Sistem Organ II
Kelompok 16 C
Rajib Alfikri
Asyifa Delfilaura
Adhima Indriyani
PADANG, 2018
Modul 1 : Gara Gara Smartwatch
Hengky, 17 tahun aktif berolahraga dan bersosialisasi. Ia diberi ayahnya jam tangan yang
bisa terus menerus mendeteksi denyut nadi dan menghitung kalori yang terpakai. Melalui
gawai ini ia mengetahui bahwa denyut nadinya sepanjang hari berkisar pada 72-80 kali/menit,
dan kadang 90 kali/ menit, sedangkan waktu tidur 58-67 kali/menit. Gawainya itu mendeteksi
nadinya 120-180 , dengan penggunaan kalori sampai 300 Kkal dalam 40 menit berolahraga. Ia
mengetahui denyut nadi sangat cepat ketika marah atau cemas , dan rendah ketika bersantai.
Sebagai siswa SMA yang berbakat ia mengetahui ada empat rongga di jantung dengan
sekat-sekatnya, dan empat pembuluh besar yang berhubungan dengan rongga tersebut. Rongga
dan pembuluh besar itu ecara mikroskopis teridiri dari beberapa lapis. Jantung dan pembuluh
darah besar tersebut dilingkupi oleh rongga torak. Hengky juga heran mengapa aliran darah dari
aorta ke kepala dan anggota atas tidak sama antara sisi kiri dan kanan. Ia membaca bahwa aliran
listrik menyebar sangan cepat dari serambi kanan ke seluruh jantung, namun kenapa jantung
tidak berdenyut serentak. Seorang mahasiswa kedokteran memberinya perjelasan berupa grafik
rekaman listrik jantung. Gelombang P, Q, R ,S dan T, interval P Q, dan S T benar benar
membuatnya semakin penasaran.
Hal lain yang membuatnya penasaran adalah aliran getah bening, yang mengalir ke vena
subklavia kiri bersama protein, namun jumlahnya tidak sama antara kiri dan kanan. Lantas, apa
pula peran begitu banyaknya kelenjar yang hadir di sepanjang pembuluh tersebut. Kabarnya
kalau kelenjar ini meradang dan tersumbat bisa berakibat terjadinya penyakit kaki gajah.
Dia membaca pula akan sekat yang bocor antara rongga kiri dan kanan jantung,
bercampurnya darah yang penuh CO2 dengan darah yang baru diisi dengan O2, atau adanya
jantung yang letaknya terbalik karena berada di kanan. Ia bertekad untuk meneruskan pendidikan
di bidang kedokteran nantinya.
Bantulah Hengky memahami hal-hal yang membuatnya pusing itu.
Step 1 : Terminologi
Histologi
Aktivitas elektrik
jantung
EKG
Step 5 : LO
Pada hari ke-21, akibat embrio yang melipat secara lateral, kedua endocardial tube saling
mendekat satu sama lain dan bersatu membentuk tabung tunggal yang disebut primitive
heart tube.
Bersamaan dengan penyatuan endocardial tube, terbentuk 3 lapisan jantung, yaitu :
1. Endocardium membentuk lapisan di bagian dalam jantung
2. Myocardium mesoderm di sekeliling tabung endocardium berangsur-angsur menebal
membentuk myocardium yang membentuk dinding otot
3. Epicardium sel-sel mesotel dari daerah sinus venosus bermigrasi ke atas jantung
membentuk epicardium yang melapisi bagian luar jantung
Pada hari ke-22, primitive heart tube berkembang menjadi 5 regio yang berbeda dan mulai
memompa darah (mulai berfungsi). Sesuai dengan aliran darah, dari ujung kaudal ke ujung
cranial, kelima regio itu adalah :
1. Sinus venosus : - menerima darah dari seluruh vena pada embrio
- kontraksi jantung dimulai pada regio ini, kemudian diikuti oleh regio
lainnya secara berurutan
- berkembang menjadi atrium kanan, coronary sinus, sinoatrial (SA)
node, vena cava superior, dan vena cava inferior
2. Atrium berkembang menjadi atrium kanan dan kiri
3. Ventricle berkembang menjadi ventricle kiri
4. Bulbus cordis berkembang menjadi ventricle kanan
5. Truncus arteriosus berkembang menjadi ascending aorta dan pulmonary trunk
Pada hari ke-23, primitive heart tube memanjang. Akibat bulbus cordis & ventricle tumbuh
lebih cepat dari pada regio lainnya, dan akibat atrial & venous end dari tabung dibatasi oleh
pericardium, primitive heart tube mulai berputar dan melipat. Bagian cranial bergerak ke arah
ventral, kaudal, dan kiri. Sedangkan bagian kaudal beregak ke arah dorsal, cranial, dan
kanan. Pertama-tama, heart tube berbentuk seperti huruf U, kemudian menjadi berbentuk
huruf S. Pergerakan ini berakhir pada hari ke-28, dan pergerakan ini menentukan posisi akhir
atrium dan ventricle.
