1
ISSN 2087-7889
Idawati Supu
ABSTRAK
Telah dilakukan karakterisasi sifat listrik membran lemon (basah dan kering) dengan
variasi frekuensi dan suhu. Variasi frekuensi dilakukan pada pengukuran konduktansi dan
kapasitansi membran mulai dari 500 Hz sampai 1MHz. Adapun variasi suhu diamati pada
pengukuran konduktansi membran pada larutan elektrolit KCl dengan konsentrasi 0,1 M
dan 0,01 M dengan suhu dari 250C sampai 550C dengan kenaikan tiap 10C. Hasil uji
pengukuran konduktansi dan kapasitansi membran secara langsung dengan variasi
frekuensi menunjukkan bahwa semakin besar frekuensinya maka nilai konduktansinya
meningkat dan nilai kapasitansinya menurun. Adapun hasil pengukuran dalam larutan
elektrolit dengan variasi suhu menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu maka nilai
konduktansinya pun makin meningkat. Selain itu dari pengukuran ini diperoleh grafik
hubungan antara 1/T terhadap ln G yang menunjukkan hubungan linier dengan kemiringan
negatif yang menunjukkan kebergantungan nilai konduktansi terhadap suhu. Dari grafik ini
diperoleh pula besar nilai energi barrier atau energi diri membran dari slope kurva yang
merupakan metode paling baik untuk mengamati mekanisme transport ion pada membran.
Selain itu diperoleh juga ukuran pori membran sebesar 0,745 nm dan 0,856 nm. Sehingga
disimpulkan bahwa mekanisme transport ion yang melewati membran lemon dapat dikaji
melalui pengukuran konduktansi baik secara langsung maupun dalam larutan elektrolit.
nilai konduktansi membran. Dengan pen- tekanan sangat dipengaruhi oleh ukuran
gukuran parameter ini maka akan mampu dan distribusi pori membran
menganalisis mekanisme transportasi ion (Notodarmojo, 2004).
eksternal melalui membran sehingga me-
lalui penelitian ini diharapkan mampu Tujuan
memperoleh informasi yang penting da- 1. Mengukur konduktansi dan kapasitansi
lam kemajuan teknologi membran. membran jeruk lemon (Citruss medica
Setiap sel penyusun organ makhluk Linn) secara langsung.
hidup dibungkus oleh suatu membran 2. Mengukur konduktansi membran jeruk
semipermeabel (hanya melalukan lemon (Citruss medica Linn) pada
beberapa ion tertentu saja) yang tersusun larutan elektrolit dengan variasi suhu
atas molekul‐molekul lipida berlapis 3. Menentukan perubahan energi diri
ganda (bilayer lipids) dan protein‐protein. membran jeruk lemon (Citruss medica
Membran semipermeabel ini berfungsi Linn)
untuk memisahkan larutan ionik di dalam
sel (intracellularfluid) dari larutan ionik di TINJAUAN PUSTAKA
luar sel (extracellular fluid). Membran Berdasarkan proses
adalah fasa antara atau fasa penghalang pembentukannya, membran terdiri dari
khusus yang memisahkan dua macam fasa dua jenis yaitu membran alami (membran
dan membatasi bermacam spesi kimia biologi) dan membran buatan (membran
dengan cara spesifik (Ginanjar, 2004). sintetik). Membran alami adalah membran
Membran dapat melewatkan molekul dalam proses-proses kehidupan makhluk
tertentu dan menahan molekul lain dari hidup dan biasanya terdapat dalam sel
suatu aliran fluida yang dilewatkan makhluk hidup. Komponen utama
melalui membran (Notodarmojo, 2004). membran alami adalah lipid dan protein.
