Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Dinamika, April 2015, halaman 11-24 Vol. 06. No.

1
ISSN 2087-7889

MEKANISME TRANSPORT ION MELALUI KARAKTERISASI


SIFAT LISTRIK PADA MEMBRAN JERUK LEMON
(Citrus medica Linn)

Idawati Supu

Program Studi Fisika, Fakultas Sains


Universitas Cokroaminoto Palopo
Email: idawatisupu@yahoo.co.id

ABSTRAK

Telah dilakukan karakterisasi sifat listrik membran lemon (basah dan kering) dengan
variasi frekuensi dan suhu. Variasi frekuensi dilakukan pada pengukuran konduktansi dan
kapasitansi membran mulai dari 500 Hz sampai 1MHz. Adapun variasi suhu diamati pada
pengukuran konduktansi membran pada larutan elektrolit KCl dengan konsentrasi 0,1 M
dan 0,01 M dengan suhu dari 250C sampai 550C dengan kenaikan tiap 10C. Hasil uji
pengukuran konduktansi dan kapasitansi membran secara langsung dengan variasi
frekuensi menunjukkan bahwa semakin besar frekuensinya maka nilai konduktansinya
meningkat dan nilai kapasitansinya menurun. Adapun hasil pengukuran dalam larutan
elektrolit dengan variasi suhu menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu maka nilai
konduktansinya pun makin meningkat. Selain itu dari pengukuran ini diperoleh grafik
hubungan antara 1/T terhadap ln G yang menunjukkan hubungan linier dengan kemiringan
negatif yang menunjukkan kebergantungan nilai konduktansi terhadap suhu. Dari grafik ini
diperoleh pula besar nilai energi barrier atau energi diri membran dari slope kurva yang
merupakan metode paling baik untuk mengamati mekanisme transport ion pada membran.
Selain itu diperoleh juga ukuran pori membran sebesar 0,745 nm dan 0,856 nm. Sehingga
disimpulkan bahwa mekanisme transport ion yang melewati membran lemon dapat dikaji
melalui pengukuran konduktansi baik secara langsung maupun dalam larutan elektrolit.

Kata kunci: membran lemon, konduktansi, kapasitansi, energi diri, elektrolit

PENDAHULUAN Banyak penelitian dengan berbagai


Perkembangan teknologi membran metode yang digunakan para peneliti
banyak dimanfaatkan dalam bidang khususnya untuk memperbaiki metode
industri, biologi dan kesehatan sehingga penerapan teknologi untuk keperluan
semakin banyak penelitian mengenai industri. Karena dalam berbagai bidang,
fenomena membran baik membran biologi membran merupakan pilihan dalam
maupun membran buatan. Karakterisasi penyaringan, pemisahan, dan pemurnian
membran adalah salah satu topik zat-zat yang peka terhadap senyawa kimia
penelitian yang banyak dilakukan untuk dan lingkungan.Pada penelitian ini yang
mempelajari lebih jauh tentang fenomena menjadi fokus penelitian adalah karak-
membran. terisasi membran secara fisika yaitu me-
lalui sifat listriknya yang dapat dilihat dari
11
Idawati Supu (2015)

