Anda di halaman 1dari 12

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN NEGARA JERMAN

Asuransi Kesehatan
Merupakan suatu keharusan bagi semua yang tinggal di Jerman untuk memiliki
asuransi kesehatan. Hal itu juga berlaku untuk kunjungan ke Jerman sebagai turis wisata
selama beberapa bulan. Kita membutuhkan surat asuransi kesehatan ini ketika melakukan
registrasi /Immatrikulation studi. Saat mendaftarkan diri pada badan asuransi kesehatan, kita
memerlukan tanda pernyataan dari perguruan tinggi bahwa kita adalah pelajar atau telah
diterima di perguruan tinggi tersebut.

Terdapat dua macam asuransi kesehatan, yakni asuransi kesehatan milik


negara/umum (Gesetzliche Krankenkasse) dan privat. Bagi para pelajar berusia dibawah 30
tahun, jumlah yang harus dibayar sudah ditentukan secara hukum, yakni sebesar 45,67 Euro
per bulan untuk asuransi kesehatan dan 7,92 Euro untuk asuransi perawatan. Bagi pelajar di
atas 30 tahun, juga bagi bukan pelajar, jumlah yang harus dibayar jauh lebih besar

Asuransi perawatan umumnya satu paket dengan asuransi kesehatan. Dimaksudkan


sebagai jaminan atau tindakan preventif jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang
membutuhkan suatu perawatan rutin dan lama.

Jika seorang pembayar asuransi memiliki keluarga (anak dan pasangan hidup), jumlah
yang harus dibayar tetap sama dengan jika dia seorang diri. Keluarganya ikut dalam
asuransinya tanpa perlu membayar lagi, disebutnya mitversichert. Aturan baru kesehatan di
Jerman, mulai tahun 2004, anggota keluarga yang mitversichert diharuskan membayar biaya
dokter tambahan. Akan tetapi hal ini tidak berlaku bagi anak dibawah 18 tahun.

Asuransi kesehatan umum yang bersifat gesetzlich antara lain:

a. AOK (Allgemeine Ortskrankenkasse)

b. TK (Tekniker Krankenkasse)

c. BEK (Barmer Ersatzkasse)

d. DAK (Deutsche Angestellten Krankenkasse)

e. BKK (Betriebskrankenkasse)

Selain dari pada itu adalah asuransi privat. Namun, penting untuk digaris bawahi,
bahwa untuk belajar/Kuliah, pada umumnya diwajibkan untuk memakai asuransi pemerintah.
(Tapi tidak semua universitas atau fachhochschule, dapatkan info mengenai hal ini lebih
detail di universitas masing - masing) Untuk Studienkolleg (persiapan kuliah) banyak yang
dibolehkan menggunakan asuransi privat. (Kadang terbalik, yaitu syarat untuk bisa

1
mendapatkan asuransi pemerintah, harus terdaftar di universitas sebagai student, bukan
student dari studienkolleg)

Jasa untuk tiap asuransi berbeda-beda. Sebaiknya kita menanyakannya pada badan
asuransi dimana kita mendaftar. Dengan asuransi ini kita tidak perlu membayar pemeriksaan
dokter. Bahkan untuk pelajar dan anak-anak dibawah usia 18 tahun, dikenai aturan
pembebasan biaya obat. Bagi para pekerja harus tetap membeli sendiri obat-obatan yang
dibutuhkan. Lain halnya jika kita anggota dari asuransi kesehatan privat, kita harus
membayar segala biaya pemeriksaan baik dokter ataupun jasa kesehatan lainnya terlebih
dahulu, kemudian baru meminta penggantian ke asuransi.

Dokter
Di Jerman sudah umum jika harus membuat janji atau termin untuk pemeriksaan
dokter. Walaupun untuk beberapa dokter umum tinggal datang dan menunggu giliran
dipanggil. Terkadang pada beberapa dokter ahli seperti mata, THT atau kulit, kita harus
menunggu sampai lebih 3 minggu, kecuali jika kasusnya darurat.

Kita dapat membuat termin melalui telpon atau langsung datang ke tempat praktek
dokter. Usahakan untuk datang tepat waktu sekitar 15 menit sebelum termin. Umumnya
keterlambatan menyebabkan kita harus menunggu lama karena giliran kita yang seharusnya
‚dilompati‘ oleh pasien lain yang memiliki termin yang berurutan. Sehingga kita harus
menunggu sampai setelah 2 atau 3 pasien. Belum lagi terkadang resepsionis yang sinis jika
keterlambatan melebihi dari 30 menit. Walaupun hal ini tidak berlaku umum untuk semua
dokter. Untuk mengantisipasinya, jika kita tidak bisa datang tepat waktu, sebaiknya kita
menelpon untuk memberitahukan keterlambatan itu.

