Anda di halaman 1dari 12

2/12/2016

PMK 169 DEBT TO EQUATY RATIO


Termasuk kelompok biaya pinjaman adalah
biaya yang ditanggung wajib pajak
sehubungan dengan pinjaman

SUPARDI DJOKO SUSILO

Termasuk kelompok biaya


pinjaman
a. bunga pinjaman;
b. diskonto dan premium yang terkait dengan pinjaman;
c. biaya tambahan yang terjadi yang terkait dengan
perolehan pinjaman (arrangement of borrowings);
d. beban keuangan dalam sewa pembiayaan;
e. biaya imbalan karena jaminan pengembalian utang;
dan
f. selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata
uang asing sepanjang selisih kurs tersebut sebagai
penyesuaian terhadap biaya bunga dan biaya
sebagaimana dimaksud pada huruf b, huruf c, huruf d,
dan huruf e.

SUPARDI DJOKO SUSILO

1
2/12/2016

PMK. 159 Pengurangan pajak


Yang dapat diberikan merupakan industri pionir
:
Industri Pionir adalah industri yang memiliki
keterkaitan yang luas, memberi nilai ambah
dan eksternalitas yang tinggi, memperkenalkan
teknologi baru, dan memiliki nilai strategis bagi
perekonomian nasional

SUPARDI DJOKO SUSILO

BESARNYA PENGURANGAN
Paling besar 100 % dan minimal 10 %
Paling lama 15 Th dan paling singkat 5Th
Dengan jumlah yang sama setiap tahun
Dapat diperpanjang 20 Th

SUPARDI DJOKO SUSILO

2
2/12/2016

YANG DAPAT DIBERIKAN


a. Merupakan Wajib Pajak baru;
b. Merupakan Industri Pionir;
c. Mempunyai rencana penanaman modal paling
sedikit Rp1.000.000.000.000,00
d. Memenuhi ketentuan DER
e. menyampaikan surat pernyataan kesanggupan
untuk menempatkan dana di perbankan di
Indonesia paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari
total rencana penanaman modal dan tidak dapat
ditarik
f. harus berstatus sebagai badan hukum Indonesia
yang pengesahannya ditetapkan sejak atau setelah
tanggal 15 Agustus 2011.

SUPARDI DJOKO SUSILO

Bentuk industri pionir


Industri Pionir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
mencakup:
a. Industri logam hulu;
b. Industri pengilangan minyak bumi;
c. Industri kimia dasar organik yang bersumber dari minyak bumi
dan gas alam;
d. Industri permesinan yang menghasilkan mesin industri;
e. Industri pengolahan berbasis hasil pertanian, kehutanan, dan
perikanan;
f. Industri telekomunikasi, informasi dan komunikasi;
g. Industri transportasi kelautan;
h. Industri pengolahan yang merupakan industri utama di
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK); dan/atau
i. Infrastruktur ekonomi selain yang menggunakan skema
Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

SUPARDI DJOKO SUSILO

3
2/12/2016

Industri telekomunikasi
Batasan investasi diturunkan menjadi
Rp. 500.000.000.000,--
Pengurangan pajak masimal 50 %

SUPARDI DJOKO SUSILO

MULAI PENGURANGAN
a. telah berproduksi secara komersial;
b. pada saat mulai berproduksi secara komersial,
Wajib Pajak telah merealisasikan nilai
penanaman modal paling sedikit sebesar
rencana penanaman modalnya; dan
c. bidang usaha penanaman modal sesuai
dengan rencana bidang usaha penanaman
modal dan termasuk dalam cakupan Industri
Pionir sebagaimana dimaksud pada ayat (4).

SUPARDI DJOKO SUSILO

4
2/12/2016

LARANGAN BAGI YANG MENDAPATKAN


FASILITAS
a. mengimpor atau membeli barang modal bekas
b. melakukan kegiatan utama usaha yang tidak
sesuai dengan rencana bidang usaha
c. melakukan pemindahtanganan aset dan/atau
kepemilikan
d. melakukan relokasi penanaman modal ke provinsi
lain
e. mengubah metode pembukuan untuk menggeser
laba atau rugi dari periode pemanfaatan, sejak
Tahun Pajak dimulainya dan sampai dengan 5
(lima) Tahun Pajak sejak berakhirnya jangka waktu
pemanfaatan fasilitas pengurangan Pajak
Penghasilan badan.

SUPARDI DJOKO SUSILO

YANG TIDAK MENDAPATKAN FASILITAS


PENGURANGAN
a. keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta (capital gain);
b. penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan
pembayaran tambahan pengembalian pajak;
c. bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang;
d. dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan
asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi;
e. royalti atau imbalan atas penggunaan hak;
f. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;
g. keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;
h. selisih lebih karena penilaian kembali aktiva;
i. tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak;
j. imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur
mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan;

SUPARDI DJOKO SUSILO

5
2/12/2016

PMK. 207 PENGHAPUSAN


PIUTANG
Sifatnya kumulatif yang sebelumnya
pilihan karena kata kata atau yang ada
di PMK 57 TH 2010 sudah tidak dulunya
menjadi satu baris sekarang menjadi
beberapa bagian dan menjadi alinea
sendiri

SUPARDI DJOKO SUSILO

Syarat yang harus dipenuhi :


Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 dapat dibebankan sebagai pengurang penghasilan
bruto, sepanjang memenuhi persyaratan:
a. telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;
b. wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang nyata-nyata
tidak dapat ditagih kepada Direktorat Jenderal Pajak; dan
c. piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih tersebut:
1. telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan
Negeri atau instansi pemerintah yang menangani piutang
negara;
2. terdapat perjanjian tertulis mengenai penghapusan
piutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur atas
piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih tersebut;
3. telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; atau
4. adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah
dihapuskan untuk jumlah utang tertentu.

SUPARDI DJOKO SUSILO

6
2/12/2016

PP NO. 132
Tarif bunga deposito hasil dari devisa ekport
ditentukan :
- Bila ditempatkan dalam bentuk US Dolar
- Bila ditempatkan dalam bentuk Rupiah

SUPARDI DJOKO SUSILO

PP NO. 123
Atas bunga dari deposito dalam mata uang
dolar Amerika Serikat yang ananya
bersumber dari Devisa Hasil Ekspor dan
ditempatkan di dalam negeri pada bank
yang didirikan atau bertempat kedudukan di
Indonesia atau cabang bank luar negeri di
Indonesia dikenai Pajak Penghasilan yang
bersifat final dengan tarif sebagai berikut:

SUPARDI DJOKO SUSILO

7
2/12/2016

Tarif 10% dengan jangka waktu 1 (satu)


bulan;
Tarif 7,5% dengan jangka waktu 3 (tiga)
bulan;
Tarif 2,5% dengan jangka waktu 6
(enam) bulan;
Tarif 0% dari jumlah bruto, untuk
deposito dengan jangka waktu lebih dari
6 (enam) bulan.

SUPARDI DJOKO SUSILO

Atas bunga dari deposito dalam mata uang


rupiah yang dananya bersumber dari
Devisa Hasil Ekspor dan ditempatkan di
dalam negeri pada bank yang didirikan atau
bertempat kedudukan di Indonesia atau
cabang bank luar negeri di Indonesia
dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat
final dengan tarif sebagai berikut:

SUPARDI DJOKO SUSILO

8
2/12/2016

Besarnya Tarif
Tarif 7,5% dari jumlah bruto, untuk
deposito dengan jangka waktu 1 (satu)
bulan;
Tarif 5% dari jumlah bruto, untuk deposito
dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan; dan
Tarif 0% dari jumlah bruto, untuk deposito
dengan jangka waktu 6 (enam) bulan atau
lebih dari 6 (enam) bulan.

SUPARDI DJOKO SUSILO

Atas bunga dari tabungan dan diskonto


Sertifikat Bank Indonesia, serta bunga
dari deposito selain dari deposito
sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b dikenai Pajak Penghasilan
yang bersifat final dengan tarif sebagai
berikut:

SUPARDI DJOKO SUSILO

9
2/12/2016

Tarif 20% (dua puluh persen) dari jumlah


bruto, terhadap Wajib Pajak dalam
negeri dan bentuk usaha tetap; dan
Tarif 20% (dua puluh persen) dari jumlah
bruto atau dengan tarif berdasarkan
Perjanjian Penghindaran Pajak
Berganda yang berlaku, terhadap Wajib
Pajak luar negeri.

SUPARDI DJOKO SUSILO

PMK 141 Jasa lainnya


Menambah beberapa jenis jasa yang
menjadi obyek pajak
Hampir semua jasa dikenakan
pemotongan pasal 23

SUPARDI DJOKO SUSILO

10
2/12/2016

Dasar pemotongan
untuk jasa katering adalah seluruh jumlah
penghasilan dengan nama dan dalam
bentuk apapun yang dibayarkan,
disediakan untuk dibayarkan, atau telah
jatuh tempo pembayarannya oleh badan
pemerintah, subjek pajak badan dalam
negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk
usaha tetap, atau perwakilan perusahaan
luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak
dalam negeri atau bentuk usaha tetap,
dan

SUPARDI DJOKO SUSILO

Selain catering
untuk jasa selain jasa katering adalah
seluruh jumlah penghasilan dengan nama
dan dalam bentuk apapun yang dibayarkan,
disediakan untuk dibayarkan, atau telah
jatuh tempo pembayarannya oleh badan
pemerintah, subjek pajak badan dalam
negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk
usaha tetap, atau perwakilan perusahaan
luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak
dalam negeri atau bentuk usaha tetap

SUPARDI DJOKO SUSILO

11
2/12/2016

Tidak termasuk :
1. sehubungan dengan pekerjaan yang dibayarkan oleh
Wajib Pajak penyedia tenaga kerja kepada tenaga kerja
yang melakukan pekerjaan, berdasarkan kontrak dengan
pengguna jasa;
2. pembayaran kepada penyedia jasa atas pengadaan/
pembelian barang atau material yang terkait dengan jasa
yang diberikan;
3. pembayaran kepada pihak ketiga yang dibayarkan
melalui penyedia jasa, terkait Jasa yang diberikan oleh
penyedia jasa; dan/atau
4. pembayaran kepada penyedia jasa yang merupakan
penggantian (reimbursement) atas biaya yang telah
dibayarkan penyedia jasa kepada pihak ketiga dalam
rangka pemberian jasa bersangkutan.

SUPARDI DJOKO SUSILO

pengecualian
Dibuktikan dengan bukti tertulis dan bila
tidak ada dari seluruh tagihan yang
dilakukan penyedia jasa tidak termasuk
PPN

SUPARDI DJOKO SUSILO

12

Anda mungkin juga menyukai