Anda di halaman 1dari 18

JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.

2, 2022

PENGARUH PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI DAUN JATI


(Tectona grandis L.f) TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI
PADA Escherichia coli

Dwi Kurniati Sambodo1, Fransiska Marsel2, Herlina Prasetyowati Sambodo3, Nandia


Arlesia4
1, 2
STIKES Surya Global
3
Badan Pusat Statistik
4
Universitas Gajah Mada

Email Korespondensi: antareszaman@gmail.com

ABSTRAK
Pemanfaatan jati hanya terbatas pada kayu dan batang yang bernilai ekonomis
tinggi. Bagian jati yang belum termanfaatkan secara maksimal adalah bagian daun jati
(Tectona grandis L.f) . Daun jati (Tectona grandis L.f) hanya dimanfaatkan secara
tradisional sebagai pembungkus makanan dan obat tradisional. Menurut beberapa
penelitian Sumthong (2007) dalam Setyawan (2012), menyatakan bahwa daun jati
(Tectona grandis L.f) mengandung beberapa senyawa bioaktif yaitu tektokuinon, asam
tanat, asam galat dan beberapa asam-asam organik lainnya. Keberadaan senyawa
bioaktif yang ada dalam daun jati (Tectona grandis L.f) juga bisa dimanfaatkan sebagai
agen antibakterial, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbedaan
metode ekstraksi maserasi, perkolasi dan MAE (Microwave Assisted Extraction)
Assisted Extraction pada aktivitas antibakteri daun jati (Tectona grandis L.f) terhadap
bakteri Escherichia coli dengan metode uji Konsentrasi Hambat Minimum (KHM).
Data penelitian yang diperoleh dilakukan analisa normalitas dan homogenitas data
dilanjutkan dengan uji ANOVA dua arah dan uji LED. Dari penelitian dapat
disimpulkan bahwa perbedaan metode ekstraksi daun jati (Tectona grandis L.f)
berpengaruh signifikan terhadap aktivitas antibakteri pada Escherichia coli dan metode
ekstraksi dengan metode MAE (Microwave Assisted Extraction) efektif sebagai
antibakteri terhadap Escherichia coli dilihat dari zona bening yang dihasilkan lebih
besar dari pada metode ekstraksi maserasi dan perkolasi.

Kata kunci: Ekstrak Daun jati (Tectona grandis L.f) , AntibaktEri, Metode Ekstraksi
156
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

EFFECT OF EXTRACTION METHODS OF LEAF EXTRACTS OF


TEAK (Tectona grandis L.f) ON ANTIBACTERIAL ACTIVITY IN
Escherichia coli

ABSTRACT
The use of teak is limited to wood and stems with high economic value. The
part of the teak that has not been utilized optimally is the teak leaf. Teak leaves are only
used traditionally as food wrappers and traditional medicines. According to several
studies, Sumthong (2007) in Setyawan (2012) stated that teak leaves contain several
bioactive compounds, namely tektoquinone, tannic acid, gallic acid and several other
organic acids. The presence of bioactive compounds in teak leaves can also be used as
an antibacterial agent. This study was conducted to determine the effect of different
extraction methods maceration, percolation and MAE (Microwave Assisted Extraction)
assisted extraction on the antibacterial activity of teak leaves against Escherichia coli
bacteria. The research data obtained were analyzed for normality and homogeneity of
the data followed by two-way ANOVA test and LED test. From the research it can be
concluded that the different extraction methods of teak (Tectona grandis L.f) leaves
have a significant effect on the antibacterial activity of Escherichia coli and the
extraction method using the MAE (Microwave Assisted Extraction) Assisted Extraction
method is effective as an antibacterial.

Keywords: Leaf of teak Extract, Antibacterial, Extraction Method

PENDAHULUAN
Menurut WHO (2017) dalam anak-anak dibawah lima tahun.
Mthiyane & Hugo (2019), diare adalah Penyebab utama penyakit diare
penyakit kedua yang menyebabkan berkaitan erat dengan sanitasi dan
kematian pada anak di bawah lima higienitas. Selain masalah sanitasi dan
tahun. Di dunia terdapat 1,7 juta kasus higienitas infeksi juga dapat disebabkan
diare setiap tahunnya yang diantaranya oleh adanya bakteri, dimana bakteri
menyebabkan kematian pada 525.000 dapat meningkatkan kemungkinan
157
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