Ke dokter mana kita harus pergi? Informasi pertama biasanya dari teman terdekat atau
keluarga. Alternatif lain yang lebih memiliki banyak pilihan adalah mencari di buku telpon.
Hampir semua dokter tertera di buku telpon. Tinggal mencari yang terdekat dengan tempat
tinggal kita lalu menelpon membuat termin dan menanyakan jam prakteknya. Agar semua
data kesehatan anda dapat terkontrol dan terdokumentasi dengan rapi, sebaiknya kita
memiliki dokter umum tetap

Semua dokter di Jerman bekerja dengan komputer dan sistem database yang canggih.
Sistem manajemen data, baik pasien, penyakit dan obat sangat bagus. Mereka mempunyai
pasti data obat berikut kandungannya dan harga di apotek. Kita bisa lebih mudah
mendapatkan obat alternatif yang sama. Jika kita mempunyai obat pribadi dari Indonesia dan
kehabisan, kita dapat menanyakannya ke apotek atau langsung ke dokter untuk dicarikan
gantinya dengan kandungan dan komposisi yang sama.

Bagi yang memiliki anak, setibanya beserta keluarga, kita harus segera membuat
termin dengan dokter anak. Di Jerman, walaupun anak tidak sakit, terdapat pemeriksaan rutin

2
anak yang harus dilakukan sesuai dengan umurnya. Pemeriksaan kesehatan keseluruhan dan
perkembangan anak juga imunisasi.

Pelayanan Medis untuk Masyarakat

Di lingkungan internasional, Jerman tergolong negara dengan pelayanan medis


terbaik. Banyaknya rumah sakit, praktek dokter dan institusi kedokteran menjamin pelayanan
medis untuk semua orang. Dengan lebih dari empat juta tempat kerja, bidang kesehatan
adalah sektor pekerjaan terbesar di Jerman. Secara keseluruhan 10,4 persen pendapatan
nasional bruto dipakai untuk pengeluaran bagi kesehatan – 1,5 persen lebih banyak daripada
pengeluaran rata-rata di negara anggota OECD ( Oganization Economic Cooperation and
Development ) . Berkat undang-undang pengurangan biaya, yang termasuk tahap reformasi
sistem kesehatan yang telah berjalan, Jerman mencatat kenaikan pengeluaran per kapita untuk
kesehatan paling kecil di antara semua negara anggota OECD: Antara tahun 2000 dan 2007,
pengeluaran nyata meningkat dengan 1,4 persen per tahun, angka kenaikan rata-rata di OECD
adalah 3,7 persen.

Pada tahun 2007 diputuskan reformasi sistem kesehatan. Bagian pokoknya ialah dana
kesehatan sentral. Mulai tahun 2009 semua iuran yang disetor kepada badan asuransi
kesehatan wajib, baik oleh karyawan maupun oleh pemberi kerja, disalurkan ke dana
tersebut. Jumlahnya ditambah dengan tunjangan dari fiskus. Per peserta, ke-200 lebih
asuransi kesehatan wajib yang ada menerima sejumlah uang yang pasti dari dana sentral itu.
Badan asuransi kesehatan yang banyak anggotanya adalah orang lanjut usia, penyandang
penyakit kronis dan orang berpendapatan rendah mendapat uang tambahan. Pemerintah
Federal bertujuan agar badan asuransi dalam jangka panjang menjadi lebih otonom dalam
penetapan iuran, dan perbedaan menurut daerah dapat dimungkinkan. Rencana selanjutnya,
besar iuran peserta dilepaskan dari tingkat pendapatan, namun akan adanya faktor
pengimbang sosial. Supaya biaya pemeliharaan kesehatan sedapat mungkin dipisahkan dari
biaya sampingan imbalan kerja, bagian iuran yang dibayar oleh pemberi kerja tidak akan
dinaikkan lagi.