Perkembangan selanjutnya adalah pembentukan septum & katup jantung untuk membentuk 4
ruang jantung.
Pembentukan sekat jantung terjadi antara hari ke-27 dan hari ke-37, dan selesai pada akhir
minggu ke-5.
Cara pembentukan sekat :
1. 2 massa jaringan yang sedang tumbuh aktif saling mendekat hingga menjadi satu,
sehingga membagi lumen menjadi 2 saluran yang terpisah.
2. Pertumbuhan aktif 1 massa jaringan saja yang terus meluas hingga mencapai sisi lumen
diseberangnya.
3. Segaris kecil jaringan di dinding atrium atau ventricle gagal tumbuh, sedangkan daerah di
kanan-kirinya meluas dengan cepat, maka akan terbentuk sebuah rigi yang sempit di
antara kedua bagian yang sedang meluas tersebut. Nantinya rigi tersebut akan
membentuk sekat, namun sekat semacam ini tidak memisahkan 2 rongga secara
sempurna.
Pada hari ke-28, lapisan endocardium menebal membentuk endocardial cushion yang akan
membentuk atrioventricular canal, interatrial septum, dan interventricular septum.
Pembentukan katup jantung :
Setelah endocardial cushion bersatu, masing-masing atrioventricular canal dikelilingi oleh
proliferasi setempat jaringan mesenkim. Jaringan mesenkim tersebut berproliferasi
membentuk katup, yang menempel pada dinding ventricle melalui tali-tali otot yang nantinya
akan berdegenerasi diganti jaringan ikat padat dan dibungkus endocardium.
Katup yang terbentuk adalah katup bicuspid (mitral) pada atrioventricular canal kiri, dan
katup tricuspid pada atrioventricular kanan.
Selain itu, pada truncus arteriosus akan tampak tonjolan-tonjolan kecil yang nantinya akan
membentuk katup semilunaris.
jaringan dari dinding atas primordial atrium turun menuju ke penyatuan endoardial cushion
↓
membentuk septum primum
↓
membagi atrium menjadi atrium kanan dan kiri secara tidak sempurna
↓
terbentuk foramen primum
↓
sel-sel pada bagian atas dari septum primum mengalami apoptosis
↓
terbentuk foramen secundum
↓
jaringan lain dari dinding atas primordial atrium turun kembali
↓
membentuk septum secundum yang terletak disamping kanan septum primum
↓
membagi atrium menjadi atrium kanan dan kiri secara tidak sempurna
↓
terbentuk foramen ovale
↓
foramen ovale akan tertutup setelah kelahiran
Lengkung Aorta
Ketika lengkung faring terbentuk pada minggun keempat dan kelima, setiap lengkung
mempunyai saraf cranial dan arterinya sendiri-sendiri. Arteri-arteri ini disebut sebagai lengkung-
lengkung aorta dan berasal dari sakus aortikus, bagian paling distal dari trunkus arteriosus.
