Anda di halaman 1dari 60

Laporan Tutorial Blok 1.

Sistem Organ II

Modul 1 ( Gara – Gara Smartwatch)

Kelompok 16 C

Miftah Habi Farid

Iqbal Muhammad Helmi

Rajib Alfikri

Tsurayya Pertiwi Femilia

Asyifa Delfilaura

Fatimah Azahra Zetta

Bella Alvina Lim

Nanda Fuji Lestari

Adhima Indriyani

Tutor : Dr. Hasmiwati, M.Kes

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER

PADANG, 2018
Modul 1 : Gara – Gara Smartwatch

Hengky, 17 tahun aktif berolahraga dan bersosialisasi. Ia diberi ayahnya jam tangan yang
bisa terus – menerus mendeteksi denyut nadi dan menghitung kalori yang terpakai. Melalui
gawai ini ia mengetahui bahwa denyut nadinya sepanjang hari berkisar pada 72-80 kali/menit,
dan kadang 90 kali/ menit, sedangkan waktu tidur 58-67 kali/menit. Gawainya itu mendeteksi
nadinya 120-180 , dengan penggunaan kalori sampai 300 Kkal dalam 40 menit berolahraga. Ia
mengetahui denyut nadi sangat cepat ketika marah atau cemas , dan rendah ketika bersantai.
Sebagai siswa SMA yang berbakat ia mengetahui ada empat rongga di jantung dengan
sekat-sekatnya, dan empat pembuluh besar yang berhubungan dengan rongga tersebut. Rongga
dan pembuluh besar itu ecara mikroskopis teridiri dari beberapa lapis. Jantung dan pembuluh
darah besar tersebut dilingkupi oleh rongga torak. Hengky juga heran mengapa aliran darah dari
aorta ke kepala dan anggota atas tidak sama antara sisi kiri dan kanan. Ia membaca bahwa aliran
listrik menyebar sangan cepat dari serambi kanan ke seluruh jantung, namun kenapa jantung
tidak berdenyut serentak. Seorang mahasiswa kedokteran memberinya perjelasan berupa grafik
rekaman listrik jantung. Gelombang P, Q, R ,S dan T, interval P – Q, dan S – T benar – benar
membuatnya semakin penasaran.
Hal lain yang membuatnya penasaran adalah aliran getah bening, yang mengalir ke vena
subklavia kiri bersama protein, namun jumlahnya tidak sama antara kiri dan kanan. Lantas, apa
pula peran begitu banyaknya kelenjar yang hadir di sepanjang pembuluh tersebut. Kabarnya
kalau kelenjar ini meradang dan tersumbat bisa berakibat terjadinya penyakit kaki gajah.
Dia membaca pula akan sekat yang bocor antara rongga kiri dan kanan jantung,
bercampurnya darah yang penuh CO2 dengan darah yang baru diisi dengan O2, atau adanya
jantung yang letaknya terbalik karena berada di kanan. Ia bertekad untuk meneruskan pendidikan
di bidang kedokteran nantinya.
Bantulah Hengky memahami hal-hal yang membuatnya pusing itu.
Step 1 : Terminologi

1. Denyut nadi : Denyut pada arteri akibat kontraksi bilik jantung


2. Kalori : Satuan dari energi / hasil pembakaran
3. Rongga torak : bagian tubuh dari leher hingga diafragma
4. Aorta : arteri besar dari ventrikel kiri/ pembuluh darah arteri besar
ke seluruh tubuh
5. Grafik rekaman listrik jantung : grafik potensial listrik jantung
6. Vena subklavia : vena dibawah klavikula / melanjutkan ke aksilaris
7. Meradang : reaksi alergi seperti kemerahan
8. Penyakit kaki gajah : penyumbatan pada pembuluh limfe akibat cacing filaria

Step 2 : Identifikasi Masalah

1. Berapakah nilai denyut nadi normal dalam tubuh?


2. Mengapa denyut nadi berbeda jika aktivitas berbeda?
3. Apa hubungan denyut nadi dengan kontraksi jantung?
4. Kenapa denyut nadi cepat pada saat marah dan cemas?
5. Apa saja bagian – bagian jantung dan pembuluh darah?
6. Mengapa aliran darah ke otak tidak sama kanan dan kiri?
7. Lapisan apa yang ada pada rongga jantung dan pembuluh darah?
8. Apa asti PQRST pada rekam medis jantung?
9. Mengapa jantung tidak berdenyut serentak?
10. Bagaimana mekanisme aliran listrik di serambi kanan ke seluruh jantung?
11. Bagaimana mekanisme aliran getah bening?
12. Apa peran kelenjar getah bening?
13. Mengapa aliran getah bening tidak sama antara kanan dan kiri?
14. Apa hubungan kelenjar getah bening dengan penyakit kaki gajah?
15. Apa penyebab peradangan dan penyumbatan kelenjar getah bening?
16. Apa penyebab kebocoran akibat jantung kiri dan kanan?

Step 3 : Brain Stroming

1. Berdasarkan usia : a. Bayi 100 – 120 kali/menit


b. Dewasa 60 – 100 kali/menit
c. Atlet 40 – 60 kali/menit
Tekanan Darah : 120 – 180 mmHg / menit
2. Faktor : usia, hormon adrenalin, kebiasaan hidup (makanan , minuman), meningkatnya
kontraksi jantung
Saat melakukan aktivitas berat maka tubuh membutuhkan oksigen yang banyak
3. Kontraksi jantung darah dipompa di nadi terasa berdenyut.
Katup arteri : di jantung irama dinadi sama dengan di jantung
Denyut nadi karena kontraksi jantung
4. Denyutan nadi meningkat karena pengaruh hormon
1. Hormon adrenalin
2. Hormon kortisol/ stress
5. Bagian bagian jantung: atrium dextra , atrium sinistra, atrium sinistra , atrium dextra
Katup kanan : katup trikuspidalis
Katup kiri : katup bikuspidalis
Katup aorta : katup semilunar aorta
Jantung di rongga torak : jantung lebih ke kiri, intercostal ke 5 , apeks sejajar
midklavikula
Pembuluh darah : vena v. Cava inferior
v. Cava superior (CO2)
v. Pulmonalis (O2)
arteri aorta (O2)
pulmonalis (CO2)
6. Karena sebaran darah berbeda, cabang arteri berbda. Arteri memiliki 3 cabang.
7. Lapisan pembungkus jantung : lapisan fibrosa, lapisan parietal, lapisan visceral
Lapisan otot jantung : epikardium, miokardium, endokardium
Lspidsn prmbuluh fsrsh : tunika ventria, tunika media , tunika adventisia, vasa vasorum
8. P = depolarisasi atrium
Q = polarisasi ventrikel
R = polarisasi
S = polarisasi
T = repolarisasi
9. Karena impuls masuk ke serambi kanan terlebih dahulu
Depolarisasi di serambi kanan impuls ke ventrikel kiri
Dominan kontraksi daripada relaksasi
10. Aktivitas Elektrik Jantung
Atrium kanan (SA Node) AV Node (dibawah) berkas Hiss (kanan dan kiri) sel
purkinje
Ke bagian jantung lain
11. Sistem limfatik : untuk membawa cairan limfe kembali ke darah
Terdiri dari : limfe (cairan), pembuluh limfe, nodus limfe, nodulus limfe, organ limfoid
(primer dan sekunder)
12. Untuk sistem imun tubuh
13. Batang limfatik (kanan dan kiri)
Saluran torak (kanan dan kiri)
Jumlahnya beda
14. Penyakit kaki gajah
Infeksi parasit wuchereria bancrofti kelompok cacing filaria
Infeksi menyebabkan kelenjar getah bening meradang
Cairan interstisial tersumbat
Perantara nyauk culex
15. Berkembang biak di pembuluh limfe sehingga bengkak
16. Kelainan kongenital
Ada ketidaksempurnaan penutupan sekat jantung sehingga terdapat lubang pada sekanya
sehingga darah bercampur antara oksigen dan karbondioksida
Step 4 : Skema
Kelainan kongenital