Bertambahnya Persiapan Pribadi untuk Jaminan Hari Tua

Sistem jaminan hari tua pun dirombak secara mendasar. Asuransi purnakarya yang
diatur oleh undang-undang tetap menjadi sumber pendapatan utama di hari tua, namun
persiapan dana purnakarya oleh perusahaan atau perorangan semakin penting. Dengan
adanya asuransi pelengkap “Riester-Rente”, serta “Rürup-Rente” untuk penyandang profesi
mandiri, telah tercipta model yang memungkinkan pengumpulan dana purnakarya pribadi
yang terjamin oleh modal dan mendapat keringanan pajak. Begitu juga diberi subsidi untuk
pemilikan tempat tinggal di masa purnakarya melalui undang-undang khusus. Pembaruan
tersebut mencakup pula kenaikan usia masuk masa purnakarya dari 65 menjadi 67 tahun.
Mulai tahun 2012 sampai tahun 2035, batas usia itu akan dinaikkan sebanyak satu bulan per
tahun.
3
Model asuransi kesehatan sosial (Social Health Insurance). Model ini dirintis sejak
Jerman dibawah Bismarck pada tahun 1882. Model inilah yang berkembang di beberapa
Negara Eropa, Jepang (sejak 1922) dan kemudian ke Negara-negara Asia lainnya yakni
Philipina, Korea, Taiwan dll. Kelebihan sistem ini memungkinkan cakupan 100% penduduk
dan relatif rendahnya peningkatan biaya pelayanan kesehatan. Pada abad ke-19 Jerman
telah menjadi negara tujuan bagi sejumlah besar migran. Sejak pertengahan kedua abad ke-
20, jumlah pendatang di Jerman adalah yang terbesar di seluruh Eropa. Pada tahun 1950,
bagian warga asing dalam jumlah penduduk seluruhnya di Republik Federal Jerman hanya
mencapai sekitar 500.000, atau kurang lebih satu persen. Hal itu telah berubah secara jelas:
Dewasa ini sekitar 6,7 juta warga asing tinggal di Jerman, yaitu 8,2 persen dari jumlah
penduduk seluruhnya, di antaranya 2,4 juta warga UE. Kira-kira setiap orang asing kelima
yang tinggal di Jerman lahir di sini, dengan demikian tergolong generasi migran kedua atau
ketiga. Asuransi kecelakaan kerja yang diwajibkan oleh undang-undang merupakan asuransi
tanggung wajib yang dibayar oleh pengusaha untuk pekerjanya. Dengan demikian para
pekerja mempunyai jaminan terhadap akibat kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan
oleh pekerjaan.

Hampir semua penduduk Jerman menjadi anggota asuransi kesehatan, atau yang
wajib (89 persen) atau yang privat (hampir 11 persen). Asuransi kesehatan menanggung
biaya perawatan oleh dokter, obat-obat an, perawatan di rumah sakit dan tindakan preventif.
Iuran asuransi kesehatan dibayar oleh pekerja dan majikan. Peserta asuransi kesehatan wajib
tidak harus membayar iuran untuk anggota keluarganya yang tidak mempunyai
pendapatan. Asuransi wajib terhadap risiko ketergantungan dari perawatan mulai
dilaksanakan pada tahun 1995 sebagai “tiang kelima” asuransi jaminan sosial. Untuk
pembiayaannya ditarik iuran yang sama tingginya dari pekerja dan majikan menurut pola
pembagian antarpeserta. Menurut rencana, cara pembiayaan tersebut akan dilengkapi dengan
unsur-unsur pendanaan yang terjamin oleh modal. Asuransi purnakarya yang diwajibkan
oleh undang-undang adalah sokoguru terpenting bagi jaminan hari tua. Pembiayaannya
didasarkan atas pola pembagian antarpeserta: Iuran yang dibayar setiap bulan oleh para
pekerja dan majikan dipakai untuk membayar uang purnakarya secara teratur kepada peserta
asuransi yang sudah mencapai usia pensiun. Dengan menyetor iuran selama masa kerja aktif,
peserta asuransi memperoleh hak penerimaan uang purnakarya atas nama sendiri. Dana untuk
membayar uang purnakarya itu di masa depan harus dikumpulkan dari iuran generasi
berikutnya lagi (“perjanjian antargenerasi”). Di samping itu sistem jaminan hari tua didukung
oleh tiang kedua dan ketiga berupa dana persiapan hari tua yang disediakan oleh perusahaan
atau yang dikumpulkan secara perseorangan. Dengan persyaratan tertentu jenis dana itu
mendapat subsidi dari negara.

4
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN NEGARA JEPANG

1. PROFIL NEGARA

Negara dengan luas 377,864 km² (145,894 miles²) dan berpenduduk 126.9 juta jiwaini
merupakan kekuatan ekonomi di Asia yang memiliki perkembangan yang sangat
pesat.Jepang memiliki pendapatan perkapita yang cukup tinggi sebesar US $37,870,
danperekonomiannya berbasis pada sektor industri yang sangat p adat teknologi.
Secarageografis, Jepang merupakan negara kepulauan yang terdiri dari suatu rantai
kepulauan.Yang utama adalah Kyushu, Shikoku, Honshu (tempat Tokyo dan Osaka terletak)
danHokkaido. Tanah berbukit-bukit dan gunung berapi, dan hanya 17% da ri luas total
diolah.Gunung tertinggi adalah Gunung Fuji (gunung berapi yang tidak aktif) pada 3.776 m

