Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

DIIT PADA
PASIEN HEMODIALISIS

Disusun oleh :

1. Anggun Anggia NIM 114006


2. Aniroh NurAini NIM 114007
3. Aola Isnadiya NIM 114010
4. Arya Ningrum Tri NIM 114013
5. Endah Dwi S NIM 114039
6. Fikri Sahilla U NIM 114047
7. Indah Anisa P NIM 114051
8. Nuri Wijayanti NIM 114077
9. Olga Silvi A NIM 114078
10. Riski Ahadiyah NIM 114091
11. Saeful Amri NIM 114095
12. Sangkakalaviano Tuwiyan S NIM 114096
13. Susi Rinawati NIM 114105

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEMARANG
2017
SATUAN ACARA PEBELAJARAN

A. Latar Belakang
Hemodialisa merupakan suatu proses yang diperlukan pasien dalam keadaan sakit akut
dan memerlukan terapi dialisis jangka pendek atau pasien dengan penyakit gagal ginjal
kronik yang memerlukan terapi jangka panjang atau permanen (Surharyanto dan Madjid,
2013, hlm. 202). Sedangkan menurut Markum (2006) Hemodialisa adalah suatu terapi
penganti fungsi ginjal untuk menurunkan kadar ureum,kreatinin dan zat toksik yang
lainnya di dalam darah.

Penatalaksanaannya, selain memerlukan terapi diet dan medikamentosa, pasien GGK juga
memerlukan terapi pengganti fungsi ginjal yang terdiri atas dialisis dan transplantasi
ginjal. Diantara kedua jenis terapi pengganti fungsi ginjal tersebut, dialisis merupakan
terapi yang umum digunakan karena terbatasnya jumlah donor ginjal hidup di Indonesia.

Berdasarkan data dari PERNEFRI (2012, hlm.10) jumlah pasien hemodialisa baru dan
pasien hemodialisa aktif dari tahun 2007-2012 mengalami peningkatan. Pada 2007 pasien
baru sebanyak 4.977 orang dan pasien aktif sebanyak 1885 orang, pada tahun 2012 pasien
baru sebanyak 19.621 orang dan pasien aktif sebanyak 9.161 orang.

Hemodialisis akan berjalan secara optimal apabila dibarengi dengan diet yang sesuai.
Masyarakat awam yang menjalani hemodialisa umumnya belum memahami cara
melakukan diet yang sesuai dengan kebutuhan tubuh penderita gagal ginjal. Untuk itu
penulis bermaksud menyusun satuan acara penyuluhan dengan judul diet pada pasien
hemodialisis.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang diet hemodialisis selama 1x30 menit
diharapkan keluarga dan pasien mampu memahami tentang diet hemodialisis.

C. Tujuan instruksional khusus


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit diharapkan keluarga dan
pasien mampu:
1. Menjelaskan pengertian diit hemodialisis.
2. Menyebutkan tujuan pemberian diit hemodialisis.
3. Menyebutkan syarat diet hemodialisis.
4. Menyebutkan jenis diit dan indikasi pemberian diit hemodialisis.
5. Menyebutkan bahan makanan sehari.
6. Menyebutkan nilai gizi untuk diit hemodialisis.
7. Menyebutkan pembagian makanan sehari.
8. Menyebutkan contoh menu sehari.

D. Sasaran
Keluarga dan pasien di ruang hemodialisis

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

F. Media
Clipchart dan Leaflet (terlampir)

G. WAKTU DAN TEMPAT


Hari / Tanggal : Senin, 24 April 2017
Waktu : 11.00 WIB
Tempat : SMC Telogorejo di Ruang Hemodialisis

H. SETTING TEMPAT

Keterangan:

: Penyaji

: Peserta

: Clipchart

I. SUSUNAN ACARA
KEGIATAN
TAHAP KEGIATAN METODE MEDIA
PESERTA
Pembukaan 1. Memberi salam dan 1. Menjawab salam Ceramah -
(5 menit)
perkenalan 2. Memberi tanggapan
2. Memperkenalkan diri dan pendapat.
dan kontrak waktu 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan Tujuan
4. Menjelaskan prosedur
Penyajian 1. Menggali 1. Memperhatikan, Ceramah Clipchart
(15 Diskusi
enit) pengetahuan keluarga memberi tanggapan leaflet
dan pasien tentang dan pendapat.
diet hemodialisis 2. Memperhatikan
2. Menjelaskan
3. Memperhatikan,
tentang:
mengajukan
a. Menjelask
pertanyaan.
an pengertian diit
4. Memperhatikan
hemodialisis.
b. Menyebut
kan tujuan
pemberian diit
hemodialisis.
c. Menyebut
kan syarat diit
hemodialisis.
d. Menyebut
kan jenis diit dan
indikasi
pemberian diit
hemodialisis.
e. Menyebut
kan bahan
makanan sehari.
f. Menyebut
kan nilai gizi
untuk diit
hemodialisis.
g. Menyebut
kan pembagian
makanan sehari.
h. Menyebut
kan contoh menu
sehari.
3. Memberi
kesempatan untuk
bertanya.
4. Menjawab
pertanyaan peserta
Penutup 1. Memberi 1. Menjawab Ceramah -
(10 menit)
pertanyaan kepada pertanyaan dan diskusi
peserta 2. Memperhatikan
2. Memberikan 3. Menjawab salam
reinforcement.
3. Menyimpulkan
materi.
4. Menutup salam

J. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a. Pre planning sudah siap dan sudah dikonsulkan maksimal 1 hari sebelum
pelaksanaan pendidikan kesehatan
b. Media sudah siap maksimal 1 hari sebelum pelaksanaan pendidikan kesehatan
c. Kontrak tempat dan waktu sudah dilaksanakan 2 hari sebelum pelaksanaan
pendidikan kesehatan
d. Setting tempat sudah dilakukan 1 jam sebelum pelaksanaan pendidikan
kesehatan dimulai.

2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan kontrak waktu yang disepakati atau direncanakan
b. Peserta hadir sebelum acara dimulai
c. Tempat, alat, dan media dapat digunakan dengan baik dan disiapkan 30 menit
sebelum acara dimulai
d. Selama pendidikan kesehatan 75% peserta mengikuti pendidikan kesehatan
dengan baik (kooperatif dan aktif)
e. 100% penyaji mampu menyampaikan materi tentang diet hemodialisis dengan
metode yang dapat diterima dan dipahami serta menggunakan bahasa yang
sederhana sehingga dapat dipahami oleh peserta

3. Evaluasi Hasil
a. 75 % peserta mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan diet hemodialisis.
b. 75 % peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c. 75 % peserta mampu menjelaskan pengertian hemodialisis.
d. 75 % peserta mampu menyebutkan tujuan pemberian diet hemodialisis.
e. 75 % peserta mampu menyebutkan makanan yang harus dihindari.
f. 70 % peserta mampu menyebutkan sayuran yang boleh dimakan.
g. 70 % peserta mampu menyebutkan buah yang boleh dimakan.

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN


DIET HEMODIALISIS

A. Pengertian
Diet adalah aturan makanan khusus untuk kesehatan dan sebagainya (biasanya atas
petunjuk dokter) (Setiawan, 2012, ¶1).
Hemodialisis adalah suatu tindakan membersihkan racun dalam tubuh, karena ginjal
tidak mampu lagi membuang sisa-sisa metabolisme dalam tubuh. Hemodialisis
dilakukan pada pasien dengan penyakit ginjal kronik dan penyakit ginjal akut dalam
kondisi tertentu (Saleh, 2013, ¶3).
Dapat disimpulkan bahwa diet gagal ginjal adalah aturan menu makanan khusus yang
diperuntukkan bagi pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa.

B. Tujuan
Tujuan diit hemodalisis menurut almatsier (2006, hlm.187):
1. Mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan serta memperbaiki status gizi,
agar pasien dapat melakukan aktifitas normal
2. Menjaga agar akumulasi produksi sisa metabolisme tidak berlebihan

C. Syarat Diit Hemodialisis


Syarat diit gagal ginjal dengan dialysis menurut almatsier (2006, hlm.187-188):
3. Energy cukup, yaitu 35 kkal/kg BB ideal/hari pada pasien hemodialisis. Bila
diperlukan penururnan berat badan, harus dilakukan secara berangsur (250-
500g/minggu) untuk mengurangi resiko katabolisme massa tubuh tanpa lemak.
4. Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti
asam amino yang hilang selama dialysis, yaitu 1-1,2 g/kg BB ideal/hari pada HD
dan 1,3 g/kg BB ideal /hari pada continous Ambulatory Perironeal Dialysis (CAPD).
5. Karbohitdrat cukup, yaitu 55-75% dari energy total
6. Lemak normal, yaitu 15-30% dari kebutuhan energy total
7. Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar/24jam, yaitu :
a.1g + penyesuaian menurut jumlah urin/hari, yaitu 1g untuk tiap setengah liter
urin (HD)
b. 1-4g + penyesuaian menurut jumlah urin/hari, yaitu 1g untuk tiap
setengah liter urin (CAPD)
1. Kalium sesuai dengan urin yang keluar/24jam, yaitu :
a. 2g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1g untuk tiap 1
liter urin (HD)
b. 3g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1g untuk tiap 1
liter urin (CAPD)
2. Kalsium tinggi, yaitu 1000mg/hari. Bila perlu, diberikan suplemen kalsium
3. Fosfor dibatasi, yaitu < 17mg/kg BB ideal/hari
4. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin/24jam ditambah 500-750ml
5. Suplemen vitamin bila diperlukan, terutama vitamin larut air seperti B6, asam
folat, dan vitamin C
6. Bila nafsu makan kurang, berikan suplemen enteral yang mengandung energy
dan protein tinggi

