1
Setelah orang-orang Agam ini pulang, maka tinggallah orang-orang dari
Tapanuli ini berusaha berdagang, bertani dan sebagainya.
Setelah dirasa daerah tersebut cukup subur dan luas mencari penghidupan,
kemudian mereka mendirikan perkampungan baru sebanyak tiga buah
yaitu: Sitabu (Gelar Rajo Endah), Bandar (Gelar Rajo Ibata) dan Siligawan
(gelar Rajo Barayun) oleh lareh ditunjuklah kepala-kepala kampung tadi
yang kesemuanya adalah berketurunan bangsawan dan bermarga Lubis
menjadi Raja di daerahnya masing-masing berkuasa penuh di wilayahnya
menurut adat mandahiling dengan istilah Sangkar Sian Minang Unggeh
Sian Tapanuli. Kepala-kepala kampung tersebut kemudian dikenal dengan
Rajo Nan Batigo, bagi lareh kenaikan ketiganya dijadikan sebagai anak
kemenakan sama dengan lainnya sesuai dengan adat istiadat asal mereka
dan sebagai tempat persinggahan pada waktu berkunjung.
Sitabu, Bandar dan Siligawan adalah raja dan kampung tertua di Rabi
Jonggor karena perkembangan penduduk kira-kira 1900 dimulailah
mendirikan kampong-kampung baru sehingga akhirnya menjadi 19 buah
kampung masing-masing memperoleh adat istiadat dari Rajo Nan Batigo
tersebut.
Sejarah Nagari Rabi Jonggor ini mencapai titik puncak seiring munculnya
seorang cerdik pandai/cendikiawan bernama “Taralam Gelar Bagindo
Bujang Lubis” di daerah kekuasaan Rajo Nan Batigo. Karena
ketokohannya kemudian ia dipercaya sebagai kepala kampung di Rabi
Jonggor. Pada suatu ketika Kolonial Belanda datang hendak mengukur
ketinggian permukaan tanah dan gunung di daerah ini rombongan kolonial
tersebut singgah di Rabi Jonggor, bahasa melayu Bagindo Bujang yang
pasih dan lancar ia menjadi akrab. Keakrabannya dengan Pemerintah
Kolonial Belanda dijadikannya sebagai jalan untuk melobi kolonial guna
mendirikan Nagari baru yang lepas dari kekuasaan lareh kenaikan
alasannya karena perbedaan adat istiadat antara wilayah tempat kedudukan
Lareh Kenaikan dan daerah Rajo Nan Batigo tetapi oleh Lareh Kenaikan
tidak mendapatkan izin.
2
Niat mendirikan Nagari tersebut menjadi sengketa antara Lareh Kenaikan
dan Bagindo Bujang dan terpaksa diselesaikan oleh Residen Belanda yang
ada di Padang, hasilnya daerah ini dibagi dua yang menjadi masing-
masing Nagari Muaro Kiawai dan Rabi Jonggor. Pada tahun 1908 Bagindo
Bujang menjadi Wali Nagari pertama berdomisili di Rabi Jonggor,
akhirnya karena letak Kampung Rabi Jonggor tidak strategis maka
dipindahkan ke Kampung Paraman Ampalu yang lebih ramai dan strategis.
Dan sampai saat ini Nagari Rabi Jonggor masih bertempat di Jorong
Paraman Ampalu, dan disertai adanya pada saat ini pemekaran Nagari di
Rabi Jonggor Memiliki 3 Nagari persiapan dan 1 Nagari Nagari Induk
yaitu Nagari Persiapan Ranah Sungai Magelang, Nagari Persiapan
Bahoras, Nagarai Persiapan Seberang Kenaikan, direncanakannya adanya
pemekaran Nagari untuk meningkat kan pembangunan yang lebih baik di
Nagrai Rabi Jonggor dan Nagari persiapan.