Dua fasa tersebut memiliki karakter Membran sintetik adalah membran yang
yang berbeda. Karakter tersebut terbuat dari berbagai bahan sesuai
diantaranya: perbedaan konsentrasi, suhu, kebutuhan dan biasanya berbentuk padat
tekanan, viskositas dan komposisi larutan. atau cair (Azizah, 2008). Beberapa
Defenisi lain membran adalah suatu membran biologis berbentuk lapisan tipis
lapisan yang memisahkan dua fasa dan yang menyelubungi bagian tertentu.
mengatur perpindahan massa dari kedua Tanaman jeruk terdiri dari berbagai
fasa yang dipisahkan (Gea, 2005). Fasa jenis, namun yang terkenal di Indonesia
pertama adalah feed atau larutan adalah jeruk manis, jeruk keprok,jeruk
pengumpan yaitu komponen atau partikel besar, dan jeruk lemon. Keempat jenis
yang akan dipisahkan. Proses membran jeruk tersebut biasanya dikonsumsi
melibatkan umpan (cair dan gas), dan sebagai buah segar. Rasa masam pada
gaya dorong (driving force) akibat jeruk lemon dan lime dalam racikan yang
perbedaan tekanan (ΔP), perbedaan pas merupakan penyegar alami untuk
konsentrasi (ΔC) dan perbedaan energi berbagai jenis makanan dan minuman.
(ΔE). Upaya pemisahan dengan membran Jeruk Lemon (Citrus medica Linn) Di
yang menggunakan gaya dorong beda samping kandungan vitamin C yang
12
Mekanisme Transport Ion melalui Karakterisasi Sifat Listrik pada Membran Jeruk Lemon
metabolisme sekunder dari asam sitrat menjadi chromoplast yang terlihat oleh
(citric acid) (Iglesias et al. 2007). mata dalam bentuk warna kuning. Pada
saat itu hanya sedikit klorofil yang tersisa
di buah [Iglesias et al. 2007; Ladaniya,
2008).
Albedo menyusun bagian dalam
cangkang jeruk lemon (Citrus medica
Linn) yang tersusun atas sel parenkim
Gambar 1. Penampang buah jeruk dengan rongga udara yang besar.
Ketebalan albedo sekitar 1-2 mm
pada lemon dan sekitar 2-5 mm pada
Secara anatomi buah Jeruk Lemon
jeruk biasa. Berbagai penelitian
(Citrus medica Linn) tersusun atas 8-16
menunjukan bahwa albedo banyak
bagian yang disebut sebagai carpels yang
mengandung vitamin C, flavanoids,
membentuk cluster mengelilingi inti buah.
dan meterial esensial lainnya yang
Carpels membentuk locules atau
sangat berguna bagi kesehatan
segments, tempat dimana biji dan pulp
manusia (Ladaniya, 2008). Telah
atau juice sacs tersimpan. Bagian terluar
diketahui bahwa terdapat hubungan
buah disebut sebagai pericarp dan dibagi
antara flavanoid dan penyakit jantung
menjadi dua bagian, yaitu exocarp atau
(Hertog et al. 1993), bersama dengan
flavedo dan mesocarp atau
carotenoids yang dihasilkan bagian
albedo.Flavedo merupakan bagian terluar
lainnya flavanoid dianggap
yang memiliki warna, sedangkan albedo
bertanggung jawab dalam pencegahan
bagian dalam cangkang yang berwarna
kanker dan penyakit degeneratif (Ejaz
putih. Flavedo tersusun atas hipodermis,
et al. 2006).
bagian terluar mesocarp, dan oil glands.
Bagian terdalam jeruk lemon
Sedangkan bagian terluar pericarp
(Citrus medica Linn) adalah endocarp
merupakan kulit perlindungan yang
yang tersusun atas beberapa locular
berlapis atau kutikula yang bertanggung
atau segment. Setiap segment
jawab dalam perlindungan dan
mengeliling poros tengah buah dan
pertumbuhan buah.
menjadi tempat menempelnya pulp
Lapisan ini dibangun dari selulosa
dan biji. Setiap segmen ditutupi oleh
dan asam lemak. Kutikula memainkan
lapisan membran endocarp.