1.Pasca-perang ekonomi Jepang mengalami pertumbuhan yang pesat, meningkatsepuluh kali


lipat dari sebelumnya pada periode 1955 -1990. Sejumlah faktor, termasuk sukubunga
rendah, deregulasi perbankan dan apresiasi yen yang dilakukan secara tiba -
tiba,mengakibatkan gelembung (bubble)

2 pada pasar saham dan real estat pada akhir tahun1980an. Pada akhir tahun 1989 gelembung
pecah, dan setelah itu harga saham turunsebanyak 75% dan nilai tanah komersial di Tokyo
turun sebesar 85%. Ini adalah masa terjadinya krisis yang menyebabkan negara ini memiliki
defisit anggaran yang terusmeningkat hingga saat ini.Perdagangan Jepang mulai terbukan
pada tahun 1990 -an, sebagai tekanan hargadan persaingan pasar global telah mendorong
perusahaan Jepang untuk melirik pasar luar negeri dalam mengembangkan produk, teknologi,
design dan jasa. Tetapi bagi parainvestor, Jepang masih merupakan pasar dengan biaya
tinggi, serta memakan banyakwaktu untuk para investor melaksanakan kegiatan
produksi.Jepang merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ageing populations
tercepat didunia, yang disebabkan tingginya tingkat har apan hidup dan rendahnya tingkat
kelahiran. Akibatnya saat ini populasi di Jepang mulai berkurang, penduduk usia kerja
diperkirakan akan di kontrak lebih lama 20 persen selama 25 tahun ke depan jika tren initerus
berlanjut. Hal ini menyebabkan tantangan yang sudah sangat familiar terjadi di Negara-
negara maju di Eropa, yaitu permasalahan penyediaan sistem pensiun dan jaminan kesehatan
dimasa yang akan datang.

2. SEJARAH PERKEMBANGAN JAMINAN KESEHATAN

Jepang memiliki sejarah panjang dalam pelaksanaan sistem j aminan kesehatan


bagimasyarakatnya. Akar pelaksanaan jaminan kesehatan telah ada di Jepang sejak abad
ke19, tepatnya pada tahun 1835 dimana pada saat itu terdapat semacam skema asuransi
daripenduduk secara sukarela untuk mengumpulkan kontribusi berupa b ahan pangan

5
(beras)untuk mendapatkan jaminan asuransi bagi seluruh masyarakat, benefit yang diterima
masih berupa kebutuhan dasar pada saat itu Dari sini kemudian skema asuransi kesehatan
diJepang mengalami perkembangan yang cukup pesat.Secara umum perkembangan sistem
jaminan kesehatan di Jepang dibagi menjadi 2periode, yaitu Periode Sebelum PD danPeriode
Setelah PD

Periode Sebelum PD, adalah pertama kalinya Jepang memberlakukan jaminan


kesehatansecara formal, yang waktu itu merupakan jaminan bagi pekerja di sektor swasta,
yang ditandai dengan pemberlakuan Health Insurance Law

pada tahun 1922. Pada sistem jaminan kesehatan ini hanya sedikit perusahaan yang
memberikan jaminan kesehatan secara penuh kepada para pekerjanya. Sistem jaminan
kesehatan yang diperkenalkan inihanya memberikan perlindungan secara parsial kepada para
pekerjanya dan benefit yang diterima tidak komprehensif. Ketentuan bagi jaminan kesehatan
hanya berlaku untukperusahaan dengan jumlah pegawai >10 orang dan dengan pendapatan
mi nimal dibawah1,200 yen tidak mendapatkan jaminan, serta hanya diberikan pada pekerja
(tidak untuk tanggungannya).Pembelakuan sistem jaminan kesehatan pada periode ini
mendapat hambatan yangsangat besar dengan terjadinya Great Depression pada tahun 1929
yang berdampakmeluas keseluruh dunia. Namun akhirnya sejalan dengan perbaikan dalam
pertumbuhanperekonomian paska terjadinya krisis tadi, sistem jaminan kesehatan kembali
mengalamikestabilan dalam pengelolaannya. Ketika Jepang menghadap i PD II, sistem
jaminankesehatan telah secara bertahap mengalami perbaikan dan diperluas sebagai bagian
upayapemerintah untuk memperkuat angkatan kerja. Tahun 1938 dibentuk Kementrian
Kesehatandan Kesehatan, dan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional yang be rbasis regional
dibentukpada tahun yang sama

