Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk


pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya
ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan
merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian
juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah
menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.

Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau
suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari
fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang
dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan
fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam
menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan
digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan model praktik keperawatan dan apakah tujuan teori
dan model keperawatan ?
2. Bagaimanakah karakteristik teori keperawatan dan apa sajakah faktor-faktor yang
mempengaruhi teori keperawatan ?
3. Bagaimanakah pandangan Florance Nightingale dan Virginia Hendersen tentang model
konsep dan teori keperawatan?

C. TUJUAN
1. Mengetahui model praktik keperawatan dan tujuan teori dan model keperawatan
2. Mengetahui karakteristik teori keperawatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
teori keperawatan
3. Mengetahui pandangan mengenai teori Florance Nightingale dan Virginia Hendersen
model konsep dan teori keperawatan

2
BAB II

KONSEP TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN

BIOGRAFI FLORENCE NIGHTINGALE

Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 – meninggal


di London, Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern,
penulis dan ahli statistik.[1] Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (bahasa Inggris The
Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang
pada perang Krimea, di semenanjung Krimea,Rusia.

Florence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan
kiat-kiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan
pasien dan penyusunan laporan mendetil menggunakan statistik sebagai argumentasi
perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris.

Masa kecil

Florence Nightingale lahir di Firenze, Italia pada tanggal 12 Mei 1820 dan dibesarkan dalam
keluarga yang berada. Namanya diambil dari kota tempat ia dilahirkan.[2] Nama depannya,
Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa
Italiaatau Florence dalam bahasa Inggris.

Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya,
William Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris.
Sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga Nightingale adalah keluarga
terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan bernama Parthenope.

Pada masa remaja mulai terlihat perilaku mereka yang kontras dan Parthenope hidup sesuai
dengan martabatnya sebagai putri seorang tuan tanah. Pada masa itu wanita ningrat, kaya, dan
berpendidikan aktivitasnya cenderung bersenang-senang saja dan malas, sementara Florence
lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan.

A. PENGERTIAN

Model adalah contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik tentang


fenomena, menggambarkan teori dari skema konseptual melalui penggunaan symbol dan
diafragma. Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu obyek, benda,

3
suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa
ide, pandangan atau keyakinan. Model konsep adalah rangkaian konstruksi yang sangat
abstrak dan berkaitan yang menjelaskan secara luas fenomena-fenomena,
mengekspresikan asumsi dan mencerminkan masalah.

Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep atau definisi
yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena –
fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep tersebut dengan maksud
untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena.
Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian.

Teori keperawatan didefinisikan oleh Stevens (1981) sebagai usaha untuk menguraikan dan
menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lainnya dan bertujuan untuk menggambarkan,
menjelaskan memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan keperawatan yang dilakukan.

Teori keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-usaha untuk


menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.1

Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar
mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu
saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan.

B. TUJUAN TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN


a. Tujuan Teori Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu
keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai,
diantaranya:
1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang
kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk

1
A. Aziz alimul Hidayat. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan edisi 2. Halaman 41
4
tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan
dapat teratasi.
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat
memberikan dasar dalam menyelesaikan berbagai masalah keperawatan.
3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesain masalah dalam keperawatan
dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala
bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan
dapat terus bertambah dan berkembang.1

b. Tujuan Model Keperawatan


1. Menjaga konsisten asuhan keperawatan.
2. Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan kekosongan pelaksanaan asuhan
keperawatan oleh tim keperawatan.
3. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.
4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan.
5. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap
anggota tim keperawatan.2

C. KARAKTERISTIK TEORI KEPERAWATAN

Torrest (1985) dan Chinn & Jacob (1983) menegaskan terdapat lima karakteristik
dasar teori keperawatan :

1. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan mendefinisikan sebagai hubungan yang


spesifik dari konsep-konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia,
konsep sehat-sakit, konsep lingkungan dan keperawatan