3
Adapun hasil Registrasi Kartu Keluarga yang penulis dapatkan di Nagari Rabi
Jonggor untuk tahun 2018 sebagai berikut :
a. Registrasi Pendaftaran Kartu Keluarga Bulan Januari – Maret 2018.
b. Registrasi Keterangan Pindah/ Pindah Datang Penduduk Bulan Januari –
Maret 2018.
c. Regisrttrasi pindah datang penduduk antar kabu paten/ antar provinsi bulan
januari- maret 2018.
4
REGISTRASI PENDAFTARAN KARTU KELUARGA BULAN JANUARI –
MARET 2018
TABEL 1.1
Nama
Kepala
No Keluarga No. Kartu Keluarga Jumlah Anak Alamat Keterangan
Hasan
131206270510003 07 Paraman Ampalu 3 pindah
1 basri
Donny
1312060906160001 03 Paraman Ampalu 1 pindah
2 paraslan
3 Sarjan 1312061903100010 03 Paraman Ampalu 3 pindah
4 Erlisma 1312061903100010 05 Paraman Ampalu 3 pindah
Aldea
1312061807160002 03 Rabi Jonggor 1 pindah
5 praluya
6 Erizal 1312062111750001 01 Rabi Jonggor 1 pindah
7 Sarjan 1312061511090038 07 Rabi Jonggor 3 pindah
8 Ayun 1312062214160002 02 Paraman Ampalu 3 pindah
9 Eruzal 1312062010070006 06 Rabi Jonggor 1 pindah
10 Lindung 1312061401100006 05 Sitabu 1 pindah
Misra
1312061801100029 08 Sitabu 4 rusak
11 yanti
12 Syahril 1312060106080003 03 Bandar 4 rusak
13 Sunarti 131206250110002 01 Paraman Ampalu 2 rusak
14 Pardamean 1312060311090016 03 Air Dingin 1 rusak
Amir 1312060311090016 03 Air Dingin 1 rusak
15 Hasan
16 Syamsik 1312060603070008 Guo 3 pindah
17 Adi 1312060804100012 04 Paraman ampalu 3 pindah
gunawan
5
18 Hasan 1312062710090006 05 Air dingin 1 pindah
basri
19 Nurhusmi 1312062209150004 02 Rabi jonggor 3 pindah
20 Suandi 1312060307090002 05 Tanjung durian 4 pindah
6
SURAT PENGANTAR KETERANGAN PINDAH/ PINDAH DATANG
PENDUDUK BULAN JANUARI- MARET 2018
TABEL1.2
7
PINDAH DATANG PENDUDUK ANTAR KABU PATEN/ ANTAR
PROVINSI BULAN JANUARI- MARET 2018
TABEL 1.3
8
1.2 STRUKTUR LEMBAGA
STAFF
1. NOVI YUDINI
2. KARMILA
3. WENI NOPBARA KEPALA JORONG ANGGOTA BAMUS
SILAGAWAN KECIL KAMPUNG PINANG AIR DINGIN SUNGAI MAGELANG PARAMAN AMPALU BANDAR
ARDINAL HILMI SYAHMINAR SYAHMIRDAN ARQAM,S.SOS SURYA TUMORANG 1. ARDI HUSEN
HUTA TONGA RABI JONGGOR SITABU TANJUNG DURIAN BARUH GUNUNG PAROMAN BONDAR 2. ALBISRI
AMIRUSDIN HUSNITA LUBIS ERMITA WAHID YUNAMLIS IRSAL
3. RASULI NASUTION
4. ZULAFKAR
BULU LAGA TALANGKUNING GUO SILIGAWAN GODANG
5. M. ARWADI
MARHAFNI IRJON BATUBARA AMIR MAHMUD IRPA WALDI
6. YUSRIZAL
7. MISRAINI
8. YUNARTI
9
I Denah Lokasi Nagari Rabi Jonggor
padang
talu sasak
Ujung gading
10
I.4 Keadaan fasilitas Kantor Wali Nagari Rabi Jonggor
Di Kantor Wali Nagari Rabi Jonggor pasilitas nya dapat di katakan memadai
karena setiap pegawai memiliki tempat duduk dan pasilitas yang lengkap setiap
pegawainya. Seperti setiap pegawai memiliki komputer, dan di Kantor Wali
Nagari juga di sediakan Motor yang gunanya untuk pegawai sehingga pegawai
yang pergi dinas keluar memiliki kendaraan, sehingga memudahkan mereka
dalam melakukan tugas mereka masing-masing.