mortalitas salah satunya adalah pembungkus makanan dan obat


Escherichia coli. tradisional.
Bakteri patogen menghasilkan Menurut beberapa penelitian
berbagai enzim yang pada dasarnya Sumthong (2007) dalam Setyawan
tidak toksik tetapi berperan penting (2012), menyatakan bahwa daun jati
dalam proses infeksi. Beberapa bakteri (Tectona grandis L.f) mengandung
patogen memproduksi enzim hidrolitik, beberapa senyawa bioaktif yaitu
yang mendegradasi komponen matrik tektokuinon, asam tanat, asam galat dan
ekstraseluler sehingga dapat merusak beberapa asam-asam organik lainnya.
struktur jaringan inang. Enzim hidrolitik Keberadaan senyawa bioaktif yang ada
ini digunakan oleh bakteri untuk dalam daun jati (Tectona grandis L.f)
memperoleh sumber karbon dan energi juga bisa dimanfaatkan sebagai
dengan menghancurkan polimer inang antibakterial agen. Hal ini terbukti dari
menjadi gula sederhana dan asam amino penelitian yang dilakukan Esther (2017)
(Chastelyna, 2016). bahwa daun jati (Tectona grandis L.f)
Jati (Tectona grandis) adalah (Tectona grandis Linn. f.) dapat
salah satu pohon yang banyak tumbuh menghambat pertumbuhan bakteri
di kawasan tropis seperti India dan seperti Bacillus subtilis (12.03 ± 1.220
Indonesia. Penyebaran daun jati mm sampai 16.91 ± 0.707 mm),
(Tectona grandis L.f) di Indonesia Staphylococcus aureus (12.76 ± 1.529
tersebar secara luas yaitu di daerah mm sampai 18.34 ± 0.884 mm),
Jawa, Kalimantan, dan Sumatra Pseudomonas aeruginosa (11.93 ±
(Irwanto, 2006 dalam Setyawan 0.345 mm sampai 16.79 ± 0.115 mm),
(2012)). Meskipun jati tersebar secara dan Escherichia coli (10.64 ± 0.371 mm
meluas, namun pemanfaatan jati hanya sampai 18.19 ± 0.168 mm).
terbatas pada kayu dan batang yang Prinsip maserasi ialah
bernilai ekonomis tinggi. Bagian jati pengikatan/pelarutan zat aktif
yang belum termanfaatkan secara berdasarkan sifat kelarutannya dalam
maksimal adalah bagian daun jati suatu pelarut (like dissolve like). Prinsip
(Tectona grandis L.f) . Daun jati perkolasi adalah serbuk simplisia
(Tectona grandis L.f) hanya ditempatkan dalam suatu bejana silinder
dimanfaatkan secara tradisional sebagai yang bagian bawahnya diberi sekat

158
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

berpori (Paturusi et al., 2014). Metode analitik (AND), batang pengaduk


MAE (Microwave Assisted Extraction) (Pyrex), corong gelas (herma), cawan
menjadi salah satu alternatif solusi porselin, cawan petri (Pyrex), penjepit
mengatasi efisiensi waktu ekstraksi dan tabung, pipet tetes, penggaris, kertas
memerlukan waktu beberapa menit saja, cakram, jarum ose, pinset, tisu, dan
hal ini jauh berbeda dengan metode sarung tangan.
maserasi yang membutuhkan waktu Bahan
lebih dari 24 jam dan soxhlet lebih dari Bahan yang digunakan dalam penelitian
20 jam (Mandal, 2007). Perbedaan ini adalah ekstrak kental daun jati
ketiga metode ekstraksi ini akan (Tectona grandis L.f) , akuades
menghasilkan ekstrak yang berbeda (Brataco), Ciprofloksasin 500 mg
pula baik dalam hal kualitas dan (Bernofarm), biakan bakteri Escherichia
kandungan zat aktif yang terlarut coli, alumunium foil, etanol 70%
(Haneni, 2019). Oleh karena itu, (Brataco), NaCl 0,9% (Wida), H2SO4
penelitian ini dilakukan untuk 0,36 N (Brataco), BaCl2.2H2O 1,175%
mengetahui pengaruh perbedaan metode (Brataco), dan serbuk nutrient agar
ekstraksi daun jati (Tectona grandis L.f) (Brataco).
terhadap aktivitas antibakteri pada Rancangan Penelitian
Escherichia coli. 1. Determinasi Sampel
Sampel daun jati (Tectona grandis
METODE PENELITIAN
L.f) (Tectona grandis L.S) dilakukan
MATERIAL
determinasi di Laboratorium Biologi
Alat
Universitas Ahmad Dahlan
Alat yang digunakan dalam penelitian
Yogyakarta.
ini adalah inkubator (Memmert®),
2. Preparasi Sampel
enkas, autoklaf (Smic model YX-280
Daun jati (Tectona grandis L.f) yang
B), bunsen, tabung reaksi (Pyrex), gelas
berasal dari Desa Potorono,
ukur (Pyrex), gelas Beaker (Pyrex),
Banguntapan, Bantul, Yogyakarta
Erlenmeyer (Pyrex), toples maserasi,
dipetik dari pohonnya, kemudian
satu set alat perkolasi, rotary
dilakukan sortasi basah dan kering
evaporator (Ika), termometer,
dengan cara dibersihkan dengan air
stopwatch (ZSD-808), kertas pH, neraca
mengalir, ditimbang bobot sebelum