1
A. Aziz alimul Hidayat. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan edisi 2. Halaman 43
2
Zaidin Ali. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Halaman 98
5
2. Teori keperawatan bersifat ilmiah, artinya teori keperawatan digunakan dengan alasan
atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang
logis
3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya teori keperawatan dapat
digunakan pada masalah sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai
dengan situasi praktek keperawatan
4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yang
dilakukan melalui penelitian
5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktek
keperawatan1

D. FAKTOR PENGARUH TEORI KEPERAWATAN


1. Filosofi Florence Nigtingale
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori
keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran
perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya
pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan teori
lingkungannya. Selain Florence juga membuat standar pada pendidikan keperawatan
serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien.Beliau juga membedakan
praktek keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang yang
sakit dengan yang sehat.
2. Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori
keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan
pelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanita karena wanita
mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan
identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan
sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya perawat dibawah
pengawasan langsung dokter, dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai
profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat

1
A. Aziz alimul Hidayat. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan edisi 2. Halaman 41
6
dan dokter bukan di bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang
sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
3. Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori
keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum
keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistem
pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga
teori-teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan
keperawatan.
4. Pengembangan Ilmu Keperawatan
Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu
keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas
yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup
kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada cabang ilmu
keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu
keperawatan sehingga teori-teori keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan.1

1. Florence Nightingale (Teori Nightingale)

Nightingale membuat sebuah teori yang dikenal sebagai teori keperawatan modern
(modern nursing). Titik berat teori ini adalah pada aspek lingkungan. Nightingale
meyakini bahwa kondisi lingkungan yang sehat penting untuk penanganan perawatan
yang layak. Komponen lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan, antara lain:

a. Udara segar
b. Air bersih
c. Saluran pembuangan yang efesien
d. Kebersihan
e. Cahaya

1
A. Aziz alimul Hidayat. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan edisi 2. Halaman 42
7
Aspek lingkungan yang diutamakan Nightingale dalam merawat klien adalah
ventilasi yang cukup bagi klien.Ia berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara
terus-menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap
perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih , sebersih udara luar
tanpa harus membuatnya kedinginan. Komponen lain yang tidak kalah penting dalam
perawatn klien adalah cahaya matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat member
manfaat yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa
klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak terdapat
kontraindikasi .focus perawatan klien menurut Nightingale adalah pada kebersihan. Ia
berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik
kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.4

Selain kelima komponen lingkungan diatas, seorang perawat juga harus


memperhatikan kehangatan, ketenangan, dan makanan klien.

Klien

Peraw
Kesehat
at
an
Lingkun
gan

Gambar 1.1. Model teori


nightingale

Asumsi Utama Teori Nightingale

Nightingale mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu


memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit
merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari
gangguan yang dialami sehingga individu dapat kembali sehat. Prinsip perawatan

4
Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan. Halaman 109
8
adalah menjaga agar proses reparative ini tidak terganggu dan tiak menyediakan
kondisi yang optimal untuk proses tersebut. Untuk mencapai kondisi kesehatan,
perawat harus menggunakan nalarnya, disertai ketekunan dan observasi.

Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya pencegahan


penyakit melalui faktor kesehatan lingkungan. Ia menyebut hal ini sebagai health
nursing dan membedakannya dengan proper nursing yang berarti merawat klien yang
sakit hingga ia dapat bertahan atau setidaknya menjadi lebih baik hingga saat
kematiannya.

Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang


memengaruhi sakit dan sehatnya seseorang, termasuk disini makanan klien dan
interaksi perawat dengan klien. Jika seseonrang ingin sehat, perawat, alam, dan orang
yang bersangkutan harus bekerja sama agar proses reparative dapat berjalan. Hubungan
ketiga komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan


Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam merawat pasien yang diterapkan
dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi menjadi pokok utama dalam menentukan penyembuhan
pasien.
a.) Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-menerus merupakan prinsip utama dalam
perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih, sebersih
udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan.
b.) Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit pada pasien. Oleh karena itu, perawat
harus berusaha dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya.
c.) Saluran pembuangan yang efesien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu
pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien.
d.) Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat memerlukan
kebersihan yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale
adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan,
baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.
9
e.) Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya matahari. Nightingale yakin
sinar matahari dapat memberi rmanfaat yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu
membawa klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak
terdapat Kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh dilakukan).

