Ginjal merupakan organ pada tubuh manusia yang menjalankan banyak fungsi untuk
homeostasis, yang terutama adalah sebagai organ ekskresi dan pengatur kesetimbangancairan
dan asam basa dalam tubuh. Terdapat sepasang ginjal pada manusia, masing-masingdi sisi kiri
dan kanan (lateral) tulang vertebra dan terletak retroperitoneal (di belakangperitoneum). Selain
itu sepasang ginjal tersebut dilengkapi juga dengan sepasang ureter,sebuah vesika urinaria (buli-
buli/kandung kemih) dan uretra yang membawa urine kelingkungan luar tubuh.
1
10. Ureter, yaitu saluran yang membawa urine menuju vesica urinaria.
B. DEFINISI NEFROLITIASIS
D. PATOFISIOLOGI
Nefrolitiasis merupakan kristalisasi dari mineral dan matriks seperti pus darah,
jaringanyang tidak vital dan tumor. Komposisi dari batu ginjal bervariasi, kira-kira tiga
perempatdari batu adalah kalsium, fosfat, asam urin dan cistien.peningkatan konsentrasi
larutanakibat dari intake yang rendah dan juga peningkatan bahan-bahan organic akibat
infeksisaluran kemih atau urin ststis sehingga membuat tempat untuk pembentukan batu.
Ditambahdengan adanya infeksi meningkatkan kebasaan urin oleh produksi ammonium
yangberakibat presipitasi kalsium dan magnesium pospat.
Proses pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh beberapa faktor yang kemudian
dijadikandalam beberapa teori :
1. Teori supersaturasi : Tingkat kejenuhan kompone-komponen pembentuk batu ginjal
mendukung terjadinyakristalisasi. Kristal yang banyak menetap menyebabkan terjadinya
agresi kristalkemudian timbul menjadi batu.
2. Teori matriks : Matriks merupakan mukoprotein yang terdiri dari 65% protein, 10%
heksose, 3-5heksosamin dan 10% air. Adapun matriks menyebabkan penempelan kristal-
kristalsehingga menjadi batu.
3. Teori kurang inhibitor : Pada kondisi normal kalsium dan fosfat hadir dalam jumlah yang
melampui dayakelarutan, sehingga diperlukan zat penghambat pengendapat.
Phospatmukopolisakarida dan dipospat merupakan penghambatan pembentukan kristal.
Bilaterjadi kekurangan zat ini maka akan mudah terjadi pengendapan.
4. Teori epistaxiMerupakan pembentukan baru oleh beberapa zat secra- bersama-sama,
salauh satubatu merupakan inti dari batu yang merupakan pembentuk pada lapisan
luarnya.Contohnya ekskresi asam urayt yanga berlebihan dalam urin akan
mendukungpembentukan batu kalsium dengan bahan urat sebagai inti pengendapan
kalsium.
5. Teori kombinasiBatu terbentuk karena kombinasi dari berbagai macam teori di atas.
3
E. PATHWAY
4
F. PENATALAKSANAAN
Sjamsuhidrajat (2004) menjelaskan penatalaksanaan pada nefrolitiasis terdiri dari :
1. Obat diuretik thiazid(misalnya trichlormetazid) akan mengurangi pembentukan batu yang
baru. Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari).
5
2. Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa fosfat.
3. Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan batu kalsium) di
dalamair kemih, diberikan kalium sitrat.
4. Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang menyokong terbentuknya batu
kalsium,merupakan akibat dari mengkonsumsi makanan yang kaya oksalat (misalnya
bayam,coklat, kacang-kacangan, merica dan teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan
makanantersebut dikurangi.
5. Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti
hiperparatiroidisme,sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis tubulus renalis atau
kanker. Pada kasus inisebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit
tersebut. Batu asam urat.
6. Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas, karena makanan
tersebutmenyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih.
7. Untuk mengurangi pembentukan asam urat bisa diberikan allopurinol.
8. Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih bertambah, karena itu untuk
menciptakan suasana air kemih yang alkalis (basa), bisa diberikan kalium sitrat.
Sedangkan menurut Purnomo BB (2003), penatalaksanaan nefrolitiasis adalah :
1. Terapi Medis dan Simtomatik Terapi medis berusaha untuk mengeluarkan batu atau
melarutkan batu. Tetapisimtomatik berusaha untuk menghilangkan nyeri. Selain itu dapat
diberikan minumyang berlebihan/ banyak dan pemberian diuretik.
2. LitotripsiPada batu ginjal, litotripsi dilakukan dengan bantuan nefroskopi perkutan untuk
membawa tranduser melalui sonde ke batu yang ada di ginjal. Cara ini
disebutnefrolitotripsi. Salah satu alternatif tindakan yang paling sering dilakukan adaah
ESWL.ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) yang adalah tindakan
memecahkan batu ginjal dari luar tubuh dengan menggunakan gelombang kejut.
3. Tindakan bedah dilakukan jika tidak tersedia alat litotripsor tindakan bedah lain adalah
niprolithomy adalah pengangkatan batu ginjal dengan adanya sayatan di abdomen dan
pemasangan alat, alat gelombang kejut, atau bila cara non bedah tidak berhasil.
