KARSINOMA MAMAE
Kelas 3A Keperawatan
KELOMPOK 3
ELIS DIYANTI 201601062
JIHAN RISKI ANISSA 201601084
NADILA YUNINDA 201601029
AGUSTINA PRASETYAWATI 201601002
AGUNG HADIBYO 201601001
ADY SAPUTRA 201601051
DIAH KURNIATI 201601060
PRODI S1 KEPERAWATAN
Prodjo, 2010)
normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel – sel normal,
payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini
bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel
kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit.
(Erik T, 2009)
menjadi 3, yaitu :
a) Klasifikasi Patologik
1) Paget’s disease
yang biasanya merah dan menebal. Suatu tumor sub areoler bisa
carcinoma.
Karena banyak terdiri dari fibrosis umumnya agak besar dan keras.
Kanker ini disebut juga dengan tipe scirrbus yaitu tumor yang
lama. Prognosis tumor ini lebih baik dari tipe-tipe tumor yang lain.
b) Klasifikasi klinik
panggul.
c) Klasisikasi TNM kanker payudara
T artinya tumor, N artinya nodule atau kelenjar yang membesar
melekat
(d) N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang
organ berpasangan
c) Keluarga
a) Umur > 30 tahun, bertambah besar sampai usia 50 tahun dan setelah
menopause
b) tidak kawin/nulipara setelah 35 tahun risikonya 2 kali lebih besar
d) menarche kurang dari 12 tahun risikonya 1,7-3,4 kali lebih tinggi dari
pada wanita dengan menarche yang dating pada suia normal atau lebih
dari 12 tahun.
lebih tinggi
4. Manifestasi klinik
a. Tanda carsinoma
Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada
tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips
b. Gejala carsinoma
Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu,
susu, mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada
payudara
4) Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas
5) Ada cairan yang keluar dari puting susu
6) Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar, erosi
sudah diobati, serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik
ke dalam.
12) Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange).
13) Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah.
14) Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh
lain
5. Patofisiologi
terjadi pada sistem duktal, mula – mula terjadi hiperplasia sel – sel dengan
perkembangan sel – sel atipik. Sel - sel ini akan berlanjut menjadi
7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang
cukup besar untuk dapat diraba ( kira – kira berdiameter 1 cm). Pada
langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran
Gg integritas
Expansi paru
kulit/ jaringan
menurun
Gg pola nafas (Sumber : Muchlis Ramli dkk, 2010)
7. Pemeriksaan penunjang
Menurut Lynda Juall Carpenito, 2010, untuk membantu menegakkan
untuk mendeteksi kanker yang tak teraba atau tumor yang terjadi
padat dan kista dan pada wanita yang jaringan payudaranya keras,
tumor.
5) Termografi: mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai
ini tidak bisa untuk pemeriksaan rutin dan tidak untuk mamografi.
8) Biopsi payudara (jarum atau eksisi): memberikan diagnosa definitif
8. Komplikasi
dan hati.
saluran limfe dan pembuluh darah kapiler ( penyebaran limfogen dan hematogen,
penyebarab hematogen dan limfogen dapat mengenai hati, paru, tulang, sum-sum
diangkat.
(b) Mastectomy total
Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan
tersebut.
(d) Wide excision/mastektomy parsial.
Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.
(e) Ouadranectomy.
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan
lainnya.
b. Keperawatan
pemeriksaan Sadari
2. Preventif : Menyarankan untuk mengurangi dan menghindari
1. Pengkajian
b. Keluhan utama ada benjolan pada payu dara dan lain-lain keluahan
kanker serviks.
nyeri tekan.
fungsi pendengaran.
perasa.
ektremitas.
g. Pengkajian (Bio-Psiko-Sos-Spiritual)
benjolan biasa.
2) Nutrisi – Metabolik
muntah dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat
3) Eliminasi
motorik.
6) Istirahat dan Tidur
tingkat kepuasan.
keputus asaan.
2. Masalah keperawatan :
pilihan pengobatan
putus asa dan tak berdaya dan ketidak cukupan pengetahuan tentang
3. Intervensi
teratasi
Kriteria hasil :
aktivitas
- Melaporkan nyeri yang dialaminya, nyeri
berkurang
- Mengikuti program pengobatan
- Mendemontrasikan tehnik relaksasi dan
pengalihan rasa nyeri melalui aktivitas yang mungkin
- Klien mengatakan nyeri berkurang atau hilang
- Nyeri tekan tidak ada
- Ekspresi wajah tenang
- Luka sembuh dengan baik
INTERVENSI RASIONAL
a. Kaji karakteristik nyeri, a. Untuk mengetahui sejauhmana
peningkatan nyeri
e. Analgetik dapat memblok
dan anemia.
Kriteria hasil :
kondisi spesifik
- Berpartisipasi dalam pencegahan komplikasi dan percepatan penyembuhan
INTERVENSI RASIONAL
a. Kaji integritas kulit untuk a. Memberikan informasi untuk
Kriteria hasil :
INTERVENSI RASIONAL
a. Kaji adanya tanda – tanda a. Untuk mengetahui secara dini
mengidentifikasi dan
pecegahan infeksi
badan turun sampai 20% atau lebih dibawah ideal, penurunan massa
Kriteria hasil :
- Klien menunjukkan berat badan yang stabil, hasil lab normal dan
penyakitnya
INTERVENSI RASIONAL
a. Monitor intake makanan a. Memberikan informasi tentang
setiap hari, apakah klien status gizi klien.
mengkonsumsi makanan
e. Mencegah mual muntah,
tinggi kalori dengan intake
distensi berlebihan, dispepsia yang
cairan yang adekuat. Anjurkan
menyebabkan penurunan nafsu
pula makanan kecil untuk
makan serta mengurangi stimulus
klien.
e. Kontrol faktor lingkungan berbahaya yang dapat
antacida
k. Pasang pipa nasogastrik
dengan infus.
intruksi/pencegahan komplikasi.
Kriteria hasil :
INTERVENSI RASIONAL
a. Review pengertian klien a. Menghindari adanya duplikasi
diperlukan.
d. Berikan bimbingan kepada e. Mengetahui sampai sejauhmana
ulcerasi.
h. Anjurkan klien memelihara
stimulasi simpatetik.
Kriteria hasil :
dalam pengobatan.
INTERVENSI RASIONAL
a. Tentukan pengalaman klien a. Data-data mengenai pengalaman
sebelumnya terhadap klien sebelumnya akan memberikan
Kriteria hasil :
dalam pengobatan.
INTERVENSI RASIONAL
a. Dorong pasien untuk a. Membantu
DAFTAR PUSTAKA