Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi Daun 0d453f75
Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi Daun 0d453f75
2, 2022
ABSTRAK
Pemanfaatan jati hanya terbatas pada kayu dan batang yang bernilai ekonomis
tinggi. Bagian jati yang belum termanfaatkan secara maksimal adalah bagian daun jati
(Tectona grandis L.f) . Daun jati (Tectona grandis L.f) hanya dimanfaatkan secara
tradisional sebagai pembungkus makanan dan obat tradisional. Menurut beberapa
penelitian Sumthong (2007) dalam Setyawan (2012), menyatakan bahwa daun jati
(Tectona grandis L.f) mengandung beberapa senyawa bioaktif yaitu tektokuinon, asam
tanat, asam galat dan beberapa asam-asam organik lainnya. Keberadaan senyawa
bioaktif yang ada dalam daun jati (Tectona grandis L.f) juga bisa dimanfaatkan sebagai
agen antibakterial, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbedaan
metode ekstraksi maserasi, perkolasi dan MAE (Microwave Assisted Extraction)
Assisted Extraction pada aktivitas antibakteri daun jati (Tectona grandis L.f) terhadap
bakteri Escherichia coli dengan metode uji Konsentrasi Hambat Minimum (KHM).
Data penelitian yang diperoleh dilakukan analisa normalitas dan homogenitas data
dilanjutkan dengan uji ANOVA dua arah dan uji LED. Dari penelitian dapat
disimpulkan bahwa perbedaan metode ekstraksi daun jati (Tectona grandis L.f)
berpengaruh signifikan terhadap aktivitas antibakteri pada Escherichia coli dan metode
ekstraksi dengan metode MAE (Microwave Assisted Extraction) efektif sebagai
antibakteri terhadap Escherichia coli dilihat dari zona bening yang dihasilkan lebih
besar dari pada metode ekstraksi maserasi dan perkolasi.
Kata kunci: Ekstrak Daun jati (Tectona grandis L.f) , AntibaktEri, Metode Ekstraksi
156
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022
ABSTRACT
The use of teak is limited to wood and stems with high economic value. The
part of the teak that has not been utilized optimally is the teak leaf. Teak leaves are only
used traditionally as food wrappers and traditional medicines. According to several
studies, Sumthong (2007) in Setyawan (2012) stated that teak leaves contain several
bioactive compounds, namely tektoquinone, tannic acid, gallic acid and several other
organic acids. The presence of bioactive compounds in teak leaves can also be used as
an antibacterial agent. This study was conducted to determine the effect of different
extraction methods maceration, percolation and MAE (Microwave Assisted Extraction)
assisted extraction on the antibacterial activity of teak leaves against Escherichia coli
bacteria. The research data obtained were analyzed for normality and homogeneity of
the data followed by two-way ANOVA test and LED test. From the research it can be
concluded that the different extraction methods of teak (Tectona grandis L.f) leaves
have a significant effect on the antibacterial activity of Escherichia coli and the
extraction method using the MAE (Microwave Assisted Extraction) Assisted Extraction
method is effective as an antibacterial.
PENDAHULUAN
Menurut WHO (2017) dalam anak-anak dibawah lima tahun.
Mthiyane & Hugo (2019), diare adalah Penyebab utama penyakit diare
penyakit kedua yang menyebabkan berkaitan erat dengan sanitasi dan
kematian pada anak di bawah lima higienitas. Selain masalah sanitasi dan
tahun. Di dunia terdapat 1,7 juta kasus higienitas infeksi juga dapat disebabkan
diare setiap tahunnya yang diantaranya oleh adanya bakteri, dimana bakteri
menyebabkan kematian pada 525.000 dapat meningkatkan kemungkinan
157
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022
158
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022
159
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022
160
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022
161
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022
162
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022
Gambar 1. Hasil uji antibakteri daun jati (Tectona grandis L.f) (Tectona grandis L.F)
(Sumber : Data Primer Penelitian)
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa hasil metode maserasi, MAE
tidak terdapat aktivitas antibakteri daun (Microwave Assisted Extraction) dan
jati (Tectona grandis L.f) belanda pada perkolasi.