Hengky 17 tahun Embriologi


(olahragawan)

Jantung , pembuluh darah ,


Kelainan Denyut nadi kelenjar limfe

Anatomi rongga torak

Anatomi jantung, pembuluh


darah , kelenjar limfe dan
persarafannya

Histologi

Aktivitas elektrik
jantung

EKG

Step 5 : LO

1. M3 embriologi jantung, pembuluh darah


2. M3 anatomi rongga toraks
3. M3 anatomi jantung, pembuluh darah
4. M3 anatomi kelenjar limfoid dan pembuluh limfe
5. M3 anatomi histologi jantung , pembuluh darah dan kelenjar limfe
6. M3 aktivitas elektrik jantung
7. M3 dasar pemeriksaan EKG
8. M3 kelainan kongenitas jantung
Step 7 : Sharing

1. Embriologi jantung, pembuluh darah


A. Pembentukan Jantung
 Berkembang pada pertengahan minggu ke-3, yaitu pada hari ke 18 atau 19 setelah fertilisasi,
dimana pada saat itu embrio tidak dapat lagi mencukupi kebutuhan akan nutrisi dan oksigen
hanya melalui difusi saja.
 Sistem cardiovascular terutama berkembang dari splanchnic mesoderm, paraxial & lateral
mesoderm, dan sel-sel neural crest.
 Pada ujung cranial dari embrio, jantung berkembang dari sekelompok sel-sel mesoderm yang
disebut cardiogenic area.

Gambar Proses Pembentukan Jantung


 Di atas cardiogenic area, terdapat pericardial coelom yang akan berkembang menjadi
pericardium cavity.
 Sebagai respon terhadap sinyal dari lapisan endoderm di bawahnya, mesoderm pada
cardiogenic area membentuk sepasang untaian memanjang yang disebut cardiogenic
(angioblastic) cord.
 Sesaat kemudian, cardiogenic cord mengalami kanalisasi membentuk endocardial tube yang
berdinding tipis.
 Akibat pertumbuhan otak dan embrio yang melipat secara sefalokaudal, jantung dan
pericardium cavity pertama kali terletak di daerah leher, dan akhirnya di dada.

 Pada hari ke-21, akibat embrio yang melipat secara lateral, kedua endocardial tube saling
mendekat satu sama lain dan bersatu membentuk tabung tunggal yang disebut primitive
heart tube.
 Bersamaan dengan penyatuan endocardial tube, terbentuk 3 lapisan jantung, yaitu :
1. Endocardium  membentuk lapisan di bagian dalam jantung
2. Myocardium  mesoderm di sekeliling tabung endocardium berangsur-angsur menebal
membentuk myocardium yang membentuk dinding otot
3. Epicardium  sel-sel mesotel dari daerah sinus venosus bermigrasi ke atas jantung
membentuk epicardium yang melapisi bagian luar jantung
 Pada hari ke-22, primitive heart tube berkembang menjadi 5 regio yang berbeda dan mulai
memompa darah (mulai berfungsi). Sesuai dengan aliran darah, dari ujung kaudal ke ujung
cranial, kelima regio itu adalah :
1. Sinus venosus : - menerima darah dari seluruh vena pada embrio
- kontraksi jantung dimulai pada regio ini, kemudian diikuti oleh regio
lainnya secara berurutan
- berkembang menjadi atrium kanan, coronary sinus, sinoatrial (SA)
node, vena cava superior, dan vena cava inferior
2. Atrium  berkembang menjadi atrium kanan dan kiri
3. Ventricle  berkembang menjadi ventricle kiri
4. Bulbus cordis  berkembang menjadi ventricle kanan
5. Truncus arteriosus  berkembang menjadi ascending aorta dan pulmonary trunk
 Pada hari ke-23, primitive heart tube memanjang. Akibat bulbus cordis & ventricle tumbuh
lebih cepat dari pada regio lainnya, dan akibat atrial & venous end dari tabung dibatasi oleh
pericardium, primitive heart tube mulai berputar dan melipat. Bagian cranial bergerak ke arah
ventral, kaudal, dan kiri. Sedangkan bagian kaudal beregak ke arah dorsal, cranial, dan
kanan. Pertama-tama, heart tube berbentuk seperti huruf U, kemudian menjadi berbentuk
huruf S. Pergerakan ini berakhir pada hari ke-28, dan pergerakan ini menentukan posisi akhir
atrium dan ventricle.

 Perkembangan selanjutnya adalah pembentukan septum & katup jantung untuk membentuk 4
ruang jantung.
 Pembentukan sekat jantung terjadi antara hari ke-27 dan hari ke-37, dan selesai pada akhir
minggu ke-5.
 Cara pembentukan sekat :
1. 2 massa jaringan yang sedang tumbuh aktif saling mendekat hingga menjadi satu,
sehingga membagi lumen menjadi 2 saluran yang terpisah.
2. Pertumbuhan aktif 1 massa jaringan saja yang terus meluas hingga mencapai sisi lumen
diseberangnya.
3. Segaris kecil jaringan di dinding atrium atau ventricle gagal tumbuh, sedangkan daerah di
kanan-kirinya meluas dengan cepat, maka akan terbentuk sebuah rigi yang sempit di
antara kedua bagian yang sedang meluas tersebut. Nantinya rigi tersebut akan
membentuk sekat, namun sekat semacam ini tidak memisahkan 2 rongga secara
sempurna.

 Pada hari ke-28, lapisan endocardium menebal membentuk endocardial cushion yang akan
membentuk atrioventricular canal, interatrial septum, dan interventricular septum.
 Pembentukan katup jantung :
Setelah endocardial cushion bersatu, masing-masing atrioventricular canal dikelilingi oleh
proliferasi setempat jaringan mesenkim. Jaringan mesenkim tersebut berproliferasi
membentuk katup, yang menempel pada dinding ventricle melalui tali-tali otot yang nantinya
akan berdegenerasi diganti jaringan ikat padat dan dibungkus endocardium.
Katup yang terbentuk adalah katup bicuspid (mitral) pada atrioventricular canal kiri, dan
katup tricuspid pada atrioventricular kanan.
Selain itu, pada truncus arteriosus akan tampak tonjolan-tonjolan kecil yang nantinya akan
membentuk katup semilunaris.

