, dipengaruhi intensitas penyinaran matahari dan
komponen materi tersuspensi yang terkandung di dalamnya. Kedua, dipengaruhi
faktor dinamika seperti arus dan turbulensinya. Daerah tengah atau pusat air
memiliki turbiditas yang tinggi, karena pada daerah inilah terdapat arus atau aliran
yang maksimum.

Dampak Kekeruhan

Dalam segi untuk air minum, semakin tinggi tingkat kekeruhan, semakin tinggi
risiko bahwa orang mungkin terkena penyakit pencernaan. Terutama masalah
kekebalan tubuh, karena kontaminan seperti virus atau bakteri dapat melekat pada
padatan tersuspensi. Dalam air permukaan seperti danau , sungai dan waduk ,
tingkat kekeruhan yang tinggi dapat mengurangi jumlah cahaya yang mencapai
kedalaman lebih rendah, yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman air dan
akibatnya mempengaruhi spesies yang tergantung pada mereka,
seperti ikan dankerang. Tingkat kekeruhan yang tinggi juga dapat mempengaruhi
kemampuan insang ikan menyerap oksigen terlarut. Kekeruhan yang tinggi dapat
menghambat dan merusak fungsi insang pada ikan. Dampak dari kekeruhan yang
lain adalah dapat menurunkan nilai estetika pada air minum. Selain itu, kekeruhan
akan membentuk deposit (endapan) pada pipa-pipa maupun unit-unit pada Water
Treatment Plant. Akibatnya kerja sistem pengolahan akan mengalami gangguan.

Materi tersuspensi juga menjadi transport bagi kontaminan (partikulat nutrisi,


logam dan toxicants potensial lainnya), mendorong pertumbuhan patogen dan
penyakit yang ditularkan melalui air, serta dapat menyebabkan penipisan oksigen
terlarut dalam air. Hal ini merupakan dampak dari adanya partikulan bahan organik.
Secara keseluruhan, tingkat kekeruhan yang tinggi dapat mengakibatkan penurunan
produksi dan keragaman spesies.

Kekeruhan menjadi parameter kualitas air dan penting untuk dilakukan


pengukuran karena tiga alasan penting, yaitu masalah estetika, desinfeksi dan
filtrasi. Tingkat kekeruhan pada air akan memperngaruhi ketertarikan konsumen
walaupun kekeruhan tidak berpengaruh langsung pada kesehatan. Air yang
memiliki kekeruhan yang tinggi, akan mempesulit kerja unit filtrasi pada
pengolahan air bersih dan tentunya harganya akan semakin lebih mahal.
Desinfektan yang digunakan pun akan berbeda sesuai dengan kandungan organisme
berbahaya penyebab kekeruhan pada air tersebut. Kekeruhan merupakan parameter
air yang penting karena secara langsung mempengaruhi jumlah cahaya yang
tersedia untuk fotosintesis oleh ganggang laut, termasuk vegetasi terendam air.

Hampir semua orang senang mandi air hangat yang agak sedikit panas. Terlebih
jika sedang mendung atau hujan. Namun jika mandi menggunakan air hangat
cenderung panas setiap hari, rambut dan kulit bisa rusak.

Tak hanya rambut dan kulit, mandi menggunakan air dengan suhu di atas 37
derajat Celcius juga memicu peradangan dan ruam serta memperparah eksim.
Sehingga suhu air terbaik untuk mandi adalah menggunakan air dingin.

"Mandi air dingin memperkecil pori-pori, serta membantu membuat kulit


tetap kencang," kata seorang dermatolog yang lebih dari 30 tahun melakukan riset
kulit, Carl Thornfeldt.

Selain itu, mandi air dingin juga terbukti memperkuat arteriol kulit dan
meningkatkan kerja pembuluh darah. Satu lagi, mandi air dingin meningkatkan
kemampuan kulit kembali pulih saat cedera.

Namun, bila mandi dengan air dingin bersuhu di bawah rata-rata suhu tubuh
yakni 35 derajat Celcius juga tidak bagus. Sehingga Thornfeldt menyarankan suhu
yang tidak dingin dan panas untuk mandi. Thornfeld juga menyarankan boleh
mandi air hangat namun mengakhiri dengan air dingin.

Anda mungkin juga menyukai