Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ALJABAR LINIER

PENERAPAN MATRIKS TRANSPOSE DALAM KRIPTOGRAFI

Disusun Oleh :

IRFAN RIPAT (D121171011)

DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap dari kita tentunya ingin merasakan proses pertukaran informasi tanpa ada
ancaman kehilangan atau kerusakan data, atau bahkan privasi data yang tidak bisa
dijamin. Maka dari itu, dalam dunia teknologi informasi muncul sebuah metode
penyandian terhadap sebuah pesan yang disebut dengan kriptografi.

Dalam dunia kriptografi ternyata huruf yang sama pada pesan mempunyai image
huruf yang sama juga. Hal ini mempunyai tingkat resiko yang tinggi karena mudah
ditebak. Untuk menyelesaikan hal ini maka pesan haruslah disandikan(encoding).
Tujuan membuat encoding adalah aman dari para pembongkar sandi sehingga hanya
penerima saja yang mengetahui isinya. Pesan dikemas dan ditulis dalam bentuk barisan
bilangan atau huruf tidak beraturan. Pesan sandi yang dikirim merupakan hasil
pengolahan dan pemrosesan dengan satu atau lebih operasi matriks. Tingkat keamanan
suatu pesan tergantung pada kompleksitas pemrosesan operasi matriks yang digunakan.
Pada proses pengiriman pesan, sender(pengirim) menyertakan juga perangkat yang
digunakan untuk mengolah/merubah pesan. Perangkat yang dimaksud adalah aturan
konversi dan matriks pemrosesnya (matriks kunci). Berdasarkan ketiga perangkat inilah
receiver (penerima) dapat membongkar/membaca makna pesan yang dikirim.

Pada tulisan ini akan dibahas proses pengiriman dan pembacaan suatu pesan teks.
Diharapkan dapat digunakan sebagai ilustrasi untuk mengembangkan peran matriks dan
matriks invers dalam dunia persandian (kriptografi).

B. Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bahwa


transformasi matriks yang antara lain transpose, invers, dan lain-lain merupakan salah
satu metode yang bisa digunakan untuk menyandikan sebuah pesan atau gambar
digital agar tetap terjaga privasi yang terdapat di dalamnya.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kriptografi

Kriptografi adalah suatu ilmu yang membahas tentang persandian. Kriptografi meliputi
penentuan pesan, proses persandian dan pembongkaran pesan sandi. Proses persandian
(encoding) diawali dengan menentukan aturan konversi, matriks kunci dan perkalian
kedua matriks tersebut. Hal ini dimaksudkan agar pesan tidak bisa diketahui maknanya
kecuali penerima pesan(receiver). Kualifikasi keamanan suatu pesan sandi ditentukan
oleh kompleksitas aturan konversi dan pemilihan matriks kunci. Akibatnya, semakin
kompleks aturan konversi dan matriks kunci akan menghasilkan pesan sandi yang lebih
aman.

B. Matriks

Matriks adalah susunan skalar elemen-elemen dalam bentuk baris dan kolom.
Misalkan terdapat matriks A yang berukuran m baris dan n kolom maka matriks A
tersebut bisa direpresentasikan sebagai berikut:

Entri aij disebut elemen matriks pada baris ke-i dan kolom ke-j. Sebuah matriks
adalah matriks bujursangkar jika m = n. Untuk kemudahan, kita bisa menuliskan
suatu matriks dengan notasi A = [aij].

C. Matriks Transpose

Transpose matriks A disimbolkan dengan AT. Matriks transpose AT adalah matriks


yang diperoleh dengan cara menukar elemen pada baris menjedi elemen pada kolom.
Untuk penjelasan lebih lanjut perhatikan gambar di bawah.

2
Matriks Transpose sendiri memiliki sifat yaitu :

(A+B)T = AT + BT

(AT)T = A

(k.A)T = k.AT

3
BAB III

PEMBAHASAN

Pada dasarnya di setiap kriptografi terdapat 3 proses antara lain proses pengiriman,
distribusi, dan penerimaan.

Pada tahap pengiriman, pesan akan melewati tahapan antara lain :

a. Porses konversi pesan kedalam angka desimal yang telah disepakati


sebelumnya, lalu menyusunnya menjadi deret angka yang tersusun sesuai
dengan kalimatnya.
b. Menginput angka tersebut satu persatu ke dalam matriks ukuran m*n
c. Melakukan penyandian berupa transformasi matriks, dalam hal ini matriks
tersebut akan di transpose dengn tujuan elemen didalamnya akan tersusun
secara acak pada saat dikirim.
d. Perkalian dengan sebuah bilangan skalar
e. Menjadikan kembali elemen matriks menjadi deret angka.

Kemudian pada tahap distribusi, sebuah paket pesan harus memuat antara lain :

a. Deret angka setelah di transformasi


b. Bilangan skalar
c. Informasi ukuran matriks

Adapun pada tahap penerimaan, deret bilangan tersebut kemudian diproses kembali
dengan cara :

a. Menyusun kembali deret menjadi matriks berdasarkan informasi ukuran sesuai


yang dikirimkan.
b. Membagikan tiap elemen dengan bilangan kunci, tujuannya agar bilangan
tersebut kembali ke bilangan awal sebelum dikalikan pada saat di tahap
pengiriman.
c. Kemudian menyusun elemen matriks menjadi deret, lalu mengkonversinya
menjadi pesan yang ingin disampaikan oleh pengirim.

4
Contoh masalah pada kriptografi :

BESOK ADALAH HARI RABU

Solusi :

1. Pada tahap pengiriman


Pada tahap ini terjadi proses Ascending atau penyandian dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Konversi ke dalam angka desimal
empty A B C D E F G H ... Z <space> ...
0 1 2 3 4 5 6 7 8 ... 26 27 ...

Maka didapatkan :
BESOK ADALAH HARI RABU
=(2 5 19 15 11 27 1 4 1 12 1 8 27 8 1 18 9 27 18 1 2 21)
b. Memasukkan ke matriks
Karena jumlah karakter 22, maka ordo matriks yang cocok adalah 2*11,
kemudian deret dimasukkan secara berurutan mengisi tiap baris.
2 5 19 15 11 27 1 4 1 12 1
[ ]
8 27 8 1 18 9 27 18 1 2 21
c. Melakukan transpose matriks
Sehingga matriks diatas menjadi :
2 8
5 27
19 8
15 1
11 18
27 9
1 27
4 18
1 1
12 2
[1 21]

5
d. Mengkalikan dengan bilangan skalar, misalnya A = 100 , maka hasilnya :

2 8 200 800
5 27 500 2700
19 8 1900 800
15 1 1500 100
11 18 1100 1800
100 x 27 9 = 2700 900
1 27 100 2700
4 18 400 1800
1 1 100 100
12 2 1200 200
[1 21] [ 100 2100]

e. Menngembalikan ke bentuk deret :


(200 800 500 2700 1900 800 1500 100 1100 1800 2700 900 100 2700 400
1800 100 100 1200 200 100 2100)
f. Kemudian paket dikirim.

2. Tahap distribusi
Pada saat berada di tahap ini, paket yang terkirim harus mengandung
informasi seperti :
a. Deret bilangan setelah di transpose
b. Bilangan skalar kunci
c. Informasi ordo m dan n

3. Tahap penerimaan
Pada tahap ini terjadi proses Descending yaitu proses penyusunan kembali
paket untuk dibaca oleh penerima. Langkah-langkahnya adalah :
a. Konversi deret ke matriks
(200 800 500 2700 1900 800 1500 100 1100 1800 2700 900 100 2700 400
1800 100 100 1200 200 100 2100)

6
200 800
500 2700
1900 800
1500 100
1100 1800
Menjadi : 2700 900
100 2700
400 1800
100 100
1200 200
[ 100 2100]

b. Tiap elemen dibagi dengan bilangan skalar kunci yang dikirim bersama
paket tadi :
200/100 800/100 2 8
500/100 2700/100 5 27
1900/100 800/100 19 8
1500/100 100/100 15 1
1100/100 1800/100 11 18
2700/100 900/100 = 27 9
100/100 2700/100 1 27
400/100 1800/100 4 18
100/100 100/100 1 1
1200/100 200/100 12 2
[ 100/100 2100/100] [1 21]

c. Selanjutnya melakukan transpose kembali matriks yang telah dibagi tadi,


sebelumnya ingat bahwa dalam matriks transpose, (AT)T = A . Sehingga,
setelah di transpose akan kembali ke matriks dengan susunan aslinya :
2 5 19 15 11 27 1 4 1 12 1
[ ]
8 27 8 1 18 9 27 18 1 2 21
d. Setelah itu lakukan kembali konversi tiap angka dengan aturan konversi
yang telah disepakati.
2 =B
5 =E
19 =S
15 =O
11 =K
27 = space
1 =A

7
4 =D
1 =A
12 =L
1 =A
8 =H
27 = space
8 =H
1 =A
18 =R
9 =I
27 = space
18 =R
1 =A
2 =B
21 =U

Lalu susun menjadi kalimat :


BESOK ADALAH HARI RABU

8
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa di dapatkan antara lain :

1. Dalam kriptografi ini, baik pengiriman dan penerimaan sama-sama


membutuhkan bilangan skalar kunci untuk transformasi elemen matriks.
2. Pada saat pendistribusian paket, paket harus mengandung deret angka setelah
ascending, bilanga skalar kunci, dan informasi ordo m dan n.

B. Saran

Anda mungkin juga menyukai