Analisislah grafik kapasitas panas hasil pendekatan theori Dulong Petit, Einstein, dan Debye
dibandingkan dengan hasil eksperimen. Tampilkan grafiknya
Jawab :
Tampak bahwa panas jenis adalah konstan, tidak tergantung pada suhu. Secara eksperimen
panas jenis sesungguhnya adalah tergantung pada suhu, seperti diperlihatkan pada Gambar
berikut ini
Gambar Ketergantungan suhu dari panas jenis Argon, Xenon dan Kripton. Garis mendatar
adalah hasil perhitungan secara klasik
b. Model Einstein
Einstein melakukan perhitungan panas spesifik dengan menerapkan teori kuantum. Ia
menganggap padatan terdiri dari N atom, yang masing-masing bervibrasi (osilator) secara
bebas pada arah tiga dimensi, dengan frekuensi fE .Mengikuti hipotesa Planck tentang
terkuantisasinya energi, energi osilator adalah
Menurut hasil ini jelas bahwa model Einstein cocok pada suhu tinggi. Bagaimana
untuk suhumrendah. Pada suhu rendah (T<<) nilai (θ E/T) besar. Jadi, pada suhu rendah CV
sebanding dengan exp(−θ ET) dan jelas ini tidak cocok dengan hasil eksperimen. Sekali lagi,
model inipun gagal menjelaskan CV pada suhu rendah. Dalam model Einstein, atom-atom
dianggap bergetar secara terisolasi dari atom disekitarnya.
Pada teori didhasilkan panas jenis volume konstan, yaitu
Fungsi Einstein adalah mendekati satu pada suhu tinggi, sehingga panas jenisnya
adalah sama dengan panas jenis klasik. Perbandingan kurva panas jenis model klasik dan
model yang dibuat oleh Einstein sebagaimana diperlihatkan pada Gambar berikut ini
Gambar Panas jenis model klasik Dulong -Petit dibandingkan dengan model Einstein.
c. Model Debye
Teori Debye menjelaskan dengan menggunakan semua atom pada lattice secara
keseluruhan. Jadi di sini kita mengasumsikan sebuah distribusi frekuensi, tidak hanya satu
frakuensi seperti teori Einstein. Distribusi frekuensinya adalah
d.
Energi totalnya didapat dengan menjumlahkan (mengintegralkan) untuk semua frekuensi
dibawah frekuensi
Kurva panas jenis suatu zat padat (per-mole) sebagai fungsi suhu sesuai dengan model Debye
diberikan pada Gambar berikut ini :
Gambar Perbandingan nilai kapasitas kalor (a) model Einstein dan (b) model Debye
Dari model Debye tampak bahwa adanyakebergantungan kapasitas kalor terhadap
pada temperatur yang sangat rendah. Dari kedua model diatas, dapat dilihat bahwa
pendekatan yang diberikan Einstein memberikan bahwa ketika temperatur semakin
mendekati nol, maka kapasitas kalor cenderung lebih cepat menurun menuju nol
dibandingkan temperatur, sedangkan pendekatan yang diberikan Debye ini sesuai
dengan hasil eksperimen yang ada untuk berbagai jenis material zat padat (solids).