159
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

dikeringkan, dikeringkan, lalu sebanyak 3 kali selama 1 x 24


diserbukkan dengan cara jam. Maserat yang telah
memperkecil ukuran daun jati dihasilkan kemudian diuapkan
(Tectona grandis L.f) hingga dengan rotary evaporator hingga
setengah halus kemudian ditimbang kadar etanol berkurang setengah
untuk memperoleh randemen. atau ±50% hingga diperoleh
3. Ekstraksi ekstrak kental daun jati (Tectona
Pembuatan ekstrak daun jati grandis L.f) . (Firiana, 2010)
(Tectona grandis L.f) dilakukan b. Perkolasi
menggunakan metode ekstraksi Simplisia serbuk kasar daun jati
maserasi dan perkolasi. (Tectona grandis L.f) ditimbang
a. Maserasi sebanyak 500 gram, kemudian
Proses ekstraksi dengan dimasukkan ke dalam alat
maserasi dilakukan pengulangan perkolator yang sudah diberi
sebanyak 3 kali dengan kasa sedikit demi sedikit.
menggunakan pelarut etanol Tambahkan pelarut etanol 70%
70% sebanyak 5000 ml selama 3 hingga simplisia terendam
hari. Sebanyak 500 g serbuk dalam pelarut berada 2 cm di
kasar simplisia daun jati atas sampel, rendam selama 3 x
(Tectona grandis L.f) 24 jam dan setiap 24 jam
dimaserasi dengan etanol 70% dilakukan penyaringan,
sebanyak 2000 ml dibiarkan kemudian diambil ekstrak cair
selama 24 jam sambil diaduk yang didapat dan diuapkan
sekali-kali. Disaring dan menggunakan evaporator hingga
dipisahkan ampas dan filtratnya, kadar etanol berkurang setengah
selanjutnya dimaserasi kembali atau ±50% (Paturusi, 2014).
dengan cairan penyari yang c. MAE (Microwave Assisted
baru. Ampas yang diperoleh di Extraction)
remaserasi sebanyak 3 kali 40 gram serbuk kasar daun jati
dengan pelarut 1000 ml sampai (Tectona grandis L.f)
larutan mendekati tidak dimasukan erlemeyer
berwarna. Hal ini dilakukan ditambahkan 2000 ml etanol

160
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

70%, dipanaskan dalam volumenya cukup. Disterilkan


microwave selamat 12 menit dalam autoklaf pada suhu 121º C
dengan pengaturan suhu selama 15 menit.
medium-high, dilakukan c. Peremajaan bakteri
penyaringan, kemudian diambil Bakteri Escherichia coli yang
ekstrak cair yang didapat dan berasal dari Laboratorium
diuapkan menggunakan Universitas Gadjah Mada
evaporator hingga diperoleh diremajakan pada medium NA
ekstrak kental, menimbang di dalam tabung reaksi,
ekstrak kental yang didapat dan kemudian diinkubasi pada suhu
menghitung rendemennya 37oC selama 18-24 jam
(Setyawan, 2012). (Oktovia, 2017).
4. Uji Aktivitas Antibakteri d. Pembuatan inokulum bakteri uji
a. Sterilisasi alat Escherichia coli disiapkan
Alat-alat yang akan digunakan dengan menginokulasikan 1 ose
sebelum disterilisasi dicuci dan koloni murni Escherichia coli
dikeringkan, lalu dibungkus yang telah berumur 24 jam ke
dengan kertas koran. Sterilisasi dalam masing-masing 5 ml
dilakukan dengan autoklaf pada medium nutrient agar (NA)
suhu 121oC tekanan 15 psi dalam erlenmeyer 50 ml.
selama 15 menit (Oktovia, Inokulum diinkubasi pada suhu
2017). ruang selama 18 jam.
b. Pembuatan media nutrient agar e. Pembuatan standar Mc Farland
Untuk membuat 300 ml NA, Disiapkan larutan H2SO4 0,36 N
ditimbang 8,4 gram media NA. sebanyak 99,5 ml dicampurkan
Dimasukkan dalam labu dengan larutan BaCl2.2H2O
Erlenmeyer, dilarutkan dalam air 1,175% sebanyak 0,05 ml dalam
suling kemudian dipanaskan tabung reaksi. Kemudian
hingga larut dan dicek pHnya. dikocok sampai terbentuk
Air suling yang menguap selama larutan yang keruh. Kekeruhan
pemanasan diganti dengan ini dipakai sebagai standar
penambahan air suling sampai

161
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

kekeruhan suspensi bakteri uji Kelompok II sebagai kontrol


(Oktovia, 2017). negatif, digunakan kertas cakram
f. Pembuatan suspensi bakteri yang direndam dalam aquadest
Sebanyak 5 µl bakteri steril selama ± 15 menit.
diremajakan dalam media i. Pembuatan larutan uji
Nutrien agar (NA) diinkubasi Ekstrak kental yang telah
selama 1 x 24 jam. Bakteri yang diperoleh dari metode ekstraksi
sudah diinkubasi di pipet maserasi dan perkolasi
sebanyak 10 µl dengan kemudian diencerkan menjadi
menambahkan larutan NaCl tiga konsentrasi yaitu 5%, 10%,
0,9% di dalam tabung yang 20% dengan cara pengenceran 5
berbeda, sampai didapatkan g/100 ml, 10 g/100 ml, dan 20
kekeruhan yang disesuaikan g/100 ml pelarut. Kelompok III
dengan standar kekeruhan sebagai kelompok konsentrasi
McFarland 0,5 untuk pertama digunakan ekstrak daun
mendapatkan bakteri sebanyak jati (Tectona grandis L.f) 5%.
108 (cfu)/ml dengan cara Kelompok IV sebagai kelompok
membaca pada spektrofotometri konsentrasi kedua digunakan
UV-Vis pada panjang ekstrak daun jati (Tectona
gelombang 600 nm (Oktovia, grandis L.f) 10%. Kelompok V
2017). sebagai kelompok konsentrasi
g. Pembuatan kontrol positif ketiga digunakan ekstrak daun
Kelompok I sebagai kontrol jati (Tectona grandis L.f) 20%.
positif, digunakan antibiotik j. Uji Antibakteri
ciprofloxacin dengan dosis 10 Lempeng Nutrien Agar (NA)
mg/ml. Timbang 10 mg yang sudah dibiakan bakteri
ciprofloxacin yang sudah Escherichia coli, diletakkan
dihaluskan kemudian diencerkan cakram kertas yang telah
dengan 1 ml aquadest (Oktovia, direndam selama ± 15 menit
2017). dengan ekstrak daun jati
h. Pembuatan kontrol negatif (Tectona grandis L.f) dengan
konsentrasi 5%, 10%, 20% pada

