Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAHAN KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


RSUD. RATU AJI PUTRI BOTUNG
Jl. Propinsi Km. 9, Nipah-Nipah, Penajam, Telp : 0542-7211361, Fax : 0542-7211419

Kepada : Kasi Pelayanan dan Penunjang Mediki Rawat Jalan, Inap, dan Rawat Darurat
Dari : Ka. Instalasi Farmasi
Nomor : 442/ / Yanmed-IFRS/ II / 2018
Tanggal : 12 Februari 2018
Sifat : Penting
Perihal : Kerusakan obat Elkan Cl syrup

TELAAHAN STAF

I. Persoalan
- Kerusakan obat elkana cl emulsi sebanyak tiga botol saat penyimpanan

II. Penyebab
- Pengaruh penyimpanan sediaan obat di unit apotek rawat jalan yang menyebabkan
sediaan rusak.
- Perbedaan berat jenis bahan yang dikandung.
- Pengocokan yang keras dapat menggabungkan partikel terdispersi sehingga emulsi
menjadi pecah.

III. Fakta-Fakta yang mempengaruhi


- Suhu penyimpanan yang tidak stabil (suhu ideal 15⁰C - 25⁰C).
- Adanya endapan di dasar botol elkana cl emulsi.
- Adanya kandungan cod liver oil pada elkana cl yang menyebabkan emulsi tidak stabil.

IV. Kesimpulan
- Instalasi farmasi membutuhkan tempat penyimpanan bersuhu stabil dan ideal.

V. Saran
- Pemeliharaan AC untuk farmasi harap lebih diperhatikan.

Ka. Instalasi Farmasi

Sulistyo Indri Artono,S,Farm.,Apt


NIP. 19660815 200604 1 002
PEMERINTAHAN KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Jl. Propinsi Km. 9, Nipah-Nipah, Penajam, Telp : 0542-7211361, Fax : 0542-7211419

Kepada : Kasi Pelayanan dan Penunjang Mediki Rawat Jalan, Inap, dan Rawat Darurat
Dari : Ka. Instalasi Farmasi
Nomor : 442/ / Yanmed-IFRS/ V/ 2017
Tanggal : 15 Mei 2017
Sifat : Penting
Perihal : Kekosongan Obat di Instalasi Farmasi (Obat E-katalog)

TELAAHAN STAF

VI. Persoalan

- Pengadaan secara eloktronik belum teryalani (penyedia sudah setuju, posisi paket di
distributor)
- Stok persediaan di RS kosong
(Data Terlampir)
VII.Pra Anggapan

- Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien
VIII. Fakta-Fakta yang mempengaruhi

- Permenkes No. 63 tahun 2014 tentang pengadaan obat berdasarkan e-catalouge


- Perka LKPP Nomorn 6 tahun 2016 tentang katalog elektronik dan e-purchasing
IX. Kesimpulan
- Instalasi farmasi membutuhkan tindak lanjut untuk ketersediaan stok perbekalan farmasi
demi memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien
X. Saran
- Mohon petunjuk, arahan, dan tindak lanjut untuk kekosongan obat di Instalasi Farmasi
yang belum terlayani oleh distributor

Ka. Instalasi Farmasi

Rukát Rukmayanti, S.Farm.,Apt


NIP. 19830312 200904 2 007
PEMERINTAHAN KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Jl. Propinsi Km. 9, Nipah-Nipah, Penajam, Telp : 0542-7211361, Fax : 0542-7211419

Kepada : Direktur RSUD Kabupaten Penajam Paser Utara


Dari : Kepala Bidang Pelayanan Medik
Nomor : 440/ / YANMED/ VII/2016
Sifat : Penting
Tanggal : 25 Juli 2016
Perihal : Permohonan Kebijakan Surat Izin Praktik Apoteker di Instalasi Farmasi yang tidak
memiliki Izin Praktik

TELAAHAN STAF
I. Persoalan

- Telahaan Staf Kepala Instalasi Farmasi RSUD Kabupaten Penajam Paser Utara tanggal
18 Juli 2016 Nomor : 442/780/Yanmed-IFRS/VII/2016
Perihal : Apoteker di Instalasi Farmasi tidak memiliki Surat Izin Praktek Apoteker
(SIPA)

II. Pra Anggapan

- Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi,


pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat,
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informai obat, bahan obat
dan obat tradisional.
- Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil y ang
pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.

III. Fakta – Fakta Yang Mempengaruhi

- Undang-Undang Repuplik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Pasal 23 Kewajiban ASN).
- Undang-Undang Repuplik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Pasal 46 Perizinan).
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit (BAB IV Sumber Daya Kefarmasian)
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2009 Pekerjaan
Kefarmasian (Pasal 1, Pasal 52).
- Standar Akreditasi Rumah Sakit Manajemen Penggunaan Obat (Elemen Penilaian
MPO.1.1 Seorang Ahli farmasi harus mempunyai izin, sertifikat dan terlatih
mensupervisi semua aktivitas)
- Medication Error yang pernah terjadi di Instalasi Farmasi dilakukan oleh Apoteker yang
tidak memiliki izin melakukan pekerjaan kefarmasian.

IV. Analisis

- PNS dengan Jabatan Fungsional Apoteker dan Apoteker Kontrak (Honor) di Instalasi
Farmasi RSUD Kab. PPU tidak memiliki izin untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.

V. Kesimpulan

- Setiap Tenaga Kefarmasian yang melaksanakan Pekerjaan Kefarmasian Wajib Memiliki


surat izin sesuai tempat Tenaga Kefarmasian bekerja
- Dipandang perlu untuk Apoteker di Rumah Sakit memiliki izin melakukan Pekerjaan
Kefarmasian agar pelayanan kefarmasian sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan tidak mengakibatkan kerugian moral dan materi untuk Rumah Sakit maupun
Apoteker yang bersangkutan.

VI. Saran

- Mohon petunjuk dan arahan lebih lanjut agar pekerjaan kefarmasian di Instalasi Farmasi
dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku.
- Mohon untuk segera dibuatkan dan di tetapkan Surat Keputusan (SK) Direktur Perihal
Izin Praktek Apoteker Di Rumah Sakit.

Kepala Bidang Pelayanan Medis

Dr. H. Lukasiwan. ES
NIP. 19780311 200502 1 005

Anda mungkin juga menyukai