11
12
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kegiatan Formal
a) Nama kegiatan
Pelayanan pembuatan KK bagi masyarakat Rabi Jonggor
b) Tempat dan waktu
Kantor wali Nagari Rabi Jonggor mulai dri tanggal 22 Januari
sampai dengan tanggal 23 februari
c) Aktor yang terlibat
1. Kepala Jorong
2. Petugas Registrasi KK (Novi Yudini Lubis, S.Pd dan Walida
ihsani )
3. Sekertaris Nagari ( Warta Irawan, A. Md)
4. Wali Nagari (Saherman, SH)
d) Peran masing-masing aktor
Dalam pengurusan kartu keluarga (KK) aktor-aktor yang terkait
adalah
1. Kepala Jorong
Dalam hal ini masyarakat harus melapor serta
mengambil surat pengantar dari Kepala Jorong setempat
2. Petugas Registrasi KK (Novi Yudini Lubis, S..Pd dan walida
ihsani)
Setelah mengambil surat pengantar dan melapor
kepada Kepala Jorong setempat masyarakat memenuhi
persyaratan Kartu Keluarga kepada Petugas Registrasi KK
dengan mengisi formulir yang telah di sediakan oleh petugas
3. Sekertaris Nagari ( Warta Irawan, A. Md)
Setelah persyaratan KK di lengkapi oleh Petugas
Registrasi KK selanjutnya di vrefikasi oleh Sekertaris Nagari.
13
4. Wali Nagari (Saherman, SH)
Setelah diverifikasi oleh Sekertaris Ngari selanjutnya
di tanda tangani oleh Wali Nagari Rabi Jonggor, dan
dilanjutkan ke Kantor Camat Gunung Tuleh dan diteruskan ke
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Dalam hal ini kerlibatan mahasiswa magang dalam melakukan Registrasi tentang
KK di Kantor Wali Nagari yaitu dengan mengisi dan mendata penduduk atau
masyarakat yang ingin membuat atau menukar Kartu Keluarga, selain itu ikut
serta dalam melakukan sosialisasi dan pembuatan KK berjalan maksudnya yaitu
pembuatan KK dengan cara petugas dari Kecamatan dan Kantor Wali Nagari
melaksanakannya di Kantor Wali Nagari Persiapan. Agar masyarakat tidak perlu
lagi pergi ke Kantor Camat. Dan dalam kegiatan selanjutnya Mahasiswa Magang
di ajak dalam perjalanan dinas ke Simpang Empat untuk mengikuti rapat, tentang
permasalahan dalam pembuatan Kartu Keluarga.
14
B. Pelaksanaan Kegiatan
a. Metode Pelaksanaan
Dalam pembuatan proposal ini menggunakan metode kualitatif
dengan melakukan wawancara dan observasi, yaitu dilakukan sebuah
wawancara dengan petugas dan masyarakat yang ingin membuat Kartu
Keluarga di Kantor Wali Nagari Rabi Jonggor, dan observasi yang saya
lakukan dengan cara ikut dan mengamati pembuatan Kartu Keluarga di
Kantor Wali Nagari Rabi Jonggor.
b. Analisis masalah
Kartu keluarga adalah kartu identitas keluarga yang memuat data
tentang susunan hubungan dan jumlah anggota keluarga. Kartu keluarga
wajib dimiliki oleh setiap keluarga, kartu ini berisi data lengkap tentang
identitas kepala keluarga dan anggota keluarga.