nilai konduktansi membran. Dengan pen- tekanan sangat dipengaruhi oleh ukuran
gukuran parameter ini maka akan mampu dan distribusi pori membran
menganalisis mekanisme transportasi ion (Notodarmojo, 2004).
eksternal melalui membran sehingga me-
lalui penelitian ini diharapkan mampu Tujuan
memperoleh informasi yang penting da- 1. Mengukur konduktansi dan kapasitansi
lam kemajuan teknologi membran. membran jeruk lemon (Citruss medica
Setiap sel penyusun organ makhluk Linn) secara langsung.
hidup dibungkus oleh suatu membran 2. Mengukur konduktansi membran jeruk
semipermeabel (hanya melalukan lemon (Citruss medica Linn) pada
beberapa ion tertentu saja) yang tersusun larutan elektrolit dengan variasi suhu
atas molekul‐molekul lipida berlapis 3. Menentukan perubahan energi diri
ganda (bilayer lipids) dan protein‐protein. membran jeruk lemon (Citruss medica
Membran semipermeabel ini berfungsi Linn)
untuk memisahkan larutan ionik di dalam
sel (intracellularfluid) dari larutan ionik di TINJAUAN PUSTAKA
luar sel (extracellular fluid). Membran Berdasarkan proses
adalah fasa antara atau fasa penghalang pembentukannya, membran terdiri dari
khusus yang memisahkan dua macam fasa dua jenis yaitu membran alami (membran
dan membatasi bermacam spesi kimia biologi) dan membran buatan (membran
dengan cara spesifik (Ginanjar, 2004). sintetik). Membran alami adalah membran
Membran dapat melewatkan molekul dalam proses-proses kehidupan makhluk
tertentu dan menahan molekul lain dari hidup dan biasanya terdapat dalam sel
suatu aliran fluida yang dilewatkan makhluk hidup. Komponen utama
melalui membran (Notodarmojo, 2004). membran alami adalah lipid dan protein.
Dua fasa tersebut memiliki karakter Membran sintetik adalah membran yang
yang berbeda. Karakter tersebut terbuat dari berbagai bahan sesuai
diantaranya: perbedaan konsentrasi, suhu, kebutuhan dan biasanya berbentuk padat
tekanan, viskositas dan komposisi larutan. atau cair (Azizah, 2008). Beberapa
Defenisi lain membran adalah suatu membran biologis berbentuk lapisan tipis
lapisan yang memisahkan dua fasa dan yang menyelubungi bagian tertentu.
mengatur perpindahan massa dari kedua Tanaman jeruk terdiri dari berbagai
fasa yang dipisahkan (Gea, 2005). Fasa jenis, namun yang terkenal di Indonesia
pertama adalah feed atau larutan adalah jeruk manis, jeruk keprok,jeruk
pengumpan yaitu komponen atau partikel besar, dan jeruk lemon. Keempat jenis
yang akan dipisahkan. Proses membran jeruk tersebut biasanya dikonsumsi
melibatkan umpan (cair dan gas), dan sebagai buah segar. Rasa masam pada
gaya dorong (driving force) akibat jeruk lemon dan lime dalam racikan yang
perbedaan tekanan (ΔP), perbedaan pas merupakan penyegar alami untuk
konsentrasi (ΔC) dan perbedaan energi berbagai jenis makanan dan minuman.
(ΔE). Upaya pemisahan dengan membran Jeruk Lemon (Citrus medica Linn) Di
yang menggunakan gaya dorong beda samping kandungan vitamin C yang

12
Mekanisme Transport Ion melalui Karakterisasi Sifat Listrik pada Membran Jeruk Lemon

melimpah, jeruk lemon juga kaya dengan Divisi :Spermatophyta


vitamin B, E, natrium, dan beberapa Kelas :Dicotyledonae
mineral mikro yang dibutuhkan tubuh Sub-kelas :Dialypetales
untuk sisitem imunitas (kekebalan) serta Familia :Rutaceae
mencegah virus penyebab influenza. Genus : Citrus
Lemon juga berserat dengan kandungan Spesies :Citrus medicavar. (jeruk lemon)
bioflavanoid yang berperan sebagai Citrus amblycarpa (jeruk
antioksidan pencegah kanker. Flavanoid limau)
jeruk lemon berfungsi menghalangi Citrus aurantifolia,Swinge
oksidasi LDL sehingga aterosklerosis (jeruk nipis)
penyebab jantung dan stroke bisa Citrus hystrix D.C (jeruk purut).
dihindari. Jeruk lemon juga berlimpah
Tabel 1.Komposisi kimia buah jeruk
kandungan serat berupa pektin yang baik
lemon
untuk menurunkan kadar kolesterol dan
Komposisi Kandungan
trigliserida (Iglesisas et al. 2007).
Air 90%
Energi 20 kkal
Protein 1g
Lemak -
Karbohidrat 6g
Kalsium 19 mg
Besi 0.4 mg
Vitamin A 10 IU
Gambar 1 Jeruk Lemon (Citrus medica Thiamin 0.03 mg
Linn). Riboflavin 0.01 mg
Jeruk termasuk dalam genus Citrus Niacin 0.1 mg
dan family Rutaceae, serta memiliki AsamAskorbat 39 mg
banyak jenis spesies yang berbeda, Sumber: Woodroof et.al.,1975
diantaranya: lemon (Citrus limon), Citron Telah banyak penelitian dilakukan
(Citrus medica Linn.), Ponkan (Citrus untuk meningkatkan kemampuan dan
reticulata, Blanco) (Ladaniya, 2008). Di produksi jeruk. Area yang menjadi fokus
indonesia sendiri banyak terdapat jenis para peneliti diantaranya: genetika dan
buah jeruk dengan karakteristik masing- teknologi pembuatan bibit unggul,
masing seperti jeruk Pontianak, jeruk Bali, pembasi hama pada jeruk, teknologi
jeruk Medan, dan yang lainnya. Buah pascapanen, dan sebagainya. Selain pada
jeruk juga diklasifikasikan ke dalam jenis area peningkatan manfaat jeruk, penelitian
hesperidiums, sebuah klasifikasi khusus juga dilakukan untuk mengetahui fisiologi
untuk buah yang memiliki pulp yang dan mekanisme biologis atau kimiawi
tersimpan di dalam segmen. yang berlangsung di dalam buah jeruk.
Berikut ini klasifikasi berbagai Studi tentang mekanisme regulasi pada
varietas jeruk (Sarwono, 1994): jeruk berdasarkan perbedaan molekul
Kingdom : Plantae spesifik mengantarkan pada proses
13
Idawati Supu (2015)