Pembentukan tabung dan rongga jantung :


hari ke-18 atau 19 setelah fertilisasi

embrio tidak dapat lagi mencukupi kebutuhan akan nutrisi dan oksigen hanya melalui difusi saja

mulai pembentukan jantung dari sel-sel mesoderm pada cardiogenic area

terbentuk sepasang cardiogenic cord

mengalami kanalisasi membentuk 2 endocardial tube

hari ke-21 : kedua endocardial tube saling mendekat dan bersatu membentuk primitive heart tube

hari ke-22 primitive heart tube terbagi menjadi : sinus venosus, atrium, ventricle, bulbus cordis,
trunkus arteriosus

hari ke-23 : primitive heart tube memanjang dan mulai berputar & melipat

hari ke-28 : atrium dan ventricle menempati posisi akhirnya

Pembentukan atrioventricular septum (canal):

endocardial cushion bergerak dari lateral ke arah tengah



saling mendekat satu sama lain

bersatu membentuk atrioventricular septum (canal) yang membagi lumen jantung menjadi atrium
dan ventricle

Pembentukan interatrial septum :

jaringan dari dinding atas primordial atrium turun menuju ke penyatuan endoardial cushion

membentuk septum primum

membagi atrium menjadi atrium kanan dan kiri secara tidak sempurna

terbentuk foramen primum

sel-sel pada bagian atas dari septum primum mengalami apoptosis

terbentuk foramen secundum

jaringan lain dari dinding atas primordial atrium turun kembali

membentuk septum secundum yang terletak disamping kanan septum primum

membagi atrium menjadi atrium kanan dan kiri secara tidak sempurna

terbentuk foramen ovale

foramen ovale akan tertutup setelah kelahiran

Pembentukan interventricular septum :


myocardium dari dinding bawah primordial ventricle naik menuju ke penyatuan endocardial
cushion

membentuk septum interventricular pars muscularis

membagi ventricle menjadi ventricle kanan dan kiri secara tidak sempurna

jaringan endocardial cushion turun menuju ke septum interventricular pars muscularis

membentuk septum interventricular pars membranosa

membagi ventricle menjadi ventricle kanan dan kiri secara sempurna

B. Pembentukan Pembuluh Darah


Pembuluh darah utama pada embrio adalah pembuluh yang membawa nutrisi ke
tubuh dan gas ketempat terjadinya respirasi. Vena vitelin dibentuk dari kumpulan sel-sel
mesoderm splanknik terjadi pulau-pulau darah kemudian berongga membentuk tabung
berdinding rangkap seperti hal nya pada jantung. Lapisan dalam sel-selnya memipih dan
menjadi endotelium dan sel-sel sebelahluar menjadi otot polos. Kelompok sel pulau darah
yang berada ditengah berdiferensiasi menjadi sel darah embrio. Sambil pulau darah
tumbuh, mereka lalu bersatu membentuk jaringan kapoler yang bermuara di kedua
pembuluh vitelin membawa makanan dan darah kedalam jantung yang baru dibentuk.
Pembentukan pembuluh darah dalam tubuh berlangsung sama seperti halnya
pembentukan darah ekstra-embrio pada kantung yolk. Hanya disini sel-selnya dari
mesenkim.Sel-sel darah dan kapiler berkembang di dalam mesoderm ekstra embrional
dari jonjot-jonjot dan tangkai penghubung. Dengan terus bertunasnya pembuluh ekstra-
embrional terbentuklah hubungan dengan pembuluuh darah mudigah, sehingga
menghubungkan mudigah dan plasenta.
Gambar 2. (A) sel‐sel mesenkim tidak yang tidak berdiferensiasi. (B) pembentukan pulau
pulau darah pulau‐pulau . (C) kapiler primitive
Sel-sel darah dan pembuluh darah intra-embrional termasuk tabung jantung dibentuk
dengan cara yang sama dengan pembuluh ekstra-embrional yakni dari sel-sel mesoderm yang
membentuk kelompok sel-sel angiogenetik yangmembentuk rongga karena bergabungnya
celah antar sel-sel. Yang terletak ditengah membentuk sel darah sederhana sedangkan sel
yang terletak di tepi yang bersatu membentuk pembuluh kecil.

Embriologi Pembuluh Darah

Lengkung Aorta
Ketika lengkung faring terbentuk pada minggun keempat dan kelima, setiap lengkung
mempunyai saraf cranial dan arterinya sendiri-sendiri. Arteri-arteri ini disebut sebagai lengkung-
lengkung aorta dan berasal dari sakus aortikus, bagian paling distal dari trunkus arteriosus.
Lengkung aorta terbenam di dalam mesenkim lengkung faring dan berakhir pada aorta dorsalis
kiri dan kanan. Lengkung faring dan pembuluh darah terbentuk berurutan dari cranial sampai
caudal, sehingga tidak semua lenkung dan pembukuh darah tersebut terdapay pada waktu yagn
bersamaan. Sakus aortikus ikut membentuk satu cabang untuk setiap kali terbentuk lenkung baru,
sehingga totalnya terdapat lima pasang arteri(lengkung kelima tidak pernah terbentuk/ terbentuk
tidak sempurna lalu mengalami regresi) yang kelimanya diberi angka I, II, III,IV, dan VI.(gambar
12.33)

Pemisahan trunkus arteriosus oleh septum aortikopulmonalis membagi saluran keluar


jantung menjadi aorta ventral dan arteri pulmonalis pada minggu kelima. Sakus aortikus
kemudian membentuk kornu kanan dan kiri, yang selanjutnya masing-masing membentuk arteri
brakiosefalika dan segmen proksimal lengkung aorta. (gambar 12.34, B dan C)
Pada hari ke-27, lengkung aorta pertama sudah menghilang (gambar 12.33). tetapi
sebagian kecil tetap menetap sebagai arteri maksillaris. Demikian pula, lengkung aorta kedua
akan segera menghilang juga. Bagian yang tersisa daru lengkung ini adalah arteri hioidea dan
arteri stapedia. Lenkung ketiga besar, lengkung keempat dan keenam sedang dalam proses
terbentuk. Meskipun lengkun keenam belum terbentuk , arteri pulmonalis primitive sudah
Nampak sebagai sebuah cabang besar (gambar 12.33, A)
Pada mudiagh usia 29 hari, lengkung aorta pertama dan kedua sudah menghilang
(gambar 12.33B). Lengkung ketiga, keempat, dan keenam menjadi pembuluh darah besar. Sakus
trukoaortikus telah terbagi sehingga lengkung keenam kinin berlanjut dengan trunkus
pulmonalis.
2. Anatomi Rongga Torak

Rongga toraks terdiri atas sternum, ribs, vertebra thorakal.


Toraks dibatasi oleh dua area yaitu:

1. Area yang di batasi di superior : Thoracic Inlet


Thoracic Inlet merupakan pintu masuk rongga toraks yang disusun oleh permukaan
ventral vertebra thorakal I (posterior), bagian medial dari iga 1 kiri dan kanan (lateral)
serta manubrium sternii (anterior)
2. Area yang dibatasi di inferior : Thoracic Outlet
Thoracic Outlet merupakan aea yang dibatasi oleh sisi ventral vertebra thorakal XII ,
lateral oleh batas bawah iga dan anterior oleh processus xiphoideus

Manubrium terbagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu manubrium superior , manubrium medius ,
manubrium posterior , manubrium anterior.

Mediastinum terletak antara paru kanan dan paru kiri dan merupakan daerah tepat organ – organ
penting toraks selain paru – paru (misalnya : jantung, aorta , arteri pulmonalis, vena
cava,esofagus , trakea , dll)
Sternum (garis tengah bagian anterior) memiliki beberapa bagian yaitu manubrium sternii,
korpu sternii, processus xiphoideus.

Titik paling atas sternum : Strenal Notch / Incisura Jugularis

Angulus Ludicivi : Tonjolan yang terjadi okelh karena pertemuan bagian kopus dan manubrium
sternii yang membentuk sudut

Processus Xiphoideus : ujung bawah yang lunak dari sternum

Rongga toraks terluar adalah iga (costae) merupakan tuang jenis osseokartilaginosa

Iga (costae) terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :


1. True ribs (ribs 1 – 7 ) : vertebrosternal ribs
2. False ribs (ribs 8 – 12) : a. Vertebrochondral ribs (ribs 8 – 10)
b. floating or vertebral ribs (ribs 11 – 12)

setiap costae terdiri dari caput (head), collum (neck), korpus dan memiliki 2 ujung yaitu
permukaan artikulasi vertebral dan permukaan artikulasi sternal.