Periode Pasca PD , secara berangsur-angsur sistem jaminan kesehatan mulai


diperkenalkandan ditingkatkan secara bertahap. Pada tahun 1958 dilakukan revisi terhadap
sistemjaminan kesehatan nasional, dengan memb erikan 50% benefit bagi peserta
jaminankesehatan, dan kemudian pada tahun 1961 sistem jaminan kesehatan di Jepang
mengalamiperkembangan yang sangat signifikan dengan diberlakukannya universal coverage
bagiseluruh masyarkat, yang diikuti dengan dibentukn ya lembaga jaminan sosial (Social
Insurance Agencies) pada tahun 1962. Pada era 1970-an terjadi peningkatan benefit
yangditerima oleh peserta, dimana bagi peserta jaminan kesehatan bagi pekerja 100%
jaminanbagi peserta dan 50% bagi tanggungannya, sedangk an jaminan kesehatan
nasionalmemberikan 50% masing-masing untuk peserta dan tanggungannya. Pada tahun
1973kembali dilakukan revisi terhadap sistem jaminan kesehatan dengan ditingkatkannya
benefitbagi tanggungan peserta menjadi 70% untuk peserta jaminan kesehatan
pekerja,diperkenalkannya batas atas biaya yang ditanggung oleh pasien, dan diberikannya
subsidi10% bagi sistem jaminan kesehatan yang dikelola oleh pemerintah.

Periode Reformasi Jaminan Kesehatan 1980-an, pada periode ini ditandai dengan
diperkenalkannya jaminan kesehatan bagi penduduk usia lanjut dengan diterbitkannya Law of
Health and Medical Services for The Elderly

6
Pada tahun 1982 dan efektif diberlakukan pada 1983. Kemudian pada tahun 1984
kembali dilakukan pembaruan dalam sistemjaminan kesehatan dengan menetapkan 10% cost
sharing dari pasien, serta pengenalanbagi pengobatan dengan menggunakan teknologi
modern dan yang juga sebuah perubahanyang cukup penting adalah diberlakukannya jaminan
kesehatan bagi para pensiunan.

3. KONDISI JAMINAN KESEHATAN DI JEPANG SAAT INI

Jepang memiliki sumber daya yang cukup baik untuk dapat menciptakan
sebuahsistem jaminan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakatnya. Jaminan
kesehatandiberikan kepada seluruh masyarakatnya, sesuai dengan program yang diikuti,
mulai daripenyakit umum hingga penyakit yang memerlukan penanganan khusus
denganmenggunakan teknologi yang mutakhir seperti Tubercolosis (TBC). Di Jepang saat
initerdapat lebihdari 1000 rumahsakit mental, 8700 general hospital dan 1000
comprehensivehospital dengan total 1.5 jutatempa ttidur. Ditambah dengan
klinikgigisebanyak 48.000 sertasejumlah 79.000 unit layanan kesehatan dengan fasilitas
rawat jalan maupun rawat inap

Jumlah tenagamedis di Jepang, pada awal tahun 1990 terdapat hampir 191.400
dokter,66.800 doktergigi, 333.000 perawatdanlebihdari 200.000 tenagamedisalternatif
bersertifikasi.Di Jepang dokter dapat dengan bebas mengajukan klaim atas berbagai
layanankesehatan yang mereka ingin berikan. Dan juga tidak ada batasan bagi pasien
dalammenentukan apakah mereka ingin menggunakan jasa dokter umum ataupun oleh
spesialis.Indikator tenaga kesehatan di Jepang dapat dilihat pada tabel berikut :

Dari tahun ke tahun terjadi peningkatan Total Health Expenditure terhadap GDP di
Jepang, pada tahun 1995 total pengeluaran kesehatan di Jepang sebesar 6.9% dari totalGDP,
yang kemudian terus mengalami peningkatan yang cukup tinggi pada tahun 2005menjadi
8.2% dan kemudian kembali turun menjadi 8.1% p ada tahun 2008.Pengeluarankesehatan
masih didominasi oleh pengeluaran belanja kesehatan oleh pemerintah, dimanakomposisi
pengeluaran yang dilakukan pemerintah berada pada >80% dari totalpengeluaran kesehatan.
Pada tahun 1995 porsi pengeluaran pemerintah mencapai 83%dari THE dan pengeluaran
sektor privat hanya sebesar 17%, dan dominasi ini terus berlanjut.