162
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

media yang sudah disiapkan dan k. Analisa Data


diinkubasi pada suhu 37oC Analisis hasil pengujian data
selama 24 jam. Semua kelompok yang diperoleh dari hasil
(I, II, III, IV, V) dilakukan pengukuran zona hambatan
replikasi sebanyak 3 kali. Nilai kemudian diolah secara statistik
KHM ditentukan berdasarkan dengan menganalisa normalitas
zona bening yang terbentuk dan dan homogenitas data
diukur menggunakan jangka dilanjutkan dengan uji ANOVA
sorong/penggaris. dua arah dan uji LED

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari penelitian didapatkan hasil


HASIL aktivitas antibakeri daun jati (Tectona
grandis L.f) sebagai berikut :

Gambar 1. Hasil uji antibakteri daun jati (Tectona grandis L.f) (Tectona grandis L.F)
(Sumber : Data Primer Penelitian)

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa hasil metode maserasi, MAE
tidak terdapat aktivitas antibakteri daun (Microwave Assisted Extraction) dan
jati (Tectona grandis L.f) belanda pada perkolasi.
kontrol negatif dan adanya aktivitas
antibakteri pada kontol positif, ekstrak

163
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

PEMBAHASAN L.f) dari benda-benda asing yang tidak


Determinasi daun jati (Tectona diinginkan dan bahan pengotor lainnya
grandis L.f) dilakukan di Laboratorium yang mungkin menempel pada daun.
Biologi Universitas Ahmad Dahlan Dilanjutkan dengan sortasi basah yaitu
Yogyakarta. Tujuan dari determinasi ini dengan mencuci daun jati (Tectona
adalah untuk menetapkan kebenaran grandis L.f) hingga bersih dengan air
identitas sampel daun jati (Tectona mengalir, hal ini bertujuan untuk
grandis L.f) (Tectona grandis L.f), menghilangkan tanah dan pengotor
untuk menghindari terjadinya kesalahan lainnya yang melekat pada bahan
dalam pengumpulan bahan utama serta simplisia. Daun jati (Tectona grandis
menghindari tercampurnya bahan utama L.f) yang sudah melalui proses sortasi
dengan tumbuhan lain. Determinasi selanjutnya dijemur di bawah sinar
dilakukan dengan membandingkan ciri- matahari langsung selama satu hari.
ciri morfologi suatu tumbuhan dengan Simplisia daun jati (Tectona grandis
tumbuhan lain yang sudah dikenal L.f) dinyatakan kering jika kadar air
sebelumnya (dicocokkan atau tidak lebih dari 10%, untuk daun
dipersamakan) dengan menggunakan ditandai dengan mudah dihancurkan
kunci determinasi. Berdasarkan hasil dengan tangan. Kemudian daun jati
determinasi dapat dipastikan bahwa (Tectona grandis L.f) diserbuk menjadi
sampel yang digunakan dalam serbuk kasar dengan diremas-remas
penelitian ini adalah benar daun jati menggunakan tangan. Bobot basah daun
(Tectona grandis L.f) jati (Tectona grandis L.f) yang
Sampel daun jati (Tectona grandis diperoleh sebanyak 2500 gram (2,5 kg)
L.f) berasal dari Desa Potorono, kemudian sesudah dikeringkan dan
Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. diserbuk diperoleh bobot kering daun
Daun jati (Tectona grandis L.f) yang jati (Tectona grandis L.f) sebanyak
diambil adalah daun yang sudah tua 827,32 gram dengan persentase
dengan memetik pada ruas kelima dari rendemen sebesar 33,09 % b/b.
pucuk daun, daun dalam keadaan segar Serbuk daun jati (Tectona grandis
dan tidak cacat. Kemudian dilakukan L.f) diekstraksi dengan 3 metode
sortasi kering secara manual untuk ekstraksi yaitu maserasi, perkolasi, dan
memisahkan daun jati (Tectona grandis MAE (Microwave Assisted Extraction).