metabolisme sekunder dari asam sitrat menjadi chromoplast yang terlihat oleh
(citric acid) (Iglesias et al. 2007). mata dalam bentuk warna kuning. Pada
saat itu hanya sedikit klorofil yang tersisa
di buah [Iglesias et al. 2007; Ladaniya,
2008).
Albedo menyusun bagian dalam
cangkang jeruk lemon (Citrus medica
Linn) yang tersusun atas sel parenkim
Gambar 1. Penampang buah jeruk dengan rongga udara yang besar.
Ketebalan albedo sekitar 1-2 mm
pada lemon dan sekitar 2-5 mm pada
Secara anatomi buah Jeruk Lemon
jeruk biasa. Berbagai penelitian
(Citrus medica Linn) tersusun atas 8-16
menunjukan bahwa albedo banyak
bagian yang disebut sebagai carpels yang
mengandung vitamin C, flavanoids,
membentuk cluster mengelilingi inti buah.
dan meterial esensial lainnya yang
Carpels membentuk locules atau
sangat berguna bagi kesehatan
segments, tempat dimana biji dan pulp
manusia (Ladaniya, 2008). Telah
atau juice sacs tersimpan. Bagian terluar
diketahui bahwa terdapat hubungan
buah disebut sebagai pericarp dan dibagi
antara flavanoid dan penyakit jantung
menjadi dua bagian, yaitu exocarp atau
(Hertog et al. 1993), bersama dengan
flavedo dan mesocarp atau
carotenoids yang dihasilkan bagian
albedo.Flavedo merupakan bagian terluar
lainnya flavanoid dianggap
yang memiliki warna, sedangkan albedo
bertanggung jawab dalam pencegahan
bagian dalam cangkang yang berwarna
kanker dan penyakit degeneratif (Ejaz
putih. Flavedo tersusun atas hipodermis,
et al. 2006).
bagian terluar mesocarp, dan oil glands.
Bagian terdalam jeruk lemon
Sedangkan bagian terluar pericarp
(Citrus medica Linn) adalah endocarp
merupakan kulit perlindungan yang
yang tersusun atas beberapa locular
berlapis atau kutikula yang bertanggung
atau segment. Setiap segment
jawab dalam perlindungan dan
mengeliling poros tengah buah dan
pertumbuhan buah.
menjadi tempat menempelnya pulp
Lapisan ini dibangun dari selulosa
dan biji. Setiap segmen ditutupi oleh
dan asam lemak. Kutikula memainkan
lapisan membran endocarp.
peranan penting dalam pengaturan jumlah
Ketebalan lapisan membran ini sekitar
air di dalam jaringan agar sesuai dengan
300-600 mm, dengan warna yang
yang dibutuhkan. Pericarp juga memiliki
terlihat agak transparan. Pada bagian
sel yang mengandung klorofil yang
ini pula biasanya ditemukan vascular
berubah secara bertahap menjadi
yang menempel sebagai media untuk
chromoplast ketika buah berubah warna.
mengalirkan hasil fotosintesis pada
Buah yang masih mentah mengandung
buah (Ladaniya, 2008).
banyak klorofil, karena itu buah terlihat
Membran didefinisikan sebagai
berwarna hijau. Ketika mendekati masa
sebuah struktur yang memiliki dimensi
matang maka klorofil akan berubah
14
Mekanisme Transport Ion melalui Karakterisasi Sifat Listrik pada Membran Jeruk Lemon