peranan penting dalam pengaturan jumlah
Ketebalan lapisan membran ini sekitar
air di dalam jaringan agar sesuai dengan
300-600 mm, dengan warna yang
yang dibutuhkan. Pericarp juga memiliki
terlihat agak transparan. Pada bagian
sel yang mengandung klorofil yang
ini pula biasanya ditemukan vascular
berubah secara bertahap menjadi
yang menempel sebagai media untuk
chromoplast ketika buah berubah warna.
mengalirkan hasil fotosintesis pada
Buah yang masih mentah mengandung
buah (Ladaniya, 2008).
banyak klorofil, karena itu buah terlihat
Membran didefinisikan sebagai
berwarna hijau. Ketika mendekati masa
sebuah struktur yang memiliki dimensi
matang maka klorofil akan berubah
14
Mekanisme Transport Ion melalui Karakterisasi Sifat Listrik pada Membran Jeruk Lemon
lateral jauh lebih besar dari ketebalannya, struktur membran, berarti jarak antar
dan sejumlah perpindahan massa dapat molekul semakin dekat sehingga membran
terjadi melalui membran di bawah akan memiliki daya tarik atau tembus
berbagai variasi gaya penggerak yang besar (Azizah, 2008). Beberapa
(Pellegrino 2000). Membran dapat parameter yang penting dalam
melewatkan molekul atau partikel dari menentukan kualitas suatu membran
fasa satu ke fasa lain karena beberapa diantaranya yaitu mempunyai
faktor, seperti gradien temperatur, gradien permeabilitas yang tinggi, selektifitas
konsentrasi, gradien tekanan, dan gradien yang tinggi, stabil pada temperatur yang
energi (Baker 2004). tinggi, kestabilan mekanik dan tahan
Membran dapat dianggap sebagai terhadap zat kimia yang akan dipisahkan
penghalang yang permeabel dan selektif (Maryati, 2003).
antara dua fasa. Fasa pertama biasanya Berdasarkan kelistrikannya
dianggap sebagai umpan (feed), sementara membran terdiri atas membran bermuatan
fasa kedua adalah hasil pemisahan tetap dan membran bermuatan netral.
(permeate). Pemisahan tercapai karena Membran bermuatan tetap dapat dilalui
membran memiliki kemampuan untuk oleh ion-ion tertentu. Membran bermuatan
mengangkut salah satu komponen tetap yang hanya dapat dilalui oleh kation
campuran umpan lebih mudah daripada saja disebut Kation Exchange Membrane
komponen lainnya. Membran dapat (KEM), sedangkan jika anion saja disebut
berukuran tebal ataupun tipis, strukturnya Anion Exchange Membrane (AEM).
bisa homogen ataupun heterogen Selain kedua membran tersebut ada juga
(komposit), dan proses perpindahan membran yang merupakan gabungan
material melewati membran dapat terjadi keduanya yang disebut Double Fixed
melalui proses transpor aktif dan pasif. Charge Membrane (DFCM). KEM dan
Transpor pasif dapat digerakkan oleh AEM memiliki karakter berbeda dan pada
perbedaan tekanan, konsentrasi, atau aplikasinya dapat digunakan bersamaan.
perbedaan temperatur di antara kedua sisi Membran bermuatan tetap dapat
membran (Mulder, 1991). digunakan dalam proses industri, seperti
Efektivitas kerja suatu membran proses elektrodialisis, fuel cell dan
dapat ditentukan melalui karakteristik berbagai proses filtrasi. Membran
membran yang digunakan. Karakterisasi bermuatan netral banyak digunakan dalam
yang banyak dilakukan ditinjau dari sifat aplikasi bidang-bidang sains dan
listrik, termal dan mekanik. Sifat teknologi. Membran netral terdiri dari
kelistrikan membran dipengaruhi oleh polimer yang tidak mengikat ion-ion tetap.
aliran elektron dan ion-ion yang melintasi Membran netral juga dapat bersifat
membran (Juansah, 200). Karakteristik selektif terhadap larutan-larutan kimiawi.