164
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

Ketiga metode ini dipilih oleh peneliti pelarut, karena alat perkolator yang
karena kombinasi ekstrasi dingin dan digunakan kecil sehingga disesuaikan
panas antara ketiga metode ekstraksi jumlah serbuk dan pelarut yang
tersebut. dimasukkan. Pada hari pertama
Ekstraksi maserasi menggunakan menggunakan pelarut sebanyak 518 ml,
5000 ml pelarut. Dalam proses ekstraksi reperkolasi hari kedua menggunakan
maserasi menggunakan bejana maserasi pelarut 450 ml, dan reperkolasi hari
yang mampu menampung serbuk dan ketiga menggunakan pelarut sebanyak
pelarut. Pada hari pertama sebanyak 202 370 ml. Pemberian pelarut pada
gram serbuk simplisia daun jati ekstraksi perkolasi didasarkan pada
(Tectona grandis L.f) direndam dengan simplisia yang terendam dalam pelarut
pelarut hingga simplisia terendam berada 2 cm di atas sampel.
sempurna, agar simplisia dapat Ekstraksi MAE (Microwave
terendam sempurna digunakan 2000 ml Assisted Extraction) dilakukan dengan
pelarut dibiarkan selama 24 jam sambil 4 gram serbuk kasar daun jati (Tectona
diaduk sekali-kali. Tujuan dilakukan grandis L.f) dimasukan erlemeyer
pengadukan yaitu untuk menjamin ditambahkan 200 ml etanol 70%.
bahwa semua permukaan serbuk dapat Dipanaskan dalam microwave selamat
kontak dengan cairan penyari, sehingga 12 menit dengan pengaturan suhu
zat aktifnya dapat terlarut dengan medium-highdan dibuat sebanyak 5 kali
sempurna. Setelah 24 jam direndam, duplikasi,
selanjutnya disaring dan dipisahkan Proses ekstraksi dilakukan dengan
ampas dan filtratnya. Selanjutnya ampas menggunakan cairan penyari yaitu
diremaserasi menggunakan pelarut yang etanol 70% karena sangat efektif dalam
baru sebanyak 1000 ml pelarut. Proses menghasilkan jumlah bahan aktif yang
ekstraksi remaserasi dilakukan selama 3 optimal. Setelah diperoleh maserat dan
hari berturut-berturut. perkolat dilakukan penguapan ekstrak
Ekstraksi perkolasi menggunakan menggunakan alat rotary evaporator
1338 ml pelarut dan ekstraksi dilakukan dengan suhu 40oC sehingga kandungan
selama 3 hari. Dalam proses ekstraksi senyawa metabolit sekunder sebagai
perkolasi digunakan alat perkolator antibakteri seperti flavonoid, saponin,
yang mampu menampung serbuk dan tanin, steroid, triterpenoid yang ada

165
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

pada daun jati (Tectona grandis L.f) bahwa peremajaan bakteri dilakukan
tidak rusak atau terurai karena flavonoid untuk mendapatkan bakteri yang aktif,
tidak mengalami kerusakan sampai pada karena suatu bakteri yang sebelumnya
suhu 90oC, saponin tahan pada suhu berada di dalam lemari pendingin
70oC, tanin akan terurai pada suhu berada dalam kondisi inaktif. Kondisi
98,89-101,67oC, steroid tahan pada bakteri yang inaktif menjadi kurang
suhu 279-285oC, dan triterpenoid akan optimal ketika digunakan dalam
terurai pada suhu 146-147oC. Rotary produksi enzim. Suspensi bakteri dibuat
evaporator menggunakan prinsip dengan mengambil dua ose koloni
destilasi (pemisahan) dalam proses bakteri Escherichia coli ditambahkan
penguapan ekstrak. larutan NaCl 0,9% sampai keruh. Untuk
Alat dan media yang digunakan mengetahui bahwa suspensi bakteri
dalam uji aktivitas antibakteri terlebih sudah keruh digunakan larutan standar
dahulu dilakukan sterilisasi dengan Mc Farland 0,5 sebagai pembanding
tujuan untuk membuat media dan alat untuk mendapat bakteri sebanyak 108
menjadi steril dari mikroba yang bisa (cfu)/ml.
mengkontaminasi selama pengerjaan. Uji Konsentrasi Hambat
Metode sterilisasi yang digunakan yaitu Minimum (KHM) daun jati (Tectona
metode panas uap bertekanan grandis L.f) terhadap Escherichia coli
(autoklaf). Alasan pemilihan metode menggunakan metode pengenceran.
sterilisasi panas uap bertekanan karena Ekstrak hasil ekstraksi maserasi, MAE
pada metode ini dapat membunuh (Microwave Assisted Extraction),
mikroorganisme hingga bentuk perkolasi masing-masing diencerkan
sporanya dan sifat bahan dari alat yang menjadi konsentrasi 5%, 10%, dan 20%.
berasal dari kaca. Pengujian antibakteri daun jati (Tectona
Bakteri Escherichia coli sebelum grandis L.f) menggunakan metode
digunakan terlebih dahulu diremajakan cakram disc dimana cakram direndam
dengan cara menginokulasikan ke selama ± 15 menit dalam kontrol positif,
dalam media nutrient agar miring dan kontrol negatif dan dalam konsentrasi
diinkubasi selama 1 x 24 jam suhu 5%, 10%, 20% kemudian cakram disc
37oC. Charlena, dkk (2009) dalam diambil dan diletakkan di atas media
Khoir Ifnawati (2013) menjelaskan nutrient agar dengan menggunakan

