Anda di halaman 1dari 7

DESTILASI ETANOL

I. TUJUAN
1. Mengetahui cara simulasi proses destilasi etanol menggunakan software COFE.
2. Mengetahui hasil proses destilasi 3 efek.
3. Memperkirakan pengaruh perbedaan kondisi destilasi setiap efek terhadap hasil
proses destilasi.

II. LANDASAN TEORI


Destilasi atau penyulingan adalah suatu mode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap(volatilitas) bahan. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali
ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguaplebih
dulu. Dimana zat yang mempunyai titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu,
kemudian uap tadi akan mengalami proses pendinginan pada kondensor. Di dalam
kondensor akan terjadi proses perubahan fasa, uap akan berubah menjadi fasa cair yang
akan mengalir keluar sebagai distilat. Titik didih air murni adalah 100 oC (Chaptal,1807).
Perbedaan destilasi dan evaporasi adalah dimana pada destilasi produk yang
dikumpulkamadalah hasil penguapan, sedangkan pada evaporasi hasil penguapan
merupakan limbahnya(Chaptal,1807).
Etil alkohol atau etanol adalah suatu turunan dari senyawa hidroksil atau gugus OH,
dengan rumus kimia C2H5OH. Istilah umum yang sering dipakai untuk senyawa tersebut
adalah alkohol etanol memiliki sifat fisik tidak berwarna, mudah menguap, mudah larut
dalam air, berat molekul 46,1, titik didihnya 78,3 oC, membeku pada suhu 117,3 oC,
kerapatannya 0,789 pada suhu 20 oC, nilai kalor 7077 kal/gram, panas laten penguapan
204 kal/gram dana ngka oktan 91-105 (Hambali, et.al., 2008).
Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut
pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama
dengan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut destilat. Tujuan destilasi
adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan memisahkan cairan tersebut dari zat
padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih
cairan murni. Pada destilasi biasa, tekanan uap di atas cairan adalah tekanan
atmosfer(titik didih normal). Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer
yang ditempatkan pada tempatterjadinya proses destilasi adalah sama denganntitik didih
destilat (Chaptal,1807).
Aplikasi proses destilasi dalam bidang pangan adalah pada destilasi minuman
beralkohol untuk meningkatkan kadar alkohol dengan cara memisahkan air dengan
alkohol (Rahardian, 2012).
Aplikasi proses destilasi dalam industri:
1. Destilasi minyak atsiri
Dalam industry, minyak atsiri dikenal tiga macam metode penyulingan yaitu destilasi
air, destilasi kukus, dan dstilasi uap (Rubiyanto, 2016).
2. Destilasi molekuler
Beberapa proses destilasi molekuler digunakan pada proses produksi zat biologi aktif
seperti vitamin, sterol, dan antioksidan dari minyak alami dan lemak, seperti
contohnya pemulihan karotenoid dalam pengesteran minyak kelapa (Simpson,2012).

III. PEMBAHASAN

Skema/ilustrasi Destilator

Tabel Hasil Simulasi

Destilator Flow Top Product Fraksi Etanol Top Fraksi Air Top
(kg/jam) Product Product
1 11347,428 0,1999 0,8000

2 7021,1427 0,3998 0,6002

3 4837,0033 0,7938 0,7938


Perubahan pengaruh destilator setiap efek terhadap hasil destilasi

Berdasarkan hasil percobaan berbagai komdisi fraksi etanol dan fraksi air pada feed
dengan simulasi mengunakan software COFE, diketahui bahwa pada kondisi fraksi etanol
yang semakin besar(fraksi air semakin kecil) terlihat keadan flow pada top product semakin
besar dan juga fraksi etanol pada top product semakin besar, sedangkan fraksiair pada top
product semakin menurun. Hal ini disebabkan karena semakin besar fraksi etanol pada feed
maka menandakan semakin banyak etanol yang terkandung dalam larutan sehingga hasil
destilasi yang diperoleh akan semakin banyak yang ditunjukkan dengan semakin tingginya
fraksi etanol pada top product.

Pada proses destilasi dilakukan perbedaan tekanan pada kolom feed, bottom product
dan top product. Hal ini dimaksudkan agar suhu untuk menguapkan turun sehingga energi
panas yang dibutuhkan untuk menguapkan selama proses destilasi juga menurun (dapat
mengefisienkan energi).

Jawaban pertanyaan

1) Untuk membuat alkohol + 70%maka diperlukan cukup 3 efek. Karena pada percobaan
3 efek didapatkan hasil 79%.
2) Apabila fraksi etanol diubah menjadi 0,2 dan fraksi air menjadi0,8 maka flow akan
berbeda karena fraksinya berbeda

Fraksi etanol : 0,2 dan Fraksi air: 0,8


Destilator Flow Top Product (kg/jam) Fraksi Etanol Top Product Fraksi Air Top Product
1 12374,861 0,3999 0,6002
2 8525,2853 0,7938 0,2062
3 4383.7 0,8345 0,1655
Fraksi etanol: 0,1 dan Fraksi air: 0,9
Destilator Flow Top Product (kg/jam) Fraksi Etanol Top Product Fraksi Air Top Product
1 11347,428 0,1999 0,8000
2 7021,1427 0,3998 0,6002
3 4837,0033 0,7938 0,7938
Flow akan lebih tinggi karena fraksi mol etanol semakin besar kadarnya sehingga
flow yang dibutuhkan semakin besar. Pengaruh kondisi feed adalah apabila fraksi
etanol pada feed lebih bessar maka flow top product akan semakin besar dan fraksi
etanol top product juga akan semakin besar sedangkan fraksi air top product semakin
kecil
3) Jika suhu dinaikkan 110 oC, tetap efisien pada suhu 101 oC karena jauh dari etanol
dan dekat dengan air sehingga menyebabkan penguapan air.

IV. KESIMPULAN
1. Skema destilasi etanol

2. Hasil proses destilasi pada berbagai kondisi efek


Destilator Flow Top Product (kg/jam) Fraksi Etanol Top Product Fraksi Air Top Product
1 11347,428 0,1999 0,8000
2 7021,1427 0,3998 0,6002
3 4837,0033 0,7938 0,7938
3. Pengaruh kondisi feed adalah apabila fraksi etanol pada feed lebih bessar maka flow
top product akan semakin besar dan fraksi etanol top product juga akan semakin besar
sedangkan fraksi air top product semakin kecil

V. DAFTAR PUSTAKA
Chaptal, M. J. A. 1807. Chemistry Applied to Arts and Manufactures. London: R. Philips
Hambali, E., Mujdalipah S, Tambunan HA, Pattiwi AW, Hendroko R. 2008. Teknologi
Bioenergi. Cetakan ke 2. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.
Rahardian, T.D. 2012. Kimia Dasar. Jakarta: PT. Buku Kita.
Rubiyanto, D. 2016. Teknik Dasar Kromatografi. Yogyakarta: Deepublish
Simpson, B.K. 2012. Food Biochemistry and Processing. 2nd Ed. India: John
Wiley&Sons, Inc.
\
VI. LEMBAR PENGESAHAN
Yogyakarta, 26 September 2017

Asisten Praktikan,

(Atika) (Farah Insan Salsabila)\

VII. LAMPIRAN

Skema

View Stream

Laporan Sementara
SKEMA DESTILASI

View Stream
1. Feed

2. TP 1
3. TP 2

4. TP 3

Anda mungkin juga menyukai