KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat dan
disusun untuk memenuhi salah satu syarat pengumpulan tugas Mata Kuliah
Islam Riau
Penulis menyadari bahwa Tugas makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bisa menjadikan Tugas
makalah ini menjadi lebih baik. Penulis berharap mudah-mudahan Tugas makalah
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Penulis
ii
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP .................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. iv
1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ubi jalar atau ketela atau “sweet potato” diduga berasal dari benua Amerika. Para
ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah
Selandia Baru, Polineisa, dan Amerika bagian tengah. Nikolai Ivanovich Vavilov,
seorang ahli botani Soviet, memastikan bahwa daerah sentrum primer asal tanaman
ubi jalar adalah Amerika Tengah. Ubi jalar mulai menyebar keseluruh dunia,
terutama daerah – daerah beriklim tropika pada abad ke-16. Orang – orang Spanyol
menyebarkan ubi jalar kekawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia.
Pada tahun 1960-an penamaan ubi jalar sudah meluas ke seluruh provinsi di
Indonesia. Pada tahun 1968 Indonesia merupakan penghasil ubi jalar nomor 4 di
dunia. Sentra produksi ubi jalar adalah provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Salah satu produk pertanian yang potensial untuk dijadikan alternative pengganti
terigu ialah ubi jalar. Keberadaan ubi jalar cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia,
bahkan di beberapa daerah seperti papua, ubi jalar dijadikan sebagai makanan pokok.
Saelain itu, ditinjau dari segi potensinya, ubi jalar memiliki prospek yang cukup
memiliki potensi produksi kurang lebih 25-40 ton/ha dan waktu tanaman yang
relative singkat (3,5-6 bulan), saat ini ubi jalar merupakan tanaman umbi – umbian
yang paling produktif (Widhi dan Dahrul, 2008). Ubi jalar merupakan salah satu
Menurut sarwono (2005) Indonesia merupakan produsen ubi jalar terbesar kedua
di Asia setelah Cina (109 juta ton/ tahun). Produksi ubi jalar Indonesia berdasarkan
data BPS tahun 2009 mencapai 2,06 juta ton. Produktifitas ubi jalar Indonesia
dikatakan masih rendah. Hasil umbi basah rata – rata produksi di tingkat petani 7,3
ton/ ha (Lingga, 2007). Sedangkan rata – rata produksi di tingkat nasional 9,5 juta
produktivitas pada tanaman ubi jalar dipengaruhi oleh penggunaan sarana produksi
pupuk dan bibit yang baik. Tanaman ubi jalar sangat boros dalam penyerapan hara,
oleh karena itu perlu pemberian unsur yang tepat dan mencukupi untuk memperoleh
2. Tujuan
Mengetahui definisi tanaman ubi jalar dan teknik budidaya tanaman ubi jalar.
3
PEMBAHASAN
Ipomoea batatas lamk. (ubi jalar) termasuk dalam family convulvulaceae, yang
terdiri dari 58 genus dan 1650 spesies (Cheng et al., 1995) dan 400 spesies
diantaranya termasuk genus Ipomea (Suratman dkk, 2000). Diantara anggota genus
tersebut yang sering di budidayakan secara komersial yaitu Ipomea batatas lamk (ubi
jalar) (Wahyuni dan Wargiono, 2011). Ubi jalar (Ipomea batatas L.) atau dikenal juga
dengan istilah ketela rambat merupakan tanaman yang termasuk kedalam jenis
tanaman palawija, yang dapat berfungsi sebagai pengganti bahan makanan pokok
(beras) karena merupakan sumber karbohidrat. Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan
semusim (annual) yang mempunyai susunan buah utama terdiri dari batang, daun,
Ubi jalar atau ketela rambat diduga berasal dari benua Amerika. Para ahli botani
dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru,
Polinesia, dan Amerika bagian tengah. Ubi jalar mulai menyebar keseluruh dunia,
terutama Negara beriklim tropika, diperkirakan pada abad ke-16 penyebaran ubi jalar
pertama kali terjadi ke Spanyol melalui Tahiti, kepulauan Guam, Fiji, dan Selandia
Baru. Pada tahun 1960-an penanaman ubi jalar sudah meluas hampir semua provinsi
di Indonesia. Daerah sentra produksi ubi jalar pada mulanya terpuasat di pulau Jawa,
Purwakarta, dll.
