Home
About
Privacy Policy
Daftar Isi
Seperti pada tanaman yang lain, jagung juga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda untuk setiap
fase pertumbuhan. Berikut adalah fase pertumbuhan tanaman jagung yang selama ini sudah
dikenal:
1. Fase perkecambahan
Perkecambahan benih jagung terjadi ketika radikula muncul dari kulit benih. Proses
perkecambahan dimulai ketika terjadi penyerapan air oleh benih melalui proses imbibisi. Proses
ini menjadikan benih membengkak diikuti oleh peningkatan aktivitas enzim serta respirasi. Awal
perkecambahan, koleoriza memanjang menembus pericarp kemudian radikula menembus
koleoriza. Setelah radikula muncul, empat akar seminal lateral juga muncul. Pada waktu yang
bersamaan, plamula tertutup oleh koleoptil. Koleoptil terdorong ke atas oleh peanjangan
mesokotil, yang mendorong koleoptil ke permukaan tanah. Mesokotil berperan peting dalam
pemunculan kecambah di permukaan tanah. Ketika ujung koleoptil muncul keluar permukaan
tanah, pemanjangan mesokotil terhenti dan plumul muncul dari koleoptil dan menembus
permukaan tanah.
Umumnya kecambah jagung akan muncul di permukaan tanah pada 4-5 hari setelah tanam. Pada
kondisi yang dingin dan kering, pemunculan kecambah dapat berlangsung hingga dua minggu
setelah tanam atau bahkan lebih.
Fase ini berlangsung pada saat tanaman berumur 18-35 hari setelah berkecambah. Titik tumbuh
sudah berada di atas permukaan tanah, perkembangan dan penyebaran akar sangat cepat, dan
pemanjangan batang berlangsung dengan cepat. Pada fase ini bakal bunga jantan dan
perkembangan tongkol dimulai. Tanaman mulai menyerap hara dalam jumlah banyak sehingga
diperlukan pemupukan untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman.
Fase ini berlangsung saat tanaman berumur 33-50 hari setelah berkecambah. Tanaman tumbuh
dengan cepat disertai dengan akumulasi bahan kering yang cepat pula. Air dan hara dalam
jumlah cukup sangat dibutuhkan tanaman pada fase ini. Tanaman yang kekeringan dan
kekurangan hara akan memiliki jumlah biji yang sedikit karena ukuran tongko yang kecil.
Kekeringan pada fase ini berakibat pada terlambatnya kemunculan bunga betina.
6. Fase R1 (silking)
Tahap silking diawalli oleh munculnya rambut dari dalam tongkol yang tertutup kelobot, biasanya
mulai 2-3 hari setelah tasseling. Penyerbukan terjadi ketika serbuk sari yang dilepas bunga jantan
jatuh dan menyentuh permukaan rambut tongol yang masih segar. Serbuk sari membutuhkan
waktu hingga 24 jam untuk mencapai sel telur. Rambut tongkol muncul dan siap diserbuki selama
2-3 hari. Rambut tongkol tumbuh memanjang 2,5-3,8cm/hari dan akan terus memanjang hingga
diserbuki. Bakal biji hasil pembuahan tumbuh dalam satu struktur tongkol dengan dilindungi oleh
tiga bagian penting yaitu glume, lemma, dan palea serta memiliki warna putih di luar biji. Bagian
dalam biji berwarna bening dan mengandung sedikti cairan. Pada tahap ini, apabila biji dibelah
belum terlihat struktur embrio di dalamnya. Serapan N dan P sangat cepat sementara K sudah
hampir lengkap.
7. Fase R2 (Blister)
Blister muncul sekitar 10 – 14 hari setelah silking. Pada fase ini, rambut tongkol sudah mulai
kering dan berwarna gelap. Ukuran tongkol, kelobot, dan janggel hampir sempurna. Biji sudah
mulai tampak dan berwarna putih melepuh. Pati mulai diakumulasi ke endosperm, kadar air biji
sekitar 85% dan akan terus menurun hingga panen.
9. Fase R4 (dough)
Fase R4 mulai terjadi 24-28 hari setelah silking. Bagian dalam biji seperti pasta (belum
mengeras). Separuh dari akumulasi bahan kering biji sudah terbentuk, dan kadar air biji menurun
menjadi sekitar 70%. Cekaman kekeringan pada fase ini berpengaruh terhadap bobot biji.