166
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

pinset. Kemudian diinkubasi selama 1 x (Todar, 2008). Siprofolksasin bersifat


24 jam pada suhu 37oC. Pada pengujian menghambat replikasi DNA dengan
ini, dilakukan inkubasi pada suhu 37oC mengikatkan diri pada sebuah enzim
yang bertujuan untuk memaksimalkan yang disebut DNA gyrase (sebuah tipe
pertumbuhan bakteri. Selanjutnya II topoisomerase) yang menyebabkan
didapat diameter zona hambat dari keretakan ganda pada kromosom
kedua metode ekstraksi tersebut. bakteri. Kerusakan ini bisa terjadi
Pada penelitian ini menggunakan karena enzim yang diikat oleh antibiotik
kontrol positif ciprofloxacin sebanyak ini diperlukan untuk memisahkan DNA
10 mg/ml dan diperoleh nilai KHM yang direplikasi.
ciprofloxacin sebagai kontrol positif Dalam penelitian ini
sebesar 30 mm. Penelitian ini sejalan menggunakan 12 cawan petri. Karena
dengan penelitian yang dilakukan setiap konsentrasi dilakukan 3 kali
Sumampouw (2018), dimana replikasi maka menggunakan 3 cawan
ciprofloxacin menunjukkan aktivitas petri dimana setiap cawan petri
antibakteri sampai pada konsentrasi diletakkan cakram disc masing-masing
0,00001 g/ml. Secara umum, sempel dengan perbedaan konsentrasi.
ciprofloxacin merupakan antibakteri Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa control
yang paling baik digunakan untuk negati memiliki daya antibakteri 0 mm
Escherihcia coli. Hasil penelitian hal tersebut sesuai karena akuadest
Sumampouw (2018) yang menyatakan steril yang digunakan sebagai control
bahwa ciprofloxacin merupakan agen tidak bersifat sebagai antibakteri. KHM
antimikroba yang dapat mengobati terbesar dan yang paling mendekati
beberapa infeksi yang disebabkan oleh kontrol positif yaitu ekstrak daun jati
Escherichia coli. Ciprofloxacin (Tectona grandis L.f) hasil metode
merupakan antibiotik kelas ekstraksi MAE (Microwave Assisted
fluorokuinolon dan diperoleh secara Extraction) dengan konsentarasi 20%
sintetis. Ciprofloxacin efektif melawan sebesar 29 mm lebih kecil 1 mm dari
bakteri Gram negatif dan Gram positif kontrol positif 20% sebesar 30mm.
dengan cara menghambat proses diikuti dengan perkolasi 20% sebesar
replikasi Deoksiribosa Nucleat Acid 22,67mm, dan yang paling rendah
(DNA/Asam nukleat deoksiribosa) maserasi 20% sebasar 18,3mm. begitu

167
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

juga hal yang sama dengan konsentrasi homogenitas menggunakan metode


10 % dan 5% ekstrak haasil ekstraksi levene¶s test diperoleh nilai signifikasi
microwave memiliki KHM plaing besar 0,523 > 0,05 yang menunjukan bahwa
dibandingkan ekstrak hasil ekstraksi data terdistribuksi homogen. Dari data
perkolasi dan maserasi. terdistribusi normal dan homogen dapat
Hasil penelitian menjelaskan jika dilanjukan uji statistic ANOVA dua
metode ekstraksi dengan bantuan MAE arah.
(Microwave Assisted Extraction) dapat Dari hasil uji ANOVA arah
meningkatkan diameter zona bening menunjukan p-value < Æ tolak H0,
terhadap Eschericia coli. Hal ini dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05
menegaskan pernyataan Calinesu memiliki cukup bukti untuk menyatakan
(2001), bahwa diharapkan ekstraksi bahwa terdapat perbedaan signifikakan
menggunakan gelombang mikro akan rata-rata KHM daun jati (Tectona
meningkatkan efisiensi dan efektifitas grandis L.f) pada perbedaan metode
proses ekstraksi. Ekstraksi ekstraksi dan konsentrasi ekstrak daun
menggunakan MAE (Microwave jati (Tectona grandis L.f) (Tectona
Assisted Extraction) yang grandis L.f). Dari hasil uji dapat
memanfaatkan gelombang mikro untuk dilakukan uji statistik lanjutan dengan
memanaskan pelarut secara cepat dan uji LED.
effisien sehinggan ekstraksi dapat
Dari hasil uji LED dapat dilihat p-
dilakukan secara secapat untuk
value > Æ gagal tolak H0, dengan
mengekstrak secara selektif daun jati
tingkat signifikansi sebesar 0.05
(Tectona grandis L.f) . Sesuai dengan
didapatkan hasil bahwa rata-rata KHM
Mandal (2007), partikel halus akan
dari daun jati (Tectona grandis L.f)
memperdalam penetrasi gelombang
yang diekstraksi menggunakan metode
mikro ke dalam matriks bahan.
menggunakan MAE (Microwave
Dari data yang peroleh dilakukan
Assisted Extraction) dan konsentrasi
uji normalitas data menggunakan
larutan daun jati (Tectona grandis L.f)
metode Kolmogorov-Smirnov diperoleh
sebesar 20 % sama dengan rata-rata
nilai signifikasi sebsar 0,2 > 0,05 yang
KHM dari daun jati (Tectona grandis
menunjukan bahwa data terdistribusi
L.f) dengan perlakuan kontrol positif.
normal. Dilanjutkan dengan uji

168
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

TABELTS. Cipro, 31.


KESIMPULAN
Belwal, T., Ezzat, S. M., Rastrelli, L.,
Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
Bhatt, I. D., Daglia, M., Baldi, A.,
1. Perbedaan metode ekstraksi daun
Devkota, H. P., Orhan, I. E., Patra,
jati (Tectona grandis L.f)
J. K., Das, G.,
berpengaruh signifikan terhadap
Anandharamakrishnan, C., Gomez-
aktivitas antibakteri pada
Gomez, L., Nabavi, S. F., Nabavi,
Escherichia coli.
S. M., and Atanasov, A. G. A.,
2. Metode ekstraksi dengan MAE
2018. Critical Analysis of
(Microwave Assisted Extraction)
Extraction Techniques Used for
efektif sebagai antibakteri terhadap
Botanicals: Trends, Priorities,
Escherichia coli dilihat dari zona
Industrial Uses and Optimization
bening yang dihasilkan lebih besar
Strategies. Trac- Trends Analytical
dari pada metode ekstraksi maserasi
Chemistry 100, 82±102. doi:
dan perkolasi.
10.1016/j.trac.2017.12.018.

