Anda di halaman 1dari 2

Pengurus llaerah J*wa T*ngah

-
v
IAI
IKATAH APOTEKER INT}OHE$IA
Se**tuiat:
JI. Abirnanyu RayaNo. 19 Semaraag lTelp. S24-86579482 !W1215065045
e-Mail : pdiaijawatengah@yahoo.co,id I Website :wuw"pdiaijawatengah.id

Semarang,25 Juli20l9
No : B2-O09lPD-IAVJawaTengah/VIU20 I 9
Lamp
Hal : Penjelasan terkait PMK 31 Tahun 2016 dan SE No. I1K.02.A2lMe*es/24/2017

Kepada Yth.
Ketua Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia se-Provinsi Jawa Tengah
di tempat

Dengan hormat,

Berdasarkan hasil konsultasi Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Tengah
kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat
Kesehatan nomor : FY.01.0111/1152/2019 perihal Penjelasan terkait PMK 31 Tahun 2016 dan SE

No. HK.02.02llvlenkesl24l20l7 tertatggalZ2luli20l9, maka kami sampaikan sebagai berikut :

1. Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Toko Obat, ata$ praktek
bersama merupakan fasilitas pelayanan kefarmasian. SIPA bagi Apoteker di fasilitas
peiayanan kefarmasian dapat diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) tempat fasilitas
pelayanan kefarmasian.

2. Apoteker yang telah memiliki Surat Izin Apotek (SIA), hanya dapat rnerniliki 2 (dua) SIPA
pada fasilitas pelayanan kefarmasian lain.

3. Apoteker yang menjadi penanggunglawab Apotek/pemegang SIA dapat menjadi


penganggungiawab di instalasi farmasi di rumah sakit, puskesmas, dan klinik.

4. Terkait pernyataan butir 3 (tiga), dalam hal melakukao pemesana& obat dari PBF bagi
apoteker penanggungiawab pada :

il Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) harus memiliki SK Penunjukan dari Direktur
RS sebagai Kepala IFRS

b. Puskesmas harus memiliki SK Penunjukan dari Kepala Puskesmas atau Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota

c. Klinik memiliki SK Penunjukan dari Direktur Klinik sebagai Penanggungfawab IF


Klinik.
Pelrgurms Bnerah Jawa Tengah
re IKATAH APOTEKER INDONESIA
ir" Sekr*ariat:

IrlI Jl. Abirnanltr RayaNo. 19 Semarang I Telp. 024-86579482 / 881215065045


e-Maitr : prliaijawatengah@yahoo.co"id I Website :www"pdiaijawateagah.id

5. Apoteker yang bekerja pada Instalasi Farmasi milik Pemerintah/TNIIPOLRI dapat

merniliki paling banyak 3 (tiga) SIPA.

6. Dalam mengajukan permohonan SIPA, Apoteker wajib mencantur,nkan jadwal praktik


apoteker untuk dapat menjadi pertimbangan pada saat pemberianiztn. Untuk permohonan

SIPA Kedua atau SIPA Ketiga, wajib mencamtumkan jadwal praktik SIPA sebelumnya.

7. Dalam memberikan rekornendasi izin praktik bagi Apoteker pada Fasilitas Pelayanan
Kefarrnasian, Dinas Kesehatan KabupatenlKota dan Organisasi Profesi diharapkan
dapat mempertimbangkan hal - hal yang terkait dengan perafuran perundang-
undangan, sepertikomitmenlkemampuan apotekerdalam memeuuhi jadwalpraktik
yang diajukrn.
Demikian ini karni sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan
terimakasih.

PENGURUS DAERAH
IKATAN APOTEKER II\DONESIA

Sekreta

Drs. Rosid Suiono, Apt., MM


NA. 08091963A38327 NA. 05101966$14515

Anda mungkin juga menyukai