Lengkung aorta terbenam di dalam mesenkim lengkung faring dan berakhir pada aorta dorsalis
kiri dan kanan. Lengkung faring dan pembuluh darah terbentuk berurutan dari cranial sampai
caudal, sehingga tidak semua lenkung dan pembukuh darah tersebut terdapay pada waktu yagn
bersamaan. Sakus aortikus ikut membentuk satu cabang untuk setiap kali terbentuk lenkung baru,
sehingga totalnya terdapat lima pasang arteri(lengkung kelima tidak pernah terbentuk/ terbentuk
tidak sempurna lalu mengalami regresi) yang kelimanya diberi angka I, II, III,IV, dan VI.(gambar
12.33)
Manubrium terbagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu manubrium superior , manubrium medius ,
manubrium posterior , manubrium anterior.
Mediastinum terletak antara paru kanan dan paru kiri dan merupakan daerah tepat organ organ
penting toraks selain paru paru (misalnya : jantung, aorta , arteri pulmonalis, vena
cava,esofagus , trakea , dll)
Sternum (garis tengah bagian anterior) memiliki beberapa bagian yaitu manubrium sternii,
korpu sternii, processus xiphoideus.
Angulus Ludicivi : Tonjolan yang terjadi okelh karena pertemuan bagian kopus dan manubrium
sternii yang membentuk sudut
Rongga toraks terluar adalah iga (costae) merupakan tuang jenis osseokartilaginosa
setiap costae terdiri dari caput (head), collum (neck), korpus dan memiliki 2 ujung yaitu
permukaan artikulasi vertebral dan permukaan artikulasi sternal.
1. M. Intercostalis eksternus : otot yang bekerja pada saat inspirasi (udara masuk) sehingga
rongga toraks melebar
2. M. Intercostalus Internus : otot yang bekerja pada saat ekspirasi sehingga rongga torak
yang melebar dapat kembali ke ukuran semula.
3. M. Pectoralis
4. M. Transversus thoracis
5. M. Levatorescostarum
JANTUNG
Berbentuk : Pyramid
BAGIAN-BAGIAN JANTUNG
Basis cordis
besar :
- Aorta ascendens
- A/V Pulmonales
- V. Cava Sup
Dibentuk oleh :
- Atrium sinistra
Apex cordis
Dibentuk oleh :
dextra
Permukaan Jantung
Ada 3 permukaan :
thorax
- dibentuk oleh :
- ventricel dextra
• Permukaan Jantung
mediastinum post
- dibentuk oleh :
Dibentuk oleh :
Sulcus
ant)
dari depan
dari belakang
Sumbu Jantung
apex cordis
Didalam tubuh
RUANG JANTUNG
I. Atrium Kanan
Terdiri atas :
merupakan rongga utama yang berada diantara muara kedua V. Cava dan Orificium atrio
ventriculus
2. Auricula
berupa suatu kantong buntu berbentuk daun telinga dan menonjol keluar dari atrium
kecuali pada :
- Auricula
Mm. Pectinati
atrium kanan :
terletak pada bagian atas post sinus venarum. Katup tidak ada
5. Septum Interatriale
disini terdapat : Fossa ovalis, yang terletak antara muara V. Cava dan Sinus Coronarius.