DAFTAR PUSTAKA Camel, V., 2000. MAE (Microwave

Handayani, R. (2017). Faktor-Faktor Assisted Extraction)-assisted

Yang Berhubungan Dengan Status solvent extraction of

Gizi Pada Anak Alfiyah, M. F., environmental samples. Trac-

Budiretnani, D. A., & Solikin, N. Trends Analytical Chemistry 19,

1978. Uji Ekstrak Etanol Daun jati 229±248. doi: 10.1016/S0165-

(Tectona grandis L.f) ( Tectona 9936(99)00185-5.

grandis ) sebagai Bahan Pengawet Chastelyna, A. J. 2016. Uji Aktivitas


Alami Daging Sapi. Prosiding Antibakteri Sabun Cair Ekstrak
Semnas Hayati JV, Hal. 94±102. Daun jati (Tectona grandis L.f)

Bayer 1. Bayer HealthCare BPC. (Tectona Grandis Lf) sebagai

(Ciprofloxacin Hydrochloride) Antibakteri Terhadap

Tabelts. Cipro. 2009;31. Staphylococcus aureus dan

HealthCare, B. P. C. 2009. Escherichia coli. Skripsi.

(ciprofloxacin hydrochloride) Semarang : Universitas Negeri


Semarang
169
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

Crawford, J. A., Blank, T. E., & Kaper, Makassar : Universitas Islam


J. B. 2002. The LEE-Encoded Negeri Alauddin
Type III Secretion System in
Ganiswarna, S.G. 1995. Farmakologi
EPEC and EHEC: Assembly,
dan Terapi edisi V. Jakarta :
Function, and Regulation.
Universitas Indonesia
Escherichia Coli, Vol. 4(1), Hal.
337±359. Greenwood, D., Finch, R., Davey, P.
and Wilcox, M. 1995. Antibiotics,
DEPKES RI. 1979. Farmakope
Susceptibility (Sensitivity) Test
Indonesia edisi III. Jakarta :
Antimicrobial and
Departemen Kesehatan Republik
Chemoterapy. United State of
Indonesia
America: Mc Graw Hill Company
Devi Novia, Agung G.S., Camelia ZA.
Hangat, S., Asuhan, P., Gerontik, K.,
2020. Pengaruh Pemberian Infusa
Hangat, S., Asuhan, P., &
Daun jati (Tectona grandis L.f)
Gerontik, K. 2019. Pertumbuhan
(Tectona grandis L.S) Terhadap
Bakteri Selama Penyimpanan
Waktu Kematian Cacing
Daging Sapi Dengan Pengemas
Ascaridia galli Sp Secara In Vitro.
Daun jati (Tectona grandis L.f)
Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 7(1),
(Tectona grandis) Dan Daun
Hal. 92027.
Pisang (Musa paradisiaca).
Esther, Fiammeta. 2017. Karakteristik Skripsi. Surakarta : Institut
Senyawa Antibakteri Ekstrak Teknologi Sains dan Kesehatan
Daun jati (Tectona grandis L.f) PKU Muhammadiyah
(Tectona grandis L.). Tesis
Hasnaeni, H., & Wisdawati, W. 2019.
Sarjana. Tangerang : Universitas
Pengaruh metode ekstraksi
Pelita Harapan.
terhadap rendemen dan kadar
Fitriana. 2010. Pengaruh Metode fenolik ekstrak tanaman Kayu
Ektsraksi Terhadap Aktivitas Beta-beta (Lunasia amara
Antimikroba Ekstrak Metanol Blanco). Jurnal Farmasi Galenika
Daun jati (Tectona grandis L.f) (Galenika Journal of
(Tectona grandis L.F). Skripsi. Pharmacy)(e-Journal), 5(2), 175-

170
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

182. Isolasi Dan Karakterisasi Fungi


Endofit Dari Kulit Buah Manggis
Ifnawati. 2013. Pengaruh Enzim
(Garcinia mangostana L) Sebagai
Kitinase Kasar dari Bakteri
Antimikroba Terhadap Candida
Pseudomonas pseudomallei dan
albicans, Staphylococcus aureus
Klebsiella ozaenae Terhadap
Dan Escherichia coli. Jurnal
Pertumbuhan, Morfologi, dan
Tjyybjb.Ac.Cn, Vol. 3(2252), Hal.
Kadar N-Asetilglukosamin
58±66.
Fusarium oxysporum. Skripsi.
Malang : Universitas Islam Negeri Ngajow, M., Abidjulu, J., & Kamu, V.
Maulana Malik Ibrahim. S. 2013. Antibacterial Effect of
Matoa Stem (Pometia pinnata)
Jain, T., V. Jain, R. Pandey, A. Vyas
peels Extract to Staphylococcus
dan S.Shukla. 2009. Microwave
aureus Bacteria In Vitro. Jurnal
assisted extraction for
MIPA UNSRAT, Vol. 2(2), Hal.
phytoconstituents ± an overview.
128±132.
Asian Journal Research Chemistry
2: 19-25. Nidavani, R. B., & Am, M. 2014. Teak
(Tectona grandis Linn.): A
Langat, M. K. 2011. Chemical renowned timber plant with
Constituents of East European potential medicinal values.
Forest Species. Book of Extended International Journal of
Extracts, Kenya Pharmacy and Pharmaceutical
Sciences, Vol. 6(1), Hal. 48±54.
Mandal, V., Mohan, Y., Hemalatha, S.
Noventi, W. R.-4272-2-P. pdfa., &
2007. Microwave Assisted
Carolia, N. 2016. Potensi Ekstrak
Extraction-An Innovative and
Daun Sirih Hijau ( Piper betle L.)
Promosing Extraction Tool For
sebagai Alternatif Terapi Acne
Medicinal Plant
vulgaris. Jurnal Studi Pendidikan
Research.Pharmaconosy Reviews,
Dokter Fakultas Kedokteran
1: 7-18.
Universitas Lampung, Vol. 5(1),
Hal. 140.
Mthiyane, M. N., & Hugo, A. 2019.