lateral jauh lebih besar dari ketebalannya, struktur membran, berarti jarak antar
dan sejumlah perpindahan massa dapat molekul semakin dekat sehingga membran
terjadi melalui membran di bawah akan memiliki daya tarik atau tembus
berbagai variasi gaya penggerak yang besar (Azizah, 2008). Beberapa
(Pellegrino 2000). Membran dapat parameter yang penting dalam
melewatkan molekul atau partikel dari menentukan kualitas suatu membran
fasa satu ke fasa lain karena beberapa diantaranya yaitu mempunyai
faktor, seperti gradien temperatur, gradien permeabilitas yang tinggi, selektifitas
konsentrasi, gradien tekanan, dan gradien yang tinggi, stabil pada temperatur yang
energi (Baker 2004). tinggi, kestabilan mekanik dan tahan
Membran dapat dianggap sebagai terhadap zat kimia yang akan dipisahkan
penghalang yang permeabel dan selektif (Maryati, 2003).
antara dua fasa. Fasa pertama biasanya Berdasarkan kelistrikannya
dianggap sebagai umpan (feed), sementara membran terdiri atas membran bermuatan
fasa kedua adalah hasil pemisahan tetap dan membran bermuatan netral.
(permeate). Pemisahan tercapai karena Membran bermuatan tetap dapat dilalui
membran memiliki kemampuan untuk oleh ion-ion tertentu. Membran bermuatan
mengangkut salah satu komponen tetap yang hanya dapat dilalui oleh kation
campuran umpan lebih mudah daripada saja disebut Kation Exchange Membrane
komponen lainnya. Membran dapat (KEM), sedangkan jika anion saja disebut
berukuran tebal ataupun tipis, strukturnya Anion Exchange Membrane (AEM).
bisa homogen ataupun heterogen Selain kedua membran tersebut ada juga
(komposit), dan proses perpindahan membran yang merupakan gabungan
material melewati membran dapat terjadi keduanya yang disebut Double Fixed
melalui proses transpor aktif dan pasif. Charge Membrane (DFCM). KEM dan
Transpor pasif dapat digerakkan oleh AEM memiliki karakter berbeda dan pada
perbedaan tekanan, konsentrasi, atau aplikasinya dapat digunakan bersamaan.
perbedaan temperatur di antara kedua sisi Membran bermuatan tetap dapat
membran (Mulder, 1991). digunakan dalam proses industri, seperti
Efektivitas kerja suatu membran proses elektrodialisis, fuel cell dan
dapat ditentukan melalui karakteristik berbagai proses filtrasi. Membran
membran yang digunakan. Karakterisasi bermuatan netral banyak digunakan dalam
yang banyak dilakukan ditinjau dari sifat aplikasi bidang-bidang sains dan
listrik, termal dan mekanik. Sifat teknologi. Membran netral terdiri dari
kelistrikan membran dipengaruhi oleh polimer yang tidak mengikat ion-ion tetap.
aliran elektron dan ion-ion yang melintasi Membran netral juga dapat bersifat
membran (Juansah, 200). Karakteristik selektif terhadap larutan-larutan kimiawi.
mekanik biasa digunakan untuk Selektivitas membran ditentukan oleh
menentukan morfologi membran. unsur-unsur penyusun (monomer), ukuran
Kerapatan molekul dapat didekati kimia, ukuran pori, daya tahan terhadap
dari pengujian besar gaya yang mampu tekanan dan suhu, resistivitas dan
ditahan oleh membran. Semakin rapat

15
Idawati Supu (2015)

konduktansi serta kelistrikan lainnya dari seberapa dekat ion pada membran,
(Rakhmanudin, 2005). maka dapat dituliskan energi bebasnya
Berdasarkan prinsip struktur dan sebagai berikut:
pemisahannya, membran dibagi menjadi
tiga tipe yaitu membran porous z2 q2 
U 
(mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi), membran 4  0  m b
nonporous (separasi gas, pervaporasi,
dialisis) dan membran carrier. Klasifikasi Secara umum konduktansi membran
pori menurut IUPAC dapat merupakan fungsi suhu, yang merupakan
dikelompokkan menjadi macropores fungsi eksponensial dan terkait dengan
(>50nm), mesopores (2-50nm), dan perubahan energi diri ionnya (Juansah,
micropores (<2nm) (Rakhmanudin, 2005). 2000). Konduktansi membran tersebut
Selain itu berdasarkan morfologinya dapat dituliskan sebagai berikut :
membran dibedakan menjadi: membran
simetrik dan membran asimetrik

G  G0 exp dU
kT

(Cahyani, 2012). Sedangkan berdasarkan Peningkatan energi diri ΔU akan
sifat listriknya, membran dibedakan mempengaruhi konsentrasi ionik yang ada
menjadi dua, yaitu: membran netral, dan di dalam membran. Secara energetika,
membran bermuatan tetap. Membran kenaikan energi diri kurang baik untuk ion
bermuatan tetap dapat berupa Membran yang berada dalam pori-pori membran
Penukar Anion (MPA), Membran Penukar yang rapat, dengan konstanta dielektrik
Kation (MPK), atau Double Fixed Charge rendah. Jika C adalah konsentrasi ion di
Membrane (Rustami, 2010). pusat membran, Co adalah konsentrasi ion
Sifat konduktivitas muncul karena pada jarak yang jauh dari membran, G
adanya interaksi antara ion dengan adalah konduktansi di pusat membran, Go
membran. konduktansi membran dapat adalah konduktansi yang berjarak jauh
diperoleh dengan menggunakan dari membran, dengan konstanta
pendekatan persamaan sebagai berikut: Boltzman k dan suhu T, maka koefisien
G  n Gp partisi γ dapat dihitung dengan
menggunakan statistik Boltzman:
Dengan G = konduktansi , Gp= γ = C / Co = G / Go = exp (-ΔU / k T)
konduktansi tiap pori dan n = jumlah Pada elektrolit dengan konsentrasi
pori membran (Iglesias et. al. 2007). kation P dan anion N, serta valensi zp dan
Nilai Gp ditentukan oleh beberapa zn, dan dengan co adalah kekuatan ionik
faktor diantaranya geometri pori, larutan, maka:
konsentrasi pori dan mobilitas ionnya. zp P = zp N = Co
Dengan asumsi bahwa ion di dalam suatu Untuk membran dengan ukuran pori lebih
medium dielektrik akan mengalami besar dari panjang Debye dan dengan
interaksi elektrostatik dengan membran, medan listrik konstan, maka besarnya nilai
maka ion tersebut memiliki energi diri konduktansi untuk tiap pori Gp terhadap
sebesar U. Untuk melewati pori membran ion yang mengalir adalah:
akibat adanya interaksi dengan ε
membran, energi bebas (∆U) bergantung
16
Mekanisme Transport Ion melalui Karakterisasi Sifat Listrik pada Membran Jeruk Lemon