4
Ubi jalar meupakan tanaman yang sangat familiar yang banyak ditemukan di
pasar dengan harga murah. Terdapat beberapa jenis ubi jalar dan jenis yang paling
umum adalah ubi jalar putih, merah, ungu, kuning atau orange. Kelebihan dari ubi
jalar yaitu mengandung antioksidan yang kuat untuk menetralisir keganasan radikal
bebas penyebab penuaan dini dan pencetus aneka penyakit degenerative seperti
kanker dan jantung. Zat gizi lain yang banyak terdapat dalam ubi jalar adalah energy,
Kandungan mineralnya dalam ubi jalar seperti fosfor, kalsium, mangan, zat besi, dan
serat yang larut untuk menyerap kelebihan lemak/ kolestrol dalam darah (Reifa,
2005).
Adapun taksonomi tanaman ubi jalar menurut Heyne (1987) yaitu sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivision : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoae
Ordo : Convulvulus
Famili : Convulvulacea
Genus : Ipomea
3.1. Akar
Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara dalam tanah dan akar lumbung
atau umbi. Akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur – unsur hara yang
ada di dalam tanah, sedangkan akar lumbung berfungsi sebagai tempat untuk
menimbun sebagian makanan yang nantinya akan terbentuk umbi. Kedalaman akar
tidak lebih dari 45 cm. Biasanya sekitar 15% dari seluruh akarnya yang terbentuk
akan menebal dan membentuk akar lumbung yang tumbuh agak tebal. Ukuran umbi
3.2. Batang
menjalar dan daun berbentuk jantung hingga bundar yang bertopang tangkai daun
tegak. Bagian tengah batang tempat tumbuhnya cabang lateral biasanya bengkok dan
bergantung pada panjang ruas batang, dapat terlihat berupa semak. Tipe kultivar yaitu
semak, semak menjalar atau menjalar, lebih ditentukan oleh panjang ruas daripada
oleh panjang batang, percabangan batang berbeda – beda bergantung pada kultivar
3.3. Daun
Daun ubi jalar bentuknya berbeda – beda tergantung varietasnya. Tangkai daun
melekat pada buku – buku batang. Daun berbentuk bulat sampai lonjong dengan tepi
rata atau berlekuk – lekuk dangkal sampai berlekuk dalam, sedangkan bagian ujung
6
daun meruncing. Helaian daun berukuran lebar, menyatu mirip bentuk jantung, tetapi
ada yang bersifat menjari. Daun berwarna hijau tua atau hijau kekuning – kuningan.
3.4. Bunga
merah jambu pucat dengan leher terompet kemerahan, ungu pucat atau ungu,
menyerupai warna bunga “mekar pagi” (morning glory). Bunga mekar pada pagi hari
dan menutup serta layu dalam beberapa jam. Penyerbukan dilakukan oleh serangga.
3.5. Biji
Biji berbentuk kapsul, sebanyak 1-4 biji. Biji matang berwarna hitam, bentuknya
Varietas unggul ubi jalar adalah daya, prambanan, Borobudur, mendut, dan
kalasan. Deskripsi masing – masing varietas unggul ubi jalar adalah sebagai berikut:
a. Daya
selatan x jonggol,
b. Prambanan
c. Borobudur
philippina,
d. Mendut
Varietas ini berasal dari klon MLG 12653 introduksi asal IITA, Nigeria
tahun 1984,
e. Kalasan
Warna kulit ubi cokelat muda, sedangkan warna daging ubi berwarna
4.1. Iklim
Ubi jalar adalah tanaman tropis dan sub-tropis yang dapat beradaptasi dengan
daerah beriklim lebih memberikan suhu rata – rata tidak turun dibawah 200C dan
suhu minimum tinggal di atas 150C. Untuk budidaya ubi jalar temperatur antara 15-
330C diperlukan selama siklus vegetative, dengan suhu optimal yang antara 20 –
250C. Temperatur rendah pada malam mendukung pembentukan umbi – umbian, dan
(perkembangan umbi – umbian hanya terjadi dalam kisaran suhu 20 – 300C, optimum
250C dan umumnya berhenti dibawah 100C). ubi jalar adalah tanaman hari pendek,
9
suhu bersama – sama dengan hari – hari pendek mendukung pertumbuhan umbi –
menentukan pertumbuhan ubi dan produksi. Kadar air daun adalah (86%), batang
yang baik. Tanah juga harus tetap basah selama masa pertumbuhan (60 – 120 hari),
meskipun pada panen kelembaban harus rendah untuk mencegah busuk umbi.
Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Daerah
yang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah daerah yang bersuhu 21-270C.
Daerah yang mendapat sinar matahari 11-12jam/hari merupakan daerah yang disukai.
Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk usaha tani ubi jalar tercapai pada
musim kering (kemarau). Di tanah yang kering (tegala) waktu tanam yang baik untuk
tanaman ubi jalar yaitu pada waktu musim hujan, sedang pada tanah sawah waktu
tanam yang baik yaitu sesudah tanaman padi dipanen. Tanaman ubi jalar dapat
ditanam didaerah dengan curah hujan 500-5000 mm/tahun, optimalnya antara 750-
1500 mm/tahun.
a. Hampir setiap jenis tanah pertanian cocok untuk membudidayakan ubi jalar.
Jenis tanah yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak
10
mengandung bahan organic, aerasi serta drainase yang baik. Penanaman ubi
jalar pada tanah kering dan pecah – pecah sering menyebabkan ubi jalar
mudah terserang hama penggerek (Cylas sp.). Sebaliknya, bila ditanam pada
tanah yang mudah becek atau drainase yang jelek, dapat menyebabkan
pertumbuhan tanaman ubi jalar kerdil, ubi mudah busuk, kadar serat tinggi,
c. Ubi jalar cocok ditanam di lahan tegalan atau sawah bekas tanaman padi,
tanah yang cukup lembab. Oleh karena itu, untuk penanaman di musim
Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Tanaman
ubi jalar juga dapat beradaptasi luas terhadap lingkungan tumbuh karena daerah
penyebaran terletak pada 300 LU dan 300 LS. Di Indonesia yang beriklim tropic,
tanaman ubi jalar cocok ditanam didataran rendah hingga ketinggian 500 mdpl.
Didataran tinggi dengan ketinggian 1.000 mdpl, ubi jalar masih dapat tumbuh dengan
Penyiapan lahan bagi ubi jalar sebaiknya dilakukan pada saat tanah tidak terlalu
basah atau tidak terlalu kering agar strukturnya tidak rusak, lengket, atau keras.
minggu. Tanah untuk budidaya ubi jalar diolah secara sempurna (dibajak dua
kali dengan kedalaman lapis olah >30cm) dan digaru, dibersihkan dari sisa –
bedengan tunggal dengan lebar 50-60 cm, tinggi 40-50 cm, dan jarak antar
bedengan 80-100 cm. pada lahan yang miring dibuat teras bangku dan
Jika tanah yang akan ditanami ubi jalar adalah tanah sawah maka pertama – tama
jerami dibabat, lalu dibuat tumpukan selebar 60-100 cm. kalau tanah yang
dipergunakan adalah tanah tegalan maka bedengan dibuat dengan jarak 1 meter.
Apabila penanaman dilakukan pada tanah yang miring, maka pada musim hujan
bedengan disesuaikan dengan ukuran tanah. Pada tanah yang ringan (pasir
mengandung liat) ukuran bedengan adalah lebar bawah kurang lebih 60 cm, tinggi 30
– 40 cm, dan jarak antar bedengan 70 – 100 cm. pada tanah pasir ukuran bedengan
adalah lebar bawah kurang lebih 40 cm, tinggi 25 – 30 cm, dan jarak antar bedengan
12
70 – 100 cm. arah bedengan sebaiknya memanjang Utara – Selatan, dan ukuran
sesuai dengan permintaan pengguna. Varietas unggul ubi jalar umur genjah (3,5 – 4
Bibit diambil dari tanaman sehat berupa stek pucuk dengan panjang 20 – 25 cm.
apabila telah digunakan 4-5 generasi, bibit diperbanyak terlebih dahulu dari umbi,
kemudian setelah berumur 2-3 bulan diambil stek pucuk untuk dijadikan bibit. Selain
itu bahan stek yang digunakan sebagai bahan perbanyakan merupakan bagian
tanaman yang berasal dari batang ubi yang diambil dari klon unggul dengan keadaan
pertumbuhannya sehat dan normal. Panjang stek adalah 3 ruas buku, sekitar 15-20 cm
tergantung panjang jenis ruas setiap genotip. Panjang stek adalah 3 ruas buku, sekitar
ditanam, bibit direndam dalam larutan fungisida Mancozeb 80% dan insektisida
Dilahan sawah , ubi jalar ditanam setelah panen pada awal atau pertengahan
musim kemarau dan di lahan kering pada awal/pertengahan musim hujan. Penanaman
dapat dilakukan dengan system kering (tanah cukup lembab) dan system basah
bibit yang mati dilakukan sesegera mungkin, maksimum 2 minggu setelah tanam.
Untuk penentuan pola tanam system tanam ubi jalar dapat dilakukan secara
a. System monokultur
bedengan dengan sedalam 10 cm, atau buat lubang dengan tugal, jarak antar
lubang 25-30 cm, lalu membuat larikan atau lubang tugal sejauh 7-10 cm
dikiri dan kanan lubang tanam untuk tempat pupuk, kemudian menanamkan
bibit ubi jalar kedalam lubang atau larikan hingga dangkal batang (setek)
terbenam tanah ½ bagian, kemudian padatkan tanah dekat pangkal stek (bibit).