mekanik biasa digunakan untuk Selektivitas membran ditentukan oleh
menentukan morfologi membran. unsur-unsur penyusun (monomer), ukuran
Kerapatan molekul dapat didekati kimia, ukuran pori, daya tahan terhadap
dari pengujian besar gaya yang mampu tekanan dan suhu, resistivitas dan
ditahan oleh membran. Semakin rapat
15
Idawati Supu (2015)
konduktansi serta kelistrikan lainnya dari seberapa dekat ion pada membran,
(Rakhmanudin, 2005). maka dapat dituliskan energi bebasnya
Berdasarkan prinsip struktur dan sebagai berikut:
pemisahannya, membran dibagi menjadi
tiga tipe yaitu membran porous z2 q2
U
(mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi), membran 4 0 m b
nonporous (separasi gas, pervaporasi,
dialisis) dan membran carrier. Klasifikasi Secara umum konduktansi membran
pori menurut IUPAC dapat merupakan fungsi suhu, yang merupakan
dikelompokkan menjadi macropores fungsi eksponensial dan terkait dengan
(>50nm), mesopores (2-50nm), dan perubahan energi diri ionnya (Juansah,
micropores (<2nm) (Rakhmanudin, 2005). 2000). Konduktansi membran tersebut
Selain itu berdasarkan morfologinya dapat dituliskan sebagai berikut :
membran dibedakan menjadi: membran
simetrik dan membran asimetrik
G G0 exp dU
kT
(Cahyani, 2012). Sedangkan berdasarkan Peningkatan energi diri ΔU akan
sifat listriknya, membran dibedakan mempengaruhi konsentrasi ionik yang ada
menjadi dua, yaitu: membran netral, dan di dalam membran. Secara energetika,
membran bermuatan tetap. Membran kenaikan energi diri kurang baik untuk ion
bermuatan tetap dapat berupa Membran yang berada dalam pori-pori membran
Penukar Anion (MPA), Membran Penukar yang rapat, dengan konstanta dielektrik
Kation (MPK), atau Double Fixed Charge rendah. Jika C adalah konsentrasi ion di
Membrane (Rustami, 2010). pusat membran, Co adalah konsentrasi ion
Sifat konduktivitas muncul karena pada jarak yang jauh dari membran, G
adanya interaksi antara ion dengan adalah konduktansi di pusat membran, Go
membran. konduktansi membran dapat adalah konduktansi yang berjarak jauh
diperoleh dengan menggunakan dari membran, dengan konstanta
pendekatan persamaan sebagai berikut: Boltzman k dan suhu T, maka koefisien
G n Gp partisi γ dapat dihitung dengan
menggunakan statistik Boltzman:
Dengan G = konduktansi , Gp= γ = C / Co = G / Go = exp (-ΔU / k T)
konduktansi tiap pori dan n = jumlah Pada elektrolit dengan konsentrasi
pori membran (Iglesias et. al. 2007). kation P dan anion N, serta valensi zp dan
Nilai Gp ditentukan oleh beberapa zn, dan dengan co adalah kekuatan ionik
faktor diantaranya geometri pori, larutan, maka:
konsentrasi pori dan mobilitas ionnya. zp P = zp N = Co
Dengan asumsi bahwa ion di dalam suatu Untuk membran dengan ukuran pori lebih
medium dielektrik akan mengalami besar dari panjang Debye dan dengan
interaksi elektrostatik dengan membran, medan listrik konstan, maka besarnya nilai
maka ion tersebut memiliki energi diri konduktansi untuk tiap pori Gp terhadap
sebesar U. Untuk melewati pori membran ion yang mengalir adalah:
akibat adanya interaksi dengan ε
membran, energi bebas (∆U) bergantung
16
Mekanisme Transport Ion melalui Karakterisasi Sifat Listrik pada Membran Jeruk Lemon
17
Idawati Supu (2015)
2 1+ 1 2+ 1 2( 1 + 2)
=
( 1 + 2) + ( 1 + 2)
Dimana =2 merupakan frekuensi
sudut sehingga kapasitansi bergantung (a)
pada frekuensi.