+ muatan yang dapat disimpan pada suatu


= kenaikan tegangan dapat dituliskan:
Dengan:
=
− /4
C adalah kapasitansi dalam farad (F)
(− ) Q adalah muatan elektron Coulomb (C)
/4
V adalah besarnya tegangan Volt (V)
Permukaan kapasitor yang
Dimana b adalah jari-jari pori
membran, L adalah ketebalan membran, K berhubungan biasanya berbentuk plat rata.
adalah konstanta Boltzman (1.38662 x 10- Kapasitansi dari suatu kapsitor
23 dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu pada
J/K), T merupakan suhu dalam Kelvin,
luas plat, jarak antar plat dan medium
dan R adalah konstanta molar gas (8.314
penyekat atau bahan dielektris. Untuk
J/mol K). Dari persamaan (6) dapat
diamati bahwa ada kebergantungan dari kapasitor plat sejajar yang masing-masing
memiliki luas A dan dipisahkan oleh jarak
Gp terhadap temperatur, dan
d yang berisi udara, kapasitansi
menunjukkan hubungan yang linear. Pada
dinyatakan dengan:
suhu yang tinggi, nilai G akan semakin
besar, ini berarti pula bahwa pergerakan =
ion juga lebih besar. Di samping itu,
A adalah luas area plat (m2)
koefisien partisi γ juga akan membesar,
d adalah jarak antar plat (m)
dengan demikian energi diri ΔU akibat
adalah permitivitas ruang hampa 8.85 x
interaksi medan magnet juga meningkat. -12
10 F/m
Dengan menganggap konduktansi untuk
Ketika luas area plat meningkat,
tiap pori (Gp) adalah sama, maka jumlah
maka kapasitansi akan meningkat. Ketika
pori n dapat diketahui melalui persamaan
jarak antar plat besar, maka nilai
(1), dan mekanisme transpor pun dapat
kapasitansi berkurang. Ketika bahan
diketahui (Smith et al. 1992).
dielektrik besar, maka kapasitansi akan
Kapasitansi adalah besaran yang
meningkat. Dengan mempertimbangkan
menyatakan kemampuan dari suatu
tiga faktor tersebut, maka kapasitansi
kapasitor untuk dapat menampung muatan
kapasitor antar dua plat sejajar dapat
listrik (Tipler, 1996). Kapasitansi
dihitung menggunakan rumusan:
bergantung pada ukuran dan bentuk
konduktor dan akan bertambah bila ada =
sebuah material pengisolasi atau dielektrik Dimana K adalah konstanta dielektrik sel
(Young dan Freedman, 2003). Untuk membrandapat dimodelkan dengan
tinjauan kapasitor keping sejajar, faktor rangkaian listrik yang terdiri dari
geometri yang menentukan adalah luas gabungan kapasitor dan resistor (Coster et
penampang keping sejajar dan jarak antara al. 1992).
kepingnya, sedangkan sifat bahan 1
dielektriknya ditentukan oleh nilai =
+
konstanta dielektrik bahannya. dan
Kapasitansi diukur berdasarkan besar

17
Idawati Supu (2015)

1 Membran lemon dalam keadaan kering


=
+ dan basah diukur secara langsung
Maka menggunakan LCR Hitester 3522-50
1 dengan frekuensi 500 Hz – 1 MHz. Alat
=
+ yang digunakan serta pengukuran yang
Gabungan antara Z1 dan Z2 dengan dilakukan ditunjukkan pada Gambar 2.
melihat rumus Zm akan menghasilkan nilai
konsentrasi membran:

2 1+ 1 2+ 1 2( 1 + 2)
=
( 1 + 2) + ( 1 + 2)
Dimana =2 merupakan frekuensi
sudut sehingga kapasitansi bergantung (a)
pada frekuensi.