- tebal : 3 mm
- terdiri atas :
1. ruang utama
2. Auricula
Dinding dalam atrium kiri juga licin, kecuali pada auricula dan septum inter atriale
M. Pectinati
Musculo Fibrosa
Bagian penting :
- banyaknya : 4 buah
- Bagian penting :
ventrikel kanan
2. Orificium Pulmonalis
ke A pulmonalis
tricuspidalis
pulmonalis
3. Trabecula carneae
a. Sederhana
b. Moderator band
Ujung satu melekat pada septum inter ventriculare, ujung lain melekat pada basis
M. Papillaris
c. M. Papillaris
bentuk seperti kerucut. Basis melekat pada ventrikel sedang puncak tempat lekat chorda
tendinae
IV.Ventrikel Sinistra
Bagian-bagian penting :
kiri-ventrikel kiri
mempunyai :2 cuspis
2. Orificium aorta
- mempunyai katup
3. Trabecula carneae
• Septum Interventriculare
• Bentuk melengkung :
A. Jantung
1. Ruangan :
2. Lapisan dinding :
- Endocardium
- Miokardium
- Epikardium
3. Struktur tambahan :
- Rangka fibrosa
- Valvula
- M. Papilaris
- Chordae tendineae
4. Sistem Konduksi
Penjelasan :
Lapisan dinding
A. Lapisan endocardium
1. Sel endotel:
- poligonal gepeng
2. lapisan subendotel
- lapisan jaringan pengikat longgar tipis: fibroblas, serat kolagen dan sedikit
serat elatis
- lapisan jaringan pengikat padat tebal: lebih banyak serat elastis, dan sedikit
berkas otot polos
3. lapisan sub-endorkardial
b. Lapisan Myokardium
Ciri - ciri histologis :
1. umum:
2. dinding atrium
3. dinding ventriculus
c. Lapisan epikardium
a. Valvula
1. Valvula tricuspidalis
3. Mikroskopis:
1. bentuk:
2. lokasi:
- mikroskopis
c. Chorda tendinae
1. Bentuk:
- benang-benang
2. Mikroskopis
1. Nodus sinoatrialis
- ukuran: 1 cm x 3-5 mm
- fungsi: pace maker, awal dari impuls dan mengaktifkan otot-otot atrium
- Vena
1. Tunica intima
2. Tunica media
lapisan tengah
3. Tunica adventitia
lapisan luar
4. Mikroskopis
Pembuluh darah :
A. Arteri
1. Arteri besar
- Mikroskopis dinding
b. tunica media
- contoh:
a. Tunica intima
- endotel
b. tunica media
c. tunica adventitia
3. Arteriol
Ciri ciri mikroskopiknya :
a. Tunica intima
- endotel
b. Tunica media
c. Tunica adventitia
B. Vena
a. Ciri :
- vena besar
a. Tunica intima
- endotel
b. tunica media
c. tunica adventitia
- vena sedang
- sel endotel
- Dinding:
a. Tunica intima
- endotel
b. Tunica media
c. Tunica adventitia
c. dinding
- tunica intima
- tunica media
- tunica adventitia
C. Kapiler
1. Kapiler kontinyu
a. Struktur:
b. penyebaran:
- jaringan otot
- jaringan pengikat
- kelenjar eksokrin
2. Kapiler berfenestra
a. kapiler berfenestra dengan diafragma
Organ limfoid
- termasuk sistem limforetikuler
- merupakan organisasi histologis sistim imun tersusun sebagai jaringan dan organ
- terdiri dari:
1. sel-sel:
- fagosit mononuklear
- granulosit
- trombosit
- limfosit
2. jaringan:
- timus
- limfonodus
- lien
- galt
- malt
klasifikasi :
- sum-sum tulang
- timus
- limfonodus
- lien
- galt
- malt
TIMUS
- dibungkus oleh kapsul jaringan pengikat tipis , masuk ke lobus sbg septum
septum membagi lobus menjadi lobulus ( 0,5 - 2 mm) yang terdiri dari cortex dan
medula
- fungsi:
Histologi :
A. Cortex thymus
- komponen sel :
- sitoplasma asidofil
- jumlah sedikit
B. Medulla thymus
- komponen sel
- jumlah sedikit
- bulat
3. sel makrofag
LIMFONODUS
- Bentuk:
- ukuran: diameter: 1 mm - 25 mm
- jumlah: ribuan
Histologi :
- capsul: jaringan pengikat , masuk ke parenchimtrabekula
- cortex:
- medulla :
Aliran limfe
- sinus lymphaticus:
- sinus subcapsularis
- sinus medullaris
TONSILLA PALATINA
- Bentuk: ovoid
- Capsula
- Tampilan:
LIEN
PULPA ALBA
tampilan:
- jaringan limfoid:
PULPA RUBRA
- Struktur umum:
jaringan limfoid (chorda lienalis) yang ditembusi oleh anyaman sinus venosus
- Chorda lienalis
- Unsur sel
- Unsur serabut
> anyaman serabut retikuler lanjutan dari serabut kolagen dari trabecula
- zona marginalis
- daerah peralihan pulpa alba dengan pulpa rubra
1. SIRKULASI PULMONAL
2. SIRKULASI SISTEMIK
Atrium kanan menerima darah dari vena cava inferior, vena cava superior dan
sinus coronaius. Darah mengalir ke ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis dan
selanjutnya ke paru paru melewati arteri pulmonalis dan melalui katup pulmonal,
darah yang masuk ke paru paru mengambil O2 dan melepaskan Co2 , dan darah
kembali ke jantung melalui 4 buah vena pulmonalis menuju atrium kiri dan
mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis
Darah dari ventrikel kiri dipompa keluar menuju seluruh tubuh melalui katup
aortic dan pembuluh darah aorta dan mengantarkan darah keseluruh tubuh dan
kembali lagi melalui vena menuju vena cava superior dan vena cava inferior dan
kemudian ke atrium kanan.
