Kepada : Kasi Pelayanan dan Penunjang Mediki Rawat Jalan, Inap, dan Rawat Darurat
Dari : Ka. Instalasi Farmasi
Nomor : 442/ / Yanmed-IFRS/ II / 2018
Tanggal : 12 Februari 2018
Sifat : Penting
Perihal : Kerusakan obat Elkan Cl syrup
TELAAHAN STAF
I. Persoalan
- Kerusakan obat elkana cl emulsi sebanyak tiga botol saat penyimpanan
II. Penyebab
- Pengaruh penyimpanan sediaan obat di unit apotek rawat jalan yang menyebabkan
sediaan rusak.
- Perbedaan berat jenis bahan yang dikandung.
- Pengocokan yang keras dapat menggabungkan partikel terdispersi sehingga emulsi
menjadi pecah.
IV. Kesimpulan
- Instalasi farmasi membutuhkan tempat penyimpanan bersuhu stabil dan ideal.
V. Saran
- Pemeliharaan AC untuk farmasi harap lebih diperhatikan.
Kepada : Kasi Pelayanan dan Penunjang Mediki Rawat Jalan, Inap, dan Rawat Darurat
Dari : Ka. Instalasi Farmasi
Nomor : 442/ / Yanmed-IFRS/ V/ 2017
Tanggal : 15 Mei 2017
Sifat : Penting
Perihal : Kekosongan Obat di Instalasi Farmasi (Obat E-katalog)
TELAAHAN STAF
VI. Persoalan
- Pengadaan secara eloktronik belum teryalani (penyedia sudah setuju, posisi paket di
distributor)
- Stok persediaan di RS kosong
(Data Terlampir)
VII.Pra Anggapan
- Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien
VIII. Fakta-Fakta yang mempengaruhi
TELAAHAN STAF
I. Persoalan
- Telahaan Staf Kepala Instalasi Farmasi RSUD Kabupaten Penajam Paser Utara tanggal
18 Juli 2016 Nomor : 442/780/Yanmed-IFRS/VII/2016
Perihal : Apoteker di Instalasi Farmasi tidak memiliki Surat Izin Praktek Apoteker
(SIPA)
- Undang-Undang Repuplik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Pasal 23 Kewajiban ASN).
- Undang-Undang Repuplik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Pasal 46 Perizinan).
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit (BAB IV Sumber Daya Kefarmasian)
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2009 Pekerjaan
Kefarmasian (Pasal 1, Pasal 52).
- Standar Akreditasi Rumah Sakit Manajemen Penggunaan Obat (Elemen Penilaian
MPO.1.1 Seorang Ahli farmasi harus mempunyai izin, sertifikat dan terlatih
mensupervisi semua aktivitas)
- Medication Error yang pernah terjadi di Instalasi Farmasi dilakukan oleh Apoteker yang
tidak memiliki izin melakukan pekerjaan kefarmasian.
IV. Analisis
- PNS dengan Jabatan Fungsional Apoteker dan Apoteker Kontrak (Honor) di Instalasi
Farmasi RSUD Kab. PPU tidak memiliki izin untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.
V. Kesimpulan
VI. Saran
- Mohon petunjuk dan arahan lebih lanjut agar pekerjaan kefarmasian di Instalasi Farmasi
dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku.
- Mohon untuk segera dibuatkan dan di tetapkan Surat Keputusan (SK) Direktur Perihal
Izin Praktek Apoteker Di Rumah Sakit.
Dr. H. Lukasiwan. ES
NIP. 19780311 200502 1 005