Anda di halaman 1dari 2

RESUME

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE


LEARNINGBERBANTUAN KOMPUTER DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA I PADA
MAHASISWA PGSD

Trimurti
Jurnal Kependidikan Vol.39, No.2, November 2009 Universitas Negeri Semarang

Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, seringkali banyak mahasiswa yang


enggan untuk bertanya kepada dosen saat ia merasa kurang memahami materi yang
sedang dipelajari sehinggaa suasana kelas menjadi pasif. Strategi pengajar (dosen) untuk
membangun keaktifan mahasiswa adalah dengan melibatkan mahasiswa ke dalam
diskusi. Akan tetapi strategi ini masih belum bisa terealisasikan secara sempurna
dikarenakan hanya beberapa mahasiswa yang menonjol saja yang berani mengemukakan
pendapat saat diskusi berlangsung, sedangkan sebagian besar mahasiswa yang lain hanya
mampu terdiam menyimak. Suasana kelas perlu dirancang agar seluruh mahasiswa
mampu berinteraksi satu sama lain untuk menyelesaikan tugas maupun memecahkan
masalah yang diberikan oleh pengajar (dosen).

Cooperative Learning merupakan strategi pembelajaran yang berhasil dengan


menggunakan kelompok-kelompok kecil yang heterogen untuk mencapai hasil yang
maksimal dengan menerapkan lima unsur pokok yaitu saling ketergantungan positif,
tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses
kelompok. Dalam model Cooperative Learning perlu adanya penggunaan teknologi berupa
komputer agar mahasiswa terampil dalam memanfaatkan media komputer dalam proses
pembelajaran. Dengan demikian, hasil belajar tidak hanya meliputi penguasaan materi,
tetapi juga keterampilan berproses mahasiswa. Hasil belajar diperoleh dengan cara
mengunakan tes tertulis, tes lisan, tes perbuatan atau observasi serta tugas kelompok dan
individu.

Dari hasil analisis, sebanyak 56% mahasiswa masuk dalam kategori terampil, 22%
cukup terampil, 19% sangat terampil dan hanya 3% saja yang tidak terampil dalam
pemanfaatan media komputer. Maka hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh
keterampilan berproses dalam penerapan model Cooperative Learning berbantu komputer
terhadap hasil belajar mahasiswa adalah cukup besar. Dimana keterampilan berproses ini
dinilai dari cara presentasi dan hasil tugas kelompok mahasiswa.
Belajar akan efektif jika situasi kondusif terwujud saat berlangsungnya proses
pembelajaran, yaitu berupa interaksi positif antara dosen dan mahasiswa ataupun antar
mahasiswa di dalam kelas. Dalam kondisi yang kondusif ini, mahasiswa menjadi
tertantang untuk bertanya, mengerjakan tugas, mengungkapkan pendapat/ide, serta
menanggapi sesuatu karena mahasiswa merasa nyaman dan tidak takut untuk
melakukan suatu kesalahan di dalam proses belajar. Berdasarkan uji banding antara
dua model pembelajaranpun didapatkan kesimpulan bahwa model Cooperative
Learninglebih efektif dibanding model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan
hasil belajar mahasiswa.

Model Cooperative Learning mampu menciptakan kondisi yang kondusif dalam proses
pembelajaran mahasiswa. Dengan model Cooperative Learning, mahasiswa dapat bekerja
sama dalam kelompok untuk belajar dan bertanggung jawab akan keberhasilan belajar
semua anggota kelompok. Ada 3 manfaat yang akan didapatkan mahasiswa pada
penggunaan model Cooperative Learning ini, yaitu; penghargaan terhadap kelompok yang
berhasil, tanggung jawab masing-masing anggota kelompok serta kesamaan kesempatan
untuk berhasil.

NB : Pada bagian kepala resume biasakan untuk mencantumkan nama penulis


jurnal, tahun terbit jurnal, judul jurnal, dan lokasi terbit jurnalnya ya! Agar tidak
merepotkan pembaca dalam mencari tulisan jurnal aslinya.

Sekian ya penjelasan singkat mengenai cara membuat ringkasan (resume) dari


saya. Semoga kalian bisa memahami tulisan ini dengan baik. Jika masih ada
yang kurang dimengerti bisa bertanya dikolom komentar, mudah-mudahan saya
bisa membantu ^^

Akhir kata, wassalam mu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

credit to my own blog syr92

Anda mungkin juga menyukai