4. JENIS JAMINAN KESEHATAN

Di Jepang sistem jaminan kesehatan dibagi menjadi 3

cluster secara umum, yaitu :

1. Employer-Based Insurance(ShakaiKenkou Hoken),


Employer-Based Insurance adalah sebuah sistem asuransi berbasis tempat kerjayang
memberikan bantuan keuangan kepada para pekerja yang digaji oleh 7 perusahaan
dan juga kepada anggota keluarga tanggungannya dengan memberikanmanfaat
asuransi dalam hal sakit, melahirkan luka, dan kematian. Keluargatertanggung adalah
keluarga sampai dengan level ke -3, yaitu sampai pada kakek/nenek dan cucu.
Sistem asuransi ini dibagi menjadi kedalam beberapa bentuk, antara lain :
7
a. Union anaged Health Insurance
b. Government anaged Health Insurancec.
c. Seamans Insuranced. National Public Workers mutual Aid Association Insurancee.
d. Local Public Workers mutual Aid Association Insurancef.
e. Private School Teachers and Employees utual Aid Association InsuranceUnion
anaged

Health Insurance dikenal juga dengan Society Managed Insurance


merupakan jenis asuransi yang memberikan paling banyak benefit bagipesertanya.
Hal ini karena pengelolaan asuransi ini dikelola secara profesional olehperkumpulan
profesi (society), yang kebanyakan berasal dari para pekerja dariperusahaan-
perusahaan besar. Asuransi ini meng-cover sebanyak 25,4% dari total populasi. Yang
bertindak sebagai penjamin dalam asuransi ini adalah asuransiswasta yang bekerja
sama dengan society untukmengelola dana kesehatan mereka.

Government anaged Health Insurance, merupakan asuransi untuk para


pekerja dari perusahaan dengan skala kecil sampai menegah, dimana
pemerintahbertindak sebagai penjamin dalam jaminan kesehatan mereka. Jadi sistem
asuransi ini merupakan asuransi kesehatan para pekerja yang dikelola oleh
pemerintah. Sistem asuransi ini mencakup 30.7% dari total populasi yang merupakan
parapekerja dari perusahaan kecil sampai menengah. Untuk empat jenis asuransi
terakhir merupakan jenis asuransi bagi para pegawai negeri, ditingkat pusat maupun
daerahdan termasuk didalamnya para pengajar, baik yang berstatus pegawai
negaramaupun swasta, serta anggota angkatan laut, asuransi ini juga dikenal dengan
nama Mutual Aid Associations.

Sistem pembiayaan pada jenis asuransi ini berasal dari dua belah pihak, yaitu
pekerja dan pemberi kerja, yang secara umum kontribusi pada seluruh jenis asuransi
Employer-Based Insurance adalah sebesar 8,5% dari pendapatan peserta yangdibagi
rata antara pekerja dan pemberi kerja. Seorang pekerja yang bekerja padaperusahaan
yang memiliki 5 orang harus terdaftar pada asuransi ini, atau jikabekerja pada
perusahaan Hojin tanpa memperdulikan mengenai usia dankewarganegaraam. Secara
khusus perusahaan atau pabrik yang dimaksud disini harus memiliki penetapan secara
hukum (formal), baik yang bergerak dalam bidang produksi maupun jasa. Hal ini juga
berlaku bagi para pekerja part time yang memilikibaik hari atau jam kerja sebanyak ¾
kali dari hari atau jem kerja para pekerja penuh.

Untuk mendapatkan perlindungan dari asuransi ini pemberi kerja


harusmengambil dan menyerahkan formulir "Aplikasi untuk endaftar di
KesehatanKaryawan Asuransi / Asuransi Pensiun Karyawan"(SHIKAKU SHUTOKU
TODOKE -KENKO Hoken / KOSEI NENKIN) pada kantor Asuransi Sosial Lokal
dalam jangkawaktu 5 hari sejak seorang pekerja direkrut. Anggota keluarga yang
menjaditanggungan pekerja juga bisa mendapatkan perl indungan dari asuransi ini
jikamerupakan anggota keluarga sampai dengan lapis ke tiga dari peserta,
8
yangsebagian besar keuangannya ditanggung oleh pekerja. Ketika anggota
keluargayang menjadi tanggungan pekerja layak untuk mendapatkan perlindungan
makapemberi kerja harus memasukan formulir aplikasi perlindungan
tanggungan(HIFUYOSHA IDO TODOKE) dalam jangka waktu 5 hari sejak terjadi
perubahandalam tanggungan.

Benefit yang didapatkan dari asuransi ini terbilang cukup lengkap mulai
daripelayanan kesehatan rawat jalan maupun rawat inap, layanan tambahan
dalampelayanan kesehatan, ambulans, pelayanan bagi penyakit yang mengharuskan
treatment khusus, kelahiran sampai dengan pelayanan pemakaman, diberikan kepada
peserta maupun tertanggung. Bahkan sampai dengan layanan kesehatanyang tidak
termasuk dalam bentuk pelayanan dalam asuransi dapat diberikankepada peserta
maupun tertanggung dengan pengaturan yang lebih lanjut danadanya pengenaan cost
sharing atas layanan yang diterima oleh peserta maupuntertanggung. Benefit yang
diterima oleh peserta adalah sebesar 80% dari total biayadan untuk tertanggung dibagi
menjadi 2 yaitu 80% untuk layanan rawat inap dan70% untuk layanan rawat jalan.
Pengecualian dib erikan kepada pekerja untuklayanan kesehatan yang mencapai cost
sharing yang melebihi 64.000 yen (34.500yen bagi yang berpendapatanrendah)
perbulan,makake seluruhan biaya ditanggung asuransi.