Pengaruh Teori Nightingale Terhadap Keperawatan

Penyakit
Manusia

Proses reparatif
Alam/ Perawat
Lingkungan

Kesehatan
manusia

Gambar 1.2. Hubungan faktor kesehatan


manusia

Teori Nigtingale, keperawatan modern (modern nursing), merupakan langkah


awal dalam formalisasi dan pengembangan ilmu keperawatan selanjutnya. Ia telah
meletakkan suatu pijakan bagi pengembangan teori keperawatn sesudahnya. Didasari atau
tidak, Nightingale telah member pedoman umum bagi perawat dalam merawat
klien.Prinsip-prinsip dasar perbaikan lingkungan dan penanganan psikologis terhadap klien
dapat diterapkan dengan modifikasi dalam banyak tatanan perawatan kontemporer.Ide-ide
Nightingale telah mendorong pemikiran produktif bagi perawat dan profesi keperawatan.4

4
Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan. Halaman 112
10
2. Virginia Henderson (Teori Henderson)

BIOGRAFI VIRGINIA HENDERSON

Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting, yang telah memberi pengaruh
besar pada keperawatan sebagai teori yang mendunia. Ia lahir pada tahun 1897 di kota Kansas,
Missouri, Amerika Serikat. Ia memulai karir keperawatan di Army School of Nursing pada
tahun 1918.

Di tahun 1960-an, ia membuat model konseptual ketika profesi keperawatan mulai mencari
identitas. Masalah intinya adalah apakah perawat cukup berbeda dengan prrofesi yang lain
dalam layanan kesehatan dalam kinerjanya. Pertanyaan ini merupakan hal penting sampai
tahun 1950-an sebab perawat lebih sering hanya melakukan instruksi dokter. Virgina
Henderson merupakan orang pertama yang mencari fungsi unik dari keperawatan. Pada saat
menulis di tahun 1960-an ia terpengaruh oleh aspek negative dan positif dari praktek
keperawatan masa itu. Hal tersebut meliputi :
1.Autiritaria dan struktur hirarki di rumah sakit.
2.Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik semata.
3.Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang tidak
mungkin dilakukan pada masa itu.
4.Adanya keanekaragaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di Amerika Serikat
diberbagai bidang layanan kesehatan.
Virginia Henderson-pun diminta untuk memplubikasikan model konseptualnya oleh
International Council of Nurse (ICN) pada tahun 1960-an. Oleh karena diarahkan lebih pada
aspek-aspek psikologis dari perawatan pasien. Kontribusi penting oleh Henderson (1966)
adalah definisi perawatan berikut yang menjadi definisi yang sudah diterima secara umum.
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu sehat atau sakit. Dalam hal
memberikan pelayanan kesehatan atau pemulihan atau kematian yang damai, yang dapat ia
lakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan. dan
melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya mendapatkan kemandirian secepat
mungkin.

Defenisi Keperawatan Menurut Henderson

Virginia henderson memperkenalkan defenition of nursing (defenisi


keperawatan). Defenisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang
11
pendidikannya.Ia menyatakan bahwa defenisi keperawatan harus menyertakan prinsip
kesetimbangan fisiologis. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah defenisi
keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah
membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya
melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan
individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri
oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untk
itu. Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang
dikenal dengan “The Activities of Living”.Model tersebut menjelaskan bahwa tugas
perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat
mungkin.Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada
dokter.Akan tetapi perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu
mengunjungi pasien.4

Konsep Utama Teori Henderson

Konsep utama teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan


lingkungan.