Nuning Argo Subekti, Syafruddin, Roy Efendi, dan Sri Sunarti. Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan
Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros.
Diposkan oleh Arif Meftah Hidayat di 10:31 AM
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Label: fisiologi tanaman, tanaman pangan
5 comments:
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Phaseolus
Kacang hijau akan berkecambah maksimal jika curah hujan optimal 50 - 200 mm/bln, temperatur 25o
- 27o C dengan kelembaban udara 50 - 80% dan cukup mendapat sinar matahari. Tanaman kacang
hijau relatif tahan kering, namun tetap memerlukan pengairan terutama pada periode kritis pada waktu
Untuk kebanyakan tanaman pangan, perubahan ketersediaan air memiliki akibat yang lebih besar
dibanding kenaikan suhu. Jika terjadi pola hujan dengan suhu dan kadar CO2 yang tinggi justru akan
menguntungkan produksi tanaman pangan. Karena manfaat peningkatan CO2 bagi tanaman adalah
untuk fotosintesis (dalam fotosintesis diperlukan CO2 dalam pembentukan karbohidrat/ asimilasi)
(Chrisandini, 2006).
Manfaat pemupukan dengan CO2 telah dilakukan pada tanaman di dalam rumah kaca. Dengan adanya
efek rumah kaca, perbedaan suhu pada malam maupun siang hari tidak terlalu jauh berbeda (stabil).
Hasil yang menguntungkan akan didapat dari tanaman yang berada dalam lingkungan yang dikontrol
dan diberi pengayaan CO2. Hasil tanaman dapat meningkat menjadi sekitar 32 %
(Munawar, 2007).
Pengaruh biologis langsung dari pengaruh peningkatan CO2 pada produktifitas tanaman, sebagai
sesuatu yang tak terpisahkan dengan efisiensi fotosintesis, efisiensi penggunaan air, dan penyerapan
nitrogen (salah satu unsur makro yang berfungsi sebagai komponen protein, asam nukleat, koenzim,
dan klorofil) terkait dengan sumberdaya iklim seperti cahaya, suhu, dan kelembaban. Aspek penting
dari peningkatan kadar CO2 dalam atmosfir adalah kecenderungan tanaman untuk menutup sebagian
dari stomata pada daunnya. Dengan tertutupnya stomata ini, penguapan air/transpirasi akan menjadi
berkurang, sehingga penyerapan air pun berkurang yang artinya efisiensi penggunaan air. Aspek
penting lainnya adalah suatu tanaman yang kekurangan (defisiensi) unsur nitrogen (N) akan mengalami
pertumbuhan yang terhambat, daun yang muda berwarna hijau pucat, dan daun-daun yang tua akan
Cahaya merupakan faktor abiotik yang membantu pertumbuhan tanaman. Cahaya berpengaruh
terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci
dapat berlangsungnya proses metabolisme yang lain di dalam tanaman (Kramer dan Kozlowski, 1979).
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Genus: Glycine
Kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah
cukup baik, curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 230C - 300C, kelembaban 60% - 70%, pH
tanah 5,8 - 7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl (Anonim, 2007).
Suhu berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetative, induksi bunga, pertumbuhan dan diferensiasi
pembungaan, mekar bunga, perkecambahan serbuk sari, pembentukan benih dan pemasakan benih.
Perkembangan “kekerasan benih” (hard seed edness) dalam benih tanaman kacang – kacangan
tergantung pada suhu dan kelembapan selama pemasakan benih. Periode pemasakan yang panjang
dan laju pengeringan benih yang lambat menyebabkan insiden impermeabilitas selaput benih yang
tinggi yang kemudian melunak tergantung pada amplitude perubahan suhu. Radiasi matahari
berhubungan dengan laju pertumbuhan tanaman, fotosintesis, pembukaan (reseptivitas) bunga dan
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya
tumbuhan hijau). Karena sinar matahari menjadi faktor utama dalam proses fotosintesis selain
karbondioksida dan uap air. Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa
tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar
Radiasi adalah unsur iklim yang besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
yang kemudian menentukan hasil panen. Pengaruh radiasi surya terhadap pertumbuhan dan
transpirasi suhu jaringan dan perpanjangan sel. Tiga faktor utama radiasi surya sangat penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah intensitas, kualitas dan lama penyinaran (Las dan
Maladi, 1988).