Lalu memasukkan pupuk dasar berupa Urea 1/3 bagian, ditambah TSP seluruh
bagian, ditambah KCL 1/3 bagian dari dosis anjuran kedalam lubang atau
larikan, kemudian ditutup dengan tanah tipis – tipis. Dosis pupuk yang
Tujuan system tumpang sari antara lain untuk meningkatkan produksi dan
pendapatan persatuan luas lahan. Jenis tanaman yang serasi ditumpang sarikan
dengan ubi jalar adalah kacang tanah. Tata cara penanaman system tumpang
tanaman ubi jalar ditanami kacang tanah. Jarak antar ubi jalar 100 x 25-30 cm,
5.5. Pemupukan
pertama: 1/3 Urea + 1/3 KCL + semua SP36, diberikan 2-7 hari setelah tanam, ditugal
disekitar tanaman. Pemupukan kedua dengan takaran 2/3 Urea + 2/3 KCL diberikan
a. Pengendalian hama
Hama utama pada ubi jalar adalah penggerek batang ubi jalar, pengendalian
kimiawi,
b. Pengendalian penyakit
kudis atau scab yang disebabkan oleh jamur Elsinoe batatas. Tingkat serangan
hidup penyakit; (2). Penanaman ubi jalar bervarietas tahan penyakit kudis,
seperti daya dan gedang; (3). Kultur teknik budidaya secara intensif; (4).
c. Pengendalian gulma
Prinsip pengendalian
Pada 8 minggu pertama, tanaman memerlukan air yang cukup, sehingga apabila
tidak cukup hujan, tanaman harus diari tiap minggu. Pada minggu berikutnya,
tanaman diari 2-3 minggu sekali, bergantung pada keadaan. Pada 2 – 3 minggu
sebelum panen, lahan diupayakan dalam kondisi kering. Saluran drainase diperlukan
untuk mencegah munculnya akar dari ruas batang agar tidak mengganggu
pertumbuhan umbi. Pembalikan kanopi dilakukan dua kali, pada umur 2 dan 3 bulan.
5.9. Pemanenan
Didataran rendah, panen dilakukan pada umur 3,5 – 5 bulan. Didataran tinggi,
panen dapat dilakukan samapi tanaman berumur 6 – 8 bulan. Ciri – ciri tanaman siap
panen adalah sebagian daun telah menguning. Panen dilakukan dengan memotong
Pada waktu panen diupayakan tidak terjadi banyak pelukaan pada umbi. Umbi
17
dibersihkan dari tanah dan kotoran. Sebaiknya dilakukan pemisahan (grading) umbi
PENUTUP
Dari pembahasan mengenai ubi jalar diatas dapat disimpulkan bahwa tanaman
ubi jalar merupakan tanaman semusim dengan hasil panen utama berupa umbi
sebagai bahan pangan, adapun teknik budidaya tanaman ubi jalar meliputi: (1).
Persiapan lahan. (2). Pemilihan varietas unggul. (3). Pemilihan bibit berkualitas. (4).
pengendalian hama, penyakit, dan gulma, pengairan dan pembuatan saluran drainase,
DAFTAR PUSTAKA
Juanda, D.J.S. dan B. Cahyono. 2002. Ubi jalar: Budidaya dan Analisis Usaha Tani.
Kanius Yogyakarta.
Kementrian Pertanian. 2000. Ubi Jalar/ Ketela Rambat (Ipomoea batatas L.). diambil
dari: http://www.litbang.pertanian.go.id/.
Sarwono, B. 2005. Ubi Jalar: Cara Budidaya Yang Tepat, Efisien, dan Ekonomis.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Sumarno. 1985. Pengaruh Dosis dan Waktu Pemberian Pupuk Urea Pada Tanah
Aluvial dan Mediteran Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Ubi Jalar Varietas
Lokal Grompol dan Unggul. Universitas Brawijaya. Malang. 74 hal.
Suratman, Dwi P., Ahmad D.S. 2000. Analisis Keragaman Genus Ipomoea
Berdasarkan Karakter Morfologi. Biodiversitas 1(2): 72-79.
Wahyuni, S. dan Wargiono. 2012. Morfologi dan Anatomi Tanaman. Wargiono (ed).
Proc. Ubi Jalar: Inovasi Teknologi dan Prospek Teknologi Pengembangan. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor: 37-56.