171
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

Nuryastuti, T., Van Der Mei, H. C., Routray, W., and Orsat, V., 2012. MAE
Busscher, H. J., Iravati, S., Aman, (Microwave Assisted Extraction)-
A. T., & Krom, B. P. 2009. Effect Assisted Extraction of Flavonoid:
of cinnamon oil on icaA A Review. Food Bioprocess
expression and biofilm formation Technology 5, 409-424. doi:
by Staphylococcus epidermidis. 10.1007/s11947-011-0573-z.
Jurnal Applied and
Rijayanti, R. P., Luliana, S., & Trianto,
Environmental Microbiology,
H. F. 2014. In vitro Antibacterial
Vol. 75(21), Hal. 6850±6855.
Activity test Of Ethanol Extracts
Oktovia, D. H. 2017. Uji Aktivitas Bacang mango (Mangifera foetida
Bakteri Menggunakan Metode L.) Leaves Against
Cakram Disk (Kirby Bauer). Staphylococcus aureus. Naskah
Laporan Penelitian. Banjarmasin : Publikasi Universitas
Politeknik Kesehatan Kementrian Tanjungpura, Vol. 1(1), Hal. 10±
Kesehatan 12.

Paturusi, A. A. E., Nurafianty, Rusli, & Setyawan. 2012. Uji Aktivitas


Rahim, A. 2014. Isolasi dan Antibakteri Ekstrak Kasar Daun
Identifikasi Senyawa Antibakteri jati (Tectona grandis L.f)
Ekstrak N-Heksan Daun jati (Tectona grandis) Metode MAE
(Tectona grandis L.f) (Tectona (Microwave Assisted Extraction)
grandis L.F). Jurnal Fik Uinam, Assisted Extraction terhadap
Vol. 2(1), Hal. 18±23. Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus (Kajian
Prayoga, E. 2013. Perbandingan Efek
Rasio Sampel : Pelarut dan
Ekstrak Daun sirih hijau (Piper
Jumlah). Tesis Sarjana. Malang :
betle L.) dengan metode difusi
Universitas Brawijaya
disk dan sumuran terhadap
pertumbuhan bakteri Siradjudin, Mutmainnah. 2014.
Staphylococcus aureus. Journal Ekstraksi Sampel Mali-Mali (Leea
Foundations of Physics, Vol. indica L.). Laporan Penelitian.
34(3), Hal. 361±403. Jakarta : Universitas
Muhammadiyah
172
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.4 NO.2, 2022

Spigno, G., and De Faveri, D.M., 2009. Utami, A.D. 2017. Ekstraksi. Laporan
Microwave-assisted extraction of Penelitian. Jakarta : Universitas
tea phenols: A phenomenological Muhammadiyah
study. Journal of Food
Yazid, M., Bastianudin, A., Saputra, T.,
Engineering 93, 210-217. doi:
Triatmojo, S., Pertiwiningrum, A.,
10.1016/j.jfoodeng.2009.01.006.
Perdana, D. A., Ebrianto, A. L.,
Sumampouw, O. J. 2018. Uji Sensivitas Sari, T. I., Sumatera, K.,
Antibiotik Terhadap Bakteri Darmanto, A., Soeparman, S.,
Escherichia coli Penyebab Diare Widhiyanuriawan, D.,
Balita Di Kota Manado ( The Khaerunnisa, G., Rahmawati, I.,
Sensitivity Test of Antibiotics to Putri, A., Salahuddin, N. S.,
Escherichia coli was Caused The Gumay, M. G., Wisudawati, N.,
Diarhhea on Underfive Children Gustiar, F.,Rahardjo, S. 2014.
in Manado City). Journal of Total Jumlah Bakteri Pada Daging
Current Pharmaceutical Sciences, Sapi Segar Yang Dibungkus Daun
Vol. 2(1), Hal. 105. jati (Tectona grandis L.f) Dengan
Variasi Lama Penyimpanan.
Sutiknowati, L. I. 2016. Bioindikator
Jurnal Teknologi Kimia Dan
Pencemar Bakteri Escherichia
Industri, Vol. 2(1), Hal. 1±7.
coli. Journal Oseana, Vol. 41(4),
Hal. 63±71. oseanografi.lipi.go.id Zhu, C., Harel, J., Jacques, M.,
Desautels, C., Donnenberg, M. S.,
Syamsuni, H.A. 2016. Ilmu Resep.
Beaudry, M., & Fairbrother, J. M.
Jakarta : Buku Kedokteran EGC
(1994). Virulence properties and
Tumbel, Maria. 2009. Uji Daya Hambat attaching-effacing activity of
Ekstrak Metanol Daun jati Escherichia coli O45 from swine
(Tectona grandis L.f) (Guazuma postweaning diarrhea. Journal
ulmifolia, Lamk) terhadap Infection and Immunity, Vol.
Pertumbuhan Eschericia coli. 62(10), Hal. 4153±4159.
Jurnal Chemica, Vol. 2(9), Hal.
85-91.

173

Anda mungkin juga menyukai