METODE PENELITIAN
Preparasi Membran
Membran lemon yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah locular
membrane yang menjadi tempat
(b)
menempelnya pulp. Membran diambil
dengan perlakuan khusus untuk mencegah Gambar 2. Papan PCB (a) Pengukuran
terjadinya kebocoran dan tertinggalnya konduktansi membran secara
vascular. Membran yang sudah diambil langsung (b).
selanjutnya diuji dalam keadaan basah dan
kering. Data konduktansi yang diambil Pada metode kedua, alat yang
menunjukkan karakteristik yang digunakan meliputi chamber pengujian
sebenarnya dari membran lemon. Ukuran dengan luasan lubang sekitar2 cm2. Jenis
membran yang diambil sekitar 2,5 cm2. chamber yang digunakan merupakan jenis
horisontal. Gambar 3 menunjukkan
Pengukuran Konduktansi Membran bentuk dari chamber yang digunakan.
Pengukuran konduktansi membran Nilai konduktansi diukur menggunakan
dilakukan melalui dua metode. Metode LCR Hitester 3522-50. Alat lain yang
pertama adalah pengukuran membran digunakan diantaranya stopwatch,
langsung dengan menggunakan papan pemanas, dan termometer digital.
PCB dan metode yang kedua adalah Bahan yang digunakan sebagai
pengukuran konduktansi saat berada larutan elektrolit adalah larutan NaCl
dalam larutan elektrolit NaCl. dengan konsentrasi sebesar 0,1 Mdan 0,01
Alat yang digunakan pada metode M. Variasi suhu yang digunakan adalah
pertama adalah papan PCB dengan ukuran dari25-55oC dengan penambahan setiap
2,5 cm2 dengan ukuran efektif yang 1oC. Adapun membran yang diukur adalah
digunakan sebesar 2,2 cm x 2,1 cm. membran dalam keadaan basah dan
18
Mekanisme Transport Ion melalui Karakterisasi Sifat Listrik pada Membran Jeruk Lemon

kering. Pengukuran membran dalam


larutan elektrolit terlihat seperti pada Pada pengujian ini dilihat pengaruh
Gambar 4. suhu terhadap nilai konduktansi membran
dan dilakukan dua kali pengulangan untuk
mendapatkan data yang lebih valid dan
hasilnya ditampilkan dalam grafik
hubungan antara ln G terhadap 1/T yang
nantinya akan diperoleh nilai perubahan
energy dirinya (ΔU) yang dapat diperoleh
dari kemiringan atau slope grafik.

Gambar 3. Chamber pengujian membran. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengukuran Konduktansi Membran
secara Langsung
Pengukuran konduktansi membran
lemon secara langsung frekuensi yang
digunakan mulai dari yang terendah yaitu
500 Hz hingga yang tertinggi yaitu 1 MHz
agar terlihat nilainya secara signifikan
dengan range yang lebar.
Gambar 4. Pengukuran konduktansi
membran dalam larutan
elektrolit NaCl.

160
Konduktansi (mS)

140

120

100

80 Ulangan pertama

60
Ulangan kedua
40

20

0
0 100 200 300 Frekuensi
400 500 (kHz)
600 700 800 900 1000

Gambar 5 Grafik hubungan frekuensi terhadap nilai konduktansi membran basah.

19
Idawati Supu (2015)

160

140

120
Konduktansi (mS)

100

80
Ulangan pertama
60

40 Ulangan kedua

20

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Frekuensi (kHz)

Gambar 6. Grafik hubungan frekuensi terhadap nilai konduktansi membran kering.

1,8

1,6

1,4
Kapasitansi (μF)

1,2

1
Ulangan kedua
0,8
Ulangan pertama
0,6

0,4

0,2

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Frekuensi (kHz)

Gambar 7 Grafik hubungan frekuensi terhadap nilai kapasitansi membran basah.

20
Mekanisme Transport Ion melalui Karakterisasi Sifat Listrik pada Membran Jeruk Lemon

3,5

3
Kapasitansi (μF)

2,5

2
Ulangan pertama
1,5 Ulangan kedua

0,5

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Frekuensi (kHz)

Gambar 8 Grafik hubungan frekuensi terhadap kapasitansi membran kering.

