Anda di halaman 1dari 6

KLIPING

KEJAYAAN JAMAN ABBASIYAH


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Disusun Oleh :

SALMA NUR SYIFA AINI

Kelas VIII F

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MTs Negeri 2 Subang
Jl. Raya Cisalak NO. 5 Cisalak Subang
Tahun Pelajaran 2018/ 2019
Kejayaan Abbasiyah di Baghdad

Berkuasa di Baghdad selama lebih dari empat abad, Dinasti Abbasiyah membuktikan
keber hasilan mereka membangun peradaban yang gemilang. Kemajuan di berbagi
lini mereka torehkan, mulai dari ilmu pengetahuan, militer, hingga ekonomi. Sisa-sisa
kejayaan tersebut sebagiannya masih bisa ditelusuri hingga kini. Tetapi, tak sedikit
saksi bisu itu telah rapuh dimakan usia dan banyak pula yang tidak terurus.

Konflik berkepanjangan di Irak, mulai dari agresi militer oleh AS sejak 2003 dan
perang saudara yang berkecamuk hingga detik ini, seperti dilaporkan oleh media asal
Inggris, BBC, bisa jadi menjadi faktor mengapa warisan budaya berupa benda
tersebut kurang diperhatikan. Berikut ini sebagian bangunan saksi bisu peradaban
Dinasti Abbasiyah di Baghdad:

Istana Abbasiyah

Qashr al-Abbasy, demikian dikenal dalam catatan sejarah. Istana ini satu-satunya
istana Abbasiyah yang masih tersisa di Baghdad. Lokasinya tak jauh dari gerbang
Baghdad bagian utara menghadap ke Sungai Tigris. Istana ini dibangun oleh Khalifah
an- Nashir Lidinillah (1179-1225 M). Terdapat sebuah halaman di tengah-tengah
istana ini. Arsitektur langit-langit dan pernak-pernak ukiran khas Timur Tengah
menghiasi dinding-dinding istana. Sama seperti situs lainnya, bangunan ini juga
beranjak rusak.
Gerbang Timur

Konsep Kota Baghdad yang melingkar mengacu pada kota-kota Persia seperti Kota
Firouzabad. Baghdad dikelilingi tembok yang memutar hingga tampak seperti
lingkaran bulat. Wajar bila Baghdad dijuluki dengan Kota Bulat. Ada empat gerbang
utama. Sebagiannya tidak tersisa, yang masih bertahan meski tinggal puing-puing itu
ialah gerbang timur. Gerbang yang merupakan patokan sebelah timur Baghdad ini
merupakan pintu masuk warga atau pendatang. Pemerintah saat itu memberlakukan
biaya tertentu untuk memasuki Baghdad.

Kampus al-Mustanshiriyah
Kampus ini didirikan oleh Khalifah Dinasti Abbasiyah, al-Mustanshir Billah, pada 1233
M. Lembaga ini menjadi pusat kajian ilmu pengetahuan. Kampus yang berlokasi tak
jauh dari istana kekhalifahan dan Madrasah an-Nizhamiyah itu lengkap dengan 450
ribu referensi kitab.
Di tengah-tengah bangunan ini, terdapat jam besar sebagai wujud kemajuan ilmu
pengetahuan pada masa itu.

Kampus ini merupakan lembaga pendidikan pertama yang mengadopsi empat


mazhab fikih. Lembaga ini mengalami kemunduran ketika penaklukan Baghdad pada
1258 M dan benar-benar terhenti pada 1400 M ketika Timur Lenk menghancurkan
kembali Baghdad.

Istana Qasruzzabad

Istana ini merupakan tempat tinggal keluarga Khalifah Abbasiyah. Istana ini dibangun
di atas tanah seluas 160 ribu meter persegi. Sebelum membangun istana, Khalifah
terlebih dahulu menugaskan beberapa orang ahli untuk meneliti dan mempelajari
kondisi geografis Baghdad.

Di bawah istana dibuatkan parit besar yang berfungsi sebagai saluran air dan sekaligus
sebagai benteng pertahanan istana. Posisi istana ini dibuat semudah mungkin untuk
mengakses jalan di perkotaan. Kiri dan kanan jalan dibuat gedung bertingkat, di luar
Kota Baghdad dibangun seperti Rushafah dan Karakh. Kedua kota tersebut dilengkapi
dengan kantor, toko, rumah, taman, kolam, dan lainnya.
Istana Ukhaidir

Dibangun pada 775 di dekat Kufah, wilayah yang berjarak 200 km selatan Baghdad,
istana ini sedikit banyak memberi gambaran mengenai bentuk kota melingkar. Selasar
yang luas ini dikelilingi tembok setinggi 19 meter dan berbentuk persegi agak
memanjang, tepatnya berukuran 175 m x 169.

Di dalamnya terdapat sejumlah pekarangan, aula, dan tempat-tempat fasilitas untuk


penghuninya. Bentuk pola bangunan yang melingkar ini memang sengaja dibuat
karena merupakan ciri khas Khalifah Abbasiyah. Karena itu, bangunan ini berbentuk
bundar.
Istana Emas

Istana dengan pola arsitektur persia ini dikenal dengan Istana Khalifah. Lokasi istana
ini berada di tengah-tengah Kota Baghdad. Istana ini dilengkapi beberapa fasilitas
privat untuk penghuninya. Karenanya, di sana ada masjid, ruang pengawal istana,
kantor polisi, dan puri-puri tempat tinggal keluarga khalifah.

Istana ini diapit oleh empat pintu gerbang, yakni Bab Al-Kufah yang terletak di
sebelah daya. Bab al-Syam di barat laut, Bab al-Bashrah di tenggara, dan Bab al-
Khurasan di timur Laut. Di antara masing-masing pintu gerbang ini dibangun 28
menara sebagai tempat pengawal yang bertugas mengawasi keadaan di luar kota.

Makam Irak dari prajurit yang tidak diketahui di Baghdad, Irak

Anda mungkin juga menyukai