Anda di halaman 1dari 17

TUGAS TERSTRUKTUR

GEOLOGI BATUBARA

MASERAL BATUBARA

Oleh :

ARIEF HIDAYAT
H1F008003

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS SAINS & TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PURBALINGGA
2010

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 1


“MACERAL BATUBARA”
MACERAL

Maceral merupakan suatu hal atau pembahasan yang tak terpisahkan dengan
batubara. Maceral merupakan suatu material yang terdapat didalam batubara yang
hanya terlihat dengan menggunakan mikroskop. Maceral dari batubara terbagi ats
tiga golongan grup maceral, yaitu Vitrinite, Liptinite, dan Inertinite. Liptinit tidak
berasal dari materi yang dapat terhumifikasikan melainkan berasal dari sisa
tumbuhan atau dari dari jenis tanaman tingkat rendah seperti spora, ganggang
(algae), kutikula, getah tanaman (resin) dan serbuk sari (pollen). Berdasarkan
morfologi dan bahan asalnya, kelompok liptinite dapat dibedakan menjadi
sporinite (spora dan butiran pollen), cutinite (kutikula), resinite (resin/damar),
exudatinite (maseral sekunder yang berasal dari getah maseral liptinite lainnya
yang keluar pada proses pembatubaraan), suberinite (kulit kayu/serat gabus),
fluorinite (degradasi dari resinite), liptodetrinite (detritus dari maseral liptinite
lainnya), alginite (ganggang) dan bituminite (degradasi material algae).

A. MACERAL LIPTINITE

Liptinit tidak berasal dari materi yang dapat terhumifikasikan melainkan


berasal dari sisa tumbuhan atau dari dari jenis tanaman tingkat rendah seperti
spora, ganggang (algae), kutikula, getah tanaman (resin) dan serbuk sari
(pollen). Berdasarkan morfologi dan bahan asalnya, kelompok liptinite dapat
dibedakan menjadi sporinite (spora dan butiran pollen), cutinite (kutikula),
resinite (resin/damar), exudatinite (maseral sekunder yang berasal dari getah
maseral liptinite lainnya yang keluar pada proses pembatubaraan), suberinite
(kulit kayu/serat gabus), fluorinite (degradasi dari resinite), liptodetrinite
(detritus dari maseral liptinite lainnya), alginite (ganggang) dan bituminite
(degradasi material algae). Relatif kaya dengan ikatan alifatik sehingga kaya
akan hidrogen atau bisa juga sekunder, dimana terjadi selama proses
pembatubaraan dari bitumen.

Sifat optis: reflektivitas rendah dan fluoresense tinggi, dari liptinit mulai
gambut dan batubara pada rank rendah sampai pada batubara sub bituminus relatif

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 2


stabil (Taylor et.al., 1998). Di bawah mikroskop, kelompok liptinite menunjukkan
warna kuning muda hingga kuning tua di bawah sinar fluoresence, sedangkan di
bawah sinar biasa kelompok ini terlihat berwarna abu-abu sampai gelap. Liptinit
mempunyai berat jenis 1,0–1,3 dan kandungan hidrogen yang paling tinggi
dibanding dengan maseral lain, sedang kandungan volatille matter sekitar 66%.
Pada petrografi dari kelompok liptinite tentang macerals yaitu semuanya
memiliki reflektansi yang lebih lebih rendah dari maceral vitrinit dalam batubara
yang sama. Macerals kelompok ini sangat sensitif terhadap pembatubaraan
dengan pendekatan maju dan macerals liptinite mulai dari rank batubara
menengah dan volatile tidak hadir dalam rank batubarat rendah-volatile. Ketika
macerals liptinite dijumpai dalam batubara, maceral ini cenderung
mempertahankan bentuk tanaman aslinya dan sehingga maseral ini berupa fosil
tanaman atau phyterals. Sifat phyteral dari macerals liptinite adalah dasar utama
yang diklasifikasikan.

Liptinite Group

1. Asal – macerals liptinite yang berasal dari bagian tanaman seperti spora,kutikula,
dan resin.
2. Kelimpahan – yang macerals liptinite umumnya membuat tentang 5-15%
dari sebagian besar Amerika Utara bara. Mereka umumnya paling banyak
diAppalachian bara. Pada suatu reflektansi dari 1,35-1,40 sebagian besar
macerals liptinite menghilang dari batubara.
3. Density – yang macerals liptinite memiliki kerapatan terendah dari setiap
kelompok maseral berkisar antara 1,18-1,28 gram / ml.
4. Coking Properties – dalam proses coking beberapa macerals liptinite
devolatilize sebagai gas dan ter tetapi mereka juga berkontribusi terhadap massa
kokain.
5. Kimia – dalam batubara diberi macerals liptinite memiliki kandungan
hidrogen tertinggi dan kadar karbon terendah.
6. Ketangguhan – di polishing, yang macerals liptinite dapat menunjukkan
lega positif.

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 3


7. Reflektansi – dalam batubara diberi liptinite macerals mempunyai
reflektansi terendah.
8. Fluoresensi – semua macerals liptinite berpendar saat bersemangat oleh
cahaya ultra-violet.

Liptinite Group

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 4


a. Sporinite

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 5


Sporinite adalah salah satu maseral dari grup maseral liptinite yang paling
umum yang berasal dari lapisan lilin spora fosil dan serbuk sari. Pada umumnya
maseral ini memiliki bentuk bulat pipih dengan bagian atas dan belahan rendah
dikompresi sampai datang secara bersama-sama. Permukaan luar dari macerals
sporinite sering menunjukkan berbagai macam ornamen. Perlu dicatat bahwa
dalam bagian yang paralel atau dekat sejajar terhadap bidang perlapisan batubara,
yang macerals sporinite akan muncul untuk mengambil sebuah disk atau yang
dapat berbentuk oval dengan resinite. Dalam Paleozoikum bara dua jenis spora
yang umum. Yang lebih kecil, biasanya <100 mikron dalam ukuran disebut
mikrospora dan yang lebih besar berkisar sampai beberapa milimeter diameter
disebut megaspores. Sporinite juga dapat diklasifikasikan berdasarkan ketebalan
dinding spora – berdinding tipis (tenuispores) dan berdinding tebal
(crassispores). Spora terbentuk dalam kantung (sporangium) pada tanaman asli
yang mereka dipadatkan menjadi empat kelompok tetrahedral. Bukti formasi ini
kadang-kadang dapat dilihat di bawah mikroskop sebagai trilete bekas luka

Gambar 1. Maseral sporinite (S) yang nampak pada microscop

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 6


b. Cutinite

Meskipun tidak sangat berlimpah, maseral ini umumnya ditemukan di


sebagian besar batubara dan berasal dari lapisan luar lilin daun, akar dan
batang. Hal ini terjadi sebagai stringer panjang, yang seringkali memiliki satu
permukaan yang cukup datar, dan permukaan yang lain adalah crenulated.
Cutinite biasanya memiliki reflektansi yang sama dengan yang sporinite. Kadang-
kadang stringer dari cutinite yang terdistorsi. Karena cutinite terjadi pada fragmen
lembaran dan sangat tahan terhadap cuaca, kadang-kadang terkonsentrasi dalam
cuaca

Gambar 2. Maseral cutinite (Cu)

c. Resinite

Macerals Resinite adalah mana-mana, meskipun dalam jumlah yang kecil


kecil, komponen di sebagian besar Amerika bara di bawah jenjang menengah-
volatile aspal. Mereka biasanya tidak hadir dalam bara peringkat lebih
tinggi. Meskipun macerals resinite biasanya kurang dari 3% dari kebanyakan US

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 7


bara, mereka sangat berlimpah di batubara dari Dataran Tinggi Wasatch di Utah
di mana mereka dapat ditemukan dalam jumlah sekitar 15% dari macerals
ini. macerals Resinite memiliki dua mode umum terjadi. Pada sebagian besar
Appalachian dan pertengahan barat batubara US resinites terjadi sebagai primer
(hadir pada saat deposisi) tubuh bulat dengan sumbu panjang berkisar antara 25-
200 mikrometer. Sementara tubuh bulat utama resinite juga ditemukan di AS barat
bara Kapur / umur Tersier, banyak resinite dalam bara terjadi sebagai cleat
sekunder dan pengisi kekosongan. Resinite sekunder ini menunjukkan hubungan
mengganggu batubara host dan sering menunjukkan tekstur aliran dan membawa
xenoliths batubara di veinlets resinite. Mikroskop fluoresensi menunjukkan bahwa
hanya ovoid resinite primer umumnya menunjukkan “oksidasi” atau “rims reaksi”
yang menyarankan perubahan permukaan. Pendar analisis spektral biasanya dapat
membedakan resinite dari macerals lain dan dalam kebanyakan kasus juga bisa
membedakan resinites berbeda.

Gambar 3. Maseral Resinite (R)

d. Alginite

Alganit adalah maceral pada batubara yang berasal dari jamur jamur yang
tumbuh pada saat pembentukan gambut dan ikut terakumulasi pada saat proses
pembatubaraan. Batubara yang pada umumnya seperti ini banyak terbentuk pada
zaman pra kambrium . Jarang terjadi di sebagian besar batubara dan sering sulit
membedakan dari materi mineral. Namun, dalam ultra-violet menyalakannya

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 8


fluoresces dengan warna kuning cemerlang dan menampilkan penampilan seperti
bunga khas.

Gambar 4. Maseral Alginite (Ag)

e. Liptodetrinite

Liptodetrinite adalah bentuk klastik dari liptinite di mana fragmen fragmen dari
berbagai jenis maceral muncul berbagai liptinite sebagai partikel tersebar.

Gambar 5. Maseral Liptodetrinite

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 9


f. Suberinit

Merupakan maceral yang terdapat dalam batubara yang memperlihatkan


atau masih menampakkan bentuk-bentuk dari serat kayu dari bahan
pembentuknya yang tidak terhancurkan secara baik pada saat proses
pembatubaraan. Dengan maceral ini, kita dapat mengetahui dari jenis tumbuhan
apa batubara tersebut terbentuk.

Gambar 6. Maceral suberinit

B. MACERAL VITRINITE

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 10


Maseral Vitrinit ialah hasil dari proses pembatubaraan materi humic yang
berasal dari selulosa (C6H10O5) dan lignin dinding sel tumbuhan yang
mengandung serat kayu (woody tissues) seperti batang, akar, daun, dan akar.
Vitrinite adalah bahan utama penyusun batubara di Indonesia (>80%). Di bawah
mikroskop, kelompok maseral ini memperlihatkan warna pantul yang lebih terang
daripada kelompok liptinite, namun lebih gelap dari kelompok inertinite,
berwarna mulai dari abu–abu tua hingga abu–abu terang. Kenampakan di bawah
mikroskop tergantung dari tingkat pembatubaraannya (rank), semakin tinggi
tingkat pembatubaraan maka warnanya akan semakin terang. Kelompok vitrinite
mengandung unsur hidrogen dan zat terbang yang persentasenya berada diantara
inertinite dan liptinite. Mempunyai berat jenis 1,3–1,8 dan kandungan oksigen
yang tinggi serta kandungan volatille matter sekitar 35,75%.

a. Telinite

Telinite merupakan bagian terang vitrinit yang membentuk dinding sel.

Gambar maceral Telinite

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 11


b. Collinite

Collinite merupakan vitrinit jelas yang menempati ruang antara dinding


sel.

Gambar maceral Collinite

c. Vitrodetrinite

Gambar maceral Vitrodetrinite

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 12


C. MACERAL INERTINITE

Maseral Inertinit disusun dari materi yang sama dengan vitrinit dan liptinit
tetapi dengan proses dasar yang berbeda. Kelompok inertinite diduga berasal dari
tumbuhan yang sudah terbakar dan sebagian lagi berasal dari hasil proses oksidasi
maseral lainnya atau proses decarboxylation yang disebabkan oleh jamur dan
bakteri. Kelompok ini mengandung unsur hidrogen paling rendah dan
karakteristik utamanya adalah reflektansi yang tinggi diantara dua kelompok
lainnya.
Pemanasan pada awal penggambutan menyebabkan inertinit kaya akan karbon.
Sifat khas inertinit adalah reflektivitas tinggi, sedikit atau tanpa flouresense,
kandungan hidrogen, aromatis kuat karena beberapa penyebab, seperti
pembakaran (charring), mouldering dan penghancuran oleh jamur, gelifikasi
biokimia dan oksidasi serat tumbuhan. Sebagian besar inertinit sudah pada bagian
awal proses pembatubaraan. Inertinit mempunyai berat jenis 1,5–2,0 dan
kandungan karbon yang paling tinggi dibanding maseral lain serta kandungan
volattile matter sekitar 22,9%.
Maseral menghasilkan materi yang mudah menguap (volatile matter). Materi ini
banyak dihasilkan oleh liptinit yaitu sekitar 66% sedangkan vitrinit menghasilkan
35,75% dan inertinit menghasilkan 22,9%.

a. Micrinite

Macrinite merupakan komponen yang sangat kecil paling batubara dan


biasanya terjadi tubuh bulat telur sebagai structureless dengan reflektansi yang
sama seperti fusinite. Micrinite terjadi sebagai partikel butiran sangat halus
reflektansi tinggi. Hal ini umumnya terkait dengan macerals liptinite dan kadang-
kadang memberikan tampilan untuk benar-benar menggantikan liptinite tersebut.

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 13


Gambar maceral Micrinite

b. Semifusinite

Semifusinite memiliki tekstur sel dan fitur umum fusinite kecuali bahwa
itu adalah reflektansi rendah. Bahkan, semi-fusinite memiliki jangkauan terbesar
reflektansi dari setiap macerals berbagai batubara terjadi dari ujung atas dari
kisaran pseudovitrinite untuk fusinite. Semi-fusinite juga yang paling banyak dari
macerals inertinit.

Gambar Maceral Semifusinite

a. Fusinite

Sebuah maseral inertinit penting adalah fusinite, yang muncul di bawah


pemeriksaan mikroskopis menjadi tidak seperti arang. Memang mungkin berasal
dari bahan hangus akibat kebakaran hutan pada tanaman yang membentuk

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 14


batubara. Hal ini juga bisa dihasilkan dari degradasi bahan sangat reaktif dalam
detritus tanaman asli. macerals inertinit lainnya termasuk semi-fusinite dan
micrinite.

Kelompok inertinit membuat sampai 5 sampai 40 persen dari yang paling


batubara. nilai reflektansi mereka biasanya yang tertinggi dalam sampel tertentu.
Yang maseral inertinit paling umum adalah fusinite, yang memiliki penampilan
seperti arang dengan tekstur sel jelas. Sel-sel dapat berupa kosong atau diisi
dengan bahan mineral, dan dinding sel mungkin telah dihancurkan selama
pemadatan (tekstur Bogen)

Gambar Maceral Fusinite

c. Sclerotinite

Sclerotinite terjadi sebagai badan bulat telur dengan sel-struktur, dengan


reflectances mencakup seluruh rentang inertinit.

Gambar maceral Sclerotinite

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 15


d. Inertodetrinite

Gambar maceral Inertodetrinite

Kesimpulan :

 Liptinit

Maceral Liptinit tidak berasal dari materi yang dapat terhumifikasikan


melainkan berasal dari sisa tumbuhan atau dari dari jenis tanaman tingkat rendah
seperti spora, ganggang (algae), kutikula, getah tanaman (resin) dan serbuk sari
(pollen). Berdasarkan morfologi dan bahan asalnya, kelompok liptinite dibedakan
menjadi sporinite (spora dan butiran pollen), cutinite (kutikula), resinite
(resin/damar), exudatinite (maseral sekunder yang berasal dari getah maseral

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 16


liptinite lainnya yang keluar pada proses pembatubaraan), suberinite (kulit
kayu/serat gabus), fluorinite (degradasi dari resinite), liptodetrinite (detritus dari
maseral liptinite lainnya), alginite (ganggang) dan bituminite (degradasi material
algae).

 vitrinit

macerals vitrinit berasal dari bahan dinding sel (jaringan kayu) tanaman, yang
secara kimiawi terdiri dari selulosa, polimer dan lignin. Kelompok vitrinit adalah
kelompok yang paling melimpah dan sering membuat naik 50 sampai 90% dari
yang paling utara Amerika batubara. Namun, sebagian besar Gondwanaland bara
dan beberapa barat Kanada Batubara vitrinit miskin. The macerals inertinit
mendominasi dalam batubara.

 inertinit

macerals inertinit berasal dari bahan tanaman yang telah sangat berubah dan
terdegradasi dalam tahap pembentukan batubara gambut. Sebagai contoh, arang
fosil adalah maseral inertinit, fusinite. Pada sebagian besar Amerika Utara bara
yang macerals inertinit berkisar dari kurang dari 5 persen menjadi 40 persen
dengan jumlah tertinggi umumnya terjadi di Appalachian batubara. Namun,
macerals inertinit dapat membuat lebih dari 50 sampai 70% dari beberapa
batubara Kanada barat.

TUGAS TERSTRUKTUR GEOLOGI BATUBARA 17

Anda mungkin juga menyukai