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga
kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius
sampai dengan 37 derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat
C. Metode Praktikum
Acara praktikum Hubungan Faktor Iklim dengan Pertumbuhan tanaman diselenggarakan pada Hari
kamis tanggal Oktober 2011. Pukul 15.00 – 17.00 WIB. Bertempat di Fakultas Pertanian
a. Alat :
kedelai
2) Termometer udara
3) Higrometer
4) Lightmeter,
5) Kertas millimeter
6) Timbangan
b. Bahan :
3. Cara Kerja
a. Menyediakan beberapa pot yang sudah ditanami kacang hijau dan kedelai berumur 1 minggu
c. Melakukan pengukuran terhadap suhu udara, kelembaban udara, dan intensitas cahaya setiap hari
d. Mengukur tinggi tanaman (pertumbuhan) dilakukan setiap minggu, dan menghitung pertambahan
e. Berdasarkan hasil pengukuran suhu, kelembaban udara, dan intensitas cahaya, kemudian
D. Pembahasan
1. Kacang Hijau
Dari tabel di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: tanaman kacang hijau pada minggu pertama
memiliki ketinggian 12,8 cm, berada pada suhu 40,86°C dan kelembaban 48,00% serta IRM 749,14 fc.
Kemudian pada minggu ke dua tinggi tanaman 23,3 cm, berada pada suhu 36,00°C dan kelembaban
35,00% serta IRM 1165,00. Kemudian pada minggu ke tiga tanaman memiliki tinggi 31,8 cm, berada
pada suhu 34,50°C dan kelembaban 43,50% serta IRM 417,00 fc. Selanjutnya minggu ke empat
tanaman memiliki tinggi 40,8 cm, berada pada suhu 36,01°C dan kelembaban 41,00% serta IRM
4432,00 fc. Pada minggu ke lima memiliki tinggi 46,8 cm, berada pada suhu 33,67°C dan kelembaban
44,33% serta IRM 730,00 fc. Pada hari ke enam tinggi tanaman 54,7 cm, memiliki suhu 42,80°C dan
kelembaban 40,00% serta IRM 4106,00 fc. Pada minggu ke tujuh tinggi tanaman 56,6 cm, memiliki
suhu 39,70°C dan kelembaban 40,00% serta memiliki IRM 4305,70 fc. Tinggi tanaman pada minggu ke
delapan mencapai 61,3 cm, berada pada suhu 39,00°C dan kelembaban 67,75% serta IRM 4892,25 fc.
Dari tabel 1.1 dapat kita ketahui bahwa tanaman kacang hijau yang berada di rumah kaca tumbuh lebih
cepat dibandingkan dengan tanaman kacang hijau yang berada di bawah naungan dan yang berada di
tempat terbuka. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan tersebut adalah suhu,
kelembaban, dan intensitas radiasi matahari. Namun, faktor hormon juga mempengaruhi pertumbuhan
tanaman tersebut, dengan demikian sangat banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Dalam hasil pengamatan, tanaman kacang hijau yang diletakkan di dalam rumah kaca tumbuhnya lebih
cepat karena memiliki suhu, kelembaban dan intensitas radiasi matahari yang lebih terjaga
dibandingkan dengan tanaman kacang hijau yang diletakkan di bawah naungan dan tempat terbuka.