Daerah pertemuan collum dan corpus dibagian posterior iga : tuberkulum

Tuberkulum terbagi menjadi bagian artikulasi dan bagian non artikulasi

Otot yang terdapat pada rongga toraks yaitu :

1. M. Intercostalis eksternus : otot yang bekerja pada saat inspirasi (udara masuk) sehingga
rongga toraks melebar
2. M. Intercostalus Internus : otot yang bekerja pada saat ekspirasi sehingga rongga torak
yang melebar dapat kembali ke ukuran semula.
3. M. Pectoralis
4. M. Transversus thoracis
5. M. Levatorescostarum

Lambung - berada pada bagian inferior dari rongga thorax

- berhubungan langsung dengan bagian pleura dextra dan sinistra


serta dengan perikardium

- bagian bawah diafragma dibungkus oleh : peritoneum

3. Anatomi jantung , pembuluh darah

JANTUNG

 Berupa suatu alat yang berongga

 Berbentuk : Pyramid

 Besar : sebesar tinju

 Berat : ● 280 – 340 gr ( o )


● 230 – 280 gr ( o +)

 Dasar : disebut basis

 Puncak : disebut Apex

BAGIAN-BAGIAN JANTUNG

Basis cordis

Bagian jantung sebelah atas yang

berhubungan dengan pembuluh-pembuluh

besar :

- Aorta ascendens

- A/V Pulmonales

- V. Cava Sup

Dibentuk oleh :

- Atrium sinistra

- Sebagian atrium dextra

Apex cordis

Bagian bawah jantung yang berbentuk


puncak kerucut tumpul

Dibentuk oleh :

- Bagian bawah unjung ventrikel sinistra &

dextra

- Tertutup oleh paru-paru dan pleura sinistra

- Proyeksi pada dinding thorax

R.I.C V kiri 8-9 cm linea didsternalis

Permukaan Jantung

Ada 3 permukaan :

1. Facies Sterno costalis

- permukaan yang menghadap kedepan

dan berbatasan dengan dinding depan

thorax

- dibentuk oleh :

- Atrium dextra + auricula

- ventricel dextra

- sebagian kecil ventricel sinistra

• Permukaan Jantung

2. Facies dorsalis /post

- permukaan jantung yang menghadap

kebelakang dan berbatasan dengan

mediastinum post

- dibentuk oleh :

- dinding atrium sinistra

- sebagian atrium dixtra


- sebagian kecil dinding ventrikel sinistra

3.Permukaan bawah jantung yang berbatasan dengan centrum tendinum diaphragma

Dibentuk oleh :

- dinding ventrikel sinistra

- sebagian kecil dinding ventrikel dextra

- bagian bawah atrium dextra

Sulcus

Alur-alur dipermukaan Jantung

Dipermukaan luar jantung terdapat 3 buah alur:

1. Sulcus Atrio Ventricularis (sulcus coronarius)

- letaknya sesuai dengan perbatasan antara

kedua atrium (sebelah atas) dengan kedua

ventrikel (sebelah bawah)

• Alur-alur dipermukaan Jantung

2. Sulcus Longitudinalis ant (Interventricularis

ant)

- terdapat pada facies sterno costalis

- mulai dari celah diantara akar A. Pulmonalis

dan Auricula sinistra sampai ke apex cordis

- merupakan batas antara kedua ventrikel

dari depan

• Alur-alur dipermukaan Jantung

3. Sulcus Longitudinalis post

- terdapat pada facies diaphragmatica


- mulai dari sulcus coronarius (sebelah

kanan muara V. Cava Inf) ke apex cordis

- merupakan batas antara kedua ventrikel

dari belakang

Sumbu Jantung

Garis yang menghubungkan pertengahan

basis cordis menuju pertengahan puncak

apex cordis

Didalam tubuh

Sumbu jantung ini berjalan miring

Didalam rongga thorax jantung :

1/3 bagian terdapat dikanan

2/3 terdapat dikiri

Dikanan bidang tengah terdapat :

- Atrium dextra (seluruhnya)

- Ventricel dextra (sebagian kecil)

- Atrium sinistra (sebagian kecil)

Dikiri bidang tengah terdapat :

- Ventricel dextra (sebagian besar)

- Ventricel sinistra (seluruhnya)

- Atrium sinistra (sebagian besar)

• Permukaan dalam ruang jantung

RUANG JANTUNG

I. Atrium Kanan
Terdiri atas :

1. Sinus Venarum Cavarum

merupakan rongga utama yang berada diantara muara kedua V. Cava dan Orificium atrio
ventriculus

2. Auricula

berupa suatu kantong buntu berbentuk daun telinga dan menonjol keluar dari atrium

Antara auricula – sinus venorum disebelah

luar terdapat :Sulcus terminalis

Disebelah dalam : Crista terminalis

Dinding dalam atrium diliputi oleh membran

yang mengkilat disebut : Endocardium

kecuali pada :

- Auricula

- Bagian depan sinus venarum cavarum

Disini terdapat bundelan otot disebut :

Mm. Pectinati

Permukaan dalam ruang jantung

Bagian penting pada permukaan dalam

atrium kanan :

1. Muara V. Cava Sup

terletak pada bagian atas post sinus venarum. Katup tidak ada

2. Muara V. Cava Inf

terletak dibagian bawah. (menghadap fossa ovalis. Mempunyai katup

3. Muara Sinus coronarius

terdapat antara V. Cava – foramen atrio – ventriculare


4. Foramina venarum cavarum

merupakan muara Vv Cordis Minima yang

langsung ke atrium kanan

5. Septum Interatriale

disini terdapat : Fossa ovalis, yang terletak antara muara V. Cava dan Sinus Coronarius.

Fossa ini mempunyai pinggir : Limbus fossa ovalis

• Permukaan dalam ruang jantung

II. Atrium Sinistra

- lebih kecil dari atrium kanan

- tebal : 3 mm

- terdiri atas :

1. ruang utama

tempat bermuara V.v. Pulmonalis

2. Auricula

Dinding dalam atrium kiri juga licin, kecuali pada auricula dan septum inter atriale

Pada auricula terdapat :

M. Pectinati

Pada septum inter atriale terdapat bundel

“Musculo Fibrosa”

• Permukaan dalam ruang jantung

Bagian penting :

1. Muara V.v. Pulmonalis

- banyaknya : 4 buah

- tidak mempunyai katup

2. Muara V.v. Cordis Minimae


tersebar didinding atrium

III. Ventrikel Dextra

- Bagian penting :

1. Orificium atrio ventricularis dextra

- merupakan hubungan antara atrium kanan –

ventrikel kanan

- bentuk oval, φ 4 cm, dikelilingi cincin fibrous yang kuat

- mempunyai katup : Valvula tricuspidalis terdiri atas

3 lembar ,sisi atrium dari cuspis licin, sisi ventrikel kasar

2. Orificium Pulmonalis

- tempat keluar darah dari ventrikel kanan

ke A pulmonalis

- terletak disebelah depan & kiri orificium

tricuspidalis

- mempunyai katup : Valvula semilunaris

pulmonalis

3. Trabecula carneae

Ada 3 type trabecula :

a. Sederhana

paling sederhana, berbentuk relief

b. Moderator band

berupa bundelan yang melingkar

Ujung satu melekat pada septum inter ventriculare, ujung lain melekat pada basis

M. Papillaris

c. M. Papillaris
bentuk seperti kerucut. Basis melekat pada ventrikel sedang puncak tempat lekat chorda
tendinae

IV.Ventrikel Sinistra

Bagian-bagian penting :