kontrol negatif dan adanya aktivitas
antibakteri pada kontol positif, ekstrak
163
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022
164
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022
Ketiga metode ini dipilih oleh peneliti pelarut, karena alat perkolator yang
karena kombinasi ekstrasi dingin dan digunakan kecil sehingga disesuaikan
panas antara ketiga metode ekstraksi jumlah serbuk dan pelarut yang
tersebut. dimasukkan. Pada hari pertama
Ekstraksi maserasi menggunakan menggunakan pelarut sebanyak 518 ml,
5000 ml pelarut. Dalam proses ekstraksi reperkolasi hari kedua menggunakan
maserasi menggunakan bejana maserasi pelarut 450 ml, dan reperkolasi hari
yang mampu menampung serbuk dan ketiga menggunakan pelarut sebanyak
pelarut. Pada hari pertama sebanyak 202 370 ml. Pemberian pelarut pada
gram serbuk simplisia daun jati ekstraksi perkolasi didasarkan pada
(Tectona grandis L.f) direndam dengan simplisia yang terendam dalam pelarut
pelarut hingga simplisia terendam berada 2 cm di atas sampel.
sempurna, agar simplisia dapat Ekstraksi MAE (Microwave
terendam sempurna digunakan 2000 ml Assisted Extraction) dilakukan dengan
pelarut dibiarkan selama 24 jam sambil 4 gram serbuk kasar daun jati (Tectona
diaduk sekali-kali. Tujuan dilakukan grandis L.f) dimasukan erlemeyer
pengadukan yaitu untuk menjamin ditambahkan 200 ml etanol 70%.
bahwa semua permukaan serbuk dapat Dipanaskan dalam microwave selamat
kontak dengan cairan penyari, sehingga 12 menit dengan pengaturan suhu
zat aktifnya dapat terlarut dengan medium-highdan dibuat sebanyak 5 kali
sempurna. Setelah 24 jam direndam, duplikasi,
selanjutnya disaring dan dipisahkan Proses ekstraksi dilakukan dengan
ampas dan filtratnya. Selanjutnya ampas menggunakan cairan penyari yaitu
diremaserasi menggunakan pelarut yang etanol 70% karena sangat efektif dalam
baru sebanyak 1000 ml pelarut. Proses menghasilkan jumlah bahan aktif yang
ekstraksi remaserasi dilakukan selama 3 optimal. Setelah diperoleh maserat dan
hari berturut-berturut. perkolat dilakukan penguapan ekstrak
Ekstraksi perkolasi menggunakan menggunakan alat rotary evaporator
1338 ml pelarut dan ekstraksi dilakukan dengan suhu 40oC sehingga kandungan
selama 3 hari. Dalam proses ekstraksi senyawa metabolit sekunder sebagai
perkolasi digunakan alat perkolator antibakteri seperti flavonoid, saponin,
yang mampu menampung serbuk dan tanin, steroid, triterpenoid yang ada
165
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022
pada daun jati (Tectona grandis L.f) bahwa peremajaan bakteri dilakukan
tidak rusak atau terurai karena flavonoid untuk mendapatkan bakteri yang aktif,
tidak mengalami kerusakan sampai pada karena suatu bakteri yang sebelumnya
suhu 90oC, saponin tahan pada suhu berada di dalam lemari pendingin
70oC, tanin akan terurai pada suhu berada dalam kondisi inaktif. Kondisi
98,89-101,67oC, steroid tahan pada bakteri yang inaktif menjadi kurang
suhu 279-285oC, dan triterpenoid akan optimal ketika digunakan dalam
terurai pada suhu 146-147oC. Rotary produksi enzim. Suspensi bakteri dibuat
evaporator menggunakan prinsip dengan mengambil dua ose koloni
destilasi (pemisahan) dalam proses bakteri Escherichia coli ditambahkan
penguapan ekstrak. larutan NaCl 0,9% sampai keruh. Untuk
Alat dan media yang digunakan mengetahui bahwa suspensi bakteri
dalam uji aktivitas antibakteri terlebih sudah keruh digunakan larutan standar
dahulu dilakukan sterilisasi dengan Mc Farland 0,5 sebagai pembanding
tujuan untuk membuat media dan alat untuk mendapat bakteri sebanyak 108
menjadi steril dari mikroba yang bisa (cfu)/ml.
mengkontaminasi selama pengerjaan. Uji Konsentrasi Hambat
Metode sterilisasi yang digunakan yaitu Minimum (KHM) daun jati (Tectona
metode panas uap bertekanan grandis L.f) terhadap Escherichia coli
(autoklaf). Alasan pemilihan metode menggunakan metode pengenceran.
sterilisasi panas uap bertekanan karena Ekstrak hasil ekstraksi maserasi, MAE
pada metode ini dapat membunuh (Microwave Assisted Extraction),
mikroorganisme hingga bentuk perkolasi masing-masing diencerkan
sporanya dan sifat bahan dari alat yang menjadi konsentrasi 5%, 10%, dan 20%.