2. National Health Insurance(KokuminKenkou Hoken),


adalah sistem asuransi yangmeng-cover orang-orang yang tidak tercakup
dalam sistem asuransi Employer-Based Insurance. Termasuk didalamnya adalah para
petani, para pekerja di sektor informal serta wiraswastawan (self employed). Jenis
asuransi ini dibagi me njadi 2, yaitu :

National Health Insurance untuk tiap kota

National Health Insurance Union Tiap-tiap kota memiliki kewenangan untuk


mengatur pelaksanaan jenisasuransi ini, dimana skema pembiayaan dan pemberian
benefit disesuaikan dengankondisi daerah masing-masing. Asuransi ini juga berlaku
bagi warga negara asingyang tinggal 1 tahun, bagi para warga negara asing yang
memiliki gaijin card dapat menerima layanan asuransi National Health Insurance
dengan mendaftarkan dirimereka di kantor jaminan sosial di kota yang ditinggali.
Kepesertaan asuransi inidisesuaikan dengan kota tempat tinggal peserta, artinya
peserta yang melakukanperpindahan kota tempat tinggal harus menghapuskan
kepesertaan mereka di kotayang lama dan kemudian mendaftarkan kepesertaan ya ng
baru di kota tempattinggal barunya. Bagi warga negara asing setiap melakukan
perpindahan kotatinggal, mendapatkan atau pindah pekerjaan dan meninggalkan
Jepang harus selalumelapor ke Kantor Jaminan Sosial.Asuransi ini meng-cover
sebanyak 34,7% dari total populasi, dan terdiri dari3.249 National Health Insurance
untuktiapkota dan 166 National Health InsuranceUnion. Asuransi jenis ini
mendapatkan subsidi dari pemerintah sebesar 50% daritotal pengeluaran pemerintah
untuk belanja kesehatan. Peserta dan tanggungan 10 dalam jenis asuransi ini
9
mendapatkan 70% benefit dan harus membayarkan 30% sebagai cost sharing , dan
ada kemungkinn tambahan untuk biaya obat -obatan,karena tidak seluruh jenis obat di
tanggung oleh asuransi ini. Peserta berbagi biay apengobatan sampai dengan jumlah
tertentu
, yang jika melebihi batas tersebut,maka seluruh biaya akan ditanggung oleh asuransi.
Kontribusi yang diberikan olehpeserta bergantung pada kemampuan ekonomis masing
-masing peserta. Besaranpremi yang harus dibayarkan kira-kira dihitung dari gaji
peserta, property (asset) danjumlah keluarga tanggungan. Rata -rata kontribusi yang
dibayarkan oleh pesertaadalah sebesar 4% dari gaji peserta, pada perhitungan tahun
1997 setiap rumahtangga rata-rata memberikan kontribusi sebesar 158,6 ribu yen
pertahun, dan adabantuan 530 ribu yen per rumah tangga pertahun dari pemerintah.
Pembayaranpremi dilakukan dengan cara transfer melalui bank ataupun melalui
kantor -kantor jaminan kesehatan di tiap kota.Asuransi ini juga memberikan benefit
yang cukup besar, yaitu 70% dari totalbiaya, artinya peserta memberikan cost sharing
sebesar 30%. Layanan yangdiberikan juga cukup lengkap seperti halnya asuransi
Employer Based Insurance,mulai dari sakit secara umum mapun khusus, perawatan
gigi, persalinan sampaidengan kematian dan pemakaman peserta atau tertanggung.
Namun benefit yangdiberikan tidak mencakup orthodontiks, bedah kosmetik,
vaksinasi, aborsi, cederaakibat mabuk dan berkelahi. Kecelakaan lalu lintas sampai
batas maksima l tertentumenjadi beban peserta, namun jika melewati batas tersebut,
biaya akan ditanggungseluruhnya oleh asuransi.