Gambar 5 dan 6 menunjukkan didapat lebih didominasi oleh nilai


bahwa semakin besar frekuensi yang konduktansi membran lemon itu sendiri.
diberikan maka semakin besar nilai Dari metode pengukuran membran
konduktansinya. Hal ini menunjukkan lemon secara langsung dapat diperoleh
bahwa semakin besar frekuensi yang pula nilai kapasitansi membran.
diberikan menghasilkan aliran arus yang Berdasarkan hasil yang diperoleh
semakin cepat melalui membran. Gambar menunjukkan bahwa semakin besar
5 menunjukan grafik hubungan frekuensi frekuensi maka nilai kapasitansinya
terhadap nilai konduktansi untuk menurun. Hal ini ditunjukkan pada
membran basah dan Gambar 6 untuk Gambar 7 dan 8.
membran kering.
Berdasarkan grafik tersebut terlihat Pengaruh Variasi Suhu terhadap
bahwa nilai konduktansi membran basah Konduktansi
lebih besar dari pada membran kering. Hal Mekanisme transport ion melalui
ini disebabkan karena pada membran pori membran merupakan model yang
basah masih terdapat cairan buah yang tepat untuk analisa pengaruh suhu
jauh lebih konduktif sehingga arus lebih terhadap perubahan pori-pori dan energy
memilih melewati medium yang lebih barrier membran. Besarnya pori-pori dan
konduktif. Adapun grafik dari membran energy barrier membran menunjukkan
kering menunjukkan nilai konduktansi karakteristik dari membran yang
yang lebih rendah karena cairan buah digunakan.
sudah hamper tidak ada pada membran Peningkatan suhu larutan eksternal
lemon sehingga nilai konduktansi yang menyebabkan semakin banyak ion dan
elektron yang bergerak cepat melewati

21
Idawati Supu (2015)

pori membran. Pergerakan ion-ion ini gradien konsentrasi bagian kanan dan kiri
disebabkan oleh energi kinetik ion-ion membran. Pada bagian kiri membran
dalam larutan sehingga banyak arus yang konsentrasinya jauh lebih besar dari pada
melewati membran. Arus ini muncul bagian kanan berturut-turut sebesar 0,1 M
karena adanya beda potensial akibat dan 0,01 M.

1/T (K-1)
-6,2
0,003 0,0031 0,0032 0,0033 0,0034
-6,3

-6,4
y = -1292x - 2,3902 Ulangan pertama
ln G (S)

-6,5 R² = 0,9914
Ulangan kedua
-6,6 Linear (Ulangan
pertama)
-6,7 Linear (Ulangan
y = -1484,7x - 1,8332
R² = 0,9697 kedua)
-6,8

-6,9

Gambar 9. Grafik hubungan 1/T terhadap ln G membran lemon.

Fenomena transport ion dapat memiliki kebergantungan terhadap suhu


diamati dengan pendekatan energy barrier dengan perubahan energi diri sebesar
dimana dapat diperoleh melalui 1484,7 dan 1292. Kenaikan suhu
slope/kemiringan grafik hubungan 1/T menyebabkan energy kinetic meningkat
terhadap ln G yang biasa disebut dengan sehingga pergerakan ion lebih cepat yang
perubahan energy diri membran (ΔU) akhirnya menyebabkan nilai konduktansi
pada Gambar 9. Pada grafik tersebut membran meningkat sehingga secara tidak
masing-masing ulangan memiliki langsung akan berpengaruh terhadap
koefisien deterministik yang tidak jauh karakteristik membran tersebut.
berbeda yaitu sebesar 0,9697 dan 0,9914
atau dalam persen sebesar 96,97% dan KESIMPULAN
99,14%. Nilai koefisien deterministik Mekanisme transport ion yang
yang mendekati 100% ini menunjukkan melewati membran lemon dapat dikaji
bahwa ada korelasi antara 1/T dengan ln melalui pengukuran konduktansi baik
G dan juga menunjukkan bahwa data secara langsung maupun dalam larutan
tersebut mendekati teori. elektrolit.Perubahan frekuensi dan suhu
Kurva hubungan ln G dan 1/T mempengaruhi nilai konduktansi
cenderung linier dengan kemiringan membran yang juga mempengaruhi
negative sebesar -1484,7 dan -1292. Hal mekanisme transport yang terjadi.
ini menunjukkan nilai konduktansi