Untuk tanaman kacang hijau yang diletakkan di bawah naungan dan tempat terbuka, faktor suhu,
kelembaban dan intensitas radiasi matahari tidak terjaga dikarenakan faktor alam yang berupa curah
di rumah kaca pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan tanaman kacang hijau yang diletakkan
Dari tabel 1.2 dapat disimpulkan bahwa tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terbuka
mempunyai berat basah dan berat kering yang lebih besar dibandingkan dengan tanaman kacang hijau
yang diletakkan di rumah kaca dan di bawah naungan. Hal ini dikarenakan di tempat yang terbuka, air
yang diserap oleh akar lebih banyak yang diperoleh dari penyiraman dan air hujan. Sehingga membuat
berat basah dari tanaman kacang hijau tersebut menjadi lebih berat dibandingkan dengan tanaman
Dari data di atas dapat dilihat bahwa tanaman kacang hijau yang diletakkan di rumah kaca mempunyai
luas daun lebih besar dibandingkan dengan tanaman padi yang berada di bawah naungan dan yang
berada di tempat terbuka. Hal ini dikarenakan cahaya yang dibutuhkan tanaman kacang tanah yang
diletakkan di rumah kaca terhalangi sehingga memerlukan adaptasi yang berupa memperpanjang dan
memperlebar daun, sehingga cahaya yang diterima bisa maksimal untuk proses fotosintesis. Untuk
memiliki daun lebih sempit dan pendek dibandingkan dengan tanaman kacang hijau yang diletakkan di
rumah kaca, tanaman memerlukan penyinaran yang sangat intensif agar pertumbuhan dan maksimal.
Pada kondisi tanaman di rumah kaca panjang dan lebar daun yang dimiliki tumbuh dengan subur dan
lebat, jika dibandingkan dengan tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terbuka. Pada
tanaman yang berada di bawah naungan lebih baik dari pada di tempat terbuka. Hal ini dikarenakan
tanaman kacang hiaju yang diletakkan di bawah naungan mendapatkan penyinaran cahanya matahari
yang cukup, yakni tidak terlalu panas dan tidak terlalu basah. Lama penyinaran cahaya matahari lebih
banyak ditempat terbuka dari pada dibawah naungan dan rumah kaca. Mengakibatkan permukaan
Dari tabel di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: tanaman kedeai pada minggu pertama memiliki
ketinggian 8,7 cm, berada pada suhu 40,86°C dan kelembaban 48,00% serta IRM 749,14 fc. Kemudian
pada minggu ke dua tinggi tanaman 15,9 cm, berada pada suhu 36,00°C dan kelembaban 35,00% serta
IRM 1165,00. Kemudian pada minggu ke tiga tanaman memiliki tinggi 21,8 cm, berada pada suhu
34,50°C dan kelembaban 43,50% serta IRM 417,00 fc. Selanjutnya minggu ke empat tanaman memiliki
tinggi 31,2 cm, berada pada suhu 36,01°C dan kelembaban 41,00% serta IRM 4432,00 fc. Pada minggu
ke lima memiliki tinggi 41,8 cm, berada pada suhu 33,67°C dan kelembaban 44,33% serta IRM 730,00
fc. Pada hari ke enam tinggi tanaman 51,2 cm, memiliki suhu 42,80°C dan kelembaban 40,00% serta
IRM 4106,00 fc. Pada minggu ke tujuh tinggi tanaman 61,1 cm, memiliki suhu 39,70°C dan kelembaban
40,00% serta memiliki IRM 4305,70 fc. Tinggi tanaman pada minggu ke delapan mencapai 70,1 cm,
berada pada suhu 39,00°C dan kelembaban 67,75% serta IRM 4892,25 fc. Data suhu, kelembaban dan
IRM di atas sama dengan data yang ada pada tumbuhan kacang hijau.
Dari tabel 1.1 dapat kita ketahui bahwa tanaman kedelai mulai awl pertumbuhan menunjukkan dapat
tumbuh dengan subur. Dari minggu per minggu bertambah dengan cepat. Rata-rata pertumbuhan
tanaman kedelai berlangsung secara stabil. Hal ini ditunjukkan dengan pertambahan tinggi tanaman
yang konstan, yakni kurang lebih 10 cm. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman kedelai adalah suhu, kelembaban, IRM dan kondisi ligkungan serta unsur hara. Dengan
komponen tersebut apabila tercukupi akan menjadikan tanaman yang subur dan tumbuh dengan baik.
Suhu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Ini ditunjukkan apabila suhu stabil tanaman
akan tumbuh dengan baik dan perpanjangan batang akan tumbuh dengan stabil juga. Suhu yang ideal
untuk tanaman tumbuh sekitar 30-40°C. Suhu tersebut akan berpengaruh terhadap reaksi fotosintesis.