METODE PENELITIAN
Preparasi Membran
Membran lemon yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah locular
membrane yang menjadi tempat
(b)
menempelnya pulp. Membran diambil
dengan perlakuan khusus untuk mencegah Gambar 2. Papan PCB (a) Pengukuran
terjadinya kebocoran dan tertinggalnya konduktansi membran secara
vascular. Membran yang sudah diambil langsung (b).
selanjutnya diuji dalam keadaan basah dan
kering. Data konduktansi yang diambil Pada metode kedua, alat yang
menunjukkan karakteristik yang digunakan meliputi chamber pengujian
sebenarnya dari membran lemon. Ukuran dengan luasan lubang sekitar2 cm2. Jenis
membran yang diambil sekitar 2,5 cm2. chamber yang digunakan merupakan jenis
horisontal. Gambar 3 menunjukkan
Pengukuran Konduktansi Membran bentuk dari chamber yang digunakan.
Pengukuran konduktansi membran Nilai konduktansi diukur menggunakan
dilakukan melalui dua metode. Metode LCR Hitester 3522-50. Alat lain yang
pertama adalah pengukuran membran digunakan diantaranya stopwatch,
langsung dengan menggunakan papan pemanas, dan termometer digital.
PCB dan metode yang kedua adalah Bahan yang digunakan sebagai
pengukuran konduktansi saat berada larutan elektrolit adalah larutan NaCl
dalam larutan elektrolit NaCl. dengan konsentrasi sebesar 0,1 Mdan 0,01
Alat yang digunakan pada metode M. Variasi suhu yang digunakan adalah
pertama adalah papan PCB dengan ukuran dari25-55oC dengan penambahan setiap
2,5 cm2 dengan ukuran efektif yang 1oC. Adapun membran yang diukur adalah
digunakan sebesar 2,2 cm x 2,1 cm. membran dalam keadaan basah dan
18
Mekanisme Transport Ion melalui Karakterisasi Sifat Listrik pada Membran Jeruk Lemon
160
Konduktansi (mS)
140
120
100
80 Ulangan pertama
60
Ulangan kedua
40
20
0
0 100 200 300 Frekuensi
400 500 (kHz)
600 700 800 900 1000
19
Idawati Supu (2015)
160
140
120
Konduktansi (mS)
100
80
Ulangan pertama
60
40 Ulangan kedua
20
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Frekuensi (kHz)
1,8
1,6
1,4
Kapasitansi (μF)
1,2
1
Ulangan kedua
0,8
Ulangan pertama
0,6
0,4
0,2
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Frekuensi (kHz)
20
Mekanisme Transport Ion melalui Karakterisasi Sifat Listrik pada Membran Jeruk Lemon
3,5
3
Kapasitansi (μF)
2,5
2
Ulangan pertama
1,5 Ulangan kedua
0,5
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Frekuensi (kHz)
21
Idawati Supu (2015)
pori membran. Pergerakan ion-ion ini gradien konsentrasi bagian kanan dan kiri
disebabkan oleh energi kinetik ion-ion membran. Pada bagian kiri membran
dalam larutan sehingga banyak arus yang konsentrasinya jauh lebih besar dari pada
melewati membran. Arus ini muncul bagian kanan berturut-turut sebesar 0,1 M
karena adanya beda potensial akibat dan 0,01 M.
1/T (K-1)
-6,2
0,003 0,0031 0,0032 0,0033 0,0034
-6,3
-6,4
y = -1292x - 2,3902 Ulangan pertama
ln G (S)
-6,5 R² = 0,9914
Ulangan kedua
-6,6 Linear (Ulangan
pertama)
-6,7 Linear (Ulangan
y = -1484,7x - 1,8332
R² = 0,9697 kedua)
-6,8
-6,9
22
Mekanisme Transport Ion melalui Karakterisasi Sifat Listrik pada Membran Jeruk Lemon
24