1. Manusia. Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan


untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk
meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14
komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan. Keempat belas
kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut.
1) Bernapas secara normal
2) Makan dan minum dengan cukup
3) Membuang kotoran tubuh
4) Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan
5) Tidur dan istirahat
6) Memilih pakaian yang sesuai

4
Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan. Halaman 113
12
7) Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan
mengubah lingkungan
8) Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integumen
9) Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai
10) Berkomunikasi dengan orang lain dalam menungkapkan emosi, kebutuhan, rasa
takut, atau pendapat
11) Beribadah sesuai dengan keyakinan
12) Bekerja dengan tata cara yang mengandung prestasi
13) Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi
14) Belajar mengetahui atau memuaskan atau rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia.
Keempat belas kebutuhan dasar manusia di atas dapat diklasifikasikan menjadi
empat kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual
kebutuhan dasar poin a-i termasuk komponen kebutuhan biologis, poin j dan n termasuk
komponen kebutuhan psikologis, poin k termasuk kebutuhan spiritual, dan komponen l
dan m termasuk komponen kebutuhan sosiologis.
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat
dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga,
mereka merupakan satu kesatuan (unit).4

2. Keperawatan. Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalam
keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai
fungsi independence di dalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan manusia
(14 komponen di atas). Untuk menjlankan fungsinya, perawat harus memiliki
pengetahuan biologis maupun sosial.
3. Kesehatan. Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi
bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit.
Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan.
Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan,
kehendak, serta pengetahuan yang cukup.

4
Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan. Halaman 114
13
4. Lingkungan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek
lingkungan.
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit
akan menghambat kemampuan tersebut
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang
kontruksi bangunan dan pemeliharaannya
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.4
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dengan
klien. Menurut henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai
dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
1. Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien
2. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien
3. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pengganti di dalam
memenuhi kebutuhan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kemampuan
pasien yang berkurang.Di sini perawat berfungsi untuk “melengkapinya”.Setelah
kondisi gawat berlalu dan pasien berada fase pemulihan, perawat berperan sebagai
penolong untuk menolong atau membantu pasien mendapatkan kembali
kemandiriannya. Kemandirin ini sifatnya relatif, sebab tidak ada satu pun manusia yang
tidak bergantung pada orang lain. Meskipun demikian, perawat berusaha keras saling
bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien.Sebagai mitra, perawat dan pasien
bersama-sama merumuskan rencana perawatan bagi pasien.Meski diagnosisnya
berbeda, setiap pasien tetap memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja,
kebutuhan dasar tersebut dimodifikasi berdasarkan kondisi patologis dan faktor lainnya,
seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status sosial atau budaya, serta kekuatan fisik
dan intelektual.

4
Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan. Halaman 115
14
Kaitannya dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa
perawat tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah dokter.Henderson sendiri
mempertanyakan filosofi yang membolehkan seorang dokter memberi perintah kepada
pasien atau tenaga kesehatan lainnya.Tugas perawat adalah membantu pasien dalam
melakukan manajemen kesehatan ketika tidak ada dokter.Rencana perawatan yang
dirumuskan perawat dan pasien harus dijalankan sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi rencana pengobatan yang dilakukan oleh dokter.

Keyakinan dan tata Nilai Teori Henderson

Perawat Pasien

Dokter

Gambar 1.3. Hubungan Perawat, pasien dan dokter

Fokus keperawatan pada teori Henderson adalah klien yang memiliki keterikatan
hidup secar individual selama daur kehidupan, dari fase ketergantungan hingga
kemandirian sesuai dengan usia, keadaan, dan lingkungan. Perawat merupakan
penolong utama klien dalam melaksanakan aktivitas penting guna memelihara dan
memulihkan kesehatan klien atau mencapai kematian yang damai.Bantuan ini diberikan
oleh perawat karena kurangnya pengetahuan kekeuatan, atau kemauan klien dalam
melaksanakan 14 komponen kebutuhan dasar.4