Perbandingan pertumbuhan tanaman yang berada di bawah naungan tumbuh lebih cepat dibandingkan
dengan tanaman yang diletakkan di rumah kaca dan di tempat terbuka. Faktor-faktor yang berpengaruh
dalam pertumbuhan tersebut adalah suhu, kelembaban, dan intensitas radiasi matahari. Namun, faktor
Dari hasil pengamatan, tanaman kedelai yang diletakkan di bawah naungan tumbuh lebih cepat
dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di rumah kaca dan di tempat yang terbuka, karena
kedelai bisa tumbuh optimal pada suhu yang lebih rendah, intensitas radiasi matahari yang lebih rendah,
namun kelembaban yang tinggi dibandingkan pada suhu di rumah kaca dan di tempat terbuka.
Dari tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa tanaman kedelai memiliki IRM yang stabil. IRM (Intensitas
Radiasi Matahari) adalah sinar yang diberikan matahari yag dipancarkan untuk proses kehidupan. IRM
pada praktikum ini dari minggu ke empat mulai stabil. Suhu dan kelembaban dipengaruhi oleh IRM yang
Tumbuhan kedelai memerlukan suhu dan kelembaban tertentu agar pertumbuhannya tidak terganggu.
Pertumbuhan tanaman kedelai memerlukan suhu yang cukup panas agar proses fotosintesis berjalan
dengan lancar. Apabila terlalu panas tanaman akan kering dan mati, sedangkan terlalu lembab akan
terhambat perkecambahannya. Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa tanaman kedelai yang diletakkan di
rumah kaca mempunyai luas daun lebih besar dibandingkan dengan tanaman padi yang berada di bawah
naungan dan yang berada di tempat terbuka. Hal ini dikarenakan cahaya yang dibutuhkan tanaman
kacang tanah yang diletakkan di rumah kaca terhalangi sehingga memerlukan adaptasi yang berupa
memperpanjang dan memperlebar daun, sehingga cahaya yang diterima bisa maksimal untuk proses
fotosintesis. Untuk memiliki daun lebih sempit dan pendek dibandingkan dengan tanaman kedelai yang
diletakkan di rumah kaca, namun memiliki daun yang lebih panjang dan lebar jika dibandingkan dengan
tanaman kacang tanah yang diletakkan di tempat terbuka. Hal ini dikarenakan tanaman kedelai yang
diletakkan di bawah naungan memerlukan sedikit adaptasi dibandingkan dengan tanaman kedelai yang
diletakkan di rumah kaca, sedangkan tanaman kedelai yang diletakkan di tempat terbuka tidak
memerlukan adaptasi lagi untuk memperoleh cahaya matahari yang cukup. Namun berat daun pada
tanaman kadelai yang diletakkan di bawah naungan lebih berat dikarenakan tanaman tersebut lebih
1. Kesimpulan
a. Tanaman kacang hijau memiliki perkecambahan yang cepat, setelah tumbuh dua minggu
c. Kelembaban rata-rata per minggu 40-48% yang berhubungan pada kondisi sekitar. Tanaman dapat
e. Tinggi tanaman tumbuh dengan stabil pada minggu ke tiga yakni pertambahannya kurang lebih 10
cm.
f. Saat perkecambahan tanaman berkecambah dengan tidak baik, karena kondisi yang kurang baik dan
DI SUSUN OLEH :
RIKI HIDAYAT
Di Bimbing Oleh :
Ir.Hj.T.Rusmawati,M.Si
KELAS : D
PEKANBARU
2012/2012
KATA PENGANTANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul “PENGARUH ANGIN TERHADAP TANAMAN”
Makalah ini berisikan tentang bagaimana pengaruh angin terhadap tanaman, terutama di bidang
pertanian,tanaman sangat berpengaruh terhadap iklim. suhu, kelembaban udara, angin, air, radiasi
matahari merupakan factor yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Angin merupakan salah satu unsur cuaca yang dapat berpengaruh terhadap lingkungan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Secara luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca yang
lain seperti suhu, kelembaban udara maupun pergerakan awan. Arah datangnya angin akan
berpengaruh terhadap kandungan uap air yang dibawanya. Ketika angin banyak mengandung air
maka akan terbentuk awan. Hal ini terjadi pada saat awal musim hujan. Selain itu, angin yang banyak
mengandung uap air akan meningkatkan kelembaban udara dan dapat pula menurunkan suhu udara.
Angin dalam budidaya pertanian dapat berpengaruh langsung seperti merobohkan tanaman.