D. Jenis Diet Dan Indikasi Diet Hemodialisis


Berdasarkan bb dibedakan menjadi 3jenis diet dialysis menurut almatsier (2006,
hlm.188).
1. Diet dialysis I, 60g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan
kurang lebih 50kg
2. Diet dialysis II, 65g protein. Diberikan kepada pasien dengan BB kurang lebih
60kg
3. Diet dialysis III, 70g protein. Diberikan kepada pasien dengan BB 65kg

E. Bahan Makanan Sehari


Bahan makan sehari menurut almatsier (2006, hlm.188-189).
Bahan 60g protein 65g protein 70g protein
makanan Berat (g) urt Berat (g) urt Berat (g) Urt
3 gls 3 gls 3 ¼ gls
Beras 200 200 220
nasi nasi nasi
Maizena 15 3 sdm 15 3 sdm 15 3 sdm
Telur ayam 50 1 btr 50 1 btr 50 1 btr
1 ptg 1 ptg
Daging 50 50 75 1 ptg bsr
sdg sdg
1 ptg
Ayam 50 50 1ptg sdg 50 1 ptg sdg
sdg
3 ptg 4 ptg
Tempe 75 100 100 4 ptg sdg
sdg sdg
Sayuran 200 1 gls 200 2 gls 200 2 gls
3 ptg 3 ptg
Papaya 300 300 300 3 ptg sdg
sdg sdg
Minyak 30 3 sdm 30 3 sdm 30 3sdm
Gula pasir 50 5 sdm 50 5 sdm 50 5 sdm
Susu bubuk 10 2 sdm 10 2 sdm 10 2sdm
Susu 100 ½ gls 100 ½ gls 100 ½ gls

F. Nilai Gizi
Nilai gizi menurut almatsier (2006, hlm.188-189).
Protein 60 g Protein 65 g Protein 70 g
Energy (kkal) 2002 2039 2127
Protein (g) 62 (12% energy total) 67 (13% energy total) 72
Lemak (g) 67 (30% energy total) 68 (30% energy total) 72
293 (57% energy
Karbohidrat (g) 290 (58% energy total) 301
total)
Kalsium (g) 547 579 583
Besi (mg) 21.5 24 24.8
Fosfor (mg) 917 957 1013
Vitamin A (RE) 383630 38643 388652
Tiamin (mg) 0.8 0.8 0.8
Vitamin C (mg) 254 254 254
Natrium (mg) 400 400 423
Kalium (mg) 2156 2156 2288
G. Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pembagian bahan makanan sehari menurut almatsier (2006, hlm.188-190).

Protein 60 g Protein 65 g Protein 70 g


Waktu dan
Berat Berat
Bahan makanan urt Berat (g) urt urt
(g) (g)
Pagi
beras 50 ¾ gls nasi 50 ¾ gls nasi 60 ¾ gls nasi
Telur ayam 50 1 btr 50 1 btr 50 1 btr
Sayuran 50 ½ gls 50 ½ gls 50 ½ gls
Gula pasir 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm
Minyak 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm

Pukul 10.00
Susu bubuk 10 2 sdm 10 2 sdm 10 2 sdm
Gula pasir 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm
Papaya 100 1 sdm 100 1 sdm 100 1 sdm

Siang
Beras 75 1 gls nasi 75 1 gls nasi 75 1 gls nasi

Daging 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg


Tempe 25 1 ptg sdg 25 1 ptg sdg 25 1 ptg sdg
Sayuran 75 ¾ gls 75 ¾ gls 75 ¾ gls
Papaya 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg
Minyak
10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm
Pukul 16.00
Maizena 15 3 sdm 15 3 sdm 15 3 sdm
Susu 100 ½ gls 100 ½ gls 100 ½ gls
Gula pasir 30 3 sdm 30 3 sdm 30 3 sdm

Malam
Beras 75 1 gls nasi 75 1 gls nasi 75 1 gls nasi
50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg
50 2 ptg sdg 50 2 ptg sdg 50 2 ptg sdg
75 ¾ gls 75 ¾ gls 75 ¾ gls
Ayam
Tempe 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg

Sayuran 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm


Papaya
H. Contoh Menu Sehari
Contoh menu sehari menurut almatsier (2006, hlm.190).
Makan Pagi Makan Siang/Malam
Nasi Nasi
Telur dadar Daging/ayam goring
Tumis sayuran Tumis tahu/tempe
teh Cah sayuran
Buah
Pukul 10.00 Pukul 16.00
Susu Puding maizena + saos sirup
Apel
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. (2006). Penuntun diet edisi baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Saleh, Indro Chayadi. (2013). Mengenal Cuci Darah (Hemodialisis).


http://www.husada.co.id/index.php/promo-kegiatan/tips-kesehatan/142-mengenal-
cuci-darah-hemodialisis. Diperoleh tanggal 18 April 2017.

Setiawan, Ebta. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus versi online/daring
(dalam jaringan). http://kbbi.web.id/diet. Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa, Kemdikbud (Pusat Bahasa). Diperoleh tanggal 18 April 2017.

Suharyanto & Abdul, Madjid. (2013). Asuhan keperawataan pada klien dengan gangguan
system perkemihan. Jakarta: Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai