RECORD-NAME adalah nama record seperti VENDOR atau EMPLOYEE. Entri yang berada
dalam kurung ialah nama-nama field individual dalam record tersebut. Berikut contohnya:
Dalam contoh yang pertama CUSTOMER adalah nama dari record, dan
ACCOUNT_NUMBER, NAME, ADDRESS, dan ACCOUNT_BALANCE adalah nama file.
2. Data Occurance
Struktur record memiliki occurance, yang disebut juga instance. Record occurance
merupakan satu set khusus nilai data untuk record tersebut. Sebagai contoh, untuk record
adalah;
Dan sebuah occurance untuk record CUSTOMER akan tampak sebagai berikut:
Record dalam sebuah file dapat memiliki panjang data yang bersifat tetap atau variabel.
Dalam sebuah fixed-length record, baik jumlah field dan panjangnya (ukuran karakter) tiap
field sudah tetap/tertentu. Kelemahan fixed-length record ialah tiap field harus cukup besar
untuk memuat perkiraan entri yang paling maksimum dalam field tersebut. Dalam variable-
length record lebar field dapat disesuaikan untuk tiap data occurance. Jumlah field dapat
bervariasi dari satu data occurance dengan data occurance yang lain.
Akhir sebuah variable-length record harus ditandai dengan sebuah symbol khusus atau
field record-length yang berisi record itu sendiri. Variable-length record mampu menggunakan
secara efisien ruang penyimpanan yang tersedia. Salah satu pendekatan dalam variable-length
record yang tidak membutuhkan dukungan pemrograman system untuk struktur variable-
lengthnya adalah dengan menggunakan fixed-length trailer record. Trailer record ialah sebuah
ekstensi atau perluasan master record. Trailer record sendiri dapat ditulis dengan segera setelah
sebuah master record selesai dikerjakan, misalnya master record biasanya hanya berisi
informasi umum untuk seluruh rekening dan nomor tagihan yang cukup untuk seluruh rekening
yang ada, sementara trailer record mampu memuat lebih banyak tagihan di dalamnya.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan manufaktur menyimpan ratusan komponen mesin
sebagai persediaan bahan bakunya. Mereka membeli setiap komponen persediaan tersebut dari
salah satu pemasoknya dan kemudian menyimpannya di salah satu gudangnya. Setiap
komponen dapat dibeli dari satu atau lebih pemasok dan disimpan si satu atau lebih gudang
perusahaan. Berikut field data yang berisi persediaan komponen mesin tersebut:
PART_NO nomor komponen mesin
PNAME nama komponen mesin
TYPE jenis komponen mesin
COST biaya standar per unit komponen mesin
PVEND nama vendor darimana komponen mesin tersebut dibeli
WARSHE gudang tempat komponen mesin tersebut disimpan
LOC dua digit terakhir
Untuk kasus dua pemasok, diperlukan format record seperti berikut (misalkan hanya
terdapat satu lokasi penyimpanan):
Record ini bahkan perlu lebih panjang lagi bila kemudian terdapat tiga pemasok
sehingga panjang record akan tergantung pada jumlah pemasok dan lokasi penyimpanan untuk
komponen mesin tertentu. Record jenis tersebut akan menjadi variable-length record.
Repeated Group adalah kelompok-kelompok field terkait yang berulang kali
disimpan dalam variable-length record. Dalam beberapa kasus kita cukup menyebut repeated
groups sebagai segmen atau kelompok, atau bahkan node. Segmen dapat diringkas dengan
cara yang sama seperti record. Sebagai contoh:
PART
SUPPLIER LOCATION
Jadi record dan segmen pada dasarnya adalah sama. Keduanya merupakan kumpulan
field. Kenyataannya, tidak salah jika menganggap bahwa segmen adalah record selama ia tetap
diingat sebagai segmen, yang walaupun tidak seperti record di mana segmen memiliki parent
dan children.
Dengan PART_NO sebagai nomor komponen mesin dan WARSHE sebagai nomor
gudang yang terkait dengan lokasi gudang. Selanjutnya, asumsikan file tersebut memuat
empat record sebagai berikut:
PART (101, 1)
PART (102, 2)
PART (103, 1)
PART (106, 1)
Dalam contoh ini, PART_NO ialah key yang digunakan untuk mengidentifikasi secara
khusus record maupun dari keempat record yang ada. Field pertama (PART_NO) disebut sort
key primer (primary key), yaitu field yang digunakan untuk mengurutkan record dalam
sebuah file. Namun demikian hal ini tidak berlaku bagi WARSHE. Sebagai contoh,
menentukan nilai 1 untuk WARSHE tidak secara unik mengidentifikasi suatu record tertentu,
sebaliknya ia akan mengidentifikasi tiga record yaitu record pertama, ketiga dan keempat. Field
yang kedua (WARSHE) disebut sort key sekunder (secondary key) yang digunakan untuk
menentukan posisi relative di antara satu set record yang ada ketika primary key memiliki nilai
yang sama untuk setiap record pada set tersebut.
1. Arsitektur Konseptual
Tidak ada satu pun pendekatan standart untuk mengembangkan sebuah model data
konseptual untuk sebuah system tertentu. Model data entity-relationship (E-R) merupakan
salah satu pendekatan paling popular. Dalam model E-R istilah entitas lebih banyak digunakan
daripada istilah segmen, dan istilkah atribut digunakan untuk menjelaskan field individual atau
item data tertentu. Bila ditinjau secara grafis, model E-R menggunakan kotak segiempat untuk
entitas, elips untuk atribut, dan kotak belah ketupat untuk menggambarkan hubungan/relasi.
Metode konseptual lainnya yang biasa digunakan yaitu teknik pemodelan
berorientasi objek (OMT). Pekerjaan ini dilakukan dengan mengamati komponen-
komponen dalam system yang sedang dibuat modelnya sebagai kelas-kelas objek. Dalam
metode ini sebuah kelas objek adalah sebuah segmen dan sebuah objek adalah sebuah
kejadian tertentu. Seperti halnya dalam model E-R, OMT menentukan hubungan antar
segmen. Hal paling mendasar dalam hubungan ini disebut pewarisan. Hubungan pewarisan
diciptakan ketika sebiuah kelas objek dibagi ke dalam subkelas. Sebagai contoh, sebuah kelas
umum atau orangtua dapat berupa perlengkapan pabrik yang memiliki subkelas seperti
perkakas, mesin berat, perlengkapan reparasi, dan sebagainya yang digambarkan berikut ini:
Waktu respon dapat menjadi sebuah permasalahan besar pada database besar yang
mungkin diakses oleh ratusan atau bahkan ribuan pengguna pada saat yang sama. Jika sistem
database dan perangkat keras komputer tidak sesuai dengan permintaan, maka pengguna akan
menunggu dengan sia-sia dalam waktu yang lama untuk query mereka. Oleh karena itu, sistem
database harus didesain dengan baik bagi penggunanya, dan perangkat keras harus cukup cepat
untuk mengerjakan semua pekerjaan yang diminta.
Pada sisi perangkat keras, waktu respon dipengaruhi oleh waktu akses fisik yaitu waktu
yang dibutuhkan oleh CPU untuk memunculkan sebuah blok data tunggal dari disket yang
disebut Disk Access Time. Salah satu masalahnya adalah CPU beroperasi jauh lebih cepat dari
yang dilakukan disket sehingga CPU harus menunggu sesaat sementara operasi input/output
disket sedang dijalankan. Hal ini berarti bila mampu meminimalisasi input dan output disket,
dalam beberapa kasus dapat meningkatkan waktu respons yang cukup tinggi. Faktor lainnya
yang dapat mempengaruhi waktu respons adalah bagaimana record data dapat didistribusikan
secara fisik dalam disket.
Pada hardisk data yang berada di track atau silinder yang sama dapat diakses tanpa
perlu berpindah ketika membaca/menulis di atasnya. Hal ini berarti dalam beberapa kasus
dimunkinkan untuk meningkatkan kecepatan sebuah aplikasi database dengan menyimpan
record-record dalam sebuah file data secara berdekatan di satu atau lebih silinder disket.
3. Queri SELECT
SELECT biasanya adalah kalimat pertama dalam pernyataan SQL yang dimaksudkan
untuk mengekstrak data dari sebuah database. SELECT menentukan field-field mana saja
(misal item-item dalam sebuah database) atau ekspresi-ekspresi dalam field yang ingin anda
munculkan. Klausa FROM mengidentifikasikan tabel mana yang berisi item-item tersebut.
FROM diperlukan dan mnegikuti SELECT.
SELECT Everything
SELECT Field
ORDER BY
Selain masalah manajemen data dan pnyimpanan, setiap file independen membutuhkan
instruksi pemrosesan dan penyimpanannya sendiri karena isis dan struktur filenya tidak
terstandarisasi. Kemampuan yang berhubungan dengan informasi non kunci dibatasi karena
setiap aplikasi program individual harus menentukan instruksi rinci yang berhubungan dengan
penenganan fisik data.
a. Independensi Data
Solusi untuk masalah penyimpanan file-file independen terletak pada
pemisahan secara fisik penanganan data dari penggunaan logis file-file tersebut. Hal ini
menuntut 2 perubahan mendasar, pertama penyimpanan data terintigrasi dalam suatu
database tunggal, dan kedua seluruh akses untuk file (database) yang terintegrasi ini
dilakukan melalui suatu sistem perangkat lunak tunggal yang didesain untuk mengelola
aspek-aspek fisik penanganan dan penyimpanan data. Hal tersebut merupakan
karakteristik penting dalam pendekatan database terhadap pemrosesan data.
Kata file kehilangan artinya dalam lingkungan database. Sebuah file utama
tunggal dapat dibagi kedalam sejumlah file subsistem, dan file-file tersebut
dikombinasikan dan dikombinasikan ulang kedalam sejumlah file lainnya. Perangkat
lunak database memisahkan aspek fisik dan logika penggunaan file, hal ini membuka
spektrum luas kemampuan pemrosesan informasi yang tidak akan dapat dilakukan
tanpa perangkat lunak tertentu.
b. Keamanan
Keunggulan DBMS lainnya adalah kemampuan memberikan kode keamanan
untuk item data dan atribut-atribut pemrosesannya. Salah satu bagian file kamus data
berisi sebuah daftar pengguna sistem terotorisasi dan kode akses dan keamanan.
Masing-masing elemen data unik dapat berupa kode prioritas numerik. Kode-kode
tersebut akan menentukan item data yang menentukan pemrosesan yang dapat
digunakan oleh pengguna untuk setiap item data.
5. Dokumentasi dan Administrasi database
Kamus database digunakan baik terpisah maupun dengan DBMS untuk
mensentralisasi,mendokumentasi, mengontrol, dan mengoordinasi penggunaan data dalam
sebuah organsisasi. Kamus data merupakan sebuah urutan file yang memiliki catatan
occurrence yang berisi deskripsi item data.
Utilisasi
Pemilik
Dimana Digunakan
Kode Keamanan
Diperbaharui Terakhir
Tujuan utama sebuah kamus data adalah mengurangi atau paling tidak mengawasi
inkosistensi penggunaan yang dihasilkan dari pemrosesan alias dan mengurangi kelebihan data
sejauh mungkin. Tanggung jawab untuk kamus data harus disentralisasikan pada seorang
administrator database (DBA). Administrasi database bertanggung jawab menanggulangi
ketidak cocokan dan maslah koordinasi dan komunikasi antara kelompok-kelompok pengguna
ketika memakai brsama sebuah database. Tugas utama DBA adalah menetapkan standar,
konvensi, dan dokumentasi sumber-sumber data. Administrasi kamus data merupakan alat
utama yang digunakan DBA untuk melaksanakan tugas tersebut. Pengawasan data yang efektif
merupakan pendekatan database yang paling penting untuk pemrosesan data. Ketidak cocokan
(inkompatibilitas) dan redundansi senantiasa ada dalam sebuah sistem berorientasi file yang
tradisional, yang didalamnya para pengguna menyimpan dan memproses file data miliknya.
Kamus data dapat dikelola secara manual, namun biasanya ia terkomputerisasi dan
diproses seperti halnya file-file komputer lainnya. Jika kamus digunakan bersama-sama dengan
sebuah DBMS, ia akan disimpan dalam DBMS.
Daftar Pustaka
Bodnar and Hopwood. 2006. Accounting Information System. Prentice Hall. New Jersey.
PERTEMUAN KE 12
OLEH :
KELOMPOK 12
UNIVERSITAS UDAYANA