Namun pengaruh angin secara tidak langsung sangat komplek baik yang menguntungkan maupun
merugikan bagi tanaman. Dengan adanya angin maka akan membantu dalam penyerbukan tanaman
dan pembanihan alamiah. Namun kelemahannya juga akan terjadi penyerbukan silang dan
penyebaran benih gulma yang tidak dikehendaki. Selain itu angin merupakan salah satu penyebar
hama dan patogen yang dapat mempertinggi serangan hama dan penyakit yang akan sangat
merugikan.
2. Rumusan masalah
3. tujuan
BAB II
Pembahasan
1. pengertian angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan
rendah yang mempunyai besaran dan arah. Besaran yang dimaksud adalah kecepatannya sedang
arahnya adalah darimana datangnya angin.
. Kecepatan angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada ketinggian
dua meter diatas tanah. Perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan angin merupakan faktor
yang menentukan kecepatan angin. Kecepatan angin akan berbeda pada permukaan yang tertutup
oleh vegetasi dengan ketinggian tertentu, misalnya tanaman padi, jagung, dan kedelai. Oleh karena
itu, kecepatan angin dipengaruhi oleh karakteristik permukaan yang dilaluinya.. Dalam mengukur
kecepatan angin terdapat istilah kecepatan angin rata-rata. Kecepatan angin rata-rata adalah jumlah
seluruh kecepatan angin pada saat pengamatan di bagi dengan jumlah pengamatan tanpa
memperhatikan arah angin.. Kecepatan angin dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut
anemometer. Jenis anemometer yang paling banyak digunakan adalah anemometer mangkok.
Kecepatan angin dapat diukur dalam satuan meter per detik, kilometer per jam, atau knot
Arah angin diukur dalam satuan derajat yaitu utara 360°, selatan180°, timur 90°, barat 270°,
dan seterusnya. Beberapa contoh angin yang diberi nama sesuai dengan arah datangnya angin yaitu
angin darat adalah angin yang datang dari arah darat, angin laut adalah angin yang datang dari laut .
Pada permukaan bumi terdapat atmosfer yang diakibat perbedaan dalam menerima energi
matahari, maka dalam skala luas/global angin membentuk sirkulasi tertentu. Oleh karena itu maka
angin memiliki laju dan arah. Di samping angin yang bergerak dalam skala luas terdapat angin yang
terjadi di lokasi tertentu atau disebut angin lokal. Contoh dari angin lokal adalah angin laut dan angin
darat.
*Ditinjau dari segi keuntungannya angin sangat membantu dalam penyerbukan tanaman.
angin akan membawa serangga penyerbuk lebih aktif membantu terjadinya persarian bunga dan
pembenihan alamiah. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin kencang, kehadiran serangga
penyerbuk menjadi berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan penangkaran
benih dan akan menimbulkan penyerbukan silang.
*Dari segi kerugiannya, angin yang kencang dapat menimbulkan bahaya dalam Penyerbukan,
karena angin bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga tanaman perlu diisolasi. Dan juga dapat
menyebarkan hama penyakit seperti perkembangan jamur.
Perkembangan panyakit sangat tergantung pada cuaca. Keadaan cuaca yang sangat lembab
sangat menguntungkan bagi perkembangan jamur. Serangan patogen cenderung akan meluas bila
kelembaban tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa patogen dipencarkan oleh angin.
Dari hasil penelitian Tantawi (2007) diketahui bahwa pemencaran konidium pada satu musim tanam
tembakau di Jember didukung oleh peningkatan kecepatan angin dan penurunan kelembaban udara.
Pada bulan kering maupun bulan lembab peningkatan kecepatan angin yang diikuti dengan
menurunnya kelembaban udara akan mendukung pemencaran konidium. Berdasarkan data aktual
untuk memencarkan konidium hanya memerlukan kecepatan angin 0,28 m/det pada suhu 25ºC.
Selain sebagai penyebar patogen, angin juga mempengaruhi peningkatan jumlah luka pada
tanaman inang dan dapat pula mempercepat pengeringan permukaan tanaman yang basah.