22
Mekanisme Transport Ion melalui Karakterisasi Sifat Listrik pada Membran Jeruk Lemon

Semakin tinggi frekuensi maka nilai Separate Electrical Parameter and


konduktansinya akan semakin besar. Nilai Porosity of the Skin and Sublayers.
konduktansi membran basah lebih tinggi Journal of Membrane Science 66,
Elsexier Scince B.V. Amsterdam.
dari pada membran kering karena pada
pp: 19-26.
membran basah masih terkandung cairan
buah yang sifatnya lebih konduktif. Ejaz, S., Ejaz, A., Matsuda, K., & Chae,
Pengaruh suhu juga mempengaruhi nilai W. L. (2006). Limonoids as
konduktansi membran. Semakin tinggi Cancer Chemopreventive Agents.
suhu maka semakin tinggi pula nilai Journal of the Science of Food and
konduktansi membran lemon dalam Agriculture,86, 339–345.
larutan elektrolit. Kurva hubungan antara
Gea, Sahaman. Andriyani. Sovia Lenny.
1/T terhadap ln G berbanding linier 2005. Pembuatan Elektroda
negative dimana slope/kemiringannya Selektif – Ion Cu (II) dari Kitosan
menunjukkan besarnya energi diri Polietilen Oksida. Padang:
membran sehingga dapat diperoleh ukuran Universitas Sumatera Utara
pori membran sebesar 0,745 nm dan 0,856
nm. Ginanjar, Reza P. 2004. Penentuan Fluks
Volum dan Koefisien Rejeksi
Membran Polimer dengan Variasi
Berat Molekul Aditif. Bandung:
DAFTAR PUSTAKA Institut Teknologi Bandung.
Azizah, F. 2008. Kajian Sifat Listrik
Hertog, M. G., Hollman, P. C. H., Katan,
Membran Selulosa Asetat yang
M. B., & Kromhout, D. (1993).
Direndam dalam Larutan Asam
Dietary Antioxidant Flavonoids
Klorida dan Kalium Hidroksida.
and Risk of Coronary Heart
Bogor: Jurusan Fisika Fakultas
Disease. Lancet, 342, 1007–1011.
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Institut Pertanian Bogor
Iglesias et. al. 2007. Physiology of Citrus
Fruiting. Braz. J. Plant Physiol.,
Baker RW. 2004. Membrane Technology
19(4):333-362.
and Application. 2nd Edition.
Menlo Park, California: Membrane
Juasah, Jajang. 2000. Karakteristik Arus
Technologi and Research, Inc.
Tegangan Membran Poliulfon
dalam Larutan Elektrolit pada
Cahyani, Rani. 2012. Sintesis dan
Berbagai Frekuensi, Konsentrasi
Karakterisasi Membran Polisulfon
Suhu, Bogor: Institiut Pertanian
Didadah Karbon Aktif untuk
Bogor.
Filtrasi Air. Bogor: Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu
Ladaniya, M. 2008. Citrus Fruit: Biology,
Penegetahuan Alam Institut
Technology and Evaluation. San
Pertanian Bogor.
Diego: Academic Press, Elsevier.
Coster, H.G.L. et al. 1992.
Maryati, Ratih Eka. 2003. Pengaruh
Characterisation of Ultrafiltration
Protein terhadap Konduktansi
Membrane by Impedance
Listrik Membran Filtrasi pada
Spectroscopy. J. Determination of
23
Idawati Supu (2015)

Berbagai Suhu. Bogor: Jurusan Rustami, Erus. 2010. Karakterisasi Listrik


Fisika Fakultas Matematika dan Membran Jeruk Keprok (Citrus
Ilmu Pengetahuan Alam Institut reticulata). Bogor: Jurusan Fisika
Pertanian Bogor. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut
Mulder, Marcel. 1991. Basic Principle of Pertanian Bogor.
Membrane Technology. Kluwer
Academy Publisher. Netherlands. Sarwono, B. 1994. Jeruk dan Kerabatnya.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Notodarmojo, Suprihanto. dkk. 2004.
Pengolahan Limbah Cair Emulsi Smith, J.R., K. Dahlan and H.G.L. Coster.
Minyak dengan Proses Membran 1993. The Estimation Pore
Ultrafiltrasi Dua-tahap Aliran Diameter by Electrical
Cross-flow. Jurnal Sains dan Measurement. Commonwealth
Teknologi Institut Teknologi Center for Membrane Science and
Bandung Vol. 36A No. 1, Hal. 45- Technology. New South Wales.
62.
Tipler, Paul A. 1991. Fisika untuk Sains
Pellegrino J. 2000. Filtration and dan Teknik Jilid 2 Edisi Ketiga.
ultrafiltration equipment and (diterjemahkan Bambang
techniques. Separation and Soegijono). Jakarta: Erlangga.
Purification Methods, 29(1):91–
118. Woodroof, J.G., Bor, S.L. 1975.
Commercial Fruit Processing. AVI
Rakhmanudin, M. 2005. Karakteristik Publ. Comp. Inc., Westport
Kelistrikan Membran Selulosa Connecticut.
Asetat dalam Berbagai Tingkat
Keasaman Larutan. Bogor : Young, Hugh dan Roger A Freedman.
Jurusan Fisika Fakultas 2003. Fisika Universitas Jilid 2
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Edisi Kesepuluh. (diterjemahkan
Alam Institut Pertanian Bogor. Pantur Silaban). Jakarta: Erlangga.

24

Anda mungkin juga menyukai