1. Orificium atrio ventricularis sinistra (orificium mitralis)

- merupakan hubungan antara atrium

kiri-ventrikel kiri

- bentuk oval, dikelilingi anulus fibrosus

- mempunyai katup : Valvula Bicuspidalis yang

mempunyai :2 cuspis

- chorda tendinae lebih tebal dan kuat

2. Orificium aorta

- merupakan tempat darah keluar dari

ventrikel kiri ke aorta

- bentuk bulat, tempat sebelah atas dan

kanan orificium mitralis

- mempunyai katup

3. Trabecula carneae

• Septum Interventriculare

• Merupakan dinding pemisah antara ventrikel kanan dan kiri

• Bentuk melengkung :

= sisi cembung kearah ventrikel kanan

= sisi cekung kearah ventrikel kiri

• Terdiri atas 2 bagian :

- septum membranaceum interventriculorum


terdiri dari jaringan fibrosa

- septum musculorum interventricularum

terdiri dari jaringan otot


VASKULARISASI
4. Anatomi kelenjar limfoid dan pembuluh limfe

Pembuluh limfatik terbentuk dari lapisan endotel vena. Terdapat beberapa


saluran utama dalam sistem limfatik yaitu ductus torasicus dan ductus limfaticus
kanan. Spesifikasi turunan limpaticus diatur oleh faktor transkripsi PROX1 yang
mengikat gen-gen pembuluh limfe dan menurunkan gen pembuluh darah. Sel
endotel tumbuh keluar dari vena yang sudah ada untuk memulai pertumbuhan
pembuluh limfe.

5. Histologi jantung , pembuluh darah dan kelenjar limfe

A. Jantung
1. Ruangan :

- Atrium dextra et sinistra

- ventrikel dextra et sinistra

2. Lapisan dinding :

- Endocardium

- Miokardium

- Epikardium

3. Struktur tambahan :

- Rangka fibrosa

- Valvula

- M. Papilaris

- Chordae tendineae

4. Sistem Konduksi
Penjelasan :

Lapisan dinding

A. Lapisan endocardium

Ciri - ciri histologi :

1. Sel endotel:

- poligonal gepeng

- berlanjut dengan endotel pembuluh darah

2. lapisan subendotel

- lapisan jaringan pengikat longgar tipis: fibroblas, serat kolagen dan sedikit
serat elatis

- lapisan jaringan pengikat padat tebal: lebih banyak serat elastis, dan sedikit
berkas otot polos

3. lapisan sub-endorkardial

- jaringan pengikat longgar

- mengandung pembuluh darah, saraf dan sistem konduksi jantung

- mengikat endokardium dengan miokardium

b. Lapisan Myokardium
Ciri - ciri histologis :

1. umum:

- lapisan paling tebal: otot-otot jantung

- sel kontraktil (utama)

- sel berfungsi konduksi

- anyaman serabut elastis di antara sel-sel otot jantung

2. dinding atrium

- terdapat anyaman serabut elastis antara berkas otot jantung

3. dinding ventriculus

- lebih tebal daripada dinding atrium

- sedikit serabut elastis

- trabeculae carneae : tonjolan-tonjolan berkasotot jantung ke dalam rongga

c. Lapisan epikardium

Ciri - ciri histologisnya :

- menempel pada myocardium

- permukan bebas ditutupi oleh selapis sel-sel mesotel

- di bawah mesotel: jaringan pengikat longgar tipis mengandung serabut


elastis, pembuluh darah (cabang pemb. darah jantung), ser. Saraf
Struktur Tambahan

a. Valvula

Ciri - ciri histologisnya :

1. Valvula tricuspidalis

ostium atrioventriculare dexter

2. Valvula bicuspidalis (mitralis)

ostium atrioventriculare sinister

3. Mikroskopis:

- lempeng jaringan pengikat (jaringan khondroid padat dengan sel-sel bulat)


yang berpangkal pada anulus fibrosus

- pada pangkal: myocardium masuk ke valvula

- myocardium sisi atrium lebih tebal dp sisi vent

- kedua permukaan dilapisi oleh endocardium

- endocardium sisi atrial lebih tebal dp sisi vent

- pada tepi bebas ketiga lapisan ini bertemu


b. Musculus Papilaris

Ciri - ciri histologisnya :

1. bentuk:

- tonjolan kedalam dinding ventrikel menyerupai kerucut

- puncak kerucut terdapat benang-benang chordae tendineae menuju tepi


bebas valvula

2. lokasi:

- pada beberapa tempat permukaan dalam dinding ventriculus dexter et


sinister

- mikroskopis

lanjutan myocardium : otot jantung

permukaan bebas dilapisi oleh endocardium tipis

c. Chorda tendinae

Ciri - ciri histologisnya :

1. Bentuk:

- benang-benang

menghubungkan puncak m. papillaris dan tepi valvula

2. Mikroskopis

- jaringan pengikat padat

- diselubungi oleh endotel


Sistem Konduksi

1. Nodus sinoatrialis

- tempat: batas atrium dexter dan v. cava superior

- ukuran: 1 cm x 3-5 mm

- mikroskopis: anyaman padat serabut purkinje

- fungsi: pace maker, awal dari impuls dan mengaktifkan otot-otot atrium

2. Tractus Internodus: menghubungkan nodus - nodus atrioventricularis

3. Tractus Atrioventricularis his

- menembus trigonum fibrosum : ke apex cordis

- dalam lamina subendocardium

- cabang berkas kiri : berkas posterior dan berkas anterior

- cabang berkas kanan

4. Sistem purkinje : sel purkinje (modifikasi otot jantung)


B. Sistem Pembuluh Darah
- Arteri

- Vena

- Penghubung arteri dan vena : Metarteriola, Kapiler, Kapiler glomerulus, dan


Anastomosis arterivenosa

- Pembuluh darah bentuk khusus : sinus venosus

Struktur umum pembuluh darah :

1. Tunica intima

lapisan dalam yang ditutupi oleh sel endotel

2. Tunica media

lapisan tengah

3. Tunica adventitia

lapisan luar

4. Mikroskopis

- dinding arteria berbeda dengan vena


- tergantung pada diameter pembuluh darah

Pembuluh darah :

A. Arteri

Dibagi jadi 3 bagian :

1. Arteri besar

- Mikroskopis dinding

a. Tunica intima : endotel dan lapisan sub-endotelial

Lapisan sub endotel :

- jaringan pengikat longgar, kadang-kadang sel otot polos

- sedikit serabut kolagen, elastis dan fibroblas

b. tunica media

- membrana elastica interna

- 40 - 70 lembar lamina elastica

- celah-celah diisi: sel otot polos, fibroblas, serat kolagen,

- membrana elastica externa (tipis)

c. tunica adventitia (tipis)

- jaringan pengikat , serabut kolagen memanjang, vasa vasorum

- contoh:

aorta, a. subclavia, a. anonima, a. carotis communis, a. Subclavia


2. Arteri sedang

Ciri - ciri mikroskopiknya :

a. Tunica intima

- endotel

- lapisan subendotel: jaringan pengikat dengan kadang-kadang sedikit sel-sel


otot polos

- membrana elastica interna : mencolok (bergelombang)

b. tunica media

- lapisan jaringan otot polos dapat mencapai: 40 lap.