berasal dari kaca. Pengujian antibakteri daun jati (Tectona
Bakteri Escherichia coli sebelum grandis L.f) menggunakan metode
digunakan terlebih dahulu diremajakan cakram disc dimana cakram direndam
dengan cara menginokulasikan ke selama ± 15 menit dalam kontrol positif,
dalam media nutrient agar miring dan kontrol negatif dan dalam konsentrasi
diinkubasi selama 1 x 24 jam suhu 5%, 10%, 20% kemudian cakram disc
37oC. Charlena, dkk (2009) dalam diambil dan diletakkan di atas media
Khoir Ifnawati (2013) menjelaskan nutrient agar dengan menggunakan
166
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022
167
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022
168
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022
170
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022
171
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022
Nuryastuti, T., Van Der Mei, H. C., Routray, W., and Orsat, V., 2012. MAE
Busscher, H. J., Iravati, S., Aman, (Microwave Assisted Extraction)-
A. T., & Krom, B. P. 2009. Effect Assisted Extraction of Flavonoid:
of cinnamon oil on icaA A Review. Food Bioprocess
expression and biofilm formation Technology 5, 409-424. doi:
by Staphylococcus epidermidis. 10.1007/s11947-011-0573-z.
Jurnal Applied and
Rijayanti, R. P., Luliana, S., & Trianto,
Environmental Microbiology,
H. F. 2014. In vitro Antibacterial
Vol. 75(21), Hal. 6850±6855.
Activity test Of Ethanol Extracts
Oktovia, D. H. 2017. Uji Aktivitas Bacang mango (Mangifera foetida
Bakteri Menggunakan Metode L.) Leaves Against
Cakram Disk (Kirby Bauer). Staphylococcus aureus. Naskah
Laporan Penelitian. Banjarmasin : Publikasi Universitas
Politeknik Kesehatan Kementrian Tanjungpura, Vol. 1(1), Hal. 10±
Kesehatan 12.
Spigno, G., and De Faveri, D.M., 2009. Utami, A.D. 2017. Ekstraksi. Laporan
Microwave-assisted extraction of Penelitian. Jakarta : Universitas
tea phenols: A phenomenological Muhammadiyah
study. Journal of Food
Yazid, M., Bastianudin, A., Saputra, T.,
Engineering 93, 210-217. doi:
Triatmojo, S., Pertiwiningrum, A.,
10.1016/j.jfoodeng.2009.01.006.
Perdana, D. A., Ebrianto, A. L.,
Sumampouw, O. J. 2018. Uji Sensivitas Sari, T. I., Sumatera, K.,
Antibiotik Terhadap Bakteri Darmanto, A., Soeparman, S.,
Escherichia coli Penyebab Diare Widhiyanuriawan, D.,
Balita Di Kota Manado ( The Khaerunnisa, G., Rahmawati, I.,
Sensitivity Test of Antibiotics to Putri, A., Salahuddin, N. S.,
Escherichia coli was Caused The Gumay, M. G., Wisudawati, N.,
Diarhhea on Underfive Children Gustiar, F.,Rahardjo, S. 2014.
in Manado City). Journal of Total Jumlah Bakteri Pada Daging
Current Pharmaceutical Sciences, Sapi Segar Yang Dibungkus Daun
Vol. 2(1), Hal. 105. jati (Tectona grandis L.f) Dengan
Variasi Lama Penyimpanan.
Sutiknowati, L. I. 2016. Bioindikator
Jurnal Teknologi Kimia Dan
Pencemar Bakteri Escherichia
Industri, Vol. 2(1), Hal. 1±7.
coli. Journal Oseana, Vol. 41(4),
Hal. 63±71. oseanografi.lipi.go.id Zhu, C., Harel, J., Jacques, M.,
Desautels, C., Donnenberg, M. S.,
Syamsuni, H.A. 2016. Ilmu Resep.
Beaudry, M., & Fairbrother, J. M.
Jakarta : Buku Kedokteran EGC
(1994). Virulence properties and
Tumbel, Maria. 2009. Uji Daya Hambat attaching-effacing activity of
Ekstrak Metanol Daun jati Escherichia coli O45 from swine
(Tectona grandis L.f) (Guazuma postweaning diarrhea. Journal
ulmifolia, Lamk) terhadap Infection and Immunity, Vol.
Pertumbuhan Eschericia coli. 62(10), Hal. 4153±4159.
Jurnal Chemica, Vol. 2(9), Hal.
85-91.
173