G. PENGKAJIAN
A. Anamnesis
Meliputi keluhan utama, keluhan tambahan, riwayat penyakit masa lalu,riwayat penyakit
keluarga
6
B. Aktifitas/Istirahat.
C. Pemeriksaan Fisik
-Penderita dengan keluhan nyeri kolik hebat, dapat disertai takikardi, berkeringat, dan
nausea.
-Masa pada abdomen dapat dipalpasi pada penderita dengan obstruksi berat atau dengan
hidronefrosis.
-Bisa didapatkan nyeri ketok pada daerah kostovertebra, tanda gagal ginjal dan retensi urin.
-Demam, hipertensi, dan vasodilatasi kutaneus dapat ditemukan pada pasien dengan
urosepsis
D. Pemeriksaan penunjang
- Radiologi
Secara radiologi, batu dapat radiopak atau radiolusen. Sifat radiopak ini berbeda untuk
berbagai jenis batu sehingga dari sifat ini dapat diduga batu dari jenis apa yang ditemukan.
Radiolusen umumnya adalah jenis batu asam urat murni.
Pada yang radiopak pemeriksaan dengan foto polos sudah cukup untuk menduga adanya batu
ginjal bila diambil foto dua arah. Pada keadaan tertentu terkadang batu terletak di depan
bayangan tulang, sehingga dapat luput dari penglihatan. Oleh karena itu foto polos sering
perlu ditambah foto pielografi intravena (PIV/IVP). Pada batu radiolusen, foto dengan
bantuan kontras akan menyebabkan defek pengisian (filling defect) di tempat batu berada.
Yang menyulitkan adalah bila ginjal yang mengandung batu tidak berfungsi lagi sehingga
kontras ini tidak muncul. Dalam hal ini perlu dilakukan pielografi retrograd.
-Ultrasonografi (USG)
Dilakukan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan IVP, yaitu pada keadaan-
keadaan; alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun dan pada wanita yang
7
sedang hamil . Pemeriksaan USG dapat untuk melihat semua jenis batu, selain itu dapat
ditentukan ruang/ lumen saluran kemih. Pemeriksaan ini juga dipakai unutk menentukan batu
selama tindakan pembedahan untuk mencegah tertinggalnya batu
- Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk mencari kelainan kemih yang dapat menunjang
adanya batu di saluran kemih, menentukan fungsi ginjal, dan menentukan penyebab batu.
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
I. Intervensi
8
tingkat nyeri
setelah dilakukan
tindakan
keperawatan pasien
dapat mengontrol
tingakt nyeri dengan
indicator :
- melaporkan
adanya nyeri
- frekuensi nyeri
- panjangnya
episode nyeri
- ekspresi nyeri
pada wajah
- posisi tubuh
protektif
status
kenyamanan
2. Ketidakseimbangan nutritional nutrition
nutrisi kurangdari status : food and management
kebutuhan tubuh fluid intake aktivitas :
berhubungan dengan setelah dilakukan - kaji adanya alergi
ketidakmampuan tindakan makanan
- kolaborasi dengan
untuk makan, keperawatan, pasien
ahli gizi untuk
kekakuan tonus otot menunjukan nutria
menentukan jumlah
mengunyah membaik dibuktikan
kalori dan nutrisi
dengan kriteria hasil:
yang dibutuhkan
Batasan karakteristik : - adanya
pasien
- berat badan 20% peningkatan
- anjurkan pasien
atau lebih berat badan
untuk meningkatkan
dibawah ideal sesuai dengan
intake Fe
- dilaporkan
tujuan - aanjurkan paasien
adanya intake - berat badan ideal
untuk
9
makanan yang sesuai dengan meningkaatkan
kurang dari RDA tinggi badan protein dan vitamin
- mampu
(recomanded C
mengidentifikasi - berikan substansi
daily allowance)
- membrane kebutuhan gula
- yakinkan diet yang
mukosa dan nutrisi
- tidak ada tanda- dimakan
konjungtiva
tanda malnutrisi mengandung tinggi
pucat
- tidak terjadi
- kelemahan otot serat
penurunan berat - berikan makanan
yang digunakan
badan yang yang terpilih (yang
untuk menelan
berarti sudah
atau mengunyah
- luka, inflamasi dikonsultasikan)
- monitor jumlah
pada rongga
nutrisi dan
mulut
- mudah merasa kandungan kalori
- berikan informasi
kenyang, sesaat
tentang kebutuhan
setelah
nutrisi
mengunyah
- kaji kemampuan
makanan
pasien untuk
- dilaporkan
mendapatkan nutrisi
adanya
yang dibutuhkan
kekurangan
makanan
- perasaan
ketidkmampuan
untuk mengunyh
makanan
- kehilangan BB
- keengganan
untuk makan
- tonus otot jelek
- kurang berminat
terhadap
10
makanan
- pembuluh darah
kapiler mulai
rapuh
- suara usus
hiperaktif
- kurangnya
informasi
Daftar Pustaka
Doengoes, M.E. 2003. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan
Sandra M. Nettina (2002), Pedoman Praktek Keperawatan. Jakarta: Buku Kedoketan EGC.
11