- di antara lapisan otot polos terdapat lapisan elastis bercampur serat


retikuler

- otot polos : tersusun melingkar

- membrana elastica externa

c. tunica adventitia

- mungkin lebih tebal daripada tunica media

- serat-serat elastis, kolagen memanjang, fibroblas

3. Arteriol
Ciri ciri mikroskopiknya :

a. Tunica intima

- endotel

- lamina basalis tipis

- lapisan sub-endotelial tipis dengan ser. elastis dan retikuler

- membrana elastica interna tipis

b. Tunica media

paling banyak 2 lapis otot polos melingkar

c. Tunica adventitia

jaringan pengikat longgar tipis

B. Vena

a. Ciri :

- mengangkut darah ke jantung

- jumlah lebih besar daripada arteria

- mendekati jantung diameter makin besar

- biasanya berada di dekat arterinya

- ketebalan dinding lebih tipis dengan valvula

- biasanya pada sediaan dalam kondisi kolaps


b. klasifikasi:

- vena besar

Ciri - ciri mikroskopiknya :

a. Tunica intima

- endotel

- jaringan pengikat sangat tipis

b. tunica media

- tidak berkembang dengan baik

- seringkali tidak ada

c. tunica adventitia

- merupakan bagian utama dari dinding

- jaringan pengikat: serabut elastis dan serabut kolagen yang memanjang

- terutama mengandung serabut otot polos memanjang

contoh: vena cava, vena portae, v. lienalis.

- vena sedang

Ciri - ciri mikroskopik :

a. Tunica intima (tipis)

- sel endotel

- jaringan pengikat tipis sedikit serabut elastis


b. tunica media (lebih tipis daripada arteri sedang)

- terutama sel otot polos sirkuler

- otot polos : dipisahkan ser. kolagen memanjang sedikit fibroblas

c. tunica adventitia (lebih tebal daripada tunica media)

- jaringan pengikat longgar dengan berkas tebal serabut kolagen


memanjang dan anyaman serabut elastis

- bagian dalam sering ada berkas sel-sel otot polos memanjang

- vena kecil = venula

Ciri - ciri mikroskopik :

- Menerima darah dari kapiler

- Dinding:

a. Tunica intima

- endotel

- jaringan pengikat, beberapa sel otot polos, makin besar -


diameter: sel-sel makin rapat

b. Tunica media

- satu atau beberapa lapis sel-sel otot polos

c. Tunica adventitia

- fibroblas dan serabut tipis elastis dan kolagen memanjang

- Sifat : permeabilitas cukup tinggi

c. dinding
- tunica intima

- tunica media

- tunica adventitia

C. Kapiler

1. Kapiler kontinyu

a. Struktur:

- sel endotel tidak berfenestra

- sel endotel memiliki gelembung pinositik

- berfungsi : transpor makromolekul

b. penyebaran:

- jaringan otot

- jaringan pengikat

- kelenjar eksokrin

- jaringan saraf: sawar darah-otak

2. Kapiler berfenestra
a. kapiler berfenestra dengan diafragma

- fenestra pada sitoplasma endotel : 60-80 nm

- difragma menutupi fenestra: lebih tipis dari membran sel

- lamina basalis utuh

- transportasi cepat , terdapat pada: ginjal, usus, kelenjar endokrin

b. kapiler berfenestra tanpa diafragma (kapiler glomerulus)

fenestra tanpa diafragma

- lamina basalis tebal

- khas untuk filtrasi darah pada glomerulus ginjal

Organ limfoid
- termasuk sistem limforetikuler

- merupakan organisasi histologis sistim imun tersusun sebagai jaringan dan organ

- terdiri dari:

1. sel-sel:

- fagosit mononuklear

- granulosit

- trombosit

- limfosit

2. jaringan:
- timus

- limfonodus

- lien

- galt

- malt

klasifikasi :

1. organ limfoid primer

tempat limfosit diproduksi (limfopoeisis)

organ limfoid primer

- sum-sum tulang

- timus

2. organ limfoid sekunder

tempat antigen berinteraksi sel-sel atau sel- antigen : respon imun


organ limfoid sekunder

- limfonodus

- lien

- galt

- malt

TIMUS

- terdapat pada mediastinum superior anterior, di depan pangkal pembuluh darah


pada jantung
- terdiri dari 2 lobus dengan berat : 30 - 40 gram

- dibungkus oleh kapsul jaringan pengikat tipis , masuk ke lobus sbg septum

septum membagi lobus menjadi lobulus ( 0,5 - 2 mm) yang terdiri dari cortex dan
medula

- fungsi:

perkembangan limfosit menjadi limfosit t yang imunokompeten

melepaskan limfosit t ke dalam peredaran darah untuk menuju jaringan limfoid


sekunder

Histologi :

A. Cortex thymus

- lebih gelap karena dipadati sel-sel

- komponen sel :

1. sel limfosit (timosit)sel retikuler

- komponen utama sel (limfosit t)

- mengisi celah-celah antara sel retikuler

- diferensiasi terjadi dalam perjalanan ke medula

- hanya 1% yang menjadi limfosit t mature

2. sel retikuler stelata

- mempunyai beberapa tonjolan panjang


- membentuk anyaman 3 dimensional yang dihubungkan oleh desmosom

- berasal dari lapisan epitel entoderm

- sitoplasma asidofil

3. sel sel makrofag

- jumlah sedikit

- membersihkan sisa-sisa sel yang mati

B. Medulla thymus

- lebih terang daripada cortex karena hanya mengandung sedikit sel

- komponen sel

1. sel limfosit (timosit)

- ukuran lebih kecil dibandingkan dengan timosit pada cortex

- jumlah sedikit

- sitoplasma banyak, ribosom sedikit

2. sel retikuler (bentuk bervariasi)


- stelat

- bulat

- gepeng, tersusun konsentris membentuk corpusculum hassalli , sel di tengah


mengalami degenerasi / kalsifikasi

- ukuran lebih besar, dengan tonjolan banyak

3. sel makrofag

LIMFONODUS

- Bentuk:

ovoid gepeng seperti ginjal, dengan bagian convex dan hilus

terdiri dari cortex dan medula

- ukuran: diameter: 1 mm - 25 mm

- jumlah: ribuan

- lokasi: tersebar seluruh tubuh, sebagian besar sepanjang pembuluh darah

Histologi :
- capsul: jaringan pengikat , masuk ke parenchimtrabekula

- permukaan konveks: vasa lymphatica afferentia

- hilus: vasa lymphatica efferentia, arteria, vena

- cortex:

- jaringan limfoid padat membentuk nodulus lymphaticus

- jaringan limfoid difus dilintasi sinus limfaticus

- medulla :

- jaringan limfoid difus

- dilintasi sinus limfaticus

Aliran limfe

- Dari jaringan masuk melalui vasa afferentia

- sinus lymphaticus:

- sinus subcapsularis

- sinus trabecularis/ sinus intermedialis

- sinus medullaris

- keluar melalui vasa lymphatica efferentia pada hilus

TONSILLA PALATINA

- Bentuk: ovoid

- Letak: diantara arcus glossopalatina dan arcus pharyngo-palatina


- Permukaan bebas:

- membrana mucosa lanjutan dinding rongga mulut

> epitel gepeng berlapis tanpa keratinisasi

> lamina propria jaringan pengikat tipis penuh limfosit

- Capsula

- jaringan pengikat padat memisahkan organ lain

> melanjutkan menjadi septa

- Tampilan:

- membrana mucosa membentuk beberapa crypta (10-20)

- lamina propria tipis penuh dengan jar. limfoid

- jaringan limfoid padat setebal 1 - 2 mm dengan nodulus lymphaticus tersusun


sepanjang crypta

- Crypta: bermuara kelenjar yang berada di luar t. palatina

LIEN

PULPA ALBA

tampilan:

- sebagai pulau- pulau jaringan limfoid dalam pulpa rubra


- struktur:

- dimulai sebagai jaringan limfoid yang mengelilingi arteri semenjak


meninggalkan trabecula yang disebut sebagai pals = periarterial lymphoid
sheath

- sepanjang pals terdapat nodulus lymphaticus dengan centrum germinativum


yang mendesak ke samping a. centralis

- jaringan limfoid:

- nodulus lymphaticus terutama dihuni limfosit b

- pals: terutama dihuni oleh limfosit t

- dikelilingi oleh zona marginalis dari pulpa rubra

- stroma: sel retikuler dan serabut retikuler

- sel bebas: sel makrofag dan limfosit

PULPA RUBRA

- Struktur umum:

jaringan limfoid (chorda lienalis) yang ditembusi oleh anyaman sinus venosus

- Chorda lienalis

- Unsur sel

> sel retikuler, limfosit dan sel-sel darah lain

> sel makrofag

- Unsur serabut

> anyaman serabut retikuler lanjutan dari serabut kolagen dari trabecula

- zona marginalis
- daerah peralihan pulpa alba dengan pulpa rubra

- mempunyai aktivitas imunologik terutama dihuni oleh limfosit t

- mengandung sinus venosus kecil

- menerima darah dari arteri, memberikan limfosi


6. Aktivtas elektrik jantung

JANTUNG ADA 2 SISTEM SIRKULASI :

1. SIRKULASI PULMONAL

2. SIRKULASI SISTEMIK

Atrium kanan menerima darah dari vena cava inferior, vena cava superior dan
sinus coronaius. Darah mengalir ke ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis dan
selanjutnya ke paru paru melewati arteri pulmonalis dan melalui katup pulmonal,
darah yang masuk ke paru paru mengambil O2 dan melepaskan Co2 , dan darah
kembali ke jantung melalui 4 buah vena pulmonalis menuju atrium kiri dan
mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis
Darah dari ventrikel kiri dipompa keluar menuju seluruh tubuh melalui katup
aortic dan pembuluh darah aorta dan mengantarkan darah keseluruh tubuh dan
kembali lagi melalui vena menuju vena cava superior dan vena cava inferior dan
kemudian ke atrium kanan.

Ventrikel berkontraksi disebut systole,sedangkan ventrikel relaksasi disebut


diastole (pengisian darah ke ventrikele)

 sel dalam jantung kita ada 2

1. sel kontraktil

sel kontraktil adalah sel yang terbesar penyusun otot jantung yaitu 99% . sel ini
berkontraksi sebagai respon dari stimulus pace maker dan berperan dalam
pemompaan darah.

2. sel autoritmik

sel auto ritmik adalah sel yang memiliki jumlah yang sangat sedikit yaitu 1 % dari
keseluruhan sel penyusun otot jantung,sel autoritmik ini berperan dalam
menghasilkan impuls listrik secara mandiri (pacemaker). Yang mana sifat sel
autoritmik ini adalah

 otomatis yaitu kemampuan menghasilkan impuls secara spontan


 ritmis yaitu keteraturan membangkitkan impuls
 daya penerus yaitu kemampuan untuk mengahntarkan impuls
 peka rangsang yaitu kemampuan berespons terhadap rangsang

susunan sel autoritmik ini adalah

 SA node
 AV node
 Berkas HIS
 Serat purkinje

Mekanisme dari penghantaran impuls ini adalah

 Depolarisasi atrium
SA node terangsang secara spontan, gelombang depolarisasi menyebar kea
rah luar menuju miokardium atrium ( kiri dan kanan ), sel-sel miokardium
atrium terdepolarisasi dan kedua atrium berkontraksi
 Masa jeda memisahkan atrium dan ventrikel
Gelombang depolarisasi sampai di suatu sawar/barie yang terdapat AV node,
dan AV node memperlambat konduksi agar atrium menyelesaikan
kontraksinya sebelum ventrikel berkontraksi
 Depolarisasi ventrikel
1/10 detik gelombang pendepolarisasi lepas dari AV node dengan cepat
menjalar turun di ventrikel sepanjang berkas HIS sampai ke serabut
purkinje, miokardium ventrikel kiri dan kanan terdepolarisasi dan ventrikel
berkontraksi
 Repolarisasi
Setelah miokardium berdepolarisasi , sel- sel tersebut mengalami periode
refakter yang singkat dan selama periode-periode ini sel sel tersebut kebal
terhadap rangsangan berikutnya.dan sel sel mengalami repolarisasi

7. Dasar pemeriksaan EKG

A. Kelistrikan, lead dan rekaman

Elektrokardiogram (EKG) adalah serangkaian gambaran yang mencerminkan aktivitas listrik


jantung, ilmunya disebut elektrokardiografi. Dari gambaran EKG inilah kita bisa mengetahui
normal atau tidaknya aktivitas jantung. Jika aktivitas jantung tidak normal dapat menujukan
ketidaknormalan jantung juga.

Gambaran dari mesin yang merekan aktivitas listrik jantung dan kemudian mencektaknya
pada kertas atau monitor dalam bentuk gambar atau grafik. Mesin EKG merekan listrik jantung
melalui kabel kabel yang disebut elektrode. Elektrode-elektrode tersebut dipasang pada 10
bagian tubuh tertentu. Setelah merekan listrik jantung, mesein akan mencetaknya diatas kertas
atau monitor.

Jika dicetak dengan kertas secara lengkap, kita bisa lihat bahwa gambaran yang tercetak
terdiri dari 12 bagian. Bagian tersebut disebut Lead. Masing-masing dari 12 lead tersebut
memiliki nama, yaitu: I, II, III, aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5, V6. Ini digunakan untuk
melihat jantung dari 12 sisi yang berbeda: atas-bawah, kiri-kanan, depan-samping. Jadi dengan
12 lead tersebut, kita seakan-akan dapat melihat jantung secara 3 dimensi. Semakin lengkap
gambaran dan sudut pandang yag digunakan akan mendapatlan informasi tentang jantung secara
lengkap pula. Beberapa catatan yang paling dasar yang harus dipahami dahulu sebelum
membaca EKG adalah:

 Grafik EKG dibentuk oleh gelombang listrik yang mengalir melalui serabut syaraf
khusus yang ada pada jantung

 Listrik tersebut dibentuk oleh Nodus Sinuatria sebagai sumber primer dan nodus
atrioventrikuler sebagai cadangan listrik sekunder tetapi listrik jantung dapat pula
dibentuk oleh bagian lain dari jantung

 Gelombang P dibetuk oleh aliran listrik berasal dari nosud SA di atrium seddangkan
kompleks QRS terbentuk oleh aliran listrik di ventrikel. Sedangkan PR interval
terbentuk ketika aliran listrik tersebut melewati bundle His. Gelombang T terbentuk
ketika terjadi repolarisasi jantung

 Arah aliran listrik ini mengarah ke apexjantung dan sejajar sumbu jantung
 Setiap Lead memandang aliran listrik jantung dari sudut pandang yang berbeda, Maka
untuk mengetahui letah kelainan, perlu diperhatikan leadmana yang mengalami kelainan
dan dari sudut pandang mana lead tersebut melihat jantung

B. Mengenal kertas EKG

Kotak kecil berukuran 1x1 mm. Pada setiap 5x5 kotak kecil membentuk 1 kotak besar. Jika
diamati, kotak besar akan tampak jelas karena biasanya dicetak dengan garis kotak yang lebih
tebal. Normalnya kecepatan berjalan kertas EKG adalah 25mm/detik. Pada keadaan ini, secara
horizontal 1 kotak kecil panjang kertas senilai 0,04 detikm 1 kotak besar senilai 0,20 detik.