Penyebaran penyakit yang sangat cepat dimungkinkan karena adanya angin baik secara langsung
atau tidak langsung melalui vektor yang dapat terbawa angin dalam jarak jauh. Selain itu karena
hembusan keras angin atau karena saling bersinggungan antar tanaman atau melalui pasir yang
diterbangkan juga dapat menyebabkan permukaan tanaman terluka dan hal ini memungkinkan
terjadinya infeksi.
Banyak jamur parasit yang penyebarannya terutama dilakukan oleh angin karena jamur
membentuk dan membebaskan spora ke udara dalam jumlah yang tidak terhitung, mempunyai
ukuran yang kecil dan ringan sekali sehingga mudah diangkut oleh angin dalam jarak jauh. Meskipun
spora-spora jamur pada umumnya terdapat dalam lapisan udara di dekat tanah, di lapisan udara
yang paling tingginya ribuan meter pun masih terdapat spora. Pada kenyataannya penyakit tertentu
hanya dapat disebarkan oleh angin pada jarak pendek, bahkan sering sangat pendek. Pada umumnya
spora akan mati karena kekeringan dan sinar matahari pada waktu disebarkan jarak jauh itu,
sedangkan pada waktu mengendap tidak tepat jatuh pada tumbuhan atau bagian yang rentan.
Semakin cepat anginnya maka spora yang akan tersebar pun akan semakin jauh keberadaannya.
Angin hampir tidak bisa dikendalikan. Perlu adanya suatu pengelolaan lingkungan karena
adanya pengaruh angin yang sangat komplek ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu
menghindari adanya pengaruh yang tidak dikehendaki misalnya penanaman tanaman sejenis agar
tidak terjadi penyerbukan silang. Namun jika permasalahan penyebaran patogen maka usaha yang
dapat dilakukan yaitu pengendalian sedini mungkin agar mengurangi jumlah patogen yang dapat
disebarkan oleh angin. Selain itu dapat pula menggunakan tanaman pematah angin agar laju dan arah
angin dapat sedikit dikendalikan seperti menanam pohon penahan angin yang dapat menjamin
perlindungan sejauh 15 – 20 kali tinggi pohon pelindung. Misalnya tinggi pohon 10 meter, tanaman
sejauh 150 – 200 meter dapat dilindungi sehingga memperlambat kecepatan angin. Dengan adanya
pematah angin maka laju dan arah angin menuju pertanaman dapat sedikit ditekan sehingga
penyebaran patogen akan lebih kecil.
BAB III
Penutup
KESIMPULAN
Angin selain sebagai unsur cuaca juga sangat berpengaruh terhadap kondisi disekitar tanaman.
Selain pengaruhnya banyak bermanfaat bagi tanaman, potensi kerugian tanaman yang disebabkan
adanya angin juga besar. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan terhadap lingkungan agar fungsi
angin lebih mengarah pada hal yang mendukung budidaya pertanian. Usaha pengelolaan angin di
lahan pertanian memang sangat sulit. Namun usaha masih dapat dilakukan walaupun hanya
berpengaruh kecil.
SUMBER RUJUKAN
Tantawi, A. R. 2007. Hubungan Kecepatan Angin Dan Kelembaban Udara Terhadap Pemencaran
Konidium Cercospora Nicotianae Pada Tembakau.Agritrop, 26 (4) : 160– 167.
Tjasyono, B. 2004.Kli matologi . ITB: Bandung.
2 comments:
1.
Reply
2.
Google+ Followers
Laman
Beranda
Blog Archive
► 2015 (1)
o ► November (1)
▼ 2013 (7)
o ▼ November (7)
PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN “ Rintangan - rinta...
Stratifikasi sosial
PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP TANAMAN
TANAMAN C3-C4 DAN CAM
makalah pengaruh air terhadap pertumbuhan tanaman
PENGARUH ANGIN TERHADAP TANAMAN
Perbedaan Tanaman Jenis C3, C4 dan CAM
About Me
Odiwa Eku
View my complete profile
Entri Populer
Subscribe To
PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP TANAMAN
PAPER PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP
TANAMAN PENGERTIAN CAHAYA MATAHARI Cahaya Atom
matahari adalah sumber energi utama bagi... Posts
Stratifikasi sosial
Tanaman Kopi
Tanaman kopi ialah tanaman biji-bijian yang dimanfaatkan
buahnya. Secara umum buah kopi ini dimanfaatkan sebagai
minuman setelah diolah den...