3. National Health Insurance For Elderly,


diperkenalkan pertama kali pada tahun 1983untuk menyebar beban penyediaan
pelayanan kesehatan kep ada skema asuransiyang telah berjalan di Jepang, dan
diperkenalkannya cost sharing bagi para lansia.Keanggotaan bagi asuransi ini
diperuntukan bagi penduduk dengan usia yang telah mencapai 70 tahun atau bagi
penduduk dari usia 65 ± 69 tahun yang memiliki cacat permanen (disability). Orang
usia lanjut dalam kategori ini biasany dimasukan kedalam skema netional health
insurance, secara spesifik cost sharing dari pesertaasuransi ini adalah 500 yen perhari,
sampai dengan maksimum 2000 yen perbulanuntuk fasilitas kesehatan yang sama,
untuk layanan rawat jalan dan 1.100 yen per hari untuk layanan rawat inap. Asuransi
ini membentuk sebuah pembiayaan yangdikumpulkan dari jenis asuransi lain. Seperti
pada tahun tahun 1997, data menunjukan kontribusi dari masing-masing jenis asuransi
bagi pembiayaan asuransibagi orang usia lanjut, dimana jumlah peserta Governement
anaged Insuranceyang ikut berkontribusi untuk asuransi bagi usia lanjut sebesar 5.4%
dari seluruhpeserta, Society anaged Insurance sebanyak 2.9%, utual Aid
Associationsebanyak 4.1% dan National Health Insurance sebesar 21.1%.
dalamperkembangannya cost sharing dari peserta ditiadakan, dengan sistem
penjaminan70% dijamin oleh dana yang dikumpulkan dari kontribusi peserta serta
asuransi jenislain, 20% ditanggung oleh pemerintah pusat dan 10% ditanggung oleh
pemerintahlokal. Sebagai upaya untuk meningkatkan jaminan kesehatan secara jangka
panjangbagi penduduk usia lanjut, proporsi yang ditanggung oleh dana publik
ditingkatkanpada tahun 1992 dari 30% menjadi 50%. Pada tahun 2003 sebagai
10
bentuk antisipatif dari fenomena population ageing pemerintah mengalihkan
pengelolaan jaminankesehatan bagi penduduk usia lanjut menjadi dibawah pemerin
tah daerah danmembebankan biaya tambahan bagi penduduk usia lanjut yang menjadi
pesertaasuransi ini. Asuransi ini melingkupi sebanyak 10.1% dari total populasi
yangmerupakan penduduk usia lanjut dan cacat pada usia 65 ± 69 tahun

KESIMPULAN

Jaminan kesehatan di Jepang telah banyak mengalami perkembangan semenjak


diperkenalkan pertama kali pada tahun 1922. Secara historis Jepang dapat dengan
mudahmenerapkan sistem jaminan kesehatan bagi masyarakatnya karena budaya Jepang
telahmengenal konsep asuransi sejak tahun 1835. Asuransi kesehatan merupakan hal
yangwajib bagi seluruh penduduk Jepang, baik warga negara Jepang maupun warga
negaraasing yang menetap di Jepang lebih dari satu tahun. Setiap orang harus terdaftar
dalamasuransi kesehatan, karena itu pemerintah menyediakan jenis asuransi kesehatan
yangdimaksudkan untuk menjaring penduduk yang tidak tercakup dalam jaminan kesehatan
yangberbasis tempat bekerja (Employer Based Insurance).Sekuruh dana kesehatan mencakup
secara luas jaminan kesehatan m ulai dariperawatan rumah sakit, termasuk tenaga
kesehatannya, perawatan kesehatan gigi, obat -obatan dan bahkan sampai layanan
transportasi dan pemakaman. Cost sharing yang ditanggung oleh peserta bervariasi dilihat
dari jenis asuransi yang diikuti dan sta tuskepesertaan, apakah sebagai peserta atau sebagai
tanggungan peserta, juga layanan rawatjalan dan rawat inap memiliki

Share yang berbeda bagi pasien. Konstribusi dikenakan bagi para pekerja dan pemberi kerja
secara merata (Employer Based Insurance) dan bagi peserta National Health Insurance
tergantung pada pendapatan,aset (property) dan jumlah tanggungan dalam keluarganya.
Sedangkan bagi para pendudukusia lanjut pembebanan premi hanya maksimal 2000 yen
perbulan untuk rawat jalan dan1100 yen perhari untuk rawat inap.Dengan kondisi demografi
yang menuju pada terjadinya

population ageing pemerintah Jepang saat ini dihadapkan pada kenyataan berkurangny a
kapasitas pembiayaan jaminan kesehatan dimasa yang akan datang, karena dengan sistem pay
as ougo

yang masih diterapkan saat ini, akan sangat mungkin jika tidak dilakukan reformasi dalam
sistem pembiayaan asuransi kesehatan, Jepang akan mengalami tantang an yang luar biasa.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://www.tatsachen-ueber-deutschland.de/id/masyarakat/inhaltsseiten/glossary08.html

http://www.forkom-jerman.org/

http://studi-jerman.blogspot.com/2010/01/sistem-kesehatan.html

www.japan-zone.com/new/welfares.html

www.sia.go.jp/index.html

www.mhlw.go.jp

12

Anda mungkin juga menyukai