2. Istana Dolmabahce
Istana ini dibangun di Istanbul. Dolmabahce dibangun oleh Sultan Abdul
Mecid I pada 1843 hingga 1856. Pembangunan istana megah tersebut
diperkirakan menelan dana berupa lima juta koin emas Ottoman Mecidiye
atau setara dengan 35 ton emas.
Istana ini merupakan tempat tinggal enam khalifah Turki Usmani, yaitu
dari 1856, ketika pertama kali dihuni sampai berakhirnya era kekhalifahan
pada 1924. Khalifah yang terakhir tinggal di sini adalah Abdul Mecid
Efendi. Istana ini terdiri atas tiga bagian, yaitu mabeyn imperial (ruang
kenegaraan), muayede salon (hall upacara), dan imperial harem.
3. Istana Yildiz
Istana ini dibangun di sebuah hutam alam. Pada akhir abad ke-19, Sultan
Abd al-Hamid II meninggalkan Istana Dolmabahce dan tinggal di Istana
Yildiz. Keputusan untuk pindah ini karena kekhawatiran sultan akan
serangan musuh-musuh yang muncul dari arah lautan.
Masjid ini dikenal dengan nama Masjid Biru karena warna cat
interiornya didominasi warna biru. Akan tetapi, cat biru tersebut bukan
merupakan bagian dari dekor asli masjid, maka cat tersebut dihilangkan.
Sekarang, interior masjid ini tidak terlihat berwarna biru.
Istana Jodha Akbar lebih dikenal sebagai Jodhbai’s Palace atau The
Shabistan-I-Iqbal.
4. Benteng Merah
Benteng Merah adalah sebuah komplek benteng abad 17 yang
dibangun oleh Kaisar Mughol, Shah Jahan di kota berdinding Delhi
Lama yang berfungsi sebagai kediaman para Kaisar Mughol.
5. Taj Mahal
Taj Mahal adalah sebuah monumen yang terletak di Agra, India.
Dibangun atas keinginan Kaisar Mughol Shāh Jahān, anak Jahangir,
sebagai sebuah mausoleum (makam) untuk istri Persianya, Arjumand
Banu Begum, juga dikenal sebagai Mumtaz-ul-Zamani atau Mumtaz
Mahal. Dibangun mulai 1632 hingga 1653.
Waktu itu, Shah Jahan menghadapi pemberontakan di Dataran Tinggi
Deccan. Dia bertarung bersama pasukan ketika Mumtaz meninggal.
Istrinya meninggal karena melahirkan anak ke-14 pada 1631. Kaisar
yang hatinya hancur lalu memilih mengasingkan diri selama setahun.