Ukuran sangat penting dalam membaca EKG, karena normal tidaknya gelombang EKG
dapat dilihat dari ukuran ini. Kecepatan berjalan kertas dapat dipercepat atau diperlambat untuk
kebutuhan tertentu. Perubahan kecepatan akan merubah tolok ukur normal tidaknya EKG yang
tercetak. Secara vertikal tinggi kotak merepresentasikan voltase listrik jantung. Ke atas 1 kotak
kecil senilai dengan 0,1 mV, oleh karena itu tinggi 10 kotak kecil (2 kotak besar) senilai dengan 1
mV. Ini berguna untuk mengukur voltase listrik yang dihasilkan jantung. Cetakan EKG terdiri
dari 12 bagian dari sumber yang berbeda, disebut Lead.
Lead lebih akurat untuk melihat kelainan jantung di High-laterak. II, III, aVF melihat
jantung dari bawah (60º, 120º , dan 90º). Lead ini lebih akurat untuk melihat kelainan jantung
yang terjadi di inferior. Kelainan ini dimaksud dengan infark. Perbedaan mencolok terdapat di
leadV1 dan V6 karena V1 melihat jantung dari sebelah kanan, V6 dari sebelah kiri

C. MENGENAL GELOMBANG, INTERVAL DAN SEGMEN

Keterangan dari gambar tersebut adalah:

1. Gelombang P:

a. Gelombang yang tampak pertama

b. Bentuk melengkung kecil keatas

c. Menunjukan depolarisasi atrium

d. Kelainan gel P yaitu kelainan atrium

2. Interval PR:

a. Jarak antara gelombang P dan permukaan kompleks QRS

b. Untuk mengukur waktu perjalanan depolarisasi dari atrium ke ventrikel

c. Normalnya= 0,12 - 0,22 detik

3. Interval QRS:
a. Tiga defleksi yang mengikuti gelombang P

b. Mengindikasikan depolarisasi (dan kontraksi) ventrikel

c. Gelombang Q : defleksi negatif pertama setelah P

d. Gelombang R : defleksi positif pertama setelah P

e. Gelombang S : defleksi negatif pertama setelah R

f. Normalnya kurang dari 0,12 detik

4. Segmen ST:

a. Jarak antara gelombang S dan permulaan gelombang T

b. Menunjukan repolarisasi ventrikel

5. Gelombang T:

a. Gelombang lengkungan ke atas yang mengikuti QRS

b. Menunjukan repolarisasi ventrikel

6. Interval QT

a. Permulaan QRS hingga akhir T

b. Menunjukan aktivitas ventrikel total

7. Gelombang U

a. Gelombang kecil yang mengikuti T

b. Mudah terlihat pada denyut jantung yang pelan

c. Beberapa referensi menyatakan gelombang ini menunjukan repolarisasi serat purkinje

8. Kelainan Kongenital Jantung

Kelainan kongenital jantung merupakan wujud semasa atau sebelum kelahiran atau semasa
dalam kandungan dan termasuk didalamnya ialah kelainan jantung.

Penyakit jantungan kongenital merupakan abnormalitas dari struktur dan fungsi sirkulasi jantung
pada semasa kelahiran . malformasi kardiovaskular kongenital tersebut berasal dari kegagalan
perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin.
Faktor yang mempengaruhi malformasi kongenital jantung :

a. Faktor genetik
b. Faktor lingkungan

Klasifikasi penyakit jantung bawaan :

a. Penyakit jantung bawaan sianotik


b. Penyakit jantung bawaan asianotik

1. Penyakit jantung bawaan sianotik


Merupakan kelainan struktur dan fungsi jantung sehingga mmengakibatkan seluruh darah
balik ke vena sistemik yang mengandung darah rendah oksigen kembali beredar ke
sirkulasi sistemik yang menimbulkan gejala sianosis.
a. Penyakit jantung bawaan sianotik dengan vaskularisasi paru berkurang
1. Tetralogi fallot (TF)
Kelainan yang terdiri dari kombinasi 4 komponen yakni defek septum ventrikel
(VSD) , over-riding aorta, stenosis pulmonal, dan hhipertensi ventrikel kanan.
Seorang pengidap TF akan mudah merasa lelah dan sesak nafas.
2. Atresia pulmonal
Disebabkan oleh gagalnya proses pertumbuhan kutub pulmonal sehingga tidak
terdapat hubungan antara ventrikel kanan dengan arteri pulmonal.
b. Penyakit jantung bawaan sianotik dengan vaskularisasi paru bertambah\
1. Transposisi arteri besar
Terjadinya perubahan posisi aorta dan arteri pulmonalis yakni aorta keluar dari
ventrikel kanan sedangkan arteri pulmonalis keluar dari ventrikel kiri.

2. Penyakit jantung bawaan asianotik


Kelainan struktur dan fungsi jantung yang dibawa sejak lahir , kelainan ini tergantung
pada ada dan tiadanya pirau ( kelainan berupa lubang pada sekat pembatas antar
jantung ).

1. Penyakit jantung bawaan asianotik dengan aliran pirau dari kiri ke kanan.

a. Atrial septal defect ( ASD)


Kelainan akibat adanya lubang pada septum intertitial yang memisahkan atrium
kiri dan kanan.
b. Ventrikular septal defect ( VSD)
Kelainan berupa lubang / celah pada septum diantara rongga ventrical akibat
kegagalan penyambungan sekat interventricular.
c. Duktus arteriosus paten (PDA)
Kelainan akibat duktus arteriosus yang tetap membuka setelah bayi lahir
( kebanyakan terjadi pada kasus bayi lahir prematur ).
2. Penyakit jantung bawaan asianotik tanpa pirau.
a. Stenosis pulmonal
Adanya obstruksi pada jalan keluar ventrikel kanan dan cabang-cabangnya.
b. Stenosis aorta
Kelainan pada katup aorta.
c. Koarktasio aorta
Kelainan jantung non sianotik yang paling banyak menyebabkan gagal jantung
pada bayi diminggu pertama kelahiran.

Kelainan jantung pada umumnya :

1. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai
130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa
memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya
berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.
2. Aritmia

Aritmia adalah masalah pada irama jantung ketika organ tersebut berdetak terlalu cepat, terlalu
lambat, atau tidak teratur. Aritmia terjadi karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak
jantung tidak bekerja dengan baik. Jenis-jenis aritmia yang paling umum dijumpai antara lain:

 Bradikardia. Kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat atau tidak teratur.
 Blok jantung. Kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat dan bisa menyebabkan
seseorang pingsan.

 Takikardia supraventrikular. Kondisi ketika jantung berdenyut cepat secara tidak


normal.

 Fibrilasi atrium. Kondisi ketika jantung berdetak sangat cepat, bahkan pada saat sedang
beristirahat.

 Fibrilasi ventrikel. Jenis aritmia yang dapat menyebabkan penderitanya kehilangan


kesadaran atau kematian mendadak akibat detak jantung yang terlalu cepat dan tidak
teratur.
2. Atheroschlerosis
Aterosklerosis adalah penyempitan dan penebalan arteri karena penumpukan plak
pada dinding arteri. Penumpukan plak tersebut terjadi saat lapisan sel pada dinding dalam
arteri (endothelium) yang bertugas menjaga kelancaran aliran darah mengalami
kerusakan.

Plak yang menyebabkan aterosklerosis terdiri dari kolesterol, zat lemak, kalsium,
dan fibrin (zat dalam darah). Plak dapat terbawa aliran darah hingga menyebabkan
penyumbatan, atau membentuk bekuan darah pada permukaan plak. Hal tersebut
menyebabkan peredaran darah dan oksigen dari arteri ke organ tubuh terhambat.

Anda mungkin juga menyukai