1. sel kontraktil
sel kontraktil adalah sel yang terbesar penyusun otot jantung yaitu 99% . sel ini
berkontraksi sebagai respon dari stimulus pace maker dan berperan dalam
pemompaan darah.
2. sel autoritmik
sel auto ritmik adalah sel yang memiliki jumlah yang sangat sedikit yaitu 1 % dari
keseluruhan sel penyusun otot jantung,sel autoritmik ini berperan dalam
menghasilkan impuls listrik secara mandiri (pacemaker). Yang mana sifat sel
autoritmik ini adalah
SA node
AV node
Berkas HIS
Serat purkinje
Depolarisasi atrium
SA node terangsang secara spontan, gelombang depolarisasi menyebar kea
rah luar menuju miokardium atrium ( kiri dan kanan ), sel-sel miokardium
atrium terdepolarisasi dan kedua atrium berkontraksi
Masa jeda memisahkan atrium dan ventrikel
Gelombang depolarisasi sampai di suatu sawar/barie yang terdapat AV node,
dan AV node memperlambat konduksi agar atrium menyelesaikan
kontraksinya sebelum ventrikel berkontraksi
Depolarisasi ventrikel
1/10 detik gelombang pendepolarisasi lepas dari AV node dengan cepat
menjalar turun di ventrikel sepanjang berkas HIS sampai ke serabut
purkinje, miokardium ventrikel kiri dan kanan terdepolarisasi dan ventrikel
berkontraksi
Repolarisasi
Setelah miokardium berdepolarisasi , sel- sel tersebut mengalami periode
refakter yang singkat dan selama periode-periode ini sel sel tersebut kebal
terhadap rangsangan berikutnya.dan sel sel mengalami repolarisasi
Gambaran dari mesin yang merekan aktivitas listrik jantung dan kemudian mencektaknya
pada kertas atau monitor dalam bentuk gambar atau grafik. Mesin EKG merekan listrik jantung
melalui kabel kabel yang disebut elektrode. Elektrode-elektrode tersebut dipasang pada 10
bagian tubuh tertentu. Setelah merekan listrik jantung, mesein akan mencetaknya diatas kertas
atau monitor.
Jika dicetak dengan kertas secara lengkap, kita bisa lihat bahwa gambaran yang tercetak
terdiri dari 12 bagian. Bagian tersebut disebut Lead. Masing-masing dari 12 lead tersebut
memiliki nama, yaitu: I, II, III, aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5, V6. Ini digunakan untuk
melihat jantung dari 12 sisi yang berbeda: atas-bawah, kiri-kanan, depan-samping. Jadi dengan
12 lead tersebut, kita seakan-akan dapat melihat jantung secara 3 dimensi. Semakin lengkap
gambaran dan sudut pandang yag digunakan akan mendapatlan informasi tentang jantung secara
lengkap pula. Beberapa catatan yang paling dasar yang harus dipahami dahulu sebelum
membaca EKG adalah:
Grafik EKG dibentuk oleh gelombang listrik yang mengalir melalui serabut syaraf
khusus yang ada pada jantung
Listrik tersebut dibentuk oleh Nodus Sinuatria sebagai sumber primer dan nodus
atrioventrikuler sebagai cadangan listrik sekunder tetapi listrik jantung dapat pula
dibentuk oleh bagian lain dari jantung
Gelombang P dibetuk oleh aliran listrik berasal dari nosud SA di atrium seddangkan
kompleks QRS terbentuk oleh aliran listrik di ventrikel. Sedangkan PR interval
terbentuk ketika aliran listrik tersebut melewati bundle His. Gelombang T terbentuk
ketika terjadi repolarisasi jantung
Arah aliran listrik ini mengarah ke apexjantung dan sejajar sumbu jantung
Setiap Lead memandang aliran listrik jantung dari sudut pandang yang berbeda, Maka
untuk mengetahui letah kelainan, perlu diperhatikan leadmana yang mengalami kelainan
dan dari sudut pandang mana lead tersebut melihat jantung
Kotak kecil berukuran 1x1 mm. Pada setiap 5x5 kotak kecil membentuk 1 kotak besar. Jika
diamati, kotak besar akan tampak jelas karena biasanya dicetak dengan garis kotak yang lebih
tebal. Normalnya kecepatan berjalan kertas EKG adalah 25mm/detik. Pada keadaan ini, secara
horizontal 1 kotak kecil panjang kertas senilai 0,04 detikm 1 kotak besar senilai 0,20 detik.