Kependudukan adalah dinamika penduduk, yaitu sebagai berikut:
dinamika penduduk yaitu suatu proses perubahan penduduk secara teruas
menerus yang mempengaruhi jumlah demografi sebagai ilmu yang
mempelajari secara statistik dan matematik jumlah, komposisi, distribusi
komponen pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran(fertilitas), kematian
(mortalitas), perkawinan, migrasi, dan mobilitas sosial. Sistem informasi
Administrasi kependudukan dalam undang-undang negara Repoplik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang atministrasi kependudukan
mendepenisikan Penduduk dijelaskan bahwa setiap penduduk memiliki
hak untuk memperoleh: dokumen kependudukan, dan perlindungan atas
data pribadi dan pelayanan yang sama dalam pendaftaran penduduk dan
pencatatan sipil.
1. Adapun kewajiban dari penduduk adalah melaporkan peristiwa
kependudukan dan peristiwa penting yang di alaminya kepada
instansi pelaksana dengan memenuhi persyaratan yang
diperlukan dalam pendaptaran penduduk dan pencatatan sipil.
Menurut undang-undang Negara Repoplik Indonesia Nomor
15
23 Tahun 2006 tentang administrasi kependudukan,
menjelaskan bahwa kartu keluarga yang selanjutnya disebut
dengan KK adalah kartu identitas keluarga yang memuat
keterangan.
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam standar pembuatan
kartu keluarga
Dalm penyelenggaraan pembuatan kartu keluarga masih
banyak faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap proses
pelayanan bisa berjalan dengan baik atau tidak yaitu faktor
pendukung ialah adanya dasar hukum yang jelas dan sah guna
menunjang dan menjamin standar pelayanan pembuatan kartu
keluarga dapat berjalan dengan maksimal, dan faktor
penghambat standar pembuatan kartu keluarga yaitu kesadaran
masyarakat yang masih rendah terhadap pentingnya
kepemilikan kartu keluarga.
Dalam hal ini permasalahan yang sering terjadi dalam pembuatan kartu
keluarga salah satunya adalah pengetahuan masyarakat yang masih awam
tentang pentingnya memiliki kartu keluarga (KK) di Daerah Nagari Rabi
Jonggor Kecamatan Gunung Tuleh Pasaman Bartat, belum banyak yang
mengetahui seberapa pentingnya memiliki kartu keluarga, banyak
masyarakt yang belum memiliki kartu keluarga dan permasalahan yang
lainnya dalam kartu keluarga adalah kurang pedulinya masyarakat
melaporkan ke kantor Wali Nagari tentang warga masyarakat mereka yang
sudah wafat hal ini di butuhkan agar pihak Nagari mengetahui seberapa
banyak warganya yang wafat pada setiap bulan dan selain itu pelaporan
Baiy yang lahir juga menjadi permasalahan karena banyak masyarakat
yang tridaka melapor ke pada pihak kantor wali nagari tentang seberapa
Banyak baiy yang lahir, dan ketika mengurus karu keluarga banyak
masyarakat yang tidak mengerti tentang mengisi Formulir sehingga pihak
petugas kesulitan apabila banyak masyarakat yang ingin membuat kartu
keluarga.
16
c. Penyelesaian masalah
Dan dalam hal ini Wali Nagari bersama karyawan melakukan sosialisasi
ke pada masyarakat tentang pentingnya dan mempraktekkan pengisian
pormulir dalam pembuatan kartu keluarga, sedangkan pihak pemerintah
pusat melakukan upaya pembuatan kartu keluarga berjalan agar di setiap
Nagari masyarakat tidak kesulitan dalam membuat kartu keluarga.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kartu keluarga adalah kartu identitas keluarga yang memuat data tentang
susunan hubungan dan jumlah anggota keluarga. Kartu keluarga wajib dimiliki
oleh setiap keluarga, kartu ini berisi data lengkap tentang identitas kepala keluarga
dan anggota keluarga.
Dalam hal ini masih banyak nya masyarakat yang belum mengerti dan memahami
tentang pentingnya memiliki kartu keluarga dan mereka juga belum memahami
seperti apa pembuatan kartu keluarga sehingga pemerintah berupaya untuk
melakukan berbagai cara agar masyarakat bisa mengerti dan memahami seberapa
penting nya kartu keluarga.
3.2 Saran
18
19
20