Aplikasi Teori henderson dalam Proses Keperawatan


Defenisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik
keperawatan menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai pemberi
asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat asuhan keperawatan ini terlihat
dari kemajuan kondisi pasien, yang smula bergantung pada orang lain menjadi mandiri.
Perawat dapat membantu pasien beralih dari kondisi bergantung (dependent) menjadi

4
Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan. Halaman 117
15
mandiri (independent) dengan mengkaji, merencanakan, mengimplementasikan, serta
mengevaluasi 14 komponen penanganan perawatan dasar.
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien
berdasarkan 14 komponen di atas. Dalam mengumpulkan data , perawat menggunakan
metode observasi, indera penciuman, peraba, dan pendengaran. Setelah data
terkummpul, perawat menganalisis data tersebut dan membandingkannya dengan
perngetahuan dasar tentang sehat-sakit. Hasil analisis tersebut menentukan diagnosis
keperawatan yang akan muncul. Diagnosis keperawatan menurut Henderson, dibuat
dengan mengenali kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya, dengan atau
tanpa bantuan, serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau pengetahuan yang
dimiliki individu.
Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan rencana
kebutuhan sesuai kebutuhan indiviu, termasuk di dalamnya perbaikan rencana jika
ditemukan adanya perubahan, serta dokumentasi bagaimana perawat membantu
individu dalam keadaan sehat atau sakit.Selanjutnya, pada tahap implementasi, perawat
membantu individu memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun dalam rencana
perawatan guna memelihara kesehatan individu, memulihkannya dari kondisi sakit,
atau membantunya meninggal dalam damai. Intervensi yang diberikan perawat sifatnya
individual, bergantung pada prinsip fisiologis, usia, latar belakang budaya,
keseimbangan emosional, dan kemampuan intelektual serta fisik individu. Terakhir,
perawat mengevaluasi pencapaian kriteria yang diharapkan dengan menilai
kemandirian pasien dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.4

4
Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan. Halaman 117
16
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar
mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu
saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan. Teori keperawatan digunakan sebagai
dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep
keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan. Ada beberapa
yang mempengaruhi teori keperawatan yaitu, filosofi Nightingale, kebudayaan, pendidikan,
dan ilmu keperawatan.

B. SARAN

Dalam penysunan makalah sebaiknya mahasiswa menggunakan minimal tiga literatur


untuk menghasilkan makalah yang isinya lengkap dan sebaiknya perlu ditambahkan lagi
buku-buku kesehatan lainnya yang belum tersedia di perpustakaan untuk menunjang
penyelesaian tugas mahasiswa.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta :


Salemba Medika
2. Ali, Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika
3. http://perawattegal.wordpress.com/2009/12/17/sejarah-keperawatan-islam-rufaidah-
binti-saad/
4. Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
5. http://Teori Keperawatan_ Abdellah « Elisasiregar's Blog.mht/
6. http://Teori Keperawatan_Ida Orlando « Elisasiregar's Blog.mht
7. http://Teori Keperawatan Myra Levine« Elisasiregar's Blog.mht
8. http://Teori Keperawatan Dorothy Johnshon « Elisasiregar's Blog.mht
9. http://Konsep & Metode Keperawatan (ed. 2) - Google Buku.mht
10. http://Ilmu Keperawatan_ JOYCE TRAVELBEE.mht
11. http://Teori Keperawatan Humanistik_ Paterson and Zderad « Elisasiregar's Blog.mht
12. http://iLnas_ makalah teori Lydia E. Hall.mht
13. Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses &
Praktik. Jakarta: EGC.
14. http://konsep dasar keperawatan\teori ernestine.mht

18
MAKALAH
FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing :
Ns. Priyanto, S.Kep, M,Kep, Sp.Kep,MB

Disusun oleh :
1. Lisa Dewi Nandikasari ( 010116A051)
2. Marcelia Hikmatul Jannah ( 010116A052)
3. Margaretha Neneng Haryani Bara ( 010116A053)

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN


FAKULTAS S1 KEPERAWATAN
2017/2018

19
20

Anda mungkin juga menyukai