Ukuran sangat penting dalam membaca EKG, karena normal tidaknya gelombang EKG
dapat dilihat dari ukuran ini. Kecepatan berjalan kertas dapat dipercepat atau diperlambat untuk
kebutuhan tertentu. Perubahan kecepatan akan merubah tolok ukur normal tidaknya EKG yang
tercetak. Secara vertikal tinggi kotak merepresentasikan voltase listrik jantung. Ke atas 1 kotak
kecil senilai dengan 0,1 mV, oleh karena itu tinggi 10 kotak kecil (2 kotak besar) senilai dengan 1
mV. Ini berguna untuk mengukur voltase listrik yang dihasilkan jantung. Cetakan EKG terdiri
dari 12 bagian dari sumber yang berbeda, disebut Lead.
Lead lebih akurat untuk melihat kelainan jantung di High-laterak. II, III, aVF melihat
jantung dari bawah (60º, 120º , dan 90º). Lead ini lebih akurat untuk melihat kelainan jantung
yang terjadi di inferior. Kelainan ini dimaksud dengan infark. Perbedaan mencolok terdapat di
leadV1 dan V6 karena V1 melihat jantung dari sebelah kanan, V6 dari sebelah kiri
1. Gelombang P:
2. Interval PR:
3. Interval QRS:
a. Tiga defleksi yang mengikuti gelombang P
4. Segmen ST:
5. Gelombang T:
6. Interval QT
7. Gelombang U
Kelainan kongenital jantung merupakan wujud semasa atau sebelum kelahiran atau semasa
dalam kandungan dan termasuk didalamnya ialah kelainan jantung.
Penyakit jantungan kongenital merupakan abnormalitas dari struktur dan fungsi sirkulasi jantung
pada semasa kelahiran . malformasi kardiovaskular kongenital tersebut berasal dari kegagalan
perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin.
Faktor yang mempengaruhi malformasi kongenital jantung :
a. Faktor genetik
b. Faktor lingkungan
1. Penyakit jantung bawaan asianotik dengan aliran pirau dari kiri ke kanan.
1. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai
130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa
memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya
berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.
2. Aritmia
Aritmia adalah masalah pada irama jantung ketika organ tersebut berdetak terlalu cepat, terlalu
lambat, atau tidak teratur. Aritmia terjadi karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak
jantung tidak bekerja dengan baik. Jenis-jenis aritmia yang paling umum dijumpai antara lain:
Bradikardia. Kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat atau tidak teratur.
Blok jantung. Kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat dan bisa menyebabkan
seseorang pingsan.
Fibrilasi atrium. Kondisi ketika jantung berdetak sangat cepat, bahkan pada saat sedang
beristirahat.
Plak yang menyebabkan aterosklerosis terdiri dari kolesterol, zat lemak, kalsium,
dan fibrin (zat dalam darah). Plak dapat terbawa aliran darah hingga menyebabkan
penyumbatan, atau membentuk bekuan darah pada permukaan plak. Hal tersebut
menyebabkan peredaran darah dan oksigen dari arteri ke organ tubuh terhambat.